Ditemukan 189470 dokumen yang sesuai dengan query
Shafa Alifianisa Zahwa
"Hunian layak dan terjangkau merupakan hak yang dimiliki oleh setiap orang tanpa terkecuali. Dengan fenomena pergeseran demografi yang sedang terjadi, kebutuhan akan hunian layak dan terjangkau juga ikut mengalami perubahan. Meningkatnya populasi generasi Y dan Z di masa sekarang menjadi sebuah tantangan pada kota-kota padat seperti Jakarta agar penyediaan hunian layak dan terjangkau turut beradaptasi dengan kebutuhan hunian generasi Y dan Z. Saat ini, penyediaan hunian layak yang ada di Jakarta menjadi kurang relevan dengan kebutuhan hunian generasi Y dan Z karena keterbatasan tipe rumah yang ada. Penulisan ini bertujuan untuk mengidentifikasi apa saja tipe-tipe rumah yang sesuai dengan kebutuhan hunian generasi Y dan Z di Jakarta dan bagaimana kesesuaiannya dalam UU No. 1 Tahun 2011 dan Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 31 Tahun 2022. Dengan memahami keterkaitan antara data lapangan, teori kajian literatur, dan kebijakan perumahan dan permukiman yang berlaku serta tinjauan dari preseden hunian di kota pada negara maju, penulisan ini mencoba mengungkap kesenjangan tipe rumah dalam kebijakan berdasarkan kebutuhan hunian generasi muda. Melalui hasil analisis data, teori, dan kebijakan, dapat dikatakan bahwa Jakarta memerlukan tipe-tipe rumah baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan hunian generasi muda saat ini, tetapi mengalami tantangan dalam realisasinya karena aturan kebijakan yang berlaku.
Affordable housing that meets someone's needs is every human right that must be fulfilled. With the growing population and demographic shifting toward generation Y and Z that’s currently happening, housing needs are slowly changing to a new direction of ‘affordable’. The current growing splurt and shifting demographic become a new challenge in cities with high population like Jakarta to adapt with new types of house because the current housing types in Jakarta are slowly being irrelevant and not affordable to younger generations anymore. The purpose of this writing is to identify types of houses that meet generation Y and Z’s housing needs and to see how the housing regulation and policy in Jakarta works on that. Through the understanding of data, literature review, and housing regulation and policy with precedent study of another city, it can be said that Jakarta needs new types of houses that fit more with housing needs of generation Y and Z, but at the same time still facing challenges from the housing regulation and policy itself."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muh. Saleh
"Meningkatnya permasalahan lingkungan seperti pemanasan global, limbah, dan polusi memaksa individu untuk memperhatikan lingkungan. Adanya efek negatif dari kerusakan lingkungan ini mengharuskan konsumen untuk menggunakan green product. Untuk dapat memahami lebih baik mengenai perilaku pembelian konsumen pada green product, penelitian ini menggunakan theory of planned behavior (TPB) dan meneliti lebih lanjut mengenai faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi perilaku pembelian konsumen. Oleh karena itu, peneliti mencoba untuk meneliti pengaruh dari social media marketing, crisis awareness, product knowledge, attribution of responsibility, subjective norm, perceived behavioral control, dan attitude terhadap perilaku pembelian green product. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner online dengan jumlah sebesar 393 responden di Indonesia dan data dianalisis menggunakan metode structural equation modeling (SEM) dengan software SmartPLS 4. Hasil penelitian menyatakan bahwa sikap positif terhadap green product, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan memiliki pengaruh positif terhadap niat pembelian green product. Di sisi lain, crisis awareness memiliki pengaruh negatif pada sikap dan niat pembelian green product. Pengetahuan konsumen tentang green product secara positif mempengaruhi sikap dan niat pembelian mereka. Social Media Marketing memiliki pengaruh positif pada Product Knowledge, crisis awareness, dan norma subjektif. Selain itu, niat pembelian green product berdampak positif pada perilaku pembelian konsumen. Selanjutnya, Attribution of Responsibility dapat memperkuat hubungan antara niat pembelian dan perilaku pembelian green product konsumen. Temuan-temuan ini memiliki implikasi penting bagi strategi keberlanjutan perusahaan dalam mempromosikan perilaku pembelian hijau konsumen. Penelitian ini memberikan manfaat bagi marketer di sektor industri green product untuk membuat strategi pemasaran yang lebih efektif agar memiliki keunggulan kompetitif dan dapat bersaing dengan kompetitor.
