Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127923 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Salman Muhammad Al Ghazali
"Contents Tourism atau pariwisata konten adalah sebuah istilah yang diadopsi oleh pemerintah Jepang untuk menanamkan strategi promosi pariwisata yang terinspirasi dari konten sebuah produk budaya populer seperti anime dan manga. Promosi ini mendorong para penggemar suatu konten untuk berwisata ke tempat-tempat di Jepang yang terkait dengan konten yang mereka gemari. Kota Chiba bekerja sama dengan anime Yahari Ore no Seishun Love Comedy wa Machigatteiru untuk meningkatkan jumlah wisatawan dengan mengadakan acara kolaborasi dan mempromosikan lokasi-lokasi yang dimunculkan dalam anime tersebut. Penelitian ini akan membahas tentang berbagai upaya promosi yang dilakukan Kota Chiba dengan memanfaatkan anime Yahari Ore no Seishun Love Comedy wa Machigatteiru dan dampak yang dihasilkan dari kolaborasi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis deskriptif, yaitu dengan menjelaskan dan menganalisis narasi anime Yahari Ore no Seishun Love Comedy wa Machigatteiru dengan kajian pariwisata konten yang dikemukakan oleh Takayoshi Yamamura. Hasil dari penelitian ini menunjukkan kolaborasi antara anime Yahari Ore no Seishun Love Comedy wa Machigatteiru dengan Kota Chiba menghasilkan hasil yang baik, hal ini dapat dilihat dari bertambahnya jumlah wisatawan sejak diadakannya kerjasama perdana pada tahun 2015 hingga tahun 2019. Kolaborasi ini juga menunjukkan hubungan ketiga pelaku utama Contents Tourism yaitu, penggemar, tim produser, dan otoritas lokal Kota Chiba telah menghasilkan hasil yang positif bagi pariwisata Kota Chiba.

Contents Tourism is a term adopted by the Japanese government to embed a tourism promotion strategy inspired by the content of popular cultural products such as anime and manga. This promotion encourages fans of the content to travel to places in Japan that are related to their favorite content. Chiba City is working with the anime Yahari Ore no Seishun Love Comedy wa Machigatteiru to increase the number of tourists by holding collaboration events and promoting locations featured in the anime. This research will discuss the various promotional efforts made by Chiba City by utilizing the anime Yahari Ore no Seishun Love Comedy wa Machigatteiru and the impact resulting from the collaboration. This research uses a qualitative method with descriptive analysis, namely by explaining and analyzing the narrative of the anime Yahari Ore no Seishun Love Comedy wa Machigatteiru with the study of Contents Tourism proposed by Takayoshi Yamamura. The results of this study show that the collaboration between the anime Yahari Ore no Seishun Love Comedy wa Machigatteiru and Chiba City produced good results, this can be seen from the increasing number of tourists since the inaugural collaboration was held in 2015 until 2019. This collaboration also shows that the relationship between the three main actors of Contents Tourism, namely, fans, producer teams, and local authorities of Chiba City has produced positive results for Chiba City tourism."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hutauruk, Rafael Yosua Aryo Parlindungan
"Pariwisata konten atau contents tourism adalah strategi pariwisata yang memanfaatkan budaya populer seperti anime untuk promosi pariwisata. Strategi ini dimanfaatkan pemerintah Jepang untuk meningkatkan sektor pariwisata Jepang. Kota Numazu adalah salah satu daerah yang memanfaatkan pariwisata konten. Kota Numazu bekerja sama dengan anime Love Live! Sunshine!! untuk meningkatkan jumlah wisatawan. Penelitian ini akan membahas tentang kerja sama antara Kota Numazu dengan anime Love Live! Sunshine!! sebagai upaya promosi pariwisata. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis deskriptif, yakni dengan menganalisis data yang telah terkumpul beradasarkan teori contents tourism dan creative fandom yang dikemukakan oleh Takayoshi Yamamura. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah wisatawan yang datang setelah Numazu bekerja sama dengan anime Love Live! Sunshine!! Hasil dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa relasi creative fandom antara pihak penggemar, produser anime Love Live! Sunshine!!, dan otoritas lokal
Kota Numazu berhasil terbentuk. Hal ini menjadi faktor berhasilnya usaha promosi pariwisata Kota Numazu yang bekerja sama dengan anime Love Live! Sunshine!! dengan memanfaatkan contents tourism.

