Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 179014 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Silvia Vinawaty Soetedja
"Semakin berkembangnya kemajuan teknologi informasi, semakin tingginya persaingan rumah sakit, dan adanya regulasi pemerintah terkait sistem informasi rumah sakit, maka rumah sakit harus terus meningkatkan manajemen informasinya dengan penggunaan teknologi informasi berbasis komputer. Sejak Februari 2022, Charitas Hospital Palembang menambahkan chatting robot atau chatbot sebagai salah satu cara pendaftaran pasien rawat jalan. Dari data rumah sakit tahun 2022 diketahui bahwa sejak awal peluncurannya, penggunaan chatbot mengalami peningkatan setiap bulannya, namun jumlah tersebut belum mencapai separuh (masih dibawah 50%) dari total seluruh pasien rawat jalan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis efektifitas pendaftaran chatbot pada pelayanan rawat jalan di Charitas Hospital Palembang. Analisis dilakukan selama bulan April 2023 dengan menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Data primer didapatkan melalui kuesioner yang ditujukan kepada pasien rawat jalan yang mendaftar menggunakan chatbot dan mendaftar secara onsite/ datang langsung, dan data sekunder melalui SIMRS yaitu mengambil data waktu tunggu pasien untuk membandingkan waktu tunggu pasien yang mendaftar menggunakan chatbot dengan pasien yang mendaftar secara onsite/ datang langsung.
Efektivitas penggunaan chatbot pada pendaftaran rawat jalan dalam penelitian ini diukur dari tingkat kepuasan penggunaan chatbot dan berkurangnya waktu tunggu pasien di rumah sakit. Dari hasil penelitian ini, diketahui bahwa dengan adanya chatbot sebagai salah satu cara pendaftaran pasien rawat jalan terbukti efektif di dalam meningkatkan kinerja pelayanan pendaftaran pasien sehingga diharapkan akan semakin banyak pasien yang berobat ke Charitas Hospital Palembang.

Due to the growing progress of information technology, increasing hospital competition, and the existence of government regulations related to hospital information systems, hospitals must continue to improve their information management by using computer-based information technology. Since February 2022, Charitas Hospital Palembang has added chat robots, or chatbots, as a way of registering outpatients. From the hospital data for 2022, it is known that since its inception, the use of chatbots has increased every month, but this number has not yet reached half (still below 50%) of the total outpatients of the hospital. This study aims to analyze the effectiveness of chatbot registration in outpatient care at Charitas Hospital Palembang. The analysis was carried out during April 2023 using a quantitative method with a cross-sectional study design. Primary data is obtained through a questionnaire aimed at outpatients who register using chatbots and register onsite by coming in person, and secondary data is obtained through SIMRS, namely patient waiting time data to compare the waiting time of patients who register as chatbot users with patients who register onsite by coming directly.
The effectiveness of using chatbots on outpatient registration in this study measured by the satisfaction level of using chatbots and reduced patient waiting time at the hospital. From the results of this study, it is known that with the chatbot as a way to register outpatients has proven to be effective in increasing patient care patient registration service performance so that it is hoped that there will be more and more patients who seek treatment at Charitas Hospital Palembang.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harsono Santoso
"Bagian Gawat Darurat merupakan pintu gerbang dan cermirmya suatu rumah sakit yang memberikan pelayanan cepat, tepat, profesional tanpa mengabaikan keamanan pasien. Dengan kompleksnya permasalahan yang ada maka perlu diadakan penelitian untuk mengetahui gambaran pengelolaan pelayanan serta faktor input dan faktor proses yang mempengaruhi pengelolaan pelayanan di Bagian Gawat Darurat R S RK. Cbaritas Palembang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan pemecahan masalah yang di!akuk.an di BGD RS RK Cbaritas pada bulan Maret sampai April 2008 melalui wawaneara mendalarn, observasi langsung, dan telaah dokumen.
