Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143280 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mia Erpinda
"Kegiatan pengumpulan dan pemilahan material sampah daur ulang oleh pemulung individu dapat mengurangi timbulan sampah dari sumber TPS. Masalah dalam penelitian ini, tantangan yang dihadapi dalam meningkatkan peran pemulung untuk mewujudkan pengelolaan sampah berkelanjutan berbasis ekonomi sirkular. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis karakteristik pemulung TPS, recycling rate untuk jenis material botol plastik, kardus dan kertas bekas, alur distribusi material sampah rantai daur ulang pemulung, dan menyusun strategi peningkatan peran pemulung untuk mendukung ekonomi sirkular. Metode yang digunakan yaitu metode gabungan kuantitatif dan kualitatif berupa kuesioner, observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata tingkat pengumpulan harian pemulung Pria adalah 10,43 kg/hari dan pemulung wanita sebanyak 7,92 kg/hari (kategori sampah: botol plastik, kardus, dan kertas bekas), dengan estimasi tingkat daur ulang 0,09%-0,89%. Sedangkan pengepul memiliki tingkat penjualan rata-rata 2-5,5 ton/bulan, dengan perkiraan tingkat daur ulang 1,5%. Nilai daur ulang pemulung dan pengepul seharusnya dapat lebih optimal jika industri pengguna material daur ulang terdapat di Kota Jambi, hal ini berdampak pada pendapatan rata-rata pemulung Rp. 581.250/bulan yang mengindikasikan bahwa penjualan material sampah belum memberikan kesejahteraan dan rantai pasok yang masih panjang. Kesimpulan penelitian ini karakteristik sosioekonomi dan kerja pemulung, alur distribusi material daur ulang mempengaruhi tingkat daur ulang pemulung yang menjadi peran penting pada ekonomi sirkular. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar pengembangan strategi integrasi pemulung dengan sektor formal dalam rangka meningkatkan implementasi ekonomi sirkular

Waste pickers in Jambi city reduce solid waste by collecting and sorting recycled waste at the ‘Solid Waste Temporary Shelters’ or Tempat Pembuangan Sementara (TPS). However, most waste pickers cannot improve their performance due to challenges confronting waste pickers and lack of attention from the government and the public. This research identifies and quantifies the solid waste collected and marketed by individual waste pickers and collectors. Convenience sampling methods with literature reviews, questionnaires, and interviews were carried out in this study. Most respondents were male waste pickers, 67%, and women, 33% (n=100). The average daily collection rate of male waste pickers is 10.43 kg/day. For female waste, pickers are 7.92 kg/day (waste category: plastic bottles, cardboard, and wastepaper), with an estimated recycling rate of 0.09%-0.89%. Meanwhile, collectors have an average sales rate of 2-5.5 tons/month, with an estimated recycling rate of 1.5%. The recycling value of waste pickers and collectors should be more optimal if the local industry uses recycled materials in Jambi City. This factor impacts the average income of waste pickers of Rp. 581,250/month indicates that the market of waste material has not provided welfare, and the supply chain is still long. The conclusion of this study is the socioeconomic and work characteristics of waste pickers, the distribution flow of recycled materials affects the recycling rate of waste pickers, which plays an essential role in the circular economy. The results of this study can be used as a basis for developing a strategy for integrating waste pickers with the formal sector to improve circular economy implementation.
"
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyuni Pudjiastuti
"Penelitian yang berjudul "Strategi Mengkampanyekan Bahaya Limbah Rumah Tangga Pada Ibu-lbu di Desa Jatibening, Bekasi" ini berawal dari latar belakang permasalahan penanganan limbah rumah tangga yang belum ditangani dengan baik. Ibu-ibu rumah tangga sebagai penghasil limbah rumah tangga terbanyak umumnya tingkat pemahaman tentang masalah ini masih rendah.
