Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155088 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alavoe Ta`livin Makhfudya
"Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertama yang mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya. Peran Apoteker di puskesmas meliputi pelayanan kefarmasian klinik dan pengelolaan sediaan farmasi. Sebagai tugas khusus dalam praktek kerja profesi Apoteker di Puskesmas Kecamatan Palmerah, calon Apoteker melakukan promosi kesehatan mengenai pencegahan cacingan pada anak dengan leaflet sebagai media informasi. Hal ini dikarenakan tingkat kejadian cacingan di Indonesia yang masih tinggi antara 2,5% - 62% (2017) dan bahaya cacingan bagi tumbuh kembang dan kesehatan anak-anak. Peran Apoteker dalam penyuluhan ini memberikan edukasi dan informasi kepada orang tua anak-anak usia sekolah dan pra sekolah tentang pencegahan cacingan melalui obat cacing yang dapat digunakan atau sebagai pengobatan pada anak-anak yang sudah terinfeksi sebagai salah satu program kesehatan yang dapat diperoleh di puskesmas. Adanya upaya ini, diharapkan dapat menurunkan cacingan pada anak dan meningkatkan kesehatan anak. Peyuluhan ini masih memiliki kekurangan yakni tidak adanya kuisioner yang diberikan setelah penyuluhan sebagai evaluasi. Oleh karena itu, kuisioner dapat diberikan kepada audiens sebagai evaluasi dalam mengukur tingkat pemahaman dan keberhasilan terhadap kegiatan yang dilakukan.

Puskesmas is the first level public health service facility that prioritizes promotive and preventive efforts in its working area. The role of the pharmacist at the puskesmas includes clinical pharmacy services and management of pharmaceutical preparations. As a special task in the work practice of the pharmacist profession at the Puskesmas Kecamatan Palmerah, prospective pharmacists carry out health promotion regarding the prevention of worms in children with leaflets as information media. This is because the incidence rate of worms in Indonesia is still high between 2.5% - 62% (2017) and the danger of worms for the growth and development and health of children. The pharmacist's role in this outreach is to provide education and information to parents of school-age and pre-school children about worm prevention through deworming that can be used or as a treatment for children who are already infected as one of the health programs that can be obtained at the puskesmas. This effort is expected to reduce worms in children and improve children's health. This training still has drawbacks, namely the absence of a questionnaire given after the counseling as an evaluation. Therefore, a questionnaire can be given to the audience as an evaluation in measuring the level of understanding and success of the activities carried out.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zhafira Chairunnisa
"Pelayanan farmasi klinik merupakan pelayanan langsung yang diberikan oleh apoteker kepada pasien dalam rangka meningkatkan outcome terapi dan meminimalisir risiko terjadinya efek samping obat. Salah satu pelayanan farmasi klinik ialah pelayanan informasi obat (PIO). Pelayanan informasi obat merupakan kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh apoteker untuk memberikan informasi secara akurat, jelas, dan terkini kepada dokter, apoteker, perawat, profesi kesehatan lainnya dan pasien. Tujuan dilaksanakannya PKPA ini adalah mengetahui peran apoteker dalam melakukan pelayanan informasi obat dan menyediakan informasi mengenai Cara Penggunaan Obat Tetes Mata, Salep Mata, dan Tetes Telinga yang Tepat secara pro aktif melalui pemberian leaflet dan penyuluhan kepada kepada pasien dan/atau keluarga pasien di Ruang Tunggu Apotek Puskesmas Kecamatan Palmerah. Peran apoteker di Puskesmas Kecamatan Palmerah dalam pelayanan informasi obat menyediakan informasi yang akurat, jelas, dan terkini kepada pasien, tenaga kesehatan, dan masyarakat guna mencapai penggunaan obat yang rasional sudah berjalan dengan baik. Penyampaian informasi telah rutin dilakukan melalui pemberian leaflet dan penyuluhan kepada pasien dan/atau keluarga pasien di Ruang Tunggu Apotek Puskesmas Kecamatan Palmerah dengan topik Cara Penggunaan Obat Tetes Mata, Salep Mata, dan Tetes Telinga yang Tepat.

