Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 203814 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Taufik Hidayat
"The purpose of this study is to examine whether Economic Value Added (EVA) is more highly associated with stock returns than other conventional accounting-based measures such as Earnings before Extraordinary Items, Cash Flow from Operation, and Residual Income, as claimed by Stern Stewart.
Using pooled ordinary least square method or Panel Data on 121 Indonesian-listed companies in Jakarta Stock Exchange over the period 2001-2003, the test emphasize on two approaches. Relative Information Content describes the association of each individual performance measure relatively with stock returns and Incremental information Content describes the association of each performance measure with stock return individually and simultaneously.
The relative information content tests reveal that earnings to be more closely associated with stock returns than EVA, Cash Flow from Operation, and Residual income. The incremental information content tests reveal that earnings and Cash Flow from Operation to be more closely associated with stock returns than EVA® and Residual Income. Other tests for components of EVA reveal only Cash Flow from Operation and Accruals to be significantly associated with stock returns, where Cash Flow from Operation and Accruals are equal with earnings."
Lengkap +
Depok: Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
JAKI-3-1-Juli2006-55
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Hidayat
"Penelitian ini' bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Economic Value Added (EVA) dan pengukuran kineija lainnya seperti Laba sebelum Pos Luar Biasa, Arus Kas Operasi dan Residual Income dalam menjelaskan variasi atas imbal hasil saham (stock return) di Indonesia. Penelitian ini sekaligus bertujuan untuk menguji klaim dari Stem Stewart yang menyatakan bahwa EVA mengungguli pengukuran kineija lainnya dalam asosiasinya terhadap imbal hasil saham. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh komponen EVA dalam menjelaskan variasi pada imbal hasil saham.
Penelitian ini dilakukan menggunakan metode pooled ordinary least square atau regresi dengan data panel terhadap 121 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada periode tahun buku 2001 hingga 2003. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan relative information content yang melihat perbedaan pengaruh relatif masing-masing pengukuran secara individu dan incremental information content yang melihat pengaruh masing-masing pengukuran secara individu dan bersamaan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa secara relative information content, EVA tidak mengungguli Laba sebelum Pos Luar Biasa dalam menjelaskan imbal hasil saham. Sedangkan secara incremental information content EVA tidak mengungguli Laba sebelum Pos Luar Biasa dan Arus Kas Operasi dalam menjelaskan imbal hasil saham. Hasil penelitian ini sekaligus membantah klaim dari Stem Stewart yang menyatakan bahwa EVA mengungguli pegukuran kinerja lainnya dalam asosiasinya terhadap imbal hasil saham, setidaknya di Indonesia.
Selain itu, dalam penelitian ini ditemukan bahwa dari komponen EVA, hanya Akrual dan Arus Kas Operasi yang secara signifikan mempengaruhi imbal hasil saham. Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian sebelurnnya bahwa Laba sebelum Pos Luar Biasa mengungguli kinerja lainnya dalam menjelaskan imbal hasil saham, karena komponen yang membentuk Laba adalah Arus Kas Operasi ditambah Akrual."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ida Eva Chaharani
