Ditemukan 218670 dokumen yang sesuai dengan query
Anastasia Putri Astiningsih
"Saat ini, perekonomian Indonesia cukup diuntungkan dengan semakin berkembangnya perusahaan rintisan dari berbagai sektor usaha. Namun, perusahaan rintisan juga mengalami beberapa permasalahan, salah satunya tingginya tingkat turnover karyawan. Fenomena ini dapat berawal dari adanya intensi karyawan untuk berpindah pekerjaan dan keluar dari perusahaan. Terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi tingkat intensi turnover karyawan yaitu kepemimpinan kewirausahaan serta tingkat komitmen afektif yang dimiliki oleh karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran hubungan antara kepemimpinan kewirausahaan dengan intensi turnover yang dimediasi oleh faktor komitmen afektif yang dimiliki oleh karyawan generasi Z. Jumlah partisipan dalam penelitian ini sebanyak 137 karyawan generasi Z yang bekerja di perusahaan rintisan, Instrumen yang digunakan adalah ELQ, Turnover Intention Scale, dan Skala Komitmen Afektif. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis mediasi sederhana model 4 dengan software program PROCESS Hayess SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan tidak langsung (indirect effect) yang signifikan antara kepemimpinan kewirausahaan, komitmen afektif, dan intensi turnover (c = -0.122, p < 0.01) dan hubungan langsung (direct effect) yang signifikan antara kepemimpinan kewirausahaan dan intensi turnover (c’ =-0.131, p < 0.01). Oleh karena itu, komitmen afektif dapat berperan sebagai mediator secara parsial pada pengaruh kepemimpinan kewirausahaan terhadap intensi turnover.
At present, the Indonesian economy is quite benefiting from the growing development of startups from various business sectors. However, start-up companies also experience several problems, one of which is high turnover rates employees. This phenomenon can originate from the intention of employees to change jobs and leave the company. There are several factors that can affect the level of turnover intention employees, namely entrepreneurial leadership and the level of affective commitment possessed by employees. This study aims to describe the relationship between entrepreneurial leadership and turnover intention which is mediated by affective commitment factors owned by generation Z employees. The number of participants in this study were 137 generation Z employees who worked in startup companies. The instrument used was ELQ, Turnover Intention Scale, and the Affective Commitment Scale. The analysis technique used in this study is a simple mediation analysis technique model 4 with software the PROCESS Hayess SPSS program. The results showed that there was an indirect relationship (indirect effect) significant relationship between entrepreneurial leadership, affective commitment, and turnover intention (c = -0.122, p < 0.01) and a direct relationship (direct effect) significant relationship between entrepreneurial leadership and turnover intention (c’ = -0.131, p < 0.01). Therefore, affective commitment can act as a mediator partially on the effect of entrepreneurial leadership on turnover intention."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dyah Kinanti Kesuma Dewi
"Generasi Z merupakan generasi termuda yang saat ini mulai memasuki dunia kerja dan diperkirakan jumlahnya akan terus bertambah. Namun, karyawan Generasi Z diketahui memiliki intensi turnover yang tinggi. Dengan menggunakan kerangka teori Conservation of Resources (COR) penelitian ini bertujuan untuk menguji peran komitmen afektif dalam memediasi pengaruh meaningful work terhadap intensi turnover pada karyawan Generasi Z. Partisipan dalam penelitian ini merupakan karyawan Generasi Z (usia 18-28 tahun) dengan masa kerja minimal 1 tahun (N = 203). Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan teknik convenience sampling dengan menyebarkan kuesioner secara daring. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: Turnover Intention Scale, Work and Meaning Inventory, dan Affective Commitment Scale. Data dianalisis dengan menggunakan program PROCESS versi 4.2 Model 4 pada SPSS versi 23. Hasil analisis data menunjukkan bahwa komitmen afektif memediasi penuh pengaruh meaningful work terhadap intensi turnover. Berdasarkan hasil tersebut, implikasi praktis dari penelitian ini adalah organisasi dapat mengurangi intensi turnover dengan menerapkan strategi yang dapat memunculkan meaningful work dan komitmen afektif pada karyawan Generasi Z.
