Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 191855 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bambang Pramudyanto
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2002
T5461
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Josi Khama Dewi
"Keterbukaan akses informasi merupakan salah satu mekanisme untuk mengkontrol kinerja alat lingkungan. Alat lingkungan berkontribusi bagi pembangunan berkelanjutan. Salah satu alat lingkungan yang dicanangkan dan telah kontinu dilaksanakan pemerintah adalah PROPER. PROPER dibuat oleh pemerintah untuk mengawasi kinerja pengelolaan lingkungan perusahaan. Keterbukaan akses informasi mendukung kinerja PROPER. Salah satu bentuk keterbukaan informasi adalah melalui pengumuman hasil PROPER menggunakan pencitraan simbol warna. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini ingin mengetahui proses implementasi akses informasi PROPER. Dari hasil identifikasi didapatkan mekanisme pelaksanaan dalam mengakses informasi yaitu secara langsung (datang ke KLH) dan tidak langsung (menggunakan media perantara). Faktor-faktor yang mempengaruhi proses implementasi PROPER adalah adanya penguatan kapasitas, peningkatan transparansi, peningkatan koordinasi dan perbaikan sistem sosialisasi. Dari hasil analisis SWOT (Strengths Weakness Opportunities Threats) di kuadran I yang memiliki kekuatan serta peluang, dirumuskan strategi yang pertama yaitu meningkatkan transparansi penilaian, kedua dengan mempertahankan penilaian dengan pencitraan simbol warna dan berskala nasional karena merupakan cara yang mudah untuk menginformasikannya kepada seluruh lapisan masyarakat dan strategi yang ketiga dengan memanfaatkan tokoh masyarakat untuk berperan dalam mengedukasi warga agar memahami PROPER.

Public Access to Information or information disclosure is one of mechanisms to control the performance of environmental equipment, which contributes to sustainable development. One of the environment tools that has been proclaimed and has been continuously implemented by the government is PROPER. PROPER is developed by the Ministry of Environment to oversee the company's environmental management performance. Public Access to Information supports PROPER performance. In the case of PROPER, one of the information disclosure forms is through the announcement of the PROPER by using color imaging symbol. The purpose of this study is to better understand the implementation process of information disclosure in PROPER. From the research, it is understood that public access to information mechanisms in PROPER can be divided into direct access to information (by coming in person to Ministry of Environment Office) and indirectly (by using an intermediary medium). The study also reveals factors that could improve effectiveness of PROPER that include capacity building, increased transparency, as well as improved coordination and socialization systems. From SWOT (Strengths Weakness Opportunities Threats) analysis in quadrant I that has strengthen and oppurtunity for the available strategies, the strongest strategy to improved PROPER performance would be increasing transparency on the PROPER valuation process, second is keeping the use of color imaging symbol, and the third is giving role to community leaders in educating the public to understand PROPER."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T30204
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Almaas Saliani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesadaran kinerja lingkungan di PT Y Cabang X. Analisis dilakukan melalui kinerja lingkungan perusahaan dan kesadaran karyawan yang tercermin dalam perilaku karyawan di lingkungan perusahaan. PT Y Cabang X bergerak di bidang logistik, secara spesifik pada pengelolaan dan pengembangan pelabuhan yang aktivitas operasionalnya sebagian besar berhubungan langsung dengan lingkungan, khususnya laut sehingga peran perusahaan di lingkungan sekitarnya sangat besar. Metode dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data-data yang digunakan diperoleh melalui Laporan Keberlanjutan, wawancara dengan pihak terkait aktivitas lingkungan perusahaan, dan survei menggunakan kuesioner kepada 58 karyawan perusahaan. Penelitian ini menemukan bahwa manajemen dan karyawan PT Y Cabang X memiliki kesadaran kinerja lingkungan yang ditunjukkan dengan hasil analisis Laporan Keberlanjutan, hasil wawancara dan hasil survei kuesioner (4,2 dari skala 5). Adanya kesadaran lingkungan ini juga terlihat dari target kinerja lingkungan PT Y Cabang X di tahun 2022 yaitu meningkatkan PROPER dan mendapatkan sertifikasi ISO 14001:2015.