"Penelitian ini menguji hubungan antara cuaca lokal di Jakarta terhadap imbal hasil saham pada saham-saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Mengikuti yang dilakukan oleh Saunders (1993), Hirshleifer dan Shumway (2003), dan Chang et al. (2007), penelitian ini menguji pengaruh dari cloud cover terhadap imbal hasil saham. Dimana, penelitian ini menghipotesiskan terdapat hubungan antara cloud cover dan imbal hasil saham. Fokus dari penelitian ini ada pada cloud cover. Hal ini karena berdasarkan Saunders (1993) dan Hirshleifer dan Shumway (2003), yang menyatakan bahwa sinar matahari merupakan variabel cuaca paling penting yang memengaruhi mood [Chang et al. (2007)]. Peneliti meregresikan imbal hasil saham dalam cloud cover. Karena efek dari cloud cover dapat didorong oleh kondisi cuaca yang berlawanan, maka mengikuti Chang et al. (2007), peneliti memasukkan variabel-variabel cuaca lain ke dalam regresi meliputi tingkat hujan, temperatur, dan kecepatan angin. Sebuah variabel dummy untuk tingkat hujan (Dhujan) didefinisikan sebagai 1 jika data dari BMG menunjukkan bahwa terjadi hujan selama observasi. Suhu diukur dalam Celcius, dan kecepatan angin (angin) diukur dalam knot. Mengikuti Chang et al. (2007), peneliti juga mengendalikan efek day-of-the-week dan month-of-the-year. Oleh karena itu peneliti memasukkan variabel dummy untuk hari Senin (DMon), Jumat (DFri), Januari (DJan), Desember (DDec) ke dalam perhitungan regresi. Peneliti melakukan dua penghitungan regresi. Dimana dalam penghitungan pertama, dengan mengikuti Hirshleifer dan Shumway (2003), peneliti melakukan deseasonalize terhadap tiap variabel cuaca dengan mengurangi rata-rata variabel cuaca tiap minggu dari rata-rata tiap-tiap hari. Sedangkan dalam penghitungan ke dua, dengan mengikuti Saunders (1993), peneliti tidak melakukan deseasonalize terhadap variabel-variabel cuaca. Dari 17 hasil regresi yang dilakukan, baik dengan menggunakan variabelvariabel cuaca yang telah maupun yang belum di-deseasonalized, terdapat satu variabel terikat yang dipengaruhi oleh cloud cover, yaitu variabel terikat return saham LSIP. Namun, pada sebagian besar sampel penelitian ditemukan bahwa cloud cover tidak memengaruhi imbal hasil saham. Oleh karena itu, untuk sebagian besar sampel penelitian, dapat dikatakan bahwa peneliti gagal menolak hipotesis nol dari penelitian, yang berarti tidak terdapat hubungan antara cloud cover dan imbal hasil saham. Oleh karena itu, penelitian ini menyimpulkan bahwa investor tidak dapat membuat sebuah strategi aktif dengan menggunakan kondisi cuaca."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alfian Annida
"Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa pengaruh kinerja perusahaan terhadap imbal hasil saham di pasar modal Indonesia. Sampel yang digunakan yaitu saham ? saham LQ 45 (45 saham yang termasuk 60 saham berkapitalisasi pasar dan memiliki nilai dan frekuensi transaksi terbesar, memiliki kinerja keuangan dan prospek pertumbuhan yang bagus, yang dirilis oleh divisi riset dan engembangan bursa efek Indonesia) yang terdaftar di bursa efek Indonesia dari tahun 2005 sampai tahun 2007 dalam terminologi imbal hasil saham tahunan. Dengan menggunakan beberapa ukuran sebagai proxy untuk kinerja perusahaan, regresi sederhana dan berganda digunakan untuk menentukan, pada tingkat perusahaan, analisis pengaruh variabel-variabel tersebut terhadap imbal hasil saham. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa beberapa ukuran kinerja perusahaan memiliki sebagian kemampuan untuk menjelaskan imbal hasil saham selama periode pengujian. Disamping imbal hasil saham tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor selain kinerja nya.