Generation Z is the youngest generation starting to enter the working world, and the number of Generation Z in the working world will continue to grow. However, Generation Z employees are known to have high turnover intentions. Using the Conservation of Resources (COR) theoretical framework, this study examines the mediating role of affective commitment in the effect of meaningful work towards turnover intentions in Generation Z employees. Participants in this study were Generation Z employees (age 18-28 years) with years of service at least one year (N = 203). Data was collected using a convenience sampling technique by distributing questionnaires online. The instruments used in this study include Turnover Intention Scale, Work and Meaning Inventory, and Affective Commitment Scale. Data were analyzed using the PROCESS program version 4.2 Model 4 in SPSS version 23. The results of the data analysis showed that affective commitment fully mediates the effect of meaningful work towards turnover intention. Based on these results, the practical implication is that organizations can reduce turnover intention by implementing strategies that generate meaningful work and affective commitment in Generation Z employees."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Diana Lestari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap turnover intention karyawan yang dimediasi oleh komitmen afektif. Terdapat empat dimensi yang digunakan untuk mengukur kepemimpinan transformasional, yaitu idealized influence, inspirational motivation, individualized consideration, dan intellectual stimulation. Responde dalam penelitian ini adalah 153 karyawan di PT XYZ yang merupakan karyawan tetap di perusahaa tersebut. Metode yang digunakan untuk mengolah data dalam penelitian ini adalah maximum likelihood dalam Structural Equation Model SEM . Hasil penelitiain ini menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional memiliki pengaruh negatif terhadap turnover intention karyawan. Selain itu, komitmen afektif mampu memediasi pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap turnover intention karyawan. Komitmen afektif terbukti memiliki pengaruh positif terhadap kepemimpinan transformasional dan memiliki pengaruh negatif terhadap turnover intention karyawan.
This study aims to examine the impact of transformational leadership to turnover intention, as well as to test the mediatingimpact of affective commitment toward the impact. The respondents of this study are 153 full time employees of PT XYZ. This study uses Maximum Likelihood of Structural Equation Model SEM to analysis the data. The result of this study shows that transformation leadership has a negative impact to turnover intention. In addition, affective commitment also can moderate the impact of transformational leadership to turnover intention. The affective commitment has a positive impact to transformational leadership, while it has a negative impact to turnover intention."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S66496
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fitriah Khairunnisa
"Tingginya turnover intention dan rendahnya task performance menjadi permasalahan di perusahaan yang harus ditangani dan dapat diselesaikan oleh tingginya support dari supervisor yang dirasakan serta keyakinan yang tinggi terhadap diri sendiri selama bekerja (self efficacy). Kedua permasalahan tersebut dapat dialami oleh seluruh karyawan, terutama karyawan generasi Z. Maka dari itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh dari perceived supervisor support terhadap employees turnover intention dan task performance dengan self efficacy sebagai variabel mediasi pada karyawan di DKI Jakarta. Dengan tujuan eksplanatif, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner yang disebarkan secara daring kepada 253 responden Generasi Z yang bekerja sebagai karyawan di DKI Jakarta yang didapatkan dengan menggunakan teknik penarikan data non-probability sampling dengan jenis purposive sampling. Penelitian ini melakukan teknik analisis data dengan menggunakan hierarchical multiple regression. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh perceived supervisor support terhadap turnover intention dan juga terdapat pengaruh perceived supervisor support terhadap task performance pada karyawan di DKI Jakarta. Selain itu, self efficacy juga terbukti menjadi variabel mediasi antara perceived supervisor support terhadap turnover intention dan perceived supervisor support terhadap task
High turnover intention and low task performance are problems in the company that must be handled and can be solved by the perceived high support from supervisors and high confidence in themselves during work (self efficacy). Both of these problems can be experienced by all employees, especially generation Z employees. Therefore, the purpose of this study is to analyze the effect of perceived supervisor support on employees turnover intention and task performance with self-efficacy as a mediating variable for employees in DKI Jakarta. With an explanatory purpose, this study uses a quantitative approach by distributing questionnaires distributed online to 253 Generation Z respondents who work as employees in DKI Jakarta which were obtained using a non-probability sampling technique with purposive sampling. This study uses data analysis techniques using hierarchical multiple regression. The results of this study indicate that there is an effect of perceived supervisor support on turnover intention and there is also an effect of perceived supervisor support on task performance for employees in DKI Jakarta. In addition, self-efficacy is also proven to be a mediating variable between perceived supervisor support on turnover intention and perceived supervisor support on task performance for Generation Z employees in DKI Jakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Eileenthia Nimas Aryane
"Dibandingkan dengan generasi lainnya, karyawan milenial identik dengan tingkat kecenderungan turnover yang lebih tinggi. Meski begitu, adanya perilaku proaktif dalam mengubah aspek pekerjaan melalui job crafting diketahui dapat mempertahankan keberadaan karyawan pada pekerjaan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melihat hubungan antara job crafting dengan turnover intention yang dimediasi oleh keterikatan kerja pada karyawan milenial di Indonesia. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini, antara lain: Job Crafting Scale, UWES Short Version, dan Turnover Intention Scale. Partisipan dalam penelitian ini adalah karyawan generasi milenial (usia 24-40 tahun) dengan masa kerja minimal 1 tahun, dengan rincian 122 partisipan laki-laki dan 137 partisipan perempuan (N = 259). Melalui analisis regresi mediasi menggunakan Makro PROCESS oleh Hayes, ditemukan hasil bahwa keterikatan kerja memediasi sebagian hubungan antara job crafting dengan turnover intention. Hal ini menggambarkan jika job crafting dapat memberikan dampak secara langsung terhadap turnover intention (c' = .08, p < .05), namun juga dapat berdampak secara tidak langsung melalui adanya peran keterikatan kerja sebagai perantara (ab = -.14, p < .05).
