Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 187414 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Taufik Abdullah
"Sejak masuknya IT Unilever Indonesia ke jajaran produsen es krim di Indonesia pada tahun 1992 dengan merek WALL'S ,terjadi peuingkatan konsumsi es krim di Indonesia yang semula hanya sebesar 29,3 ribu kilo liter pada tahun 1991,maka pada tahun 1995 konsumsi es krim di Indonesia menjadi 73,2 ribu kilo liter.Hanya dalam rcntang waktu yang begitu singkat atau kurang lebih 4 tahun ,PT Unilever Indonesia dapat dipastikan telah menguasai pasar es krim di Indonesia.Keberhasilan itu tidak terlepas dari terobosan yang dilakukan oleh PT Unilever Indonesia dalam memasarkan es krim di Indonesia ,terbukti dengan banyaknya perusahaan yang mengikuti jejak WALL'S dalam pemasaran produk es krimnya.
Pemasaran saat ini merupakan pertempuran persepsi.dan membangun persepsi ini dapat dilakukan melalui strategi brand image terliadap merek suatu produk.Sangatlah tidak mudah bagi produsen dalam membangun mcreknya,mulai dari tahap menancapkan brand awareness sampai loyalitas konsumen terhadap suatu merek sehingga bisa membuat maypritas target pasamya menjadi committed AwyerAtas dasar itulah penulis mengadakan penelitian terhadap Strategi Brand Image yang telah dilakukan oleh PT Unilever Indonesia sehingga dapal menguasai pangsa pasar es krim di Indonesia melalui pent-ukuran Brand Awarc'-msm perceived Quality,dan Brand Loyalty dari es krim merek WALL'S di Indonesia.
Dari hasil penetitian terlihat bahwa es krim merek WALL'S berhasil menduduki posisi Top of Mind,yang berarti merek tersebul paling diingat pertama kali dalam benak konsumen (47%) dibandingkan es krim merek lain.Hal ini disebabkan gencamya promosi yang telah dilakukan PT Unilever Indonesia melalui media cetak maupun elektronik.ataupun menjadi sponsor penyelenggaraan even olahraga atau seni terutama even yang diperuntukkan bagi kawula muda dan game fun bagi anak-anak.
Dilihat dari Brand Loyalty .yaitu tingkat kesetiaan konsumcn terhadap es krim merek WALL's.maka merek WALL'S memiliki persentase terbesar pada Satisfied buyer ( 63,5 % ).Ini menunjukkan sebagian besar konsumen sudah merasa puas dengan rasa es krim yang ditawarkan oleh WALL'S.Sebaliknya persentase terkecil berada pada ttngkal Switcher atau price buyer ( 11,1 % ),yang menunjukkan bahwa sedikit konsumen yang mempunyai alasan mengkonsumsi WALL'S karena factor harga yang murah.Hal ini berarti alasan utama membeli es krim merek WALL'S bukan karena factor harga ,tapi lebih disebabkan oleh factor- factor lain .seperti rasanya yang sesuai dengan selera,mudah diperoleh.mcrck yang sudah dikenal dan mutu yang terjamin.
Mengenai Perceived Quality,ternyata konsumen mempunyai persepsi yang baik terhadap es krim merek WALL'S ,yaitu sebesar 79,4 % .artinya sebagian besar konsumen yang lelah membeli es krim merek tersebut merasa puas karena es krim merek WALL'S dapat memenuhi harapan mereka bahkan mampu melebihi haranan mereka (36,5%).
Berdasarkan hasil penelitian maka PT Unilever Indonesia tetap harus mengadakan promosi secara lebih konsisten dengan variasi pada promosi penjualan dan pemilihan media yang lebih efektif karena terbukti bahwa promosi yang dilakukan melalui radio tidak terlalu mengena pada konsumen.Selain itu perlu adanya pengawasan yang lebih ketat terhadap harga jual,dan penambahan jumlah mobile cabinet unluk lebih mcndckatkan pada konsumen."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T372
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Evi Donna
"Sejak dikeluarkannya Keppres No 21/2001, yang mengakhiri monopoli Pertamina di pasar oli nasional, maka berbagai merek oli terkemuka dunia mulai memasuki pasar Indonesia. Salah satu perusahaan yang bersaing di pasar oli nasional adalah PT Caltex Oli Indonesia yang memiliki daerah opearasional di wilayah Sumatera yaitu wilayah Riau Daratan. Perusahaan ini memproduksi oli kendaraan roda 4 ringan yaitu Havoline Energy Caltex Oli yang terbagi menjadi 2 bagian besar yaitu Havoline Energy yang merupakan oli sintetis yaitu semi sintesis dan fully sintetis.
