Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136824 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jeremy Hananel
"Gastrodiplomasi merupakan diplomasi publik yang menggunakan makanan atau budaya kuliner dengan tujuan menyampaikan pesan tertentu, serta menjadi sarana dan upaya suatu negara dalam meningkatkan brand image dengan nilai-nilai kebudayaan suatu negara untuk memproyeksikan persepsi masyarakat internasional dalam ajang mempromosikan negaranya melalui budaya kuliner. Jepang menjadi salah satu negara yang berdiplomasi menggunakan makanan untuk sarana diplomasinya dengan tujuan menyebarluaskan budaya sekaligus sebagai sarana promosi di dunia internasional. Salah satunya adalah makanan tradisional Jepang yang disebut dengan washoku. Washoku mempunyai ciri khusus dalam kuliner Jepang yaitu selalu mengutamakan musim, bahan, keseimbangan, dan keestetisan dalam sajian makanannya. Washoku sendiri ditetapkan sebagai “Intangible Cultural Heritage list”. Untuk mewujudkan hal ini salah satu implementasi program gastrodiplomasi Jepang diwujudkan melalui program Japan Restaurant Overseas (JRO). Program ini dilakukan untuk menyebarkan restoran Jepang dan membuat budaya masakan Jepang dapat dinikmati dan dikenal oleh seluruh orang di dunia. Penelitian ini akan membahas terkait gastrodiplomasi Jepang di Indonesia melalui program Japan Restaurant Overseas serta untuk mengetahui cara Jepang berdiplomasi menggunakan gastrodiplomasi di Indonesia. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yaitu cara atau proses ilmiah untuk mendapatkan suatu data dengan tujuan dan kegunaan dengan pendekatan dan prosedur penelitian deskriptif berupa kata-kata tertulis daripada angka-angka. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pada dasarnya Japan Restaurant Overseas menjadi alat gastrodiplomasi Jepang yang bertujuan untuk mengubah opini publik asing termasuk masyarakat Indonesia tentang Jepang. Namun, di sisi lain, Jepang juga menerapkan budaya washoku dalam praktik gastrodiplomasi Jepang melalui Japan Restaurant Overseas.

Gastrodiplomacy is public diplomacy that uses food or culinary culture with the aim of conveying certain messages, as well as being a means and effort of a country in enhancing a country's brand image with cultural values to project the perceptions of the international community in the arena of promoting their country through culinary culture. Japan is one of the diplomatic countries using food as a means of diplomacy with the aim of spreading culture as well as a means of promotion in the international world. One of them is a traditional Japanese food called washoku. Washoku has a special characteristic in Japanese cuisine, namely always prioritizing season, ingredients, balance, and aesthetics in its food preparation. Washoku itself is designated as an “Intangible Cultural Heritage list”. To realize this, one of the implementations of the Japanese gastrodiplomacy program is realized through the Japan Restaurant Overseas (JRO) program. This program is carried out to spread Japanese restaurants and make the culture of Japanese cuisine can be enjoyed and known by all people in the world. This research will discuss Japanese gastrodiplomacy in Indonesia through the Japan Restaurant Overseas program and find out how Japan uses gastrodiplomacy in Indonesia. The data analysis method used in this study is a qualitative descriptive method, namely a scientific way or process to obtain data with a purpose and use with descriptive research approaches and procedures in the form of written words rather than numbers. The results of this study indicate that basically Japan Restaurant Overseas is a Japanese gastrodiplomacy tool that aims to change foreign public opinion, including Indonesian people, about Japan. However, on the other hand, Japan has also implemented washoku culture in Japanese gastrodiplomacy practices through Japan Restaurant Overseas."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Azizi Ilyas
"ABSTRAK
Gastrodiplomasi Jepang di Indonesia Abstrak Artikel ini membahas terhadap Gastrodiplomasi yang dilakukan oleh Jepang di Indonesia. Pada tahun 2013 Jepang melakukan Gastrodiplomasi di Indonesia melalui program yang bernama ldquo;Japan Halal Food Project rdquo;. Sejak dilakukannya program tersebut mulai melabelkan restoran dan produk makanan Jepang dengan label halal dari Majelis Ulama Indonesia organisasi halal Indonesia . Tidak semuanya restoran dan produk makanan Jepang memiliki label halal, walaupun belum mendapatkan label halal, restoran dan perusahaan makanan Jepang dapat beroperasi di Indonesia dikarenakan mereka dapat meyakinkan konsumen mereka di Indonesia bahwa mereka tidak menggunakan bahan-bahan yang tidak halal. Selain dari halal, restoran dan perusahaan makanan Jepang di Indonesia juga melakukan beberapa strategi dan promosi dalam menarik perhatian masyarakat Indonesia. Artikel ini akan menggunakan website restoran dan perusahaan makanan Jepang dan artikel yang berkaitan dengan restoran dan perusahaan makanan tersebut sebagai sumber data. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui strategi-strategi restoran dan perusahaan makanan Jepang di dalam melakukan bisnis di Indonesia seperti segmentasi pasar dan adaptasi menu yang dilakukan untuk memenuhi konsep halal dari Majelis Ulama Indonesia. target dari restoran dan perusahaan makanan Jepang adalah remaja dan dewasa sehingga Jepang menggunakan strategi yang menarik perhatian masyarakat usia tersebut.