Hasil penelitian dengan mempergunakan problem priority matrix untuk memprioritaskan pemecahan masalah berdasarkan besarnya manfaat yang diperoleh dengan usaha yang dibutuhkan maka didapatkan lima permasalahan yang menduduki tiga rangking pertama yaitu lamanya waktu penjemputan pasien rawat inap, kualitas dokter jaga dan perawat BGD yang kurang jumlah perawat BGD kurang, pelaksanaan triase belum baik di BGD RS RK Charitas Palembang.
Disarankan adanya kordinasi antara direktorat medis dan keperawatan untuk mempercepat proses penjemputan pasien rawat inap, memberikan pendidikan dan pelatihan untuk dokter jaga dan perawat BGD, menambah tenaga perawat BGD mempertegas pelaksanaan triase dan membuka poli insidentil dekat BGD pada saat poli rawat jalan tutup.

The Emergency Department (ED) has already known as the gateway and the reflection of services given by the hospital which is suppose to be fast accurate and qualified without neglecting the pntient's safety. As the problem is more and more complicated regarding to services at the ED, therefore, a study is needed in order to explore how the quality of the service management is, as well as the input and process factors influenced at the ED of RK Charitas Hospital of Palembang. The research is a qualitative study with the Problem Solving Approach as the strategy of the study. The study is carried out at the ED of RK Charitas Hospital from March to April 2008 with an in-depth interview, direct observation and documents assessment (secondary data exploration), as the method of infonnation eolleetion.
The study is using the Problem Priority Matrix in order to find the problem solving prioritizing base on the magnitude of benefit yielded from effort required. There are five problems in the three first order, namely ; time for picking-up inpatient care at the ED still too long, inadequate quality of doctor and nurse at the ED, in adequate amount of nurses, and inadequancy on triase implementation at the ED of RK Charitas Hospital of Palembang.
It was suggested the existence of coordination between medical directorates and nursing to minimize time of patient?s transfer from ED to inpatient care unit, giving education and training for doctor and nurse at ED, adding nurse worker at ED, assuring triase implementation and opening an incidental unit near ED at the time of outpatient unit is closed.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T11520
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Wuri Handayani
"Saat ini, kurang dari 5 rumah sakit di Indonesia telah memanfaatkan teknologi informasi TI secara terintegrasi dan menyeluruh. Kondisi tersebut menjadikan tujuan utama penelitian ini melakukan analisis faktor-faktor penerimaan pengguna dan mengembangkan model penerimaan pengguna terhadap Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit SIMRS di Indonesia serta melakukan analisis terkait proses institusionalisasi SIMRS. Analisis proses institusionalisasi dilakukan untuk memberikan lesson learned terkait proses legitimasi SIMRS terhadap rumah sakit lain yang akan mengimplementasi SIMRS. Pemanfaatan SIMRS sangat diperlukan untuk mendukung program eHealth pemerintah. Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini mengambil sampel pengguna SIMRS manajemen, dokter, perawat dan staf administrasi di empat rumah sakit pemerintah dan empat rumah sakit swasta di Indonesia yang telah menggunakan dan mengimplementasi SIMRS secara parsial. Pendekatan kualitatif dilakukan pada proses institusionalisasi dan identifikasi faktor penerimaan pengguna terhadap SIMRS. Pendekatan kuantitatif dilakukan untuk identifikasi faktor penerimaan pengguna dengan menggunakan Entropy dan validasi model penerimaan pengguna dengan menggunakan Structural Equation Modelling SEM . Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa karakteristik individu kompatibilitas, keamanan informasi yang diharapkan dan kepercayaan diri pengguna dan organisasi dukungan manajemen, fasilitas pendukung dan keterlibatan pengguna dalam implementasi SIMRS lebih berpengaruh terhadap penerimaan pengguna dibandingkan dengan karakteristik teknologi.