This research aims to evaluate the environmental performance awareness at PT Y Branch X. The analysis is carried out through the company's environmental performance and employee awareness which is reflected in employee behavior in the company environment. PT Y Branch X is engaged in logistics, specifically in the management and development of ports whose operational activities are mostly directly related to the environment, especially the sea, so the company plays a significant role in the surrounding environment. The method in this research uses descriptive qualitative with a single case study approach. The data used were obtained through the Sustainability Report, interviews with parties related to the company's environmental activities, and a survey using a questionnaire to 58 employees. This research found that the management and employees of PT Y Branch X have an awareness of environmental performance as indicated by the results of the analysis of the Sustainability Report, the results of interviews and the results of the questionnaire survey (4.2 out of a scale of 5). The existence of environmental awareness at PT Y Branch X can also be seen from its target in 2022, namely increasing PROPER and obtaining certification of ISO 14001: 2015."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Domician
"Di tengah tingginya pem\intaan sektor riil atas Iokasi industri yang strategis, kawasan BP3L Sunter hadir_ sebagai solusi dalam kelangkaan penyediaan kawasan industli. Kawasan BP3L Sunter berfungsi sebagai kawasan industri, pemukiman dan penyangga tatakota Jakarta Utara. Pada awalnya kawasan BP3L Sunter hanya seluas 1 020 Ha, sekarang telah berkembang menjadi 1 379,99 Ha sebagai konsekuensi atas meningkatnya pennintaan sektor riil.
Kawasan lndustrilpemukiman BPSL Sunter menyediaan sarana dan prasarana yang dibebankan kepada developer sebagai alternatif dalam pembiayaan penyediaan barang publik. Devefoper yang memilih Iokasi di BP3L Sunter dibebankan kewajiban untuk membiayai pengadaan sarana dan prasarana sebesar kewajiban proporsional sesuai dengan luas Iahan yang dimilikinya. Kerjasama pembiayaan barang publik ini diharapkan akan memberikan manfaat Iangsung ataupun tidak langsung kepada pemerintah, developer dan masyarakat luas.
Oleh karena pentingnya eksistensi kawasan industri/pemukjman BPSL Sunter membuat penulis mempunyai ide untuk melakukan penelitian dengan pokok pemasalahanz ? apakah manfaat, kendala/hambatan implementasi, persepsi developer dan prospek kawasan industri/pemukiman BP3L Sunter'?". Penelitian ini dilakukan dengan melakukan studi kasus di Kawasan BP3L Sunter dengan melakukan analisis kualitatif dan kuantittatif. Analisis kualitatif ditujukan untuk menjawab pokok pennasalahan mengenai manfaat, kendala, implementasi dan persepsi developer atas kawasan industri/pemukiman BP3L Sunter. Anatisis kuantitatif ditujukan untuk menjawab pokok permasalahan prospek BP3L Sunter dengan melakukan analisis SWOT.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembangunan kawasan industrilpemukiman BP3L Sunter memberikan manfaat bagi pemerintah berupa penghematan anggaran, perencaan pembangunan perkotaan dan peningkatan kualitas sarana dan prasarana. Bagi masyarakat, terciptanya kesempatan kerja, kemudahan atas penggunaan sarana dan prasarana sosial, serta manfaat tidak langsung berupa peningkatan nilai asset masyarakat. lmplementasi terlihat bahwa pembangunan kawasan BP3L Sunter ini sudah sesuai dengan target. Para developer memberikan penilaian yang cukup baik terhadap kinerja pengelolaan kawasan BP3L Sunter.
Dari uji SWOT diperoleh hasil, bahwa yang termasuk faktor kekuatan adalah Ietak Iokasi yang dekat pusat bisnis, pelabuhan dan fasi1itas di kawasan ini _lebih baik dari yang Iain. Sedangkan yang termasuk faktor kesempatan meliputi tingginya permintaan sarana fisik usaha di kawasan ini, keoenderungan dunia usaha mencari Iokasi dekat dengan pelabuhan dan adanya bantuan pemecahan masalah dari pengelola jika devefoper mengalami kesulitan dalam melunasi pembayaran kewajiban proporsional.
Faktor lokasi kurang aman, adanya perbedaan perlakukan pembayaran kewajiban proporsional serta kurang kuatnya status hukum dan terbatasnya luas wilayah kerja merupakan faktor kelemahan. Yang termasu_k faktor ancaman adalah konsumen semakin sensitif atas harga loaksi, adanya overlapping atas kepemilikan Iahan dan adanya pesaing lain.
Saran yang diusulkan penulis untuk mengatasi masalah yang ada dan kernungkinan untuk lebih meningkatkan perfomwa BP3L Sunter adalah perlunya perhatian khusus atas tumpang-tindihnya ke-pemilikan Iahan dan faktor keamanan. Selain itu, peningkatan status hukum kawasan BPBL Sunter harus mutlak dilakukan diiringi dengan penambahan nluas areal."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T5966
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Dewi Novita
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tidak langsung dari kinerja lingkungan terhadap kinerja ekonomi perusahaan industry adjusted return melalui tingkat pengungkapan lingkungan sebagai variabel intervening. Selain itu, penelitian ini juga meneliti pengaruh langsung dari kinerja lingkungan terhadap pengungkapan lingkungan, kinerja lingkungan terhadap kinerja ekonomi, dan pengungkapan lingkungan terhadap kinerja ekonomi perusahaan. Sampel penelitian ini adalah 110 perusahaan yang mengikuti PROPER KLH. Metodologi penelitian adalah regresi linear dan indirect least square dengan menggunakan analisis unbalanced panel data.
Berdasarkan hasil pengujian, ditemukan bahwa PROPER sebagai proksi kinerja lingkungan memiliki pengaruh positif terhadap tingkat pengungkapan lingkungan perusahaan, tetapi PROPER tidak terbukti berpengaruh secara langsung pada kinerja ekonomi perusahaan. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa pengungkapan lingkungan perusahaan berpengaruh negatif pada industry adjusted return perusahaan. Namun, hasil penelitian membuktikan pengaruh negatif tidak langsung kinerja lingkungan terhadap kinerja ekonomi melalui pengungkapan lingkungan perusahaan.

