Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 98705 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lubis, Ratu Sarah Nadia
"Depok City is one of the supporting cities for the capital city of Jakarta where the
majority of commuters have trip purposes in Jakarta. However, a large number of
commuters chooses to use private vehicles rather than public transportation. In designing
public transportation, the concept of accessibility is needed for all people. Whereas, in
Depok City, much development must be done to improve the accessibility of these
services from the homes of its users. This study aims to determine the users’ preferences
for a residential transportation service that serves as a feeder for Depok Semi Transit Bus
(BST Depok). In the development of the model, several tests were conducted. Correlation
Test using the Spearman’s’ Rank and stepwise testing method to determine the most
influential independent variables. Based on the selected variables, the model development
was continued with feasibility testing using Omnibus Test of Model Coefficients and
Hosmer and Lemeshow Test, and validation of the research model using Root Mean
Square Error (RMSE) Method. The research model then undergoes a comparative testing
using the Kruskal Wallis and Mann-Whitney test method. Data was obtained based on
survey results using the Revealed Preference and Stated Preference methods. This study
provides two route alternatives to then be analysed which route was preferred by potential
users. The data obtained were grouped into categories and cleared using Boxplot
Analysis. Based on the results of the model analysis, the variables that have the most
influence on users’ preferences is tariff. The results of the potential demand of feeder
services based on tariff preferences of Rp 5,700 for the 1st route alternative and Rp 7,100
for the 2nd route alternative shows a higher potential demand on the 2nd route alternative
for motorcycles, cars, and hybrid users with external trips and a higher potential demand
for the 1st route alternative for public transportation users with external trips.

Kota Depok merupakan salah satu kota pendukung ibu kota Jakarta dimana mayoritas
komuter memiliki tujuan perjalanan di Jakarta. Namun, sebagian besar komuter memilih
menggunakan kendaraan pribadi daripada angkutan umum. Dalam merancang
transportasi publik, konsep aksesibilitas diperlukan untuk semua orang. Dimana, di Kota
Depok, banyak pembangunan yang harus dilakukan untuk meningkatkan aksesibilitas
layanan tersebut dari rumah para penggunanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
potensi permintaan dan preferensi pengguna terhadap layanan angkutan perumahan yang
berfungsi sebagai angkutan pengumpan Bus Semi Transit (BST) Depok. Metode analisis
menggunakan model logit binomial dengan fungsi utilitas yang dikembangkan
menggunakan pendekatan regresi logistik. Uji Korelasi menggunakan Spearman’s Rank
dan metode Stepwise yang digunakan untuk menentukan variabel bebas yang paling
berpengaruh. Berdasarkan variabel terpilih, pengembangan model dilanjutkan dengan uji
kelayakan menggunakan Omnibus Test of Model Coefficients dan Hosmer and Lemeshow
Test, serta uji validasi model penelitian menggunakan metode Root Mean Square Error
(RMSE). Model penelitian kemudian dilakukan pengujian komparatif dengan
menggunakan metode uji Kruskal Wallis dan Mann-Whitney. Data diperoleh berdasarkan
hasil survei dengan menggunakan metode Revealed Preference dan Stated Preference.
