Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7097 dokumen yang sesuai dengan query
cover
victoria: The Magazine of Public Record,
052 PRO
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Wulandari
"Hipertensi merupakan salah satu penyakit utama kecacatan dan kematian di dunia. Gaya hidup kurang gerak seperti sedentary lifestyle menjadi salah satu penyebab penyakit hipertensi karena banyaknya kemudahan yang terjadi akibat semakin majunya teknologi. Sedentary lifestyle merupakan aktivitas minim gerak yang didominasi dengan aktivitas duduk atau berbaring dalam yang lama. Hal tersebut tidak lepas dari kehidupan di area perkantoran yang didominasi aktivitas duduk. Terdapat banyak hal yang memungkinkan seseorang untuk duduk dalam waktu lama seperti mengemudi menuju dan pulang dari tempat kerja, sarapan, makan malam, duduk di kursi kerja, menonton televisi, menggunakan komputer dan bersosialisasi. Oleh karena itu, penelitian ini terutama bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku sedentary lifestyle dengan kejadian hipertensi pada pekerja kantoran. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 107 pekerja kantoran di Jakarta Selatan. Desain penelitian ini menggunakan deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif dan rancangan cross-sectional untuk mengumpulkan data. Penelitian ini menggunakan kuesioner Workspace Sitting Questionnaire (WSQ) dan pengecekan tekanan darah secara langsung. Penelitian ini menggunakan uji Chi-Square dengan hasil terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku sedentary lifestyle dengan kejadian hipertensi (p = 0.038 < α 0,05). Berdasarkan hasil penelitian, peneliti merekomendasikan untuk merancang program intervensi sebagai upaya mencegah hipertensi dengan menekan perilaku sedentary lifestyle di lingkungan perkantoran.

Hypertension is one of the leading diseases of disability and death in the world. Sedentary lifestyle is one of the causes of hypertension because of the many conveniences that occur due to the advancement of technology. Sedentary lifestyle is a sedentary activity that is dominated by prolonged sitting or lying down. This cannot be separated from life in office areas that are dominated by sitting activities. There are many things that allow a person to sit for a long time such as driving to and from work, breakfast, dinner, sitting in a work chair, watching television, using a computer and socialising. Therefore, this study mainly aims to determine the relationship between sedentary lifestyle behaviour and the incidence of hypertension in office workers. This study used purposive sampling technique with a total sample of 107 office workers in South Jakarta. This research design uses descriptive correlation with a quantitative approach and cross-sectional design to collect data. This study used the Workspace Sitting Questionnaire (WSQ) and direct blood pressure checks. This study used the Chi-Square test with the results there is a significant relationship between sedentary lifestyle behaviour and the incidence of hypertension (p = <.001 < α 0.05). Based on the results of the study, the researcher recommends designing an intervention program as an effort to prevent hypertension by suppressing sedentary lifestyle behaviour in the office environment."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: BNI Card Center, 2010
050 PRECI
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Kresno Yulianto Soekardi
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Raditya
"Jumlah pengguna internet di lndonesia semakin lama semakin bertambah. Hingga bulan April 1999 jumlah pengguna Internet di Indonesia sudah mencapai 617.000 orang (Bisnis Indonesia, 29 Juni 1999). Para pengguna Internet tersebut dapat dipandang sebagai suatu pasar yang potensial. Penulis melihat ini sebagai peluang bisnis yang sangat bagus, tetapi sayangnya belum pernah diteliti di Indonesia. Hal inilah yang mendorong penulis untuk meneliti tentang segmentasi di Internet, dalam hal ini segmentasi internet di Indonesia.
Segmentasi di Internet memang sulit untuk dilakukan. Pada pasar tradisional, yang dibatasi geografi, atau demografi, segmen pasarnya jeIas. Segmen-segmen pasar tersebut dapat diteliti, diamati dan dikenali karakteristiknya. Hal seperti itu tidak dapat dilakukan dengan mudah di Internet. Kita dapat menghitung berapa jumlah orang yang mengunjungi homepage kita, namun kita tidak dapat mengetahui siapa mereka. Dengan mempertimbangkan kesulitan yang dihadapi ini, maka penulis akan mencoba meneliti segmentasi di Internet dengan cara melihat gaya hidup dari pengguna internet itu sendiri.