Millennials employees tend to have a higher level of turnover intention compared with other generations. However, employees that proactively craft their job was found to have a lower turnover intention. Therefore, this study aims to examine the relationship between job crafting and turnover intention mediated by work engagement among millennial employees in Indonesia. The instruments used in this study include Job Crafting Scale, UWES Short Version, and Turnover Intention Scale. Participants in this study were millennials employees (aged 24-40 years) with a minimum working period of 1 year, with details of 122 male participants and 137 female participants (N = 259). Through mediation regression analysis using the Macro PROCESS by Hayes, it was found that work engagement partially mediates the relationship between job crafting and turnover intention. This illustrates that job crafting can directly affect the turnover intention (c' = .08, p < .05), but also indirectly affect the turnover intention through work engagement as a mediator (ab = -.14, p < .05)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Pingkan Gading
"Salah satu tantangan sering dialami oleh perusahaan, termasuk perusahaan startup dan berkaitan dengan sumber daya manusia adalah tingkat turnover karyawan yang tinggi. Fenomena turnover tentunya diawali oleh turnover intention, yaitu niat serta keinginan karyawan untuk meninggalkan perusahaan. Dalam mengatasi hal tersebut, salah satu langkah efektif yang dapat perusahaan adalah mengidentifikasi variabel faktor yang berkaitan dengan turnover intention. Terdapat beberapa variabel faktor yang dapat dikaitkan dengan turnover intention, yaitu job demands dan job resources. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh job demands terhadap turnover intention dengan job resources sebagai variabel moderasi pada karyawan startup di DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan teknik purposive sampling kepada 182 orang responden karyawan startup yang bekerja di Jakarta melalui Google Form. Kemudian, data dianalisis menggunakan teknik SEM-PLS dengan bantuan perangkat lunak SmartPLS 4 dan IBM SPSS Statistics 20. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa job demands memiliki pengaruh positif signifikan terhadap turnover intention karyawan startup di DKI Jakarta. Selain itu, hasil uji moderasi menunjukkan bahwa job resources secara negatif signifikan memoderasi pengaruh job demands terhadap turnover intention karyawan startup di DKI Jakarta.
One challenge often experienced by companies, including startup companies and related to human resources, is high employee turnover. The turnover phenomenon begins with turnover intention (intention of employees to leave the company. In overcoming this, one of the practical steps that the company can take is to identify the variable factors related to turnover intention. Several factors can be associated with turnover intention: job demands and resources. This study aims to analyze the effect of job demands on turnover intention with job resources as moderation variables in startup employees in DKI Jakarta. This study uses a quantitative approach using a purposive sampling technique for 182 startup employee respondents who work in Jakarta. Then, the data was analyzed using the SEM-PLS. The results of this study showed that Job Demands had a positive and significant relationship with the turnover intention of startup employees in DKI Jakarta. In addition, the results of the moderation test showed that job resources negatively significantly moderate the effect of job demands on the turnover intention of startup employees in DKI Jakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Lovina Anggun Chaerunnisa
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh penggunaan media sosial pada keterlibatan karyawan, pengaruh keterlibatan karyawan pada komitmen afektif, dan efek mediasi dari kepuasan kerja dalam komitmen afektif pada turnover intention pada generasi milenial di Indonesia. Penelitian ini menggunakan desain konklusif dan pendekatan kuantitatif dengan kuesioner sebagai alat penelitian. Metode analisis untuk penelitian ini adalah Structural Equation Modeling (SEM) dengan aplikasi LISREL 5.21.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 206 responden, penelitian ini membuktikan bahwa penggunaan media sosial memiliki efek pada keterlibatan karyawan, baik pada keterlibatan kerja dan keterlibatan organisasi. Hasil juga membuktikan bahwa baik keterlibatan kerja dan keterlibatan organisasi sebagai atribut keterlibatan karyawan memiliki pengaruh positif pada komitmen afektif.
Studi ini menunjukkan keterlibatan organisasi memiliki dampak yang lebih besar daripada keterlibatan kerja pada komitmen afektif. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa komitmen afektif berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja dan berpengaruh negatif terhadap turnover intention. Terakhir, kepuasan kerja sebagian dapat memediasi efek negatif dari komitmen afektif pada niat turnover.
