Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 191186 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Buku bunga rampai ini menyoroti dimensi kekayaan negara dan barang milik negara sebagai sebuah kegiatan yang belum di kelola secara maksimal, sehingga kemanfaatannya tidak dapat dimaksimalkan secara utuh dan terencana. Pengelolaan kekayaan negara yang dibahas dalam buku ini dilihat dari berbagai segi yaitu aspek pengelolaan sumber daya alam, barang milik negara, penerimaan asli daerah serta ekspor Indonesia (yang bersifat anomali pada masa berjangkitnya wabah virus corona pada saat ini). Kajian mengenai pengelolaan sumber daya alam menggambarkan potensi sumber daya alam (SDA) Indonesia yang sangat besar; baik dari segi jenis maupun jumlahnya. SDA memiliki peran sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia karena memiliki kontribusi yang dominan terhadap struktur perekonomian Indonesia dan pada masanya dulu pernah menjadi sumber pendapatan utama negara. Tetapi di sisi lain, tak dipungkiri paradoks “kutukan sumber daya alam/resource curse” juga dialami oleh Indonesia. Dalam pembahasan mengenai pengelolaan barang milik negara, penulis memaparkan sisi optimalisasi penerimaan negara melalui pemanfaatan BMN belum menjadi perhatian utama kementerian/lembaga. Hal ini tidak terlepas dari belum adanya kesadaran dari para pengurus BMN di tingkat kementerian/lembaga untuk melakukan penataan BMN ini melalui ketentuan yang benar karena kurangnya pemahaman serta munculnya multitafsir terhadap ketentuan yang berlaku."
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2020
333.7 PER
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Elih Dalilah
"Tesis ini membahas mengenai analisis keberhasilan kebijakan LHKPN dengan menggunakan variable McConnell (2020) yang terdiri dari variabel proses, program, politik dan waktu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keberhasilan implementasi LHKPN dan menganalisis factor yang mempengaruhi implementasi LHKPN. Peneliti menggunakan paradigma post positivism dengan metode kualitatif dan sumber data berupa wawancara mendalam serta data sekunder. Berdasarkan empat variable keberhasilan kebijakan McConnel (2020), pada variable proses keberhasilan hanya diperlihatkan oleh satu dimensi yaitu proses pengkonstruksikan permasalahan. Sementara pada variable program, terutama pada dimensi output, keberhasilan hanya diperoleh pada tingkat transparansi. Pada variable politik, LHKPN hanya berpengaruh pada penyelenggara negara/lembaga yang telah menjalankan aturan internal kewajiban LHKPN dengan tegas. Pada variable waktu, LHKPN hanya memiliki kemanfaatan ketika awal menjabat. Belum berhasilnya kebijakan LHKPN dipengaruhi oleh lemahnya kerangka hukum, lemahnya dukungan/komitmen Pimpinan lembaga, lemahnya kualitas verifikasi, dan lemahnya dukungan masyarakat.

This thesis discusses the analysis of LHKPN policy success using the McConnell (2020) variable which consists of the process, program, political and time. This study, aims to analyze the success of LHKPN implementation, and the factors inhibiting of LHKPN implementation. The researcher uses post positivism paradigm with qualitative method. Sources of data in the form of secondary data and in-depth interviews. Based on the four dimensions of McConnell’s (2020) policy success, the implementation of LHKPN was only partially successful, especially in the process and program variable. In the political variable, LHKPN only affects state administrators/institutions that have strictly enforced the internal regulations of LHKPN. In the time variable, LHKPN has benefits at the beginning taking office. The ineffectiveness of the LHKPN policy is influenced by the weak legal framework, support/commitment from institutional leaders, and quality of verification. On the other hand, community support in ensuring LHKPN accountability is still minimal."
Jakarta: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransisca Intandiasti
"Penelitian ini dilakukan pada 30 perusahaan go public yang melakukan strategi aliansi pemasaran pada tahun 2007-2010 dan melakukan pengumuman strategi aliansi pemasaran. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis uji T-Statistic dan Paired Sample T-Test dengan periode pengamatan (event window) adalah 45 hari yaitu t=-22 (22 hari sebelum pengumuman aliansi pemasaran), t=0 (event date) t=22 (22 hari setelah pengumuman aliansi pemasaran).
Hasil penelitian menyatakan bahwa abnormal return signifikan pada periode setelah pengumuman aliansi pemasaran yang menandakan adanya pengaruh pengumuman aliansi pemasaran terhadap kekayaan pemegang saham yang diukur berdasarkan abnormal return saham perusahaan. Berdasarkan ukuran perusahaan tidak ditemukan bahwa ukuran perusahaan mempengaruhi abormal return perusahaan terhadap pengumuman aliansi pemasaran.

