Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 168670 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bendot Chairul Akbar
"Kondisi perekonomian Indonesia tahun 2001 telah bergerak ke arah pemulihan meskipun secara lambat, hal ini dapat dilihat dari perbaikan indikator makroekonomi seperti peningkatan produk domestik bruto, inflasi yang terkendali, penguatan nilai tukar rupiah terhadap US$ dan penurunan tingkat suku bunga yang relatif rendah. Berdasarkan indikator Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), perdagangan saham di Bursa Efek Jakarta juga mulai meningkat volume dan nilai perdagangan. Pemulihan perekonomian nasional ini ternyata belum mampu meningkatkan kegiatan investasi secara langsung. Fenomena yang muncul adalah banyak investor yang menginvestasikan dananya secara tidak langsung melalui pasar modal seperti pembelian reksadana.
Reksadana sebagai salah satu instrumen investasi secara tidak langsung dalam bentuk portofolio mengalami peningkatan unit penyertaan dan nilai aktiva bersih yang cukup cepat. Pertumbuhan pada reksadana melebihi pertumbuhan deposito dan investasi yang lain. Hal ini menunjukkan adanya ekpektasi dari para investor untuk memperoleh premium return diatas rata-rata return bentuk investasi yang lain. Salah satu daya tarik investasi pada reksadana di banding investasi yang lain adalah insentif perpajakan dalam bentuk pembebasan pengenaan pajak atas return yang diperoleh. Diantara beberapa jenis reksadana, ternyata reksadana yang berbasis pendapatan tetap mengalami pertumbuhan jumlah pemilik dan kapitalisasi yang cukup besar.
Hal-hal diatas menjadi ide menarik bagi penulis untuk melakukan analisa terhadap faktor-faktor makroekonomi dan tingkat pengembalian pasar terhadap imbal basil (return) dari reksadana. Penganalisaan dengan melakukan penelitian pada pengaruh faktor-faktor makroekonomi yang meliputi inflasi, suku bunga SBI dan nilai tukar rupiah terhadap US $ dan tingkat pengembalian pasar {IHSG} terhadap imbal hasil reksadana pendapatan tetap. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan menjelaskan seberapa jauh pengaruh variabel makroekonomi dan tingkat pengembalian pasar (1HSG) terhadap imbal hasil reksadana pendapatan tetap dalam kurun waktu tahun 2001 hingga tahun 2003. Sementara itu, signifikansi dalam penelitian ini adalah untuk memberikan kontribusi penelitian mengenai reksadana untuk memperkaya khasanah ilmu keuangan di Indonesia sebagai wahana investasi ini relatif baru.
Penelitian dilakukan secara time series terhadap data inflasi. suku bunga SBI, nilai tukar rupiah terhadap US$ dan tingkat pengembalian pasar (IHSG) sebagai variabel eksogen dan imbal hasil reksadana pendapatan tetap sebagai variabel endogen. Adapun model pengolahan data yang digunakan dalam penelitian adalah Vector Autoregression (VAR) dengan menggunakan software EVIEWS 4.1. Penggunaan model VAR dikarenakan model ini dianggap lebih efisien, tepat dan tidak bias dalam mengestimasi koefisien yang diinginkan. Data variabel eksogen dan endogen yang digunakan dalam penelitian adalah data runtun waktu sehingga perlu diuji stasioneritas datanya. Untuk menguji stasioneritas data dilakukan dengan menggunakan uji akar unit (unit root lest) dengan metode Augmented Dickey Fuller (ADF).
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa dengan menggunakan model Vector Autoregression (VAR) adalah sebagai berikut : (1) berdasarkan R-square ,faktor-faktor makroekonomi yaitu inflasi, suku bunga SBI, kurs dan tingkat pengembalian pasar (1HSG) secara bersama-sama hanya mampu menjelaskan 17% terhadap imbal basil reksadana pendapatan tetap, (2) Dari uji F dan uji t tidak ada variabel makroekonomi dan tingkat pengembalian pasar baik secara individu maupun bersama-sama mampu mempengaruhi imbal hasil reksadana pendapatan tetap, (3) lag pertama dan lag kedua imbal hasil reksadana mempunyai kontribusi yang lebih besar dibandingkan faktor-faktor makroekonomi dan tingkat pengembalian pasar (IHSG).

