Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181153 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eros Rostiaty
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui budaya organisasi pemerintahan yang sedang berkembang (reatfzed culture) dan membandingkannya dengan budaya organisasi yang sengaja ditanamkan oleh top tevet management (intended cutture) untuk melihat adakah gap diantara keduanya, melihat adakah perbedaan persepsi antara pemimpin (deliberate) dengan bawahan (emergent), serie pengaruhnya pada kinerja organasasi. Penelitian ini bersifat deskriptif-komparatif, menggunakan metode sun/ei dengan studi kasus pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi DK! Jakarta.
Sampel yang digunakan sebanyak 176 responden terdiri dari 31 pemimpin dan 145 bawahan yang diambil secara simple random sampling dan disproportional stratifed random. Pengumpulan data mengenai persepsi pemimpin (deliberate) dan bawahan (emergent) menggunakan metode ?Q- Short? dengan alat bantu berupa kartu Organizafional Culture Profile (OCP), sedangkan untuk mengetahui intended culture diperoleh dari sejumlah dokumen di Dinas Perindustrian dan Perdagangen.
Hasil penelitian menunjukkan adanya 8 (delapan) faktor utama dalam budaya organisasi pemerintahan yang' sedang berkembang. Persepsi baik antara pemimpin dengan bawahan, antara pemimpin dengan pemimpin, dan antara bawahan dengan bawahan terhadap kedelapan faktor' utama tersebut Iebih banyak menunjukkan adanya perbedaan. Sementara itu antara realized culture dengan intended culture juga terdapat jurang pemisah. Dari 8 faktor utama, hanya 2 faktor yang sesuai dengan intended culture, yaitu : faktor 1 (stabiilitas) berkorelasi dengan kejeiasanlkepastian, dan faktor 3 (otonomi) berkorelasi dengan keadilan.
Berbagai perbedaan ini disebabkan oleh adanya perbedaan tugas dan fungsi dari masing-masing unit kerja, kurangnya sosialisasi tentang unsur-unsur pelayanan prima, adanya usaha dari karyawan untuk belajar dan mengembangkan sesuatu yang baru baik untuk kepentingan organisasi maupun pribadi, serta kurangnya pengawasan dari atasan. Budaya organisasi yang masih Iemah ini pada gilirannya menjadi penghambat bagi organisasi dalam meningkatkan kinerjanya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T6091
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Admiral Faizal
"Proyek Administrasi Pertanahan (PAP) atau Land Administration Project (Lap) adalah proyek Badan Pertanahan Nasional tujuannya mrmpercepat proses pendaftaran tanah di Indonesia sekaligus merupakan peningkatan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memberikan kepastian hukum kepada pemegang hak atas tanah dibuktikan dalam bentuk sertifikat hak atas tanah.
Kelancaran pelaksanaan Pendaftaran. Tanah Secara Sistimatik melalui Proyek Administrasi Pertanahan yang dikenal dengan Ajudikasi dengan bentuk suatu struktur organisasi tidak bisa terlepas dari unsur manusia, baik nantinya duduk sebagai pimpinan maupun sebagai bawahan, dalam hal ini sumber daya manusia tersebut mempunyai peran sentral. Keberhasilan pemimpin biasanya diukur dari efektivitas pelaksanaan tugas yang dibebankan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi dan gaya kepemimpinan dengan efektivitas organisasi pelaksana tugas Panitia Ajudikasi di DKI Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah deskrpitif kuantitatif. Populasi penelitian adalah para pelaksana Proyek Ajudikasi di lima wilayah Kotamadya se DKI Jakarta. Untuk meneliti objek penelitian sampel digunakan responden pelaksana ajudikasi Tahun Anggaran 2000. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan daftar pernyataan. Dalam analisis data dilakukan dengan cara teknik korelasi, hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi mempunyai hubungnan yang signifikan dengan efektivitas organisasi proyek organisasi ajudikasi dan begitu pula variabel kepemimpinan mempunyai hubungan yang signifikan dengan efektivitas organisasi proyek organisasi ajudikasi.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, untuk meningkatkan efektivitas organisasi disarankan dalam menunjuk atau menempatkan orang selaku pelaksana proyek ajudikasi berikutnya sangat diperlukan peran kepemimpinan baik itu dari segi kemampuan, keteladanan serta dipertahankan budaya organisasi seperti kerja sama yang baik diantara sesama pelaksana (karyawan) dan diantara berbagai instansi lainnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T1788
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitanggang, Torang
"Kinerja pegawai dalam organisasi secara umum dapat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor yang berasal dari dalam dirinya sendiri dan faktor yang berada di Iuar dirinya. Faktor yang berada di Iuar diri pegawai berasal dari Iingkungannya terutama Iingkungan organisasi. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat apakah kedua faktor tersebut benar-benar mempengaruhi kinerja pegawai dan seberapa besar pengaruh kedua faktor tersebut baik secara sendiri-sendiri ataupun bersama-sama. Faktor dari dalam diri pegawai yang dipilih dalam penelitian adalah komitmen pada organisasi, sedangkan budaya organisasi dipilih sebagai faktor yang berasal dari Iuar dirinya.