Now days, less than 5 of all hospitals in Indonesia have used an integrated and comprehensive information technology IT . These conditions formulate the main purpose of this study are analysing the user acceptance factors and to develop an user acceptance model of Hospital Information System HIS in Indonesia as well as analysing the HIS institutionalization processes. The HIS institutionalization processes are conducted to provide lesson learned on the HIS legitimacy processes to other hospitals that will implement HIS. Implementation of the HIS is urgently required to support the government eHealth program. This study is a descriptive study using qualitative and quantitative approaches. This study involves the HIS users hospital management, doctors, nurses and administrative staff in four public, government owned hospitals and four public, private owned hospitals in Indonesia that have been using and implementing a partial HIS. A qualitative approach was performed during process of institutionalization and identification user acceptance factors of the HIS, while the quantitative approach is performed to rank the HIS user acceptance factors using Entropy and model validation of the HIS user acceptance model using Structural Equation Modelling SEM . Results of this study indicate that individual characteristics compatibility, information security expectancy and self efficacy and organization management support, supporting facility and user involvement in the implementation of HIS have a greater influence to user acceptance on the HIS compared to the technology characteristics."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
D2039
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Delis Septianti Balgis
"Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit merupakan salah satu rumah sakit di daerah Jakarta Timur yang telah mendukung pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) DKI Jakarta, yaitu dengan cara mengimplementasikan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Saat ini RSKD Duren Sawit sedang dalam tahap penerapan keamanan informasi SIMRS berdasarkan ISO/IEC 27001. Hal tersebut selaras dengan adanya Peraturan Mentri Kominfo No.4 tahun 2016 tentang sistem standar manajemen pengamanan informasi untuk penyelenggaraan sistem elektronik. Namun berdasarkan hasil evaluasi indeks Keamanan Informasi (KAMI) dari Badan Siber dan Sandi Negara, penerapan keamanan informasi di RSKD Duren Sawit belum memenuhi standar keamanan informasi. Penyebab utama dari permasalah tersebut ialah belum adanya penerapan manajemen risiko yang belum mengacu pada standar keamanan informasi. Oleh karena itu, perlu adanya perancangan manajemen risiko keamanan informasi untuk SIMRS RSKD Duren Sawit. Penelitian ini menggunakan kerangka kerja ISO/IEC 27005 sebagai panduan dalam merancang manajemen risiko serta mendukung konsep umum yang ditetapkan dalam ISO/IEC 27001. Pengumpulan data dilakukan dengan dua cara yaitu primer dan sekunder. Pengumpulan data primer berdasarkan wawancara secara langsung di Bagian Pelaksanan SIMRS RSKD Duren Sawit. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan menganalisis dokumen internal RSKD Duren Sawit terkait SIMRS. Penelitian ini menghasilkan 7 skenario risiko yang akan diterima (accept) dan 62 skenario yang akan dikontrol (mitigate). Rekomendasi kontrol disusun dengan mengacu pada ISO/IEC 27002. Berdasarkan penelitian ini dapat meminimalisir dampak kerugian bagi RSKD Duren Sawit. Selain itu, dapat meningkatkan keamanan informasi pada SIMRS RSKD Duren Sawit yang sesuai dengan regulasi pemerintah, serta dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan pihak manajemen demi peningkatan layanan SIMRS RSKD Duren Sawit.

Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit is one of the hospitals in the East Jakarta area that has supported the development of the Regional Health Information System DKI Jakarta (SIKDA), by implementing the Hospital Management Information System (SIMRS). Currently RSKD Duren Sawit is in the stage of implementing information security SIMRS based on ISO/IEC 27001. This is in line with the Regulation of the Minister of Communication and Information No. 4 of 2016 concerning the standard system of information security management for the implementation of electronic systems. However, based on the results of the evaluation of Indeks Keamanan Informasi (KAMI) from Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), the application of information security in RSKD Duren Sawit is not yet fulfilled information security standards. The root cause of these problems is because information security risk management does not refer to information security standards. Therefore, it is necessary to design an information security risk management for SIMRS RSKD Duren Sawit. This research uses the ISO / IEC 27005 framework as a guide in designing risk management and supports the general concepts from ISO / IEC 27001. Data collection will be divided into primary and secondary data. Primary data collection is based on direct interviews with Bagian Pelaksanan SIMRS RSKD Duren Sawit. Secondary data collection will be done by analyzing the internal documents of RSKD Duren Sawit related to SIMRS. This research produces 7 risk scenarios that will be accepted and 62 scenarios that will be controlled (mitigate). Control recommendations are prepared by referring to ISO/IEC 27002. Based on this research can minimize the impact of losses for the Duren Sawit RSKD. In addition, it can improve information security on the Duren Sawit RSKD SIMRS in accordance with government regulations and can be used as a material for consideration and management decision making for the improvement of SIMRS RSKD Duren Sawit service.
