Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 96340 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erlina Inderasari
"Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara perhatian terhadap keluarga (family care) dan iklim organisasi dengan sikap-karir (career attitudes) pustakawan wanita di Perpustakaan Nasional R.I. Penelitian ini merupakan penelitian survei yang ditaksanakan terhadap para pustakawan wanita yang pada saat penelitian berlangsung mempunyal suami dan anak yang menjadi tanggung jawabnya. Populasi sebanyak 81 orang pustakawan wanita. Angket disebarkan kepada hampir selun,h populasi, dan yang kembali 71 eksemplar. PenelWan lni menggunakan metode kuantitatif.
Hasil-hasil penelitian adalah:
1) Tidak ada hubungan antara perhatian kepada keluarga (family care) dengan sikapkarir (career attitudes). Tidak selalu sikap-karir pustakawan wanita menjadi makin lemah dengan makin kuatnya perhatian kepada keluarga.
a) Ada korelasi yang rendah tapi signifikan antara perhatian kepada keluarga (family care) dengan aspirasi.
b) Ada korelasi yang rendah tapi signifikan antara dimensi perhatian kepada suami (peran sebagai istri) dengan aspirasi.
c) Ada hubungan yang rendah tapi signifikan antara dimensi perhatian kepada anak (peran sebagai Ibu) dengan sikap-karir (career attitudes).
d) Ada korelasi yang rendah tapi signifikan antara dimensi perhatian kepada anak (peran sebagai ibu) dengan aspirasi.
2) Terdapat hubungan yang cukup berarti antara iklim organisasi dengan sikap-karir (career attitudes).
a) Ada korelasi yang cukup berarti antara struktur organisasi dengan aspirasi.
b) Ada korelasi yang rendah tapi signifikan antara imbalan dan sanksi dengan sikap-karir (career attitudes).
c) Ada korelasi yang rendah taps signifikan antara kehangatan dan dukungan dengan sikap-karir (career attitudes).
d) Ada korelasi yang rendah tapi signiflkan antara kehangatan dan dukungan dengan komitmen.
e) Ada hubungan yang cukup berarti antara rasa memiliki dengan sikap-karir (career attitudes).
f) Ada hubungan yang cukup berarti antara rasa memiliki dengan aspirasi.
g) Ada hubungan yang rendah tapi signifikan antara rasa memiliki dengan ambisi.
3) Tidak ada hubungan berganda antara variabet-variabel perhatian kepada keluarga dan iklim organisasi dengan sikap-karir.

The Aim of the research is to know the correlation between family care as well as organization climate and career attitudes of female librarians at National Library of Indonesia. This survey research involved 81 married female librarians who had husband and children to care for. Questioners were spreaded over almost to all those population and 71 exemplars returned. Quantitative method was employed in this research.
The results of this research are as follow:
1) No correlation between family care and career attitudes was found. The getting stronger family care was not always decrease the career attitudes of those female librarians.
a) A low but significant correlation between family care and aspiration was found here.
b) There is a low but significant correlation between husband care dimension (role of a wife) and aspiration.
c) There is also a low but significant correlation between children care dimension (role of a mother) and career attitudes.
d) There is a low but, again, significant correlation between children care dimension (role of a mother) and aspiration.
2) It was found that there's a sinificant correlation between the organization climate and career attitudes.
a) There is a significant correlation between the organization structure dimension and aspiration.
b) A low but significant correlation between reward as well as punishment dimension and career attitudes was found.
c) It was also found that there's a low but significant correlation between encourangement and career attitudes.
d) There is a low but significant correlation between encouragement and commitment.
e) There Is a significant correlation between sense of belonging and career attitudes.
f) There is a significant correlation between sense of belonging and aspiration was found as well.
g) There is a low but significant correlation between sense of belonging and ambition.
