Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 230957 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Rizqi Fauzi
"Penelitian ini menjelaskan pola asuh anak pada keluarga militer dalam hubungannya dengan institusi pendidikan militer orang tua, studi ini berfokus pada TNI Angkatan Darat. Penelitian ini mengisi kelemahan kajian pola asuh anak di keluarga militer terdahulu yang berfokus pada jenis-jenis pola asuh keluarga militer, implikasi penempatan militer terhadap hubungan orang tua militer dengan anaknya, serta pendidikan militer dan kehidupan prajurit setelahnya. Peneliti berargumen bahwa dalam mengasuh anak, anggota militer menerapkan nilai-nilai militer yang diperoleh selama pendidikan militer sebab latar pendidikan orang tua militer menjadi dasar dalam mengasuh anak. Keluarga militer menyerap nilai-nilai militer karena batas profesional dan pribadi di dalam militer sangat tipis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, data utama diperoleh melalui wawancara mendalam dengan anggota militer lulusan sekolah pendidikan dan pembentukan militer (Akademi, Sekolah Bintara, dan Sekolah Tamtama) yang telah berkeluarga dan memiliki anak dalam kerangka indikator total institution. Penelitian ini menunjukan bahwa terdapat keterkaitan antara teknik pola asuh dengan nilai-nilai militer yang diperoleh orang tua selama pendidikan militernya. Meskipun demikian, tidak seluruh teknik pola asuh orang tua militer berkaitan pendidikan militer mereka. Penelitian ini menunjukan terdapat perbedaan praktik-praktik indikator institusi total dalam institusi pendidikan militer yang diteliti yaitu Akademi Militer, Sekolah Bintara, dan Sekolah Tamtama. Penelitian ini juga menunjukan bahwa terdapat faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keterkaitan antara pola asuh orang tua militer dengan nilai-nilai militer dari institusi pendidikan militer, yaitu faktor internal keluarga dan faktor eksternal keluarga.

This research describes the parenting of children in military families in relation to parents' military educational institutions, this study focuses on the TNI - AD. This research fills in the weaknesses of the former study of child parenting in military families which focuses on the types of military family parenting, the implications of military deployment on the relationship between military parents and their children, and also military education and the lives of soldiers afterward. Researchers argue that in parenting children, military members apply military values obtained during military education because the educational background of military parents is the basis for parenting the children. Military families absorb military values because the professional and personal boundaries within the military are very thin. This study uses a qualitative approach, the main data obtained through in-depth interviews with members of the military who graduated from military education institutions (Akademi, Sekolah Bintara, and Sekolah Tamtama) who are married and have children within the total institution indicator framework. This study shows that there is a link between parenting techniques and military values acquired by parents during their military education. However, not all of the parenting techniques of military parents are related to their military education. This research shows that there are differences in the practices of total institution indicators in the military education institutions studied, namely the Akademi, Sekolah Bintara, dan Sekolah Tamtama. This study also shows that there are factors that influence the relationship between military parents' parenting and military values from military education institutions, namely family internal factors and family external factors."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arum Arasekar Kinanthi
"ABSTRAKCT/b>
Skripsi ini mendeskripsikan tentang ragam pengasuhan dalam empat keluarga dengan anak autis. Pengasuhan yang dilakukan oleh keluarga bertujuan supaya anak autis bisa diterima di masyarakat seperti anak normal pada umumnya. Keempat keluarga memiliki cara pengasuhan yang diyakini dapat meminimalisasi kebutuhan khusus anak autis. Pengumpulan data dilakukan dengan cara in-depth interview dan pengamatan terlibat untuk mengetahui cara pengasuhan yang dilakukan masing-masing keluarga terhadap anak autis. Skripsi ini juga menjelaskan tentang adaptasi yang dilakukan asisten rumah tangga sebagai fictive kin sehingga mereka bisa bekerja mengasuh anak autis dalam jangka waktu yang lama.