Contents tourism is a tourism strategy that utilize popular culture such as anime to promote tourism. This strategy is used by the Japanese government to improve Japanese tourism sector. Numazu City is one of the place that utilize contents tourism. Numazu City cooperates with Love Live! Sunshine!! anime to increase the number of tourists. This research will examine about the cooperation between Numazu City and Love Live! Sunshine!! anime as an effort in tourism promotion. This research uses qualitative method with descriptive analysis which analyzes the data found using contents tourism and creative fandom theory by Takayoshi Yamamura as the basis. The result of this research show that there was an increase in the number of tourists who came after Numazu collaborated with Love Live! Sunshine!! anime. The results of this research also show that the creative fandom relationship between the fans, the producers of the Love Live! Sunshine!!, and the local authority of Numazu City was successfully formed. This is a factor in the success of Numazu City's tourism promotion efforts in collaboration with Love Live! Sunshine!! anime by utilizing contents tourism."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
M. Fadel Dermawan
"Pariwisata konten adalah istilah yang diadopsi oleh pemerintah Jepang untuk menamakan strategi promosi pariwisata yang terinspirasi dari konten sebuah produk budaya populer. Berkat promosi tersebut, para penggemar dari suatu konten akan berpariwisata untuk mengunjungi lokasi-lokasi di Jepang yang berhubungan dengan konten yang digemarinya. Prefektur Saga melakukan kerja sama dengan anime Zombie Land Saga untuk mewujudkan pariwisata konten di prefektur tersebut. Penelitian ini akan membahas upaya promosi pariwisata Prefektur Saga melalui kerja sama dengan tim produser Zombie Land Saga dan juga dampak yang dihasilkan dari kerja sama tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan analisis deskriptif, yaitu dengan memaparkan narasi anime Zombie Land Saga yang digunakan dalam promosi di Prefektur Saga dan dianalisa menggunakan kajian contents tourism dari Takayoshi Yamamura. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Zombie Land Saga berhasil memberikan dampak positif ke sektor pariwisata Prefektur Saga.

Content tourism is a term adopted by the Japanese government to define a tourism promotion strategy inspired by the content of a popular culture product. With that promotion, fans of the content will travel to visit locations in Japan that are related to the content they are a fan of. Saga Prefecture is collaborating with the Zombie Land Saga anime to realize content tourism in the prefecture. This study will discuss Saga Prefecture tourism promotion efforts through collaboration with the Zombie Land Saga producer team and also the impacts resulting from this collaboration. The method used in this study is a qualitative method with descriptive analysis, namely by describing the Zombie Land Saga anime narrative used in promotions in Saga Prefecture and analyzed using a contents tourism study from Takayoshi Yamamura. The results of this study indicate that Zombie Land Saga has had a positive impact on the tourism sector of Saga Prefecture."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Anugerah Prada Azzura Chriwai
"Pariwisata konten atau contents tourism merupakan strategi pariwisata yang dimanfaatkan pemerintah Jepang dengan menggunakan media budaya populer seperti anime, manga, dan drama untuk promosi pariwisata. Pemerintah Jepang memanfaatkan strategi ini untuk meningkatkan sektor pariwisata Jepang, dengan memanfaatkan kota-kota yang muncul dalam sebuah konten, dalam konteks ini, anime. Salah satu kota yang memanfaatkan contents tourism adalah Kota Uji yang terletak di Prefektur Kyoto. Kota Uji bekerja sama dengan anime Hibike! Euphonium untuk meningkatkan jumlah wisatawan dengan mengajak penggemar untuk datang ke lokasi-lokasi yang muncul dalam anime tersebut. Penelitian ini akan membahas tentang upaya promosi pariwisata melalui kerja sama Kota Uji dengan tim produksi anime Hibike! Euphonium dan dampak yang dihasilkan dari kolaborasi tersebut. Penelitian ini akan menggunakan metode kualitatif dengan analisis deskriptif, dengan menganalisis data yang telah terkumpul beradasarkan teori contents tourism dan creative fandom yang dikemukakan oleh Takayoshi Yamamura. Hasil dari penelitian ini menunjukkan terjadinya peningkatan jumlah wisatawan yang datang setelah Kota Uji bekerja sama dengan animeHibike! Euphonium. Hasil dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa relasi creative fandom antara pihak penggemar, tim produksi anime Hibike! Euphonium, dan otoritas lokal Kota Uji berhasil terbentuk. 

