Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148605 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ayesha Dzikraa Fahira Gunawan
"Bencana alam adalah suatu hal tidak terhindarkan yang dapat terjadi di sekitar kita, dan perilaku saling membantu merupakan salah satu hal yang seringkali muncul setelahnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi korelasi antara empati dan ekstraversi dengan kecenderungan untuk melakukan perilaku prososial dalam keadaan bencana alam. Partisipan (n=327, 67.8% perempuan) direkrut melalui convenience sampling dan diminta untuk mengisi kuesioner daring mengenai faktor psikologis dan pertolongan bencana alam. Hasil yang diperoleh dianalisis menggunakan korelasi Pearson dan menunjukkan bahwa empati dan ekstraversi berkorelasi positif dengan pemberian pertolongan bencana alam. Implikasi teoritis penelitian ini mengindikasikan pentingnya kedua komponen dalam stage model terhadap perilaku prososial. Keterbatasan dari penelitian ini adalah metode convenience sampling yang berakibat pada ketidakseimbangan dalam proporsi jenis kelamin partisipan dan perbedaan budaya. Penelitian selanjutnya diharapkan untuk dapat melibatkan sampel yang lebih representatif untuk memastikan hasil yang diperoleh dapat digeneralisasikan.

Natural disaster is an unavoidable circumstance that could happen around us, with helping one another as one of the lights that surfaced. This study is conducted to identify the correlation of empathy and extraversion with the tendency to do prosocial behavior in natural disaster settings. Participants (n=327, 67.8% female) were recruited via convenience sampling and completed an online survey on psychological factors and natural disaster helping. Results obtained were analyzed using Pearson’s correlations and revealed that empathy and extraversion were positively correlated with natural disaster helping. The theoretical implication of this study is the support for the two key components of the stage model leading to prosocial behaviors. The limitation of the study includes the convenience sampling method resulting in imbalance of gender proportion and cultural differences. Future research should involve a more representative sample to ensure generalizability of the findings."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bernadette Karenina Dorothy
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah tingkat empati dan kesejahteraan psikososial individu berkorelasi dengan perilaku prososial saat terjadinya bencana alam. Partisipan penelitian korelasional ini direkrut melalui survei online yang dibagikan oleh mahasiswa PSYC2040 dari The University of Queensland (UQ) kepada teman dan keluarga, baik di Australia maupun di luar Australia. Data dikumpulkan dari 327 orang yang terdiri dari 222 perempuan, 91 laki-laki, 10 non-biner, dan 4 pengidentifikasian lainnya yang pernah mengalami bencana alam. Peneliti menggunakan Skala Likert, dengan enam pernyataan untuk mengukur empati, delapan pernyataan untuk kesejahteraan psikososial, dan enam pernyataan untuk perilaku menolong bencana alam. Dari data yang diperoleh, peneliti berhasil mengidentifikasi korelasi positif antara empati dan perilaku menolong dalam konteks bencana alam. Sedemikian itu, korelasi positif juga bisa ditemukan pada kesejahteraan psikososial individu terhadap perilaku prososial saat terjadinya bencana alam. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pondasi untuk menumbuhkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya memiliki tingkat empati dan kesejahteraan psikososial yang memadai. Dengan membangun kesadaran masyarakat mengenai pentingnya empati dan kesejahteraan psikososial dapat memperkuat perilaku menolong terlebih kepada korban bencana alam.