Banyak penduduk yang membuang limbah rumah tangga secara sembarangan. Hal ini tentu saja sangat membahayakan kesehatan dan lingkungan. Apalagi sumber air minum di daerah penelitian berasal dari air tanah, bukan PAM. Permasalahan yang perlu dikaji adalari bagaimana menyusun suatu strategi kampenye yang tepat supaya dengan mudah dapat diadopsi oleh target adopter.
Secara rinci tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1). Kondisi lingkungan pemasaran produk sosial; (2). Karakteristik sosial ekonomi sasaran; (3). Aktivitas komunikasi sasaran dan (4). Strategi komunikasi produk sosial bagi sasaran.
Penelitian yang memakan waktu 10 bulan ini didesain sebagai penelitian deskriptif yang pelaksanaannya menggunakan metoda survei. Populasinya adalah ibu-ibu rumah tangga yang tinggal di wilayah perkampungan yang ada di Kelurahan Jatibening. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 30 orang dengan cara proporsife dan secara acak. Data yang terkumpul kemudian dianalisa dengan komputer menggunakan program Microstat.
Dari hasil analisis data yang diperoleh akhirnya dapat disimpulkan hal-hal pokok sebagai berikut :
a. Dari analisis terhadap 30 responden dapat diketahui bahwa khalayak umumnya tingkat pendidikannya cukup, dimana sebagian besar (43,33 %) lulusan SLTP dan sebagian (26,67 %) memiliki pekerjaan pokok. Jumlah tanggungan keluarga sebanyak 4-6 orang (66,67 %). Suami responden umumnya bekerja sebagai karyawan swasta, tukang atau ojek dengan pendapatan berkisar antara Rp. 200.000,-sampai Rp. 400.000,- per bulan.
b. Responden umumnya memiliki media massa, bahkan ada 80 persen responden yang memiliki tiga macam media massa. Televisi menjadi media favorit responden karena mampu menyajikan gambar dan tulisan sekaligus. Umumnya mereka terdedah pada televisi pada sore atau malam hari. Hal ini berkaitan dengan acara favorit mereka, yaitu telenovela, sinetron dan berita.
c. Pemahaman responden terhadap bahaya limbah rumah tangga sangat rendah. Karenanya perlu usaha untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mereka.
d. Strategi kampanye yang disusun ditinjau dari marketing mix, sosial marketing mix, strategi distribusi, pemilihan media sampai model pengemasan pesannya.
Sedangkan saran yang dapt disampaikan untuk membantu kelancaran pencapaian pada perubahan sikap dan perilaku adalah sebagai berikut :
a. Pengembangan pesan disesuaikan dengan hirarki efek sasaran.
b. Penyampaian pesan perlu dilakukan secara terus-menerus dan berkesinambungan.
c. Penggunaan berbagai media komunikasi akan lebih efektif.
d. Perlu ada kerja sama antar lembaga dan tokoh masyarakat setempat.
e. Pendekatan interdisipliner akan membantu kelancaran kampanye sosial ini.
f. Mekanisme program harus dijelaskan dengan lengkap dan ada koordinasi dengan pihak penyedia pelayanan.
g. Konsep yang digunakan adalah Pemasaran Sosial."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Fertian Eka Purnama
"Berdasarkan data di lapangan minyak, ditemukan bahwa energi potensial yang dapat dihasilkan adalah berupa tambahan Produksi Minyak Mentah dari hasil yang dihasilkan ke permukaan. Kondisi sumur dangkal di lapangan ini yang berada pada kisaran 300 ft – 500 ft menyebabkan tekanan lapisan penutup yang rendah sehingga karakter sumur di lapangan Batang sangat berpasir. Pasir dari sumur akan terbawa saat dipompa ke stasiun pengumpulan dan selama pekerjaan sand bailing. Hal ini mengakibatkan limbah B3 dari pasir terbawa dan bercampur minyak dalam jumlah yang sangat besar mencapai 500 ton per tahun atau 357 m3. Potensi minyak mentah yang terbawa dalam pasir diperkirakan mencapai 50% dari 357 m3 yang dapat diolah kembali menjadi minyak mentah menggunakan separator yang dirancang khusus sesuai dengan karakteristik pasir yang dihasilkan. Hal ini dapat mengakibatkan tambahan produksi sekitar 1500 barel minyak per tahun dan pengurangan pembuangan limbah B3 sehingga dapat mengefisienkan biaya penanganan limbah karena jumlah pasir yang terkontaminasi jauh berkurang. Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang alat khusus melakukan ekstraksi Minyak dari pasir minyak, mengetahui jumlah peningkatan produksi Crude oil yang bias dihasilkan, mengetahui hasil perhitungan tekno ekonomi penggunaan sand extraction equipment.