Kedua produk diatas kurang mendapat sambutan dipasaran. Oleh sebab itu penelitian ini ditujukan untuk mengkaji lebih dalam bagaimana brand image dari Havoline Energy Oli di wilayah Riau Daratan. Adapun fokus penelitian lebih ditujukan kepada bagaimana brand loyalty, perceived quality, brand awareness dan brand assosiation dari Havoline Energy Oli di wilayah Riau Daratan serta bagaimana implikasinya dalam strategi pemasaran.
Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif yaitu dengan cara menyebarkan qustioner di wilayah Riau Daratan. Responden yang diambil adalah yang pernah menggunakan minimal 1 kali Havoline Energy.
Hasil penelitian untuk untuk Brand Loyalty maka loyalitas konsumen yang terbesar disebabkan oleh kepuasan akan produk dengan prosentase satisfied buyer sebesar (64.271%) dari total responden. Hal ini berarti bahwa konsumen sudah merasa puas dengan produk Havoline Energy oli. Sedangkan prosentase paling tendah adalah pada switcher atau price buyer (8.333%). Artinya dalam membeli oli Havoline Energy alasan konsumen bukanlah terletak pada harga melainkan faktor-faktor lain seperti yang seperti kemudahan memperoleh, mutu terjamin, atribut sesuai dengan kebutuhan mesin, iklan menarik dan lain-lain.
Untuk perceived quality maka sebagian besar konsumen yaitu sekitar 52.38% mengatakan bahwa kualitas Havoline Energy Caltex Oli berada jauh diatas kualitas yang diharapkan oleh konsumen. Sedangkan golongan kedua sebanyak 27.38% menyatakan kualitas oli sama dengan kualitas yang diharapkan konsumen. Adapun golongan ketiga sebanyak 20.23 % menyatakan kualitas oli berada dibawah kualitas yang diharapkan konsumen.
Untuk brand association maka sebanyak 26% reponden memiliki asosiasi bahwa Havoline Energy Caltex Oli sebagai oli yang mahal walaupun demikian, sebanyak 40% (22%+ 18%) responden berpendapat bahwa Havoline Energy adalah oli dengan kualitas bagus dan mutu terjamin. Dari uraian diatas terlihat bahwa sebenamya tidak terjadi gap antara positioning oli yang telah ditetapkan oleh perusahaan Caltex dengan asosiasi terhadap Havoline Energy oli yang hadir dibenak konsumen. Sehinggga dapat dikatakan bahwa Havoline Energy oli telah diposisikan dengan tepat dan sudah melekat dibenak konsumen.
Untuk Brand Awareness maka konsumen oli daerah Riau telah mengetahui keberadaan Oli Havoline Energy (20%), terbukti dengan merek tersebut menduduki posisi puncak dalam hal merek yang paling diingat dalam benak konsumen. Berhasilnya Havoline Energy Caltex Oli berada pada posisi Top of Mind di wilayah Riau daratan tidaklah mengherankan mengingat bahwa perusahaan minyak Caltex sendiri sudah beratus tahun berada di wilayah ini, sehingga masyarakat sudah mengenal produk dan hal-hal lain sehubungan dengan PT Caltex Pacific Indonesia dan PT Caltex Oli Indonesia sebagai bisnis unitnya.
Adapun saran yang diberikan berdasarkan kesimpulan diatas adalah implikasi pada strategi pemasaran oli Havoline Energy di daerah Riau Daratan, yaitu dengan cara lebih memfokuskan strategi pemasaran ke kelompok; Pria, usia lebih dari 40 tahun, Latar belakang pendidikan tinggi, kelas pekerja dengan SES level A/A+ (pengeluaran/bulan Rp.3-Rp 8 jt) dan sangat mengikuti anjuran dari bengkel atau showroom mobil dalarn penentuan merek oli yang dipakai.
Adapun positioning yang tepat untuk Havoline Energy oli berdasarkan gabungan antara telaah dan basil survey adalah "Oli sintetik kelas atas yang memiliki kualitas terbaik dan mutu prima" (The highest class of Sintetic Lubricant with good quality and outstanding performance).