ABSTRACT
Japan rsquo s Gastrodiplomacy in Indonesia Abstract This Article will Discusses Japan rsquo s Gastrodiplomacy in Indonesia. In 2013 Japan started their Gastrodiplomacy program in Indonesia through ldquo Japan Halal Food Project rdquo . After that, Japanese restaurants and food companies in Indonesia started to label their restaurant and food products with halal label from Majelis Ulama Indonesia Indonesian Halal Organization . Not every restaurant and food product have halal label, but even though they do not have a halal label, they can operate in Indonesia by convincing Indonesian people that they do not use any non halal ingredients. Other than halal, Japanese restaurants and food companies use strategies in order to attract Indonesian consumers. This article will use Japanese restaurants and food company rsquo s websites and articles that related to Japanese restaurants and food companies as a data source. The purpose of this article is to learn the business strategies of Japanese restaurants and food companies in Indonesia, such as promotion, market segmentation, and adaptation of the menu in order to follow the requirement of Majelis Ulama Indonesia. The main target of Japanese restaurants and food companies are teenager and adult. Because of that, they use strategies that suited to attract people among teens and adult "
2018
T50367
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elvista Chandra Dewi
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bentuk gastrodiplomasi Jepang di Indonesia melalui program JETRO Japan Food Festival (JFF) 2016, dan menjelaskan pandangan orang Indonesia terhadap gastrodiplomasi Jepang di Indonesia melalui program JETRO JFF 2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitaif dan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari buku atau jurnal artikel yang membahas tentang gastrodiplomasi secara umum maupun yang dilakukan oleh Jepang, data hasil wawancara dari perwakilan pihak JETRO Jakarta, dan data melalui penyebaran angket sebagai data primer.
Berdasarkan hasil analisis data, gastrodiplomasi Jepang melalui program JETRO, yakni JFF 2016 ini disimpulkan sebagai bentuk keseriusan/kesungguhan pemerintah Jepang dalam melaksanakan gastrodiplomasi, dengan acara ini akan ada atau banyak restoran Jepang di Indonesia. Pandangan orang Indonesia terhadap gastrodiplomasi Jepang melalui program JETRO JFF 2016 adalah belum banyak orang Indonesia, khususnya di wilayah Jabodetabek yang mengetahui washoku dan wagashi yang dijual di JFF 2016. Orang Indonesia lebih memilih untuk menikmati washoku dan wagashi di restoran Jepang di wilayah Jabodetabek, khususnya yang ada di dalam mall. Selain itu, gastrodiplomasi juga dapat meningkatkan softpower atau pandangan yang baik tentang Jepang dan minat untuk berwisata ke Jepang, serta dapat meningkatkan penjualan ekspor bahan-bahan dari Jepang ke restoran yang ada di Indonesia