The research on 30 go public companies who do the marketing alliance strategy in 2007-2010 and announce marketing alliance strategy. The method used is the analysis of T-Statistic test and Paired Sample T-Test with the observation period (event window) is 45 days for t = -22 (22 days before the announcement of the marketing alliance), t = 0 (event date) t = 22 (22 days after the announcement of the marketing alliance).
The study states that significant abnormal returns in the period after the announcement of the marketing alliance which indicates the influence of the marketing alliance announcement on shareholder wealth as measured by abnormal stock returns of the company. Based on the size of the company it was found that company size does not affect the company's return to the announcement abnormal marketing alliance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Budi Ariani
"Gas alam asam, yang mengandung H2S dan CO2, pada komposisi, tekanan dan suhu tertentu akan mempengaruhi propertu volumetrik. Estimasi volume dengan persamaan keadaan Peng-Robinson (PR) dapat memberikan kemudahan dan hasil lebih baik dibandingkan persamaan keadaan lain, namun memiliki kekurangan dalam menghitung volume di daerah dekat titik kritis secara akurat. Perhitungan volume pada kondisi suhu dan tekanan tinggi juga memiliki penyimpangan volume gas (3-5%) dan volume cair (6-12%). Selain itu, PR umumnya diperuntukkan untuk senyawa non-polar, sedangkan H2S bersifat sedikit polar. Oleh karena itu, dilakukan modifikasi PR dengan cara melakukan pergeseran volume menggunakan persamaan pergeseran. Persamaan pergeseran membutukan beberapa parameter tambahan yang didapatkan dari data eksperimen untuk setiap senyawa. Hal ini tentunya membutuhkan biaya tinggi dan waktu yang lama. Untuk mengatasi kesulitan tersebut maka diperlukan persamaan umum dimana parameter persamaan pergeseran dikorelasikan dengan karakteristik khusus senyawa. Penelitian terdahulu telah merumuskan persamaan pergeseran dimana parameter merupakan fungsi dari berat molekul, faktor asentrik dan keduanya untuk berbagai senyawa murni. Namun, saat ini belum ada yang mengaplikasikan Volume Translation Peng-Robinson (VTPR) untuk estimasi volume campuran gas alam asam menggunakan persamaan pergeseran baik sebagai fungsi berat molekul, faktor asentrik maupun keduanya dimana data referensinya melibatkan H2S dan CO2. Pada penelitian ini akan dirumuskan persamaan pergeseran VTPR dimana parameternya sebagai fungsi berat molekul, fungsi faktor asentrik dan fungsi keduanya untuk dapat mengestimasi volume gas alam asam secara akurat pada kondisi mendekati sumur P. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah persamaan VTPR yang memiliki persen Average Absolute Deviation (%AAD) perkiraan volume sangat kecil terhadap data referensi yang didapatkan dari NIST REFPROP jika diterapkan pada senyawa murni dalam gas alam asam yaitu 2.07%, 1.05%, dan 1.47% masing-masing untuk tiga metode VTPR yang diterapkan. Ketiga metode VTPR tersebut memiliki %AAD lebih kecil dibandingkan persamaan PR. Selain itu jika diterapkan pada campuran gas alam asam menggunakan VTPR dan mixing rule, %AAD yang didapatkan masing-masing adalah 0.03618%, 0.00097%, 0.00825%. Dari penelitian ini direkomendasikan menggunakan persamaan eksponensial VTPR yang bergantung dengan suhu dan sebagai fungsi faktor asentrik yang melibatkan Zc dari masing-masing senyawa agar didapatkan %AAD yang lebih kecil.