This study attempts to analyze relationship between firms performance with stocks return in the Indonesia stock market. Sample that used is LQ 45 stocks (top 45 stocks that include top 60 biggest market capitalization and highest transaction value and frequency, have a good financial performance and growth prospect that released by research and development division of Indonesia stock exchange) listed in the Indonesia Stock Exchange from 2005 to 2007 in terms of annual stock returns. Using several measures to proxy for the firms performance. Simple and multiple regressions are performed to determine, at the firm level, analysis of relationship these variables with stock return. The results indicate that some firm performance measures had some explanatory power of the stock return during our testing period. Instead, they were driven by several non-performance factors."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2009
6582
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Metty Fauziah Wardhani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengelahui kandungan informasi relatif dan inkremental dari Cash Flow Return on Jnvestmeni (CFROI) sebagai alat pengukuran yang mengukur penciptaan nilai perusahaan dalam menjelaskan imbal balik saham, kemudian membandingkarmya dengan kandungan informasi relatif dan inkremental menilai yang terdapat pada Economic Value Added (EVA) - sebagai sarana alat pengukuran penciptaan nilai - dan laba bersih dan ants kas dari kegiatan operasional sebagai representatif dari alat pengukuran tradisional.. Penelitian dilakukan meaggunakan regresi liniear dengan metode OLS atas data panel dart 27 perusahaan rnanufall:tur yang tercatat di Bursa Efek Jakarta dengan periode pengamatan 1999-2002.
Hasil regresi menunjukkan kandungan informasi relatif CFROI tidak mengungguli EVA dalam menjelaskan imbal balik saham. Kandungan informasi relatif yang terdapat paaa CFROI juga Lebih renduh daripada arts kas dart kegiatan operasioaal, namun Lebih tinggi dibandingkan kandungan informasi relatif laba bersih. Dalam hal perbandingan kandungan informasi inkremental, EVA lebih baik dari CFROI. Tapi bila dibanndingkan dengan laba bersih da-a arts kas dart kegiatan operasional. kand'ingan informasi inkreniental CFROI dal ani menjelaskan imbal balik saham masih lebih baik.
Di samping itu, dalam penelitian ini diselidik pula ada tidaknya perbedaan kandungan informasi inkrementa; antara komponen-komponen dalam perhinengan CFROI, dalain lull ini diwakili oleh komponen Gram. Cash Flaw (GCF) dan Gross Cash Investment (CC). Hasil pengujian inenun;ekkan terdapamya perbedaan loand igan informasi inkremental antera kedua komponen CFROI tersebut.

This research is conducted to study the -relative and incremental information content of Cash Flow Return on Investment (CFROI) as a representative of value-based financial measures, in explaining stock returns. CFROI's relative and incremental information content ate then compared with the relative and incremental information content of Economic Value Added (EVA) - as another representative of value-based financial measures - and net income and cash flow from operating activities - as representatives of traditional income measures. CLS linear regression is applied as the research method, over a pallet data which consists of 27 manufacturing companies listed on Jakarta Stock Exchange dining observation.periods of 1999-2002.
The regression shows that CFROI's relative information content does not outperform EVA's in explaining stock return. CFROI's relative information content is also lower than that of cash flow from operating activities, yet higher than that of net income. In terms of comparison of incremental information content, EVA shows a better result than CFROL But when compared with net income and cash flow from operating activities, CFROI has a higher incremental information content.
This research also examines whether there is a difference of incremental information content among components of CFROI, which in this case are represented by Gross Cash Flow (GCF) dan Gross Cash Investment (GC). The test result shows that difference of incremental information content between the two CFROI components does exist.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T15025
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendrarini Suryaningtiyas
"Bank memiliki peran penting dalam perekonomian, dan berfungsi sebagai Iembaga intermediasi keuangan. Kinerja keuangan bank, sebagai indikator kesehatan bank, merupakan kepentingan semua pihak terkait termasuk investor saham. Di satu sisi, tingkat lmbal Hasil dan Risiko saham mempengaruhi besar kecilnya keuntungan investasi saham yang dilakukan investor.
Penelilian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan dan pengaruh kinerja keuangan terhadap lmbal Hasil dan Risiko saham bank yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.
Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Dari 23 bank, hanya 9 bank yang menjadi sampei penelitian, karena memenuhi syarat-syarat penelitian. Data kinerja keuangan berasal dari data 6 rasio keuangan kuartalan selama Desember 2000 - Desember 2005. Sedangkan harga saham mingguan diambil dari data harga saham penutupan mingguan selama Januari 2001 - Maret 2006.