The condition economic of Indonesian in 2001 have moved up direction to recovery even move slowly, This matter can be seen from stability of macroeconomic indicator like the increase of gross domestic bruto, controlled inflation, stability of exchange rates and the decrease of interest rate. Base on stock price index indicator, stock trading in capital market so begin increase pursuant to increase. Recovery economics in the reality not yet can increase investment directly. But, the phenomenon which in emerge is many funder invest his fund indirectly. One of investment instrument is growing fast is mutual fund.
Mutual fund as one of indirect investment in portfolio shows out faster growth. Mutual fund grow exceed growth of other investment and time deposit . This matter shows existence of expectation from funder to get premium rate of return above average return on other investment. One of the attractive of mutual fund compared others is taxation incentive in form free taxation. Between some of mutual fund , in the reality being mutual fund fix income is growth capitalization.
The things above becoming an interesting idea to me to analyze the factors macroeconomic and rate of return market to return mutual fund fix income. Analyzing by doing research influence of macroeconomic covering inflation, rate of interest of SBI ,exchange rate and market return to mutual fund fix income.
This study aim to analyze and explain how far influence of variables of macroeconomic and market return to mutual fund fix income return. The study contribution concerning mutual fund in Indonesia because this investment relatively newly. As for data used in this study are based on macroeconomics data like inflation, rate of interest, exchange rate and market return data. For population data taked is mutual fund fix income return.
This study is done by time series to inflation, rate of interest SBI, exchange rate and market return as exogenous variable and mutualmac fund fix income as endogenous variable. The research method used is Vector Auto regression. Using this method because this models assumed more efficient, accurate and not byas to estimate expected coefficients. Exogenous and endogenous variable data used in study is time series data so that required to stationary test. Data stationary test doer by using unit root test with Augmented Dickey Fuller (ADF).
Result of study show that by using method Vector Auto regression shall be as followers
(1) Pursuant to R-Square, factors of macroeconomic like inflation, SBI interest rate, exchange rate and market return only can explain 17% to mutual fund fix income return.
(2) From F-test and t-test , no exogenous variable either though individual and also together can influence mutual fund fix income return.
(3) First lag and second lag mutual fund fix income return have larges ones contribution compared to factors of macroeconomic and market return.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T14160
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Gemilang Gumiwang
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti apakah return saham sektor perbankan, dipengaruhi oleh variabel-variabel makroekonomi di Indo nesia. Sampel perbankan yang digunakan dalam penelitian ini ada delapan bank, yang semuanya terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI) untuk periode penelitian dari januari 2000 - desember 2008. Sedang kan variabel makroekonomi yang digunakan adalah nilai tukar rupiah terhadap dolar, tingkat suku bunga SBI, tingkat inflasi, jumlah uang beredar, dan pertumbuhan produk domestik bruto. Penelitian ini mem punyai tujuan : melihat apakah variabel makroekonomi dapat mempe ngaruhi tingkat pengembalian saham sektor perbankan di Indonesia, kemudian variabel makroekonomi apa yang mempunyai pengaruh paling signifikan terhadap return saham perbankan tersebut. Dan yang terakhir, mencari bentuk efisiensi pasar saham sektor perbankan di Indonesia. Penelitian menggunakan analisa Variance Decomposition dan Impulse Response Function dalam kerangka model Vector Auto regression (VAR).
Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel makro yang diuji memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap return saham sektor perbankan di Indonesia. Variabel makro yang paling berpe ngaruh adalah tingkat suku bunga SBI, inflasi, kemudian diikuti oleh jumlah uang beredar (M1). Dan karena informasi publik mempunyai pengaruh yang lebih kecil dari harga saham perbankan itu sendiri pada masa lalu, serta masih adanya praktik insider trading, maka pasar modal sektor perbankan di Indonesia berbentuk weak form efficient menuju semi strong form efficient."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
S6596
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yudithia Adelin
"Dalam studi ini, penelitian telah dilakukan untuk menyelidiki hubungan hubungan kausal khusus antara Reksa Dana Exchange Traded Funds dan Kontrak Investasi Kolektif yang mengukur tingkat pengembalian dan variabel makroekonomi yang dipilih dari perekonomian Indonesia dengan menggunakan uji VAR kausalitas dan uji kausalitas Granger. Sedangkan untuk uji stasioneritas variabel diuji dengan Augmented Dickey-Fuller test (ADF) unit root. Data bulanan yang digunakan adalah dari Januari, 2011 hingga Desember, 2015 untuk semua variabel. Temuan penelitian menunjukkan bahwa tidak ada kausalitas dua arah antara semua faktor makroekonomi dan tingkat pengembalian Reksa Dana. Walaupun begitu, tidak terdapat hubungan 2 arah, namun terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara inflasi dan tingkat pengembalian Reksa Dana (KIK and ETF).