ABSTRACT
This thesis describes the variety of parenting in four families with children with autism. Parenting is done by the family aims so that children with autism can be accepted like normal children in the society. The four families have their own way of parenting that is believed to minimize the special needs of children with autism. The data was collected with qualitative research method, by in depth interviews and observations participation to find out how each family cares for the children with autism. This thesis also explains the adaptation for housekeepers as fictive kin for children with autism for long periods of time. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This exploratory located in a small area called Dukuh Gamol. Almost people in this region are on-going or farmer of women migrant worker. Their husband,children, and family involved as respondent....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Musyarrafah Hamdani
"ABSTRAK
Hasil Survei Terpadu Biologis dan Perilaku tahun 2013 menunjukkan bahwa Makassar 6.9 menempati posisi ketiga pada data proporsi remaja yang melakukan hubungan seksual pranikah berdasarkan kota dengan usia termuda 13 tahun. Penelitian bertujuan untuk mengeksplorasi sejauh mana implementasi budaya siri rsquo; dalam pengasuhan anak di keluarga masyarakat suku Bugis dan Makassar berkaitan dengan perilaku seks pranikah pada remaja di Kota Makassar. Pendekatan kualitatif yang menggunakan etnografi dengan life history approach sebagai metode penelitian melalui wawancara mendalam dan observasi partisipatif. Melalui proses belajar kebudayaan sendiri, yaitu internalisasi, sosialisasi, dan enkulturasi orang tua telah menerapkan budaya siri rsquo; dalam mengasuh anaknya yang dimulai saat anak memasuki masa pubertas. Orang tua menanamkan secara tersirat dengan nasihat lsquo;jaga diri dan nama baik keluarga rsquo; yang ditujukan kepada perilaku seks pranikah. Usaha remaja menjaga siri rsquo; keluarga menjadi penahan dalam melakukan seks pranikah. Diharapkan adanya pengarusutamaan siri rsquo; dalam upaya mencegah remaja sekolah untuk melakukan perilaku seks pranikah, terutama Dinas Pendidikan Kota Makassar diharapkan memasukkan materi siri rsquo; dalam ajaran Muatan Lokal. Begitupun dengan orang tua yang senantiasa menanamkan siri rsquo; kepada anaknya tidak hanya saat masa pubertas, namun dimulai sejak masih kanak-kanak.

ABSTRACT
Integrated Surveys of Biological and Behavior in 2013 showed that Makassar 6.9 ranked third on of teenagers who had premarital sexual intercourse according to the city with the youngest age of 13 years. The study aimed to explore the implementation of siri rsquo in parenting of Buginese and Makassar ethnic families related to adolescents rsquo premarital sex behavior in Makassar. Qualitative approach that used ethnography with life history approach as a research method through in depth interviews and participant observation. Through the process of learning their own culture internalization, socialization, and enculturation , the parents had implemented siri rsquo in raising their children since the child entered the period of puberty. Parents instilled siri rsquo implicitly through advice lsquo protect yourself and the good name of the family rsquo aimed to prevent premarital sex behavior. Teenagers take care of siri rsquo family to be a barrier in premarital sex. Siri rsquo mainstreaming should be held to prevent school adolescents to engage in premarital sexual behaviors, particularly the Provincial Education Board of Makassar is expected to involve siri rsquo as material in Local Content ldquo Muatan Lokal rdquo subject. As well parents should instill the values of siri rsquo to their child not only during puberty, but since as a child."
2017
T48744
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daffa Safa Jelita
"Penelitian ini membahas mengenai pembentukan karakter anak yang dipengaruhi oleh model pola asuh orang tua dalam cerkak Bocah Ngeyel. Korpus yang digunakan pada penelitian ini berupa karya sastra Jawa cerkak yang berjudul Bocah Ngeyel karya Linda Putriyana yang diterbitkan dalam buku “Antologi cerkak peningkatan kreativitas penulisan Sastra Jawa tahun 2010”. Terdapat isu problematik pada tokoh anak dalam cerkak, dengan karakter buruk yang dimiliki oleh tokoh anak tersebut pola asuh orang tua dilihat sebagai salah satu pengaruh serta keterkaitan dari karakter tokoh anak dengan ungkapan bahasa Jawa Lambe Satumang Kari Samerang. Penelitian ini menganalisis karakter dari tokoh anak dengan menunjukkan kutipan-kutipan berupa dialog atau narasi dalam cerkak sebagai penegasan dari karakter tersebut. Metode deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian ini untuk mendeskripsikan kutipan data yang berupa narasi dan dialog dalam cerkak. Penelitian ini menganalisis isi dari karya sastra yang dituju secara struktural dengan menggunakan pendekatan sastra objektif sebagaimana dikemukakan oleh Abrams (1971). Hasil penelitian ini dapat disimpulkan jika terdapat kecenderungan model pola asuh permisif yang orang tua terapkan pada tokoh anak sehingga terbentuklah karakter buruk pada anak, dengan demikian terdapat rekomendasi untuk orang tua agar menerapkan keseimbangan antara pola asuh permisif, demokratis dan otoriter pada anak.