Studi ini memberikan dua alternatif rute untuk kemudian dianalisis rute yang lebih disukai
oleh calon pengguna. Data yang diperoleh dikelompokkan ke dalam kategori dan
dibersihkan menggunakan Boxplot Analysis. Berdasarkan hasil analisis model, variabel
yang paling berpengaruh terhadap preferensi pengguna adalah tarif. Hasil potensi
permintaan feeder service berdasarkan preferensi tarif Rp 5.700 dan preferensi waktu
tunggu 12 menit untuk rute alternatif 1 dan preferensi tarif Rp 7.100 dan preferensi waktu
tunggu 13 menit untuk rute alternatif 2 menunjukkan potensi permintaan yang lebih tinggi
pada rute alternatif 2 bagi pengguna sepeda motor, mobil, dan hybrid dengan perjalanan
eksternal dan potensi permintaan yang lebih tinggi pada rute alternatif 1 bagi pengguna
angkutan umum dengan perjalanan eksternal.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasybi Achmad Renandito Soewardjo
"Kota Depok merupakan salah satu wilayah di Jabodetabek yang menyumbang komuter tujuan Jakarta terbanyak. Namun, layanan angkutan umum yang ada kini masih belum memadai dalam memenuhi kebutuhan perjalanan di luar Kota Depok sehingga perlu adanya peningkatan layanan terpadu melalui integrasi antar moda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serta membandingkan tingkat potensi permintaan (Demand) terhadap layanan terpadu atau terintegrasi secara rute antara BST Depok dan Transjakarta dengan layanan BST Depok yang tidak terpadu berdasarkan preferensi masyarakat Kota Depok. Data diperoleh dari hasil pelaksanaan survei dengan metode Revealed Preference dan Stated Pereference. Hasil data dikelompokkan untuk dilakukan uji korelasi Spearman, lalu dibentuk fungsi utilitas untuk model dan uji kelayakan Omnibus dan Hosmer and Lemeshow Test, lalu dilakukan uji validasi Root Mean Square Error (RMSE) dengan membandingan data real dan data model, lalu dipilih model terbaik dan diakhiri dengan uji komparatif Mann-Whitney. Berdasarkan hasil pengembangan dan analisis model, didapatkan variabel yang berpengaruh terhadap preferensi masyarakat, antara lain tarif layanan dan frekuensi. Hasil analisis potensi penggunaan Layanan BST Depok menunjukkan adanya perbedaan besaran permintaan dari layanan tidak terpadu ke layanan terpadu yang dimana tingkat potensi penggunaan layanan trayek BST Depok 1C pada frekuensi 5 hingga 20 menit sebesar 94% - 86% untuk pengguna motor dan sebesar 87% - 78% untuk pengguna angkutan umum, pada layanan terpadu antara trayek BST Depok 1C dengan Transjakarta sebesar 95% - 86% untuk pengguna motor dan sebesar 87% - 80% untuk pengguna angkutan umum.

Depok is one of the areas in Jabodetabek which has the largest contributor to commuting to Jakarta. However, the existing public transportation services are still not sufficient to fulfill the needs of travel outside Depok, so there is a need to improve integrated services through intermodal integration. This study aims to determine and compare the level of potential demand for integrated services or route integrated between BST Depok and Transjakarta with BST Depok services without integrated, based on the preferences of the people of Depok City. Data obtained from the results of the survey using Revealed Preference and Stated Preference methods. The data results are grouped for the Spearman Correlation Test, then a utility function is formed for the model and the Omnibus Test and the Hosmer and Lemeshow Test, the Root Mean Square Error (RMSE) Validation Test is carried out by comparing the real data and model data, then the best model is selected and ends with the Mann-Whitney Comparative Test. Based on the result of the development and analysis of the model, it is found that variables that affect people’s preferences include service fee and frequency. The analysis results of BST Depok 1C service potential show that there is a difference in the amount of demand from unintegrated services to integrated services where the potential level of BST Depok 1C at a frequency of 5 to 20 minutes is 94% - 86% for motorcycle users and 87% - 78% for public transport users, on integrated services between the BST Depok 1C and Transjakarta it is 95% - 86% for motorcycle users and 87% - 80% for public transport users."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gary Ekatama Bangun
"Tesis ini membahas tentang evaluasi Integrasi Angkutan Pengumpan ke Dalam Sistem Bus Rapid Transit pada segmen angkutan bus kecil melalui program Mikrotrans Jaklingko, yang merupakan salah satu layanan Transjakarta pada segmen angkutan bus kecil yang bertujuan untuk mengintegrasikan angkutan pengumpan ke dalam sistem bus rapid transit dalam rangka memberikan layanan transportasi umum yang terjangkau dan berkualitas kepada masyarakat, kehadiran program ini juga bertujuan untuk memperbaiki pola operasional transportasi umum, terutama di segmen angkutan bus kecil agar memenuhi SPM yang telah ditetapkan. Penelitian ini menggunakan model evaluasi CIPP yang digagas oleh Stufflebeam. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah post-positivism dengan pengumpulan data secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat sejumlah kendala dari pelaksanaan Mikrotrans Jaklingko dari segi Input yang berdampak kepada dimensi lain yaitu Dimensi Process dan Product. Terdapat beberapa rekomendasi yang dapat diberikan antara lain penyediaan tempat khusus penyimpanan armada, optimalisasi sarana penyediaan informasi, pembakuan syarat dan ketentuan di dalam Surat Keputusan, dan juga pengevaluasian trayek existing untuk keperluan penyesuaian jumlah armada.