3) There is no dual correlation between variables of family care as well as organization climate and career attitudes.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T14848
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hartono
"Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengkaji hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerja pustakawan fungsional (2) untuk mengkaji hubungan sikap terhadap profesi pustakawan dengan kepuasan kerja pustakawan fungsional dan (3) untuk mengkaji hubungan motivasi kerja dan sikap terhadap profesi pustakawan dengan kepuasan kerja pustakawan pada pustakawan fungsional Perpustakaan Nasional RI.
Ada tiga hipotesis yang diuji dalam penelitian ini Pertama, terdapat hubungan positif antara motivasi kerja dengan kepuasan kerja pustakawan fungsional. Kedua, terdapat hubungan positif antara sikap terhadap profesi pustakawan dengan kepuasan kerja pustakawan fungsional. Ketiga, terdapat hubungan positif antara rnotivasi kerja dengan sikap terhadap profesi pustakawan dengan kepuasan kerja pustakawan fungsional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pustakawan fungsionaI Perpustakaan Nasional RI berjumlah 125 orang. Penarilkan sarnpel penelitian dilakukan dengan teknik propusive sampling, dengan demikian jumlah responden yang ditetapkan sebanyak 100 orang.
Penelitian ini menggunakan pendekatan survei dan instrumen pengumpulan data adalah seperangkat angket yang menggunakan skala Likert. Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorof-Smirnov. Hipotesis pertama dan kedua diuji dengan menggunakan teknik regresi dan korelasi Tinier sederhana dengan mengaplikasikan rumus korelasi Pearson Product Moment (PPM) dilanjutkan dengan Uji-t, sedangkan hipotesis ketiga menggunakan teknik regresi dan korelasi ganda yang dilanjutkan dengan uji I.
Hasil analisis yang dilakukan pads taraf kepercayaan 95% menunjukan bahwa : (1) koefisien korelasi antara motivasi kerja dengan kepuasan kerja pustakawan fungsional adalah 0,62 dan koefisien determinasinya sebesar 0,39 (2) koefisien korelasi antara sikap terhadap profesi pustakawan dengan kepuasan kerja pustakawan fungsional adalah 0,75 dan koefisien determinasinya sebesar 0,56 dan (3) koefisien korelasi antar motivasi kerja dan sikap terhadap profesi pustakawan secara bersama-sama dengan kepuasan kerja pustakawan fungsional adalah 0,62 dan koefisien determinasinya sebesar 0,38. Kontribusi yang diberikan antara variabel motivasi kerja terhadap kepuasan kerja pustakawan fungsional adalah 39% dan sikap terhadap profesi pustakawan terhadap kepuasan kerja pustakawan fungsional sebesar 56%. Kemudian kontribusi secara bersama-sama menjadi 38%.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah (1) Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi kerja dengan kepuasan kerja pustakawan fungsional artinya semakin tinggi nilai motivasi kerja pustakawan maka semakin tinggi pula kepuasan kerja pustakawan fungsional (2) Terdapat hubungan yang signifikan antara sikap terhadap profesi pustakawan dengan kepuasan kerja pustakawan fungsional, artinya semakin tinggi nilai sikap terhadap profesi pustakawan maka semakin tinggi pula nilai kepuasan kerja pustakawan fungsional (3) Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi kerja dengan kepuasan kerja pustakawan fungsional secara bersama-sama artinya semakin tinggi nilai kedua variabel babas tersebut maka semakin tinggi pula kepuasan kerja pada pustakawan fungsional di Perpustakaan Nasional RI. Hasil penelitian menginformasikan bahwa variabel motivasi kerja dan sikap terhadap profesi pustakawan merupakan dua faktor panting yang dapat meningkatkan kepuasan kerja pustakawan fungsional. Untuk meningkatkan kepuasan kerja pustakawan fungsional maka harus ditingkatkan pula motivasi kerja dengan Cara (1) pemberian imbalan balk materiil maupun non materiil (2) peningkatan disiplin dengan sistem sangsi (punishment system) (2) peningkatan pengawasan. Sedangkan untuk meningkatkan sikap terhadap profesi pustakawan dilakukan (1) sosialisasi jabatan fungsional secara intensif (2) analisis tugas (job analysis) pustakawan fungsional (3) analisis kebutuhan (need analysis) tenaga pustakawan fungsional di Perpustakaan Nasional RI."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T14844
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Santoso
"Interaksi pustakawan dengan profesional teknologi informasi dalam studi kasus ini, direkatkan oleh media berupa halaman web. Dalam interaksi tersebut, selain unsur manusia yang terdiri dari pustakawan dan profesional teknologi informasi, terlibat pula unsur lain yaitu sistem teknologi internet dan pola nilai umum berupa prosedur, norma, etika dan estetika.Dengan kata lain, interaksi pustakawan dengan profesional teknologi informasi pada pengembangan halaman web deposit bahan pustaka di Perpustakaan Nasional RI ini dikaji dengan pendekatan sistem sosial. Sebagai sebuah sistem sosial, interaksi pustakawan dan profesional teknologi informasi dalam pengembangan halaman web, mengandung dinamika sosial berupa tindakan, konflik, pengaruh, dan hubungan antarunsur.