Based on the data in the oil field, it was found that the potential energy that can be generated is in the form of additional Crude Oil Production from the results produced to the surface. The condition of shallow wells in this field which is in the range of 300 ft - 500 ft causes low overburden pressure so that the character of the well in the Batang field is very sandy. Sand from the well will be carried away as it is pumped to the collection station and during sand bailing work. This results in B3 waste from sand carried and mixed with oil in very large quantities reaching 500 tons per year or 357 m3. The potential for crude oil carried in the sand is estimated to reach 50% of the 357 m3 which can be reprocessed into crude oil using a separator especially designed according to the characteristics of the resulting sand. This can result in additional production of about 1500 barrels of oil per year and a reduction in the disposal of B3 waste so that it can make waste handling costs efficient because the amount of contaminated sand is much reduced.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Julieta Tiurma
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor determinasi environmental attitude, peran moderasi skepticism, dan pengaruhnya terhadap green repurchasing behavior dalam studi kasus konsumen muda produk Love Beauty & Planet. Environmental attitude memiliki tiga anteseden, yaitu interpersonal influence, green perceived value, dan environmental knowledge. Penelitian ini bersifat deskriptif konklusif. Metode pengumpulan data menggunakan survei, yang didistribusikan melalui internet menggunakan Google Form melalui sosial media. Jumlah sampel yang diambil menggunakan metode purposive sampling terdiri dari 118 orang yang dianggap valid, yaitu pernah membeli produk Love Beauty & Planet, tergabung dalam komunitas pemerhati lingkungan, serta berwawasan keberlanjutan. Covariance based Structural Equation Modeling (CB-SEM) digunakan untuk menganalisis data dengan LISREL 10.2.  Hasil studi menunjukkan bahwa variabel interpersonal influence, green perceived value, dan environmental knowledge berpengaruh signifikan terhadap environmental attitude. Kemudian, variabel moderasi skepticism signifikan secara negatif mempengaruhi hubungan antara environmental attitude dengan green repurchasing behavior.

The aim of this research is to analyze the determining factors of environmental attitude, the moderating role of skepticism, and the influences on green repurchasing behavior in a case study of young consumers of Love Beauty & Planet products. Environmental attitude has three antecedents, namely interpersonal influence, green perceived value, and environmental knowledge. This research is conclusive descriptive in nature. The data collection method uses surveys, which are distributed via the internet using Google Forms via social media. The number of samples taken using the purposive sampling method consisted of 118 people who were considered valid, who had purchased Love Beauty & Planet products, were members of an environmental observer community, and had a sustainability perspective. Covariance based Structural Equation Modeling (CB-SEM) was used to analyze data with LISREL 10.2. The study results show that the variables interpersonal influence, green perceived value, and environmental knowledge have a significant effect on environmental attitude. Then, the moderating variable skepticism significantly negatively influences the relationship between environmental attitude and green repurchasing behavior."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Puji Astuti
"Bahan aseptik merupakan bahan yang sulit untuk didaur ulang, dan proses daur ulangnya harus dengan cara hydra pulping (pemisahan lapisan) dimana dibutuhkan biaya yang cukup mahal sehingga jarang sekali dimanfaatkan untuk didaur ulang. Skripsi ini membahas mengenai genteng yang terbuat
dari proses daur ulang cacah kotak aseptik dengan ukuran cacah campuran 50 mm x 5 mm dan 25 mm x 5 mm dengan menggunakan persentase perbandingan berat 50% : 50%. Genteng ini terbuat dari bahan aseptik kemasan minuman kotak yang terdiri dari kertas, plastik dan alumunium.
