Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 182309 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yohanes Elia Purwanto
"

Kebutuhan pangan terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dunia. Namun permasalahan dalam aspek lingkungan, sosial dan ekonomi muncul karena sebagian makanan akan terbuang sia-sia, bahkan sampah makanan ini dihasilkan pada setiap tahapan dalam rantai pasok makanan. Masalah ini perlu menjadi perhatian baik pemerintah sebagai regulator maupun pelaku usaha sebagai operator dan masyarakat sebagai konsumen. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, proporsi sampah makanan paling banyak dihasilkan pada tahap konsumsi. Tahapan konsumsi dibagi menjadi dua pelaku yaitu food service dan rumah tangga. Makalah ini berfokus untuk membahas timbulan sampah makanan pada sektor layanan makanan di DKI Jakarta dengan menggunakan system dynamics. Penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan strategi pengurangan timbulan sampah makanan di sektor layanan makanan. Timbulan sampah makanan yang dihasilkan dari tiga sumber: pemasok makanan, layanan makanan, dan food bank. Donasi bahan makanan, kampanye kesadaran sampah, dan pemberian potongan harga untuk makanan yang tidak habis terjual menjadi strategi untuk mengurangi jumlah timbulan sampah.


The need for food continues to increase along with the increase in world population. However, problems in environmental, social and economic aspects arise because some of the food will end up being wasted, in fact, this food waste is produced at every stage in the food supply chain. This problem needs to be of concern to both the government as a regulator and business actors as operators and the public as consumers. Based on research conducted by the Ministry of National Development Planning, the proportion of food waste is mostly generated at the consumption stage. The consumption stage is divided by two actors, food service and households. This paper focuses on discussing the generation of food waste in food services in Jakarta using a causal loop analysis. This study aims to propose a strategy for reducing food waste in the food service sector. Food waste is generated from three sources: food suppliers, food services, and food banks. Food donations, waste awareness campaigns, and giving discounts for food that doesn't sell out are strategies to reduce the amount of waste generated.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
AM Bayu Dewantara
"Indonesia menghasilkan 23 – 48 juta ton FLW per tahunnya, dimana pada tahun 2019, 55% diantara FLW tersebut dihasilkan pada tahap konsumsi. Tahap konsumsi khususnya sektor Hospitality and Food Service (HAFS), terus menjadi perhatian karena kontribusinya terhadap total food waste sebesar 12%, dengan 75% diantaranya dikategorikan sebagai avoidable food waste. Terdapat kesenjangan dimana penelitian di negara berkembang masih memiliki data yang sangat sedikit mengenai timbulan food waste terutama pada sektor food service. Oleh karena itu, penelitian ini memiliki tujuan mengembangkan strategi pengurangan food waste pada sektor food service yang tepat di Indonesia, sebagai upaya dalam menyelesaikan permasalahan food waste. Penelitian ini telah menghasilkan 19 elemen strategi pengurangan food waste pada sektor food service di Indonesia, yang terbagi menjadi 9 tingkat diagram hirarki dalam pelaksanaan elemen strategi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode Content Validity Index (CVI) untuk mengidentifikasi elemen strategi, Interpretive Structural Modelling (ISM) untuk menyusun elemen strategi tersebut ke dalam bentuk diagram hirarki strategi, dan juga analisa MICMAC untuk mengetahui posisi elemen strategi berdasarkan driving power dan dependence power-nya.