This study aims to explain the form of Japanese gastrodiplomacy in Indonesia through the JETRO Japan Food Festival (JFF) 2016 program, and to explain the views of Indonesians on Japanese gastrodiplomacy in Indonesia through the JETRO JFF 2016 program. The methods used in this research are quantitative and qualitative methods. The data collection techniques are carried out by collecting data from books or journal articles that discuss gastrodiplomacy in general and those carried out by Japan, data from interviews from representatives of JETRO Jakarta, and carried out by distributing questionnaires as primary data.
Based on the results of data analysis, Japanese gastrodiplomacy through the JETRO program, namely JFF 2016, is concluded as a form of seriousness of the Japanese government in carrying out gastrodiplomacy, with this event there will be or many Japanese restaurants in Indonesia. The view of Indonesians on Japanese gastrodiplomacy through the JETRO JFF 2016 program is that not many Indonesians, especially in the Jabodetabek area, known that washoku and wagashi are sold at JFF 2016. Indonesians prefer to eat washoku and wagashi at Japanese restaurants in the Jabodetabek area, especially those in the malls. Therefore the Japanese government made a Japanese food expo with the aim of opening a Japanese restaurant in Jabodetabek due to the high number of Jabodetabek people eating washoku and wagashi in Japanese restaurants, especially those in malls. In addition, gastrodiplomacy can also increase softpower or a good view of Japan and interest in traveling to Japan, and can increase export sales of Japanese ingredients to restaurants in Indonesia
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Fitria
"[ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai penempatan Calon TKI nurse dan
careworker di Jepang yang merupakan salah satu kebijakan pemerintah Indonesia
dan Jepang dalam program Government to Government/antarpemerintah dalam
kerangka IJEPA. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode studi
pustaka, kualitatif dan wawancara kepada narasumber yang bertujuan untuk
mengetahui masalah-masalah dan dampak yang terjadi dalam kebijakan program
penempatan ini.
Hasil penelitian menyarankan bahwa pemerintah Indonesia dan Jepang perlu
menjalankan komitmen masing-masing agar pelaksanaan penempatan calon TKI
di Jepang dapat berjalan sesuai dengan harapan kedua negara dan calon TKI itu
sendiri. Kualitas calon TKI harus ditingkatkan khususnya keterampilan berbahasa
Jepang guna menjadi registered nurse dan certified careworker di Jepang.
Pemerintahan kedua negara juga harus memberikan penjelasan yang sebenarbenarnya
terkait pra, masa dan purna penempatan yang antara lain meliputi
penjelasan upah kerja, tugas calon TKI dan jenjang karir.

ABSTRACT
The focus of this study is the placement of Indonesian nurse and careworker
candidate in Japan which is one of Indonesia and Japan?s policy in the program of
Government to Government on the frame of Indonesia Japan Economic
Partnership Agreement (IJEPA). This research is descriptive research using
literature and interview to the informant that aims to identify the issues and
impacts that occur in this placement program policies.
The researcher suggests that the government of Indonesia and Japan need to
perform their commitment for the implementation of the placement so it can work
in accordance with the expectation of both countries and the Indonesian candidate
themselves. The quality of the candidate should be improved, especially for
Japanese language so they can be able to be a registered nurse and certified
careworker in Japan. Governments of both countries should also provide
explanations related pre, period and after placement which includes explanations
wages, their duties and career.;The focus of this study is the placement of Indonesian nurse and careworker
candidate in Japan which is one of Indonesia and Japan?s policy in the program of
Government to Government on the frame of Indonesia Japan Economic
Partnership Agreement (IJEPA). This research is descriptive research using
literature and interview to the informant that aims to identify the issues and
impacts that occur in this placement program policies.
The researcher suggests that the government of Indonesia and Japan need to
perform their commitment for the implementation of the placement so it can work
in accordance with the expectation of both countries and the Indonesian candidate
themselves. The quality of the candidate should be improved, especially for
Japanese language so they can be able to be a registered nurse and certified
careworker in Japan. Governments of both countries should also provide
explanations related pre, period and after placement which includes explanations
wages, their duties and career., The focus of this study is the placement of Indonesian nurse and careworker
candidate in Japan which is one of Indonesia and Japan’s policy in the program of
Government to Government on the frame of Indonesia Japan Economic
Partnership Agreement (IJEPA). This research is descriptive research using
literature and interview to the informant that aims to identify the issues and
impacts that occur in this placement program policies.
The researcher suggests that the government of Indonesia and Japan need to
perform their commitment for the implementation of the placement so it can work
in accordance with the expectation of both countries and the Indonesian candidate
themselves. The quality of the candidate should be improved, especially for
Japanese language so they can be able to be a registered nurse and certified
careworker in Japan. Governments of both countries should also provide
explanations related pre, period and after placement which includes explanations
wages, their duties and career.]"
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rindu Aninditha Putri
"ABSTRAK
Analisis Situasi: Meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap kandungan makanan yang dikonsumsi. Makanan Jepang adalah makanan terfavorit di dunia karena rasa dan kandungannya yang sehat, salah satunya ikan unagiMasyarakat Indonesia belum mengenal ikan unagi sebagai ikan yang memiliki manfaat paling tinggi dibandingkan ikan lainnya. Ken Japanese Restaurant menyediakan menu unagi terlengkap dan terjamin kualitasnya karena budidaya sendiri. Masyarakat belum banyak mengenal Ken Japanese Restaurant ini karena belum melakukan banyak kegiatan humas pemasaran secara konvensional maupun digital. Maka berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dengan owner Ken Japanese Restaurant, ditemukanlah bahwa restoran ini membutuhkan program untuk meningkatkan brand awareness. Tujuan: Mampu meningkatkan brand awareness Ken Japanese Restaurant khususnya pada tingkatan level brand recall sehingga dapat menjadikan Ken Japanese Restaurant dikenal oleh masyarakat. Khalayak Sasaran: Demografis: Laki-laki dan perempuan. Keluarga dan anak muda 17 s.d. 60 tahun Ses A/B- PsikografisFamily person, healthy, modern, dinamis, praktis, dan suka nongkrong. Geografis Daerah Jakarta terutama Cibubur Sub-urban Jakarta Depok, Bekasi, dan Cileungsi.