The study was conducted to determine whether an individual’s level of empathy and psychosocial well-being is correlated with prosocial behavior during the emergence of natural disasters. Participants were recruited through an online survey that the students distributed to the community. Data were collected from 327 people who were 222 female, 91 male, 10 non-binary, and 4 other-identifying who have experienced natural disasters. The researcher uses the Likert scale, with six items for measuring empathy and eight items for psychosocial well-being. It was found that both empathy and psychosocial well-being were positively correlated with helping behaviors in natural disasters. As for the implication, the findings can be used as groundwork to foster the public’s understanding regarding the importance of having adequate levels of empathy and psychosocial well-being to strengthen helping behaviors, particularly for natural disaster victims."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alifa Hasnaridha Wijaya
"Prosocial behaviours, helping in particular, has been one of the popularly discussed topic in social psychology, especially during the times of crisis. Past studied also implied that finding meaning in life and psychosocial wellbeing played an important role in prosocial behaviour dynamics. This recent study investigates whether or not helping during natural disasters is related with meaning in life and psychosocial wellbeing of the participants. Survey was distributed to the community as a way to obtain data. Participants who engaged in more helping activities reported higher psychosocial wellbeing, but no significant correlation with meaning in life. Although slightly different than predicted, these results can further be utilised to promote helping behaviours as a way to improve wellbeing in the society.

Perilaku prososial, terutama dalam bentuk membantu, telah menjadi salah satu topik yang banyak dibahas dalam psikologi sosial, terutama pada masa krisis. Penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa menemukan makna dalam hidup dan kesejahteraan psikososial memainkan peran penting dalam dinamika perilaku prososial. Penelitian terbaru ini menyelidiki apakah membantu saat bencana alam terkait dengan makna dalam hidup dan kesejahteraan psikososial para partisipan. Survei didistribusikan kepada masyarakat untuk mendapatkan data. Para partisipan yang lebih banyak terlibat dalam kegiatan membantu melaporkan kesejahteraan psikososial yang lebih tinggi, tetapi tidak ada korelasi yang signifikan dengan makna dalam hidup. Meskipun sedikit berbeda dari yang diperkirakan, hasil ini dapat lebih lanjut digunakan untuk mendorong perilaku membantu sebagai cara untuk meningkatkan kesejahteraan dalam masyarakat."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Sumardi
"ABSTRAK
Bencana alam yang terjadi diIndonesia cukup tinggi salah satunya adalah banjir yang menimbulkan berbagai gangguan psikososial pada individu. Dampak psikososial akibat banjir yaitu terjadinya ansietas dan individu dalam menghadapi bencana cenderung mengalami kesedihan, marah serta menjadi stressor yang cukup berat. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan penerimaan diri dengan tingkat ansietas pada individu yang tinggal di wilayah rawan bencana banjir. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 150 responden yang berasal dari Desa Semanan Kalideres Jakarta barat. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara penerimaan diri dengan tingkat asnietas pada individu dewasa yang tinggal diwilayah rawan bencana banjir p value=0.000,?=0.05 . Penelitian ini merekomendasikan penerimaandiri perlu ditingkatkan pada individu, sebelum terjadi bencana melalui pendidikan kesehatan jiwa.

ABSTRACT
Natural disasters that occurred in Indonesia is high enough one of them is the flood that caused various psychosocial disorders in individuals. Psychosocial effects caused by flooding is the anxiety and the individual in the face of disasters likely to experience sadness, anger and become severe enough stressor. The purpose of this study to identify the relationship of self acceptance with the level of anxiety in individuals who live in areas prone to flood. This study used cross sectional design with a sample size of 150 respondents from the village semanan. The results showed an association between the level of self acceptance asnietas in adult individuals who live in areas prone to floods p value 0.000, 0.05 . The study recommends acceptance need to be increased in individuals, prior to the disaster through mental health education."
2017
T46947
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alyssa Amanda
"Bencana alam menyebabkan tantangan yang signifikan bagi masyarakat, sehingga memerlukan pemahaman yang lebih mendalam mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kecenderungan individu untuk membantu dalam peristiwa tersebut. Penelitian ini mengkaji peran empati dan religiusitas dalam perilaku membantu saat bencana alam. Dengan menggunakan sampel kenyamanan sebanyak 327 peserta dari masyarakat, kuesioner diadministasi untuk mengukur empati, religiusitas, dan bantuan saat bencana alam. Temuan penelitian ini menunjukkan adanya korelasi positif yang signifikan antara empati dan bantuan saat bencana alam, yang menguatkan pandangan bahwa individu dengan tingkat empati yang lebih tinggi cenderung lebih aktif melakukan perilaku pro-sosial. Namun, tidak ditemukan korelasi yang signifikan antara religiusitas dan bantuan saat bencana alam. Temuan ini memberikan pemahaman tentang proses psikologis yang mendasari perilaku membantu saat bencana alam dan menekankan pentingnya empati sebagai motivator utama. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap literatur yang ada dengan menyoroti perlunya penelitian lebih lanjut mengenai hubungan yang kompleks antara religiusitas dan bantuan saat bencana alam. Memahami faktor-faktor ini memiliki implikasi praktis bagi upaya bantuan bencana, yang memungkinkan pembuat kebijakan dan organisasi bantuan untuk merancang intervensi yang tepat sasaran dengan memanfaatkan kekuatan empati untuk meningkatkan dukungan bagi komunitas yang terdampak.