The increasing environmental issues such as global warming, waste, and pollution have compelled individuals to pay attention to the environment. The negative effects of environmental degradation have necessitated consumers to embrace green products. In order to gain a better understanding of consumer purchasing behavior towards green products, this research employs the Theory of Planned Behavior (TPB) and investigates additional factors that can influence consumer behavior. Thus, the study examines the impact of social media marketing, crisis awareness, product knowledge, attribution of responsibility, subjective norm, perceived behavioral control, and attitude towards green purchasing behavior. Data collection was conducted through an online questionnaire with 393 respondents in Indonesia, and the data were analyzed using structural equation modeling (SEM) with SmartPLS 4 software. The findings of the study indicate that a positive attitude towards green products, subjective norms, and perceived behavioral control have a positive influence on the intention to purchase green products. On the other hand, crisis awareness has a negative impact on attitudes and intentions to purchase green products. Consumer knowledge about green products positively affects their attitudes and purchase intentions. Social media marketing has a positive influence on product knowledge, crisis awareness, and subjective norms. Furthermore, purchase intention for green products positively influences consumer purchasing behavior. Additionally, the attribution of responsibility strengthens the relationship between purchase intentions and green purchasing behavior. These findings have significant implications for sustainability strategies of companies in promoting green consumer behavior. This research provides valuable insights for marketers in the green product industry to develop more effective marketing strategies that create a competitive advantage and enable them to compete with competitors."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ghiffari Alfani Royan
"War for talent yang terjadi secara global, termasuk di Indonesia, telah meningkatkan urgensi employer branding yang tepat bagi perusahaan dan organisasi. Praktisi SDM perlu menaruh perhatian khusus pada Generasi Y atau Generasi Milenial dan Generasi Z sebagai generasi digital native yang mendominasi pasar tenaga kerja saat ini. Karakteristik kedua generasi yang memiliki perbedaan mengharuskan adanya strategi unik untuk menarik masing-masing generasi agar dapat menjadi bagian dari perusahaan atau organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi pemilihan pekerjaan dan membandingkan urutan prioritas antara Generasi Y dan Generasi Z atas faktor-faktor tersebut dengan metode Analytical Hierarchy Process. Data penelitian diperoleh dari 488 responden Generasi Y dan Generasi Z yang telah memeroleh gelar Sarjana (D-4/S-1), sudah pernah atau sedang bekerja, dan merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) yang juga berdomisili di Indonesia. Hasil penelitian menemukan bahwa faktor terpenting dalam memilih pekerjaan bagi Generasi Y adalah faktor terkait pendidikan. Sedangkan, faktor terpenting dalam memilih pekerjaan bagi Generasi Z adalah faktor terkait pribadi. Sehingga, kedua generasi memiliki pandangan yang berbeda terkait faktor terpenting dalam pemilihan pekerjaan.
