Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121456 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Romeo Yanto Esyam
"ABSTRAK
China sebagai salah satu negara produsen penghasil barang yang sangat produktif dan murah mulai mencoba melakukan penetrasi dibidang otomotif dengan memproduksi motor murah di Indonesia dibawah label perusahaan Tossa. Pada awalnya Tossa melabeli produksi motornya dengan merek-merek variant Honda seperti Supra X dan Karisma yang telah terdaftar terlebih dahulu. Teguran dan keberatan dari pihak Honda dilayangkan kepada pihak Tossa untuk segera mengganti merek variant yang telah dipakai tersebut. Namur pihak Tossa menanggapi teguran tersebut dengan cara menghapus huruf `a' pada kata Karisma sehingga merek akhir yang digunakan adalah Krisma. Pihak Honda pun akhirnya melayangkan gugatan kepada pihak Tossa. Alih-alih mendapatkan tanggapan, pihak Tossa malah balik menggugat Honda yang salah menerapkan Merek yang didaftarkan dengan yang digunakan. Gugatan penghapusan atas Merek Honda Karisma yang diajukan oleh pihak Tossa pada awal gugatan di Pengadilan Niaga dikabulkan dengan memerintahkan hapus pendaftaran merek varian Karisma yang ada, namun ditingkat Kasasi tuntutan penghapusan dibatalkan. Pihak Tossa dianggap telah menggunakan merek Karisma dan Krisma yang mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan merek-merek varian terkenal Karisma yang terdaftar. Tulisan ini dimaksudkan untuk mentelaah sejauh mana sebuah merek menjadi suatu perdebatan konsepsi serta keterkaitannya dengan teori dan hukum yang berlaku balk menurut perbandingan konsepsi hukum merek yang berlaku saat ini dengan negara-negara maju serta masukan apa yang bisa diberikan untuk perkembangan konsep hukum Merek yang telah ada. Merek sebagai identitas merupakan suatu extra yang mempunyai daya pesona tersendiri sehingga untuk menjaganya perlu tahapan-tahapan perkembangan layaknya seperti individu yang akan menuju dewasa."
2007
T17048
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meliala, Adrianus Eliasta, 1966-
"Dilema antara guilt (rasa bersalah) dan shameful (rasa malu) sudah lama menjadi topik menarik di bidang psikologi sosial. Dilema tersebut antara lain muncul dalam pembahasan mengenai kontrol sosial, perilaku sendiri, nilai moral individual, tingkat standar moral, pengaruh lintas budaya serta dalam situasi pendidikan. Diperkirakan pula, salah satu yang lebih berperanan, entah itu aspek guilt atau aspek shameful, akan mempengaruhi pada cara bagaimana memodifikasi perilaku seseorang.
Studi ini menelaah mengenai kecenderungan di sekolah-sekolah menengah umum dalam memodifikasi perilaku siswa yang telah menampilkan perilaku atau tindakan yang dianggap sebagai salah, jahat, tidak tertib atau menyimpang dari norma sosial yang ada. Apakah kalangan guru di sekolah-sekolah tersebut menampilkan kecenderungan mengeksploitasi penghukuman (punishment) atau melakukan tindakan penciptaan rasa malu (shaming) siswa dikaitkan dengan apa yang sudah dilakukan siswa tersebut?
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa metode penghukuman ternyata merupakan satu-satunya cara memodifikasi perilaku yang diterapkan. Dan, temuan lain, diyakini bahwa dengan diberikan hukuman itulah lalu kemudian muncul rasa malu. Temuan ini nampaknya bersesuaian dengan karakter masyarakat Indonesia perihal beroperasinya guilt dan shameful.

Such dilemma between guilt and shameful has been an interesting topic in the field of social psychology since few times ago. That dilemma persists when discussing social control, self-control, individual moral values, moral standard, cross-cultural influence as well as education-related setting. It is predicted, the one which is more influential, whether guilt aspect or shameful aspect, will one way or another influence the way somebody?s behavior can be modified.
This study investigates such tendency which prevails in public schools especially performed by pupils when treating their student?s misconduct. Research question forwarded is whether they exploit punishment or to create shaming feeling towards students who have made nuisances in school.
