Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 205854 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Deka Alpraeska
"Transformasi digital dan perkembangan teknologi yang terjadi pada semua sektor industri telah mendorong perusahaan yang bergerak di bidang TIK untuk terus mengembangkan strategi dan inovasi dalam persaingan bisnis. Pengelolaan budaya inovasi dalam perkembangan layanan bisnis yang didasarkan pada pengetahuan intensif dalam beberapa dekade terakhir dapat diartikan sebagai salah satu indikator transformasi ekonomi industri menjadi ekonomi yang berbasis pengetahuan. Penciptaan inovasi yang besar diyakini dapat dilakukan melalui salah satu sumber eksternal yaitu pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh innovation culture dan customer co- creation terhadap market performance pada perusahaan teknologi informasi dan komunikasi dengan knowledge-intensive business services (KIBS) yang dapat mendukung usaha dalam meraih performansi perusahaan yang tinggi terhadap pasar dengan memanfaatkan faktor inovasi pemasaran dan inovasi produk. Dalam memproses data dilakukan survei terhadap 235 responden yang dilakukan dan diuji dengan metode Partial Least Squares - Structural Equation Modeling (PLS-SEM) dan Multi-Group Analisys (MGA). Hasil dari penelitian ini mengindikasikan bahwa pada perusahaan KIBS dan non-KIBS, variabel innovation culture dan customer co-creation dapat mempengaruhi secara positif terhadap marketing innovation, product innovation dan market performance. Selain itu, pada perusahaan non-KIBS, variabel marketing innovation tidak memberikan pengaruh signifikan pada market performance seperti pada perusahaan KIBS. Hal ini menjadi poin penting yang perlu diperhatikan oleh pemimpin perusahaan bahwa selain mengupayakan terciptanya innovation culture dan customer co-creation pada perusahaan, konsep KIBS dapat diadaptasi sebagai salah satu strategi perusahaan dalam meraih market performance.

Digital transformation and technological developments in all industrial sectors have encouraged companies engaged in ICT to continue developing strategies and innovations in business competition. In recent decades, innovation culture and knowledge-based business development can be interpreted as an indicator of the transformation of the industrial economy into a knowledge- based economy. Customers are thought to be the source of remarkable innovation. This research examines the effect of an innovation culture and customer co-creation on market performance in information and communication technology companies. Specifically, it focuses on Knowledge- Intensive Business Services (KIBS) that can support businesses in achieving high firm performance in the market by utilizing marketing innovation and product innovation factors. A survey of 235 respondents was conducted and tested using the Partial Least Squares (PLS-SEM) method. The results of this study indicate that in KIBS and non-KIBS firms, the variables of innovation culture and customer co-creation can positively influence marketing innovation, product innovation and market performance. In addition, in non-KIBS firms, the marketing innovation variable does not have a significant effect on market performance as in KIBS firms. This is an important point that needs to be considered by firm leaders that in addition to trying to create an innovation culture and customer co-creation in the firm, also the KIBS concept can be adapted as one of the firm's strategies in achieving market performance."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Viensa Pradipta
"Kemajuan pesat di bidang teknologi mobile dan devices telah membuat mobile banking menjadi sangat penting dalam mobile commerce dan jasa finansial di Indonesia. Menggunakan innovation diffusion theory dan knowledge-based trust, penelitian ini mengembangkan sebuah model penelitian untuk menganalisis pengaruh dari innovation attributes (perceived relative advantage, ease of use dan compatibility) dan knowledge-based trust (perceived competence, benevolence dan integrity) terhadap attitude dan behavioral intention untuk menggunakan mobile banking. Berdasarkan survei dari 150 orang responden, penelitian ini menggunakan pendekatan Structural Equation Modeling (SEM) untuk menginvestigasi model penelitian. Hasil pengolahan data mengindikasikan jika perceived compatibility, competence, benevolence and integrity secara signifikan mempengaruhi attitude, dimana secara langsung mempengaruhi behavioral intention untuk menggunakan mobile banking.