Natural disasters pose significant challenges on communities, necessitating a deeper understanding of the factors that influence individuals' propensity to help during such events. This study examines the role of empathy and religiosity in natural disaster helping. Drawing on a convenience sample of 327 participants from the community, a survey questionnaire was administered to assess empathy, religiosity, and natural disaster helping. The findings reveal a significant positive correlation between empathy and natural disaster helping, reaffirming the notion that individuals with higher levels of empathy are more likely to engage in prosocial behaviours. However, no significant correlation was found between religiosity and natural disaster helping. These results shed light on the psychological processes underlying helping behaviour during natural disasters and emphasize the importance of empathy as a key motivator. The study contributes to the existing literature by highlighting the need for further research on the complex relationship between religiosity and natural disaster helping. Understanding these factors has practical implications for disaster-relief efforts, enabling policymakers and relief organizations to design targeted interventions that harness the power of empathy to enhance support for affected communities."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhira Putri
"Bencana alam didefinisikan sebagai sebuah peristiwa alam yang mengancam keselamatan baik individu maupun masyarakat yang ikut terkena dampak dari kejadian tersebut. Tindakan perilaku prososial biasa dikaitkan sebagai tindakan sukarela dalam bentuk pertolongan yang dapat memberi manfaat bagi orang lain dan diharapkan muncul ketika bencana alam terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa bagaimana rasa empati dan kolektivisme dapat berperan dalam menentukan keberadaan perilaku prososial dalam bencana alam. Studi ini memprediksikan bahwa rasa empati dan kolektivisme akan berkorelasi positif terhadap pertolongan bencana alam. Partisipan dalam penelitian ini adalah convenience sample yang direkrut secara online melalui platform media sosial, email, dan pesan pribadi. Hasil dari studi ini menemukan adanya korelasi positif antara rasa empati dan kolektivisme dengan perilaku prososial ketika bencana alam. Aktifitas berupa kampanye yang dilakukan melalui media sosial serta adanya peran edukasi dapat membantu dalam upaya membangun rasa kebersamaan di dalam komunitas serta meningkatkan rasa keinginan setiap individu dalam melakukan perilaku prososial.