Content tourism is a tourism strategy utilized by the Japanese government by using popular cultural media such as anime, manga, and drama for tourism promotion. The Japanese government uses this strategy to improve Japan's tourism sector, by utilizing cities that appear in content, in this context, anime. One of the cities that takes advantage of contents tourism is Uji, which is located in Kyoto Prefecture. Uji, through collaboration with Hibike! Euphonium, an anime based in Uji, did an anime based event and inviting fans to come to the locations that appear in the anime to increase the number of tourists. This research will discuss the efforts to promote tourism through the collaboration of Uji City with the Hibike! Euphonium production team and the impact that resulted from the collaboration. This study will use a qualitative method with descriptive analysis, by analyzing the data that has been collected based on the theory of contents tourism and creative fandom by Takayoshi Yamamura. The results of this study indicate an increase in the number of tourists who came after the collaboration between Uji and Hibike! Euphonium. The results of this study also show that the creative fandom relationship between fans,  Hibike! Euphonium productian, and Uji City's local authorities were successfully established."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Diana
"Meningkatnya popularitas karya-karya budaya populer yang mengangkat tema Zaman Sengoku di kalangan anak muda Jepang, atau yang dikenal dengan Sengoku Boom, telah menciptakan kecenderungan baru dalam bidang pariwisata. Ueda merupakan kota bersejarah tempat lahirnya Klan Sanada, salah satu keluarga ternama di Zaman Sengoku yang juga sering muncul sebagai tokoh dalam karya- karya budaya populer. Skripsi ini membahas mengenai bentuk-bentuk pemanfaatan sumberdaya budaya yang dilakukan Ueda untuk mendapatkan keuntungan ekonomi melalui contents tourism. Penelitian ini merupakan kajian pustaka dengan metode deskriptif analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk-bentuk pemanfaatan sumberdaya budaya di bidang ekonomi melalui kegiatan contents tourism di Ueda adalah dengan menciptakan fasilitas-fasilitas penunjang dan mengkreasikan produk wisata sesuai dengan permintaan wisatawan.