Indonesia produces 23 – 48 million ton of FLW per year, which in 2019, 55% of it was produced at the consumption stage. The consumption stage, especially the Hospitality and Food Service (HAFS) sector, continues to become a key concern, because of its contribution to total food waste at around 12%, where 75% of it is categorized as avoidable food waste. There is a gap where research in developing countries still has very little data regarding the generation of food waste, especially in the food service sector. Therefore, this research has the aim of developing food waste reduction strategy on the food service sector in Indonesian context. This research has produced 19 elements of food waste reduction strategy in the food service sector in Indonesia, which are divided into 9 levels of hierarchical diagram in the implementation of these strategic elements. This study uses the Content Validity Index (CVI) method to validate and identify the elements of food waste reduction strategy, Interpretive Structural Modelling (ISM) to compile the elements of the food waste reduction strategy into a hierarchical diagram, and also MICMAC analysis to determine the position of the strategies based on their driving and dependence power."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Early Lula Afif
"Food loss and waste (FLW) merupakan jenis sampah organik yang dihasilkan dari penurunan kuantitas pangan sepanjang rantai pasok pangan makanan. Saat ini, jumlah FLW secara global sudah mencapai 1,3 miliar ton pertahunnya, dimana angka ini akan terus mengalami peningkatan mengingat jumlah populasi manusia yang meningkat seiring dengan pemenuhan kebutuhan pula. Tahun 2020, sampah sisa makanan atau FLW berkontribusi sebesar 40% dari total sampah di Indonesia. Saat ini, jumlah FLW yang dihasilkan di Indonesia adalah sebesar 115-184 kg/kapita/tahun. FLW ini menyebabkan dampak buruk secara kerugian material ekonomi dan menjadi penyumbang gas emisi rumah kaca yang buruk untuk lingkungan. Estimasi jumlah FLW di Indonesia akan meningkat hingga 344 kg/kapita/tahun di tahun 2045. Penelitain ini merupakan salah satu upaya untuk memberikan rekomendasi strategi pengurangan jumlah FLW secara nasional. Strategi pengurangan dikumpulkan berdasarkan literatur dan divalidasi oleh para Ahli untuk kesesuaian penerapan strategi di Indonesia. Sebanyak 20 rekomendasi strategi FLW berhasil divalidasi dan selanjutnya disusun berdasarkan struktural hierarki strategi. Penelitian ini menggunakan bantuan metode Interpretive Structural Modelling (ISM) untuk menyusun strategi dalam bentuk struktural hierarki. Analisis Matrice d’Impacts Croises Multiplication Appliquee aun Classement (MICMAC) dilakukan untuk setiap elemen strategi guna mendapatkan pengelompokkan strategi berdasarkan kekuatan pendorong dan ketergantungan antar elemen strategi. Model struktural yang dihasilkan akan digunakan sebagai bagian dari rekomendasi peta strategis untuk implementasi strategi pengurangan jumlah FLW di Indonesia.

Food loss and Waste (FLW) is an organic waste that is produced by the decrease in food quantity along the food supply chain. Currently, the amount of FLW in the global scale has reached 1.3 billion ton annually, this number will keep increasing due to the increase in human population and their needs of foods. Year 2020, the FLW has contributed 40% of Indonesia's amount of waste, equal to 115-184/capita/year. FLW is giving off a bad impact in economic side and become the main agent in carbon emission producer. The amount of FLW in Indonesia is estimated to reach 344 kg/kapita/year in year 2045. This research is an effort to give a strategic recommendation for decreasing the amount of FLW in national scale. This strategy is built based on literature study and validated by the subject matter expert in order for implementation in Indonesia. There are 20 strategical recommendation were made, validated, and arranged based on structural strategy hierarchy. This research is implementing Intrepretive Structural Modelling (ISM) method to construct the strategy in the form of structural hierarchy. Matrice d'Impacts Croises Multiplication Appliquee aun Classement (MICMAC) anaylisis was used for each element in the strategy in order to group the strategy up based on the driving force and the dependency between strategy element. Structural model produced by the process will be used as a part of the strategical map to implement the "Decreasing FLW in Indonesia" strategy."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Relita Maizara
"Pendahuluan: Limbah makanan menjadi isu global di tengah meningkatnya kekhawatiran akan kelaparan di beberapa negara. Indonesia termasuk ke dalam 5 negara penghasil sampah makanan terbesar di dunia dan merupakan negara penghasil sampah terbanyak di Asia Tenggara. Sampah makanan menimbulkan banyak kerugian dari sektor ekonomi, lingkungan dan kesehatan. Dibutuhkan upaya untuk mencegah timbulnya sampah makanan tersebut. Upaya yang paling utama yaitu mencegah pada sumbernya dengan membatasi produksi makanan berlebih dan ketika terjadi surplus makanan, upaya terbaik yang dapat dilakukan adalah mendistribusikan kembali makanan tersebut untuk dikonsumsi. Praktik untuk mendistribusikan kembali makanan berlebih ini disebut praktik food sahring.