Penelitian ini bermaksud untuk memahami bagaimana pustakawan dengan profesional teknologi informasi tersebut berinteraksi secara holistik, dengan metode pendekatan konstruktivisme, kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan secara snowballing sampling melalui wawancara tak terstruktur, pengamatan unobtrusive, dan kajian dokumen. Data yang terkumpul dianalisis secara constant comparative untuk menemukan tema hasil penelitian.
Penelitian berhasil menemukan 5 tema melalui pengamatan, 11 tema melalui wawancara, dan 8 tema lewat kajian dokumen. Gabungan dari tema tersebut menurunkan 3 kategori inti, yaitu publikasi informasi hasil pelaksanaan UU No. 4/1990 mendorong dikembangkannya halaman web deposit Perpustakaan Nasional RI; data hasil pelaksanaan UU No. 4/1990 dalam pangkalan data di halaman web deposit memerlukan verifikasi, perbaikan dan input data baru secara berkelanjutan. Untuk menunjang proses ini diperlukan pemrograman database dan pembaaian antarmuka, setelah disepakati masalah pendeskripsian data, penentuan penandaan/tag, penentuan titik aloes dan keterhubungan antar rekod oleh pustakawan dan profesional teknologi informasi; pengembangan situs web sebagai tujuan bersama pustakawan dan profesional teknologi informasi, membuka peluang untuk kolaborasi dengan memanfaatkan ide, pemahaman, pengetahuan, keterampilan, referensi dan pengalaman masingmasing profesi dalam bentuk pembagian peran dan lingkup kerja.
Berdasarkan ketiga kategori inti tersebut diperoleh kesimpulan bahwa Pustakawan dan profesional teknologi informasi menyadari ada perbedaan profesional antarkeduanya. Tetapi mereka berusaha saling memahami hal itu, dan mengurangi perbedaan pemahaman tersebut dengan berkomunikasi untuk merumuskan kesepakatan bersama dan pembagian peran masing-masing dalam bentuk aktifitas bersama, seria menentukan batasan kerja kekhususan dalam lingkup suatu kegiatan tertentu dalam pengembangan halaman web deposit bahan pustaka di Perpustakaan Nasional RI.

Interaction among librarians and information technology (I) professional in this case study is gummed by media in the form of web page. In interaction, besides human being element, which consists of IT professional and Librarians, involve also other element, which is Internet technological system and commonsense pattern in the form of procedures, norms, ethics and aesthetics. In other word, Librarians interaction with IT professional at deposit materials web page development in the National Library of RI is studied with approach of social system. As a sodal system, interaction among Librarians and 17 professional in web page development, consist of social dynamics in the form of action, conflict, influence, and link among its.