The result shows method of punishment has been the only way of modifying behavior which is regarded deviant. Other finding, it is believed that, having given such punishment, shameful feeling will follow. This finding is in association with the character of Indonesian society toward the way guilt and shamefull operate."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2004
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Dirjen Administrasi Hukum Umum Departemen Hukum dan HAM, 2006
R 364 IND
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Dedyng Wibiyanto Atabay
"Hukum di suatu negara adalah diperuntukkan untuk melindungi warga negaranya dari segala ketidaknyamanan dan untuk mewujudkan kesejahteraan bagi warga negaranya. Pembangunan nasional yang dilaksanakan bangsa Indonesia dalam rangka mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh tumpah darah Indonesia dan membentuk manusia seutuhnya baik materiil maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Pelaksanaan pembangunan nasional menjadi terganggu dengan semakin merajalelanya korupsi yang terjadi di seluruh lapisan masyarakat dalam segala bidang yang lambat laun telah menggerogoti hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai karena korupsi telah banyak menyebabkan kerugian keuangan dan perkonomian negara.
Untuk memberikan kejeraan terhadap pelaku korupsi telah ditetapkan pidana penjara yang sangat berat meskipun kurang mempunyai dampak yang menggembirakan. Di samping pidana penjara yang berat pelaku korupsi juga dikenakan pidana tambahan pembayaran uang pengganti. Namun demikian pidana tambahan pembayaran uang pengganti dalam pelaksanaannya masih jauh dari yang diharapkan untuk pengembalian kerugian kerugian keuangan dan perekonomian negara akibat tindak pidana korupsi. Hal tersebut membuat penulis tertarik untuk mengambil peramasalahan pokok dalam penelitian ini yaitu: "Bagaimana pidana tambahan pembayaran uang pengganti dapat mengembalikan kerugian keuangan dan perekonomian negara akibat tindak pidana korupsi."
Konsep pidana tambahan pembayaran uang pengganti adalah untuk membalas terpidana agar tidak menikmati hasil kejahatannya dan negara dapat memperoleh kembali kerugian yang diderita. Dalam perkembanganya kemudian uang pengganti juga muncul sebagai upaya perlindungan bagi korban kejahatan. Dalam pemidanaan agar dapat memenuhi tujuan pemidanaan yang telah ditetapkan maka dalam pelaksanaannya perlu mengacu pada konsep/ide pidana tersebut (pembayaran uang pengganti).
Pengaturan pidana tambahan pembayaran uang pengganti sering terjadi kontradiktif sehingga perlu dilakukan sinkronisasi agar tidak saling overlapping. Dan untuk menjamin keberadaan asset terpidana sejak ditetapkan sebagai tersangka agar tidak dipindahtangankan kepada pihak lain serta untuk membayaran uang pengganti maka perlu dibuat payung hukum yang menjaminnya.
Sikap seorang penyidik, penuntut umum dan hakim dalam menangani perkara korupsi masih jauh dari harapan di mama masing-masing aparat penegak hukum dalam bekerja hanya terfokus pada tugas dan wewenangnya sendiri tanpa melihat tujuan pemidanaan secara keseluruhan. Akibat hal ini, pada akhirnya menyebabkan tidak dapat dieksekusinya harta benda pelaku tindak pidana korupsi. Untuk mengatasi perlu dilakukan dengan mengoptimalkan upaya penyitaan, meningkatkan profesionalisme aparat penegak hukum, dan melakukan kerja sama yang baik apakah antar aparat penegak hukum, institusi, maupun dengan negara lain.