Dalam pemasaran, segmentasi gaya hidup dipakai karena dipercaya memberi gambaran yang Iebih utuh dan lebih kaya tentang berbagai kelompok dalam populasi dibandingkan bila hanya menggunakan data demografis saia. Ini dikarenakan data demografis saja tidak cukup untuk menjawab pertanyaan ini.
Subyek yang dipilih dalam skripsi ini adalah mahasiswa. Dipilihnya mahasiswa diasumsikan bahwa sebagian besar pengguna Internet di Indonesia adalah para mahasiswa. Mereka sering menggunakan lnternet untuk mencari bahan untuk tugas-tugas kuliah, jurnal, maupun untuk sekedar ngobrol (chatting).
Adapun pendekatan gaya hidup yang digunakan penulis dalam skripsi ini adalah pendekatan khusus, karena penelitian terdahulu yang terlalu umum. Langkah pertama adaiah dengan cara melakukan wawancara dengan 9 pengguna lnternet yang terdiri dari pengguna yang pemakaian lnternetnya sangat minim hingga heavy user dan yang kedua adalah dengan memodifikasi kuesioner iVALS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa pengguna lnternet dapat dikelompokkan ke dalam 6 segmen. Masing-masing tipe gaya hidup ini memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Tetapi karakteristik tersebut tidak seluruhnya berbeda, karena pada aspek-aspek gaya hidup tertentu ada persamaan karakteristik yang mereka miliki.
Untuk penelitian berikutnya studi gaya hidup akan jauh lebih baik apabila diiringi dengan metode kualitatif (wawancara) secara mendalam terhadap beberapa subyek yang mewakili masing-masing segmentasi untuk melihat kesahihan segmentasi. Saran yang kedua adalah dengan melakukan teknik discriminant analysis. Teknik ini memungkinkan untuk melakukan validasi silang untuk mengecek kestabilan sistem tipologi dan juga bila sistem tipologi terbukti baik, kuesioner gaya hidup yang digunakan bisa diberikan untuk pasar atau produk yang berbeda (Susianto, 1993)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
S2897
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tommy Narotama
"Internet adalah suatu jaringan global raksasa yang berasal dari jaringan komputer yang terhubung satu sama lain, yang merupakan media baru dalam dunia pemasaran dan berpotensi untuk mengubah cara suatu perusahaan berkomunikasi dengan konsumennya. (Hoffman dan Novak, 1995). Penerapan strategi komunikasi melalui Internet memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan media tradisional pada umumnya, baik bagi pelaku bisnis maupun bagi para konsumen. Saat ini popularitas Internet, sebagai alat bantu bisnis pada umumnya dan sebagai media komunikasi dan periklanan pada khususnya, semakin meningkat. Hal ini disebabkan prospek perkembangannya yang baik di masa depan, data demografiknya yang menarik, serta potensinya sebagai sarana yang efisien untuk periklanan, pemasaran dan bahkan distribusi langsung barang tertentu serta jasa informasi.
Praktisi di bidang pemasaran menyadari bahwa pengguna Internet merupakan target konsumen yang potensial bagi barang atau jasa yang mereka tawarkan. Jumlah pengguna Internet saat ini sangat besar dan sudah tersebar ke berbagai lapisan masyarakat, tidak hanya terbatas pada kalangan perkomputeran saja, tetapi juga kalangan bisnis, pendidikan, bahkan rumah tangga.