This research has gain to comprehend how Librarians with IT professional have holistic and naturalistic interaction, with constructivism, qualitative methodological approach. Data collecting technique conducted by snowballing sampling through unstructured interview, unobtrusive observation, and documentation study. Gathered of the data to be analyzed by constant comparative to find theme result of research. Research find 5 themes through observation, 11 themes through interview, and 8 themes through documentation study. Alliances of the theme generates 3 of core category, that is information publication result of execution of ULI No. 4 / 1990 pushing developing of deposit web page of National Library of RI; data result of execution of LILT No. 4 / 1990 in data bases of deposit web page need verification, new data input and repair on an ongoing bases. To support this process, preprogramming of database and making of interface are needed, after agreed on the problem of decrypting of data, determination of denoting / tag; determination of access point and inter relational record by IT professional and Librarians; development of web sites as target of IT professional and Librarians, opening opportunity for collaboration by exploiting idea, understanding of, knowledge, skill, experience and reference of each profession in the form of job decrypting and role taking.
Pursuant to three of core categories obtained by conclusion that Librarians and IT professional realize there is difference of his professional. But they try to comprehending each other that thing, and lessen difference of the understanding by communicating to formulate agreement with divides of each role in the form of collective activities, and also determine definition work specialty in scope a certain activity in development of deposit materials web page in National Library of RI.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11588
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Upriyadi
"Penelitian ini dilatar belakangi adanya perbedaan pendapat tentang efektivitas diklat fungsional pustakawan atau diklat penyetaraan yang merupakan salah satu persyaratan pengangkatan pertama dalam jabatan fungsional pustakawan, dengan alasan bahwa diklat ini hanya diselenggarakan dalam waktu relatif singkat bila dibandingkan melalui pendidikan formal bidang ilmu perpustakaan, dokumentasi dan informasi.
Tujuannya untuk mengetahui persepsi peserta diklat fungsional pustakawan terhadap kesesuaian kurikulum, kemampuan pengajar dan metode diklat yang digunakan serta mengetahui keefektifan penyelenggaraannya dengan indikator adanya peningkatan keterampilan, pengetahuan dan perubahan sikap peserta setelah mengikuti diklat, serta untuk mengetahui hubungan antara kurikulum, pengajar dan metode dengan peningkatan pengetahuan, keterampilan dan perubahan sikap.
Populasi penelitian adalah lulusan diklat fungsional pustakawan dari tahun 1999 - 2003 yang bekerja pada Perpustakaan Nasional RI, Perpustakaan Khusus, Perpustakaan Perguruan Tinggi, Perpustakaan Sekolah dan Perpustakaan Umum yang ada di DKI Jakarta. Populasi tersebut berjumlah 110 orang dan sampel ditetapkan sebanyak 50 responden.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang hasilnya disajikan dalam bentuk deskripsi menggunakan statistik. Metode yang digunakan adalah metode survey dengan kuesioner sebagai instrumen utama untuk mengumpulkan data.
Penelitian ini membahas tiga variabel bebas yakni kurikulum, pengajar dan metode diklat serta satu variabel terikat yaitu tentang efektivitas diklat yang terdiri dari tiga sub variabel yakni peningkatan pengetahuan, peningkatan keterampilan dan perubahan sikap.
Hasil penelitian tentang penyelenggaraan diklat fungsional pustakawan yang dilakukan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan, Perpustakaan Nasional RI di DKI Jakarta mendapat kategori positif, dan memperoleh nilai rata-rata tinggi, dengan rincian nilai, untuk kesesuaian kurikulum (3,88), kemampuan pengajar (3,8075) dan metode diklat (3,8866). Sedangkan efektivitasnya dengan indikator peningkatan pengetahuan, peningkatan ketrampilan dan perubahan sikap mendapat kategori efektif dan memperoleh nilai rata-rata tinggi, masing-masing indikator mendapat nilai 4,0475 untuk peningkatan pengetahuan, 4,042 untuk peningkatan ketrampilan, dan 3,95 untuk perubahan sikap. Sedangkan hubungan variabel antara variabel X dan Y secara keseluruhan terdapat korelasi dengan arah korelasi positif dan harga korelasi sangat signifikan.
