Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 191368 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dona Yuliati
"Kebocoran hidrokarbon dapat menyebabkan konsekuensi yang serius di berbagai aspek. Di samping berperan dalam polusi lingkungan, kebocoran yang berulang juga membutuhkan biaya perbaikan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk meminimalisir terjadinya kebocoran berulang dan mencegah terjadinya kebocoran di sistem perpipaan dengan aliran 3 fasa lainnya. Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif untuk mendapatkan level risiko, menghitung estimated life dan memperkirakan jadwal inspeksi atau mitigasi berikutnya. Penyebab utama terjadinya kebocoran berulang diketahui menggunakan analisis kuantitatif dari Fault Tree Analysis (FTA). Diagram bow tie menggambarkan safeguard yang dibutuhkan untuk mencegah dan mengontrol terjadinya kebocoran. Terdapat 8 sistem perpipaan yang mengalami kebocoran berulang pada 3 tahun terakhir. Dari hasil penelitian didapatkan level risiko beberapa pipa berada pada area kuning dan merah dengan 1 pipa dalam kondisi unfit. FTA menunjukkan adanya 4 penyebab utama terjadinya kebocoran berulang dan dimasukkan ke dalam diagram bow tie bagian kiri. Dapat disimpulkan bahwa analisis risiko ini dapat digunakan untuk meminimalisir dan mencegah terjadinya kebocoran di sistem perpipaan 3 fasa.

Hydrocarbon releases might result serious consequences in various aspects. Beside contribute to environmental pollution, repetitive leakages need high repair costs. This study is aimed to minimize repetitive leakage and prevent leakage for other 3-phase piping systems. We employ the quantitative risk assessment to establish risk levels, calculate estimated life, and propose the next inspection or mitigation plan. The most relevant root causes can be obtained through quantitative Fault Tree Analysis (FTA). A bow tie diagram will represent safeguards to prevent and control hydrocarbon releases. Eight piping systems that have suffered repetitive leakage are investigated. It has been found that the risk level of some piping systems in yellow and red areas with 1 pipe in unfit condition. FTA shows 4 basic events as root causes of leakage, and input them as threats in a bow tie. It can be concluded this analysis can be used to minimize and prevent leakage for 3-phase piping systems."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Aulia
"Potensi sumber daya minyak dan gas Indonesia saat ini masih cukup besar, terutama di area lepas pantai. Salah satu metode transmisi dan distribusi yang efektif dan efisien adalah dengan menggunakan pipa bawah laut. Pada proyek pembangunan pipa bawah laut seringkali ditemui masalah-masalah yang dapat menyebabkan kegagalan sehingga mengakibatkan menurunnya kinerja proyek. Masalah-masalah yang timbul dapat diakibatkan oleh beberapa aspek, termasuk diantaranya aspek teknis dan lingkungan. Oleh karena itu analisa berbasis risiko akan dilakukan pada penelitian ini dan diharapkan dapat menghasilkan strategi pengelolaan risiko yang baik sehingga kinerja waktu dan biaya pada proyek pembangunan pipa bawah laut dapat dioptimalkan.

Oil and gas resources in Indonesia is still quite large, especially in offshore area. Subsea pipeline is one of the transmission and distribution method which effective and efficient. In subsea pipeline construction project often encountered problems that can cause a failure resulting in reduced performance of the project. The problems that arise can be caused by several aspects, including technical and environmental aspects. Therefore, a risk-based analysis will be carried out in this research study and is expected to produce a good risk management strategy so that the performance of the time and cost of the subsea pipeline construction project can be optimized."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44752
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Muharomah
"Tahapan procurement atau pengadaan material merupakan tahapan yang paling kritis dalam proyek EPC karena memiliki risiko keberhasilan proyek tertinggi yaitu berkisar 60 ? 70 % dari keseluruhan biaya proyek. Di dalam procurement sendiri, fase shipping merupakan fase yang paling berpengaruh terhadap keterlambatan proyek EPC secara keseluruhan. Material pipa menjadi material utama penghubung alat-alat pabrik dan menjadi salah satu material yang mengalami proses pengadaan material dengan metode shipping di PT. X.
Model kontrak yang sering digunakan PT. X dalam melakukan pembelian material dengan metode shipping secara internasional adalah Free On Board (FOB). Oleh karena itu, analisis risiko terhadap pengadaan material pipa pada fase shipping dengan menggunakan model kontrak Free On Board (FOB) dibutuhkan untuk mencari penyebab, dampak, dan tindakan preventif serta tindakan korektif terhadap setiap risiko yang terjadi.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus dan menggunakan metode pengumpulan data dengan penyebaran kuesioner dan wawancara mendalam dengan pakar. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan statistik deskriptif, uji normalitas, uji validitas dan reliabilitas, uji homogenitas, dan analisis kualitatif risiko. Hasil yang diperoleh adalah 4 peristiwa risiko tertinggi dan risk register untuk setiap proses pengadaan material pipa pada proyek EPC.