This thesis discusses the evaluation of Integration of Feeder Transport into the Bus Rapid Transit System policy for the small bus segment through Mikrotrans Jaklingko program, which is one of the Transjakarta services in the small bus transportation segment which aims to integrate feeder transportation into the bus rapid transit system in order to provide affordable and quality public transportation services to the community, the presence of this program also aims to improve the operational pattern of public transportation, especially in the small bus segment so that it meets predetermined SPM. This study uses the CIPP evaluation model initiated by Stufflebeam. The research approach used is post-positivism with qualitative data collection. The results of the study indicate that there are a number of obstacles to the implementation of Mikrotrans Jaklingko in terms of input which have an impact on other dimensions, namely the Process and Product Dimensions. There are several recommendations that can be given, including providing a special place for storing fleets, optimizing information provision facilities, standardizing terms and conditions in Decrees, as well as evaluating existing routes for the purpose of adjusting the number of fleets."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Pujayanti
"Implementasi integrasi angkutan pengumpan ke dalam sistem BRT dimaksudkan untuk mengatasi kemacetan karena dapat meningkatkan mode share pengguna transportasi publik dengan memperluas jaringan pelayanan.Skripsi ini bertujuan menganalisis implementasi integrasi angkutan pengumpan ke dalam sistem BRT berdasarkan pada Peraturan Gubernur Nomor 96 Tahun 2018, serta untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan post positivist dan metode penelitian kualitatif. Mengacu pada 8 kriteria integrasi dalam integration ladder yang dikemukakan oleh Preston, Marshall, dan Tochtermann (2008) menunjukan bahwa semua kriteria integrasi transportasi publik telah dilakukan meskipun beberapa kriteria masih belum sempurna penerapannya. Kriteria yang paling menonjol dari implementasi integrasi angkutan pengumpan ke dalam sistem BRT ini dapat dilihat dari penerapan sistem pembayaran yang terpadu melalui kartu Jak Lingko dan pengelolaan informasi yang komprehensif. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan tersebut, mengacu pada teori Bhuyan (2010), salah satu faktor yang memiliki pengaruh besar dalam imlementasi ini adalah masih terdapat kesenjangan pemahaman kebijakan (Peraturan Gubernur Nomor 96 Tahun 2018) antara pembuat kebijakan dengan pelaksana kebijakan. Selain itu, Operator Angkutan Pengumpan selaku mitra Transjakarta masih perlu diberikan pemahaman mengenai bisnis transportasi dan bagaimana proses kerja administrasi. Untuk itu, salah satu saran yang diberikan peneliti adalah perlu dilakukan penguatan sistem pada birokrasi pelaksana untuk mengurangi gap pemahaman sehingga birokrasi pelaksana dapat tetap stabil dan tidak bergantung pada satu kepengurusan

The integration of feeder transport into the BRT system is intended to solve congestion because it can increase public transport users by expanding the service network.This thesis aims to analyze the implementation of the integration of feeder transportation into the BRT system based on Governor Regulation No.96/2018 and to determine the factors that influence the implementation of that policy. This study uses a post-positivist approach and qualitative research methods. Referring to the 8 integration criteria in the "integration ladder" proposed by Preston, Marshall, dan Tochtermann (2008), it shows that all the criteria for integration of public transportation have been implemented even though some of the criteria are still not perfectly applied. The most prominent criteria for implementing the integration of feeder transport into the BRT system can be seen from the implementation of an integrated payment system through the Jak Lingko card and comprehensive information management. There are several factors that influence the implementation of the policy (Governor Regulation No.96/2018), referring to the theory of Bhuyan (2010), one of the factors that have a big influence in this implementation is that there is still a gap in understanding of policy between policymakers and policy implementers. In addition, Feeder Transport Operators as Transjakarta partners still need to be given an understanding of the transportation business and how the administrative work process work. For these reason, one of the suggestions given by researcher is that it is necessary to strengthen the system in the policy implementersto reduce the gap of understanding so that the policy implementerscan remain stable and do not depend on one management."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firdy Kusuma Nurhandy
"Pembuatan sistem monitoring dan pengukuran tegangan RMS PLN secara realtime terhadap waktu telah berhasil dilakukan. Sistem tersebut menggunakan sistem rektifikasi sehingga tegangan RMS dari listrik PLN benar-benar aman dan efektif untuk dimonitoring dan diukur secara realtime. Inti sistem menggunakan data logger berbasis microcontroller AVR ATMEGA32 yang dilengkapi dengan RTC, internal ADC, dan menggunakan display pada PC untuk menampilkan data tegangan RMS PLN. Adapun data logger menggunakan salah satu software compiler untuk lebih mengoptimalkan hasil capture monitoring tegangan RMS melalui internal ADC pada microcontroller AVR ATMEGA32, sehingga nampak tren dari monitoring tersebut sesuai interval yang diinginkan. Hasil menunjukkan bahwa tegangan RMS PLN dapat secara efektif diatur interval pengambilan data dan pengkonversian ke bentuk tegangan RMS PLN secara realtime.