ABSTRACT
Situation Analysis: People are more aware about the food they consumed. Japanese food is the most favorite food in the world because of its taste and also the healthy ingredient in the food, especially unagi. Indonesian people don`t realize unagi as a fish that has the highest advantages compared to the other fish. Ken Japanese Restaurant provides a complete unagi menu with a guaranteed quality because it has its own cultivation. People don`t know much about Ken Japanese Restaurant because it haven rsquo t done a lot of marketing public relations activities conventionally and digitally. Therefore, based on a private interview with the owner of Ken Japanese Restaurant, it is founded that Ken Japanese Restaurant needs a program to increase brand awareness of their restaurant. Goal: The goal of the program is able to increase the brand awareness of Ken Japanese Restaurant particularly at the level of brand recall levels so that Ken Japanese Restaurant will be known by the people around DKI Jakarta and sub urban Jakarta. Target Audience: Demographically Male and female. Family and youth ages 17 60 Ses A B PsychographicsFamily person, healthy, modern, dynamic, practical, dan like to hanging out. Geographically around Jakarta particularly in Cibubur Sub urban Jakarta Depok, Bekasi, dan Cileungsi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Mulyana
"Skripsi ini membahas perkembangan The Japan Foundation di Indonesia pada 1974-1985. Tujuan kajian ini adalah ingin mengetahui bagaimana situasi yang terjadi pada era itu mempengaruhi perkembangan kegiatan maupun struktural The Japan Foundation. Metode penelitian yang dipergunakan adalah metode sejarah. Maraknya kritik terhadap kebijakan ekonomi Jepang pada 1970-an menjadi pendorong pendirian The Japan Foundation pada 1972. The Japan Foundation didirikan dan diperluas pada saat-saat krisis untuk membantu Jepang memediasi kepentingan nasionalnya melalui diplomasi kebudayaan. Pasca Malari 1974, The Japan Foundation membuka kantornya di Jakarta kemudian diperluas menjadi Pusat Kebudayaan Jepang pada 1979. Berbagai peristiwa turut memengaruhi perkembangan kegiatan The Japan Foundation di Indonesia hingga pertengahan dasawarsa 1980-an.

This thesis discusses about the development of Japan Foundation in Indonesia in 1974?1985. The purpose of this study is to show the situation that occured in that era influenced the development of The Japan Foundation in structural and activities.. The research method used is the historical method. The rise of the criticism of the Japanese economy in the 1970s became the driving establishment of the Japan Foundation in 1972. The Japan Foundation itself was established and expanded in times of crisis to help Japan mediated its national interests through cultural diplomacy. Post Malari 1974, The Japan Foundation opened its office in Jakarta, and later expanded into the Japanese Cultural Center in 1979. The events also affected the development of activities of the Japan Foundation in Indonesia until mid 1980?s.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S65513
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afrianti Wulandari
"Tesis ini menganalisis kreativitas, kebersamaan dan pendidikan dalam Jak-Japan Matsuri 2009-2013 sebagai diplomasi budaya Jepang. Dengan menggunakan teori soft power didukung oleh konsep diplomasi budaya, konsep kebudayaan dan konsep sosialisasi. Dalam lima tahun terakhir, pemerintah Jepang secara aktif menggelar perayaan pekan budaya Jepang di Jakarta yang dinamai Jak-Japan Matsuri. Penyelenggaraan perayaan ini berisikan kegiatan pertunjukan budaya Jepang dan Indonesia. Kegiatan ini diselenggarakan dengan adanya bekerjasama antara warga negara Jepang di Jakarta didukung oleh pemerintah Jepang bekerjasama dengan Indonesia melalui pemerintah daerah khusus ibu kota Jakarta. Jak-Japan Matsuri dapat dikatakan telah menciptakan ketertarikan dan kekaguman masyarakat Indonesia yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya, dilihat dari jumlah pengunjung yang selalu padat tiap tahunnya.