Rapid advances in mobile technologies and devices have made mobile banking increasingly important in mobile commerce and financial services in Indonesia. Using innovation diffusion theory and knowledge-based trust literature, this study develops a research model to examine the effect of innovation attributes (perceived relative advantage, ease of use and compatibility) and knowledge-based trust (perceived competence, benevolence and integrity) on attitude and behavioral intention about using (or continuing to use) mobile banking across customers. Based on a survey of 150 participants, this study uses a structural equation modeling approach to investigate the research model. The results indicate that perceived compatibility, competence, benevolence and integrity significantly influence attitude, which in turn lead to behavioral intention to using (or continue-to-use) mobile banking."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44520
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reek Mustika
"PenelitiPenelitian ini melihat bagaimana proses translasi yang terjadi ketika inovasi teknologi portal intranet diterapkan di Kementerian Kominfo.Konsep difusi inovasi dan actor network theory digunakan dalam penelitian ini. Pendekatannya adalah kualitatif, dengan metode studi kasus. Unit analisis yang diteliti berupa aktor manusia dan non-manusia. Aktor manusia yaitu inisiator dan beberapa pengguna portal intranet, kemudian aktor non-manusia antara lain aplikasi intranet dan forum diskusi yang berada di portal intranet.
Hasil penelitian menunjukkan proses translasi terjadi melalui tahap problematisasi di mana inisiator menawarkan inovasi intranet pada aktor-aktor. Dilanjutkan dengan tahap interressement di mana portal intranet didesain inisiator sebagai single gateway bagi aplikasi e-government. Enrollment berupa pembelokkan akses untuk mengakses internet dengan cara login terlebih dahulu menuju portal intranet dan terakhir adalah mobilisasi yang terjadi ketika portal intranet Kominfo digunakan sebagai wadah untuk berbagi ilmu dan forum diskusi. ANT sebagai teori yang dapat mengungkap relasi persoalan antar aktor, menekankan pada translasi dalam proses terbentuknya jaringan (network).

This research is explain how translation process occured when internet portal technology innovation is implemented in the Ministry of Communication and Information. Diffusion innovation and Actor Network Theory concept are used in this research. Qualitative approach with study case method is used for this research. The object of analyst to be examined are human actors and non-human. The human actor is an initiator and several internet portal users and the non-human such us internet application and discussion forum which is on the internet portal.
The research result shows translational process occurs through the problematization phase where the initiator offers intranet innovation to the actors. Followed by interessement phase where the intranet portal designed by initiator as a single gateway for e-government applications. Enrollment is in the form of diverting the internet access by logging on to the intranet portal and mobilization that occurs when Kominfo intranet portal is used as a place for sharing knowledge and discussion forums. ANT as a theory which can reveal the relationship problems between actors, emphasizing the translation in the formation process of the network.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhana Indriani
"Shopee Paylater adalah layanan pembayaran kredit online yang memungkinkan pengguna membayar produk di Shopee dengan sistem cicilan menggunakan konsep "Buy Now, Pay Later". Layanan ini merupakan bagian dari inovasi dalam dompet digital, yang menghadirkan fitur pembayaran berbasis kredit melalui perangkat seluler. Baik manufaktur maupun layanan keuangan mengembangkan inovasi teknologi untuk keuntungan konsumen, memperluas bisnis, dan menjangkau konsumen lebih efektif, sehingga penting memahami proses sebelum konsumen mengadopsi paylater. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi konsumen dalam mengadopsi penggunaan paylater di Indonesia menggunakan model yang diadopsi dari Teori Difusi Inovasi atau DOI (Diffusion of Innovation) dengan menggabungkan konstruk seperti convenience, perceived security, personal innovativeness dan perceived trust. Sampel yang diteliti adalah mereka yang merupakan pengguna smartphone yang aktif melakukan transaksi di e-commerce Shopee serta belum pernah menggunakan layanan pembayaran Shopee paylater, yang berdomisili di Indonesia dan berusia 18-43 tahun. Jumlah responden yang berhasil dikumpulkan pada penelitian ini adalah 258 responden. Data yang sudah berhasil dikumpulkan diolah menggunakan metode Partial Least Squares - Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Relative Advantage, Compatibility, Trialability, Perceived Trust, Convenience dan Personal Innovativeness memiliki pengaruh terhadap Intention to Use Shopee Paylater. Namun tidak ditemukan adanya pengaruh dari Perceived Ease Of Use, Observability dan Perceived Security terhadap Intention to Use Shopee Paylater. Kemudian Perceived Security berpengaruh positif terhadap Trust. Terdapat pula Trust memiliki efek mediasi terhadap hubungan antara Perceived Security dan Intention to Use Shopee Paylater.