Monitoring system of PLN RMS voltage at Depok area have been made which is to monitor and measure PLN RMS voltage as realtime. This system is designed with microcontroller basis which is AVR ATMEGA32 for data logger (included RTC, and internal ADC) also rectification of PLN RMS voltage for safety and effective monitoring and measurements. We used PC Delphi program for output display of the system. With one of compiler program types we have choosed at data logger (AVR ATMEGA32) we could monitoring & capture the RMS voltage as optimally. So as realtime this system could display RMS voltage and made trend depend on interval setting we have made."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;, 2008
S29357
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Putri Lestari
"Penelitian ini membahas mengenai pengelolaan Trans Pakuan sebagai Bus Rapid Transit yang dikelola oleh Perusahaan Daerah Jasa Transportasi sebagai upaya pengembangan Sistem Angkutan Umum Massal (SAUM) di Kota Bogor sesuai dengan Peraturan Walikota Bogor Nomor 17 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem Angkutan Umum Massal (SAUM) di Kota Bogor. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep mengenai pengelolaan moda transportasi publik. Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivist melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan Trans Pakuan belum berjalan dengan baik dilihat dari beberapa aspek yang seluruhnya belum terpenuhi.

The aim of this study is to describe the management of Trans Pakuan as a Bus Rapid Transit (BRT) system that is operated by the Regional Company of Transportation (PDJT) as an effort to develop Mass Transit System in the city of Bogor in accordance with the bill issued by the Mayor of Bogor Number 17 Year 2012 to regulate the Implementation of Mass Transit System in the City of Bogor. The theory used in this study is the concept of public transport management. This study used a post-positivist approach through in-depth interviews, observation, and literature review. The result of this study shows that the management of Trans Pakuan as lacking, this is based on the various aspects that were not met adequately."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S64092
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2004
S34054
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoga Arkananta
"Kota Bogor berada di tengah wilayah Kabupaten Bogor serta lokasinya cukup dekat dengan lingkup Jabodetabek sehingga mobilitas masyarakat semakin tinggi. Namun, terdapat beberapa layanan angkutan umum yang tidak efisien di Kota Bogor sehingga diperlukan alternatif untuk meningkatkan layanan angkutan umum di Kota Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis preferensi masyarakat terhadap layanan Trem di Kota Bogor. Metode analisis pada penelitian ini menggunakan model logit biner yang dibangun berdasarkan hasil data survei primer dengan metode Stated Preference. Model fungsi utilitas dibangun dengan pendekatan regresi logistik yang dikelompokkan berdasarkan karakteristik perjalanan dan moda transportasi. Pembentukan fungsi utilitas pada setiap kelompok dibangun dengan variabel yang berkorelasi dan signifikan berdasarkan uji korelasi Spearman serta terpilih melalui metode stepwise. Setiap fungsi utilitas diuji kelayakannya dengan uji Omnibus Test of Model Coefficients, Hosmer and Lameshow Test, Overall Percentage, -2 Log Likelihood, dan Nagelkerke R Square. Selanjutnya dilakukan uji validasi antara data real dengan data model menggunakan Root Mean Square Error (RMSE). Setelah itu, dilakukan pemilihan model terbaik berdasarkan hasil uji kelayakan dan validasi serta dilakukan pengujian komparasi menggunakan Mann-Whitney. Berdasarkan hasil analisis, ditetapkan enam model terpilih dengan variabel yang paling berpengaruh terhadap preferensi masyarakat, yaitu tarif, waktu tunggu, penghematan waktu, dan selisih biaya. Potensi penggunaan layanan Trem berdasarkan preferensi tarif Rp5.500 pada kendaraan umum eksternal sebesar 93.96%, pada kendaraan mobil internal sebesar 76.69%, dan pada kendaraan motor eksternal sebesar 93.36%. Sedangkan tingkat potensi penggunaan layanan Trem berdasarkan preferensi waktu tunggu 5 menit pada kendaraan umum internal sebesar 91.88% dan pada waktu tunggu 10 menit sebesar 86.39%.