Obyek penelitian adalah para pegawai di Direktorat Pemeriksaan, Penyidikan dan Penagihan Pajak (PPPP). Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik proportional random sampling untuk meyakinkan bahwa sampel yang terpilih merupakan representasi dari seluruh populasi. Jumlah sampel ditetapkan 111 (seratus sebelas) dari total populasi yang berjumlah 158 (seratus lima puluh delapan).
Sebelum dilakukan pengumpulan data penelitian, terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas instrumen penelitian (kuesioner). Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Pearson Product Moment, sedangkan uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis statistik meliputi uji korelasi dan uji t. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimputkan bahwa : (1) secara umum persepsi mengenai komitmen pegawai Direktorat PPPP dikategorikan tinggi, persepsi mengenai budaya organisasi yang ada tergolong baik dan persepsi mengenai kinerja pegawai tergolong cukup baik, (2) terdapat pengaruh persepsi mengenai komitmen pada organisasi terhadap kinerja pegawai dengan koefisien korelasi sebesar 0,413, (3) terdapat pengaruh persepsi mengenai budaya organisasi terhadap kinerja pegawai dengan koefisien korelasi sebesar 0,342.
Dengan terbuktinya kebenaran hipotesis bahwa terdapat pengaruh komitmen dan budaya organisasi secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama terhadap kinerja pegawai, disarankan agar pimpinan Direktorat PPPP memberikan perhatian pada 2 faktor tersebut. Komitmen pegawai dapat diitingkatkan dengan mengakomodir tujuan dan kebutuhan pegawai ke dalam tujuan organisasi, sedangkan budaya organisasi dapat dikembangkan ke arah yang lebih kondusif dengan cara meningkatkan partisipasi para pegawai.

The employees' performance in an organization can generally be influenced by two factors, that is. internal and external factors. The latter comes from the environment particularly that of the organization.
The research is intended to see whether those two factors really influence the employees' performance and to what extent are the impacts of those two factors either in isolation or in unison. The internal factor that is chosen in this research is their commitment to the organization, whereas the external one is organizational culture.
The research objects are the employees of the Directorate of Auditing. Investigating and Tax Collecting. The sample collection is conducted through a technique of proportional random sampling to verify that the selected samples represent the entire population. The samples that are taken are 111 out of 158 total population.
Prior to the research data collection, the writer evaluates the instruments (the questionnaires) for their validity and reability. The validity evaluation is conducted by using the approach of Pearson Product Moment, whereas the reability evaluation is done through Alpha Cronbach formula.
The research is conducted by using statistics analysis which includes correlation evaluation and t evaluation. Based on the research findings, it can be concluded that: (1) generally the perceptions about the employees' commitment are classified high, the perceptions about the current organizational culture are categorized good and the perceptions about the employees' performance are relatively good; (2) there are some impacts of the perceptions of commitment towards the employees' performance with the correlation coefficient amounting to 0.413; (3) there are some impacts of the perceptions of the organizational culture towards the employees' performance with the correlation coefficient amounting to 0.342.
By the proof of the validity of the hypothesis it can be said That there are some impacts of the commitment and of the organizational culture either in isolation or in unison towards the employees' performance, therefore, it is recommended that the management of the directorate of Auditing.