Clinical pharmacy services are direct services provided by pharmacists to patients in order to improve therapeutic outcomes and minimize the risk of drug side effects. One of the clinical pharmacy services is the drug information service (DIS). Drug information services are service activities carried out by pharmacists to provide accurate, clear and up-to-date information to doctors, pharmacists, nurses, other health professionals and patients. The purpose of implementing this report is to find out the role of pharmacists in providing drug information services and providing information on how to use eye drops, eye ointments and ear drops in a pro-active manner through providing leaflets and counseling to patients and/or their families in the waiting room of the Palmerah District Health Center Pharmacy. The role of pharmacists at the Palmerah District Health Center in drug information services is to provide accurate, clear, and up-to-date information to patients, health workers and the community in order to achieve rational drug use. Dissemination of information has been routinely carried out through the provision of leaflets and counseling to patients and/or patient families in the Waiting Room of the Palmerah District Health Center Pharmacy with the topic How to Use Eye Drops, Eye Ointments and Ear Drops Properly.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Some of marine worm (Polychaeta, Annelida) in eastern part of Indonesia (Lombok, Maluku, and Sumba) swarm once a year. This is a phenomenon as some species of polychaeta in full moon or a few days after full moon become sexsually mature and pelagic to reproduce...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Reza Juliani
"Berdasarkan Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas No. 74 Tahun 2016, Puskesmas memiliki tanggung jawab dalam dalan kegiatan manajerial Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai serta Pelayanan Farmasi Klinik. Salah satu kegiatan pelayanan farmasi klinik yaitu memberikan Pelayanan Informasi Obat (PIO) (Kemenkes RI, 2016). Pelayanan Informasi Obat (PIO) adalah kegiatan yang dilakukan oleh apoteker untuk memberikan informasi secara akurat, jelas dan terkini kepada dokter, apoteker, perawat, profesi kesehatan lainnya serta pasien dan pihak lain di luar puskesmas (Kemenkes RI, 2019). Pelaksanaan pelayanan informasi obat di Puskesmas salah satunya dapat dilakukan dengan membuat leaflet serta melakukan kegiatan penyuluhan khususnya bagi pasien rawat jalan, rawat inap serta masyarakat (Kemenkes RI, 2016). Kegiatan tersebut telah rutin dilakukan di Puskesmas Kecamatan Palmerah. Peran apoteker dalam memberikan Pelayanan Informasi Obat di Puskesmas Kecamatan Palmerah yaitu menjawab pertanyaan terkait obat serta melakukan penyuluhan dan pembuatan leaflet secara akurat, jelas, dan terkini kepada pasien, tenaga kesehatan, dan masyarakat. Informasi terkait Interaksi Obat dan Makanan telah disampaikan dengan baik dan jelas melalui Penyuluhan dan Leaflet kepada pasien di Ruang Tunggu Apotek Puskesmas Kecamatan Palmerah.

Based on Pharmaceutical Service Standards at Health Center No. 74 of 2016, Community Health Centers have responsibility for managerial activities in the Management of Pharmaceutical Supplies and Medical Consumables and Clinical Pharmacy Services. One of the clinical pharmacy service activities is providing Drug Information Services (PIO) (Ministry of Health Republic of Indonesia, 2016). Drug Information Service (PIO) is an activity carried out by pharmacists to provide accurate, clear and up-to-date information to doctors, pharmacists, nurses, other health professionals as well as patients and other parties outside the puskesmas (RI Ministry of Health, 2019). The implementation of drug information services at the Community Health Center can be done by making leaflets and conducting outreach activities, especially for outpatients, inpatients and the community (Ministry of Health Republic of Indonesia, 2016). This activity has been routinely carried out at the Palmerah District Health Center. The role of the pharmacist in providing Drug Information Services at the Palmerah District Health Center is to answer questions related to drugs and conduct counseling and produce leaflets in an accurate, clear and up-to-date manner for patients, health workers and the community. Information related to drug and food interactions has been conveyed properly and clearly through counseling and leaflets to patients in the waiting room of the Palmerah Health Center Pharmacy.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yusna Fadliyyah Apriyanti
"ABSTRAK
Telah dilakukan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Puskesmas
Kecamatan Palmerah Jakarta Barat. Kegiatan PKPA ini berlangsung selama satu
tiga minggu dari tanggal 11 April sampai dengan tanggal 30 April 2016. Tujuan
dari kegiatan PKPA ini adalah agar mahasiswa Apoteker mampu memahami
peranan, tugas dan tanggung jawab Apoteker dalam praktek pelayanan
kefarmasian di Puskesmas sesuai dengan ketentuan perundangan dan etika farmasi yang berlaku dan agar mahasiswa Apoteker memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap perilaku, serta wawasan dan pengalaman nyata untuk melakukan praktik profesi dan pekerjaan kefarmasian di Puskesmas. Berdasarkan kegiatan PKPA yang dilakukan, diketahui bahwa Apoteker di Puskesmas Kecamatan Palmerah bertanggung jawab atas kegiatan pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai dan pelayanan farmasi klinik. Pelayanan kefarmasian di Puskesmas Kecamatan Palmerah mangacu pada Permenkes No. 30 Tahun 2014 tentang standar pelayanan kefarmasian di Puskesmas.