Procurement phase or material procurement is the most critical phase in EPC project because it has the highest risk of the project's success, which is in the range of 60-70% of total project cost. Within procurement, shipping phase is a phase that has the most influence on the overall EPC project delays. Pipes are the main material because it connects factory equipment, and is one of the materials that undergoes a procurement process of shipping method by PT. X.
The Free On Board (FOB) model contracts are often used by PT. X in the purchase of materials for international shipping. Therefore, the risk analysis of the pipe material procurement phase using a Free On Board (FOB) is required to find out the causes, effects, preventive and corrective measures against any risks that occur.
This research is a case study that uses methods of data collection with questionnaires and interviews with experts. Then, the data provided is analyzed with descriptive analysis, normality test, validity and reliability test, homogeneity test, and qualitative risk analysis. The results are 4 highest risk event and risk register for pipe material procurement on EPC project.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65734
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhi Baskoro
"Keselamatan merupakan hal yang dijunjung setiap perusahaan dewasa ini. Inspeksi, pengamatan dan pengujian untuk memastikan kondisi dan operasi setiap peralatan menjadi kunci utama dalam menjaga keselamatan kerja. Namun, penerapannya dapat lebih tepat guna jika dilakukan berdasarkan resiko dengan menempatkan perhatian yang lebih pada peralatan-peralatan dengan tingkat resiko yang tinggi dan perhatian yang cukup pada peralatan dengan resiko menengah dan rendah.
Penelitian ini khusus pada 3 peralatan pressure vessel dengan fluida operasi minyak mentah, yaitu Gas Lift Separator Pressure Vessel, HP Separator Vessel dan Test Separator Vessel. Hasil perhitungan PoF dan CoF setiap peralatan didapatkan bahwa Gas Lift Separator Pressure Vessel memiliki tingkat resiko medium-high sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus. Sedangkan kedua vessel yang lain memiliki tingkat resiko menengah-rendah.
Penerapan inspeksi, pengamatan dan pengujian berdasarkan resiko dapat meningkatkan keselamatan dan berpotensi menurunkan biaya inspeksi, pengamatan dan pengujian dibanding dengan berdasarkan waktu.

Safety is a hallmark of each company today. Inspection, observation and testing to ensure the condition and operation of any equipment are the key in maintaining safety. However, its application can be more effective if carried out based on the risk by placing more attention on the equipment with a high level of risk and adequate attention to the equipment with medium and low risk.
This research specifically on three pressure vessels with operation fluid of crude oil, namely Gas Lift Separator Pressure Vessel, HP Separator Vessel and Test Separator Vessel. The result calculation of PoF and CoF of the equipments was found that the Gas Lift Separator Pressure Vessel has a medium-high level of risk that needs special attention. While the two other vessels which have medium-low level of risk.
Application of inspection, observations and testing based on risk can increase safety and potentially lowering the cost of inspection, observation and testing compared with timebased.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T30281
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Andriani
"Seiring dengan perkembangan di dunia industri sejak dimulainya Revolusi Industri, dunia tidak pernah lepas dari penggunaan bahan kimia. Salah satu bahan kimia yang digunakan adalah Hidrogen Klorida/Asam Klorida (HCl) yang merupakan bahan baku plastik PVC, bahan pembersih perabotan rumah, memproduksi gelatin, zat adiktif makanan, dan proses penyamakan kulit, maka risiko dari HCl sangat besar. Tak terkecuali terhadap material tangki sebagai tempat menyimpan bahan. Olehkarena itu sangat diperlukan penilaian tingkat risiko pada tahap desain tangki HCl 33% terhadap material tangki dan konsekuensi aspek finansial jika terjadi kebocoran pada tangki tersebut.
Dalam studi ini digunakan metode Quantitative Risk Analysis API-RBI 581:2008. Hasil Penelitian menunjukan bahwa Nilai Probability of Failure (PoF) yang didapat adalah 3909,24 berada pada kategori 5 (1000 < Df-total ≤10000), konsekuensi biaya jika terjadi lubang pada dinding tangki sebesar US$ 8.670.000 berada pada kategori D dan pada tingkat high risk. Sedangkan konsekuensi biaya jika terjadi lubang pada pelat dasar tangki sebesar US$ 21.500.000.000 berada pada kategori E pada tingkat high risk.