Investigating and Tax Collecting pays attention to the two factors. The employees' performance can be enhanced by accommodating the employees' objectives and needs into the organizational goals. As for the organizational culture. it can be developed to a more conducive direction by way of encouraging greater participation of the employees.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T13888
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Irma Afdiyanti
"Nowadays, organizations have faces a lot of problems. The successful organization which is able to manage its human resources with balance and innovation. One of the strategies to survive is developing human resource function and managing culture organization. Chevron is the world's largest private producer of geothermal energy, generating more than 630 megawatts of clean, reliable and affordable energy in Indonesia now. Chevron Geothermal manages two geothermal projects in Indonesia ? Darajat and Salak, both on the island of Java. The Darajat project supplies geothermal steam, which generates 259 megawatts of electricity. Chevron Geothermal Indonesia realizes to be more productive, Chevron needs strong culture organizations. Chevron has The Chevron Way that explains who we are, what we do, what we believe and what we plan to accomplish. It establishes a common understanding not only for those of us who work here, but for all who interact with us. The objective of organizational culture is to aligning employee?s perception and behavior to achieve the company mission. Organizational culture and organizational character are make organization different from other. Based on the purpose of this research, the theory that used is corporate culture that the researcher from Stephen P. Robbins. Research question is about how employee?s perception Corporate Culture at Chevron Geothermal Indonesia, Ltd. This research using quantitative approaches that has 1 variable, descriptive characteristic and catagorizad as cross sectional research. Collecting data technique was done by survey and bibliography research. Technique in taking sample is total sampling; those overall employees of Division Facilities Engineering are 30 respondents. Analysis in this research was done by using frequency distribution table, which a part of unvariate analysis and it made based on data that come within questioner. The result show that employee?s have positive perception toward corporate culture on Chevron Geothermal Indonesia, Ltd Division Facilities Engineering Jakarta. The corporate culture is quite good with strong culture. The management should be improved so that the employee can work optimally."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sutardi
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara pelatihan dan budaya organisasi terhadap pengembangan karir. Pengembangan karir merupakan salah satu indikator yang efektif dalam upaya pengembangan sumber daya manusia dan merupakan faktor yang perlu dikaji, mengingat pengembangan karir berkaitan dengan peningkatan produktivitas dan kinerja organisasi. Secara konseptual bahwa pengembangan karir itu dipengaruhi oleh faktor kemampuan, ketrampilan dan pengetahuan pegawai yang dapat dikembangkan melalui pelatihan. Disamping itu, budaya organisasi juga merupakan variabel yang perlu mendapat pertimbangan khusus dalam pengembangan karir.
Penelitian ini menggunakan 160 responden yang mewakili secara proporsional di setiap Unit Organisasi di Departemen Tenaga Kerja Pusat. Sedangkan pengumpulan data untuk masing-masing variabel dilakukan melalui survey dengan menggunakan kuesioner tertutup demi menjaga kerahasiaan dan keterbukaan pendapat bagi responden. Untuk menganalisis data dalam menjawab penelitian digunakan teknik korelasi dan dan regresi berganda.Hasii analisis korelasi ( r ) digunakan untuk menjawab hubungan antara variabel X dan variabel Y. Sedangkan R2 ( koefisien determination) digunakan untuk menjelaskan kontribusi variabel pelatihan dan variabel budaya organisasi terhadap pengembangan karir.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pelatihan mempunyai korelasi (r = 0,180 ; P, 0,05 ) dengan pengembangan karir. Berdasarkan analisis regresi stepwise, kontribusi variabel pelatihan sebesar 3,2 % dengan signifikansi (F= 0,023) terhadap pengembangan karir. Sedangkan variabel budaya organisasi mempunyai korelasi ( r = 0,178 ; P = 0,05 ) dengan pengembangan karir, dan hasil analisis regresi stepwise menunjukkan kontribusi variabel budaya organisasi sebesar 5,8 % dengan signifikansi (F=0,040) terhadap pengembangan karir.
Adapun hubungan karakteristik individu dengan pengembangan karir yaitu dari hasil analisis regresi terlihat bahwa dengan masuknya karakteristik individu kedalam persamaan regresi telah mengakibatkan kenaikan pada nilai koefisien korelasi dan koefisien determinasi, artinya karakteristik individu responden memberikan peningkatan hubungan dan pengaruh terhadap pengembangan karir pegawai. Jadi secara indivual komponen karakteristik individu responden yang paling signifikan didalam meningkatkan persepsi pegawai terhadap program pengembangan. karir adalah : golongan atau kepangkatan. Sedangkan pengalaman kerja,pendidikan, usia tidak cukup signifikan didalam meningkatkan persepsi pegawai terhadap pengembangan karir."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T7678
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Bambang Setiawan
"ABSTRAK
Penelitian mengenai budaya perusahaan (corporate culture) umumnya dapat dilakukan dengan fokus yang bervariasi, demikian pula mengenai obyek penelitiannya. Telaah dalam kajian ini menekankan pada pemahaman atas suatu realitas organisasi yang dipandang sebagai suatu sistem tertutup yang tidak dipengaruhi oleh keadaan lingkungannya, yang menurut teori organisasi dikenal dengan apa yang dinamakan pendekatan Neo-Klasik, di dalam kondisi kinerja perusahaan "sangat sehat" dilihat dari sisi kekuatan nilai-nilai budaya, iklim organisasi dan kepuasan kerja pegawai sebagaimana dikatakan oleh Kotter & Hesket bahwa variabel panting yang mempengaruhi kemajuan dan produktivitas
perusahaan bukan pada faktor manajemen, fungsi-fungsi penyelesaian tugas atau struktur organisasi, tetapi adalah pada aspek kultural.