Kesuksesan dalam menggunakan Internet sebagai media pemasaran tentu saja membutuhkan pemahaman yang lebih mendalam. Internet sebagai media permasaran memiliki lingkungan yang berbeda dengan media tradisional. Strategi pemasaran melalui Internet - termasuk periklanan, sarana distribusi, pricing, pengembangan produk - berbeda dengan strategi pemasaran dengan media lain pada umumnya (Belch dan Belch, 1998). Agar strategi pemasaran sukses, suatu perusahaan harus dapat mengenali konsumennya dengan baik serta dapat memuaskan apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh mereka. Para pelaku bisnis cenderung untuk mengidentifikasi kalangan konsumen yang luas dengan kebutuhan yang sama dan akan memunculkan respon yang sama. Proses pengidentifikasian yang disebut segmentasi pasar ini pada hakekatnya adalah membagi konsumen yang ada kedalam kelompok-kelompok tertentu dengan kebutuhan yang sama dan akan memunculkan respon yang sama terhadap aktivitas pemasaran tertentu, misalnya iklan (Belch dan Belch, 1998).
Salah satu metode segmentasi yang umumnya digunakan adalah psychographic segmentation, dimana konsumen dibagi kedalam kelompok-kelompok berdasarkan kepribadian dan/atau berdasarkan gaya hidup sehan-han. Penentuan gaya hidup biasanya dilakukan berdasarkan atas analisa terhadap aktivitas, minat dan opini dari konsumen. Gaya hidup ini kemudian dikorelasikan dengan produk, merek, dan/atau penggunaan media.
Pendekatan segmentasi berdasarkan gaya hidup tidak hanya dihubungkan dengan gaya hidup yang didapat dari analisa mengenai aktivitas, minat dan opini saja, tapi juga dihubungkan dengan nilai-nilai (values) yang dimiliki oleh konsumen itu sendiri. Pengertian mengenai nilai-nilai dari konsumen menjadi penting karena nilai yang dianut oleh konsumen sangat mempengaruhi tingkah laku konsumen.
Penelitian ini ditujukan untuk memperoleh gambaran mengenai gaya hidup dan sistem nilai pada pengguna Internet di daerah Jabotabek, yang diharapkan hasilnya dapat memberikan informasi dan masukkan bagi praktisi di bidang produksi, pemasaran, periklanan, tentang gambaran gaya hidup dan sistem nilai pengguna Internet di Indonesia untuk membuat strategi pemasaran yang tepat untuk kelompok konsumen pengguna Internet ini. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan teknik yang digunakan adalah teknik kuesioner. Penelitian kuantitatif ini dilakukan pada 408 subyek yang semuanya merupakan pengguna Internet yang berdomisili di daerah Jabotabek.
Hasil dari penelitian ini adalah didapatkannya gambaran enam profil gaya hidup dan dari pengguna Internet di daerah Jabotabek, serta gambaran nilai dari keenam profil gaya hidup tersebut. Enam gaya hidup yang dihasilkan adaiah gaya gidup ‘Sibuk’ dengan proporsi 11,5% dari seluruh subyek; gaya hidup ‘Tak Acuh’ dengan proporsi sebesar 19,2%; gaya hidup ‘Eksekutif dengan proporsi sebesar 13,9%; gaya hidup ‘Percaya Diri’ dengan proporsi sebesar 19,2%; gaya hidup ‘Soliter’ dengan proporsi sebesar 20,8%; dan yang terakhir adalah gaya hidup ‘Praktis’ dengan proporsei sebesar 15,4% dari seluruh subyek.
Gambaran nilai-nilai yang dipentingkan dan yang tidak dipentingkan dari setiap profil gaya hidup tersebut pada umumnya tidak jauh berbeda, Beberapa nilai pada domain tertentu muncul pada setiap profil gaya hidup dengan urutan kepentingan yang berbedabeda. Setiap profil gaya hidup umumnya mementingkan nilai-nilai yang berada pada domain kebajikan dan keamanan, sedangkan nilai-nilai yang berada pada domain kekuasaan dan tradisi tidak dipentingkan.
Saran untuk penelitian lanjutan adalah penggunaan teknik pengolahan data yang lebih dalam selain analisa klaster, seperti higher order factor analysis atau multiple discriminant agar didapatkan hasil yang saling melengkapi."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
S3043
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lorenzia Chrisanty Astari
"Kehidupan di kota besar tidaklah mudah, banyak tekanan yang dapat menimbulkan ketegangan yang bisa berdampak kurang baik terhadap kondisi fisik maupun psikologis. Rutinitas sehari-hari yang menjenuhkan ini membuat orang pada umumnya akan mencari aktivitas-aktivitas yang dapat mengurangi atau menghilangkan kejenuhan tersebut yang biasanya dilakukan pada saat waktu luang. Salah satu pilihan aktivitas waktu luang di kota besar adalah clubbing.