The purpose of this research is to analyze the direct and indirect effect of environmental performance on economic performance industry adjusted return with the level of environmental performance as the intervening variables. In addition, this research also investigates the effect of environmental performance on environmental disclosure, environmental performance on economic performance, environmental disclosure on economic performance. The study population consists of 110 firms year. The methodology used in this research is the linear regression for direct effect models in hypothesis 1, 2, 3 and indirect least square for the indirect effect models in hypothesis 4 using unbalanced panel data analysis.
The result of this research shows that PROPER as the proxy for environmental performance has a positive effect on the level of firms environmental disclosure but environmental doesn't indicate any direct effect on the economic performance. In addition, Environmental disclosure indicates a negative effect on the industry adjusted return of the company. However, this research shows that environmental performance has indirect negative effect on the economic performance with the level of disclosure as the intervening variables.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jaenal Arif
"Fokus penelitian ini adalah kontibusi pemetaan lingkungan untuk kinerja organisasi dengan mengambil studi kasus Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Periode 2013-2015. Penelitian ini dilatarbelakngi terhadap eksistensi sebuah organisasi kepemudaan yang kurang bisa menjawab tuntutan masyarakat sebagai jembatan antara rakyat dan pemerintah. Factor-faktor eksternal dilibatkan dalam penelitian ini untuk bisa melihat apakah organisasi mampu menjawab permasalah eksternal yang serba tidak menentu. Penelitian ini menggunakan teori Hough dan White (2004) untuk melihat pemetaan lingkungan dengan tahap identifikasi, pengumpulan, mengolah dan menerjemahkan, sedangkan untuk melihat peluang dan ancaman peneliti menggunakan teori SWOT yang ditulis oleh Albert Humphrey (1960-1970) dengan melihat kecenderungan-kecenderungan penting sebagai salah satu sumber peluang atau ancaman untuk keberlangsungan organisasi dan pada akhirnya peneliti ingin melihat kapabilitas organisai dengan menggunakan teori Baker dan Sinkula (2005) untuk melihat keterampilan khusus, prosedur, dan proses yang dapat mempengaruhi anggota kedalam keunggulan kompetitif dalam pemetaan lingkungan di kepengurusan PB HMI Perode 2013-2015.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengambil informan pengurus aktif PB HMI Periode 2013-2015 yaitu ketua umum, ketua bidang sosial dan politik, ketua bidang hukum dan hak asasi manusia (HAM), ketua bidang informasi dan teknologi, ketua bidang ekonomi dan kesejahteraan rakyat dan ketua korps HMI wati (KOHATI). Data didapatkan dengan metode wawancara mendalam. Pemetaan lingkungan menjadi hal yang sangat penting dalam sebuah organisasi khususnya HMI untuk bisa mendeteksi sebuah sinyal agar dapat menjadi masukan para pemangku kepentingan dalam merumuskan kinerja apa yang akan dicapai untuk kedepan. Pemetaan yang efektif dengan melakukan metode yang benar akan bisa mengatasi kondisi lingkungan eksternal yang sangat cepat berubah. Studi empiris penelitian sebelumnya menjadi hal untuk bisa dikaji dan di implemetasikan dalam penelitian ini.