Untuk strategi harga, karena pasar oligopoly maka sebaiknya tidak menaikkan harga apabila pemain lain tidak menaikkan harga. Alasan lain adalah Caltex Havoline sudah diasosiasikan sebagai oli mahal. Sedangkan strategi distribusi adalah memastikan setiap oli tersedia di oli dan bengkel, membina hubungan yang baik dengan dealer mobil dan bengkel sehingga terjalin kerjasama yang menguntungkan dimana dealer dan bengkel dapat bertindak lebih proaktif dalam menjaring customer. Terakhir, untuk strategi promosi adalah melalui Word Of Mouth karena terbukti cara ini cukup effisien didalarn memasarkan Caltex Havoline Energy, menjalin partnership dengan para montir, memberikan sample gratis seperti free trial dan melalui komunikasi pemasaran secara terus menerus serta menanamkan citra kualitas oli yang baik dan mutu terjamin dibenak kustomer."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Namanda
"Penelitian ini membahas pengaruh brand awareness, perceived quality dan brand association yang dimediasi oleh brand attitude terhadap brand loyalty. Dalam penelitian ini brand awareness, perceived quality dan brand association dikategorikan ke dalam perceptual dimension; sedangkan brand loyalty dikategorikan ke dalam behavior dimension. Hasil penelitian menunjukan bahwa brand awareness dan brand association melalui mediasi brand attitude memberikan pengaruh siginifikan terhadap brand loyalty. Selanjutnya, pada penelitian ini brand attitude dimodifikasi menjadi variabel moderasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa brand attitude memberikan efek penguatan hubungan antara brand awareness terhadap brand loyalty dan brand association terhadap brand loyalty, meskipun pengaruh diantara variable tersebut tidak signifikan. Sehingga untuk dapat membangun brand loyalty, Surya Promild harus menitikberatkan kegiatan pemasaran yang dapat menguatkan brand awareness, brand association dan juga brand attitude.

This study discusses the effect of brand awareness, perceived quality and brand association is mediated by brand attitude toward brand loyalty. In this research, brand awareness, perceived quality and brand association categorized into perceptual dimension; whereas brand loyalty categorized into behavior dimension. The results showed that brand awareness and brand association through mediation brand attitude provides a significant effect on brand loyalty. Furthermore, this research modifies brand attitude be moderating variables.
The results showed that brand attitude gives the effect of strengthening the relationship between brand awareness to brand loyalty and brand association to brand loyalty, although the effect was not significant among those variables. So as to be able to build brand loyalty, Surya Promild should focus marketing activities to strengthen brand awareness, brand association and brand attitude.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isnaini Nursilvia
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa pengalaman merek pada konsumen Gojek Indonesia memiliki pengaruh terhadap loyalitas merek. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini merupakan para pengguna Gojek Indonesia yang berdomisili di Indonesia yang berusia 18-28 tahun. Terdapat sebanyak 290 responden terkumpul yang menggunakan metode purposive sampling. Kemudian, diolah dan dianalisis menggunakan Partial Least Square - Structural Equation Model (PLS-SEM). Hasil penelitian ini menunjukkan pengaruh dari pengalaman merek yang dirasakan oleh konsumen Gojek Indonesia terhadap loyalitas merek melalui persepsi kualitas dan kepercayaan merek. Penelitian ini menunjukkan bahwa loyalitas merek dipengaruhi secara langsung oleh pengalaman merek, persepsi kualitas, dan kepercayaan merek. Selain itu, persepsi kualitas dan kepercayaan merek juga memiliki efek mediasi terhadap hubungan antara pengalaman merek dan loyalitas merek. Penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan pada industri on-demand service dalam meningkatkan loyalitas merek dari konsumen mereka.

This study aims to determine that the brand experience of Gojek Indonesia customers has an influence on brand loyalty. The samples used in this study are Gojek Indonesia users who are domiciled in Indonesia aged 18-28 years. There were 290 respondents collected using purposive sampling method. The date is processed and analyzed using Partial Least Square - Structural Partial Model (PLS-SEM). The results of this study show the influence of the brand experience felt by Gojek Indonesia customers on brand loyalty through perceived quality and brand trust. This study shows that brand loyalty is directly influenced by brand experience, perceived quality, and brand trust. Moreover, perceived quality and brand trust also have a mediating effect on the relationship between brand experience and brand loyalty. This study is expected to help companies in the on-demand service industry in increasing brand loyalty from their customers."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Diah Lestari
"Islamic branding adalah fenomena yang terjadi dalam dunia pemasaran di Indonesia dengan semakin maraknya merek yang menggunakan klaim halal pada produknya serta juga penggunaan simbol-simbol Islami dalam komunikasi pemasarannya. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa pembentukan ekuitas merek (brand equity) dalam Islamic brand dengan menggunakan merek kosmetik Wardah sebagai obyek penelitian.