The war for talent that is happening globally, including in Indonesia, has increased the urgency of proper employer branding for companies and organizations. HR practitioners need to pay special attention to Generation Y or Millennial Generation and Generation Z as the digital native generation that dominates the labor market today. The characteristics of the two generations that have differences require a unique strategy to attract each generation to become part of a company or organization. This study aims to analyze the factors that influence job choice and compare the order of priority between Generation Y and Generation Z for these factors using the Analytical Hierarchy Process method. The research data was obtained from 488 Generation Y and Generation Z respondents who had obtained a Bachelor's degree (D-4/S-1), had worked or were currently working, and were Indonesian Citizens (WNI) who are also domiciled in Indonesia. The results of the study found that the most important factors in choosing a job for Generation Y were factors related to education. Meanwhile, the most important factors in choosing a job for Generation Z are personal factors. Thus, the two generations have different views regarding the most important factors in job choice."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
David Aaron
"Salah satu tantangan terbesar perusahaan untuk dapat bertahan dan terus bersaing dalam dunia korporasi adalah mengoptimalkan sumber daya manusia. Dalam rangka mengoptimalkan sumber daya manusia, perusahaan dapat melakukan beberapa upaya yang dapat meningkatkan kinerja karyawan dan mengurangi turnover. Perceived organizational support (POS) merupakan konstruk yang cocok untuk menjawab tantangan pemaksimalan sumber daya manusia. POS adalah keyakinan global yang dikembangkan karyawan terkait sejauh mana organisasi menghargai kontribusi mereka dan peduli terhadap kesejahteraan mereka (Eisenberger, dkk, 1986). POS memiliki dampak terhadap affective commitment, kinerja, lessened withdrawal behavior, dan turnover. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji perbedaan POS pada karyawan Generasi X dan karyawan Generasi Y yang saat ini mendominasi lapangan kerja sebagai sumber daya manusia. Hasil analisis menggunakan independent sample t-test pada 118 responden (Generasi X = 46; Generasi Y = 72) menunjukkan bahwa karyawan Generasi Y memiliki skor rata-rata POS yang secara signifikan lebih rendah daripada karyawan Generasi X.
One of the biggest challenges for company in order to survive and compete in the corporate world is to optimize human resources. In order to optimize human resources, company could make some effort to increase employee performance and reduce turnover. Perceived organizational support (POS) is a suitable construct to answer the challenge regarding maximize human resources. POS is global belief developed by employee concerning the extent to which the organization values their contributions and cares about their well-being (Eisenberger, et.al., 1986). POS has impact to affective commitment, performance, lessened withdrawal behavior, and turnover. The objective of this research is to examine the differences on perceived organizational support between Generation X employees and Generation Y employees. The result of the analysis using independent sample t-test on 118 respondents (Generation X = 46; Generation Y = 72) showed that Generation Y employees had significantly lower POS average than Generation X employees."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S58750
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Melinia Devi Fenitasari
"Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh dari aktivitas social media marketing terhadap brand experience, attitude towards the brand, dan purchase intention pada konsumen muslim Generasi Y dan Generasi Z di Indonesia dengan menggunakan studi kasus merek Kahf sebagai produk personal care laki-laki halal. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu muslim pada Generasi Y berusia 27-41 tahun dan Generasi Z berusia 12-26 tahun yang pernah membeli produk Kahf. Sampel yang diperoleh yaitu 211 untuk Generasi Y dan 216 untuk Generasi Z. Penelitian ini dalam pengolahan datanya menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian ini menunjukkan adanya aktivitas social media marketing memiliki pengaruh terhadap brand experience, attitude towards the brand, dan purchase intention dengan adanya customer engagement yang memperkuat hubungan aktivitas social media marketing dengan brand experience. Penelitian ini juga mengukur keterlibatan Generasi Y dan Generasi terhadap aktivitas social media marketing dengan brand experience.