Shopee Paylater is an online credit payment service that allows users to purchase products on Shopee with an installment system using the "Buy Now, Pay Later" concept. This service is part of an innovation in digital wallets, offering credit-based payment features via  mobile  devices.  Both  manufacturing  and  financial  services  industries  develop technological innovations to benefit consumers, expand businesses, and reach customers more effectively, making it crucial to understand the process before consumers adopt Paylater services.  This  study aims to  identify the factors influencing  consumers in adopting the use of Paylater services in Indonesia by utilizing a model derived from the Diffusion of Innovation (DOI) theory, incorporating constructs such as convenience, perceived security, personal innovativeness, and perceived trust. The sample consists of individuals who are active smartphone users conducting transactions on the Shopee e- commerce platform, have never used the Shopee Paylater payment service, reside in Indonesia,  and  are  aged  between  18-43  years.  A  total  of  258  respondents  were successfully collected for this study. The collected data was processed using the Partial Least Squares - Structural Equation Modeling (PLS-SEM) method. The results indicate that Relative Advantage, Compatibility, Trialability, Perceived Trust, Convenience, and Personal Innovativeness influence the Intention to Use Shopee Paylater. However, no significant influence was found for Perceived Ease of Use, Observability, and Perceived Security  on the Intention to  Use Shopee Paylater. Furthermore, Perceived Security positively affects Trust. Additionally, Trust mediates the relationship between Perceived Security and the Intention to Use Shopee Paylater. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Markman, Arthur B.
"Many firms want to innovate, but have a hard time overcoming their corporate culture to allow them to develop and commercialize innovative ideas. This book brings together contributions from academics and people in the business community to explore methods for opening up the innovation process to make it more successful. The book starts by defining the concept of open innovation. Then, it examines ways to bring more people into the innovation process at all stages including idea development, evaluation, and commercialization. This work provides a current perspective on the state-of-the-art in open innovation.
"
Oxford: Oxford University Press, 2016
e20470509
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Dwi Ordika
"Tesis ini membahas tentang Difusi Inovasi Posyandu Peduli TAT yang terjadi di Kota Malang tahun 2012. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Inovasi Posyandu Peduli TAT bersifat menguntungkan, persepsi kompatibilitas sasaran terhadap inovasi baik, tidak sulit untuk dipahami dan dilakukan, serta dapat diujicobakan. Tingkat pengetahuan, sikap (persuasion dan decision) serta perilaku (implementation dan confirmation) mengenai inovasi posyandu peduli TAT dikategorikan baik. Dapat disimpulkan difusi Inovasi Posyandu Peduli TAT berjalan dengan baik walaupun waktunya relatif singkat, yaitu lima bulan.

This thesis discussed about the diffusion of innovation for ?Posyandu (Integrated Ministry Post) Tumbuh Aktif Tanggap happened at Malang city 2012. This research was a quantitative research with descriptive design. From the research result, it was concluded that the characteristics for innovation of Posyandu Peduli TAT were: beneficial, the perception of compatibility toward innovation was well, it was not difficult to be understood and done, and also able to be tested. The level of knowledge, attitude (persuasion and decision) also behavior (implementation and confirmation) about innovation of Posyandu Peduli TAT were categorized as good. The conclusion, innovation of Posyandu Peduli TAT was well proceed although the time was relatively short, 5 months."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30613
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mahyudin Syafei
"Dalam suatu negara yang sedang melaksanakan program pembangunan (untuk meningkatkan kesejahteraan hidup dan kualitas hidup masyarakatnya), maka tentunya berbagai persoalan yang timbul sebagai akibat adanya kegiatan pembangunan itu sendiri merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindarkan. Hal ini disebabkan proses pembangunan itu harus ditempuh dalam tahapan-tahapan dan meliputi banyak hal. Perubahan-perubahan dengan sendirinya akan terjadi, baik yang positif maupun yang negatif dan yang mungkin berasal dari luar maupun dari lingkungan masyarakat. Perubahan yang dimaksud termasuk perubahan yang disengaja maupun tidak disengaja.