In this study, attempt has been made to investigate the relationship specifically the causal relation between Exchange Traded Funds and Collective Investment Contract that measure by the return and the selected macro-economic variables of Indonesian economy by using VAR causality test and Granger causality test. While, stationary test of the variables are tested with Augmented Dickey-Fuller (ADF) unit root test. Monthly data has been used from January, 2011 to December, 2015 for all the variables. The findings of the study showed that there is no bidirectional causality between all the macroeconomics factors to the return of the mutual funds. However, disregarding no bidirectional relationship, it is seen that inflation has negative and significant impact on mutual fund (CIC and ETF) returns.

Keywords: Mutual Funds, Exchange Traded funds, Collective Investment Contract, Macroeconomics, Granger Causality, Indonesia"

Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggia Paramita Puti Kencana
"Tesis ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis hubungan kausalitas dan dinamis antara sentimen investor dan return pasar dengan melibatkan faktor inflasi. Alat ukur pendekatannya adalah mutual fund flow. Metode yang digunakan berbasis kuantitatif dengan analisa deskriptif, dengan menggunakan model Vector Autoregressive, analisa Impulse Response Function dan Variance Decomposition serta analisa Granger Causality. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan antara sentimen investor dengan return pasar, namun dampaknya tidak signifikan. Shock pada variabel dijelaskan paling dominan oleh dirinya sendiri, kecuali shock pada variabel excess return indeks pasar saham merupakan faktor paling dominan yang mempengaruhi fluktuasi yang terjadi pada return indeks pasar obligasi.

This thesis aims to examine and analyze the causal relationship and the dynamics between investor sentiments and market returns that involving inflation. Mutual funds flow used as the proximity measurement instrument. Methods used are quantitative descriptive analysis, using the model of Vector Autoregressive, analysis of Impulse Response Function and Variance Decomposition and Granger Causality analysis. The analysis showed an association between investor sentiments and the market returns, but the influence is not significant. Shock on a variable commonly not giving significant impact, except for the variable itself, and the stock market index's excess returns which dominantly influencing bonds index fluctuations."
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edy Sutriono
"Penelitian ini berusaha mengetahui adanya hubungan timbal balik antara pengeluaran pemerintah dan produk domestik bruto di Indonesia periode 1970-2003. Metode yang dipakai adalah Granger Causality dan Vector Autoregression (VAR) dengan memperlakukan kedua variabel sebagai variabel endogen. Hasil penelitian menyebutkan terdapat hubungan kausalitas antara perubahan (peningkatan atau penurunan) total pengeluaran pemerintah dengan perubahan (peningkatan atau penurunan) produk domestik bruto. Perubahan pengeluaran rutin tidak signifikan mempengaruhi perubahan produk domestik bruto karena lebih bersifat konsumtif dan tidak produktif serta sebagian besar bersifat kontraktif seperti belanja untuk pembayaran bunga utang. Sementara perubahan pengeluaran pembangunan memiliki hubungan kausalitas positif dan signifikan terhadap perubahan produk domestik bruto. Hal ini dapat dijelaskan oleh pengaruh positif pengeluaran sektor pertanian, infrastruktur dan transportasi serta pendidikan terhadap produk domestik bruto dan pengaruh positif perubahan produk domestik bruto terhadap perubahan pengeluaran pemerintah di sektor infrastruktur dan transportasi"
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T20016
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herjuno Bagus Wicaksonoputro
"Studi ini menguji pergerakan dari indeks harga saham syariah di Indonesia terhadap perubahan pada sentimen investor dan faktor-faktor makroekonomi. Dalam studi ini, sentimen investor proksi yang digunakan adalah Consumer Confidence Index CCI, sementara variabel faktor-faktor makroekonomi variabel yang digunakan adalah Indeks Harga Saham Gabungan IHSG, Indeks Produksi Industri IPI, Consumer Price Index CPI, nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat, tingkat penawaran uang, dan tingkat suku bunga BI Rate. Penelitian ini menggunakan metode pengujian Ordinary Least Square dengan frekuensi data bulanan dari bulan Januari 2006-Juni 2016. Studi ini melaporkan bahwa CCI, IHSG, dan tingat penawaran uang, memiliki pengaruh signifikan terhadap imbal hasil saham syari'ah JII.