Menciptakan loyalitas konsumen adalah merupakan tujuan utama dari seorang pengelola merek, dan merupakan inti dari konsep brand equity. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh dari variabel-variabel perceived quality, corporate brand image dan brand personality dari Islamic brand terhadap brand loyalty baik secara langsung maupun melalui variabel perantara brand attitude. Penelitian dilakukan pada 159 responden dengan menggunakan menggunakan metode kuantitatif analisa jalur.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel perceived quality dapat memberikan pengaruh kepada brand loyalty baik secara langsung maupun secara tidak langsung yaitu melalui variabel brand attitude. Sementara brand personality tidak dapat memberikan pengaruh langsung pada brand loyalty melainkan hanya melalui brand attitude. Corporate brand image tidak secara signifikan dapat memberikan pengaruh baik pada brand loyalty maupun brand attitude.

Islamic branding is a phenomenon that occurs in the world of marketing in Indonesia with the increasingly widespread brands that use halal claims on their products as well as the use of Islamic symbols in their marketing communications. This research was conducted to analyze the formation of brand equity in Islamic brand by using Wardah cosmetic brand as research object. Creating brand loyalty is the main objective of a marketer and is at the core of the brand equity concept.
The purpose of this research is to analyse the effect of perceived quality, corporate brand image and brand personality of Islamic brand towards brand loyalty either directly or through the mediation of brand attitude. The research was conducted on 159 respondents by using quantitative method of path analysis.
The result of this study indicates that perceived quality variables gives effect to brand loyalty either directly or indirectly through variable brand attitude. Meanwhile brand personality does not give a direct impact on brand loyalty but only through mediation of brand attitude. Corporate brand image does not significantly effect to both brand loyalty and brand attitude.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T48689
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yerrikho Bergas
"Dengan semakin banyaknya jumlah merek di pasar, semakin meningkat pula tingkat persaingan diantara merek-merek dan hanya merek yang memiliki ekuitas merek yang kuat yang akan tetap mampu bersaing, merebut, dan menguasai pasar. Ekuitas merek (brand equity) merupakan seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek dan simbolnya yang mampu menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah produk. Ekuitas merek terdiri atas dimensi-dimensi kesadaran merek (brand awareness), asosiasi merek (brand associations), persepsi kualitas (perceived quality), loyalitas merek (brand loyalty).
Penelitian ini untuk mengidentifikasi kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas, dan loyalitas merek dari pelanggan XL. XL sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi di Indonesia harus dapat bersaing dengan kompetitornya. Melalui brand equity yang kuat, diharapkan XL akan dapat merencanakan dan menyusun strategi yang tepat terhadap hal ? hal yang dianggap masih kurang di dalam ekuitas mereknya.
Hasil dari brand awareness menunjukkan XL belum menempati posisi top of mind dari sebuah merek provider telekomunikasi tetapi dari brand recall, brand recognition, dan brand unaware, XL sudah cukup baik dan dikenal di masyarkat luas. XL juga memiliki brand image yang kuat di benak pelanggannya. Hal ini harus diperkuat dengan kualitas layanan yang baik sehingga nantinya XL akan memiliki pelanggan dengan loyalitas yang tinggi.
XL saat ini memiliki posisi loyalitas yang baik pada tingkat satisfied buyer di piramida loyalty. Melalui metode service quality dapat dianalisis dimensi apa saja dari kualitas pelayanan XL yang dirasa masih kurang dan dianalisis kembali sehingga posisi brand loyalty pelanggan XL nantinya dapat meningkat pada posisi commited buyer.

With the increasing number of brands on the market, increasing the level of competition among brands and only brand that has strong brand equity that will still be able to compete, win, and dominate the market. Brand equity (brand equity) is a set of brand assets and liabilities relating to the marks and symbols that can increase or decrease the value provided by a product. Brand equity consists of the dimensions of brand awareness, brand associations, perceived quality, brand loyalty.