Salah satu faktor penting sebagai sumber perubahan dalam masyarakat adalah masuknya atau diperkenalkannya ide-ide baru atau hal-hal baru dalam masyarakat. Masuknya ide-ide baru atau hal-hal baru itu sebagai akibat adanya interaksi antara anggota masyarakat yang satu dengan lainnya, seperti misalnya antara pemimpin dengan pengikutnya. Jadi, perolehan ide-ide baru itu bisa bersumber dari orang perorang, saluran media massa (TV, radio, surat kabar), maupun lewat kunjungan keluar daerah (mobilitas geografis).
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa masuknya ide-ide baru atau hal-hal baru itu akan membawa perubahan-perubahan dalam diri seseorang yang dapat dilihat dalam sikap, perilaku, cara berpikir maupun tindakan. Seperti dalam penggunaan teknologi sederhana yang kemudian beralih kepada teknologi canggih dalam upaya meningkatkan hasil produksi mereka.
Melalui komunikasi yang hidup dalam masyarakat, akan terjadilah suatu proses dalam diri manusia, baik melalui pengenalan maupun pemahaman tentang sesuatu yang dikomunikasikan itu, yang pada akhirnya akan menghasilkan sikap menerima atau menolak terhadap hal-hal baru, yang ditawarkan kepada anggota masyarakat. Daniel Lerner, seorang tokoh yang berhasil mengungkapkan tentang pengaruh komunikasi dalam menggerakkan dan mempercepat proses modernisasi dalam masyarakat transisi yang sedang membangun.
Dalam karyanya itu dikatakan bahwa komunikasi (media massa), urbanisasi, dan literasi (pendidikan) mendorong masyarakat yang sedang berkembang meningkatkan mobilitas, psikis (mental) yang dituangkannya ke dalam konsep empati. Menurut Lerner dengan memiliki empati, anggota masyarakat secara kejiwaan akan menjadi personalitas yang mobil, yaitu mampu membayangkan masa depan menuju kehidupan yang lebih baik. Oleh karena itu, anggota masyarakat yang memiliki empati itu akan berusaha untuk membangun dirinya dengan cara melakukan hal-hal baru."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1987
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endriyani Rahayu
"Perkembangan teknologi memberikan dampak positif terutama dalam industri keuangan, terbukti transaksi keuangan semakin bergeser ke arah digital. Banyak perusahaan menciptakan dompet digital atau bank digital sebagai solusi keuangan. Dengan kondisi 48% masyarakat Indonesia tidak memiliki rekening bank padahal tingkat penetrasi pengguna smartphone sudah di angka 67,88% menjadi peluang kolaborasi bagi Bank Jago dan Gojek untuk meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengalaman pengguna terhadap intensi penggunaan dari fitur hasil kolaborasi Bank Jago dan Gojek yang ditinjau dengan diffusion of innovation theory dan brand alliances. Penelitian dilakukan menggunakan mixed-method, pendekatan kualitatif dengan grounded theory dan pendekatan kuantitatif dengan PLS-SEM pada 431 responden. Pengalaman pengguna yang berhasil diidentifikasi pada tahap kualitatif adalah integration, design, flexibility, efficiency, dan financial benefit. Pada tahap kuantitatif diperoleh intention to use dipengaruhi perceived compatibility, perceived relative advantages, attitude toward alliances, dan brand trust. Adapun perceived compatibility dipengaruhi efficiency dan financial benefit, sedangkan perceived relative advantages dipengaruhi integration, flexibility, efficiency, dan financial benefit. Penelitian ini dapat menambah pengetahuan terkait inovasi kolaborasi produk digital dan dapat dikembangkan pada penelitian selanjutnya. Penelitian ini bermanfaat bagi pengembang produk digital terutama yang bergerak di bidang financial technology, masyarakat, dan pemerintah Indonesia dalam menciptakan ekosistem keuangan yang lebih baik.