Dan untuk mengoptimalkan pemberantasan tindak pidana korupsi dan khususnya untuk mengembalikan kerugian keuangan negara perlu dipikirkan untuk membentuk lembaga khusus untuk memburu dan mengurus aset negara dalam perkara korupsi serta segera mempersiapkan format kerja sama internasional dalam pemberantasan korupsi dan pencarian asset terpidana khususnya."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T15546
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Hasanah
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Audy
"Perkembangan industri kosmetik di Indonesia yang semakin meningkat membuat suatu merek perlu untuk memiliki daya tarik tersendiri dibandingkan dengan merek kompetitor lainnya. Keunikan merupakan kunci bagi suatu merek untuk dapat memikat daya tarik konsumennya. Wardah merupakan salah satu merek yang memiliki keunikan tersendiri dalam memperkenalkan mereknya kepada konsumen. Wardah menerapkan strategi islamic branding yang bersandar pada prinsip-prinsip syariah Islam dalam membentuk brand image-nya sebagai merek kosmetik halal di Indonesia. Makalah ini disusun untuk menganalisis penerapan strategi islamic branding oleh Wardah dalam pembentukan brand image dan pengaruhnya terhadap minat beli konsumen. Teori dan konsep yang digunakan dalam makalah ini meliputi islamic branding, brand image, dan purchase intention yang didukung oleh penggunaan metode pengumpulan data berupa data sekunder serta analisis masalah menggunakan metode analisis konten. Hasil analisis menemukan bahwa penerapan strategi islamic branding yang dilakukan Wardah dalam upaya pembentukan brand image memiliki pengaruh terhadap minat beli konsumen di Indonesia terhadap produk Wardah.

The development of the cosmetic industry in Indonesia is currently increasing, this situation makes a brand need to have its own attractiveness to the consumers compared to other competing brands. Uniqueness is the key for a brand to be able to attract consumer appeal. Wardah is a brand that has a uniqueness in introducing its brand to consumers. Wardah implements an Islamic branding strategy that relies on Islamic syriah principles in shaping its brand image as a halal cosmetic brand in Indonesia. This paper is structured to analyze the implementation of Islamic branding strategy by Wardah in the formation of brand image and its effect on consumer buying intention. The theory and concepts used in this paper include Islamic branding, brand image, and purchase intention which are supported by the use of data collection methods in the form of secondary data and problem analysis using content analysis methods. The results of the analysis found that the implementation of the Islamic branding strategy carried out by Wardah in an effort to form a brand image had an influence on consumer buying interest in Indonesia for Wardah products."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hanni Shabrina Johan
"BLP Beauty is one of the Indonesian beauty brands that promotes inclusivity towards all genders. BLP Beauty features different genders on their social media advertising to promote their inclusivity, which they specifically use the inclusive marketing strategy to achieve their objective. This study discusses the implementation of Inclusive Marketing Strategy through Creative Elements model by BLP Beauty on their social media advertising on Instagram. Through content analysis from the qualitative approach, findings show that BLP Beauty uses the model to do their social media advertising on Instagram. The social media advertising content on BLP Beauty’s official Instagram account proves the use of Creative Elements in the implementation of the Inclusive Marketing Strategy. To encourage more opportunities, researchers need to analyse other social media platforms of BLP Beauty.

BLP Beauty merupakan salah satu merek kecantikan Indonesia yang mengedepankan inklusivitas terhadap semua gender. BLP Beauty menampilkan gender yang berbeda pada iklan media sosial mereka untuk mempromosikan inklusivitas mereka, yang secara khusus mereka gunakan strategi pemasaran inklusif untuk mencapai tujuan mereka. Penelitian ini membahas tentang implementasi Strategi Pemasaran Inklusif melalui model Elemen Kreatif yang diterapkan oleh BLP Beauty pada iklan media sosial mereka di Instagram. Melalui analisis konten dari pendekatan kualitatif, temuan menunjukkan bahwa BLP Beauty menggunakan model tersebut untuk melakukan iklan media sosial mereka di Instagram. Konten iklan media sosial di akun Instagram resmi BLP Beauty membuktikan penggunaan Elemen Kreatif dalam implementasi Strategi Pemasaran Inklusif. Untuk mendorong lebih banyak peluang, peneliti perlu menganalisis platform media sosial BLP Beauty lainnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sheila Ratna Medina
"Di era digital, menciptakan merek dengan hanya mengandalkan harga dan kualitas yang baik tidaklah cukup. Karena saat ini, khalayak dianggap lebih berpikir dan bertindak menggunakan perasaan dalam menentukan pilihan produk atau merek. Oleh karena itu, banyak merek yang sudah mulai menggunakan pendekatan emosional dalam menciptakan mereknya, termasuk merek pakaian lokal, BajuBaik. Keberhasilan sebuah merek dalam menggunakan metode emotional branding dapat dilihat dari customer engagement yang terbentuk. Dengan menggunakan metode pengumpulan data sekunder atau desk research, makalah ini menganalisis penggunaan metode emotional branding dengan melihat dari strategi dan pendekatan yang dilakukan oleh merek dalam pembentukan customer engagement pada merek BajuBaik yang dianalisis dengan siklus serta matriks customer engagement. Hasilnya, ditemukan bahwa penggunaan metode emotional branding yang dilakukan BajuBaik memiliki keterkaitan yang positif terhadap terbentuknya customer engagement dengan pelanggannya, yang disebut dengan OrangBaik.

