Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 175589 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Umar Fariz
"Dalam Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025, Ciwidey merupakan salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional di Jawa Barat. Permasalahan yang dialami untuk menuju kawasan wisata alam tersebut yaitu geometrik jalan yang sempit dan menanjak serta menjadi titik lokasi kemacetan terutama pada akhir pekan atau hari libur. Daya tarik suatu objek wisata menimbulkan permasalahan lalu lintas akibat bertambahnya jumlah kendaraan, maka diperlukan suatu solusi yang dapat mengintervensi kinerja jalan, yaitu dengan memperkenalkan sarana transportasi yang berkelanjutan dengan menerapkan park and ride dan penyediaan layanan shuttle pariwisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan meng-analisis faktor pengaruh pemilihan moda serta membentuk suatu model pemilihan moda antara kendaraan pribadi dan shuttle pariwisata pada layanan park and ride di Kabupaten Bandung. Dengan menggunakan skala Likert dan metode Analytical Hierarchy Process, hasil identifikasi dan analisis faktor pengaruh permilihan moda shuttle pariwisata pada layanan park and ride adalah keamanan park and ride, penghematan waktu perjalanan, dan biaya perjalanan. Faktor-faktor tersebut digunakan dalam pengembangan model logit biner melalui survei stated preference. Hasilnya menunjukkan bahwa model pengguna sepeda motor cenderung lebih sensitif terhadap tarif shuttle pariwisata dibandingkan pengguna mobil pribadi. Kesediaan membayar pengguna sepeda motor untuk berpindah ke shuttle pariwisata apabila penghematan waktu 0 menit adalah Rp. 7.750, 10 menit adalah Rp. 9.400, 20 menit adalah Rp. 11.050; dan kesediaan membayar pengguna mobil pribadi untuk berpindah ke shuttle pariwisata apabila penghematan waktu 0 menit adalah Rp. 11.400, 10 menit adalah Rp. 13.850, 20 menit adalah Rp. 16.250.

In the National Tourism Development Master Plan for 2010-2025, Ciwidey is one of the National Tourism Strategic Areas in West Java. The problems experienced to get to the natural tourism area are geometric narrow and uphill roads and become the location of congestion on weekends or holidays. The attractiveness of a tourist attraction causes traffic problems due to the increasing number of vehicles; a solution is needed that can intervene in road performance by introducing sustainable transportation facilities by implementing park and ride and providing tourism shuttle services. This study aims to identify and analyze the influence factors of mode selection and form a model of mode choice between private vehicles and tourism shuttles in park and ride services in Bandung Regency. Using the Likert scale and the Analytical Hierarchy Process method, the results of identification and analysis of factors for the selection of tourism shuttle modes in park and ride services are park and ride safety, travel time savings, and travel costs. These factors are used in the development of binary logit models through stated preference surveys. The results show that motorcycle user models tend to be more sensitive to tourism shuttle rates than private car users. Willingness to pay motorcycle users to switch to tourism shuttles if saving 0 minutes is Rp. 7.750, 10 minutes is Rp. 9.400, 20 minutes is Rp. 11.050; and the willingness to pay for private car users to switch to tourism shuttles if 0 minutes of time saving is Rp. 11.400, 10 minutes is Rp. 13.850, 20 minutes is Rp. 16.250."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Rifki Fadilah
"Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi apakah kedatangan wisatawan mancanegara berpengaruh terhadap FDI sektor Pariwisata dan PDB sektor Pariwisata di Indonesia selama periode 2004 – 2020. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengestimasi seberapa besar dan berapa lama dampak penurunan kedatangan wisman akibat pandemi COVID-19 terhadap hubungan keseimbangan jangka panjang antara ked-atangan wisman, FDI sektor Pariwisata dan PDB sektor Pariwisata. Dengan menggunakan Granger Causality Test dan Vector Error Correction Model (VECM), penelitian ini menemukan bahwa kedatangan wisatawan mancanegara mempengaruhi FDI sektor Pariwisata dan kemudian FDI sektor Priwisata mempengaruhi PDB sektor Pariwisata. Lebih lanjut, hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam jangka panjang, pen-ingkatan 1 persen kedatangan wisman akan meningkatkan FDI Sektor Pariwisata sebesar 0.55 persen. Kemudian, peningkatan 1 persen FDI sektor Pariwisata akan meningkatkan PDB sektor Pariwisata sebesar 0.10 persen. Dalam jangka pendek (analisis bulanan), jika terjadi “guncangan” (shock) peningkatan kedatangan wisman, FDI sektor Pariwisata akan meningkat selama lima bulan berikutnya dan PDB sektor pariwisata akan meningkat selama 2 bulan dan 16 bulan setelah terjadinya kenaikan wisman. Hasil penelitian ini juga menemukan bahwa hubungan jangka panjang antara kedatangan wisman, FDI sektor pariwisata dan PDB sektor pariwisata ini akan pulih dalam waktu 38 bulan pasca pan-demi. Ini berarti, pemulihan sektor pariwisata pasca pandemi membutuhkan waktu sekitar tiga tahun jika tidak ada intervensi kebijakan percepatan pemulihan pariwisata.