Sour natural gas, which contains H2S and CO2, at a certain composition, pressure, and temperature will affect the volumetric properties. Volume estimation using the Peng-Robinson (PR) equation of state can provide convenience and better results than other equations of state but has drawbacks in calculating the volume near the critical point accurately. Volume calculations in high temperature and high pressure also have deviations of gas volume (3-5%) and liquid volume (6-12%). In addition, PR is generally reserved for non-polar compounds, while H2S is slightly polar. Therefore, the PR modification was carried out by performing a volume translation using the translation equation. The translation equation requires some additional parameters obtained from the experimental data for each compound. This requires high costs and a long period of time. To overcome these difficulties, a general equation is needed where the translation equation parameters are correlated with the specific characteristics of the compound. Previous studies have formulated translation equations in which the parameters are a function of molecular weight, acentric factor, and both for various pure compounds. However, currently, no one has applied the Volume Translation Peng-Robinson (VTPR) to estimate the volume of a sour natural gas mixture using the translation equation as a function of molecular weight, acentric factor and both which the reference data involve H2S and CO2. In this study, the VTPR’s translation equation will be formulated, which the parameters are a function of molecular weight, acentric factor, and both, to estimate the volume of sour natural gas accurately at conditions close to the P well. The results obtained from this study are the VTPR equations which have small percentage of Average Absolute Deviation (%AAD) estimated volumes compared with the reference data which is obtained from NIST REFPROP when applied to pure compounds in sour natural gas which are 2.07%, 1.05%, and 1.47% respectively for the three VTPR methods applied. The three VTPR methods have the smaller %AAD than the PR equation. In addition, if applied to a mixture of sour natural gas using VTPR and the mixing rule, the %AAD obtained are 0.03618%, 0.00097%, 0.00825%, respectively. From this research, it is recommended to use the VTPR exponential equation that depends on temperature and as a function of the acentric factor involving Zc of each compound in order to obtain a smaller %AAD."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldy Syabadillah Akbar
"Negara Indonesia merupakan Negara dengan potensi kekayaan alam yang berlimpah. Berdasarkan Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945, maka ?bumi, air dan segala kekayaan alam yang terkandung dalam wilayah Indonesia dikuasai oleh Negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat?. Berdasarkan rumusan pasal tersebut, maka segala kekayaan alam yang terkandung di wilayah Indonesia hanya boleh digunakan untuk membawa kesejahteraan bagi rakyat Indonesia. Meskipun potensi kekayaan alam di Indonesia, baik mineral, batubara maupun kekayaan alam lainnya sangat berlimpah, tetapi jumlah angka kemiskinan ternyata justeru semakin bertambah. Ketidaksinkronan ini disebabkan oleh pengelolaan kekayaan alam baik mineral maupun batubara yang tidak sesuai dengan konsep hak penguasaan Negara yang dirumuskan oleh Founding Fathers. Pengalaman Indonesia selama masa Orde Baru menunjukan lemahnya penegakan hukum dalam bidang pertambangan, mekanisme kontrak yang diberlakukan selama masa Orde Baru dijadikan celah bagi pihak yang ingin memproleh keuntungan. Berlakunya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara diharapkan mampu membawa perubahan yang signifikan dalam tujuan pemanfaatan segala kekayaan alam untuk dipergunakan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Mekanisme kontrak yang berlaku selama Orde Baru kemudian berubah menjadi mekanisme perizinan, sehingga peran Negara dalam melaksanakan konsep hak menguasai Negara menjadi semakin nyata. Sistem penguasaan Negara terhadap kekayaan alam yang sebelumnya bersifat desentralistis kemudian kembali menjadi sentralistik, sehingga mengembalikan konsep hak menguasai Negara sesuai dengan maksud Founding Fathers.