Tujuan: Praktik food sharing ini belum banyak diterapkan di Indonesia, salah satunya kota Depok. Sehingga dibutuhkan penelitian untuk menggali informasi terkait potensi penerapan praktik food sharing di Kota Depok.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif.
Hasil: Informan belum mengetahui terkait konsep food sharing namun memiliki sikap yang positif terhadap konsep ini. Fasilitas Restoran dan Panti asuhan memadai sedangkan fasilitas mediator tidak memadai. Kemudian kerja sama lintas sektor juga belum terlaksana untuk penerapan food sharing. Kebijakan dari Pemerintah daerah untuk pengelolaan makanan berlebih belum ada di Kota Depok. Hal-hal inilah yang melatarbelakangi belum terlaksananya praktik food sharing secara melembaga di Kota Depok.
Kesimpulan: Praktik food sharing secara melembaga belum diterapkan di Kota Depok. Namun, praktik food sharing telah diterapkan yaitu apabila ada makanan yang berlebih diberikan kepada Karyawan. Faktor pengetahuan, ketersediaan dan kelayakan makanan merupakan hambatan utama untuk potensi pelaksanaan praktik food sharing di Kota Depok.

Introduction: Food waste is becoming a global issue amidst growing hunger concerns in several countries. Indonesia is one of the top 5 food waste generating countries in the world and the top waste generating country in Southeast Asia. The negative impacts of food waste are felt economically, environmentally, and in terms of health. Consequently, efforts are necessary to prevent food waste. The main focus should be on preventing it at the source by reducing the production of excess food, and when surplus occurs, the distribution of food for the next consumption becomes crucial.
Objectives: This redistribution practice is known as food sharing. Unfortunately, the practice of food sharing has not been widely adopted in Indonesia, including in Depok city. Therefore, research is needed to explore information related to the potential application of Food Sharing practices in Depok City.
Methods: This study was a qualitative study with a descriptive design.
Results: Informants were unfamiliar with the concept of food sharing but had a positive attitude towards this concept. Restaurant and orphanage facilities showed readiness in implementing the Food Sharing practices while mediator facilities showed unreadiness. There was no cross-sectoral cooperation available for further implementation of Food Sharing. Furthermore, there was a lack of local government policy for surplus food management in Depok City, caused no Food Sharing practices have been implemented in this area.
Conclusion: In Depok City, there has been no adoption of institutionalized food sharing practices. However, the practice of food sharing has been implemented, if there is surplus food, it is distributed to the employees. The main barriers to the potential implementation of food sharing practices in Depok City were the lack of awareness, accessibility, and suitability of the food.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Early Lula Afif
"Sampah makanan merupakan timbulan sampah yang dihasilkan di sepanjang tahapan rantai pasok pangan – produksi, pascapanen & penyimpanan, pemrosesan & pengemasan, distribusi & pemasaran, dan konsumsi. Setiap tahunnya, jumlah timbulan sampah makanan mengalami peningkatan yang cukup signifikan dan mengakibatkan dampak kerugian secara ekonomi, lingkungan, dan sosial. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkomitmen untuk mengurangi separuh dari jumlah sampah makanan saat ini melalui perjanjian SDGs 2030. Untuk mendukung komitmen tersebut, dibutuhkan sebuah kebijakan yang bersifat komperhensif dan terpadu dari hulu ke hilir untuk menurunkan jumlah sampah makanan. Penelitian ini berfokus untuk mempelajari hubungan dinamis dalam sistem rantai pasok makanan yang menghasilkan food loss and waste dan memberikan usulan kebijakan yang tepat untuk mendukung pengurangan jumlah sampah makanan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan causal loop diagram untuk melihat hubungan timbal balik dari variabel sistem rantai pasok pangan yang menghasilkan food loss and waste. Causal loop diagram akan di ubah menjadi bentuk stock and flow diagram yang menghasilkan 5 submodel, yaitu submodel produksi, submodel konsumsi, submodel emisi karbon, submodel food loss and waste, dan submodel daur ulang. Penelitian ini menunjukkan terdapat dua kebijakan yang dapat digunakan untuk mengurangi sampah makanan, yaitu kebijakan green campaign education and sampah daur ulang.