Pengujian dengan menggunakan korelasi Pearson's two tailed dilakukan untuk mengetahui hubungan yang terjadi antara kinerja keuangan dengan Imbal Hasil dan Risiko saham. Hasil korelasi menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kinerja keuangan dengan Imbal Hasil saham. Sedangkan antara kinerja keuangan dan risiko saham, hanya rasio NPL dan LDR yang mempunyai hubungan yang signifikan dengan Risiko saham.
Pengujian dengan menggunakan regresi dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara kinerja keuangan dengan Imbal Hasil dan Risiko saham. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan maupun parsial tidak ada pengaruh yang signifikan antara kinerja keuangan dengan Imbal Hasil saham, sedangkan antara kinerja keuangan dengan Risiko saham, secara simultan dan parsial terdapat pengaruh yang signifikan. Adapun rasio yang secara parsial berpengaruh secara signifikan adalah rasio NPL dan LDR.
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan hanya diwakili oleh 6 rasio, periode pengamatan terbatasa, dan pengabaian faktor-faktor diluar rasio keuangan seperti kebijakan tiap bank, dan inflasi."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T24072
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galih Rangga Kharisma
"ABSTRAK
Penelitian ini menguji pengaruh elemen corporate governance terhadap kinerja keuangan dan imbal hasil saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2005-2008. Pengaruh kebijakan perusahaan terhadap kinerja operasional dan kinerja pasar adalah topik penelitian dalam keuangan dengan temuan penelitian yang bervariasi pada banyak negara. Perbedaan dalam temuan penelitian tergantung kepada karakteristik pasar keuangan negara tersebut. Kinerja keuangan perusahaan diukur dengan Return on Assets (ROA) dan Return on Equity (ROE). Penelitian ini menggunakan sembilan elemen corporate governance: ukuran dewan direksi, komisaris independen, ukuran komite audit, kepemilikan asing, kepemilikan institusional, kepemilikan direksi, availabilitas opsi saham, banyaknya perubahan kebijakan akuntansi, dan ketepatan perilisan laporan keuangan.
Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa profil perusahaan dan laporan keuangan perusahaan di Indonesia selama periode 2003 sampai 2008. Data diperoleh dari situs internet Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Bursa Efek Jakarta (nama BEI terdahulu) untuk tahun 2008 dan tahun-tahun sebelumya. Elemen corporate governance digunakan sebagai variabel independen dan ROA, ROE, dan imbal hasil saham perusahaan digunakan sebagai variabel dependen. Microsoft Excell 2007 and Eviews 4.1 adalah aplikasi yang digunakan untuk mendapatkan temuan dalam penelitian ini.
Analisis regresi digunakan untuk menguji pengaruh elemen corporate governance terhadap kinerja perusahaan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa komisaris independen dan ketepatan perilisan laporan keuangan mempunyai pengaruh yang negative terhadap kinerja keuangan dan banyaknya perubahan kebijakan akuntansi mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja keuangan perusahaan. Temuan penelitian juga menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan dari elemen corporate governance terhadap imbal hasil saham perusahaan.

ABSTRACT
This research examines corporate governance elements influence to company financial performance and company stock return by companies listed on Indonesia Exchange (IDX) in the period 2005-2008. The effect of company policies or governance to its operating and market performance is one of the most widely researches topics in finance with varied research findings in many countries. The difference in the research findings depend on characteristics of the countries' financial market. Firm's financial performances are measure by Return on Assets (ROA) and Return on Equity (ROE). This study is using nine corporate governance elements: board size, independent directors, internal audit committee size, foreign ownership, stable shareholdings, director's ownership, adoption of stock options, number of changes in accounting policy, and timeliness of reporting.
This research uses secondary data of company profile and financial statement of listed companies in Indonesia for the period of years of 2003 to 2008. Data are obtained from Indonesia Stock Exchange (IDX) website and Jakarta Stock Exchange (former IDX name) for 2008 and prior years. Corporate governance elements are used as independent variables and ROA, ROE, and company stock return are used as dependent variables. Microsoft Excell 2007 and Eviews 4.1 are used to obtain the results in this research.