This study aims to investigate whether the international tourist arrivals affect Tourism FDI and Tourism GDP of Tourism sector in Indonesia during the period 2004 – 2020. In addition, this study also aims to estimate how much and how long the impact of the decline in international tourist arrivals due to the COVID-19 pandemic on the long-term equilibrium between international tourist arrivals, Tourism FDI and Tourism GDP. By using the Granger Causality Test and Vector Error Correction Model (VECM), this study found that the international tourist arrivals affect Tourism FDI and Tourism FDI affects Tourism GDP. Furthermore, the results showed that in the long term, the increase of international tourist arrivals by one percent will increase Tourism FDI by 0.55 percent. Then, one percent increase of Tourism FDI will increase Tourism GDP by 0.10 percent. In the short term (monthly analysis), if there is a "shock" in the increase of international tourist arrivals, Tourism FDI will increase for the next five months, and Tourism GDP will also increase for 2 months and 16 months after the increase of international tourists. This study also found that the long-term equilibrium between international tourist arrivals, Tourism FDI, and Tourism GDP will recover within 38 months after the pandemic COVID-19. This means the tourism sector will need three years to recover after the pandemic ends if there is no policy intervention to accelerate tourism recovery."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prilly Rindhy Nathalya
"[Tesis ini mengkaji upaya liberalisasi jasa pariwisata dalam mode 4 dalam bentuk komitmen Indonesia yang tertuang dalam Schedule of Commitments dalam GATS dan AFAS. Jasa pariwisata termasuk dalam 12 sektor jasa yang diatur dalam GATS. Penulisan tesis ini menggunakan metode penelitian normatif. Secara normative diteliti aturan-aturan hukum yang terkait dengan jasa pariwisata, ketenagakerjaan, dan aturan-aturan yang terkait lainnya. Berdasarkan hasil penelitian, komitmen Indonesia dalam MRA dalam bidang jasa profesional pariwisata di ASEAN yang diikuti Indonesia menunjukkan adanya kesesuaian. Dalam implementasi peraturan nasional Indonesia terkait MRA, beberapa sekolah tinggi pariwisata telah menunjukkan komitmennya dalam memajukan sumber daya manusia dalam bidang kepariwisataan. Pembangunan SDM dan pemberian sertifikasi dapat meningkatkan kompetisi dalam kerja internasional apalagi dengan dekatnya era Masyarakat Ekonomi ASEAN tahun 2016 mendatang.

This thesis reviews the means of mode 4 liberalization of services in a form of a Schedule of Commitments on GATS and MRA on AFAS. Tourism services is one of the 12 service sector maintained in GATS. This research uses normative methods to discuss about issues related. Legal rules, employment rules and rules relevant with tourism will be reviewed in this thesis. Based on the research done, Indonesia’s commitment on MRA on Tourism Professionals in ASEAN showed that Indonesia complied to the commitment issued. The implementation of the national rules related to MRA on Tourism Professional has done sufficiently by some vocational tourism schools in Indonesia in order to develop the quality of human resources in tourism industry. The development of the human resources and the issue of certification to prove the competency of these human resources would encourage the competition in the internasional markets, especially for this upcoming event, the ASEAN Economic Community on 2016. , This thesis reviews the means of mode 4 liberalization of services in a form of a
Schedule of Commitments on GATS and MRA on AFAS. Tourism services is one
of the 12 service sector maintained in GATS. This research uses normative
methods to discuss about issues related. Legal rules, employment rules and rules
relevant with tourism will be reviewed in this thesis. Based on the research done,
Indonesia’s commitment on MRA on Tourism Professionals in ASEAN showed
that Indonesia complied to the commitment issued. The implementation of the
national rules related to MRA on Tourism Professional has done sufficiently by
some vocational tourism schools in Indonesia in order to develop the quality of
human resources in tourism industry. The development of the human resources
and the issue of certification to prove the competency of these human resources
would encourage the competition in the internasional markets, especially for this
upcoming event, the ASEAN Economic Community on 2016.]
"
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2015
T44071
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Regina Veronica Edijono
"Uni Eropa menggalakkan slogan "Eropa, Tujuan Wisata No 1 di Dunia" sejak 2010, diawali dengan pembaharuan kebijakan pariwisata Uni Eropa yang berlandaskan hukum Traktat Lisabon 2009. Namun, program pariwisata berkelanjutan dilakukan mulai 2006. Pariwisata, yang merupakan kegiatan lintas sektor, menjadi komoditas industri Uni Eropa. Mereka memiliki kompetensi untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pariwisata di Negara Anggota. Belgia, Belanda, dan Luksemburg adalah Negara Anggota Uni Eropa yang unik, mereka tergabung pula dalam organisasi regional Uni Benelux. Sektor pariwisata di tiga negara Benelux menarik perhatian. Sejak 2006 Belanda selalu unggul dalam jumlah kedatangan wisatawan internasional, disusul Belgia kemudian Luksemburg. Pelaksanaan dan kebijakan pariwisata di setiap negara berperan penting dalam memajukan pariwisata mereka.