Food waste is generated throughout the food supply chain stages – production, post-harvest & storage, processing & packaging, distribution & marketing, and consumption. Every year, the amount of food waste generated increases significantly, resulting in economic, environmental, and social losses. Indonesia is one of the countries that has committed to reducing half of the current amount of food waste through the Sustainable Development Goals 2030 agreement. To support this commitment, a policy that is comprehensive and integrated is needed to reduce the amount of food waste. This paper focuses on studying the dynamic relationships in food supply chain systems that produce food loss and waste. This study provides appropriate policy recommendations to support the reduction of food loss and waste in Indonesia. This study uses a causal loop diagram to see the feedback relationship of the variables in the food supply chain system that results in food loss and waste. Causal loop diagram transformed into Stock and Flow Diagram that consist 5 submodel, which are production submodel, consumption submodel, food loss and waste submodel, carbon emission submodel, and recycling submodel. This research shows that there are two policies that can be used to reduce food loss and waste, namely green campaign education policies and recycling waste."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Chairany
"Industri Pertanian menjadi leading sector program sustainable development goals (SDGs) yaitu pada produksi dan konsumsi yang berkelanjutan. Salah satu indikator program produksi dan konsumsi yang berkelanjutan adalah  Food Loss dan Food Waste (FLFW). Produk pertanian yang memiliki potensi yang sangat luas yaitu cabai rawit. Tetapi cabai rawit merupakan produk yang mudah rusak. Tantangan yang dihadapi para pemegang kepentingan di sektor pertanian dalam mewujudkan program SDGs adalah bagaimana memenuhi permintaan pasar dalam menyediakan cabai rawit yang berkualitas sehingga potensi FLFW bisa dihindari. Sehingga penelitian ini dibuat untuk pemegang kepentingan rantai pasok cabai rawit dalam memodelkan permasalahan tersebut. Penelitian ini melakukan prioritasi aksi pengurangan FLFW dengan menggunakan manajemen risiko, lean supply chain, dan system dynamics. Peneliti memberikan rekomendasi tiga alternatif strategi yaitu contract led by collector, contract led by cooperative, dan contract between farmer and Retailer. Hasil dari simulasi model menunjukkan bahwa strategi contract led by collector menghasilkan penurunan FLFW tertinggi. Sedangkan contract between Farmer and Retailer merupakan strategi yang paling tidak signifikan dalam berkontribusi terhadap penurunan FLFW. Model pada penelitian dapat dijadikan sebagai model dasar untuk kasus yang serupa pada produk pertanian lainnya dan memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan lebih lanjut.