Natural disaster is defined as an event of nature which threatens the safety of both individuals and the community affected by the occurrence. The action of prosocial behavior, a voluntary act of helping that benefit others is closely linked and expected to occur during the unfolding tragedy. The study aimed to examine how both empathy and collectivism play a role in determining the presence of prosocial behavior during natural disasters. The study hypothesised that both empathy and collectivism will be positively correlated during natural disaster helping. Participants in the study were convenience sample from the community that was recruited online through social media platforms, email, and personal messages. The study found prosocial behavior between natural disaster to be positively correlated with empathy and collectivism. In promoting prosocial behavior, campaigns supported by the media as well as education can help establish a sense of community and increase the likelihood of individuals to engage in prosocial behavior."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mundakir
"Bencana lumpur Lapindo yang terjadi sejak 29 Mei 2006 hingga sekarang ini merupakan bencana terlama yang terjadi di Indonesia. Bencana ini telah menimbulkan berbagi kerusakan, kehilangan dan perubahan yang berdampak pada kelangsungan hidup masyarakat korban. Salah satu dampak yang terjadi akibat bencana lumpur ini adalah dampak psikososial.
Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan metode fenomenologi deskriptif. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi dampak psikologis, dampak sosial, dan harapan untuk penyelesaian masalah serta layanan kesehatan yang dibutuhkan. Jumlah partisipan yang terlibat dalam penelitian ini sampai dengan terjadi saturasi data sebanyak 7 orang. Prosedur sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan menggunakan tehnik key person. Prosedur pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara mendalam dengan bentuk pertanyaan semi terstruktur. Hasil wawancara direkam menggunakan Voice Record Digital, kemudian dilakukan transkrip verbatim dan dianalisis dengan menggunakan metode langkah - langkah Colaizi (1978, dalam Daymon & Dolloway, 2008).
Hasil penelitian ini teridentifikasi 9 tema inti dan 2 tema tambahan. Sembilan tema inti tersebut adalah perubahan emosi, perubahan kognitif, mekanisme koping, perubahan fungsi keluarga, perubahan hubungan sosial kemasyarakatan, dukungan social, harapan penyelesaian masalah kepada pemerintah dan kepada PT Lapindo, kebutuhan layanan kesehatan fisik dan kesehatan psikologis. Sedangkan dua tema tambahan yaitu resiko dan gangguan perkembangan, dan distres spiritual.
Kesimpulan penelitian ini adalah masyarakat korban lumpur Lapindo mengalami dampak psikosoial dan berharap kepada pemerintah dan PT Lapindo menyelesaikan pembayaran tahap II (80%) serta menyediakan layanan kesehatan fisik maupun psikososial. Penelitian ini merekomendasikan perlunya intervensi psikososial kepada masyarakat korban dan penelitian lanjutan setelah masyarakat korban menempati rumah baru.

Lapindo mud disaster that occurred since 29 May 2006 is considered as the longest disaster that occurred in Indonesia. This disaster has caused damage and lost of property which has been affecting the viability of the residents of the affected areas. Psychosocial well being is one af the impacts of disaster.
Research was conducted using qualitative design with descriptive phenomenology method. The purpose required of this research was to identify the psychological impact, social impact, and hope for the settlement of problems and health services. Number of participants were involved in this research based on the saturation of data was 7 people. This study used purposive sampling technique using the key informant. Procedure of data collection techniques using depth interviews with a semi-structured form of used questions. The Digital Voice Record was utilized to record the interviews, and verbatim transcripts made and analyzed using the methods of Colaizi (1978, in Daymon & Dolloway, 2008).
This study revealed 9 theme of core and 2 additional theme. Nine the core theme is emotional changes, cognitive changes, coping mechanism, changes in family function, changes in social relationships, social support, hope to the problem to the government and PT Lapindo, physical health service needs and psychological health. While two additional theme that is risk and growth trouble, and distres spiritual.
Conclusion of this research society of victim of mud of Lapindo experience of impact of psikosoial and hope to government and PT Lapindo settle the payment phase II (80%) and also provide service of health of physical and also psikososial. This research recommend the importance of intervention of psikososial to society of victim and research of continuation after society of victim take possession of new residences."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ananta Devi
"Media sosial menjadi suatu hal penting dalam ranah perilaku prososial dan empati. Selain memberi penggunanya cara baru untuk berkomunikasi dan berbagi informasi, media sosial juga menyediakan ruang bagi pengguna untuk meningkatkan kesadaran, menyebarkan informasi, dan memobilisasi dukungan selama krisis. Mengingat prevalensi penggunaan media sosial di masyarakat saat ini, penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki peran empati dan penggunaan media sosial dalam bantuan bencana alam. Responden (n=327, 68% perempuan) direkrut melalui metode convenience sampling. Responden diminta untuk mengisi kuesioner online yang diadaptasi dari Toronto Empathy Questionniares (Mckinnon et al., 2009) dan Media and Technology Usage and Attitude Scale (Rosen et al., 2008). Uji statistika dengan Pearson’s r menunjukkan korelasi yang tidak signifikan antara penggunaan media sosial dan bantuan bencana alam. Namun, empati berkorelasi positif dengan bantuan bencana alam. Hasil menunjukkan bahwa empati dapat memiliki peran yang lebih penting dalam memotivasi orang untuk membantu selama bencana alam. Implikasi dari studi ini menyiratkan pentingnya empati dan menekankan keterbatasan media sosial sebagai alat untuk memobilisasi bantuan. Keterbatasan dari penelitian ini dan saran untuk penelitian selanjutnya dibahas lebih lanjut.