This study examines the level of exposure Islamic stock price indices in Indonesia to the relative change in investor sentiment index and macroeconomic factors. For investor sentiment, the proxy is the Consumer Confidence Index CCI. For macroeconomic variables, the proxies are Indonesia Composite Index, industrial production index, consumer price index, the exchange rate of rupiah against the US dollar, money supply, and interest rates the data used for this variable is the BI Rate. The author conducts the ordinary least square OLS test with the monthly data from January 2006 to June 2016. The study reports that CCI, Indonesia Composite Index, and money supply have the significant influence in Islamic Price Index in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68687
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mila Novita
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan timbal balik antara nilai tukar rupiah terhadap dolar dengan indeks harga saham baik secara agregat maupun sektoral.
Dengan tujuan ini maka dilakukan analisis dengan metode Vector Autoregressive (VAR) menggunakan data harian untuk periode waktu 24 Januari 2001 - 18 Suni 2004. Terdapat tiga model yang akan dianalisis yaitu model 1 yang melibatkan nilai tukar rupiah terhadap dolar dengan indeks harga saham gabungan (IHSG), model 2 yang melibatkan nilai tukar rupiah dengan indeks harga saham sektor pertambangan dan model 3 yang melibatkan nilai tukar rupiah dengan indeks harga saham sektor aneka industri.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel-variabel yang diamati tidak stasioner pada level dan mencapai stasioner pada level first difference atau 1(1). Walaupun mempunyai orde integrasi yang sama ternyata kedua variabel untuk masing-masing model tidak berkointegrasi baik menurut metode Augmented Engle Granger maupun Johansen's Cointegration Test. Dengan demikian pemodelan yang digunakan adalah VAR untuk first difference. Dan ketiga model VAR diketahui bahwa untuk nilai tukar rupiah terhadap dolar selain dipengaruhi oleh pergerakan dari nilai tukar hari-hari sebelumnya juga dipengaruhi oleh pergerakan indeks harga saham (ceteris paribus). Sebaliknya untuk indeks harga saham yang berpengaruh secara signifikan hanya pergerakan dari indeks hari-hari sebelumnya. Hasil ini diperkuat oleh innovation accounting baik untuk Variance Decompositions (VIX's) maupun Impulse Re.sponse !''unction (IRE). Deegan demikian untuk periode data pada penelitian ini, indeks bisa menjadi leading indicator bagi nilai tukar sesuai dengan Por(f olio Balance Approach.