Along with the development of the world's industry and since the beginning of the industrial revolution, the world is never be separated from the use of chemicals. One of the chemicals used is hydrogen chloride/hydrochloric acid which is the raw material of plastic PVC, furniture cleaning materials, to produce gelatin, food addictive substances, and the leather tanning process, so the risk of HCL is very large. There is no exception for the tank material as the place to store materials. Therefore, it is very necessary need the level risk assessment in design phase HCl 33% storage tank againts tank material and financial consequences aspects if there is a leak at the tank.
In this study, the analysis of the risk assessment used the Quantitative Risk Analysis Methode API-RBI 581:2008. This study shows that the value of Probability of Failure (PoF) obtained is 3909,24 and is on category 5 (1000 < Df-total ≤10000), if there is a hole in the wall of the tank its cost of consequence is US$ 8.670.000, on category D and at the high level risk. While the cost of consequence if there is a hole at the plate of bottom tank is US$ 21.500.000.000 and is on category E and at the high risk level.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44190
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Preny Riatna Andini
" Penelitian ini dilakukan pada proses pengecekan MCA dan pengepakan korek api gas di PT. Tokai Dharma Indonesia untuk menjelaskan tingkat risiko aktivitas gerakan berulang yang terdapat pada proses tersebut. Penelitian menggunakan desain studi cross sectional dengan metode ART (The Assessment of Repetitive Tasks) untuk menilai tingkat risiko aktivitas berulang terkait frekuensi/repetisi, tenaga, postur tubuh, dan faktor tambahan seperti durasi, dan lain-lain.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar aktivitas kerja yang dilakukan pada proses pengecekan MCA dan pengepakan korek api gas memiliki tingkat risiko ergonomi yang tinggi berdasarkan skor ART akhir yang berkisar antara 24-36,sehingga dibutuhkan investigasi lebih lanjut dan upaya perbaikan, salah satunya dapat melalui penyediaan kursi yang ergonomis.

The research was conducted in the process of checking the MCA and packing lighters in PT. Tokai Dharma Indonesia to explain the risk level of repetitive motion activities contained in the process. Research using cross sectional study design with ART method (The Assessment of Repetitive Tasks) to assess the risk level of repetitive activity associated frequency/repetition, force, posture, and additional factors such as duration, and others.
The results showed that most of the work activities undertaken in the process of checking and packing MCA lighters have a high level of ergonomic risk based ART final score that ranges between 24-36, so it needed further investigation and improvement efforts, for example can be through providing an ergonomic chair.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46019
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oktavianti
"PT Sakura Java Indonesia SJI 3 sebagai perusahaan yang memproduksi muffler menggunakan mesin pres feeder uncoiler dan peralatan pendukung produksi seperti crane dan forklift Dari proses produksi maupun mesin dan peralatan yang digunakan PT SJI 3 memiliki potensi bahaya hazard Potensi bahaya yang sering terjadi yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja di PT SJI 3 adalah bahaya mekanik dan bahaya listrik Potensi bahaya mekanik dan listrik ini dapat menimbulkan risiko keselamatan sehingga akan menyebabkan kecelakaan kerja yang pada akhirnya akan menimbulkan kerugian
Skripsi ini membahas penilaian risiko keselamatan pada pekerjaan blank material pada proses pembuatan bracket 54P serta pengendalian yang sudah dilakukan di PT SJI 3 Penelitian ini adalah semi kuantitatif dengan desain deskriptif analitik Identifikasi hazard dan risiko menggunakan metode Job Safety Analysis JSA Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat risiko tertinggi adalah terjepit mesin dies.