The increasing popularity of the works of popular culture with the theme of the Sengoku Period in Japan among young people, also known as the Sengoku Boom, has created a new trend in the field of tourism. Ueda is the historic town and the birhtplace of Sanada clan, one of the leading families in the Sengoku Period who also frequently appears as a character in the works of popular culture. This script discusses the forms of cultural resource utilization which is done by Ueda for economic benefit through contents tourism. This research is a literature study with descriptive-analysis method. The results showed that the forms of cultural resource utilization in the economic field through contents tourism in Ueda was done by creating supporting facilities and creation of tourism products according to the demand of tourists."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S45199
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pradana Ghalib Ramadhan
"Kawasan wisata Pantai Padang mengalami revitalisasi di beberapa titik sehingga mengalami perubahan dari tahun 2016. Kawasan wisata ini juga termasuk ke dalam salah satu kawasan wisata terpadu (KWT) yang direncanakan oleh Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Padang. Pembangunan yang terjadi di kawasan wisata Pantai Padang ini antara lain disebabkan oleh pandangan negatif pengunjung saat berkunjung ke pantai ini. Ditambah lagi, pantai ini dikenal dengan payung atau tenda ceper sebagai tempat kegiatan negatif. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kepekaan pengunjung terhadap kawasan wisata Pantai Padang dan kaitannya dengan branding tempat yang telah ditetapkan Pemerintah Daerah pada kawasan wisata ini. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara terhadap informan yang telah ditentukan dan observasi lapangan. Proses analisis dilakukan dengan memetakan tempat yang bernilai bagi pengunjung dan verbatim hasil wawancara. Data yang digunakan berasal dari data primer yaitu saat langsung di lapangan. Hasil analisis menunjukkan bahwa kawasan wisata Pantai Padang memiliki 3 tempat yang bernilai bagi pengunjung, Tempat tersebut antara lain Monumen Merpati Perdamaian, Tugu IORA, dan Masjid Al-Hakim. Ketiga tempat ini dapat disebut sebagai landmark Pantai Padang yang membedakan pantai ini dengan yang lain. Fungsi atau nilai tempat tersebut berbeda, seperti Masjid Al-Hakim yang memiliki identitas tempat spiritual. Berkaitan dengan branding yang diterapkan oleh Pemerintah Daerah yaitu LUCINDA dan Padang Halal Tourism, Pantai Padang memiliki kesesuaian ciri dengan tujuan dari branding tersebut. Namun, dari perspektif pengunjung masih belum mengenal kedua branding ini. Branding ini diterapkan untuk mengubah citra dari Pantai Padang sekaligus mengenalkan kawasan wisata pantai yang berbeda. Hal ini selaras dengan tujuan Gubernur Provinsi Sumatera Barat dan Renstra Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang tahun 2019-2024 untuk meningkatkan potensi wisata dan mengenalkan Padang Halal Tourism.

Padang Beach tourist area has undergone revitalization at several points so that it has changed from 2016. This tourist area is also included in one of the integrated tourism areas (KWT) planned by the Padang City Culture and Tourism Office. The development that occurred in the Padang Beach tourist area was partly due to the negative views of visitors when visiting this beach. In addition, the beach is known for its umbrella or flat tents as a place for negative activities. This research was conducted to find out the sensitivity of visitors to the Padang Beach tourist area and its relation to the place branding that has been determined by the Regional Government in this tourist area. Data collection was carried out by interviewing predetermined informants and field observations. The analysis process was carried out by mapping places that are valuable to visitors and verbatim interview results. The data used comes from primary data, namely directly in the field. The results of the analysis show that the Padang Beach tourist area has 3 places that are valuable to visitors, these places include the Peace Dove Monument, the IORA Monument, and the Al-Hakim Mosque. These three places can be referred to as landmarks of Padang Beach that distinguish this beach from others. The function or value of the place is different, such as Al-Hakim Mosque which has the identity of a spiritual place. In relation to the branding applied by the Local Government, namely LUCINDA and Padang Halal Tourism, Padang Beach has the characteristics in accordance with the purpose of the branding. However, from the visitors' perspective, they still do not recognize these two branding. This branding is applied to change the image of Padang Beach while introducing a different beach tourism area. This is in line with the objectives of the Governor of West Sumatra Province and the Strategic Plan of the Tourism and Culture Office of Padang City in 2019-2024 to increase tourism potential and introduce Padang Halal Tourism. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lilis Chodijah
"Dark tourism merupakan perjalanan wisata ke suatu tempat atau atraksi yang berhubungan dengan kekerasan, pembantaian dan kematian. Jakarta sebagai salah satu destinasi pariwisata utama di Indonesia, memiliki citra sejarah sebagai Ratu dari Timur juga kuburan orang-orang Belanda. Sehingga dapat digali peristiwa-peristiwa yang dapat menjadi sumber daya tarik (potensi) pengembangan dark tourism. Rangkaian sejarah gelap Jakarta dalam penelitian ini diperoleh dari penjelasan informan dan studi literatur. Data diolah dengan metode skoring untuk penempatan spektrum dan penilaian potensi. Selanjutnya dianalisis secara deskriptif keruangan. Potensi dark tourism ini terletak di sekitar pusat pemerintahan atau kawasan yang berhubungan dengan lambang kekuasaan dari setiap dark history sesuai masa pemerintahannya.