Indonesia is a country with abundant natural resources potential.Pursuant to Article 33 paragraph (3) of the Constitution of Indonesia."Earth, water and all natural resources contained within Indonesian territory controlled by the State and used for the greatest prosperity of the people". Based on Article 33 paragraph (3) of the Constitution of Indonesiathen all the natural resources contained in the Indonesian territory may only be used to bring prosperity to the people of Indonesia. Although the potential of natural resources in Indonesia, whether mineral, coal and other natural resources are abundant, but the number turned out to be precisely the poverty rate increased. These discrepancies are caused by the management of natural resources both mineral and coal that is incompatible with the concept of tenure rights of the State that formulated by the Founding Fathers. The experience of Indonesia during the New Order period showed weak law enforcement in the field of mining, contracting mechanisms are put in place during the New Order period used as a loophole for those who want to profit. The enactment of act No. 4 of 2009 on Mineral and Coal Mining is expected to bring a significant change in the purpose of the utilization of all natural resources to be used for the greatest prosperity of the people. Contracting mechanisms that apply during the New Order then turned into a licensing mechanism, so that the State's role in implementing the concept of the right to master the State is becoming increasingly apparent. State control of the system to the natural resources that were previously decentralized nature and then back into a centralized, thus restoring the right to master the concept of the State in accordance with the intent of the Founding Fathers.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2016
T44856
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadif Wicaksono
"Titik embun hidrokarbon gas alam dapat didefinisikan sebagai titik di mana kondensat hidrokarbon mulai terbentuk. Sangat penting untuk mengetahui kondensasi hidrokarbon cair saat mengangkut gas alam dengan pipa di industri karena keberadaan cairan menyebabkan masalah operasional. Dengan demikian, keakuratan estimasi titik embun hidrokarbon gas alam sangat penting. Estimasi tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan model termodinamika. Model termodinamika yang paling umum digunakan adalah CEOS dan terutama yang dikeluarkan dari SRK dan PR karena kesederhanaan dan akurasinya. Namun, meski sangat populer, kemampuan SRK dan PR CEOS masih dapat ditingkatkan terutama dalam memprediksi VLE. Pada 2016, Le Guennec et al. mengusulkan versi CEOS mereka dengan mempekerjakan SRK dan PR CEOS tetapi dengan pendekatan α yang berbeda dalam fungsi atraktif dari kedua CEOS. Selanjutnya, pada tahun 2018, Piña‐Martinez et al. meningkatkan kemampuan Le Guennec et al. CEOS yang diusulkan dengan memperbarui parameter dalam persamaan aslinya. Oleh karena itu, dalam penelitian ini kinerja, Le Guennec et al. modifikasi SRK dan modifikasi PR CEOS dalam mengestimasi titik embun gas alam menggunakan sampel dari Mu & Cui yang mewakili komponen gas alam di Indonesia dievaluasi terhadap SRK, PR CEOS, dan referensi titik embun eksperimental Mu & Cui.

The hydrocarbon dew point of natural gas can be defined as the point where hydrocarbons condensate first begins to form. It is very important to know the condensation of liquid hydrocarbons when transporting natural gas with pipelines in industry as the presence of liquids cause operational problems. Thus, the accuracy of the hydrocarbon dew points of natural gas estimation is of high importance. Such estimation can be done using a thermodynamic model. The most commonly used thermodynamic model is CEOS and especially the ones issued from the SRK and PR due to their simplicity and accuracy. However, although they are very popular, SRK and PR CEOS still has room of improvement especially in predicting VLE. In 2016, Le Guennec et al. proposed their version of CEOS by employing SRK and PR CEOS but with different α approach in the attractive term of both CEOS. Furthermore, in 2018, Piña‐Martinez et al. improves capability of the proposed Le Guennec et al. CEOS by updating the parameters in the original equations. Therefore, in this research, the performance of Le Guennec et al. modified SRK and modified PR CEOS in estimating natural gas dew points using sample from Mu & Cui which represents the component of real natural gas in Indonesia is evaluated against SRK, PR CEOS, and Mu & Cui experimental reference dew points."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azhar Firdaus
"ABSTRAK
Penelitian yang dipaparkan dalam tesis ini adalah mengenai hubungan
pemanfaatan sumber daya alam pesisir oleh masyarakat, korporasi, dan
pemerintah daerah di pesisir selatan Kulon Progo, Yogyakarta. Fokus
penelitian ini terletak pada hubungan pemanfaatan sumber daya alam
pesisir dari masing-masing pihak, yaitu masyarakat, korporasi, dan
pemerintah daerah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan metode studi literatur, wawancara mendalam, dan observasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa perbedaan dan persamaan pada
pemanfaatan sumber daya alam pesisir terjadi di antara ketiga pihak
tersebut. Masyarakat memanfaatkan lahan pasir untuk pertanian lahan
pasir. Korporasi (PT JMI) memanfaatkan lahan pasir untuk penambangan
pasir besi, dikarenakan jumlah kandungan pasir besi yang cukup tinggi
sebagai bahan baku besi baja. Pemerintah Daerah, dalam hal ini
mendukung kegiatan penambangan pasir besi dan pertanian lahan pasir.
Hal ini dikarenakan dapat meningkatkan APBD, mensejahterakan
masyarakat pesisir, dan melestarikan lingkungan. Namun, rencana
penambangan pasir besi yang dilakukan oleh Korporasi (PT JMI) dan
pemerintah daerah ini tidak berjalan dengan lancar. Menurut mereka,
selama ini kegiatan penambangan merusak lingkungan dan tidak
mensejahterakan masyarakat. Sedangkan, persamaan antara ketiga
pandangan tersebut adalah mengutamakan pertanian lahan pasir, wilayah
cagar alam dan pengembangan masyarakat pesisir. Berdasarkan
pertimbangan tersebut, maka dilakukan empat proses minimsasi masalah.
Proses ini mencakup empat aspek, yaitu aspek ekonomi terpenuhi, yaitu
penyerapan tenaga kerja dan ganti rugi lahan, aspek sosial dari
perubahan gaya hidup terpenuhi, aspek lingkungan dengan penambangan
ramah lingkungan, dan pengelolaan teknologi tambang. Keempat aspek
tersebut sebagai rumusan yang bertujuan untuk mencapai keselarasan
(harmony) dalam mencapai pembangunan berkelanjutan.