In this digital era, creating a brand by relying solely on good price and quality is not enough. Because at this time, the audience is considered to think and act using feelings in determining the choice of a product or brand. Therefore, many brands have started to use an emotional approach in creating their brands, including local clothing brand, BajuBaik. The success of a brand in using the emotional branding method can be seen from the customer engagement that is formed. By using the secondary data collection method or desk research, this paper analyzes the use of the emotional branding method by looking at the strategies and approaches taken by the brand in establishing customer engagement on the BajuBaik brand which is analyzed by cycles and customer engagement matrix. As a result, it was found that the use of the emotional branding method that BajuBaik uses has a positive relationship to the formation of customer engagement with its customers, which is called OrangBaik."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Gilang Hredaya
"Penelitian ini merupakan replikasi model penelitian yang dilakukan oleh Boo (2009) tentang aplikasi ekuitas merek pelanggan terhadap tenpat atau tujuan pariwisata, dalam penelitian ini, Bali dan Lombok dijadikan tujuan pariwisata yang akan diteliti. Penelitian ini termasuk kategori penelitian kuantitatif dengan deskriptif, cross sectional studies. Hasil penelitian ini menemukan bahwa terdapat dua cara untuk meningkatkan loyalitas pengunjung dalam bentuk keinginan untuk kembali berkunjung dan mengatakan hal yang positif terhadap destinasi yang bersangkutan. Pertama dengan meningkatkan kualitas dalam segi performa dimana itu akan meningkatkan loyalitas pengunjung. Kedua dengan meningkatkan imej merek pariwisata dengan memperkaya atau membuat imej yang lebih bervariasi yang menampilkan berbagai fitur dari destinasi dengan tujuan membuat lebih banyak pengunjung merasa ada kecocokan antara imej diri sendiri dan imej destinasi dimana hal tersebut akan menghasilkan loyalitas dari lebih banyak pengunjung.

This research replicate the model proposed by Boo (2009) which is about applying customer based brand equity towards a destination or places, in this research the destination used are Bali and Lombok as destination brand. This research is categorized as quantitative research with descriptive, cross-sectional studies. The result of this research found that there are two ways to improve destination brand loyalty or increasing the intention to re-visit or having a positive word of mouth. First is by increasing the quality in terms of performance which will increase consumer's loyalty. Second is by improving destination brand image by enrich or creating more image variation regarding the destination feature in order to suit more consumer's self-image which will results in loyalty from more consumers.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S59322
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Apsari Anindyajati
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh brand personality terhadap repurchase intention dari konsumen merek pakaian Uniqlo serta dimensi brand personality yang paling berpengaruh terhadap repurchase intention. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik purposive sampling terhadap 100 responden yang merupakan mahasiswa program sarjana dan vokasi di Universitas Indonesia Depok. Menggunakan factor analysis dan multiple regression untuk menganalisis data, hasil penelitian menunjukkan bahwa dua dari empat dimensi brand personality Aaker yang digunakan dalam penelitian yaitu sincerity dan excitement, mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap repurchase intention. Sementara itu, competence dan sophistication juga mempunyai pengaruh terhadap repurchase intention, meskipun tidak signifikan.

The purpose of this research is to find out the effect of brand personality towards repurchase intention on the consumers of Uniqlo fashion brand. This research is also aimed to examine which brand personality dimension is the most significant towards repurchase intention. This research applies quantitative approach with purposive sampling technique to 100 respondents who are undergraduate and vocational students of Universitas Indonesia Depok. Using factor analysis and multiple regression to analyze the data, the research findings show that two out of four of Aaker?s brand personality dimensions used in the research, which is sincerity and excitement, have the most significant effects toward repurchase intention. While two other dimensions, competence and sophistication, also have effects toward repurchase intention, albeit not significant.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2015
S59466
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>