This study aims to determine the effect of social media marketing activities on brand experience, attitude towards the brand, and purchase intention among Generation Y and Generation Z Muslim consumers in Indonesia using a case study of a Kahf as Indonesia halal brand. The sample used in this study were Muslims in Generation Y aged 27-41 years and Generation Z aged 12-26 years who had bought Kahf products. Data were collected from 211 for Generation Y and 216 for Generation Z. This research in its data processing uses the Structural Equation Modeling (SEM) method. The results of this study indicate that social media marketing activities have an influence on brand experience, attitude towards the brand, and purchase intention with customer engagement that strengthens the relationship between social media marketing activities and brand experience. This study also measures the involvement of Generation Y and Generation towards social media marketing activities with brand experience."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Denzel William Mandela
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mengenai layanan aplikasi pengiriman makanan di Indonesia serta bagaimana perbedaannya antara generasi Y dan generasi Z. Variabel yang diteliti pada penelitian ini yaitu pengaruh atribut aplikasi pengiriman makanan (CNV, DSG, TRS, PRC, VFC) terhadap Perceived Value yang selanjutnya mengarah kepada Attitude dan Intention to Coninuously Use. Sampel yang diteliti adalah individu yang berdomisili di Indonesia, berusia 17-41 tahun, dan aktif dalam menggunakan aplikasi pengiriman makanan. Jumlah responden yang berpartisipasi pada penelitian ini adalah 314 responden. Data yang merupakan hasil jawaban dari responden diolah menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM) dan software LISREL. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Convenience, Trustworthiness, dan Price memiliki pengaruh positif terhadap Perceived Value yang selanjutnya mengarah kepada pengaruh positif terhadap Attitude dan Intention to Contiuously Use. Hasil perbandingan antara generasi Y dan generasi Z menunjukkan mereka tidak memiliki perbedaan signifikan pada pengaruh atribut aplikasi terhadap Perceived Value. Keterbatasan penelitian, implikasi manajerial, dan saran penelitian selanjutnya dijelaskan dalam penelitian ini.
This study aims to determine the perception of food delivery application in Indonesia and how the difference is between generation Y and generation Z. The variable studied in this study is the effect of food delivery application attributes (CNV, DSG, TRS, PRC, VFC) towards Perceived Value, Attitude, and Intention to Continuously Use. The samples studied were individuals who were domiciled in Indonesia, aged 17-41 years, and were active in using food delivery application. The number of respondents who participated in this study were 314 respondents. All data obtained from respondents' answers are processed using the Structural Equation Modeling (SEM) method and the LISREL software. The results of this study indicate that Convenience, Trustworthiness, and Price have a positive influence on Perceived Value which lead to a positive influence on Attitude and Intention to Continuously Use. The results of the comparison between generation Y and generation Z did not show significant differences in the effect of application attributes towards Perceived Value. Limitations, managerial implications, and recommendations for further research are provided in this study."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Wasis Priyo Nugroho
"Suku Dayak Ngaju memiliki filosofi “huma betang” yang mencerminkan toleransi keberagaman. Toleransi dalam penelitian ini dijelaskan dalam konstruk Universal Diverse Orientation yang tercermin pada filosofi huma betang di suku Dayak Ngaju. Penelitian bertujuan menguji hubungan antara mindfulness dan UDO pada generasi Z dan generasi Y dari suku Dayak Ngaju di Kota Palangka Raya serta menguji perbedaan kedua variabel tersebut pada generasi Z dan generasi Y. Alat ukur yang digunakan adalah Langer Mindfulness Scale-14 (LMS-14) untuk mengukur mindfulness dan Miville-Guzman Universality Diversity Scale-Short (M-GUDS-S) untuk mengukur UDO. Berdasarkan pearson-correlation pada 129 partisipan, ditemukan hubungan positif yang signifikan antara mindfulness dan UDO. Namun, tidak ditemukan perbedaan signifikan antara mindfulness dan UDO pada generasi Z dan generasi Y. Berdasarkan hasil tersebut, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya literatur mindfulness dan UDO serta menjadi pertimbangan bahan rujukan bagi masyarakat kota Palangka Raya dalam menjaga keharmonisan dengan meningkatkan toleransi pada masyarakatnya.