Implikasi dari penelitian ini yaitu dapat menjawab tentang perbedaan pendapat tentang efektivitas penyelenggaraan diklat fungsional pustakawan dan sekaligus sebagai bahan pertimbangan bahwa diklat ini dapat dijadikan salah satu alternatif dalam menyiasati kekurangan tenaga perpustakaan yang profesional.
This research is based on the existing arguments on the effectiveness of the Functional Education and Training for Librarian, or accredited Education and Training which is one of the first appointment requirement in the librarian functional position. Based on the arguments that this Education and Training are only performed in a very short period of time , when compared with the period of that it takes through formal education in the study field of Library, documentation and information.
This is targeted at finding out the Librarian functional Education and Training participants perception on the issue of syllabus relevancy, the competence of the lecturer, and the Education and Training method applied, and to evaluate the effectiveness of the program through the indicators of improved skill, science, and a change of attitude of the participant after completing the education and training, as well as to find out the correlation of the syllabus, lecturer, and method with the improvement of scientific, skill, and attitude's change.
The population under research are the graduates of the 1999- 2003 Librarian Functional Education and Training, who are working at National Library of the Republic of Indonesia, Special Library, University Library, School Library and Public Library existing around the Capital city of Jakarta.
The population figure is 110 persons, and the samples are taken from 50 respondents. This research is based on a quantitative approach and the result is in a Statistical Description form . The method used is Survey Method based on the questionnaire as the main instrument for collecting data.
This research is digging into three independent variables including syllabus, lecturer, and the program's method and covering one dependent variable regarding the effectiveness of the Education and Training comprising of three sub-variables , the improvement of science, skill, and attitude's change.
The result of the research on the implementation of the Librarian functional Education and Training which is performed by the Center of Education and Training, the National Library of the Republic Of Indonesia, in the capital city of Jakarta, earns positive category and scores high in the average ,with scores brake-downs as follows : Syllabus relevancy (3.88), Lecture's competence (3.8075), and program's method (3.8866), while it's effectiveness shown in the indicators of the improvement of science, skill, and attitude's change earn effective category and hit the average high figures, each indicator achieve 4.0475 in the improvement of science, 4.042 for the improvement of skill, and 3.95 for the attitude's change. While the correlation of X variable and Y variable as a whole stands at positive correlation course. And the value of the correlation is quite significant.
The implication of this research can find the answer to the arguments regarding the effectiveness of the Librarian Functional Education and Training as well as a consideration point that the program is one of alternatives to meet the lack of professional Librarian.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11628
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Opong Sumiati
"Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengembangan dan pembinaan jabatan fungsional pustakawan, di antaranya adalah motivasi pegawai memilih jabatan fungsional pustakawan.Untukitu penelitian ini bertujuan untuk memahami latar belakang, alasan, sumber dan pola terjadinya motivasi serta hambatan maupun kernudahan yang dialami pegawai Deputi Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan (Deputi II), Perpustakaan Nasional RI dalam memilih jabatan fungsional pustakawan.
Motivasi merupakan peristiwa konstruksi mental dan sosial yang harus dipahami secara holistik, maka pendekatan konstruktivisme/interpretatif merupakan paradigma yang tepat untuk memahaminya, sedangkan model penelitian yang digunakan adalah grounded theory. Teknik pengumpulan data dilakukan secara sampling teoritis melalui wawancara, observasi dan kajian dokumen. Kemudian data yang terkumpul dianalisis dengan cara constant comparative untuk menemukan tema hasil penelitian.