PT Sakura Java Indonesia SJI 3 as a manufactory that producing mufflers use a pressing machine feeder machine uncoiler machine and production support equipment i e crane and forklift From its production processes machines and equipments used PT SJI 3 has the hazards Hazards that can lead to frequent accidents is a mechanical and electrical hazards It may cause of safety risk that would cause an accident which will eventually of losses
This study discusses safety risk assessment on the job of blank material in bracket 54P process and control that has been done in PT SJI 3 This study is a semi quantitative with design of analytical descriptive Hazard and risk identification using the Job Safety Analysis JSA The results showed that the higher risk level wedged of dies engine.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52374
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasid
"Walaupun mesin sudah dibuat otomatis namun kecelakaan kerja tetap dapat terjadi. Kegagalan pada mesin merupakan salah satu penyebab terjadinya kecelakaan kerja. Penelitian ini melakukan pengkajian risiko pada proses radial tyre building dengan maksud untuk mengurangi kejadian kecelakaan kerja yang ada pada proses tersebut dengan menggunakan teknik FMEA. Teknik ini dipilih karena mampu mengidentifikasi penyebab sebelum terjadinya akibat.
Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa aktivitas paling berisiko dalam proses ini adalah ketika pemasangan material. Penanganan manual dan kurangnya perangkat keamananan pada mesin menjadikan proses ini memiliki nilai risiko yang tinggi.

Even though automation in machine process has come a long way, accident still happens particularly when worker comes in contact with machine. Machine failure is one of the causes of those accidents. This study assessed risk involved in radial tire building process in tire industry. This study focused on failure mode in machine using FMEA in order to reduce accident. FMEA is identified as the appropriate risk assessment since it involves identifying system failure modes before actual failure.
This study discovered that activity which has the highest score of RPN was material assembly into shaft roll. Manual handling and lack of safeguards contribute the most into making this process has high RPN score.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T38912
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisah Trindita Ari
"Ditengah era Globlasisasi yang terjadi saat ini persaingan bisnis menjadi semakin ketat. Perkembangan Produk dan jasa menjadi salah satu ancaman bagi perusahaan untuk bisa berusaha bertahan. Industri kemasan saat ini menjadi industri dengan prospektifitas yang tinggi, hal ini menggambarkan perusahaan harus memiliki strategi untuk mempertahankan perusahaannya baik dari segi inovasi maupun strategi produksi. PT Samudra Montaz merupakan perusahaan manufaktur yang telah berdiri sejak tahun 1974 dan bergerak dibidang produksi kemasan dengan produk yang ditawarkan berputar pada kemasan yang bersifat non rigid atau fleksibel. Dengan perusahaan menjadikan Managemen resiko pada rantai pasok menjadi fokus utama maka pengaplikasian Metode House of Risk (HOR) digunakan dalam penelitian ini. Tahapan pertama HOR adalah mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko, sedangkan tahapan kedua adalah penciptaan strategi mitigasi risiko. Dari penelitian yang telah dilakukan, tahap identifikasi diperoleh 32 jenis risk events dan 24 risk agents. Hasil dari HOR fase 1, adalah 14 risk agents yang mencakup 80% dari diagram pareto, kemudian diurutkan berdasarkan peringkat pada Aggregate Risk Potential (ARP). Hasil dari pemrosesan HOR fase 2 adalah 15 aksi mitigasi yang, dengan 8 aksi mitigasi direkomendasikan untuk diimplementasikan terlebih dahulu berdasarkan langkah-langkah mitigasi yang mencakup 80% dari diagram pareto yang diurutkan berdasarkan peringkat pada perhitungan Efektivitas terhadap Kesulitan Rasio (ETDk).