Dayak Ngaju tribe have a "huma betang" philosophy that reflects tolerance for diversity. Tolerance in this study is explained in the universal diverse orientation construct which is reflected in the huma betang philosophy of Dayak Ngaju tribe. This study aims to examine the relationship between mindfulness and UDO in generation Z and generation Y of Dayak Ngaju tribe in Palangka Raya City and examine the differences between these two variables in generation Z and generation Y. The measuring instrument used is the Langer Mindfulness Scale-14 (LMS-14) to measuring mindfulness and the Miville-Guzman Universality Diversity Scale-Short (M-GUDS-S) to measure UDO. Based on the Pearson-correlation of 129 participants, a significant positive relationship was found between mindfulness and UDO. However, no significant difference was found between mindfulness and UDO in generation Z and generation Y. Based on these results, this study is expected to enrich the literature on mindfulness and UDO and become a reference for the people of Palangka Raya in maintaining harmony by increasing tolerance in the community."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Harrys Argaditya
"Kelas menengah adalah kelompok mayoritas dari masyarakat di dunia yang banyak berkontribusi terhadap perputaran ekonomi di dunia. Meskipun mayoritas penduduk di dunia maupun di Indonesia adalah kalangan menengah, namun kebijakan yang berlaku masih banyak yang belum mewadahi kalangan menengah ini, termasuk dalam aspek perumahan. Hunian adalah suatu kebutuhan primer, namun nyatanya meskipun begitu masih banyak orang yang kesulitan untuk bisa memiliki rumah pribadi. Dalam mendefinisikan kelas menengah dengan konteks Jakarta perlu dilihat dari beberapa perspektif salah satunya adalah dari pendapatan dan juga pengeluaran seseorang serta aset yang dimiliki. Tentunya hal-hal tersebut tidak dapat mendefinisikan secara jelas posisi seseorang dalam sebuah spektrum kelas menengah, namun dapat menjadi acuan dalam menentukan housing attributes yang tepat baginya. Housing attributes adalah aspek-aspek yang melekat dengan suatu hunian dan dapat berupa atribut internal dan eksternal, dan hal-hal inilah yang akan memengaruhi preferensi seseorang ketika ingin memilih suatu hunian, selain menjadi preferensi juga bisa menjadi restriksi. Sehingga dengan konteks yang ada dan restriksi yang berlaku, muncul pertanyaan apakah ada hunian yang layak bagi kalangan menengah di Jakarta? Untuk kalangan bawah sudah ada rumah subsidi dari pemerintah, kalangan atas tentu tidak memiliki permasalahan dalam membeli hunian. Dari analasis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa kalangan menengah paling menengah di Jakarta belum bisa memiliki hunian dengan status kepemilikan pribadi karena adanya ketimpangan yang terlalu jauh antara pendapatan bulanan dengan harga hunian di Jakarta.
Middle class is a group of people that contributes the most to the world’s economy. Despite that, they’re often overlooked and the policy rarely accomodate them, including in the context of housing. Housing is a primary need, but in reality there’s a lot of people that struggle to have their own private residence. In defining the middle class with the context of Jakarta, it needs to be seen from multiple perspectives such as income, outcome, and also assets. Those things wouldn’t be able to define a person’s position in a spectrum of middle class, but can be a reference in determining the right housing attributes for them. Housing attributes are aspects that stick close to a housing and be in an internal or external form, these kinds of things that’ll affect someone's preference when they’re looking for a new house, other than preference it also can be a restriction. With the existing context and restrictions, it generates a question of is there any proper housing that fits the middle class in Jakarta? For the lower class there’s already subsidized housing from the government, the upper class surely doesn’t have the same struggle. From the theoretical and contextual analysis, it’s been found that the ultimate middle class in Jakarta won’t be able to have a private owned housing because of the imbalance of the monthly income compared to the housing prices in Jakarta."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Sumayyah
"Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar sekaligus negara dengan jumlah sumbangan uang tunai terbesar di dunia. Hal tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara yang memiliki potensi besar untuk mengumpulkan wakaf uang dalam jumlah besar. Namun, jumlah wakaf uang yang terkumpul masih jauh di bawah angka potensi yang diperkirakan. Strategi dalam pemasaran wakaf tunai perlu dioptimalkan dengan memahami dan mengkaji faktor-faktor lain selain faktor internal seperti motivasi, ekonomi, sikap dan lain sebagainya yang dapat mendorong seseorang untuk berdonasi. Dengan begitu, strategi pemasaran dapat disesuaikan dengan target sasaran sehingga dapat meningkatkan jumlah himpunan wakaf uang dan jangkauan wakif yang lebih luas. Penelitian ini mengkaji pengaruh paradigma altruisme melalui persepsi ihsan (persepsian ihsan) dan persamaan dalam Islam (egalitarianisme Islam) terhadap religiusitas (religiusitas Islam) yang kemudian mempengaruhi niat seseorang untuk berdonasi (pemberian wakaf tunai). Selain itu, para peneliti juga membandingkan efek ini pada kelompok Generasi Y dan Z. Sampel dalam penelitian ini adalah penduduk muslim di Indonesia yang berusia 17-38 tahun. Partisipan yang digunakan sebanyak 261 responden yang kemudian diolah menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM) pada Lisrel 8.80. Hasil penelitian menunjukkan bahwa egalitarianisme Islam berpengaruh signifikan
Indonesia is the country with the largest Muslim population as well as the country with the largest amount of cash donations in the world. This makes Indonesia a country that has great potential to collect large amounts of cash waqf. However, the amount of cash waqf collected is still far below the estimated potential figure. Strategies in cash waqf marketing need to be optimized by understanding and studying other factors besides internal factors such as motivation, economy, attitudes and so on that can encourage someone to donate. That way, the marketing strategy can be adjusted to target targets so that it can increase the number of cash waqf sets and a wider reach of waqf. This study examines the influence of the altruism paradigm through the perception of ihsan (perceived ihsan) and equality in Islam (Islamic egalitarianism) on religiosity (Islamic religiosity) which then affects a person's intention to donate (giving cash waqf). In addition, the researchers also compared this effect in the Generation Y and Z groups. The sample in this study was the Muslim population in Indonesia aged 17-38 years. Participants used were 261 respondents who were then processed using the Structural Equation Modeling (SEM) method on Lisrel 8.80. The results showed that Islamic egalitarianism had a significant effect"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Christabel Vena Karina
"Perdagangan elektronik atau e-commerce merupakan bisnis digital yang sangat menjanjikan dan terus berkembang. Bagi manajemen pengembang dan juga pemilik bisnis di sektor e-commerce, repurchase intention pelanggan merupakan hal yang krusial bagi keberlangsungan bisnis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi Generasi Y dan Generasi Z dalam melakukan repurchase di e-commerce, dengan mengadaptasi model penelitian terdahulu yang mengeksplorasi peran mediasi trust dan e-satisfaction terhadap atribut e-commerce yaitu security, ease of use, dan privacy concerns. Pengambilan data menerapkan metode purposive sampling dengan jumlah responden 387 individu dari seluruh Indonesia yang datanya kemudian diolah dan dianalisis menggunakan Partial Least Squares - Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa security, ease of use, dan privacy concerns tidak memiliki pengaruh langsung yang signifikan terhadap repurchase intention pelanggan, melainkan memiliki pengaruh tidak langsung yang harus dimediasi oleh variabel trust dan e-satisfaction.
E-commerce is a very promising digital business that continues to grow throughout the year. To developers and business owners in the e-commerce sector, repurchase intention is a critical success factor for the survival of the business. The present study aims to analyze factors that impacts Gen Y and Gen Z’s e-commerce repurchase intention, by adapting an empirical model from previous study and explore the mediating role of trust and e-satisfaction to the attributes of e-commerce, namely security, ease of use, and privacy concerns. Purposive sampling method was used in this study with total a total of 387 respondents’ data collected and then analyzed using Partial Least Squares - Structural Equation Modeling (PLS-SEM). The findings suggest security, ease of use, and privacy concern have no direct effecet to repurchase intention, but indirect effect which mediated by trust and e-satisfaction."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library