Regression Analysis are used to examine the corporate governance elements influence to firm's performance. The result of this study showed that independent directors and timeliness of reporting are having negative influence to the financial performance and number of changes in accounting policy is having positive influence to the financial performance. The result also shows that there is no significant influence from corporate governance elements to company stock return.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S9817
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Della Aprillia
"Penelitian ini menguji perbandingan prediksi Economic Value Added (EVA), Residual Income (RI) dan ukuran kinerja konvensional Net Income (NI) dan Free Cash Flow (FCF) terhadap imbal hasil saham di Indonesia. Penelitian ini menggunakan 110 data observasi, uji konten informasi relatif (relative information content) dan uji konten informasi inkremental (incremental information content) pada perusahaan yang memiliki bad debt.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Economic Value Added (EVA) memiliki konten informasi relatif yang lebih baik dibandingkan Residual Income (RI), Net Income (NI) dan Free Cash Flow (FCF). Economic Value Added (EVA) juga memiliki konten informasi inkremental yang lebih baik dibandingkan Net Income (NI), Residual Income (RI) dan Free Cash Flow (FCF).

This study examines the predicting comparison of Economic Value Added (EVA), Residual Income (RI) and conventional performance measure Net Income (NI) and Free Cash Flow (FCF) to the Annual Stock Return In Indonesia. This study uses 110 observation data, relative information content test and incremental information content test to the companies that have bad debt.
The results suggest that Economic Value Added (EVA) has higher relative information content better than Residual Income (RI), Net Income (NI) and Free Cash Flow (FCF). Economic Value Added (EVA) has incremental information content better than Net Income (NI), Residual Income (RI) and Free Cash Flow (FCF).
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S55580
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryo Dewanto
"Di lingkungan bisnis yang sangat kompetitif saat sekarang, tanggung jawab perusahaan dalam memanfaatkan modal yang diperolehnya dari pasar modal tidaklah mudah, karena perusahaan tersebut dituntut pula untuk memberikan peningkatan keuntungan bagi para pemodal yang telah ikut menginvestasikan dananya ke perusahaan. Kemudian, perkembangan selanjutnya menghendaki perusahaan untuk tidak hanya bertumpu pada peningkatan keuntungan perusahaan sendiri melainkan lebih jauh untuk meningkatkan nilai bagi para pemodal atau investor.
Terhadap latar belakang tersebut di atas tidak heran jika pada tahun-tahun belakangan ini pengukuran berdasarkan nilai atau value based banyak mendapat perhatian. Sistem pengukuran baru ini bertujuan untuk mengukur kinerja secara periodik dalam konteks perubahan dalam nilai. Mengingatkan nilai berarti sama dengan meningkatkan hasil investasi pemegang saham jangka panjang, sehingga ukuran kinerja keuangan yang didasarkan pada laba akuntansi saat ini sudah dianggap tidak memadai lagi.
Nilai tambah ekonomis ( Economic Value Added = EVA) merupakan suatu pendekatan yang telah dipatenkan oleh Stewart & Company yang digunakan untuk mengukur kinerja suatu perusahaan, dimana EVA menghitung economic profit dan bukan accounting profit dan present value nilai EVA secara periodik di masa depan dikenal dengan Market Value Added (MVA). Selain EVA, tolok ukur lain yang banyak digunakan untuk mengetahui kinerj a perusahaan adalah Residual Income dan Arus kas Operasi (cash flow operation).