European Union promotes the slogan "Europe, the world's No. 1 tourist destination since 2010, initiated from the renewal of the European Union tourism policy based on the Lisbon Treaty, 2009. However, sustainable tourism program has been conducted by the European Union since 2006. Tourism as a cross-sector activity has become the European Union's industrial commodity. European Union has a competence to support the implementation of tourism activities in Member States. Belgium, The Netherlands, and Luxembourg are unique Member States, they are also incorporated in the Benelux Union, a regional organization. Tourism sector of the three countries gains attention. Since 2006 The Netherlands has been always on first place regarding to the number of international tourist arrivals, followed by Belgium and Luxembourg. The implementation of tourism policy of each country and the policy itself plays an important role in creating the advancement of tourism.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lana Syahbani
"Uni Eropa mengeluarkan komunikasi Eropa, tujuan wisata No. 1 di dunia guna memajukan industri pariwisata. Program digitalisasi industri pariwisata merupakan salah satu bagian dari pariwisata berkelanjutan. Pariwisata sendiri merupakan kegiatan lintas sektor yang menjadi bagian dari komoditas industri Uni Eropa. Polandia, Hungaria, Republik Ceko, dan Slowakia merupakan Negata Anggota Uni Eropa yang tergabung dalam organisasi Visegrad Group. Sektor pariwisata di empat negara Visegrad Group masih mengejar ketinggalan dari negara-negara Eropa Barat. Pelaksanaan dan kebijakan pariwisata digital di setiap negara turut berperan dalam memajukan pariwisata mereka.

European Union issues communication Europe, the worlds No. 1 tourist destination to advance the tourism industry. The tourism industry digitalization program is part of sustainable tourism program. Tourism itself is a cross-sectoral activity that is part of the European Union industrial commodities. Poland, Hungary, the Czech Republic, and Slovakia are EU Member States that are members of the Visegrad Group. The tourism sector in the four Visegrad Group countries is still catching up with Western European countries. The implementation and policies of digital tourism in each country play a role in advancing their tourism.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T54543
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinambela, Siswanto Maringan Tua
"Kabupaten Samosir, sebagai asal muasal etnis suku bangsa Batak, dengan nilai budaya adat istiadat yang unik (kekerabatan Dalihan Natolu), ditambah kekayaan sejarah, potensi sumber daya dan keindahan alam yang luar biasa (berada di tengah Danau Toba), dan adanya kesempatan membangun kerja sama dengan pemangku kebijakan sekawasan Danau Toba, memiliki modal yang kuat bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Samosir untuk mengembangkan industri pariwisata sebagai penghela pembangunannya. Dengan menggunakan metode SWOT untuk menganalisis faktor-faktor internal maupun eksternal yang berkaitan kepariwisataan daerah diperoleh rumusan strategi kebijakan dalam arah pembangunan pariwisata di Kabupaten Samosir. Berdasarkan pertimbangan skenario kondisi ke depan, hambatan, dan pelaku pada metode Analisa Hirarki Proses (AHP) diperoleh prioritas kebijakan untuk mewujudkan tujuan pembangunan pariwisata di Kabupaten Samosir, yaitu kebijakan pembangunan infrastruktur daerah khususnya pada destinasi wisata yang berwawasan lingkungan, diikuti peningkatan kualitas dan kuantitas atraksi atau kegiatan wisata, serta pelestarian seni budaya lokal dengan menerapkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Inilah prioritas strategi kebijakan pembangunan pariwisata di Kabupaten Samosir untuk mewujudkan visi "Samosir Menjadi Daerah Tujuan Wisata Lingkungan yang Inovatif 2015".