Berdasarkan hasil analisis diperoleh potensi tinggi dan sedang dengan tiga kecenderungan. Yakni potensi tinggi dengan kecenderungan ekonomi dan edukasi (Monumen Pancasila Sakti, Sasmita Loka A. Yani, Museum Jend. A.H. Nasution dan Museum Sejarah Jakarta), potensi sedang dengan kecenderungan orientasi pendidikan (Monumen Tragedi 12 Mei, Taman Makam Pahlawan dan Vihara saksi pembantaian Etnis Tionghoa) dan potensi sedang orientasi ekonomi (Museum Taman Prasasti). Selain delapan atraksi atau destinasi potensial dark tourism tersebut, terdapat dua potensial destinasi dark tourism yang saat ini belum diperuntukan untuk dikunjungi masyarakat umum, yakni lokasi (rumah) penembakan D.I. Panjaitan dan M.T. Haryono.

Dark tourism defined as a travel experience to a place or certain attraction associated with violence, carnage and death. Jakarta as one of the major tourism destinations in Indonesia has a historical image of the Queen of the East as well as the Dutch cemetery. Therefore, historical events can be explored as a source of attraction (potential) development of dark tourism in Jakarta. Series of dark history of Jakarta in this study were obtained from informants and literature studies. Data processed by the method of scoring for the placement and assessment of the potential spectrum. Further spatial analyzed descriptively. Dark tourism potential is located in the centre of administration or related area with a symbol of power of any appropriate dark history of its reign.
Based on the analysis, high and medium potential was found and each obtained by three trends. The high potential was found for economic and education trends (Monumen Pancasila Sakti, Sasmita Loka A. Yani, Museum Jend. A.H. Nasution and Museum Sejarah Jakarta), the medium potential found for educational orientation (Monumen Tragedi 12 Mei, Taman Makam Pahlawan and Temple massacre witness Ethnicity Chinese) and the medium potential for the economic orientation (Museum Prasasti). In addition to the eight potential attraction or dark tourism destinations, there are two potential dark tourism destinations that are currently not intended for public visit, they are the location (home) shooting of D.I. Panjaitan and M.T. Haryono.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43014
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sinambela, Siswanto Maringan Tua
"Kabupaten Samosir, sebagai asal muasal etnis suku bangsa Batak, dengan nilai budaya adat istiadat yang unik (kekerabatan Dalihan Natolu), ditambah kekayaan sejarah, potensi sumber daya dan keindahan alam yang luar biasa (berada di tengah Danau Toba), dan adanya kesempatan membangun kerja sama dengan pemangku kebijakan sekawasan Danau Toba, memiliki modal yang kuat bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Samosir untuk mengembangkan industri pariwisata sebagai penghela pembangunannya. Dengan menggunakan metode SWOT untuk menganalisis faktor-faktor internal maupun eksternal yang berkaitan kepariwisataan daerah diperoleh rumusan strategi kebijakan dalam arah pembangunan pariwisata di Kabupaten Samosir. Berdasarkan pertimbangan skenario kondisi ke depan, hambatan, dan pelaku pada metode Analisa Hirarki Proses (AHP) diperoleh prioritas kebijakan untuk mewujudkan tujuan pembangunan pariwisata di Kabupaten Samosir, yaitu kebijakan pembangunan infrastruktur daerah khususnya pada destinasi wisata yang berwawasan lingkungan, diikuti peningkatan kualitas dan kuantitas atraksi atau kegiatan wisata, serta pelestarian seni budaya lokal dengan menerapkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Inilah prioritas strategi kebijakan pembangunan pariwisata di Kabupaten Samosir untuk mewujudkan visi "Samosir Menjadi Daerah Tujuan Wisata Lingkungan yang Inovatif 2015".