The Focus of this study is the contribution of environmental scanning to organizational performance by taking a case study of PB HMI period 2013-2015. The background of study of the existence of a youth organization are less able to answer the demands of society as a bridge between people and government. External factors were included in this study to see whether the organization is able to answer the external problems of uncertainty. This study uses the theory Hough and White (2004) to see the environmental scanning with identification, collection, processing and translating, while to look at the opportunities and threats SWOT researchers used the theory written by Albert Humphrey (1960-1970) with a view to important trends as a source of opportunities or threats to the sustainability of the organization and in the end the researchers wanted to see capabilities of organizations by using the theory of Baker and Sinkula (2005) to see more spesific skills, procedures, and processes can leverage resources into competitive advantage in an environmental scanning HMI management during the period 2013-2015.
This research using qualitative method by taking the informant active of PB HMI in period 2013-2015 who are head of HMI, the head division of the social and political fields , the head division of law and human rights ( HAM ), the head division of information and technology, head division of the economics and welfare and head division of women's associations in HMI. the Data is obtained by the method of indepth interviews. Environmental scanning becomes very important in an organization, especially HMI to be able to detect a signal in order to become the input of stakeholders in formulating performance of what will be achieved to the fore . Effective mapping by making the correct method to be able to cope with the external environment that is rapidly changing . Empirical Study of previous research into it to be assessed and in deployments in this study.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2004
S22080
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fifi Rizqi Nurkhaeriyah
"ABSTRAK

Dalam dekade terakhir, program penilaian peringkat kinerja perusahaan (PROPER) dalam pengelolaan lingkungan hidup dan ISO 14001 telah digunakan oleh perusahaan untuk mengurangi polusi industri di Indonesia. Kedua program ini penting bagi perusahaan untuk menangani masalah lingkungan. Perusahaan bersertifikat ISO 14001 akan mendapat tekanan untuk mengembangkan sistem kinerja lingkungan mereka dalam mengukur dan mengevaluasi efektivitas program yang terkait dengan pengelolaan lingkungan. PROPER mungkin efektif bagi perusahaan bersertifikasi ISO 14001 untuk mengurangi polusi industri dan digunakan untuk mengukur kinerja lingkungan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara PROPER dan ISO 14001 dalam mengendalikan, mengelola, dan memantau lingkungan. Metode geomean, dan korelasi spearman digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa integrasi PROPER dan ISO 14001 dapat digunakan oleh perusahaan dalam penyusunan sistem manajemen lingkungan. Hal ini didasarkan pada hasil penelitian yang menunjukkan bahwa terdapat beberapa klausul ISO 14001 mempengaruhi semua aspek penilaian PROPER dan terdapat korelasi antara perusahaan yang telah mengimplementasikan ISO 14001 dengan penghargaan PROPER yang diperoleh, di mana implementasi ISO 14001 membantu atau efektif bagi perusahaan untuk mendapatkan penghargaan PROPER yang lebih baik. PROPER juga dapat digunakan oleh perusahan sebagai environmental performance untuk mengukur efektivitas ISO 14001 yang telah dijalankan.