Samosir as the ethnic origin of the Batak tribe, with its unique cultural traditions (kinship Dalihan Natolu), plus a wealth of history and potential resources as well as outstanding natural beauty (located in the middle of Lake Toba), its opportunity to cooperation with Lake Toba stakeholders, provides a strong capital for Samosir Regency administration to develop tourism industry as a leading sector in the local economy. By using SWOT to analyze the factors of internal and external tourism-related areas, the policy strategy formulation is obtained in the course of development of tourism in Samosir Regency. Based on some considerations on future scenarios, barriers, and actors in the Analysis Hierarchy Process method (AHP), the policy priorities to achieve the goal of tourism development in Samosir Regency, are namely infrastructure development policy priority areas, especially in environmentally sustainable tourism destinations, followed by an increase in the quality and quantity of attractions or tourist event, as well as the preservation of local culture by applying the principles of sustainable development. These are the priorities of tourism development policy strategies to realize the vision of Samosir Regency "Samosir as an Environmentally and Innovatively Tourism Destination of 2015"."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T38968
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rayinda Citra Utami
"Penelitian ini menggunakan model Almost Ideal Demand System (AIDS) untuk menganalisis posisi daya saing Indonesia sebagai destinasi wisata populer di kawasan Asia Tenggara terhadap dua negara kompetitor utamanya. Model digunakan untuk mengestimasi sensitivitas permintaan pariwisata dari tujuh negara pasar utama wisatawan ke Indonesia, Thailand dan Malaysia, terhadap perubahan harga relatif efektif, total budget wisatawan dan pengaruh krisis ekonomi global. Hasil estimasi model memenuhi asumsi teori permintaan, yaitu homogeneity dan symmetry. Nilai elastisitas harga menunjukkan bahwa Indonesia memiliki posisi daya saing yang lebih baik dibandingkan Thailand dari perspektif wisatawan Australia dan Amerika, sedangkan Indonesia memiliki posisi daya saing yang lebih baik dibandingkan Malaysia dari perspektif wisatawan Amerika. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa harga pariwisata merupakan determinan utama yang mempengaruhi alokasi pengeluaran wisatawan di ketiga destinasi. Oleh karena itu, selain dengan meningkatkan kualitas jasa pariwisata yang ditawarkan, penting juga bagi para pembuat kebijakan di Indonesia untuk menentukan strategi penentuan harga yang tepat, sehingga akan dapat meningkatkan penerimaan devisa dari sektor pariwisata.

This study utilizes Almost Ideal Demand System (AIDS) models to examine Indonesia's competitiveness as a popular tourist destination in South East Asia in comparison with its main competitors. The models are used to quantify the responsiveness of tourism demand from seven major tourist origin markets in Indonesia, Thailand dan Malaysia to changes in relative effective prices, tourists expenditure budget and global economic crisis. Estimated models are in conformity with the basic postulates of consumer theory: homogeneity and symmetry. Price elasticity calculations suggest that Indonesia is more competitive than Thailand in the Australian and American tourists. While Indonesia is more competitive than Malaysia in the American tourists. The results also indicate that price is a key variable driving changes in market shares. Policymakers should pay particular attention to tourism pricing policies, as well as to improving tourism offer, in order to maximize gains from tourism."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T38634
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ranty Putri
"Dengan semakin ditinggalkannya perekonomian berbasis sektor ekstraktif, kini pariwisata menjadi salah satu sektor yang memiliki peluang sangat besar untuk dijadikan sumber pertumbuhan ekonomi alternatif mengingat Indonesia memiliki potensi wisata yang sangat besar. Pemerintah di tingkat pusat maupun daerah pun gencar melakukan usaha pengembangan sektor pariwisata. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara lebih dalam dan mendetil bagaimana peranan sektor pariwisata dalam perekonomian Indonesia menggunakan analisis Model Input-Output dengan data I-O nasional tahun 1995, 2000, 2005, dan 2008.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum, sektor pariwisata merupakan sektor yang memiliki peran cukup penting dalam perekonomian Indonesia karena memiliki angka keterkaitan dan pengganda yang relatif tinggi. Dengan kata lain, permintaan atas barang dan jasa yang diproduksi oleh sektor ini, terutama restoran, hotel dan angkutan darat akan menggerakkan perekonomian secara keseluruhan.

