Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9970 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elly Nurachmah
"Keperawatan merupakan falsafah mendasar praktek keperawatan. Dikembangkan oleh Watson (1985) kerperawatan terdiri atas 10 faktor karatif yang mengganjurkan perawat memberikan asuhan keperawatan paripurna kepada para pasien sehubungan dengan kondisi penyakit mereka, termasuk pasien berpenyakit kronis. Penyakit kronis ialah penyakit yang karena ciri-cirinya membutuhkan perawatan jangka panjang. Biasanya disebabkan oleh perubahan patologi yang karena "irreversibel" dimana mengarahkan kemampuan seseorang karena kegagalan fungsi tubuh. Penyakit kronis menciptakan banyak masalah tidak hanya pada individu dan keluarga tetapai juga pada pemberi pelayanan kesehatan termasuk perawat. Mereka harus hidup dengan pasien dari hari ke hari dan mengatasinya. Mereka berada pada status kematian yang datangnya tidak dapat diperkirakan dengan tepat. Perawat merasa putus asa terhadap prognosa penyakit menyebabkan mereka sulit merawat pasien berpenyakit kronis. Hal ini juga merupaka salah satu alasan mengapa perawat tidak mampu memperlihatkan perilaku merawat seperti yang dikatakan Watson. Artikel ini mencoba menguraikan teori merawat berdasarkan kasih sayang, faktor yang mempengaruhi perawat dalam merawat dan alasan pemberian perawatan pada pasien berpenyakit kronis dengan menggunakan sikap merawat yang tepat."
1997
JJKI-I-2-Juli1997-45
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Desak Wayan Suarsedewi
"Efektivitas HD dapat dicapai jika dosis HD mencapai adekuat serta hemodinamik pasien baik saat menjalani HD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dosis HD dengan adekuasi pada pasien penyakit ginjal kronis (PGK) on HD di unit RSUP Fatmawati. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional, melibatkan sampel 60 orang yang dipilih dengan teknik total sampling.
Hasil penelitian mencakup adekuasi responden rata rata URR 65,8%, dan rata rata Kt/V 1,37. Penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara frekuensi HD dan adekuasi, Seluruh responden menjalani HD dengan durasi empat jam, faktor perancu terhadap adekuasi adalah berat badan dan diameter dialiser.
Kesimpulan penelitian ini adekuasi ada hubungan dengan frekuensi, berat badan dan jenis dialiser.

The effectiveness of HD can be achieved if HD dose adequate and patient good hemodynamics while the patient undergoing HD. This study aimed to determine the correlation between HD dose and adequacy in patients with chronic kidney disease (CKD) on HD in the unit Fatmawati Hospital. This research used descriptive analytical approach to the design of Cross Sectional, number of samples 60 respondents.
The results showed that the mean URR respondents 65,8%, and mean Kt/V 1.37. This research showed there was correlation between frequency and adequacy, All respondents four hours of HD duration. Body weight, clearance dializer as confounding factor of adequacy.
The conclusion this research the frequency, weight and type of dialiser had correlation to adequacy."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T30586
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Setyo Rini
"Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) adalah suatu kondisi yang irreversible dimana terjadi penyempitan saluran udara, peningkatan obstruksi aliran udara dan hilangnya rekoil elastis paru. Efikasi diri yang rendah pada pasien PPOK menyebabkan penurunan kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan efikasi diri dengan kualitas hidup pasien PPOK di RS Paru Batu dan RSU Dr. Saiful Anwar Malang Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel 84 responden dipilih dengan menggunakan teknik consecutive sampling.
Hasil analisis menggunakan korelasi Uji Chi Square menunjukkan ada hubungan efikasi diri dengan kualitas hidup (P Value: 0,022, α: 0,10). Variabel confounding terhadap hubungan efikasi diri dengan kualitas hidup adalah dukungan keluarga, pekerjaan, status merokok, lama menderita PPOK dan umur. Berdasarkan hal tersebut, perawat perlu melakukan pengkajian, perencanaan dan intervensi efikasi diri dalam meningkatkan kualitas hidup dalam memberikan asuhan keperawatan pada pengelolaan pasien PPOK.