Kotak aseptik dicacah dan dikempa dengan tekanan 30 kg/cm2 dan suhu pemanasan 170 oC sehingga terbentuk genteng dengan ukuran cacah campuran 50 mm x 5 mm dan 25 mm x 5 mm dan genteng ukuran cacah 50 mm x 5 mm (100%) sebagai pembanding untuk penelitian ini. Dari penelitian ini, hal yang ingin ditinjau adalah kemampuan menyerap air, ketahanan
terhadap rembesan air dari genteng daur ulang dan kuat lentur genteng daur ulang, sehingga dapat dijadikan produk genteng. Dari hasil penelitian, didapatkan kesimpulan bahwa genteng dengan ukuran cacah campuran 50 mm x 5 mm : 25 mm x 5 mm (50% : 50%) dan genteng ukuran cacah 50 mm x 5 mm (100%) tidak memenuhi persyaratan peraturan genteng beton SNI-
0096-2007 dan genteng keramik SNI-2095-1998. Maka dilakukan pelapisan genteng dengan waterproof untuk kemampuan daya serap air.

Aseptic carton material is difficult material to be recycled where the only possible
recycling process available is by conducting hydra pulping process (separation
layer). Aseptic beverage box consist of paper, plastic and alumunium layers.
However as it requires a significant financial cost, it is rarely used for recycling.
This final project discusses the investigation of roof tile which was made from the
recycling of aseptic boxes. For the roof material Shredded aseptic boxes of size 50
mm x 5 mm and 25 mm x 5 mm were mixed with a percentage ratio of weight
50% : 50%. Another mix using 100% of size 50 mm x 5 mm was used as a
comparison material. Shredded aseptic boxes were compressed with a pressure of
30 kg/cm2 and heating temperature 170 oC in order to make solid roof tile. This
research has reviewed the tile absorption to water, the resistance to water ingress
and its flexural strength. The result of this investigation showed roof tile made
from recycled shredded beverage cartoon using two combined size 50 mm x 5
mm : 25 mm x 5 mm (50% : 50%) and roof tile using 100% of size 50 mm x 5
mm do not fulfill the requirements of concrete tile regulation SNI-0096-2007 and
ceramic tile regulation SNI-2095-1998. However resistance to water can be
improved by coating the tile with waterproofing materials. Therefore, its ability to
with stand water and bending loads are better then, thus the improved tile can be
catagories as quality tile grade two SNI-2095-1998 tile ceramic regulation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42236
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Halomoan, Alfa Antonius
"

Di Indonesia, penggunaan material beton yang berkelanjutan sangat penting untuk pembangunan infrastruktur dari segi ekonomi, sosial, dan lingkungan. Konstruksi beton berkelanjutan adalah konstruksi yang dibangun dengan dampak paling kecil sepanjang siklus hidupnya. Setiap pemangku kepentingan, dalam makalah ini termasuk konsultan dan pemasok material yang memimpin keterlibatan dalam penerapan bangunan berkelanjutan, bertanggung jawab untuk memastikan prinsip berkelanjutan. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesadaran dan pemahaman konsultan dan pemasok material mengenai penggunaan material beton berkelanjutan pada proyek infrastruktur di Indonesia. Pengetahuan konsultan dan pemasok material tentang penerapan material beton berkelanjutan akan meningkatkan minat mereka dan berdampak langsung pada tingkat kesadaran mereka. Metode penelitian yang digunakan akan menggunakan pilot survey dengan pertanyaan mengenai pemahaman dan pentingnya indikator material beton berkelanjutan, serta validasi ahli terhadap variabel penelitian dan survei kuesioner mengenai tingkat pemahaman dan kesadaran terhadap indikator material beton berkelanjutan. Hasilnya menunjukkan konsultan dan pemasok material di Indonesia sudah memiliki pengetahuan dan kesadaran terhadap material beton berkelanjutan meskipun belum memenuhi seluruh kriteria tiga pilar keberlanjutan.