The agricultural industry is the leading sector for the sustainable development goals (SDGs) program: sustainable production and consumption which one indicator of it is Food Loss and Food Waste (FLFW), especially in agricultural products. One agricultural product with vast potential to reduce its FLFW impact in Indonesia is cayenne pepper, a perishable product. The challenge faced by stakeholders in the agricultural sector in realizing the SDGs program is how to meet market demand by providing quality products in an efficient and effective supply chain system to avoid the potential for FLFW. This research aims to find the best strategy to establish this system. This research prioritizes the strategy for FLFW reduction using a combination of three perspectives: risk management, lean supply chain, and system dynamics. The findings recommend three alternative strategies: a contract led by collectors, a contract led by cooperatives, and a contract between farmer and retailer. The model simulation results show that the led-by-collector contract strategy produces the highest FLFW reduction. In comparison, the contract between Farmer and the Retailer is the least contributing strategy. Furthermore, the model in this study can be used as a basic model for similar cases in other agricultural products and further development."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salma Mar’atus Sholihah
"Pengelolaan sampah makanan di wilayah perdesaan khususnya di Kabupaten Ciamis dapat bertahan melalui praktik tradisional masyarakatnya dan daur ulang melalui budidaya maggot. Masalah dalam penelitian ini adalah praktik tersebut dilakukan oleh sebagian masyarakat sehingga belum dapat mencapai zero waste dan budidaya maggot mengarah kepada ketidakberlanjutan. Tujuan penelitian adalah menganalisis tingkat dan hubungan pengetahuan, sikap, dan praktik rumah tangga, mengestimasi nilai ekonomi sampah makanan dan budidaya maggot, menganalisis pengurangan timbulan sampah makanan melalui praktik tradisional rumah tangga perdesaan dan budidaya maggot, dan menyusun strategi pengelolaan sampah makanan di wilayah perdesaan. Metode yang digunakan yaitu analisis korelasi spearman’s rank, analisis pendapatan, analisis desktiptif kuantitatif dan kualitatif, dan Analytical Hierarchy Process. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan dan sikap yang baik dapat mengarah kepada praktik pengelolaan sampah yang baik di masyarakat perdesaan. Nilai ekonomi sampah makanan sebesar Rp.100/kg, nilai ekonomi dari keuntungan budidaya maggot terintegrasi dengan peternakan lebih menguntungkan daripada yang tidak terintegrasi. Praktik tradisional rumah tangga perdesaan dan budidaya maggot dapat mengurangi timbulan sampah makanan. Alternatif strategi prioritas pertama yang diusulkan untuk pengelolaan sampah makanan di wilayah perdesaan yaitu bekerja sama dengan tokoh lokal memberikan sosialisasi pengelolaan sampah makanan rumah tangga.

Food waste management in rural areas, especially in Ciamis Regency, can be done through traditional community practices and recycling through maggot cultivation. The problem in this research is that this practice is carried out by some communities so that they cannot achieve zero waste and maggot cultivation leads to unsustainability. The research objectives are to analyze the level and relationship of household knowledge, attitudes and practices, estimate the economic value of food waste and maggot cultivation, analyze the reduction of food waste generation through traditional practices of rural households and maggot cultivation, and develop food waste management strategies in rural areas. The methods used are Spearman's rank correlation analysis, income analysis, quantitative and qualitative descriptive analysis, and Analytical Hierarchy Process. The research results show that excellent knowledge and attitude of household in village area did necessarily lead to the proper practice. The economic value of food waste is IDR 100/kg, the economic value of the profit of maggot cultivation integrated with livestock is more profitable than those that are not integrated. Traditional practices of rural households and maggot cultivation can reduce food waste generation. The first priority alternative strategy proposed for managing food waste in rural areas is collaborating with local leaders to provide socialization on household food waste management."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irene Almakusuma Lucas