In the midst of the globalization era that occurs, business competition becomes increasingly fierce . The Packaging Industry become one of the industries with the most prospective growth so company must have their own strategy to maintain both innovation and production strategy in order to prevent upcoming risks. PT Samudra Montaz is a manufacturing company that has been established since 1974 that produce packaging product that revolves around non-rigid or flexible packaging. With the company focusing risk management in their supply chain, the application of the House of Risk (HOR) method used in this study. The first stage of HOR is the identification and evaluation of the risk, while the second phase to made a risk mitigation strategies. From the research, the first stage obtain 32 types of risk events and 24 risk agents. The final results of the HOR phase 1 shows that there are 14 risk agents that cover 80% of the Pareto diagram. The result of the HOR 2 show that there are 15 mitigations action that proposed and with that said, there is 8 recommendation for the company to prioritazing these 8 mitigations action to be implemented based on the pareto diagram.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Najmi Tanziila
"Penelitian ini membahas tentang analisis pengelolaan risiko yang terkait dengan kasus near miss yang dilaporkan di PLTA (PT X) tahun 2020 – 2022. Trend manajemen risiko masih berfokus pada bahaya yang level risikonya tinggi. Oleh karena itu, perlu dikembangkan ide future risk untuk menganalisis risiko mulai dari kejadian near miss. Near miss merupakan salah satu pondasi kecelakaan menurut teori Heinrich dan Frank E. Bird. Selain itu, kejadian near miss juga dilatarbelakangi oleh beberapa kejadian unsafe act dan unsafe condition sehingga perlu dilakukan suatu penelitian analisis risiko dan pengendalian near miss serta keterkaitannya dengan unsafe act dan unsafe condition. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan semi kuantitatif. Objek penelitian adalah kasus near miss, unsafe act, dan unsafe condition yang dilaporkan di PT X tahun 2020 – 2022. Pengumpulan data dilakukan menggunakan Aplikasi Near Miss PT X, wawancara, dan observasi. Analisis data mengacu proses manajemen risiko AS / NZS 4360 : 2004 dan analisis pengendaliannya mengacu Hirarki Pengendalian Risiko (Safe Work Australia) Dari hasil rekap kasus di PT X, ditemukan 164 kasus terkait K3 dan dikerucutkan menjadi 110 kasus near miss, unsafe act, dan unsafe condition. Setiap kasus ini dikelompokan sesuai kesamaan risiko kemudian 10 kelompok near miss akan dinilai risikonya secara kualitatif dan semi kuantitatif. Temuan dari penilaian risiko kualitatif adalah terdapat 7 keterkaitan kasus near misses dengan unsafe act & unsafe condition sedangkan dari penilaian risiko semi kuantitatif dapat digambarkan 10 risk ranking kasus near misses. Dari penilaian basic risk level hingga recommended risk level ditemukan penurunan risiko yang selanjutnya digambarkan menggunakan penilaian efektivitas existing program (50% - 93%) dan recommended program (50% - 97,8%) Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan bahwa perlu terdapat perbaikan Aplikasi Near Miss, edukasi dan sosialisasi kasus terkait K3 untuk pekerja PT X, serta level risiko near miss dapat diturunkan dengan hasil rekomendasi pengendalian risiko.

This study discusses the analysis of risk management related to near miss cases reported at PLTA (PT X) year 2020 – 2022. The trend of risk management still focuses on hazards with a high level of risk. Therefore, it is necessary to develop the future risk idea to analyze risks starting from near miss events. Near miss is one of the foundations of accidents according to the theory of Heinrich and Frank E. Bird. Moreover, near miss events are also triggered by several unsafe acts and unsafe conditions, so it is necessary to conduct a research on risk analysis and control of near miss and its relationship with unsafe acts and unsafe conditions. Desain of research is descriptive analytic with a semi-quantitative approach and the objects are cases of near miss, unsafe act, and unsafe condition reported at PT X in 2020 – 2022. Data collection was carried out using the Near Miss PT X application, interviews, and observations. The data analysis refers to the risk management process AS / NZS 4360 : 2004 and the control analysis refers to the Hierarchy of Risk Control (Safe Work Australia). From the result of the case recap at PT X, 164cases related to K3 were found and were reduced to 110 near miss, unsafe act, dan unsafe condition cases. Each of these cases are grouped with the similarity of risk then 10 near miss groups are assessed for risk qualitatively and semi-quantitatively. The findings from the qualitative assessment are that there are 7 linkages between near misses with unsafe acts and unsafe conditions, while the semi-quantitative risk assessment can describe the 10 risk ranking of near misses. From the assessment of basic risk level until recommended risk level, a reduction in risk was found which was then described using an assessment of effectiveness of existing programs (50% - 93%) and recommended programs (50% - 97,8%) Based on that results, it is concluded that there are some improvements needed about Near Miss Application, education and socialization of cases related to K3 for PT X workers, and the risk level of near miss can be reduced by the risk control recommendations."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>