ABSTRACT
The research presented in this thesis is about the relationship to the
utilization of the coastal natural resources among the community, the
corporation, and the local governments in the South Coastal Areas of
Kulon Progo, Yogyakarta. The focus of this research lies in the relationship
to the utilization of the coastal natural resources for each party, i.e. the
community, the corporations, and the local governments. This research
was carried out by applying a qualitative approach by undertaking
literature studies, in-depth interviews, and observation. The result of this
research shows that the difference of utilization of the coastal natural
resources indeed occurs among the three parties. The people utilize the
sand field for agriculture. The corporation utilizes the sand field for iron
sand mining because of the high amount of sand iron in the area that can
be used as the raw material to make steels. The local government
supports the iron sand mining and sand land for agriculture. Because it is
considered to be able to increase the Local Income and Expense Budget
as well as the level of prosperity in the commnuty, and sustainable
environment. However, the plan to conduct this iron sand mining by the
corporation and the local goverments does not go smoothly. The mining
always causes destruction to the environment and does not bring
prosperity to the community. Besides, the similarity of the utilization of
natural resources is prioritized farmer, sanctuary, and community
development for coastal communities. Considering this, the minimisation
problem should be based on the environmetal problem solving principles.
The principles include four aspects, namely economic aspects, social
aspects for lifestyle changes, environmental aspects with green mining,
and mine management. These four aspects aim to achieve a harmony for
a sustainable development."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T39064
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Raihan Rifqi Faadhiilah
"

Skripsi ini mengkaji alternatif-alternatif perbaikan untuk skema logistik LNG pembangkit listrik PLN di Indonesia Tengah secara ekonomi dengan metode present worth analysis. Alternatif-alternatif yang diuji adalah cara penerapan opsi pilihan untuk menjadikan Makassar sebagai hub regional, yang pertama adalah dengan membangun fasilitas tanki darat (skema 2) dan yang kedua adalah menggunakan metode ship-to-ship transfer (skema 3). Performa ekonomi kondisi yang berjalan dengan Bontang sebagai hub tunggal (skema 1) dan alternatif-alternatif perbaikan diproyeksikan selama periode sembilan tahun dan dihitung dalam bentuk net present value untuk kemudian dianalisis. Hasil penelitian menunjukan bahwa kedua alternatif skema 2 dan 3 lebih menguntungkan bila diterapkan di sembilan tahun kedepan di tengah peningkatan permintaan akan gas alam. Namun, skema 3 adalah skema logistik yang paling baik dalam performa ekonomi karena memberikan nilai NPV yang terbesar. 