The purpose of this study was to examine the effect of the use of social media on employee engagement, the effect of employee involvement on affective commitment, and the mediating effect of job satisfaction on affective commitment on turnover intention on millennial generation in Indonesia. This study uses a conclusive design and quantitative approach with a questionnaire as a research tool. The analytical method for this research is Structural Equation Modeling (SEM) with the application of LISREL 5.21.Based on the results of research conducted on 206 respondents, this study proves that the use of social media has an effect on employee engagement, both on work engagement and organizational involvement. The results also prove that both work engagement and organizational involvement as attributes of employee involvement have a positive influence on affective commitment.This study shows organizational involvement has a greater impact than work engagement on affective commitment. The results also showed that affective commitment had a positive effect on job satisfaction and had a negative effect on turnover intention. Finally, job satisfaction can partly mediate the negative effects of affective commitment on turnover intentions."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Astri Chandra Pradhipta
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari persepsi karyawan mengenai pelatihan terhadap turnover intention dimediasi oleh komitmen afektif pada Bank XYZ kantor cabang Surakarta. Terdapat lima sub-variabel yang digunakan untuk variabel persepsi pelatihan yaitu perceived availability of training, motivation to learn, perceived supervisor support for training, perceived co-worker support for training, dan perceived benefit of training. Responden dari penelitian ini adalah 144 orang karyawan Bank XYZ kantor cabang Surakarta yang merupakan karyawan tetap di perusahaan tersebut. Dengan menggunakan causal steps yang dikembangkan oleh Baron & Kenny (1986) menentukan hasil mediasi, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dari kelima sub-variabel persepsi pelatihan yang digunakan hanya tiga sub-variabel yaitu perceived availability of training, motivation to learn, dan perceived benefit of training yang memberikan pengaruh terhadap turnover intention dengan dimediasi oleh komitmen afektif. Sub-variabel perceived availability of training dimediasi secara penuh (complete mediation) oleh komitmen afektif sedangkan motivation to learn dimediasi secara partial oleh komitmen afektif. Pengaruh perceived benefit of training terhadap turnover intention juga dimediasi oleh komitmen afektif, mediasi yang muncul pada hubungan tersebut berupa inconsistent dan partial mediation.
This study aims to determine the impact of employee’s perception of training toward turnover intention mediated by affective commitment in Bank XYZ Surakarta branch office. There are five sub variables of employee's perception of training which being used. The respondents of this study were 144 permanent employees of Bank XYZ Surakarta branch office. By using the causal steps developed by Baron & Kenny (1986) to determine mediated result, the result of this study performs that only three out of five variables give impact toward turnover intention mediated by affective commitment. Sub variable of perceived availability of training was completely mediated by affective commitment while motivation to learn partially mediated by affective commitment. The impact of perceived benefit of training toward turnover intention was as well impacted by affective commitment which appeared on the relation as inconsistent and partial mediation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56578
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Selianti Permata Sari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh otonomi kerja dan motivasi intrinsik terhadap turnover intention yang dimediasi oleh komitmen afektif. Responden dalam penelitian ini adalah 160 karyawan di wilayah Jabodetabek. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation Model SEM . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komitmen afektif telah terbukti memediasi hubungan pengaruh antara motivasi intrinsik dengan turnover intention secara penuh full-mediation . Sedangkan otonomi kerja dapat mempengaruhi langsung terhadap turnover intention tanpa melalui peran mediasi komitmen afektif.
This research aims to examine the effect of job autonomy and intrinsic motivation to turnover intention through affective commitment as mediating variable. The respondents of this study are 160 full time of employees in Jabodetabek region. This study uses Structural Equation Model SEM to analysis the data. The result if this research shows that affective commitment can mediate impact of intrinsic motivation to turnover intention as full mediation while job autonomy has direct connection to turnover intention without is not mediated by affective commitment."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68563
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Tony Hartono
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh work engagement sebagai mediator terhadap kepemimpinan transformasional dan challenge stressors dengan turnover intention. Penelitian dilakukan pada 79 karyawan tetap yang bekerja di seluruh kantor cabang pada Lembaga Pendidikan Indonesia Amerika yang tersebar di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa work engagement mempunyai pengaruh sebagai mediator baik antara kepemimpinan transformasional maupun challenge stressors terhadap
turnover intention. Total effect terbesar ditemukan pada hubungan antara kepemimpinan transformasional terhadap turnover intention dengan melalui work engagement sebagai mediator.
The study aims to examine the effect of work engagement as a mediator on transformational leadership and challenge stressors to turnover intention. The research was conducted on 79 permanent employees who worked in all branch offices in Lembaga Pendidikan Indonesia Amerika spread in Jakarta, West Java, Central Java and East Java. The results showed that work engagement has influence as a mediator between transformational leadership and challenge stressors to turnover intention. The biggest total effect is found in the relationship between transformational leadership to turnover intention through work engagement as mediator."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T54022
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library