Clubbing adalah berbagai aktivitas yang dilakukan di tempat-tempat hiburan malam seperti diskotek, bar, pub, lounge, dan kafe dengan musik hidup atau suasana yang dibuat menyerupai klub malam. Clubbing sebetulnya sudah ada sejak dulu, namun zaman sekarang perkembangannya semakin marak ditunjang oleh tempat hiburan malam yang semakin menjamur.
Di masa krisis ekonomi seperti sekarang, tempat-tempat hiburan malam masih ramai pengunjung. Fenomena ini dapat mengindikasikan bahwa hiburan dan rekreasi, dalam hal ini yang didapat dari clubbing memang telah menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat tertentu dan bisnis tempat hiburan malam masih menjanjikan. Persaingan yang cukup ketat dalam menarik pengunjung membuat para pengelola tempat hiburan malam perlu mehgetahui karakteristik segmen pasarnya.
Clubbing memiliki bermacam manfaat, namun di sisi lain juga memunculkan sejumlah atribut negatif bagi para pelakunya. Clubbing dipilih dari sekian banyak pilihan memanfaatkan waktu luang dan uang Gaya hidup seseorang ditunjukkan oleh bagaimana ia memanfaatkan waktu dan uangnya yang terwujud dalam aktivitas, minat, dan opininya.
Dalam penelitian ini yang ingin dilihat adalah gaya hidup para pelaku clubbing, khususnya gaya hidup pelaku clubbing yang menganggap clubbing relevan dengan kebutuhan, nilai, dan minat yang ada di dalam dirinya, atau dengan kata lain responden yang memiliki tingkat keterlibatan tinggi terhadap clubbing.
Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh gambaran gaya hidup pelaku clubbing. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dan informasi tentang gaya hidup di kota besar.
Penelitian ini menggunakan subjek pelaku clubbing, dengan teknik pengambilan sampel nonpnobability sampling dengan bentuk incidental sampling. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, penelitian ini dilakukan terhadap 156 orang subjek.
Hasil dari penelitian ini adalah didapatkannya gambaran 4 profil gaya hidup dari pelaku clubbing. Ke-4 gaya hidup tersebut adalah gaya hidup 1 "perduli sosial", gaya hidup 2 "cuek", gaya hidup 3 "gaul", dan gaya hidup 4 "biang pesta"."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
S3194
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moammar Emka
Jakarta Selatan: GagasMedia, 2012
790 MOA d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Akbar Pratomo
"Konsumsi telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat kelas menengah perkotaan yang ditujukan sebagai salah satu cara membentuk ruang gaya hidup yang diinginkan. Dewasa ini kalangan menengah perkotaan menghubungkan kegiatan konsumsi dengan kesadaran terhadap suatu barang bermerek (brand awareness) yang sekaligus menjadi sarana pembentukan identitas. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pembentukan identitas dan gaya hidup masyarakat perkotaan melalui pemaknaan terhadap produk sepatu kickers. Studi penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan teknik melakukan wawancara mendalam terhadap tujuh informan. Hasil penelitian menunjukkan kesadaran terhadap brand awareness pada kelas menengah perkotaan ditujukan sebagai suatu kebutuhan bukan lagi mengikuti keinginan.

Consumption has been the important part in life for middle class urban people, as a process of forming their own lifestyle based on their desire. At present the middle class urban people relate their consumption activity with the brand awarenes as a part of their identity. The purpose of this research is to find the identity and lifestyle of the urban people through their consumption of the kickers shoes. The qualitative methods was carried out with indepth interview to seven informants. The results revealed that the brand awareness among the middle class serves more as the answer to their need of quality in consumpted goods, rather than suply as a pure answer to their desires."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S46920
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Forbeslife Indonesia,
050 FLI
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>