"ABSTRAK
Sampah rumah tangga yang sebagian besar berupa sampah makanan masih mendominasi timbulan sampah di Indonesia. Di sisi lain, Indonesia juga mengalami krisis energi. Oleh karena itu, diperlukan suatu teknologi ramah lingkungan yang dapat mengatasi permasalahan dan menghasilkan energi terbarukan. Salah satu alternatif penyelesaian permasalahan ini adalah dengan penerapan dry Anerobic Digester (AD). Pemilihan sistem dry utamanya adalah karena kebutuhan airnya yang lebih sedikit dibandingkan dengan sistem lain. Penelitian dilakukan dengan reaktor anaerobik batch selama 45 hari dengan volume 130 liter. Suhu operasi reaktor adalah pada rentang mesofilik. Substrat yang digunakan adalah sampah makanan kantin dan inokulum yang digunakan adalah efluen anaerobic digester. Terjadi penurunan produksi metana teoritis seiring dengan peningkatan konsentrasi amonia. Adanya indikasi toksisitas amonia dimana konsentrasi amonia mencapai 1.088 mg/L pada pH 7,9. Didapatkan efektifitas reaktor dry anaerobic digester adalah sebesar 43,85% destruksi volatile solid (VS) dan 27,34% destruksi chemical oxygen demand (COD). Rata-rata produksi metana teoritis adalah 0,14 L CH4 / gram VS feedstock

ABSTRACT
Household waste which consist largely amount of food waste, still dominates waste generation in Indonesia. On the other hand, Indonesia is also experiencing an energy crisis. Therefore environmentally friendly technology that can solve problems and generate renewable energy is needed. One alternative that can solve the problems is by the application of dry Anerobic Digester (AD). Selection of dry system is mainly because of its water reqirements is less than with other systems. Research carried out by anaerobic batch reactor for 45 days with a volume of 130 liters. The substrate used was cafeteria food waste and inoculum used is the anaerobic digester effluent. The theoretical methane production decrease due to the increased concentration of ammonia. The indication of the toxicity of ammonia in which the ammonia concentration reached 1088 mg / L at pH 7.9. Obtained effectiveness of dry anaerobic digester reactor was amounted to 43.85% VS destruction and 27.34% COD destruction. The average theoretical methane production was 0.14 L CH4 / g VS feedstock."
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trias Puspita Angel
"Permasalahan sampah makanan menjadi penting bagi Indonesia karena dampaknya yang begitu besar terhadap ekonomi, lingkungan, dan sosial. Generasi milenial dan generasi z sebagai penduduk dengan komposisi terbanyak di Indonesia merupakan kelompok usia yang paling banyak membuang sampah makanan, namun disisi lain pemuda juga semakin peduli terhadap lingkungannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi faktor-faktor yang dapat memengaruhi perilaku pengurangan food waste pada generasi milenial dan generasi z. Responden adalah pemuda generasi milenial dan generasi z di DKI Jakarta kelahiran tahun 1981-2012. Untuk menjelaskan perilaku digunakan theory of planned behaviour dan dimodelkan menggunakan SmartPLS 3.0. Dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas model struktural dan model pengukuran sebelum penarikan kesimpulan. Informasi dari Media Sosial, Pengetahuan tentang Food Waste, Persepsi terhadap Dampak Lingkungan, Sikap, Norma Subjektif, Kontrol Perilaku yang Dirasakan dan Niat secara signifikan memiliki hubungan positif pada Perilaku Mengurangi Food Waste baik secara langsung maupun tidak langsung. Niat, Kontrol Perilaku yang Dirasakan, serta Perilaku Belanja saat Pandemi Covid-19 memberikan nilai total effect terbesar.