The aim of this research is to test whether there are the causal relation and dynamic interactions between stock indices and exchange rate for composite and sector indices.
To achieve that goal, we employ Vector Autoregressive (VAR) method for daily lime series data from January 240, 1997 until June 180, 2004. We analyze three models, those are between composite indices and exchange rate, mining indices and exchange rate and the rest between miscellaneous indices and exchange rate.
In this research, we find that both of variables are stationary for the first difference or 1(1). Although the two of variables have the same of order integration but they don't integrated each other based on Augmented Engle Granger method and Johansen's Cointegration Test. VAR models show that movement of exchange rate is significantly influenced by the movement of exchange rate previously and the movement of stock indices. The other way shows that movement of stock indices is significantly influenced only by the movement stock indices. Those result are supported by Variance Decompositions (VDCs) and Impulse Response function (IRF). For the sample period, we find that stock indices can be leading indicator for exchange rate (ceteris paribus), which appropriate with Portfolio Balance Approach.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20438
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Dalam permasalahan ekonomi sering ditemukan fenoma bahwa variabel-variabel ekonomi memiliki hubungan dua arah yang saling mempengaruhi dan dipengaruhi. Hubungan seperti ini disebut sebagai hubungan simultan. Namun, model simultan memiliki beberapa kendala dalam penentuan variabel endogen dan variabel eksogen. Vector Autoregression (VAR) merupakan metode yang dapat menjawab permasalahan pada model simultan karena seluruh variebel dianggap sebagai variabel endogen. Selain itu, VAR juga merupakan metode yang sangat berguna dalam memahami adanya interrelationship (hubungan timbal balik) antar variabel dalam analisis. Tugas akhir ini secara umum bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat interrelationship (hubungan timbal balik) antara pertumbuhan PDB dengan pertumbuhan kesempatan kerja untuk periode 1977?2006. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan kesempatan kerja mempengaruhi pertumbuhan PDB, sedangkan pertumbuhan PDB tidak mempengaruhi pertumbuhan kesempatan kerja. Maka disimpulkan bahwa tidak terdapat interrelationship antara pertumbuhan PDB dan pertumbuhan kesempatan kerja. "
Universitas Indonesia, 2007
S27734
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Sylviana
"Reksa dana syariah adalah reksa dana yang pengelolaannya berdasarkan pada prinsip-prinsip Islam. Hampir sama dengan reksa dana konvensional, yang membedakan reksa dana syariah adalah adanya proses selcksi (screening process) dalam pemilihan instrumen investasi. Di samping itu, dalam pengelolaannya khususnya reksa dana yang dikelola secara aktif (active management), ada aturan-aturan yang membatasi aktivitas perdagangannya terutama adanya larangan terhadap transaksi yang mengandung unsur gharar (spekulasi) dan maysir (judi).
Perusahaan-perusahaan reksa dana syariah dalam menentukan imbal hasilnya sangat sensitif terhadap perubahan makro ekonomi apalagi jika kondisi makro ekonomi tidak stabil. Dalam penelitian ini digunakan metode data panel untuk mengetahui pengaruh dari variabel makro ekonomi dalam hal ini adalah suku bunga SBI, kurs dan IHSG terhadap pertumbuhan imbal hasil reksa dana syariah dengan periode November 2004 sampai dengan Juni 2006.

Sharia Mutual Fund is a kind of mutual fund managed at the core of Islamic principles. Indeed, at some points, there are quite similarities between Sharia and non-Sharia (conventional) mutual fiord. What makes it differs from the second, merely, concerning screening process in choosing the units of investments, while there are also certain general laws enunciated from time to time in proceeding active management, particularly, in accordance with the prohibition of riba, gharar and gambling (maysir). Exiling all of them in Sharia mutual fund has major essence differ form the conventional ones.
The fund manager, then the Sharia fund manager is pre-eminently so, predetermining the profit share based on actual macroeconomics condition. It will quite sensitive if expected macroeconomics conditions turn out unwell. The following research project undertaken panel data models concerning to comprehend the implication of macroeconomics variables (SBI rate and exchange rate) into determining yields of Sharia mutual fund taken from November 2004 to June 2006
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17573
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rian Arfiansah
"Penelitian ini membahas tentang pengaruh variabel makroekonomi terhadap tingkat pengembalian pasar saham negara-negara maju dan berkembang. Variabel makroekonomi yang digunakan adalah produksi industri dan tingkat suku bunga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari dua variabel makroekonomi tersebut terhadap tingkat pengembalian pasar saham. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat produksi industri berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat pengembalian pasar saham baik pada negara-negara maju maupun berkembang. Sementara tingkat suku bunga berpengaruh negatif signifikan terhadap tingkat pengembalian pasar saham baik pada negara-negara maju maupun berkembang.

This study discusses the impacts of macroeconomic variables on the stock market returns in developed and emerging countries. The macroeconomic variables used are industrial production and interest rates. The purpose of this study is to determine the impacts of the two macroeconomic variables on stock market returns. The results of this study indicate that industrial production has a significant positive effect on stock market returns in both developed and developing countries. While interest rates have a significant negative effect on stock market returns in developed and developing countries."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>