This study discusses the formation of children's character which is influenced by the parenting model of the parents in the cerkak Bocah Ngeyel. The corpus used in this study is a Javanese cerkak literary work entitled Bocah Ngeyel by Linda Putriyana which was published in the book “Antologi cerkak peningkatan kreativitas penulisan Sastra Jawa tahun 2010”. There is a problematic issue in the child character in cerkak, with the bad character possessed by the child character parenting style is seen as one of the influences and linkages of the character of the child with the Javanese expression Lambe Satumang Kari Samerang. This study analyzes the character of the children's characters by showing quotations in the form of dialogue or narration in the short story as an affirmation of these characters. Qualitative descriptive methods were used in this study to describe data quotations in the form of narration and dialogue in the cerkak. This study analyzes the content of the intended literary work structurally by using an objective literary approach as proposed by Abrams (1971). The results of this study can be concluded if there is a tendency for the permissive parenting model that parents apply to children's characters so that bad characters are formed in children, thus there are recommendations for parents to apply a balance between permissive, democratic and authoritarian parenting styles for children."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Umami
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat Hubungan antara Pola Pengasuhan dan Regulasi Emosi Anak Usia 2-7 tahun pada Keluarga dengan Kedua Orangtua Bekerja. Sebanyak 80 orangtua pada keluarga dengan kedua pasangan bekerja menjadi partisipan dalam penelitian ini dengan mengisi kuesioner cetak maupun online yang berisikan item-item yang mengukur pola pengasuhan orangtua dan regulasi emosi pada anak. Pola pengasuhan orangtua diukur dengan alat ukur Parenting Style Development Questionnaire (PSDQ) yang dikonstruksi oleh Robinson, dkk (1995).Dari hasil penelitian ini, terdapat 41 orangtua yang menerapkan pola pengasuhanAuthoritative, 25 orangtua yang menerapkan pola pengasuhan Authoritarian, dan 14orangtua yang menerapkan pola pengasuhanPermissive. Selanjutnya Regulasi Emosi diukur dengan menggunakan alat ukur Emotion Regulation Checklist (ERC) yang dikonstruksi oleh Shields & Cicchetti (1997). Pada penelitian ini ditunjukkan rata-rata hasil skor regulasi emosi anak usia 2-7 tahun sebesar 72,16, dari angka ini diidentifikasikan bahwa terdapat 34 anak yang memiliki kemampuan regulasi emosi baik dan 46 anak yang memiliki kemampuan regulasi emosi buruk.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapathubungan yang signifikan antara ketiga pola pengasuhan orangtua dan regulasi emosi pada anak.

