Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 243215 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ivonia Reigita Shandy
"Partisipasi setara perempuan dalam dunia kerja maupun lingkungan kerja bukanlah sekedar tuntutan keadilan atau demokrasi tetapi dipandang sebagai kondisi yang kondusif bagi kepentingan perempuan. Peningkatan partisipasi dan keterlibatan perempuan dalam seluruh bidang kerja menjadi salah satu wacana yang terus diperdebatkan di Indonesia selama ini. Penelitian ini berfokus menggambarkan rona kesetaraan gender dalam hal kinerja ketenagakerjaan perempuan perusahaan sektor pertambangan.       Penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif eksploratif sebagai metodologi yang memberikan analisis asumsi filosofis fenomena kesetaraan gender di sektor pertambangan. Diskriminasi yang dialami oleh pekerja perempuan di perusahan tambang meliputi tugas tambahan, pelecehan verbal, dan kesempatan berpendapat. Beberapa kali mendapatkan pekerjaan yang bukan menjadi tugasnya. Latar belakang pendidikan mempengaruhi mental pekerja perempuan dalam beradaptasi di pekerjaannya. Diskriminasi yang didapatkan pekerja perempuan telah mampu diselesaikan dengan strategi yang berbeda-beda. Kesempatan berpendapat yang didapatkan pekerja perempuan berhasil menyelesaikan baik permasalahan individu maupun permasalahan tim kerja. Rekan kerja sering cukup kooperatif memberikan ekosistem kerja dimana, pekerja perempuan mampu mengemukakan pendapat dan solusi.

Women's equal participation in work and the work environment is not just a demand for justice or democracy. However, it is seen as a condition that is conducive to women's interests. Increasing the participation and involvement of women in all fields of work has become one of the discourses continuously debated in Indonesia. This research focuses on describing the tone of gender equality in terms of the employment performance of women in mining sector companies. This study uses an exploratory qualitative approach to analyze philosophical assumptions about gender equality in the mining sector. Discrimination experienced by female workers in mining companies includes additional assignments, verbal harassment, and opportunities to express opinions. Several times were getting a job that was not his duty. Educational background influences the mentality of female workers in adapting to their jobs. Discrimination against women workers has been able to be resolved using different strategies. Opportunities for opinions that women workers get have succeeded in solving individual and work team problems. Colleagues often cooperate, providing a work ecosystem where female workers can express opinions and solutions."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Muharto
"

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan Pengembangan Karir di lingkungan Satuan Kerja KPU Provinsi DKI Jakarta, menjelaskan faktor penghambat berkembangnya karir PNS di lingkungan Satuan Kerja KPU Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara. Hasil penelitian menunjukkan Pengembangan karir di KPU Provinsi DKI Jakarta tetap dilakukan walaupun KPU RI tidak memiliki Badan Diklat dengan cara melakukan workshop pada event-event yang akan berlangsung seperti Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur yang akan datang di Provinsi DKI Jakarta para peawai yang bertindak sebagai kelompok kerja mengikuti workshop yang dilakukan untuk kelancaran tahapan pemilu dalam menguasai atruran aplikasi yang digunakan serta ketetan waktu penyelesaian pekerjaanFaktor penyebab terjadinya hambatan pengembangan tidak terlalu signifikan karena faktor tersebut hanya karena adanya miskomunikasi saat pegawai yang diperbantukan berada di KPU Provinsi DKI Jakarta setelah keryakan yang diperbantukan di tarik kembali akses tentang informasi maupun pelayanan SDM berjalan dengan baik selain itu juga tergantung kepada pangkat dan golongan yang PNS miliki.


This study aims to explain the Career Development Unit within the KPU Jakarta, explained the factors inhibiting the development of career civil servants in the Unit KPU Jakarta. This study used a qualitative approach, with data collection through interviews. The results showed Career development in KPU Jakarta is still being done even though the Commission RI does not have a Training Agency by conducting workshops on the events that will take place as the General Election of Governor and Vice Governor forthcoming in Jakarta the peawai acting as a group work attended a workshop conducted for the smooth election stages in mastering atruran applications used and ketetan time of completion of work factors that cause the occurrence of resistance development is not very significant because these factors only due to miscommunication when an employee seconded is in KPU Jakarta after keryakan seconded in pull back the access of information and human resources services running properly but it also depends on the rank and class that civil servants have.