Tema yang berhasil ditemukan dari observasi ada 5 buah, dari kajian dokumen ada 5 buah dan dari hasil wawancara ada 15 buah. Gabungan dari tema tersebut menurunkan 4 buah kategori utama, yaitu: Sistem fungsional pustakawan rumit dan menyulitkan sehingga kurang menarik minat pegawai Deputi II; Sistem dan mekanisme kerja organisasi Deputi II menurut pandangan pegawai tidak memberikan peluang untuk mengembangkan profesionalisme fungsional pustakawan; Pegawai Deputi II memilih fungsional pustakawan karena ada kemudahan saat masuk mendapat tunjangan jabatan, kenaikan golongan, jabatan dan pangkat yang melekat, kecepatan naik golongan, perpanjangan masa pension, dan peningkatan kinerja; Dorongan dari teman, alasan, anggota tim penilai, pejabat struktural danpejabat pembina pustakawan berperan dalam menumbuhkan dan memperkuat motivasi pegawai Deputi II untuk memilih jabatan fungsional pustakawan.
Berdasarkan kategori-kategori tersebut diperoleh kesimpulan bahwa faktor-faktor yang berhubungan erat dengan motivasi pegawai memilih jabatan fungsional pustakawan adalah: Kondisi sistem fungsional pustakawan, system/mekanisme kerja organisasi dan pribadi pegawai itu sendiri.

There are many factors that influence in building and developing a librarian functionary position. This research is to find out about background, reason, source and role on how motivation be created, and what obstacles and advantages were faced by employees at the Deputy of the Development on Library Resources (Deputy II) at the National Library of the Republic of Indonesia in choosing librarian functionary position.
Motivation is a way of thinking construction and social phenomenon, so it has to be understood as a whole entity, and constructivism/interpretative approach is the right paradigm for understanding, and die model research used is grounded theory. Data gathering method is done by theoretical sampling through interview, observation and documentation study. Then data were analyzed by constant comparative way for finding the theme of the research result.
There are 5 themes on observation, 5 themes on documentation study, and 15 themes on interview. The merge of those themes generates 4 main categories, i.e. Librarian functionary system is difficult and hard to do, and so Deputy II employees less interested; System and mechanism of organization work at Deputy II according to employees not give a chance for developing librarian functionary professionalism; The reasons Deputy II employees to choose the librarian functionary position are: easy to enter, get position allowance, rise of class position, parallel between position and class, long retirement period, increase performance; Get support from friend, chief member of librarian evaluating team, structural and senior librarian official role in growing and strengthening the motivation of Deputy II employees for choosing librarian functionary position.
Based on those categories it was concluded, that the most related factors on employees' motivation to choose librarian functionary system are the condition of librarian functionary system itself, Working mechanism/system of the institute, and the employees' personal preference."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T10836
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Perpustakaan Nasional, 1992
R 023.2 IND j
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Wahyulestari
"Skripsi ini mengangkat masalah proses pengumpulan angka kredit oleh pustakawan fungsional dengan meninjau iklim kerja, kendala-kendala yang mungkin muncul dalam pengumpu1an angka kredit dan rincian kegiatan kerja pustakawan sesuai dengan isi SK dan SEBnya. Dari hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa dalam 5 tahun berjalan , pelaksanaan SK ini menemukan baberapa masalah dalam proses pengumpulan angka kredit yang diperngaruhi oleh faktor dan ptistahawari yang berssangkutan, faktor Tim Penilai, faktur- lingkungan kerja, dan faktor isi atur-an dalam SK dan SEB tersebut.SK MENPAN ini pada dasarnya merupakan peluang bagi pustakawan dalam melaksanakan fungsi kerjanya secara profesi_onal dan merupakan kesempatan memperbaiki mutu kerja, kesejah-teraan sosial dan ekanomi pustakawan. Namun demikian, masih perlu adanya perjuangan yang terus menerus memperbaiki isi SKdan Petunjuk Pelaksanaan SK ini agar tercapai kondisi yang stabil dan mapan untuk