Bogor City is located in the middle of Bogor Regency and is quite close to the Jabodetabek area, resulting in higher community mobility. However, there are several inefficient public transport services in Bogor City so that alternatives are needed to improve public transport services in Bogor City. This study aims to analyze people's preferences for Tram services in Bogor City. The analysis method in this study uses a binary logit model built based on the results of primary survey data with the Stated Preference method. The utility function model was built with a logistic regression approach grouped by travel characteristics and transportation modes. The formation of utility functions in each group was built with variables that were correlated and significant based on the Spearman correlation test and selected through the stepwise method. Each utility function was tested for feasibility using the Omnibus Test of Model Coefficients, Hosmer and Lameshow Test, Overall Percentage, -2 Log Likelihood, and Nagelkerke R Square. Furthermore, a validation test is carried out between real data and model data using Root Mean Square Error (RMSE). After that, the best model selection was carried out based on the results of the feasibility and validation tests and comparative testing using Mann-Whitney. Based on the results of the analysis, six models were selected with the most influential variables on public preferences, namely tariff, waiting time, time savings, and cost difference. The potential use of Tram services based on tariff preferences of Rp5,500 on external public vehicles amounted to 93.96%, on internal car vehicles amounted to 76.69%, and on external motor vehicles amounted to 93.36%. While the level of potential use of Tram services based on 5-minute waiting time preferences on internal public vehicles amounted to 91.88% and at a waiting time of 10 minutes amounted to 86.39%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Samuel Edy Mataram
"Pada saat ini, kota Jakarta mempunyai transportasi massal seperti BRT Bus Rapid Transit Transjakarta. PT. Transpotasi Jakarta di bawah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selalu berusaha untuk melakukan perbaikan layanan BRT Transjakarta untuk pelanggannya. Untuk mendukung sistem BRT, PT. Transportasi Jakarta menyediakan bus pengumpan Transjakarta. Bus pengumpan Transjakarta adalah bus yang dioperasikan untuk dapat mengangkut penumpang di luar jalur Bus Transjakarta dan terintegrasi ke halte-halte bus Transjakarta. Selain itu, angkutan umum yang lain juga dapat dijadikan sebagai pengumpan bus Transjakarta. Keberadaan angkutan umum ini sangat penting karena dapat menambah jumlah penumpang bus Transjakarta. Namun kondisi angkutan umum banyak yang mulai sudah tua dan kualitas pelayanannya menurun. Kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen sangat penting karena dapat mempengaruhi konsumen untuk menggunakan angkutan umum. Oleh karena itu dilakukan penelitian terhadap kualitas pelayanan angkutan pengumpan Transjakarta. Analisa PLS-SEM dilakukan untuk mengetahui kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayananya. Hasil dari penelitian terhadap pengguna angkutan pengumpan Transjakarta di koridor 4 Pulo Gadung ndash; Dukuh Atas 2 adalah pengguna bus feeder Transjakarta sangat puas terhadap variabel pelayanan dan fasilitas angkutan. Untuk kendaraan bus sedang, pengguna angkutan sangat puas terhadap variabel informasi dan teknologi nya terutama pada informasi ketersediaan angkutan umumnya. Untuk bus kecil, pengguna angkutan sangat puas terhadap variabel keamanan dan keselamatan terutama pada rasa aman membawa barang.