In Indonesia, the use of sustainable concrete materials is critical for infrastructure development in terms of economic, social, and environmental factors. A sustainable concrete construction is one that is built to have the least amount of impact during its whole life cycle. Each stakeholder, for this paper including the consultants and material supplier who leads the involvement in the implementation of sustainable building, takes responsibility for ensuring the sustainable principle. As a result, the goal of this study is to determine the level of awareness and understanding of consultants and material suppliers regarding the use of sustainable concrete materials in infrastructure projects in Indonesia. The knowledge of consultants and material suppliers about the application of sustainable concrete materials will boost their interest and have a direct impact on their awareness level. The study method used will be using a pilot survey with questions about understanding and importance of sustainable concrete material indicators, as well as expert validation on the research variable and questionnaire survey regarding level of understanding and awareness of sustainable concrete material indicators. The outcome demonstrates consultant and material supplier in Indonesia already have knowledge and awareness towards sustainable concrete material even though haven’t met all the criteria for the three sustainability pillars.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ariiq Nurfidani
"Indonesia berada di peringkat kedua dunia penghasil sampah plastik ke laut sebesar
187,2 juta ton per hari setelah Tiongkok yang mencapai 262,9 juta ton per hari pada
Tahun 2015. Plastik merupakan bahan penting yang masih dapat ditingkatkan
dalam Ekonomi Sirkular. Di negara berkembang khususnya Indonesia, pemulihan
sampah sangat tergantung pada kegiatan Sektor Informal, tetapi belum banyak
penelitian mengenai peran sektor informal dan kaitannya dengan Ekonomi Sirkular.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran Sektor Informal pengelolaan
sampah plastik khususnya Bandar terhadap Ekonomi Sirkular. Penelitian ini
dilakukan dengan teknik snowball sampling, hasilnya sektor informal yang berhasil
dipetakan sebanyak 29 Lapak dan 5 Bandar tersebar di Kota Depok, dengan
kemampuan daur ulang dan karakteristik mencerminkan sampel yang ada. Bandar
Pak Eno merupakan salah satu Pelaku Sektor Informal pengelolaan sampah plastik
terbesar di Kota Depok dimana dalam sehari mampu mengelola sampah plastik
sebanyak 1621,61 kg/hari sehingga mengurangi sampah plastik yang masuk ke
TPA Cipayung (daur ulang) sebesar 1,23% pada Tahun 2019. Bandar Pak Eno
mampu memperoleh keuntungan (hasil keuangan) dari proses pengelolaan sampah
plastik melalui kontribusinya dengan pemulihan material limbah plastik sebesar Rp
2.883.984,-/hari. Selain itu Bandar Pak Eno membuka lapangan kerja bagi 50
Lapak yang bekerja sama mengirimkan barangnya dan 20 Pekerja serta Penyedia
atau Supplier bagi 4 Pabrik atau Industri Daur Ulang. Peran Bandar Pak Eno sangat
berpengaruh dalam peningkatan Ekonomi Sirklular melalui pendekatan Dimensi
Bahan, Dimensi Ekonomi, dan Dimensi Sosial sebagai indikator Circular Economy
Index (CEI).