"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ernia Nurul Zhaini
"Perubahan model kerja di era digitalisasi membuat banyak perusahaan terutama di sektor teknologi mulai menerapkan sistem kerja hybrid pada karyawannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana pengaruh pelatihan dan pengembangan terhadap keterikatan kerja dan kinerja karyawan hybrid working perusahaan teknologi Daerah Khusus Jakarta dengan menggunakan keterikatan kerja sebagai variabel mediasinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif melalui survei yang melibatkan 170 karyawan hybrid working perusahaan sektor teknologi sebagai respondennya. Instrumen pengumpulan data ini menggunakan kuesioner yang sudah melalui uji validitas dan reliabilitas. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana dengan menggunakan SPSS untuk menguji hubungan antar variabel. Berdasarkan hasil penelitian, variabel pelatihan dan pengembangan terbukti memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel keterikatan kerja dan kinerja karyawan. Selain itu, keterikatan kerja berperan secara signifikan sebagai variabel mediasi dalam hubungan antara pelatihan dan pengembangan dengan kinerja karyawan.

The shift in work models in the digitalization era has led many companies, particularly in the technology sector, to adopt hybrid work systems for their employees. This study aims to examine the impact of training and development on employee engagement and performance among hybrid-working employees in technology companies in the Special Capital Region of Jakarta, using employee engagement as a mediating variable. This research employs a quantitative approach through a survei involving 170 hybrid-working employees from technology companies as respondents. The data collection instrument used a questionnaire that had undergone validity and reliability tests. The data analysis method applied in this study is simple linear regression analysis using SPSS to examine the relationships between variables. The results of the study demonstrate that the training and development variable has a positive and significant effect on both the employee engagement and performance variables. Furthermore, employee engagement plays a significant role as a mediating variable in the relationship between training and development and employee performance. "
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Yanita H.
"Adanya penataan jenjang karir yang baik pada karyawan menjadi aspek penting dalam konteks pengembangan perusahaan. Tanpa ada perencanaan karir yang baik, perusahaan dapat kehilangan SDM yang merupakan asset organisasi dan dapat terhambat mencapai sasaran perusahaan. Hal ini berlaku pula pada PT. JP yang lebih mengambil jalan untuk melakukan rekrut karyawan baru daripada mengembangkan karyawan sudah ada.
Dalam tulisan ini, penulis memberikan usulan kepada PT. JP untuk membuat program pengembangan karir berdasarkan kompetensi sebagai upaya untuk melakukan proses promosi, rotasi, dan mutasi dapat dilakukan lebih tepat. Program pengembangan karir ini menggunakan pendekatan kompetensi, agar didapatkan persyaratan yang menggambarkan karakteristik personal tertentu dari individu untuk dapat dijadikan dasar dalam menetukan layak tidaknya seseorang menduduki satu jabatan tertentu.
Sebagai tahap awal, rancangan program pengembangan karir berdasarkan kompetensi yang diajukan oleh penulis dilakukan terhadap pekerjaan operasional pada karyawan yang berada di level officer. Dasar penggunaan golongan karyawan ini adalah karena banyak ditemukan fakta dimana seorang karyawan dapat menduduki satu jabatan untuk jangka waktu sampai puluhan tahun. Selain itu pada level officer inilah terletak tanggung jawab mereka untuk membelikan pelayanan yang terbaik kepada pengguna jasa hotel yang ada di PT. JP. Model kompetensi yang diusulkan adalah model kompetensi klasik Spencer & Spencer (1993) dan melalui proses analisa jabatan.
Penggunaan kedua metode ini didasarkan pada keterbatasan jumlah beberapa jabatan yang kurang memenuhi syarat untuk menggunakan model klasik dari Spencer & Spencer. Selain itu faktor biaya yang dikeluarkan juga menjadi bahan pertimbangan yang patut untuk dipertimbangkan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Yanita H.
"Adanya penataan jenjang karir yang baik pada karyawan menjadi aspek penting dalam konteks pengembangan perusahaan. Tanpa ada perencanaan karir yang baik, perusahaan dapat kehilangan SDM yang merupakan asset organisasi dan dapat terhambat mencapai sasaran perusahaan. Hal ini berlaku pula pada Pt. JP yang lebih mengambil jalan untuk melakukan rekrut karyawan baru daripada mengembangkan karyawan sudah ada. Dalam tulisan ini, penulis memberikan usulan kepada PT. JP untuk membuat program pengembangan karir berdasarkan kompetensi sebagai upaya untuk melakukan proses promosi, rotasi, dan mutasi dapat dilakukan lebih tepat. Program pengembangan karir ini menggunakan pendekatan kompetensi, agar didapatkan persyaratan yang menggambarkan karakteristik personal tertentu dari individu untuk dapat dijadikan dasar dalam menetukan layak tidaknya seseorang menduduki satu jabatan tertentu. Sebagai tahap awal, rancangan program pengembangan karir berdasarkan kompetensi
yang diajukan oleh penulis dilakukan terhadap pekeijaan operasional pada karyawan yang berada di level officer. Dasar penggunaan golongan karyawan ini adalah karena banyak ditemukan fakta dimana seorang karyawan dapat menduduki satu jabatan untuk
jangka waktu sampai puluhan tahun. Selain itu pada level officer inilah terletak tanggung jawab mereka untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pengguna jasa hotel yang ada di PT. JP. Model kompetensi yang diusulkan adalah model kompetensi klasik Spencer & Spencer (1993) dan melalui proses analisa jabatan. Penggunaan kedua metode ini didasarkan pada keterbatasan jumlah beberapa jabatan
yang kurang memenuhi syarat untuk menggunakan model klasik dari Spencer & Spencer. Selain itu faktor biaya yang dikeluarkan juga menjadi bahan pertimbangan yang patut untuk dipertimbangkan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
TA37984
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Melly Hasriani
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26466
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Artiningrum
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami dan menganalisis pengaruh career management, training satisfaction, pay satisfaction terhadap turnover intention pada karyawan sektor perbankan. Sebanyak 265 responden yang bekerja pada Bank Umum ikut berpartisipasi, dengan.pengolahan data menggunakan metode structural equation modelling. Hasilnya, ditemukan bahwa secara langsung career management tidak berpengaruh terhadap turnover intention. Selain itu, penelitian ini juga membuktikan bahwa training satisfaction dapat mempengaruhi turnover intention melalui peran mediasi penuh organizational engagement. Penelitan ini juga menemukan bahwa organizational engagement memberikan peran mediasi sebagian pada hubungan antara pay satisfaction dan turnover intention. Maka, penelitian ini berhasil membuktikan pentingnya peran training satisfaction dan pay satisfaction dalam meningkatkan organizational engagement yang pada akhirnya dapat menekan turnover intention karyawan pada sektor perbankan. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa perusahaan yang memiliki manajemen karir yang baik belum tentu mendorong karyawan untuk tetap tinggal, fenomena war for talents merupakan salah satu pemicu karyawan tertarik untuk pindah. Sehingga perusahaan perlu merumuskan strategi karir manajemen untuk menumbuhkan rasa engagement karyawan, contohnya dengan fungsi coaching dan mentoring.