This study to identify the brand awareness, brand associations, perceived quality and brand loyalty from customers XL. XL as one of telecommunication companies in Indonesia should be able to compete with competitors. Through a strong brand equity, is expected to XL will be able to plan and develop the right strategy against things - things that were deemed to be lacking in the brand equity.
The results of brand awareness shows XL has not finished top of mind of a telecommunications provider, but the brand of brand recall, brand recognition and brand unaware, XL is quite good and well known in the community at large. XL also has a strong brand image in the minds of customers. It must be reinforced with a good quality service so that later XL will have customers with high loyalty.
XL currently has a position of good loyalty customers at the level of satisfied loyalty pyramid. Through the method of service quality dimensions can be analyzed any of the XL service quality is still lacking and re-analyzed so that the position of brand loyalty XL customers will be able to increase the position commited buyer.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43482
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Almansyah Auriyanto
"Skripsi ini membahas tentang pengaruh brand experience terhadap brand loyalty pada produk es krim. Di dalamnya terdapat juga variabel kepuasan dan brand trust yang akan membangun brand loyalty. Lebih lanjut lagi, skripsi ini melihat besarnya pengaruh terhadap brand loyalty yang ditimbulkan oleh brand experience, kepuasan, dan brand trust. Brand experience merupakan hal yang subjektif atas tiap-tiap konsumennya. Oleh karena itu, skripsi ini ingin menunjukkan sejauh mana objek penelitian telah mengemas brand experience-nya untuk dapat membangun loyalitas dari konsumennya. Objek penelitian ini adalah es krim dengan merek 'Magnum' yang merupakan produk baru di pasar es krim Indonesia. Penilitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa brand experience berpengaruh pada kepuasan dan brand trust, namun tidak berpengaruh langsung terhadap brand loyalty. Pada penelitian ini juga terdapat implikasi manajerial serta saran untuk penelitian selanjutnya.

This study discusses the effect of brand experience on brand loyalty of an ice cream product. This study also includes two other variables, namely satisfaction and brand trust antecedents of brand loyalty. Furthermore, this study looks at how brand loyalty is influenced by brand experience, satisfaction, and brand trust. Brand experience is a subjective thing upon each consumer. Object of this study is Magnum ice cream brand, which is a new product in Indonesia ice cream market. This study results that brand experience has influence toward satisfaction and brand trust, but has not influence toward brand loyalty. There are also managerial implications and advices for the next research."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44561
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Poengky Yudhistira
"ABSTRAK
Nama : Poengky YudhistiraProgram Studi : Manajemen Komunikasi KorporasiJudul Penelitian : Analisis Pengaruh Brand Awareness, Brand Associations dan Perceived Quality Terhadap Brand Equity Universitas Swasta Terakreditasi A di Jakarta Tahun 2016 Brand merupakan salah satu aset yang sangat bernilai bagi organisasi karena mampu memberikan nilai keunikan dan beragam bentuk karakteristik yang mampu menjadi pembeda dengan produk atau jasa sejenis dipasar. Institusi perguruan tinggi juga melakukan pengembangan brand equity untuk meningkatkan keuntungan kompetitifnya pada pasar pendidikan tinggi. Penelitian dengan metode kuantitatif eksplanatif ini ingin mengetahui seberapa besar pengaruh brand awareness, brand associations dan perceived quality dalam membentuk brand equity dari lima universitas swasta di Jakarta yang telah terakreditasi A oleh BAN-PT pada tahun 2016.Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa brand awareness, brand associations dan perceived quality memiliki pengaruh positif terhadap brand equity, namun hanya brand associations yang memiliki pengaruh signifikan dibandingkan lainnya. Publikasi melalui situs berita online memiliki pengaruh terhadap brand awareness dan brand associations, namun tidak signifikan. Model pembentukan brand equity yang digunakan pada sektor produk-produk komersil memiliki perbedaan dengan pembentukan brand equity pada sektor pendidikan tinggi.Kata kunci: brand equity, brand awareness, brand associations, perceived quality, institusi perguruan tinggi

ABSTRACT