ABSTRACT

 


In last decade, the program for pollution control evaluation and rating (PROPER) in environmental management and ISO 14001 have been used by companies to reduce industrial pollution in Indonesia. Both programs are important for companies to deal with environmental issues. ISO 14001 certified companies will be pressured to develop their environmental performance systems in measuring and evaluating the effectiveness of programs related to environmental management. PROPER may be effective for companies that are ISO 14001 certified to reduce industrial pollution and are used to measure the company`s environmental performance. This study aims to investigate the relationship between PROPER and ISO 14001 in controlling, managing and monitoring the environment. The geomean method, and spearman correlation were used in this study. The results of this study indicate that the integration of PROPER and ISO 14001 can be used by companies in the preparation of environmental management systems. This is based on the results of research that show that there are several clauses of ISO 14001 affecting all aspects of PROPER assessment and there is a correlation between companies that have implemented ISO 14001 and PROPER awards obtained where ISO 14001 implementation is helpful or effective for companies to get better PROPER awards. PROPER can also be used by companies as an environmental performance to measure the effectiveness of ISO 14001 that has been implemented.

 

"
2019
T54235
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tusnu Mulyono
"ABSTRAK
Pembangunan prasarana dan sarana dasar ke Cipta Karyaan yang mencakup air bersih (air minum), pengelolaan air limbah, pengelolaan sampah, dan program perbaikan kampung; sejak Pelita I s.d V terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk. Peningkatan kebutuhan tersebut membutuhkan biaya atau dana pembangunan cukup besar. Karena keterbatasan dana pemerintah untuk membiayai pembangunan, maka Pemerintah menggunakan dana pinjaman luar negeri (DPLN).
Amanat GBHN mengatakan bahwa bantuan luar negeri (DPLN) hanya merupakan pelengkap. Namun dalam kenyataannya biaya pembangunan prasarana dan sarana dasar Cipta Karya (PSD CK), porsi DPLN jauh lebih besar (63,55%), sedangkan dengan RP murni hanya 34,45%.
Menggunakan DPLN dalam pelaksanaan pembangunan PSD CK ternyata banyak kendala/ hambatannya. Pada tahap persiapan proyek, terjadi kendala seperti: penyiapan kelembagaan, mobilisasi sumber daya/dana, pembebasan tanah, dan penyiapan tender banyak yang mengalami keterlambatan. Pada tahap pelaksanaan proyek banyak timbul kendala prosedural, seperti Pimpro harus beberapa kali meminta approval dari Lending Agency dalam mengajukan penaran DPLN (withdrawal application), maupun penyediaan dana pendamping oleh Pemda Tk.Iataupun Pemda Tk.II. Semua kendala tadi menyebabkan tidak efektifnya proyek yang menggunakan sumber DPLN, karena selesainya proyek rnenjadi mundur rata - rata dua tahun. Akibatnya kita harus membayar "commitment charge" karena terjadi low disbursement, atau tidak sesuai dengan disbursement schedule yang tercantum dalam Loan Agreement, sehingga Unit Cost komponen proyek menjadi meningkat, maka proyek PSD CK yang bersumber DPLN menjadi tidak efisien.
Karena adanya kendala - kendala diatas, maka tujuan penelitian ini untuk menggali upaya - upaya dalam mengatasi hambatan/ kendala yang timbul dari implementasi kebijakan pemerintah, dan memberikan saran dalam hal kebijaksanaan publik kepada policy maker, perlunya pelembagaan fungsi Evaluasi Kinerja terhadap pelaksanaan proyek - proyek pembangunan bersumber DPLN, untuk mengkaji efektifitas dan efisiensi pelaksanaan proyek DPLN agar lebih efektif dan efisien seperti yang diarahkan dan diamanatkan dalam GBHN 1993.