Technological advancements have had a positive impact, particularly in the financial industry, as evidenced by the increasing shift towards digital financial transactions. Many companies are racing to create digital wallets or digital banks as financial solutions. With 48% of the Indonesian population not having a bank account, despite a smartphone user penetration rate of 67.88%, this situation presents a collaboration opportunity for Bank Jago and Gojek to enhance financial inclusion in Indonesia. This research was conducted to understand user experiences and intentions regarding the collaborative features of Bank Jago and Gojek, using the diffusion of innovation theory and brand alliances as frameworks. The study employed a mixed-method approach, with qualitative analysis using grounded theory and quantitative analysis using PLS-SEM on 431 respondents. User experiences identified in the qualitative phase included integration, design, flexibility, efficiency, and financial benefits. In the quantitative phase, it was found that intention to use is influenced by perceived compatibility, perceived relative advantages, attitude toward alliances, and brand trust. Perceived compatibility is influenced by efficiency and financial benefits, while perceived relative advantages are influenced by integration, flexibility, efficiency, and financial benefits. This research contributes to the understanding of collaborative innovation in digital product development and can be further expanded in future studies. Moreover, it provides valuable insights for digital product developers, Indonesian society and government in creating a better financial ecosystem."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endriyani Rahayu
"Perkembangan teknologi mampu memberikan dampak positif terutama dalam industri keuangan, terbukti dari transaksi keuangan yang semakin bergeser ke arah digital. Saat ini, banyak perusahaan berlomba-lomba menciptakan dompet digital atau bank digital sebagai solusi keuangan. Dengan kondisi 48% masyarakat Indonesia tidak memiliki rekening bank padahal tingkat penetrasi pengguna smartphone sudah di angka 67,88% menjadikan kondisi ini sebagai peluang kolaborasi bagi Bank Jago dan Gojek untuk meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia melalui media digital. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengalaman pengguna terhadap intensi penggunaan dari fitur hasil kolaborasi Bank Jago dan Gojek yang ditinjau dengan diffusion of innovation theory dan brand alliances. Penelitian ini dilakukan menggunakan mixed-method, dimana pendekatan kualitatif dilakukan dengan grounded theory dan pendekatan kuantitatif dilakukan dengan PLS-SEM pada 431 responden. Pengalaman pengguna yang berhasil diidentifikasi pada tahap kualitatif adalah integration, design, flexibility, efficiency, dan financial benefit. Pada tahap kuantitatif diperoleh bahwa intention to use dipengaruhi oleh perceived compatibility, perceived relative advantages, attitude toward alliances, dan brand trust. Adapun perceived compatibility dipengaruhi oleh efficiency dan financial benefit, sedangkan perceived relative advantages dipengaruhi oleh integration, flexibility, efficiency, dan financial benefit. Dengan penelitian ini dapat menambah pengetahuan terkait inovasi kolaborasi produk digital dan dapat dikembangkan pada penelitian selanjutnya. Selain itu, penelitian ini dapat bermanfaat bagi pengembang produk digital terutama yang bergerak di bidang financial technology, masyarakat, dan pemerintah Indonesia dalam menciptakan ekosistem keuangan yang lebih baik.

Technological advancements have had a positive impact, particularly in the financial industry, as evidenced by the increasing shift towards digital financial transactions. Currently, many companies are racing to create digital wallets or digital banks as financial solutions. With 48% of the Indonesian population not having a bank account, despite a smartphone user penetration rate of 67.88%, this situation presents a collaboration opportunity for Bank Jago and Gojek to enhance financial inclusion in Indonesia through digital media. This research was conducted to understand user experiences and intentions regarding the collaborative features of Bank Jago and Gojek, using the diffusion of innovation theory and brand alliances as frameworks. The study employed a mixed-method approach, with qualitative analysis conducted using grounded theory and quantitative analysis using PLS-SEM on 431 respondents. User experiences identified in the qualitative phase included integration, design, flexibility, efficiency, and financial benefits. In the quantitative phase, it was found that intention to use is influenced by perceived compatibility, perceived relative advantages, attitude toward alliances, and brand trust. Perceived compatibility is influenced by efficiency and financial benefits, while perceived relative advantages are influenced by integration, flexibility, efficiency, and financial benefits. This research contributes to the understanding of collaborative innovation in digital product development and can be further expanded in future studies. Moreover, it provides valuable insights for digital product developers, particularly those in the financial technology sector, as well as for Indonesian society and government in creating a better financial ecosystem."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frans Gana
"ABSTRAK
Inovasi merupakan salah satu kajian yang menarik, baik di bidang administrasi bisnis, maupun di bidang adminitrasi publik. Hal ini terjadi karena masyarakat, organisasi, kelompok, dan individu tak dapat mangelak dari inovasi yang antara Iain ditandai oleh berbagai perubahan.