ABSTRACT
The purpose of this research is to understand and analyze the effects of career management, training satisfaction, pay satisfaction to employee turnover intention in the banking sector. A total of 265 respondents who work in the Commercial Bank participated, with structural equation modeling as data processing method. As a result, it was found that direct career management has no effect on turnover intention. Furthermore, this research also proves that training satisfaction can affect turnover intention through full mediating role of organizational engagement. This research also found that organizational engagement provides partial mediating role in the relationship between pay satisfaction and turnover intention. Thus, this study was able to prove the importance of the role of training satisfaction and pay satisfaction in improving organizational engagement, which in turn can reduce turnover intention of employees in the banking sector. The results of this study showed that companies that have a good career management can necessarily encourage employees to stay, the phenomenon of war for talents is one of the triggers of employees interested in moving. So the company needs to formulate good strategy of career management to nurture employee engagement, for example, with the function of coaching and mentoring. "
2016
T47307
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rasta Naya Pratita
"Derajat kesehatan masyarakat ditentukan oleh kualitas pelayanan kesehatan. WHO menyatakan bahwa 80% keberhasilan pelayanan kesehatan sangat ditentukan oleh kuantitas dan kualitas SDM kesehatan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan Pasal 30 ayat (1) menyebutkan bahwa Pengembangan Tenaga Kesehatan diarahkan untuk meningkatkan mutu dan karier Tenaga Kesehatan. Salah satu masalah strategis SDM kesehatan adalah pengembangan karier. Sampai saat ini belum ada regulasi yang mengatur pengembangan karier tenaga kesehatan non ASN khususnya bagi Apoteker, serta belum ada sinkronisasi program pengembangan karier Apoteker yang dimiliki oleh organisasi profesi Apoteker dengan Pemerintah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif terkait proses formulasi kebijakan dan analisis stakeholder. Data yang digunakan adalah data sekunder dari telaah dokumen dan data primer diperoleh dengan wawancara mendalam kepada para informan terpilih. Hasil penelitian menunjukkan seluruh stakeholder mendukung dan berkomitmen pada program pengembangan karier Apoteker. Organisasi profesi Apoteker bersama pemerintah dinilai menjadi aktor yang paling bertanggungjawab dalam pelaksanaan kebijakan ini. Pola yang diharapkan sesuai untuk pengembangan karier tenaga kesehatan non ASN bagi Apoteker adalah melalui sertifikasi kompetensi dan program pendidikan spesialisasi. Namun, Proses interaksi dan advokasi antar stakeholder masih belum maksimal antara pihak regulator dan pihak organisasi profesi, serta pihak user/payer belum banyak tersosialisasi terkait program pengembangan karier tenaga kesehatan non ASN bagi Apoteker. Sehingga, perlu peningkatan koordinasi dan Kerjasama antar stakeholder dan organisasi profesi dapat menginisiasi pembuatan Policy Brief terkait pengembangan karier Apoteker sebagai bentuk advokasi.