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Gustianur Putri
"Penelitian ini memiliki tujuan untuk melakukan segmentasi berdasarkan karakteristik pelanggan yaitu faktor demografis, geografis, psikografis, dan perilaku sebagai dasar dari penetapan target pasar di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Ananda Bekasi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif melalui survey dengan kuesioner terhadap 106 responden. Hasil penelitian menunjukkan pelanggan Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Ananda berusia 31-40 tahun, perempuan, berstatus menikah, pendidikan SMA/Sederajat, pendapatan 2,5-5 juta perbulan, pengeluaran biaya kesehatan kurang dari 500 ribu perbulan, cara tempuh menggunakan kendaraan pribadi, bertempat tinggal di Kecamatan Cakung, mengetahui informasi RS karena kedekatan lokasi, pembiayaan bersumber jaminan, kelas sosial ekonomi menengah ke bawah. Analisis perilaku dan psikografis terbentuk bahwa alasan berobat karena lokasi dan pelayanan. Oleh karena itu, pelayanan yang baik serta fasilitas yang memadai merupakan hal terpenting yang harus ditingkatkan oleh rumah sakit.

This study was to segment based on customer characteristics of demographic, geographical, psychographic, and behavioral factors as the basis for determining the target market of outpatient care at Ananda Hospital Bekasi. This quantitative research using analitical description through a questionnaire survey to 106 respondents. Results showed customers outpatient Ananda Hospital Bekasi age 31-40 years, female, married, education senior high schools, 2,5-5 millions/month income, health expenditure less than 500 hundred thousand/month, originated from Cakung district, hospital information obtained from location proximity, third party payer, middle socioeconomic class and below. Analysis of behavioral and psychographic formed because of the location of medical reason and services. Therefore, a good service and adequate facilities are very important things those must be increased by the hospital."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Dharmawati
"Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) telah dilaksanakan sejak tahun 2012 di RSK Dr Rivai Abdullah dan belum pernah dilakukan evaluasi terhadap sistem tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh evaluasi mengenai sistem informasi manajemen rumah sakit di pelayanan rawat jalan RSK Dr. Rivai Abdullah. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitik terkait SIMRS di Pelayanan Rawat Jalan RSK Dr. Rivai Abdullah. Dari hasil evaluasi didapatkan bahwa belum adanya kebijakan berupa Tim Kerja SIMRS, belum adanya pedoman atau standar operasional prosedur (SOP) mengenai SIMRS, dan pelatihan hanya sekali dilakukan. RSK Dr Rivai Abdullah dalam proses persiapan pengembangan SIMRS dengan melakukan kerjasama dengan Kementerian Kesehatan. Perangkat keras (hardware) yang ada sudah mencukupi kecuali di Poliklinik (Instalasi Rawat Jalan).
Berdasarkan analisis PIECES (Performance, Information, Economics, Control, Efficiency, Service) dapat disimpulkan performa sudah cukup standar dan tidak terlalu rumit, kecepatan pengiriman dan pengaksesan data belum cukup cepat, informasi yang ditampilkan sudah cukup baik, dari segi ekonomi tenaga teknisi SIMRS yang ada masih kurang dari jumlah minimal yang dibutuhkan, kontrol dan sekuritas sudah cukup aman. Disarankan dukungan pihak manajemen lebih optimal terutama kebijakan mengenai SIMRS, pembentukan Tim Kerja SIMRS, pembuatan pedoman SIMRS, pemenuhan tenaga teknisi, terjaminnya kualitas konektivitas jaringan, diadakan pelatihan dan sosialisasi kembali mengenai SIMRS.