This study was conducted to see the relationship between parenting style and emotion regulation on children aged 2-7 years from dual-earner family. A total of 80 parents in families with both spouses working become participants in this study by completing a physic or online questionnaire containing items that measure parenting style and emotion regulation in children. Parenting style was measured by a Parenting Style Development Questionnaire (PSDQ) constructed by Robinson, dkk (1995). From the result of this study, there are 41parents who apply authoritative parenting style,25 parents who apply authoritarian parenting style, and 14 parents who apply permissive parenting style. Furthermore, Emotion Regulation is measured by Emotion Regulation Checklist (ERC), which is constructed by Shields & Cicchetti (1997). In this study, the results indicated an average score of emotion regulation on children aged 2-7 years at 72.16, this figure was identified that there is 34 children who have a good emotion regulation abilities and 46 children who have poor emotion regulation abilities. The results of this study indicate that there are significant relationship between threeparenting style and emotion regulation on children.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S58361
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fuaduddin
Jakarta: Lembaga Kajian Agama & Jender dan Solidaritas Perempuan dan The Asia, 1999
297 FUA p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Yani Basuki
"Disertasi atau penelitian ini mengkaji tentang Reformasi TNI dari perspektif sosiologi. Ada ernpat aspek kajian yang hendak dibahas. Pertama, kajian kritis tentang proses dan progres Reformasi TNI yang telah berlangsung kurang lebih 9 tahun (1998-2007). Kedua, membandingkan bagaimana pandangan internal-eksternal TNI dan pandangan media tentang Reformasi TNI. Ketiga, memperbandingkan bagaimana pola dan profesionalitas Reformasi TNI sebagai sebuah kasus mundurnya militer dari politik (military withdrawal from politics) dengan 71 kasus pola dan profesionalitas rnundumya militer dari politik yang pernah terjadi di beberapa negara lain. Keempat, mengkaji tentang perubahan TNI, apakah setelah 9 tahun melaksanakan Reformasi Internal, posisi TNI sudah Iebih fungsional dalam tatanan kehidupan nasional bangsa Indonesia saat ini ?.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana Reformasi TNI sebagai sebuah proses mundurnya militer dari politik yang berlangsung di tengah perubahan konfigurasi masyarakat global maupun nasional. Reformasi TNI tidak berlangsang di diruang hampa (invacuum social system), bahkan berlangsung ditengah masyarakat yang sedang dalam "euphoria" reformasi. Bagaimana dinamika dan interaksi sosial yang ada dalam kerangka memposisikan diri TNI secara tepat dalam sistem sosial bangsa Indonesia dan lebih fungsional, sinergi dengan fungsi-fungsi yang lain. Bagaimana pola dan profesionalitas perubahan yang mewarnai proses dan progres reformasi TNI yang sudah berlangsung selama ini.
Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini dirancang dengan menggabungkan antara metode. kuantitatif dan kualitatif. Meskipun masing-masing pendekatan tersebut memiliki paradigma yang berbeda, namun penggabungannya sangat dimungkinkan. Penggabungan kedua pendekatan dengan satu obyek yang sama secara bergantian, diharapkan menghasilkan temuan yang Iebih komprehensif karena menggabungan keduanya juga dalam kerangka trianggulasi penelitian kualitatif (Susan Stainback, 1988 ; Sugiyono, 2006). Untuk memperoleh data yang diharapkan, maka digunakan ernpat teknik pengumpulan data, yaitu studi dokumentasi, penyebaran angket, wawancara mendalam ( in depth inrenrfew) dan focus group discussion (FGD).
Landasan teori yang digunakan dalam kajian ini adalah teori tentang mundurnya militer dari politik (military withdrawal from politics) Talakder Maniruzzaman (1998) dan teori fungsionalisme struktural, Talcott Parsons (1957) dan Robert K. Morton (1957). Dalam hasil penelitiannya, Talukder Maniruzzaman menetapkan tentang bagaimana kriteria pola dan prafesionalitas yang timbul dalam 71 kasus mundurnya militer dari politik . Ia membagi dalam lima macam pola mundurnya militer dari politik. Yaitu : a) Mundur secara terjadwal dan terencana segera setelah diIangsungkan Pemilihan Umum, b) Mundur secara mendadak setelah menyerahkan kekuatan pemerintah sipil sementara, c) Mundur lewat revolusi sosial, d) Mundar Iewat pemberantasan massal, e) Mundur karena invasi atau intervensi negara asing. (falukder Manirazzaman,1998 hal 31-33).
Sementara tentang profesionalitas mundurnya militer dari politik, Talukder M membagi dalam 2 kriteria, yaitu mundur secara "Profesional" dan secara ?tidak profesional". Tentara yang profesianal, keluar dari dunia politik secara terencana dan penuh pertimbangan, dan mundur dengan keyakinan bahwa ia telah memenuhi semua tujuan intervensinya atau merasa bosan dan merasa tidak mampu lagi untuk memerintah. Sedang Tentara yang tidak professional mundur dari politik dengan mendadak dan tiba-tiba, terlibat dalam beberapa kali intervensi dan kemudian kembali ke barak hanya merupakan penundaan terhadap prospek demiliterisasi politik dalam jangka panjang di negara-negara tersebut. Militer mereka terpecah-pecah oleh berbagai loyalitas primordial dan sektarian (Talukder Maniruzzaman, 1998:277-278).