diterapkan secara tepat. Kemungkinan disiplin ilmu lain untuk masuk ke bidang kerja perpustakaan dan informasi akan sangat membantu Pengembangan kualitas koleksi dan infomasi yang dikelola oleh pustakawan sesuai subjek perpustakaan tersebut. Kondisi bahwa masih banyaknya pustakawan fungsional yang belum naik pangkat menjadi masalah yang cukup serius untuk diperhatikan, mengingat batas waktu 'dead line' pengumpulan jumlah minimal angka kredit yang harus diselesaikan sudah dekat (max 6 tahun ). Salah satu cara untuk melaksanakan kabijaksanaan SK ini agar efektif dan efisien adalah dengan memfungsikan kembali Kelompok Pustakawan yang sudah terbentuk di kedua lukasi penelitian. Agar SK ini dapat dilaksanakan sebagaimana ide dasar awal pembuatannya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S15252
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Perpustakaan Nasional, 1995
027.598 PER
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Margrith Tirtasari
"ABSTRAK
Keberadaan kode etik sebagai salah satu syarat dari profesionalisme tampaknya tidak begitu dilibatkan dalam praktek sebuah profesi. Kode etik yang telah disusun dengan sistematis tampaknya hanya akan menjadi sekedar kebanggaan bagi sebuah profesi guna lebih menempatkan dirinya di posisi yang baik di mata masyarakat yang dilayaninya. Hal ini semata-mata terjadi karena kode etik itu hanya sekedar dokumen suci yang hanya sekali dibuat tanpa disentuh dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini juga tengah melanda dunia perpustakaan di Indonesia. Hanya segelintir pustakawan bahkan kepala perpustakaan yang mengetahui keberadaan kode etik pustakawan yang dibuat oleh ikatan Pustakawan Indonesia Padahal seorang kepala perpustakaan adalah figur seorang pemimpin, yang dapat ditiru pikiran, ucapan dan tindakannya oleh para. stafnya. Jika kepala perpustakaan tidak mengetahui kcberadaan kode etik itu, bagaimana dia dapat nienjalankan perpustakaannya sambil menjajarinya dengan pertimbangan-pertimbangan etis ?
Dalam skripsi ini, akan coba dikemukakan secara garis besar mengenai bagaimana para kepala perpustakaan menyikapi keberadaan kode etik pustakawan tersebut menurut cara pandangnya sendiri. Dari pandangan para kepala perpustakaan inilah, dapat diperoleh satu sikap utama dalam memandang kode etik pustakawan itu sebagai bagian utama dari profesi pustakawan. Skripsi ini tidak dimaksudkan untuk mengkritik kode etik pustakawan yang dibuat oleh Ikatan Pustakawan Indonesia, namun skripsi ini mencoba untuk membuka jalan baru bagi siapapun untuk mengerti dan mengakui keberadaan kode etik pustakawan. Skripsi merekam pendapat murni dari sepuluh kepala perpustakaan yang diharapkan dapat berguna bagi penyempurnaan kode etik pustakawan di Indonesia di masa yang akan datang.

"
1999
S15311
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mizmir
"Skripsi ini membahas hubungan burnout dengan kepuasan kerja pustakawan di Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan kuantitatif. Responden sebanyak 50 orang pustakawan Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dengan menggunakan Maslach Burnout Inventory (MBI) dan kuesioner kepuasan kerja. Hubungan burnout dengan kepuasan kerja dihitung menggunakan uji korelasi pearson dengan nilai r = 0,427. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat hubungan yang cukup erat antara burnout dengan kepuasan kerja pustakawan di Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

This research discusses the relationship between burnout and job satisfaction of the librarians who work in the Center of Library and Information services of the National Library of Indonesia. This is a correlative descriptive research using quantitative approach. Fifty librarians of the Center who are all civil servants became respondents of this research. The research tools used are a job satisfaction quetionnare and Maslach Burnout Inventory. Pearson correlation test is used to score the relationship value between librarian burnout and librarian job satisfaction. The result of the correlation test of r = -0,427 so that there is a very close relationship between burnout and job satisfaction among the librarian working in the Center of Library and Information services of the National Library of Indonesia"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S15590
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>