Chronic Obstructive pulmonary Disease (COPD) is an irreversible condition of airway alteration resulted from narrowing of airways, increasing airflow obstruction and loss of lung elastic recoil. Low of self efficacy in patients with COPD causes a decrease in their quality of life. This research aimed to determine the correlation between self efficacy and quality of life among COPD at Paru Batu Hospital and Saiful Anwar Malang General Hospital East Java. The research used the analytic design of correlation with crosssectional methode. The research recruited 84 respondents by consecutive technique sampling.
The results showed that there was correlation between self efficacy and quality of life (P value: 0.022, α:0.10). The confounding variables of the correlation between self efficacy and quality of life were the family support, employment, smoking status, COPD periode and age. Nurses need to conduct assessment, intervention and implementation of self efficacy integrated in nursing care of COPD patients in order to improve quality of life based.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Meulu Primananda
"Obsessive Compulsive Disorder (OCD) adalah keadaan dimana individu memiliki pemikiran, bayangan, atau impuls yang berulang, persisten, dan mengganggu. Gangguan ini berhubungan erat dengan harga diri rendah, dimana penderita OCD menginterpretasikan dirinya kurang baik serta kurang berharga terkait dengan kondisinya. Saat ini belum ada laporan mengenai kasus OCD dengan harga diri rendah yang penulis temukan. Ny. S, 31 tahun, penderita OCD yang dirawat di ruang Srikandi Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Bogor, pasien merasakan cemas berlebih ketika keinginannya untuk mengambil gambar dengan orang lain tidak terpenuhi. Selama dirawat, pasien selalu berkata bahwa dirinya malu akan keadaannya dan merasa dirinya tidak berharga. Oleh karena itu, salah satu diagnosis keperawatan yang dapat ditegakkan adalah harga diri rendah kronis. Tindakan unggulan yang penulis lakukan untuk menyelesaikan masalah keperawatan ini adalah melatih kemampuan positif pasien. Tindakan tersebut cukup efektif ditandai dengan adanya perubahan tanda dan gejala harga diri rendah serta meningkatnya skor harga diri pasien walaupun masih sama-sama dalam rentang harga diri rendah.

Obsessive Compulsive Disorder (OCD) is a condition in which individuals have repetitive, persistent, and disturbing thoughts, images, or impulses. This disorder is closely related to low self-esteem, where people with OCD interpret themselves to be less good and less valuable regarding their condition. At present there are no case-reports of OCD cases with low self-esteem that I found. Mrs. S, 31 years old, an OCD sufferer who was treated in the Srikandi room at the Marzoeki Mahdi Hospital in Bogor, the patient felt excessive anxiety when her desire to take pictures with other people was not fulfilled. During treatment, the patient always says that she is ashamed of her condition and feels herself worthless. Therefore, one of the nursing diagnoses that can be established is chronic low self-esteem. The superior action that the author did to solve this nursing problem was to train the patient's positive abilities. These actions are quite effective marked by changes in signs and symptoms of low self-esteem and increased scores on patients self-esteem even though they are still in the low self-esteem range

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rudi Hadi Suwarno
"Penderita penyakit ginjal kronis stadium lanjut akan mengalami beberapa gejala yang mengganggu dan mempengaruhi kualitas hidup mereka. Mual dan muntah merupakan gejala yang paling umum dan ditemukan pada penyakit gagal ginjal. Penyebab mual sangat beragam seperti gangguan metabolisme, masalah gastrointestinal, dan efek dari obat-obatan tertentu. Tujuan penulisan ini adalah untuk menganalisis intervensi dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien penyakit ginjal kronis yang mengalami mual. Akupresur merupakan salah satu bagian dari terapi non farmakologi yang berbasis bukti dan telah digunakan untuk mengurangi mual. Area penekanan pada terapi akupresur ini adalah titik P6 (Pericardium 6). Terapi ini diberikan selama 7 hari perawatan dan dievaluasi secara subyektif dengan menggunakan Numerik Rating Scale (NRS) setelah pemberian intervensi. Dari hasil intervensi akupresur pada pasien didapatkan adanya penurunan rasa mual dari skala 5 menjadi skala 3. Kesimpulannya, penerapan akupresur direkomendasikan untuk mengurangi mual pada pasien CKD.