ABSTRACT
Profession Internship at Puskesmas Kecamatan Palmerah Jakarta Barat has been done for three weeks from April 11th until April 30th 2016. Puskesmas is
community health centers. Profession Internship at this area was intended to make apothecary student understand the role and responsibility of pharmacist
accordances to the statutory provisions and ethics, have insight into the
implementation of pharmaceutical practice in Puskesmas, and know the issues in pharmaceutical practice in Puskesmas. Based on the activities, pharmacist in Puskesmas Kecamatan Palmerah have been carrying out the duties and
responsibilities in management of pharmaceutical preparation and consumable
medical supply and in practice of clinical pharmacy. Pharmacy services in
Puskesmas Kecamatan Palmerah is carried out refers to Peraturan Menteri
Kesehatan No. 30 Tahun 2015 about the standard of pharmacy services at
Puskesmas."
2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Maryam Rizqi Nursyifa
"Vaksinasi merupakan suatu upaya meningkatkan kekebalan tubuh seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit tertentu, sehingga apabila terpajan dengan penyakit tersebut di kemudian hari, hanya akan mengalami sakit yang ringan. Insiden dari berbagai penyakit dapat dicegah dengan pemberian vaksin pada waktu yang tepat. Dalam rangka memfokuskan pelayanan kesehatan secara preventif dan promotif, Puskesmas melaksanakan program imunisasi wajib (Imunisasi Nasional) bagi anak-anak. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menunjang keberhasilan program Imunisasi Nasional ini ialah dengan memberikan edukasi yang tepat terkait vaksinasi anak kepada para orang tua. Dalam hal ini, upaya edukasi dilakukan dengan metode media cetak yaitu leaflet dan informasi yang dimuat yaitu mengenai berbagai imunisasi dasar yang tercakup dalam program imunisasi nasional pada anak. Media leaflet edukasi vaksinasi ini dapat diperbanyak dan diberikan pada ibu hamil trimester akhir yang melaksanakan kontrol rutin ke puskesmas.