Dalam perspektif fungsionalis Talcott Parsons (1937) dan Robert Merton (1957), setiap kelompok atau lembaga melaksanakan tugas tertentu dan terus menerus, katena hal itu fungsional. Suatu nilai atau kejadian pada suatu waktu atau tempat dapat menjadi fungsional atau disfungsional pada saat dan tempat yang berbeda. Bila suatu perubahan sosial tertentu mempromosikan suatu keseimbangan yang serasi, hal tersebut dianggap fungsional ; bila perubahan sosial tersebut mengganggu keseimbangan, hal tersebut merupakan gangguan fangsional ; bila perubahan sosial tidak membawa pengaruh, maka hal tersebut tidak fungsional. (Paul B. Horton & Chester I, 1993:l8).
Merton (l963:105), mendefinisikan fungsi sebagai ?konsekuensi-konsekuensi yang dapat diamati yang menimbulkan adaptasi atau penyesuaian dari sistem tertentu". Sedang (Rocher, 1975:-40) mendefinisikan fungsi (function) adalah "Kumpulan kegiatan yang ditujukan ke arah pemenuhan kebutuhan tertentu atau kebutuhan sistem". Sementara Parsons bersama dan bersinergi dengan fungsi-fungsi komponen bangsa lainnya. Komitmen TNI ke depan adalah, bahwa semua tindakan TNI senantiasa : 1) Harus dalam kerangka pelaksanaan tugas negara. 2) Dalam rangka pemberdayaan kelembagaan fungsional. 3) Posisi, peran dan tindakan TNI harus berdasarkan kesepakatan bangsa melalui mekanisme institusional yang ada 4) Ditempatkan dan menempatkan diri sebagai bagian dari sistem Nasional. 5) Ditetapkan melalui ketetapan-ketetapan yang diatur secara konstitusional.
Dalam progres implementasi Reformasi yang berlangsung secara gradual dan berlanjut telah tercatat adanya 31 poin perubahan yang meliputi aspek struktur, kultur dan doktrin. Dua puluh enam diantaranya bersifat final, dan lainnya merupakan proses berlanjut. Pada dasarnya setiap perubahan paradigma, struktur dan doktrin, langsung atau tidak langsung akan berpengaruh terhadap perubahan kultur atau perilaku. Namun masih banyak pula masyarakat yang kurang memahami adanya perubahan-perubahan tersebut. Kasus-kasus pelanggaran oknum prajurit TNI sering direpresentasikan belum berubahnya kultur TNI. Begitu juga kiprah purnawirawan TNI (yang statusnya sudah sebagai masyarakar sipil) di berbagai bidang kehidupan yang digeluti, sering dihubungkan dan atau direpresentasikan sebagai kebijakan pimpinan atau institusi TNI. Padahal keberadaan dan kegiatan mereka sudah tidak lagi ada hubungan struktural dengan institusi TNI.
Tentang pandangan internal dan ekternal TNI, melalui survey atau pengisian angket terhadap 2.400 orang responden dan melalui uji statistik Chi Square dan atau V. Cramer menunjukkan bahwa secara prinsip tidak ada perbedaan pandangan internal dan eksternal TNI terhadap 10 items pertanyaan seputar reformasi TNI. Begitu juga pandangan media tentang progres Reformasi TNI menunjukkan bahwa secara umum tidak terdapat perbedaan agenda atau pandangan antara HU Kompas dan HU Republika (yang menjadi sampel dalam penelitian ini), baik dalam penempatan berita maupun isi dan kecenderungan beritanya.
Tentang pola Reformasi TNI. Jika pola Reformasi TNI diperbandingkan dengan 5 pola mundurnya militer dari politik (military withdrawal from politics) pada beberapa negara Iain, maka dengan melihat faktor kesamaan dan perbedaan serta kekhusannya, dapat dirumuskan bahwa Reformasi TNI berlangsung secara gradual, bertingkat dan berlanjut. Tidak terkait dengan dilangaungkannya Pemilu terlebih dahulu. Tidak disertai penyerahan kekuasaan sipil sementara, tanpa revolusi sosial tanpa pemberontakan massal, tidak ada invasi atau intervensi asing. Sedang profesionalitas Reformasi TNI apabila diperbandingkan dengan profesionalitas dari kasus-kasus mundurnya militer dari politik pada beberapa militer negara asing, maka antara perbedaan, kesamaan dan ke ?khasan?nya, kriteria Reformasi TNI termasuk dalam kriteria mundur dari politik secara profesional. Dalam hal ini : Reformasi TNI dilaksanakan secara gradual, bertingkat dan berlanjut. Tidak mendadak, tidak tergesa-gesa. Telah ada pemikira-pemikiran reformis yang mendahului. Dilaksanakan dengan dilandasi kesadaran adanya kesalahan dalam format politik Negara di masa lalu. TNI ingin menata posisi dan perannya yang tepat dalam tatanan kehidupan nasional yang demokratis dan fungsional bersama fungsi-fungsi/komponen bangsa Iainnya. Reformasi internal merupakan tekad dan komitmen TNI dan juga bangsa Indonesia pada umumnya.