Social media has gained significance in the realms of prosocial behaviour and empathy. Providing individuals with new avenues for communication, social media also provides a space for users to raise awareness, disseminate information, and mobilize support during times of crisis. Given the prevalence of social media platforms particularly during times of crisis, this study seeks to examine the interplay between empathy, social media use, and natural disaster helping. Respondents (n=327, 68% female) were recruited via convenience sampling. Respondents were asked to fill out an online questionnaire adapted from Toronto Empathy Questionnaires (Mckinnon et al., 2009) and Media and Technology Usage and Attitude Scale (Rosen et al., 2008). Statistical analysis using Pearson’s r revealed a non-significant correlation between social media use and natural disaster helping. However, empathy was positively correlated with natural disaster helping. This suggests that empathy may be more important for motivating people to help during natural disasters. The result implies the importance of empathy and emphasizes social media's limitations as a tool for mobilizing help. Limitations of the study and suggestions for further research are discussed further."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Azaria Zaneta
"Penelitian ini bertujuan untuk menentukan apakah empati dan rasa kebersamaan memiliki hubungan dengan perilaku membantu seseorang ketika terjadi bencana alam terkait dengan kejadian banjir yang baru menerjang Brisbane. Ada total 327 peserta untuk penelitian ini yang terdiri dari 222 perempuan, 91 laki-laki, 10 non-biner, dan 4 identitas lainnya. Studi korelasional diselesaikan dengan menggunakan survei online. Dalam lima belas hingga tiga puluh menit, peserta diminta mengisi survei tentang kecenderungan mereka untuk membantu saat terjadi bencana alam. Ditemukan bahwa peserta lebih cenderung terlibat dalam perilaku prososial selama bencana ketika tingkat empati dan rasa kebersamaan tinggi. Pemerintah harus memberikan gambaran yang realistis tentang daerah yang terkena bencana, dan menyampaikan pesan bahwa bencana dapat mengubah hampir segalanya, tetapi masyarakat harus tangguh dan saling mengandalkan untuk bangkit kembali sebagai komunitas yang lebih kuat dan memiliki rasa memiliki bersama. Selain itu, pemerintah harus membangun platform untuk relawan.

This research aimed to determine if empathy and sense of community are linked to disasterrelated helping behaviour in response to the current Brisbane flood. There were a total of 327 participants for this study consisting of 222 female, 91 male, 10 non-binary, and 4 other-identifying. The correlational study was completed using an online survey. In fifteen to thirty minutes, participants were asked to fill the survey regarding their tendency to help during natural disasters. It was found that participants are more likely to engage in prosocial behaviour during disasters when the level of empathy and sense of community are high. The government should provide a realistic depiction of the affected area, and convey the message that disasters can change almost everything, but people must be resilient and rely on each other to bounce back stronger as a community and have a shared sense of belonging. Additionally, the government should establish platforms for volunteers."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>