Inovasi adalah perpaduan ide-ide baru, perubahan-perubahan, dan indeks-indeks inovasi - perpaduan perilaku inovasi - seterusnya disebut inovasi. Keterbatasan dari penelitian-penelitian empiris terdahulu adalah belum mengintagrasikan faktor kepemimpinan, struktur organisasi, dan orientasi pasar sebagai determinan yang mempengaruhi inovasi. Mengacu pada permasalahan tersebut, tujuan penelitian untuk mendeskripsikan inovasi pada perusahaan farmasi, untukmendeskripsikan faktor kepemimpinan, struktur organisasi, dan orientasi pasar pada parusahaan farmasi, untuk mendeskripsikan pengaruh faktor kepemimpinan, struktur organisasi, dan orientasi pasar terhadap inovasi pada perusahaan farmasi, untuk menganalisis model hubungan antara kepemimpinan, struktur organisasi, dan orientasi pasar.
Hasil penelitian ini adalah: dimensi perpaduan perilaku inovasi pada perusahaan farmasi (parubahan administratif, indeks-indeks inovasi, peruhahan bertahap, perubahan terprogram, ide-ide-ide baru) signifikan mewakili variabel inovasi. Sementara dimensi inovasi tak terprogram arahnya bersifat negatif. Artinya semakin tidak terprogramnya inovasi yang dilaksanakan, inovasi pada parusahaan farmasi semakin buruk. Hasil analisis menunjukkan bahwa pengaruh, motivasi inspirasional, stimulasi intelektual, dan konsiderasi individu signifikan mewakili kapemimpinan transformasional. Temuan penelitian ini mendukung temuan berbagai temuan sebelumnya. Namun, temuan ini cenderung bertolak belakang dengan pandangan yang menyatakan bahwa kepemimpinan sesungguhnya tak salalu dapat menampilkan kewenangan dalam mempengaruhi staf. Anggota organisasi dalam kondisi demikian memudar dalam bayang-bayang pemimpin. HasiI analisis menunjukkan bahwa desentralisasi dalam pengambilan keputusan merupakan dimensi struktur paling bermakna - memperkuat pandangan - bahwa desentralisasi kewenangan merupakan otak dari tipe struktur organik. Selanjutnya, hasil analisis menunjukkan bahwa setiap indikator adalah signifikan dalam mengukur orientasi pasar. Temuan ini memberi pemahaman bahwa setiap indikatornya adalah indikator yang cocok untuk mengukur orientasi pasar.
Melalui proses modiiikasi indeks diperoleh model yang fit yaitu model akhir (langkah ke-86) yang menunjukkan signifikan pengaruh kepemimpinan transformasional, dan struktur organisasi organik terhadap inovasi, dan tidak signifkannya orientasi pasar berpengaruh terhadap inovasi. Temuan penelitian ini selain bertolak belakang dangan pandangan bahwa terdapat pengaruh yang negatif antara kepemimpinan transformasional dengan inovasi, juga memperkuat temuan terdahulu bahwa terdapat pengaruh yang signifikan kepemimpinan transformasional terhadap inovasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa struktur organisasi organik signifikan berpengaruh terhadap inovasi. Alasannya, ketika anggota organisasi diberi kebebasan dan tanggung jawab dalam membuat keputusan, dan adanya otonomi dalam pelaksanaan pekeljiaan, anggota organisasi akan memperkenalkan ide-ide, dan cara kerja baru.
Bertolak dari analisis dapat dinyatakan bahwa orientasi pasar tidak signifikan berpengaruh terhadap inovasi pada perusahaan farrnasi. Temuan penelitian ini bertolak Ioelakang dengan temuan terdahulu yang menyatakan bahwa inovasi dipengaruhi oleh orientasi pasar. Orientasi pasar tidak signiikan berpengaruh terhadap inovasi boleh jadi diakibatkan adanya analisis pengaruh secara integral kepamimpinan transformasional, struktur organisasi, dan orientasi pasar terhadap inovasi.