Penelitian ini mempunyai tujuan : (1) menganalisis secara parsial pengaruh economic value added, market value added, residual income dan arus kas operasi (cash flow operation) terhadap Imbal Hasil Saham yang diterirna oleh pemegang saham perusahaan publik sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan (2) menganalisis secara simultan pengaruh economic value added, market value added, residual income dan arus kas operasi (cash flow operation) terhadap Imbal Hasil Saham yang diterirria oleh pemegang saham perusahaan publik sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta
Metode yang digunakan untuk melihat kontribusi pengaruh masing-masing variabel diatas terhadap Imbal Hasil Saham digunakan analisis regresi linier sederhana (uji t) dan untuk mengetahui pengaruh kesemua variabel secara simultan terhadap Imbal Hasil Saham digunakan analisis regresi berganda (uji F).
Dari hasil uji t terhadap saham sektor pertambangan periode 1995 - 2004 disimpulkan bahwa secara parsial dihasilkan bahwa EVA, MVA, Residual Income dan Arus Kas Operasi (cash flow operation) tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap Imbal Hasil Saham dan mempunyai hubungan positif terhadap Imbal Hasil Saham. Sedangkan dari hasil uji F terhadap variabel , MVA, Residual Income dan Arus Kas Operasi (cash flow operation) secara simultan dihasilkan bahwa ke empat variabel tersebut secara bersama-sama secara signifikan tidak mempengaruhi Imbal Hasil Sahara, sehingga keempat variabel tersebut bukanlah faktor utama yang menentukan imbal hasil saham maupun dividen.
Dari hasil kesimpulan di atas, maka disarankan sebagai berikut:
1. Dilakukan uji statistik terhadap ke empat variabel tersebut dengan mengasumsikan bahwa ke empat variabel babas tersebut saling berhubungan satu sama lain (korelasi), dimana pada penelitian ini diasumsikan tidak saling berhubungan.
2. Agar model REVA (Refined Economic Value Added) dipakai sebagai salah satu altematif tolok ukur terhadap Imbal Hasil Saham.

Today business environment getting competitive, the company responsibility of exploiting capital that obtained from market capital not so easy, because company have to give more advantage for all investor in the company. F or next development, company will be not only focus in improvement company advantage only, but will be more raised the investor value.
From that reason, no wonder if measurement base value getting a lot of attention lately. This measurement system aim to measuring periodic performance when the value changes. Improving value means as same as improving result of long term investment from stockholder. So measurement of finance performance base on accountancy profit is not adequate in this time.
Economic Value Added is approach which has been patented by Stewart & Company, it used to measure a company performance. EVA calculated the economic profit not calculated the accounting profit. And the periodical of present value in EVA, it called Market Value Added (MVA). The other measure rods to calculate the company performance beside EVA are Residual Income and Cash Flow Operation.
This research have purpose : (I) Analyzing by partial a Influence of Economic Value Added, Market Value Added, Residual Income and Cash Flow Operation to Rate of Return accepted by public company stockholder specially in a mining company that enlisted at Jakarta Stock Exchange or BEJ. (2) Analyzing by simultaneous a Influence of Economic Value Added, Market Value Added, Residual Income and Cash Flow Operation to Rate of Return accepted by public company stockholder specially in a mining company that enlisted at Jakarta Stock Exchange or BEJ
The Method that I used to see influence contribution of each variable above to Rate of Return, it is a modest Tinier regression analysis (T test) and to know influence from all the variable by stimulant to Rate of Return used doubled regression analysis (F test).
Result from T test to share of mining company at period 1986 until 2004, concluded by partial are EVA, MVA, Residual Income, and Cash Flow Operation haven't positive influence to Rate of Return and have positive relation to Rate of return. While result from F test to variable such as MVA, Residual Income, and Cash Flow Operation by simultaneous that the forth variant together not influence Rate of Return so signification. That's mean the forth variable are not the main factor determining Rate of Return and dividend also.
From the conclusion result above, I give some following suggestion are:
1. I Suggestion to used statistical test with assuming the variables each other have correlation, which in this research assumed no correlation among variables.
2. I Suggestion to used Refined Economic Value Added (REVA) model as a one of alternative measuring to Rate of Return.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22227
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>