This study tests the improvement alternatives for LNG logistic scheme for PLN’s power generation in Central Indonesia economically by using present worth analysis. The alternatives that are different methods used in establishing a regional hub in Makassar. The first method is to build a land storage tank for conventional LNG transfer procedure (scheme 2). The second method is by using ship-to-ship transfer of LNG without a land storage (scheme 3). The alternatives’ economic performances are projected for nine years in the future to know how much each alternative is worth in net present value. Projection results will be compared to base case scenario with Bontang as it’s only hub (scheme 1) and to each other, the comparisons are then analyzed to achieve conclusion. The result suggested that both alternatives scheme 2 and 3 are more profitable than the existing one in nine years projection periods due to increasing global demand for natural gas. However, scheme 3 has the best economic performance because it generates the largest amount of NPV.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adityo Hapsoro Sakti
"

Indonesia telah mengeksploitasi gas alam dan mengekspornya ke negara-negara di dunia. Sejak eksploitasi gas alam dilakukan, ekonomi global banyak berubah arah penggunaannya dari minyak menjadi gas alam yang dikenal lebih bersih. Setiap peristiwa yang menyebabkan fluktuasi di dalam kondisi perekonomian dunia dapat pula mengganggu pasar komoditas termasuk minyak dan gas bumi. Peristiwa tersebut dikenal dengan shock dengan karakteristik black swan, sebagai contohnya gempa bumi pada tahun 2011 di Fukushima, Jepang yang mengakibatkan kebocoran nuklir akibatnya kebergantungan akan sumber energi utama tersebut terganggu; contoh lainnya adalah pada tahun 2016 ketika terjadi anjloknya harga minyak mintah ke level di bawah 50 Dollar Amerika Serikat per barrel. Shock tersebut mentransmisikan efeknya hingga ke Indonesia sebagai negara pengekspor LNG ke Jepang dan engara-negara lain di Asia. Bilamana prediksi secara akurat dibutuhkan untuk suatu pasar tertentu akibat pasar lainnya atau karena peristiwa tertentu yang tercermin dari indeks pasar modal suatu negara atau kawasan guna mengambil kesempatan, membuat strategi, atau mengambil langkah tertentu, maka dibutuhkan alat/metode. metode yang dipergunakan untuk prediksi sebagaimana disebutkan dipergunakan di dalam kajian ini, dan metode tersebut adalah analisis contagion dengan mempergunakan analisis korelasi lokal akibat dari indeks pasr modal negara tertentu terhadap harga LNG Bintuni, Papua Indonesia sebagai komoditas yang diperdagangakan. Hasilnya adalah adanya efek contagion dari pasar modal Jepang ke harga LNG sementara LNG itu sendiri mentransmisikan efeknya ke indeks pasar modal Indonesia dan Filipina secara tidak langsung. Signifikansi dimaksud terbukti dari nilai uji estimasi Z dengan hasil uji masing-masing adalah 3.7417 pada pengaruh indeks pasar modal Jepang terhadap harga LNG untuk hasil analisis estimasi koefisien korelasi pada titik kuantil 2.5% lebih besar daripada median, 9.2389 pada harga LNG terhadap indeks pasar modal Filipina untuk estimasi koefisien korelasi pada titik kuantil 2.5% lebih besar daripada median, dan 6.7935 untuk estimasi koefisien korelasi pada titik kuantil 95.5% lebih besar daripada median, serta 2.4986 pada harga LNG terhadap indeks pasar modal Indonesia untuk estimasi koefisien korelasi pada titik kuantil 2.5% lebih besar daripada median, dan 6.6617 untuk estimasi koefisien korelasi pada titik kuantil 97.5% lebih besar daripada median.

 


 

Indonesia has been exploiting natural gas and exporting it to countries all around the world. Since the exploitation of natural gas, global economy changes its direction due to changes in the usage of energy sources, from oil to natural gas which is cleaner. Every event that causing disturbances in the economy can cause disturbances in comodity market, especially oil and gas. That event known as shock with the characteristics of a ‘black swan’, as an example in the 2011 earthquake in Fukushima, Japan in which causing leaks in nuclear reactor and therefore causing disturbance in the dependencies of nuclear as an energy source; other example is in the 2016 on which within that period crude oil price plummeted below 50 United State of America Dollar per barrel. Those shocks transmit effect to Indonesia as an LNG exporting countries to Japan and other countries di Asia. Due to this, if one would like to predict what will happen to a specific market due to others or due to a certain event reflected by the index market of a certain countries or region, to gain an opportunity, to make a strategy or to take a better action, one would need a tool/method. The method to predict as explained is used in this study, and it is the prediction of a contagion using a local correlation analysis due to certain market index against the Bintuni, Papua Indonesia LNG price as a commodity being trade. The results are the existence of a contagion effect from Japan market index to LNG Price while LNG itself transmit its effect to Indonesian and Philippines market index indirectly. Its siginicance is proven by the  test with each value of 3.7417 on Japanese market index to LNG Price for the analysis of analysis of Estimated correlation coefficients on lowest percentile of 2.5% is higher than the median, 9.2389 on LNG Price to Philippines market index for analysis of Estimated correlation coefficients on lowest percentile of 2.5% is higher than the median, and 6.7935 for analysis of Estimated correlation coefficients on highest percentile of 97.5% is higher than the median, and 2.4986 on LNG Price to Indonesian market index for analysis of Estimated correlation coefficients on lowest percentile of 2.5% is higher than the median and 6.6617 for analysis of Estimated correlation coefficients on highest percentile of 97.5% is higher than the median.