The level of public health is determined by the quality of public health services. And as stated by WHO, the quantity and quality of health personnel contributing as much as 80% of the success in health services. According to Undang-Undang Nomor 36 tahun 2014 regarding Health Personnel article 1, Health Personnel Improvement is directed to improve the quality and career of Health Personnel. One of the current problems for Health Personnel is the career path / career improvement. There is still no regulation regarding Health Personnel’s career development aside from Health Civil Worker, especially for Pharmacist, that also suffer from the lack of synchronization of the career development program between the one from the government and the one from the Pharmacist Organization. Qualitative method is used in the research of the process of formulating the related regulations and stakeholder analysis. Primary data is acquired by doing profound interview with chosen informant, and literature research is used as secondary data. The result shows that all of the interviewed stakeholders are supporting and committing in the Pharmacist’s Career Development Program. Pharmacist Organization along with the Government are two of the most important actors regarding the implementation of this program. The competency certification and specialization education program are expected to be the right options for the Pharmacist Career Development Program. Unfortunately, the interaction, advocacy, and communication process between the stakeholders in Pharmacist Organization and the Government still need improvement, and there are many of the Pharmacist itself that not aware of the career development program. Therefore, improvement in stakeholders’ coordination and communication is a must, and the Pharmacist Organization can initiate the formulation of Policy Brief regarding Pharmacist Career Development as advocation."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The modern system of life gives women effort to participate in public domain and even there are several occupations which are identified as profession for the women. In relation to the gender, especially with regard to married women in handling domestic tasks, it is very important to elaborate whether or not such social development actually supports gender equity. This is the big question that will be answered by this research. To do so, this research is only focused on how married female employees in Bayumas regency take part in handling education for their children. At the end, this research led to three conclusions. First, married female employees in Banyumas regency tend to correspond with feminist point of view or at least functionalist point of view. None of them supported patriarchal point of view. However, the second conclusion indicated that such attitude did not undermine their responsibility to take part in educating their children. The third conclusion found that the main reason for that is they enjoy performing their double tasks, both as mothers and employees."
EDJPPAK
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Nawangningrum
"Wanita menjadi tentara bukanlah sesuatu yang baru. Kumar (1980: 4-5) menuliskan bahwa Rijklof van Goens, seorang Belanda yang mengunjungi Mataram pada pertengahan abad ketujuhbelas mencatat bahwa ada sekitar dua puluh orang wanita muda dari seratus lima puluh orang wanita yang mengiringi Sultan Mataram bertugas menjaga keselamatan Sultan Mataram. Keduapuluh orang wanita tersebut mengelilingi Sultan Mataram dengan bersenjatakan tombak dan pistol. Hal serupa juga dilaporkan oleh Augustin de Beauliu, seorang Admiral Perancis yang berkunjung ke Aceh sekitar tahun 1620 - 1621, bahwa Sultan Aceh memiliki pasukan wanita pengawal istana berjumlah sekitar tiga ribu orang. Seorang Belanda yang berlayar dibawah pimpinan Admiral Wybrandt van Warwijk tahun 1603 melihat sebagian besar pengawal Sultan Aceh adalah wanita bersenjatakan pistol, tombak, pedang, dan perisai."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>