Indonesia is ranked second in the world as a producer of plastic waste to the sea,
amounting to 187,2 million tons per day after China, which reached 262,9 million
tons per day in 2015. Plastics are an important material that can still be improved
in a Circular Economy. In developing countries, especially Indonesia, waste
recovery is very dependent on informal sector activities, but there has not been
much research on the role of the informal sector and its relation to the Circular
Economy. This study aims to analyze the role of the informal sector in managing
plastic waste, especially the Dealers, in the circular economy. This research was
conducted by using snowball sampling technique, the result is that the informal
sector has been mapped as many as 29 Intermediates and 5 Dealers scattered in
Depok City, with the ability to recycle and reflect the existing sample
characteristics. Mr. Eno, as a dealers, is one of the biggest players in the informal
sector of plastic waste management in Depok City, where in a day he is able to
manage plastic waste as much as 1621,61 kg / day, thereby reducing plastic waste
that enters the Cipayung TPA (recycling) by 1.23% in 2019. Mr. Eno Dealers is
able to get benefits (financial results) from the plastic waste management process
through his contribution with the recovery of plastic waste materials of Rp.
2.883.984,-/day. In addition, Mr. Eno Dealers has created employment
opportunities for 50 stalls working together to deliver goods and 20 workers as well
as Providers or Suppliers for 4 Recyclers or User of Recycle Materials. The role of
Mr. Eno Dealers is very influential in increasing the Circular Economy through the
approaches of the Material Dimensions, Economic Dimensions and Social
Dimensions as indicators of the Circular Economy Index (CEI).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Kuntara
"ABSTRAK
Social commerce adalah kegiatan transaksi secara elektronik yang dilakukan menggunakan sosial media. Bereal.id sebagai brand produk kecantikan baru memanfaatkan social commerce untuk memasarkan produk yang dijualnya di mana kanal sosial yang dipilih adalah melalui Instagram. Berdasarkan crawling data yang diperoleh dari Instagram, rasio antara post, komentar, dan jumlah pengguna Instagram yang berbagi dengan teman-temannya antara Bereal.id dan kompetitornya sangat jauh yaitu 562 komentar, 48 share, dan 833 like dari 186 post yang dimiliki Bereal.id sedangkan kompetitornya memiliki 4315 komentar, 1105 share, dan 7215 like dari 350 post. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya consumer engagement pengguna terhadap Instagram Bereal.id. Oleh karena itu peneliti ingin untuk mengetahui faktor apa saja yang dapat meningkatkan consumer engagement dalam social commerce terhadap sebuah brand dan keterlibatan penggunanya berfokus pada passive participation. Model penelitian yang dipakai adalah technology attractiveness framework dari penelitian Shen et al. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan kuesioner dan metode olah data dan pengambilan kesimpulan menggunakan Partial Least Squares-Structural Equation Modeling (PLS-SEM) terhadap 53 responden yang merupakan pengikut akun Instagram dan pernah membeli produk Bereal.id. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa physical attractiveness, sociability, dan community involvement merupakan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan passive consumer engement Instagram Bereal.id. Selain itu terdapat satu fator yang ditolak yaitu personalization."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfiah Aulia Ali
"Laju pertumbuhan penduduk di dunia dan di Indonesia mengalami kenaikan yang begitu pesat. Hal itu berdampak pada banyaknya limbah konstruksi dan demolisi yang dihasilkan. Dampak tersebut dapat diatasi dengan menerapkan prinsip ekonomi sirkular. Namun pada penerapannya, masih terdapat hambatan – hambatan yang harus segera diatasi. Oleh karena itu, pada penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem pengelolaan limbah konstruksi dan demolisi di Indonesia dengan pendekatan ekonomi sirkular berdasarkan kondisi eksisting, serta untuk mengidentifikasi hambatan dan mengembangkan strategi untuk meningkatkan sistem pengelolaan limbah konstruksi dan demolisi di Indonesia dengan pendekatan ekonomi sirkular. Metode yang digunakan pada penelitian ini berupa studi kasus dan survei kuesioner. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah sistem pengelolan limbah konstruksi dan demolisi di Indonesia dengan pendekatan ekonomi sirkular sudah diterapkan namun belum secara maksimal. Hambatan utama dalam penerapan tersebut adalah kurangnya target, tujuan dan visi dari pemerintah untuk menerapkan sistem pengelolaan limbah konstruksi dan demolisi dengan pendekatan ekonomi sirkular secara utuh. Kemudian strategi untuk mengatasinya yaitu dengan membuat rencana aksi nasional untuk menentukan target, tujuan, dan visi yang jelas terkait pengelolaan limbah konstruksi dan demolisi di Indonesia dengan pendekatan ekonomi sirkular.