Penelitian budaya perusahaan ini dilakukan pada suatu organisasi pemerintah non departemen yaitu di Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta, suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah nauangan Departemen Pekerjaan Umum yang baru terbentuk pada tahun 1990, namun selama lima tahun terakhir ini kinerjanya dinyatakan berpredikat sehat dan sangat sehat dengan kualifikasi wajar tanpa syarat (ss - wtp).
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis dan kajian dilakukan secara kuantitatif Sedangkan cara pengumpulan data yang dilakukan terutama melalui kuesioner terhadap sampel yang ditarik secara stratifikasi (stratified random sampling) proporsional. Untuk melengkapi data perusahaan dan memperdalam analisa dilakukan pula wawancara (interview) terhadap beberapa informan kunci (key informans) yang berhubungan dengan masalah yang ditelaah.
Proses analisa dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis multivariat yang meliputi antara lain : (a) analisis deskriptif, (b) analisis faktor, dan (c) analisis path, yang kesemuanya dilakukan dengan menggunakan program SPSS PC for MS WINDOWS Release 6. 0
Temuan penelitian yang paling utama adalah terujinya suatu model kausal yang menggambarkan adanya suatu hubungan empiris antara nilai-nilai budaya yang ditetapkan oleh perusahaan dengan iklim organisasi dan kepuasan kerja pegawai. Dalam kasus Perum Jasa Tirta terbukti bahwa iklim organisasi di Perum Jasa Tirta memegang peranan yang sangat penting karena berfungsi sebagai variabel perantara secara absolut. Artinya nilai-nilai budaya yang ditetapkan oleh perusahaan tidak mempengaruhi secara langsung kepada tingkat kepuasan kerja pegawai yang diyakini sebagai penyebab dari tercapainya kinerja "tinggi" perusahaan; akan tetapi ditranformasikan terlebih dahulu kepada variabel-variabel dalam iklim organisasi dan selanjutnya dari variabel iklim organisasi inilah terjadi pengaruh secara timbal balik dengan-kepuasan kerja pegawai.
Untuk dapat mempertahankan kondisi seperti ini, penulis menyarankan agar ditingkatkan lebih besar lagi pemahaman karyawan akan nilai-nilai budaya perusahaan, ditingkatkan lagi keterbukaan antara atasan dengan atasan dan antara atasan dengan bawahan dan memberikan lebih banyak dukungan kepada bawahan serta pemberian pendelegasian wewenang yang lebih besar kepada para karyawan untuk dapat mengambil keputusan dilingkup pekerjaannya. "
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Nurdiani
"Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komunikasi dan persepsi keadilan organisasi terhadap resistensi perubahan organisasi pada pegawai Kementerian Sosial Republik Indonesia. Responden dari penelitian ini adalah sebanyak 260 orang. Pengujian hipotesis yang menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM).
Berdasarkan pengujian hasil hipotesis menunjukkan bahwa komunikasi berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap resistensi perubahan, komunikasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap persepsi keadilan organisasi, persepsi keadilan organisasi berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap resistensi perubahan dan pengaruh antara komunikasi terhadap resistensi perubahan dimediasi secara parsial oleh persepsi keadilan organisasi. Ditemukan pula terdapat perbedaan rata-rata jawaban dari gen y pada penelitian ini.

The aim of this research was to analyze the effect of communication and perceptions of organizational justice on resistance to change. The study was conducted at Ministry of Social Affairs of the Republic of Indonesia. The Respondents of this research were 260 employees. Hypotheses was tested using Structural Equation Modeling (SEM).
The result showed that communication had negative and significant effect on resistance to change, communication had positive and significant effect on the perceived organizational justice, perceived organizational justice had negative and significant effect on resistance to change, the effect of communication on resistance to change is partially mediated by perceived organizational justice. This research found there is an average difference of respondents gen y."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S59727
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irmawati
"Skripsi ini membahas mengenai persepsi karyawan departemen produksi terhadap budaya organisasi yang dihubungkan dengan produktivitas kerjanya pada PT Indofood Sukses Makmur,Tbk pabrik di Tangerang, dimana terdapat tiga pokok permasalahan yaitu; bagaimana persepsi karyawan terhadap budaya organisasi, bagaimana produktivitas kerja karyawan departemen produksi dan bagaimana hubungan antara persepsi karyawan departemen produksi terhadap budaya organisasi dan produktivitas kerjanya.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan teknik pengukuran skala peringkat Likert dan pengolahan data menggunakan sistem Statistical Package For Social Sciences (SPSS).
Peneliti menyarankan sebaiknya perusahaan melakukan evaluasi terhadap budaya organisasi dan produktivitas secara berkala dan berkesinambungan dengan tujuan untuk mengetahui apakah implementasinya sudah dilakukan secara optimal dan juga mengukur tingkat produktivitas kerja karyawan apakah sudah mencapai target yang ditetapkan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>