Tentang Refungsionalisasi Peran TNI. Dalam perspektif sosiolagis-fungsionaIis, Reformasi Internal TNI merupakan upaya TNI untuk merefungsionalisasi perannya yang di masa lalu dinilai ?disfungsi?. Dengan telah adanya 31 item perubahan baik dari aspek struktur, kultur maupun doktrin, dan didukung data-data hasil penelitian lainnya, kondisi TNI saat ini telah lebih fungsional baik bagi stake holder TNI, TNI sendiri, Negara maupun Masyarakat. Namun demikian untuk optimalisasinya masih dipengaruhi oleh kondisi yang berkaitan dengan tingkat profesionalisme yang ada saat ini, kejelasan rumusan tugas dan bagaimana reformasi subsistem sosial atau masyarakat Indonesia lainnya.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut penulis merekomendasikan bahwa TNI sebagai salah satu komponen atau sub sistem dari sistem sosial bangsa Indonesia memikul tugas dan tanggung jawab strategis sebagai komponen utama di bidang pertahanan. Oleh karena itu untuk mewujudkan TNI yang profesional, fungsional dan memiliki daya tangkal (deterrence) tinggi, tidaklah cukup hanya dirumuskan oleh TNI sendiri, juga tidak oleh pihak ekternal semata, tetapi harus melihatkan internal TNI dan komponen bangsa lainnya secara proporsional. Oleh karena itu, terbukanya ruang publik untuk mengkomunikasikan proses dan progres Reformasi TNI sangat penting."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2007
D832
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Esty Hellia Mainap
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai proses sosialisasi dan pola pengasuhan yang diberikan keluarga kepada remaja pelaku perkosaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses sosialisasi dan pola pengasuhan yang diberikan, kelekatan yang didapatkan, keterlibatan agen lain dalam proses sosialisasi remaja pelaku perkosaan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif studi kasus yang melibatkan informan kunci yaitu remaja pelaku perkosaan dan keluarganya. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa sosialisasi yang didapatkan oleh RPP tidak lengkap dan tidak jelas informasinya, hal itu disebabkan oleh pengasuhan keluarga yang cenderung otoritatif, tidak terlibat, namun permisif atau tanpa pengawasan dan pengendalian. Selain itu proses sosialisasi dan pengasuhan yang diberikan tanpa kelekatan yang aman (secure attachment) sehingga memperbesar akses RPP mendapat sosialisasi negatif dari agen lain yaitu teman sebaya dan media massa yang tidak terkontrol."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wening Adityasari
"[Tesis ini menganalisis Faktor Faktor Kinerja Koperasi Primer Koperasi Pusjarah TNI Puspen TNI dan Puskes TNI di Lingkungan Mabes TNI dengan Berdasarkan Perspektif 7's Mckinsey Penelitian ini menggunakan pendekatan Post Positivism dengan menggunakan metode kualitatif Faktor faktor yang mendukung kinerja di koperasi Pusjarah TNI Puspen TNI dan Puskes TNI sebagai subyek penelitian sebagai berikut 1 Adanya nilai yang berkembang dan dianut oleh anggota koperasi untuk selalu memberi dukungan bagi kemajuan koperasi dengan banyak memberikan masukan masukan feedback untuk peningkatan kegiatan perkoperasian Selain itu kepercayaan yang tinggi kepada Pengurus koperasi 2 Adanya dukungan dari dinas untuk kemajuan permodalan koperasi di masing masing primer koperasi 3 Style yang diterapkan bersifat demokratis dengan stlye yang berbeda dimasing masing koperasi namun tetap berdasar kepada asas kekeluargaan Faktor faktor yang menghambat kinerja di koperasi Pusjarah TNI Puspen TNI dan Puskes TNI sebagai berikut 1 Tidak adanya penetapan Standard Operational Procedure SOP dalam kegiatan koperasi sehari hari Prosedur yang ada ditetapkan pada saat Rapat Akhir Tahunan RAT dan dapat berubah sewaktu waktu berdasarkan kebijakan yang ditetapkan pada saat Rapat Akhir Tahunan RAT berikutnya 2 Tidak adanya struktur tersendiri untuk pengurus koperasi serta tidak adanya penetapan SOP dalam kegiatan koperasi sehari hari 3 Pengurus koperasi memiliki double duty antara sebagai pegawai dan sebagai pengurus koperasi sehingga tidak terfokus dengan kegiatan koperasi 4 Kurangnya pengetahuan pengurus tentang perkoperasian serta belum maksimalnya anggota memanfaatkan keberadaan koperasi dan koperasi hanya dikenal sebagai Unit Simpan Pinjam USIPA Hasil penelitian menyarankan membuat struktur tersendiri khusus koperasi Perlunya ditetapkan SOP yang jelas serta adanya evaluasi