Patients with advanced stage chronic kidney disease will experience some disturbing symptoms and affect their quality of life. Nausea and vomiting are the most common symptoms and are found in chronic kidney disease. The causes of nausea are as varied as metabolic disorders, gastrointestinal problems, and the effects of certain medications. The purpose of this paper is to analyze interventions in providing nursing care to chronic kidney disease patients who experience nausea. Acupressure is a part of evidence-based non-pharmacological therapy and has been used to reduce nausea. The area of emphasis in this acupressure therapy is point P6 (Pericardium 6). This therapy was given for 7 days of treatment and evaluated subjectively using the Numeric Rating Scale (NRS) after the intervention. The results of the acupressure intervention in patients showed a decrease in nausea from a scale of 5 to a scale of 3. In conclusion, the application of acupressure is recommended to reduce nausea in CKD patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Monica Dewi
"
Harga diri rendah kronis adalah kondisi individu mengalami perasaan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri. Masalah keperawatan jiwa ini sering ditemui pada fasilitas kesehatan jiwa di Indonesia, salah satunya terdapat di Rumah Sakit Marzoeki Mahdi, Bogor. Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memberikan gambaran penerapan asuhan keperawatan jiwa generalis, yaitu latihan aspek positif dengan kegiatan regular farming untuk meningkatkan self-esteem pada pasien harga diri rendah kronis. Kegiatan regular farming dalam penelitian ini menggunakan evaluasi tanda dan gejala dan Rosenberg Self-Esteem Scale untuk mengukur peningkatan self-esteem pada pasien. Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat penurunan tanda dan gejala yang signifikan dari skor 13 tanda gejala menjadi 3 tanda gejala. Selain itu, terdapat peningkatan self-esteem pasien dari skor 12 menjadi skor 26. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan regular farming dapat meningkatkan self-esteem dan menurunkan tanda gejala pada pasien harga diri rendah kronis.

Chronic low self-esteem is the condition of individuals experiencing prolonged feelings of inferiority due to negative evaluations of themselves. This mental nursing problem is often found in mental health facilities in Indonesia, and found at Marzoeki Mahdi Hospital, Bogor. The purpose of writing this scientific paper is to provide an overview of the application of generalist mental nursing care, which is the exercise of positive aspects with regular farming activities to increase self- esteem in chronic low self-esteem patients. Regular farming activities in this study used the evaluation of signs and symptoms and the Rosenberg Self-Esteem Scale to measure the increase of self-esteem in patients. The results of this study showed a significant decrease in signs and symptoms from a score of 13 symptom and signs to 3 symptom and signs. In addition, there was an increase in patients' self-esteem from a score of 12 to a score of 26. Based on these results, it can be concluded that regular farming activities can increase self-esteem and reduce signs of symptoms in chronic low self-esteem patients."
Depok: 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rulli Wulandari
"Gagal ginjal kronis atau Chronic Kidney Disease (CKD) ialah menurunnya fungsi jaringan ginjal yang ireversibel dan progresif. Ketidakmampuan tubuh untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan elektrolit yang menyebabkan uremia atau retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah. Kebijakan pembatasan cairan pada pasien dengan penyakit gagal ginjal kronis dapat mempengaruhi kebutuhan asupan cairan pasien dan tirah baring lama dapat meningkatkan risiko terjadinya konstipasi pada pasien CKD. Kurangnya asupan cairan dalam tubuh dan kurangnya aktivitas fisik akibat fatigue dapat mengakibatkan konstipasi. Salah satu intervensi mandiri berbasis bukti dalam mengatasi konstipasi yakni dengan pijat abdomen. Pijat abdomen dapat secara efektif merangsang gerak peristaltik usus dan meningkatkan frekuensi buang air besar serta mengurangi kesulitan buang air besar.

Chronic Kidney Disease (CKD) is an irreversible and progressive decline in kidney tissue function. The inability of the body to maintain metabolism and fluid-electrolyte balance leads to uremia or retention of urea and other nitrogenous wastes in the blood. Fluid restriction policies in patients with chronic renal failure disease may affect the patient's fluid intake needs and prolonged bed rest may increase the risk of constipation in CKD patients. Lack of fluid intake in the body and lack of physical activity due to fatigue can lead to constipation. One of the evidence-based self-interventions in overcoming constipation is abdominal massage. Abdominal massage can effectively stimulate intestinal peristalsis and increase the frequency of bowel movements and reduce the difficulty of defecation."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Okki Kardian
"ABSTRAK
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) penyakit infeksi paru yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 yang sudah menyebar kehampir seluruh negara di dunia. SARS-CoV-2 menyebar sangat cepat dan progresif melalui droplet baik itu ketika penderia batuk, bersin atau berbicara. Kematian akibat Covid-19 paling banyak terjadi pada pasien usia lanjut dan pasien yang memiliki komorbid seperti diabetes mellitus, penyakit jantung dan kanker. Penurunan sistem imun (immunocompromised) pada pasien kanker baik akibat kondisi kankernya atau akibat dari terapi anti kanker yang pasien jalani, dapat mengakibatkan pasien rentan terpapar Covid-19 yang akan memperparah kondisi pasien. Pasien kanker stadium lanjut dengan Covid-19 merupakan pasien terminal dan perlu pendekatan asuhan keperawatan peacefull end of life (PEOL) untuk merawatnya. Namun kondisi yang mengharuskan pasien dirawat di ruang isolasi, yang membuat penerapan perawatan PEOL tidak dilakukan secara optimal dan dapat membuat masalah psikologis. Studi kasus ini melibatkan pasien perempuan berusia 43 tahun, dengan kanker payudara metastasis multiple tulang dan suspek covid-19. Masalah nyeri kronis dan ansietas muncul pada pasien, sehinga perlunya intervensi keperawatan untuk mengatasinya. Setelah diberikan terapi murottal selama 3x24 jam, maka pasien dapat mengontrol nyeri, tidak terdapat renjatan nyeri, dan ansietas berkurang. Penerapan terapi murottal dinilai efektif untuk menurunkan nyeri dan cemas sehingga pasien terbebas dari nyeri dan klien dapat lebih siap mengahadapi fase akhir kehidupan.