Nowadays, the city of Jakarta has a mass transportation such as BRT Bus Rapid Transit Transjakarta. PT. Transportasi Jakarta under Government of Jakarta always trying to make improvements Transjakarta BRT services to its customers. To support the BRT system, PT. Transportasi Jakarta provides Transjakarta feeder buses. Transjakarta feeder buses are buses that operate for transporting passengers outside Transjakarta bus lanes and integrated into Transjakarta bus stops. IOther than that, other public transport can also be used as feeder of Transjakarta. The existence of public transport is very important because it can increase the number of Transjakarta bus passengers. But the condition of public transport began aging and service quality decreasing. Service quality affects customer satisfaction. Customer satisfaction is very important because it can influence consumers to use public transport. PLS SEM analysis was conducted to determine customer satisfaction with quality of service. Results from studies of feeder transport users in the corridors 4 Pulo Gadung Dukuh Atas 2 is Transjakarta feeder bus users are very satisfied with the service variable and transport facilities. For medium size bus, transport users are very satisfied with the information and technology variables mainly on the availability of public transport information. For a small bus, transport users are very satisfied with the safe and security variables mainly on security carrying goods.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T47127
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunarwoko
"Jakarta dihadapkan pada masalah transportasi yang berkaitan dengan kemacetan, jumlah kendaraan pribadi yang terus bertambah, polusi udara yang semakin parah, dampak negatif polusi udara bagi kesehatan, kerugian finansial dan waktu akibat kemacetan, serta pemborosan bahan bakar. Salah satu alternatif dalam menyelesaikan masalah kemacetan sekaligus polusi perkotaan adalah dengan elektrifikasi armada bus pada sistem Bus Rapid Transit (BRT) Transjakarta dengan mengganti armada bus existing yaitu bus diesel dan CNG dengan bus listrik. Keuntungan menggunakan bus listrik dibandingkan dengan mesin konvensional atau Internal Combustion Engine antara lain tidak bising, lebih efisien, bisa mengurangi pemakaian bahan bakar minyak sehingga secara langsung mengurangi emisi Gas Rumah Kaca. Studi ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan ekonomi penerapan bus listrik pada sistem BRT Transjakarta berdasarkan profil rute bus yaitu kecepatan, elevasi jalan, jarak dan waktu perjalanan untuk mendapatkan estimasi konsumsi energi dengan model matematis. Data profil rute diperoleh dengan memanfaatkan sensor Global Positioning System (GPS) pada smartphone dan software GPS logger berbasis android. Penilaian kelayakan investasi menggunakan perhitungan Total Cost of Ownership (TCO), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Payback Period. Hasil analisis berdasarkan asumsi siklus hidup 15 tahun, MARR 10% dan bunga 6% menunjukkan bahwa bus listrik masih memenuhi kelayakan ekonomi dengan NPV 292 milyar rupiah, IRR 14% dan payback period selama 8 tahun.

Jakarta is facing transportation problems related to congestion, the increasing number of private vehicles, severe air pollution, negative impact of air pollution, waste of fuel, financial losses and time because of congestion. One alternative to solve the problem of congestion, as well as urban pollution, is by electrification of the bus fleet on the TransJakarta Bus Rapid Transit (BRT) system by replacing the existing fleet of buses i.e. diesel buses and CNG with electric buses. The advantage of using an electric bus compared to a conventional engine or Internal Combustion Engine, are, less noise, more efficient, can reduce the use of fuel oil so that it directly reduces greenhouse gas emissions. This study aims to analyze the economic feasibility of applying electric buses on the TransJakarta BRT system based on bus route profiles, namely speed, road elevation, distance, and travel time to obtain estimations of energy consumption with a mathematical model. Route profile data is obtained by utilizing the Global Positioning System (GPS) sensors on smartphones and Android-based GPS logger software. The assessment of investment feasibility uses the calculation of Total Cost of Ownership (TCO), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) and Payback Period. The analysis results are based on the assumption of a 15-year life cycle, 10% MARR and 6% interest indicating that the electric bus still meets economic feasibility with NPV 292 billion rupiahs, 14% IRR and an 8-year payback period."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54153
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>