Jenis metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode eksploratif, karena perlu menggali data atau inforrnasi yang cukup banyak dalam sejarah perkembangan pelaksanaan proyek - proyek pembangunan Cipta Karya dan selanjutnya perlu dikelompok - kelompokkan, dianalisis dan dievaluasi untuk bisa dibuat kesimpulan - kesimpulan. Maka tindakan selanjutnya perlu menggunakan metode deskriptif - analitis dan evaluatif. Dan dalam menganalisis permasalahan untuk menuju konsep pemecahan masalah, dapat menggunakan metode induksi, metode deduksi dan metode penalaran sebab - akibat.
Dari hasil penelitian penulis dapat menyimpulkan bahwa pelaksanaan proyek pembangunan selama ini hanya dimonitor dan dievaluasi sampai dengan mencapai fisik selesai 100 %, atau sampai dengan output proyekSedangkan outcome (manfaat dari proyek yang bersangkutan), effect proyek (effect positifrnegatif), dan impact (manfaat proyek dalam jangka panjang dan skala yang lebih luas), belum pernah dilaksanakan oleh pemerintah. Terutama terhadap proyek-proyek bersumber DPLN, efektifitas dan efisiensinya berdasarkan temuan penulis serta realita yang bisa digali adalah tidak efektif dan tidak efisien. Untuk itu penulis memberikan saran pokok pikiran, perlunya ada Institusi yang akan melaksanakan fungsi Evaluasi Kinerja (Performance Evaluation) baik pada policy level (Bappenas), pada organizational level (Dep. PU), pada operational level (Ditjen Cipta Karya); dan dengan menggunakan alat (tools) berupa indicator kinerja (Performance indicator) sebagai parameter pengukuran, untuk bisa menghasilkan rekomendasi apakah proyek dengan DPLN dimodifikasi, dilanjutkan ataukah dihentikan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susy Himawati
"Penilaian kinerja adalah suatu proses menilai hasil karya personel dalam suatu organisasi dengan merupandingkannya pada standar baku penampilan. Untuk mendapatkan hasil penilaian kinerja personel yang obyektif, akurat dan transparan, maka instrumen penilaian kinarla tersebut harus obyektif dalam mengukur fungsi dan tugas pokok personel yang dinilai, memenuhi konsep validitas dan realibilitas pengukuran dan dapat mengukur hasil karya personel.
Hasil penilaian kinerja personel digunakan oleh organisasi untuk pengambilan keputusan dalam pengembangan personel yang bersangkutan sedangkan bagi atasan yang menilai untuk mengetahui kinerja unit yang dipimpinanya dan upaya perbaikan bagi bawahan sementara itu bagi personel yang diniIai sebagai umpan balik guna mengetahui kekurangan dan kelebihan dalam melakukan pekerjaannya.
Untuk menilai kinerja bidan di unit pelayanan kebidanan pada suatu rumah sakit, selama ini baik pemerintah ( Depkes) maupun instansi swasta belum mempunyai standar yang baku tentang penilaian kinerja bidan di rumah sakit. Oleh karena itu untuk meniiai kinerja bidan di RSUD kota Bekasi digunakan beberapa instrumen penilaian kinerja yang ada yaitu instrumen DP3, Evaiuasi Penerapan Standar Asuhan Keperavyatan (EPSAK) dan Format Evaluasi Perawat (FEP).

Performance appraisal is a process to evaluate individual task in the organization which compares individual performance with the standard. To have an objective, accurate and transparent result, therefore the appraisal instrument should measure job discription and fuction objectivelly, must meet criteria validity and realibility and sensitive or easy to appraise personnel`s work result.
Performance appraisal result is used for organization to make a decision for personnel development and for personnel is appraised as feedback to know their competency. Currently, Health Departement as well as other non govemment health care organization have not applied any evaluation standard to appraise midwives performance in hospitals. Hence, RSU Bekasi has initiated to apply three types of performance appraisals i.e ; DP3, Standard Applied Evaluation for Nursing ( EPSAK ) and Nursing Evaluation Form ( FEP ).
The existing problem is that the instruments are not optimally used to evaluate midwives performance. With respect to the above phenomenon, researcher is interested in exploring some possible causes from multiple sources in RSU Bekasi to get the idea how the instmments have been implemented."
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T2712
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>