ABSTRACT
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) is a lung infection disease caused by the SARS-CoV-2 virus that has spread to almost all countries in the world. SARS-CoV-2 spreads very fast and progressively through droplets whether the person is coughing, sneezing or talking. Deaths from Covid-19 are most common in elderly patients and patients who have comorbidities such as diabetes mellitus, heart disease and cancer. Decreased immune system (immunocompromised) in cancer patients either due to the condition of the cancer or as a result of anti-cancer therapy that the patient is undergoing, can result the patient being able to be infected by SARS-CoV-2, which will worsen the patient's condition. End-stage cancer with suspect covid-19 are terminal patients and need a Peaceful End of Life (PEOL) nursing care approach to treat them. However, conditions that require patients to be treated in isolation ward, which makes the application of PEOL is not carried out optimally and can create psychological problems. This case study involved a 43-year-old female patient, with multiple metastatic breast cancer and a suspect covid-19. The problem of chronic pain and anxiety arises in patients, so the need for nursing intervention to overcome it. After patient was being given murottal therapy, the pain scale decreases, the patient can control the pain, there is no shock pain and anxiety decrease. The application of murottal therapy is considered effective in reducing pain and anxiety so that patients are free from pain and the client can be better prepared for the final phase of life.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Aprilia Kumala Dewi
"Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada pasien gagal ginjal kronis (GGK) dengan pendekatan Keperawatan Kesehatan Masyarakat Perkotaan dalam seting Keperawatan Medikal Bedah. Gagal ginjal kronis merupakan kondisi ketidakmampuan ginjal melakukan fungsinya. GGK dipicu oleh berbagai faktor antara lain gaya hidup misalnya dengan mengkonsusmsi minuman beralkohol, maupun obat-obatan; kurang minum air putih; riwayat penyakit sebelumya; serta kurangnya olahraga. Gagal ginjal kronis dapat menimbulkan komplikasi gagal jantung dan berujung kematian. Perawat melakukan berbagai upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif serta resosiliatif kepada sasaran sebagai asuhan keperawatan untuk mencegah kenaikan kasus gagal ginjal. Kesadaran untuk menjaga kesehatan ginjal dengan edukasi dapat mencegah individu untuk sakit gagal ginjal kronis ataupun komplikasi dari gagal ginjal kronis. Penatalaksanaan gagal ginjal kronis meliputi pembatasan cairan, diet rendah protein, kalium dan natrium. Praktikan merekomendasikan untuk melakukan asuhan keperawatan secara komprehensif kepada pasien GGK untuk untuk meningkatkan derajat kesehatan klien.

Writing scientific papers aims to analyze nursing care to patients of chronic kidney disease (CKD) with approach the Urban Community Health Nursing in Medical Surgical Nursing setting. Chronic kidney disease is the inability of the kidney to perform its function. CKD triggered by various factors such as lifestyle such as alcohol, or drugs consume; less drinking water; history of previous illness, and lack of exercise. Complication of CKD can lead to heart failure and lead to death. Nurses perform a variety of promotive, preventive, curative, rehabilitative and resosiliatif to target as nursing care to prevent a rise in cases of kidney failure. Education can prevent from CKD or the complications, so we have to maintain kidney health awareness. Management of CKD include fluid restriction, a diet low in protein, potassium and sodium. Practician recommend to perform a comprehensive nursing care to patients for the CKD to improve client's health."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>