Hospital Management Information System (SIMRS) has been implemented since 2012 in RSK Dr. Rivai Abdullah and has never been evaluated. This study aims to obtain an evaluation of the SIMRS in Dr. Rivai Abdullah hospital. This is a qualitative research methods with descriptive analytical approach SIMRS in Dr. Rivai Abdullah hospital. The evaluation showed that the absence of policy such as working team SIMRS, not yet guidelines or Standard Operational Procedure (SOP) regarding SIMRS, and training is done only once. RSK Dr. Rivai Abdullah in the preparation process SIMRS development through cooperation with the Ministry of Health. Hardware is sufficient except in Poliklinik.
Based on the analysis PIECES (Performance, Information, Economics, Control, Efficiency, Service) concluded the performance was pretty standard and not too complicated, the transmission speed and data access is not fast enough, the information displayed is quite good, from an economic point of IT personnel that there is still less than the minimum amount required, control and security is enough secure. Suggested management support optimized especially regarding SIMRS policy, the establishment of the working team SIMRS, manufacture guidelines or SOP SIMRS, fulfillment of IT, ensuring the quality of network connectivity, training and socialization held back on SIMRS.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T53076
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triana Elizabeth
"STMIK GI MDP merupakan perguruan tinggi yang menyadari betul bahwa dengan memanfaatkan teknologi informasi sebaik mungkin akan mendatangkan keuntungan yang lebih di masa yang akan datang. Hal ini nyata dari proses bisnis yang sudah menggunakan teknologi informasi. Untuk mendukung sistem informasi atau teknologi informasi yang berjalan maka STMIK GI MDP memiliki bagian teknologi informasi yang terdiri dari bagian Sarana dan Prasarana, Sistem Informasi, dan Multimedia. Penelitian ini dilakukan untuk merumuskan kompetensi SI/TI yang diperlukan oleh bagian Teknologi Informasi pada STMIK GI MDP.
Perumusan kompetensi dilakukan dengan mengacu pada Standar Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), Development of a Certification Roadmap for IT Professional Certification Project dan melakukan diskusi dengan setiap kepala bagian. Hasil Penelitian ini adalah standar kompetensi SI/TI untuk bagian Sarana dan Prasarana sebanyak 59 kompetensi, bagian Sistem Informasi sebanyak 21 kompetensi, dan bagian Multimedia sebanyak 51 kompetensi. Penelitian ini juga menganalisa kesenjangan antara kondisi kompetensi para karyawan saat ini dengan yang diharapkan oleh perusahaan sehingga menemukan strategi-strategi yang diharapkan dapat membantu perusahaan untuk mengembangkan SDM.

STMIK GI MDP is the college that aware information technology will bring a higher profit in the future. It shows from the existing business processes using information technology. To support the information technology in STMIK GI MDP, STMIK GI MDP has information technology department called UPT. UPT consist of Facilities and Infrastructure department, Information System department, and Multimedia department. This research was conducted to define competencies of Information Systems and Information Technology (IS/IT) that required by information technology department of STMIK GI MDP.
Formulation of competencies refer to Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), Development of a Certification Roadmap for IT Professional Certification Project and made some discussion with the head of each department. Results of this research are standard of IS/IT competencies for Facilities and Infrastructure department that consist of 59 competencies, Information System department that consist of 21 competencies, and Multimedia department that consist of 51 competencies. This research also analyzed gap between the actual competencies of the employees with expected competencies from company and find strategies that may help company to develop human resources.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Papilaya, Ishak Hein Febrian
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penerapan tata kelola teknologi informasi pada PT. XYZ, yang merupakan perusahaan e-commerce Business-to-Business B2B. Penilaian tingkat penerapan tata kelola teknologi informasi dilakukan dengan menggunakan kerangka Control Objectives for Information and Related Technology COBIT 5. Penilaian tata kelola dibagi menjadi 5 domain proses yaitu Evaluate, Direct, Monitor EDM, Align, Plan, Organize APO, Build, Acquire, Implement BAI, Deliver, Service, Support DSS, dan Monitor, Evaluate, Assess MEA. Kemudian dilakukan penilaian atas tingkat kapabilitas terkait proses-proses tersebut. Berdasarkan hasil penelitian pada PT. XYZ, rata ndash; rata tingkat kapabilitas adalah sebesar 2,87. Angka ini menunjukan bahwa tata kelola teknologi informasi yang diterapkan oleh PT. XYZ berada pada level 2 yang merupakan proses managed. Artinya proses yang sudah berjalan diterapkan dengan teratur, penerapan tata kelola teknologi informasi sudah direncanakan, diawasi, dan disesuaikan dengan kebutuhan PT.XYZ.