With the abandonment of the extractive sector-based economy, tourism has now become one of the sectors that have a great opportunity to be a new source of economic growth since Indonesia has many tourism potentials. Government at central and regional levels are now start intensively developing the tourism sector. Therefore, this study aimed to analyze more deeply how does the tourism sector affect Indonesia‟s economy using Input-Output model.
The research concludes that in general, tourism sector has an important role in the Indonesian economy because it has a relatively high linkages and multiplier. In other words, the demand for goods and services produced by this sector, especially restaurants, hotels and land transportation will drive the overall economy.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S59945
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Secilea
"Pariwisata sudah menjadi bagian dari budaya postmodern terkait gaya hidup dan kelas sosial. Pariwisata mendorong pergerakan ekonomi dengan pemenuhan gaya hidup masyarakat konsumtif. Pariwisata di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari upaya promosi dan peningkatan pembentukan citra positif. Pariwisata tidak lagi menjadi pengalaman yang otentik melainkan sebuah konstruksi situasi yang diharapkan oleh penciptanya dirasakan sebagai pengalaman menarik bagi wisatawan.
Salah satu peningkatan upaya promosi pariwisata melalui pembuatan strategi pencitraan. Mengadopsi konsep simulasi sebagai salah satu bentuk perwujudan Pariwisata Indonesia yang oleh creator pencitraan ingin ditanamkan kedalam benak calon wisatawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi pencitraan yang dilakukan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Dengan kerangka berpikir Jean Baudrillard mengenai pencitraan. Proses pencitraan disandingkan dengan kenyataan dilapangan sehingga dapat memaparkan jurang antara pencitraan dengan kenyataan di lapangan.
Melalui metode penelitian kualitatif yang mengambil lokasi di Jakarta, data-data dikumpulkan melalui teknik depth interview, observation dan didukung analisa semiotika pada iklan pariwisata. Dengan teori postmodern dari Jean Baudrillard mengenai pencitraan dan simulasi mewarnai penelitian yang dilakukan pada kesempatan kali ini.

Tourism has become part of the postmodern culture related with lifestyle and social class. Tourism encourage economic movement with fulfillment of consumer society life style. Indonesia tourism can not be separated from promotion efforts to increase positive image. Tourism then no longer be an authentic experience but a result of new reality construction that is expected by the creator can be perceived as an interesting experience for tourists.
One way among a lot more ways to increase tourism promotion is through the branding strategies. Simulation concept then adopted as a form of manifestation of Indonesia Tourism. This study aims to determine how is tourism branding strategy concept created by the Ministry of Tourism and Creative Economy Republic of Indonesia. Jean Baudrillard framework of thinking are used with regards on how the image is form that could be implement. The image then parallel with the reality so it can describe the gap between image and reality.
Through qualitative research methods which took place in Jakarta, the data collected through depth interview techniques, observation and supported with semiotics analysis of Indonesia tourism advertising. Jean Baudrillard's postmodern theory and the simulation then could enhance the research of branding strategy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutasoit, Irene Uliyana
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa pengaruh Electronic Word of Mouth pada Intention To Visit wisatawan ke Raja Ampat melalui Theory Of Planned Behaviour. Penelitian dilakukan pada beberapa wisatawan yang pernah membaca informasi mengenai Raja Ampat di media sosial dan belum pernah mengunjungi Raja Ampat sebelumnya Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya pengaruh yang signifikan antara Electronic Word of Mouth terhadap Intention To Visit secara langsung, adanya pengaruh yang signifikan antara Electronic Word of Mouth terhadap Attitude Toward Visiting, Subjective Norms, dan Perceived Behavioral Control.. Hasil penelitian ini memiliki perbedaan dengan hasil penelitian sebelumnya dikarenakan profil responden yang kurang mewakili penelitian dari sisi demografis.

ABSTRACT
The purpose of this study is to analyze the influence of Electronic Word Of Mouth to
Intention To Visit Raja Ampat through Theory Of Planned Behaviour. This study was
conducted to tourists who have read information related to Raja Ampat and have not visit
Raja Ampat previously. The research show that Intention To Visit is not significantly
influenced directly by the Electronic Word Of Mouth, however Electronic Word Of Mouth is
significantly influence Attitude Toward Visiting, Subjective Norms, and Perceived
Behavioral Control... To be able to influenced significantly the Job Performance. Result of
this study have differences with the result of previous studies because of the nature of
respondent which doesn?t representing this study from the demographic side.
"
Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62532
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>