This thesis analyzes Factors Primary Cooperative Performance Pusjarah TNI Puspen Puskes TNI and TNI at TNI Headquarters with the Perspective Under 7 39's McKinsey This study uses a Post Positivism approach using qualitative methods Factors that support the performance in cooperatives Pusjarah TNI Puspen TNI and Puskes TNI as research subjects as follows 1 There are values that developed and adopted by the cooperative members to provide support for the progress of the cooperative providing feedback for enhancement of cooperative activities The values also generates high confidence in the Board of the cooperative 2 There are supports by the department for the advancement of cooperative capital in each primary cooperative 3 Style applied is democratic with a different style in the respective cooperative however it still based on the principle of the family Factors that hamper the performance of cooperatives Pusjarah TNI Puspen TNI and Puskes TNI as follows 1 There is no enforcement of Standard Operational Procedure SOP in cooperative daily activities The procedure will be assigned in the End Annual Meeting RAT and open to modification at any time based on policies established by the next Final Annual Meeting RAT 2 There is no autonomous structure for the cooperative management along the lack of determination of SOP in cooperative daily activities 3 There is a double duty carried by the cooperative management that enforce them to be in charge as an employee but also as cooperative management that disrupt the focus of cooperative activities 4 Lack of knowledge regarding cooperatives and the board members have not make the most the advantage of cooperatives existency and cooperative only known as Savings and Loans Unit USIPA Results of the study suggest the department to establish an autonomous structure of cooperatives along with the assigns SOPs and evaluation., AbstractThis thesis analyzes Factors Primary Cooperative Performance Pusjarah TNI Puspen Puskes TNI and TNI at TNI Headquarters with the Perspective Under 7 39 s McKinsey This study uses a Post Positivism approach using qualitative methods Factors that support the performance in cooperatives Pusjarah TNI Puspen TNI and Puskes TNI as research subjects as follows 1 There are values that developed and adopted by the cooperative members to provide support for the progress of the cooperative providing feedback for enhancement of cooperative activities The values also generates high confidence in the Board of the cooperative 2 There are supports by the department for the advancement of cooperative capital in each primary cooperative 3 Style applied is democratic with a different style in the respective cooperative however it still based on the principle of the family Factors that hamper the performance of cooperatives Pusjarah TNI Puspen TNI and Puskes TNI as follows 1 There is no enforcement of Standard Operational Procedure SOP in cooperative daily activities The procedure will be assigned in the End Annual Meeting RAT and open to modification at any time based on policies established by the next Final Annual Meeting RAT 2 There is no autonomous structure for the cooperative management along the lack of determination of SOP in cooperative daily activities 3 There is a double duty carried by the cooperative management that enforce them to be in charge as an employee but also as cooperative management that disrupt the focus of cooperative activities 4 Lack of knowledge regarding cooperatives and the board members have not make the most the advantage of cooperatives existency and cooperative only known as Savings and Loans Unit USIPA Results of the study suggest the department to establish an autonomous structure of cooperatives along with the assigns SOPs and evaluation ]"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T45037
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>