The purpose of this research to assess the implementations level of information technology governance on PT. XYZ as a business to business B2B e-commerce company. This research was conducted by using the framework of Control Objectives for Information and Related Technology COBIT 5. The assesment divides governance process to 5 domains Evaluate, Direct, Monitor EDM, Align, Plan, Organize APO, Build, Acquire, Implement BAI, Deliver, Service, Support DSS, and Monitor, Evaluate, Assess MEA. Each domains was identified by using the capability levels. Based on this study PT. XYZ achieves capability level on 2,87. This number indicate that the implementation level of IT governance control by PT. XYZ was on level 2, known as managed process. The implementation of information technology governance has been planned, monitored, and adjusted to company objective."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Ridwan
"Knowledge kini menjadi salah satu aset terpenting bagi setiap organisasi di era informasi. Kegiatan untuk untuk menciptakan, menjaga, dan mendistribusikan knowledge dikenal dengan Knowledge Management (KM). Tingkat kematangan suatu KM dapat diukur dengan menggunakan model kematangan KM.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah model kematangan dengan mengintegrasikan 10 aspek yang dipercaya sebagai faktor kunci keberhasilan implementasi KM di PT. KLM. Model kematangan yang dijadikan acuan adalah model kematangan dari Siemens' KMMM®, Infosys, G-KMMM, KMCA, dan model yang dikembangkan oleh Khatibian, Pour, & Javari (2010). Instrumen pengukuran yang dibuat berupa kuesioner yang validitasnya diuji dengan menggunakan metode Bivariate Pearson (Korelasi Pearson Product Moment).
Reliabilitas kuesioner diuji dengan menggunakan metode Cronbach's Alpha. Selanjutnya Model ini diujikan kepada 3 domain KM di PT. KLM yaitu Project, IT, dan Marine dengan menggunakan Uji Varian Satu Jalur (One Way ANOVA) untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata kematangan dari tiga domain KM tersebut. Sebelum dilakukan pengujian One Way ANOVA dilakukan uji kesamaan varian (homogenitas) dengan Levene Test untuk memastikan varian atau subjek berasal dari kelompok yang sama sebagai prasyarat pengujian. Tingkat kematangan kemudian dihitung dengan One-Sample Test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada varian tingkat kematangan pada ketiga domain diuji. Hasil pengukuran tingkat kematangan menunjukkan kematangan KM masih berada pada level 4 dan ini masih satu level dibawah level ideal yaitu level 5. Selain melakukan analisa dengan metode statistik parametrik, juga dilakukan analisa deskriptif-kualitatif untuk menggambarkan korelasi hasil pengukuran dengan hasil observasi implementasi KM di PT. KLM. Hasilnya 3 aspek yang menjadi keunggulan penerapan KM di PT. KLM yaitu: 1) Teknologi pendukung; 2) Proses standar untuk pembelajaran; 3) Hubungan baik dan saling percaya. Sedangkan 3 hambatan utama dalam penerapan KM di PT. KLM adalah: 1) Keterlibatan anggota rendah; 2) Keberhasilan KM masih kurang terukur; 3) Kurang program penghargaan dan motivasi.

Knowledge has become one of the most important asset for every organization in the information era. Activities to create, maintain, and disseminate the knowledge known as Knowledge Management (KM). Maturity level of a Knowlege Management fairly can be measured using KM Maturity Model.