Name Poengky YudhistiraMajors Corporate CommunicationsThesis Title Analysis of the Influence of Brand Awareness, Brand Associations and Perceived Quality on Brand Equity of Private University Accredited A in Jakarta Year 2016 Brand is one of the most valuable assets for the organization because it is able to provide unique values and diverse forms of characteristics that can be differentiated with similar products or services in the market. Higher educations institution also develops brand equity to increase its competitive advantage in the higher education market. This explanative quantitative research method is aimed to find out how brand awareness, brand associations and perceived quality shaping the brand equity of five private universities in Jakarta that have been accredited A by BAN PT in 2016.Findings of this study indicate that brand awareness, brand associations and perceived quality have an influence on brand equity, but only brand associations have significant influence over others. Publications through online news sites have an effect on brand awareness and brand associations, but are insignificant. Model of brand equity used in the commercial products sector differs from the establishment of brand equity in the higher education sector.Keywords brand equity, brand awareness, brand associations, perceived quality, higher educations institutions"
2018
T51570
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tamara Hanum
"Perkembangan industri fashion di Indonesia mengalami peningkatan yang baik terutama dari segi inovasi yang menyebabkan adanya brand-brand baru bermunculan, dimana konsumen umumnya merupakan milenial. Hal ini menyebabkan peran milenial semakin mendominasi sektor tersebut, sehingga pada penilitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumen milenial dengan Fashion Innovativeness dan brand image dimensions(Cognitive, sensory, dan affective) pada brand fashion favorit,kontribusi brand image dimensions kepada lovemarks (brand love dan brand respect) dan pengaruhnya pada brand loyalty.
Penelitian ini mengembangkan model lanjutan dari brand equity(CBBE) dan brand image dimensions. Model yang dikembangkan kemudian divalidasi menggunakan Structural Equations Modeling (SEM) berdasarkan data yang diperoleh melalui survey kepada konsumen yang memiliki brand fashion favorit kisaran usia 19-39 tahun. Hasil penelitian ini mengonfirmasi bahwa fashion innovativeness secara positif berpengaruh terhadap penggunaan brand image associations yang kemudian akan memengaruhi brand love dan brand respect serta terhadap brand loyalty. Implikasi manajerial serta saran bagi penelitian selanjutnya juga dibahas pada penelitian ini. 

The development of fashion industry in Indonesia experiences a positive surge fundamentally from the innovation factor, which causes new brands to emerge, in which the main consumers are millenials. This causes the role of millenial to be more dominant in the afformentioned sector, hence this research aims to understand the relationship between millenials consumers and Fashion Innovativenes and Brand Image Dimensions (Cognitive, Sensory, and Affective) on favorite fashion brands, the contribution of Brand Image Dimensions towards Lovemarks (Brand Love and Brand Respect), and the impact toward Brand Loyalty.
This research developed the model modified from Consumer-based Brand Equity (CBBE) and Brand Image dimensions. The developed model was then validated using Structural Equation Modeling (SEM) based on data retreived from surveys on consumers, within the age of 19-39 years old, with favorite fashion brands. The findings confirmed that Fashion Innovativeness positively influenced the use of Brand Image Assosication which then further influenced Brand Love and Brand Respect, as well as Brand Loyalty. The managerial implications and recommendation of this reseatch will be further elaborated in this research.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Paramita
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh promosi penjualan yang terbagi atas moneter dan nonmoneter terhadap kesadaran merek, kesan kualitas, dan loyalitas merek di Carrefour. Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberi masukan demi peningkatan kesadaran merek, kesan kualitas, dan loyalitas merek di Carrefour. Berdasarkan hasil penelitian melalui survei pada 212 orang responden, maka diketahui bahwa promosi penjualan yang bersifat moneter berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kesadaran merek, kesan kualitas, dan loyalitas merek, sedangkan promosi penjualan yang nonmoneter hanya berpengaruh terhadap kesadaran merek dan loyalitas merek. Promosi penjualan moneter tidak mampu memberikan pengaruh terhadap kesan kualitas Carrefour.

ABSTRACT
This research therefore is going to analyze the effect of sales promotion which is divided into monetary and non-monetary toward brand awareness, perceived quality, and brand loyalty at Carrefour. The findings of this research may expectably become beneficial input for the continuous improvement of brand awareness, perceived quality, and brand loyalty at Carrefour. The results indicate that monetary sales promotion affects brand awareness, perceived quality and brand loyalty, while non-monetary sales promotion only affects brand awareness and brand loyalty. Non-monetary sales promotion can not affect the perceived quality of Carrefour.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>