The problem of food waste is important for Indonesia because of its huge impact on the economy, environment, and society. Generation millennial and z as the population with the largest composition in Indonesia are the age group that throws away food the most, but on the other hand, youth are also increasingly concerned about their environment. This study aims to evaluate the factors that can influence the behavior of reducing food waste in the millennial generation and generation z. Respondents are millennial and generation z in DKI Jakarta who were born in 1981-2012. To explain behavior, the theory of planned behavior is used and modeled using SmartPLS 3.0. The validity and reliability of the structural and measurement model are tested before drawing conclusions. Information from Social Media, Knowledge of Food Waste, Perception of Environmental Impacts, Attitudes, Subjective Norms, Perceived Behavioral Control and Intentions have a significant positive relationship with Behavior to Reduce Food Waste, either directly or indirectly. Intentions, Perceived Behavioral Control, and Shopping Behavior during the Covid-19 Pandemic provide the largest total effect value.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Anggita Eunike
"

Populasi Indonesia terus mengalami peningkatan yang berdampak terhadap peningkatan kebutuhan pangan. Namun, upaya peningkatan ketersediaan pangan hanya berkonsentrasi pada bagaimana menghasilkan produksi pertanian tanpa diimbangi dengan inisiatif untuk mengurangi food loss and waste (FLW). Selain itu, FLW berdampak terhadap sosial, ekonomi, dan lingkungan. Sebagai respon terhadap pentingnya FLW untuk menurunkan kerawanan pangan akibat perubahan iklim, peneliti ingin mengkaji timbulan FLW cabai rawit sebagai komoditas unggulan di sepanjang rantai pasok dan dampaknya terhadap emisi karbon yang dihasilkan dari input produksi maupun penanganan FLW. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sistem Dinamis, yang memungkinkan simulasi berbagai strategi untuk menurunkan FLW dengan intervensi sustainable agriculture dan circular economy. Penelitian ini melibatkan pengumpulan data dari berbagai tahapan rantai pasok cabai rawit, termasuk produksi, distribusi, dan penanganan sampah. Data-data ini kemudian digunakan untuk membangun model Sistem Dinamis yang menggambarkan hubungan antara variabel-variabel yang mempengaruhi FLW dan emisi karbon. Hasil simulasi strategi menunjukkan bahwa penerapan Good Agricultural Practices (GAP) dan Good Handling Practices (GHP) sebagai langkah reduce atau preventif menjadi strategi yang paling signifikan. Strategi ini mampu menurunkan FLW dan emisi karbon sebesar 88%. Selain itu, strategi ini juga menghasilkan profit yang lebih besar bagi petani, collector, dan retail dibandingkan dengan alternatif strategi lain yang merupakan langkah reuse dengan menjadikan FLW sebagai byproduct. Penelitian ini memiliki implikasi penting dalam pengelolaan FLW cabai rawit, di mana penerapan GAP dan GHP dapat menjadi alternatif strategi yang efektif dalam menurunkan FLW dan emisi karbon sekaligus meningkatkan keuntungan bagi pelaku bisnis dalam rantai pasok. Rekomendasi untuk penelitian lanjutan adalah melibatkan lebih banyak aktor dalam rantai pasok dan mempertimbangkan faktor-faktor eksternal seperti regulasi dan kebijakan yang dapat mempengaruhi implementasi strategi ini, termasuk adopsi teknologi dan awareness setiap aktor yang terlibat lebih luas terhadap FLW.


The population of Indonesia continues to increase, resulting in an increased demand for food. However, efforts to improve food availability have focused solely on agricultural production without sufficient initiatives to reduce food loss and waste (FLW). Additionally, FLW has social, economic, and environmental impacts. In response to the importance of FLW in reducing food insecurity due to climate change, researchers aim to examine the generation of FLW in chili peppers, a prominent commodity, along the supply chain and its impact on carbon emissions resulting from production inputs and FLW management. The System Dynamics method is employed to simulate various strategies for reducing FLW with interventions related to sustainable agriculture and circular economy. This study involves data collection from various stages of the bird's eye chili supply chain, including production, distribution, and waste handling. These data are then utilized to build a System Dynamics model that depicts the relationships between variables influencing FLW and carbon emissions. The simulation results demonstrate that the implementation of Good Agricultural Practices (GAP) and Good Handling Practices (GHP) as preventive measures is the most significant strategy. This strategy reduces FLW and carbon emissions by 88%. Furthermore, it yields higher profits for farmers, collectors, and retailers compared to the alternative strategy of reusing FLW as a byproduct. The findings of this research have important implications for managing FLW in the bird's eye chili supply chain, where the implementation of GAP and GHP can serve as effective alternative strategies for reducing FLW and carbon emissions while enhancing the profitability of businesses along the supply chain. Recommendations for further research include involving more stakeholders in the supply chain and considering external factors such as regulations and policies that may impact the implementation of these strategies, including the adoption of technology and broader awareness among all involved stakeholders regarding FLW."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>