This research aimed to develop a maturity model by integrating 10 aspects which believed as the Critical Success Factors (CSFs) of KM implementation in PT. KLM. Maturity Model that used as refferences are maturity model from Siemens? KMMM®, Infosys, G-KMMM, KMCA, and a maturity model developed by Khatibian, Pour, & Javari (2010). Assessment instrument that developed is a questionaire which its validity was tested using Bivariate Pearson method (Pearson Product Moment Correlation). Questionaire reliability was tested using Cronbach?s Alpha method.
Upon that this model was tested to 3 KM domain in PT. KLM which are Project, IT, and Marine by using One Way Varian Analysis Method (One Way ANOVA) to discover whether differences in maturity level of these three domain exists. Before proceeding with One Way ANOVA, a varian homogenity test was carried out with Levene Test to ensure all varian or subject coming from identical group as the preliminary requirement of the assessment. Maturity level then measured using One-Sample T Test. This research discovered that there is no variances in maturity level on all three domain tested.
Measurement result shows that KM Maturiy domain is in level 4 and this is one level behind if compared to ideal condition which is level 5. Beside of analyzing by the means of statisticalparametric method, a descriptive-qualitative analysis also conducted to depict the correlation between assessment result and the observation of KM implementation in PT. KLM. The result are 3 main aspects that bring the advantage on KM implementation in PT. KLM as follows: 1) Supporting technology; 2) Standard process of learning; 3) Mutual trust and relationship. In other hand there are 3 main obstacle on KM implementation in PT. KLM, they are: 1) Lack of involvement from members; 2); Lack of measurement on KM success; 3) Lack of award & motivation program.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Novira
"Sistem Manajemen Pengetahuan Knowledge Management System merupakan salah satu layanan teknologi informasi yang ada di Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai sarana berbagi data, informasi dan pengetahuan antar pegawai di internal Kementerian. Sistem mulai digunakan pada awal tahun 2014, hingga tahun 2016 target jumlah pengguna sistem masih belum tercapai.
Penelitian ini ingin mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi penerimaan pengguna sistem dengan menggunakan model penerimaan UTAUT2 yang dimodifikasi sesuai kondisi subyek penelitian. Model penerimaan terdiri atas 6 variabel independen yaitu performance expectancy, effort expectancy, social influence, habit, system quality, information quality dan 2 variabel dependen yaitu behavioral intention dan use behavior serta 3 variabel moderator yaitu age, gender dan experience.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang disebar ke 260 orang pegawai Kementerian Kominfo yang terdaftar sebagai kontributor serta 61 orang pegawai Kementerian Kominfo yang pernah mengikuti sosialisasi penggunaan KMS.
Metode pengolahan dan analisis data menggunakan Partial Least Square Structural Equation Model PLS-SEM. Aplikasi yang digunakan untuk membantu pengolahan data adalah Microsoft Excel dan SmartPLS versi 3.2.7.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa habit menjadi salah satu faktor yang mendorong penggunaan KMS oleh user. System quality dan Information Quality menjadi faktor yang mendorong niat user untuk menggunakan KMS, dimana faktor System Quality menjadi faktor pendorong terkuat.

Knowledge Management System is one of the information technology services in the Ministry of Communication and Technology Information as a means of data, information, and knowledge sharing among employees. Launched in early 2014, the target number of system users is still not reached until 2016.
This research aims to investigate influencing factors of system user acceptance based on modified UTAUT2. The acceptance model consists of 6 independent variables ie performance expectations, social influences, habits, system quality, information quality and 2 dependent variables are behavioral intention and use behavior and 3 moderator variables are age, gender and experience.
Data was collected using questionnaires that distributed to 260 employees who were contributors and 61 employees who had participated in the socialization of KMS.
Method of processing and data analysis using Partial Least Square Structure Equation Model PLS SEM. Microsoft Excel and SmartPLS version 3.2.7 are used to assist data processing.
The results show the habit to be one of the factors that encourage the use of KMS by the user. System and Information quality are the factors that drive users to use KMS, where the System Quality factor is the strongest driving factor.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>