"
2019
T53046
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Rachmawati
"ABSTRAK
Wilayah pesisir merupakan wilayah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang kaya akan sumber daya. Namun, wilayah pesisir juga merupakan wilayah yang rentan terhadap bencana alam. Salah satu bencana yang sering melanda wilayah pesisir adalah banjir rob. Banjir rob merupakan fenomena alam pasang surut air laut akibat gaya tarik gravitasi benda-benda langit. Banjir rob juga diperkirakan akan menjadi bencana alam yang serius bagi wilayah pesisir di masa mendatang. Salah satu daerah yang sering dilanda banjir rob adalah Pantai Cirebon. Banjir rob yang melanda Pantai Cirebon didukung oleh topografi Pesisir Cirebon yang terletak di sepanjang garis pantai utara dan masuk ke dataran rendah dan pantai yang memiliki ketinggian antara 0-10 meter di atas permukaan laut. Sehingga hal ini mengakibatkan wilayah Pesisir Cirebon menjadi wilayah yang berbahaya dan rentan terhadap banjir rob. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat kerawanan banjir rob di Pantai Cirebon dan menganalisis kerentanan wilayah tersebut terhadap banjir rob di Pantai Cirebon. Lokasi penelitian berada di Pantai Cirebon tepatnya di 39 Kelurahan/Desa yang berbatasan langsung dengan garis pantai. Metode yang digunakan adalah overlay dengan menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kerawanan di Pantai Cirebon didominasi oleh tingkat kerawanan kelas tidak berbahaya dengan luas 10951,2 ha. Kerentanan wilayah terhadap banjir rob juga berkorelasi dengan kondisi kerawanan sosial, kerawanan ekonomi, dan tingkat bahaya di wilayah Pesisir Cirebon. Dimana kerawanan wilayah terhadap banjir rob menunjukkan bahwa kerawanan wilayah kelas rendah merupakan kelas yang paling mendominasi di wilayah Pesisir Cirebon dengan luas 1.296,13 ha.
ABSTRACT
The coastal area is a transitional area between land and marine ecosystems that are rich in resources. However, coastal areas are also areas that are vulnerable to natural disasters. One of the disasters that often hit coastal areas is tidal flooding. Tidal flooding is a natural phenomenon of sea tides due to the gravitational attraction of celestial bodies. Tidal flooding is also expected to become a serious natural disaster for coastal areas in the future. One area that is often hit by tidal flooding is Cirebon Beach. Tidal flooding that hit Cirebon Beach is supported by the topography of the Cirebon Coast which is located along the northern coastline and enters the lowlands and beaches which have an altitude between 0-10 meters above sea level. So this has resulted in the Cirebon Coastal area being a dangerous area and vulnerable to tidal flooding. The purpose of this study is to analyze the level of tidal flood vulnerability on Cirebon Beach and analyze the area's vulnerability to tidal flooding on Cirebon Beach. The research location is on Cirebon Beach, precisely in 39 Kelurahan / Villages which are directly adjacent to the coastline. The method used is overlay using descriptive analysis. The results of this study indicate that the vulnerability in Cirebon Beach is dominated by the level of vulnerability of the harmless class with an area of ​​10951.2 ha. Regional vulnerability to tidal flooding is also correlated with conditions of social vulnerability, economic vulnerability, and the level of danger in the Cirebon Coastal area. Where the area's vulnerability to tidal flooding shows that the low-class area vulnerability is the most dominating class in the Cirebon Coastal area with an area of ​​1,296.13 ha."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>