Mengacu pada temuan penelitian, disusun rekomendasi berikut: perlu dilakukan konfirmasi lanjutan mengenai model teoritis inovasi yang dipengaruhi oleh kepemimpinan transformasional, struktur organisasi, dan orientasi pasar yang didasarkan data empirik studi komparasl pada industri jasa dan industri manufaktur, dan bidang industri yang berbeda. Perusahaan farmasi perlu melakukan perubahan orientasi berpikir dari pola pemasaran yang mengutamakan diskon kepada pola planggan, dan bempaya melakukan inovasi yang berbasis riset dan pengembangan. Perusahaan farmasi di dalam melakukan inovasi perlu memiliki perhatian pada faktor-faktor kepemimpinan transformasional, struktur organisasi organik, dan orientasi pasar. Faktor-faktor tersebut perlu terus dipertahankan dan ditingkatkan perannya dalam kerangka inovasi di masa yang akan datang.

ABSTRACT
Innovation is one of interesting analyses, both in business and public administration fields. This is resulted from the fact that communities, organizations, groups, and individuals cannot evade innovations, which is among other things marked by various changes.
Innovation is me integration of new ideas, changes, and innovation indexes - the integration of innovation conducts - from hereinafter is referred to as innovation. The limitation of the previous empirical researches is for the fact of not integrating the factors of leadership, organizalional structure, and market orientation as determinants influencing innovation. Referring to those problems, the objectives of this research are to describe innovation in pharmaceutical companies in describing the factors of leadership, organizational structure, and market orientation in pharmaceutical companies, to describe the affect of the factors of leadership, organizational structure, and market orientation on innovation in pharmaceutical companies, to analyze the correlation model between leadership, organizational structure, and market orientation. The results of this research are dimension on the integration of innovation conducts in pharmaceutical company (changes of administration, innovation indices, gradual changes, programmed changes, new ideas), which is significant in representing innovation variable. Meanwhile the dimension of un-programmed innovations, its direction is negative. It means the more un-programmed is the innovation being carried out, the worse is the innovation in pharmaceutical companies. The analysis results show that the affect, inspirational motivation, intellectual stimulation, and individual consideration are significant in representing transformational leadership. The findings of this research support the previous various rindings. Nevertheless, this finding tends to be contrary with the notion that says real leadership is not always capable to present the authority in influencing the staffs. Members of organization in such condition are under the shadow of the leader. The results of analysis show that decentralization in decision making is the most meaningful structural dimension - strengthening the idea - that decentralized authority is the brain of organic structure. Further on, the results of analysis show that every indicator is significant in measuring market orientation. This linding gives me understanding that its every indicator is fit indicator to measure market orientation.
Through index modification processes are obtained fit model that is the final model (the 86th step) showing the significant affect of transformational leadership and organic organizational structure on innovation, and the non- signilicant affect of market orientation on innovation. The lindings of this research, besides contrary to the notion that there are negative affects between transformational leadership and innovation, it also supports the previous findings that there is significant affect of transformational leadership on innovation. The analysis results show that organic organizational structural has significant affect on innovation. The reason is when organizational members given the autonomies and responsibilities in making decisions and the fact mat there is an autonomy in work implementation, then organizational members would introduce new ideas and work systems.
In light of the above, analysis it can be said that market orientation has not significant affect on innovation in pham1aceuticaI companies. The findings of this research are contrary with the previous findings stating that innovation is affected by market orientation. Market orientaljon has not significant affect on innovation, which maybe resulted from the fact that there is an integral influential analysis of transformational leadership, organizational structure, and market orientation on innovation.
Referring to me research finding, the following recommendations are compiled: further confirmation needs to be done on innovation theoretical model affected by transformational leadership, organizational structure, and market orientation, based on the data of empirical comparative study in service and manufacture industries, and other different lield of industries. Pharmaceutical companies have to produce changes in their thinking orientation from marketing pattern emphasizing on discount to customer oriented pattern, and making the efforts to carryout innovation based on research and development (R&D). Pharmaceutical companies in carrying out their innovations must pay attention to the factors of transformational leadership, organic organizational structure, and market orientation. Thosefactors, their roles must be maintained and improved in the framework of innovation in the future."
Depok: 2006
D815
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>