This thesis analyzes of creativity, unity and education in the Jak-Japan Matsuri Japan 2009-2013 as cultural diplomacy. By using the soft power theory is supported by the concept of cultural diplomacy, cultural concepts and the concept of socialization. In the last five years, the Japanese government is actively held a celebration of Japanese culture week in Jakarta, called Jak-Japan Matsuri. This festival consists of performances of Japanese culture activities and Indonesia. This event was organized with the collaboration between Japanese citizens in Jakarta, supported by the Japanese government in cooperation with the Indonesian government through capital city of Jakarta government. Jak-Japan Matsuri Can be said to have created the interest and admiration of the people of Indonesia who live in Jakarta and surrounding areas, judging from the number of visitors each year who are always crowded.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilman Fadli Supriadi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi intensi untuk mengunjungi restoran asing jepang dan korea bersertifikat halal di Indonesia yang diukur melalui Therory of Planned Behavior (TPB) seperti attitude, subjective norms, dan perceived behavioral control dan juga dengan adanya moderasi religiusitas untuk setiap variabel. Data yang diolah, diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada 246 responden masyarakat Indonesia yang beragama Islam, berusia diatas 17 tahun, dan pernah mengunjungi restoran asing Jepang dan Korea yang bersertifikat halal. Analisis data dilakukan menggunakan analisis deskriptif dan Structural Equation Modeling (SEM) menggunakan LISREL.Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjective norms dan perceived behavioral control berpengaruh positif terhadap intensi, sedangkan religiusitas memoderasi faktor perceived behavioral control secara positif terhadap intensi.

The study aims to determine the factors that affect Indonesian peoples intention to patronage halal restaurant from Japan and Korea by using Theory of Planned Behavior TPB like attitude, subjective norms, perceived behavioral control and moderated by religiosity. Data obtained from 246 respondents aged 17th and above, is Muslim, and have visit foreign halal restaurant from Japan and Korea. Data was performed by descriptive analysis and Structural Equation Modeling (SEM) with LISREL software. The result indicate that subjective norms and perceived behavioral control are significantly affecting Indonesian peoples Intention to visit halal restaurant, and that religiosity significantly and positively moderate perceived behavioral control towards Intention to patronage."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Kamil Ghiffary A.
"ABSTRAK
Konsep dari gastrodiplomacy atau yang biasa disebut sebagai culinary diplomacy adalah sebuah teori yang memanfaatkan kuliner sebagai instrumen penting dalam komunikasi antar negara. Komunikasi menggunakan kuliner tersebut berusaha untuk menghilangkan perbedaan yang pada umumnya dibatasi oleh keragaman budaya, ideologi maupun politik dengan menyamakan selera pada satu hidangan yang tersedia. Penyamaan selera dalam makanan diharapkan berujung pada peningkatan interaksi serta kerjasama antar bangsa, yang diawali dengan masuknya informasi, pesan dan ideologi yang terkandung dalam makanan tersebut. Penerimaan pesan tersebut menjadi sebuah kunci awal yang krusial bagaimana sebuah ideologi asing dari negara lain bisa diterima pada sebuah bangsa. Pemilihan sushi sebagai instrumen utama Jepang dalam praktik gastrodiplomacy Jepang terhadap masyarakat global merupakan gerakan yang sangat berpotensial. Selain sebagai salah satu makanan yang paling dikenali dan digemari di seluruh dunia, sushi juga memiliki catatan historis dan memiliki ikatan yang kuat dengan sistem kebudayaan masyarakat Jepang. Terdapat beberapa hal yang harus dianalisis terlebih dahulu, namun bentuk gastrodiplomacy adalah gerakan yang sangat menjanjikan bagi negara yang modern.

ABSTRACT
The concept of culinary diplomacy or gastrodiplomacy is primaly about utilizing food or culinary as the main instrument of communication between nations. Food or culinary based communication as the media of gastrodiplomacy tries to obliterate the differences between nations divided by cultures, political agendas and ideologies. The main purpose is to provide a similarity of the taste within the culinary itself with expectation of increased interaction between nations in the future as well as coorporation, started by an acceptance of information inside the food such as cultural messages and ideologies from its origin nation. An acceptance of the food as well as the messages within the food is the main key of how foreign ideologies to be successfully rooted into a society. Subsequently, the choosing of sushi for the prime instrument for Japan as their main Soft Power media is a potentially positive action. Aside of how sushi is a well known culinary dish in all over the world, sushi also has a very long historical stories as well as strong connection with Japanese Traditional Society. Thereupon there are several data need to be analyzed for further identification. However gastrodiplomacy is a promising motion for a modern nation."
2017
S68198
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tokyo : The Export-Import Bank of Japan, 1991
332.6 EXP e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>