Samosir as the ethnic origin of the Batak tribe, with its unique cultural traditions (kinship Dalihan Natolu), plus a wealth of history and potential resources as well as outstanding natural beauty (located in the middle of Lake Toba), its opportunity to cooperation with Lake Toba stakeholders, provides a strong capital for Samosir Regency administration to develop tourism industry as a leading sector in the local economy. By using SWOT to analyze the factors of internal and external tourism-related areas, the policy strategy formulation is obtained in the course of development of tourism in Samosir Regency. Based on some considerations on future scenarios, barriers, and actors in the Analysis Hierarchy Process method (AHP), the policy priorities to achieve the goal of tourism development in Samosir Regency, are namely infrastructure development policy priority areas, especially in environmentally sustainable tourism destinations, followed by an increase in the quality and quantity of attractions or tourist event, as well as the preservation of local culture by applying the principles of sustainable development. These are the priorities of tourism development policy strategies to realize the vision of Samosir Regency "Samosir as an Environmentally and Innovatively Tourism Destination of 2015"."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T38968
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andhika Pranahadi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel yang berpengaruh signifikan di dalam model consumer-based brand equity pada destinasi pariwisata alam di Indonesia dan mengambil studi kasus wisatawan nasional yang pernah berwisata ke Tebing Keraton. Metode analisis data yang digunakan adalah distribusi frekuensi, uji reliabilitas, validitas (analisis faktor), dan analisis regresi. IBM SPSS Statistics 20 digunakan sebagai alat bantu penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa destination brand awareness, destination brand image, dan destination brand value dapat mempengaruhi secara signifikan destination brand loyalty dalam konteks pariwisata, sedangkan destination brand quality tidak berpengaruh signifikan terhadap destination brand loyalty. Saran dari penelitian ini adalah Dinas Pariwisata Kabupaten Bandung, Jawa Barat dapat meningkatkan kesadaran (awareness), citra (image), dan nilai (value) pariwisata Tebing Keraton.

The purpose of this research is to know the variables that are significantly influencing the model of consumer-based brand equity on the nature tourism destination in Indonesia and take on the case study of national tourist who have been traveled to Tebing Keraton. Data analysis methods used are frequency distribution, reliability test, validity test (factor analysis), and regression analysis. IBM SPSS Statistics 20 used as a research tools.
The result of this research indicates that the destination brand loyalty are significantly influenced by destination brand awareness, destination brand image and destination brand value, whereas destination brand quality doesn`t have significant influence to destination brand loyalty. Recommendation from this research is The Tourism Service of Bandung District, West Java can raise the awareness, image, and value of Tebing Keraton.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S58573
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lana Syahbani
"Uni Eropa mengeluarkan komunikasi Eropa, tujuan wisata No. 1 di dunia guna memajukan industri pariwisata. Program digitalisasi industri pariwisata merupakan salah satu bagian dari pariwisata berkelanjutan. Pariwisata sendiri merupakan kegiatan lintas sektor yang menjadi bagian dari komoditas industri Uni Eropa. Polandia, Hungaria, Republik Ceko, dan Slowakia merupakan Negata Anggota Uni Eropa yang tergabung dalam organisasi Visegrad Group. Sektor pariwisata di empat negara Visegrad Group masih mengejar ketinggalan dari negara-negara Eropa Barat. Pelaksanaan dan kebijakan pariwisata digital di setiap negara turut berperan dalam memajukan pariwisata mereka.

European Union issues communication Europe, the worlds No. 1 tourist destination to advance the tourism industry. The tourism industry digitalization program is part of sustainable tourism program. Tourism itself is a cross-sectoral activity that is part of the European Union industrial commodities. Poland, Hungary, the Czech Republic, and Slovakia are EU Member States that are members of the Visegrad Group. The tourism sector in the four Visegrad Group countries is still catching up with Western European countries. The implementation and policies of digital tourism in each country play a role in advancing their tourism.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T54543
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>