The population growth rate in the world and Indonesia is increasing rapidly. It causes an increase in the amount of construction and demolition waste produced. These impacts can be overcome by applying the circular economy concept. However, in its implementation, there are still barriers that must be overcome immediately. Therefore, this study aims to analyze the construction and demolition waste management system in Indonesia with circular economy approach based on existing conditions, as well as to find barriers and develop strategies to improve the construction and demolition waste management system in Indonesia with circular economy approach. The method used in this study were the case study and questionnaire survey. The results of the study concluded that the construction and demolition waste management system in Indonesia with circular economy approach had been applied but not optimally. The main barrier has come from the lack of targets, goals, and vision from the government to implement it. This main barrier could be overcome with a strategy to create a national action plan to determine clear targets, goals, and vision, related to the construction and demolition waste management in Indonesia with circular economy approach."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindita Prabawati
"Dari sekitar 4,8-12,7 juta metrik ton sampah plastik laut global yang dihasilkan tiap tahun, 60% beradal dari negara-negara Asia, seperti, China, Indonesia, Filipina, Thailand dan Vietnam. Masalah dalam penelitian ini komposisi sampah laut terdiri dari 59% plastik di pesisir utara Jakarta Sampah plastik membahayakan kesehatan lingkungan, dan makhluk hidup di dalamnya termasuk kesehatan manusia, sehingga diperlukan pengelolaan sampah plastik dengan pendekatan ekonomi sirkular untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Ekonomi sirkular menjadi pendekatan baru untuk pengelolaan sampah plastik, karena memberikan keuntungan finansial dan membuka peluang kerjasama antarmitra. Sayangnya, data para pihak yang terlibat dalam pengelolaan sampah plastik di Jakarta Pusat masih sangat minim. Tujuan penelitian adalah merancang konsep penguatan kemitraan dalam pengelolaan sampah plastik untuk mendukung ekonomi sirkular. Metode yang digunakan adalah abungan (mix method) dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan analitycal hierarchy process (AHP) guna menentukan bentuk kemitraan terbaik dan paling mungkin dijalankan di Jakarta Pusat. Hasil penelitian adalah skema kemitraan antara pemerintah dengan swasta adalah kemitraan terbaik untuk mengelola sampah plastik guna meningkatkan keuntungan secara ekonomi. Kesimpulan penelitian ini adalah pengelolaan sampah plastik di Kecamatan Kemayoran, Kota Administrasi Jakarta Pusat masih menggunakan kemitraan berdasarkan transaksi jual beli dan belum mengandalkan platform KSBB Persampahan untuk meningkatkan keuntungan finansial melalui jejaring kemitraan.

The estimated 4.8-12.7 million metric tons of global marine plastic debris generated each year, 60% comes from Asian countries, such as China, Indonesia, the Philippines, Thailand and Vietnam. On the north coast of Jakarta, the composition of marine debris consists of 59% plastic. The circular economy is a new approach to plastic waste management, as it provides economic benefits and opens up opportunities for cooperation between partners. Unfortunately, data on the parties involved in plastic waste management in Central Jakarta is still very minimal. This study aims to design a strategy to strengthen partnerships, increase economic benefits and optimize the performance of circular economy-based waste management. A mixed method with a quantitative approach was used in this research. This research used analitycal hierarchy process (AHP) to determine the best and most feasible form of partnership in Central Jakarta. Plastic waste management in Kemayoran Sub-district, Central Jakarta Administrative City still uses partnerships based on buying and selling transactions and has not yet relied on the KSBB Persampahan platform to increase economic benefits through partnership networks. The results of this study show that a government-private partnership is the best scheme that can be implemented in Central Jakarta, as it allows for economic benefits and well-managed plastic waste.

"
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>