Vaccination is an effort to actively increase a person's immunity against a particular disease, so then if exposed to the disease in the future, they will only experience mild illness. Incidents of various diseases can be prevented by administering vaccines at the right time. In order to focus on the preventive and promotive health services, the District Health Center (Puskesmas) implements a mandatory immunization program (National Immunization) for children. One of the effort that can be made to support the success of this National Immunization program is to provide appropriate information (education) regarding child vaccination to the parents. In this case, educational efforts of providing adequate information are carried out using the print media method, namely leaflets and the information contained is about various basic immunizations included in the national immunization program for children. This vaccination education in leaflet media can be reproduced and given to pregnant women in the final trimester who carry out routine checks at the health center.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alfrina Irene
"Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan fasilitas pelayanan kesehatan dasar yang menyelenggarakan upaya kesehatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif). Salah satu kegiatan promotif yang dilakukan oleh puskesmas adalah dengan mengadakan penyuluhan kepada masyarakat dimana salah satu topiknya adalah mengenai program pemberian vitamin A untuk anak oleh puskesmas. Laporan ini dibuat untuk memberi informasi mengenai salah satu program promosi kesehatan dari puskesmas yaitu penyuluhan mengenai vitamin A pada anak yang dilakukan oleh apoteker sebagai kegiatan Pelayanan Informasi Obat (PIO) di puskesmas. Metode yang digunakan dalam laporan ini adalah dengan studi literatur dan observasi melalui Standar Operasional Prosedur Puskesmas Kecamatan Palmerah dan laman Kementerian Kesehatan RI mengenai program pemberian vitamin A pada anak, serta peraturan perundang-undangan. Kesimpulan laporan ini adalah bahwa penyuluhan merupakan kegiatan promotif puskesmas yang juga merupakan salah satu kegiatan Pelayanan Informasi Obat (PIO) yang dilakukan oleh apoteker dimana kegiatan yang dilakukan termasuk melakukan kegiatan penyuluhan bagi pasien rawat jalan serta masyarakat dan membuat media penunjang seperti leaflet. Salah satu topik penyuluhan yang dilakukan oleh Puskesmas Kecamatan Palmerah adalah mengenai vitamin A untuk anak. Suplementasi Vitamin A merupakan program intervensi Pemerintah Republik Indonesia dengan memberikan kapsul vitamin A bagi anak usia 6 - 59 bulan dan ibu nifas yang bertujuan untuk mencegah kebutaan dan untuk menanggulangi Kekurangan Vitamin A (KVA) yang cukup tinggi pada balita.

The Community Health Center (Puskesmas) is a primary health service facility that carries out health maintenance efforts, improving health (promotive), preventing disease (preventive), healing disease (curative), and restoring health (rehabilitative). One of the promotive activities carried out by the community health center is to provide outreach to the community, one of the topics of which is the community health center's program of providing vitamin A to children. This report was created to provide information about one of the health promotion programs of the community health center, namely education regarding vitamin A to children carried out by pharmacists as a Drug Information Service (PIO) activity at the community health center. The method used in this report is literature study and observation through the Palmerah District Health Center's Standard Operating Procedures and the Indonesian Ministry of Health's website Universitas Indonesia regarding the program for giving vitamin A to children, as well as statutory regulations. The conclusion of this report is that counseling is a promotive activity of community health centers which is also one of the Drug Information Service (PIO) activities carried out by pharmacists where the activities carried out include conducting outreach activities for outpatients and the community and making supporting media such as leaflets. One of the outreach topics carried out by the Palmerah District Health Center is regarding vitamin A for children. Vitamin A supplementation is an intervention program of the Government of the Republic of Indonesia by providing vitamin A capsules for children aged 6 - 59 months and postpartum mothers which aims to prevent blindness and to overcome Vitamin A Deficiency (VAD) which is quite high in toddlers."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Angelica Bunardi
"Masyarakat yang sadar akan kesehatan merupakan salah satu bentuk investasi dasar dalam pembangunan sumber daya manusia yang produktif dan berkualitas. Puskesmas merupakan salah satu strategi yang dilakukan oleh pemerintah bertujuan dalam membangun kesehatan masyarakat yang merata. Apoteker sebagai salah satu substansi tenaga kesehatan dalam rangka mendukung tercapainya tujuan yang ada melakukan berbagai pelayanan kefarmasian sesuai dengan standar pelayanan kefarmasian yang berlaku. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan melakukan Pelayanan Informasi Obat (PIO). Mengingat akan banyaknya tantangan yang dihadapi oleh orang tua saat memberikan obat pada anak, maka dilakukanlah PIO dengan cara penyuluhan di Puskesmas Kecamatan Palmerah dengan membawa tema “Cara Pemberian Obat pada Anak" menggunakan media leaflet. Leaflet dibuat dengan menyusun materi leaflet yang nantinya akan disusun dalam bentuk tahapan yang perlu diperhatikan pada saat pemberian obat pada anak berdasarkan penelitian berbasis ilmiah. Proses tersebut kemudian dilanjutkan dengan pembuatan desain dan pencetakan leaflet. Penyuluhan dilakukan dengan meminta persetujuan peserta (keluarga yang membawa anak ke lokasi penyuluhan) untuk diberi penyuluhan. Hasilnya, telah dilakukan penyuluhan dengan metode ceramah yang diselingi sedikit diskusi selama 15 menit terhadap 3-5 keluarga di poli Influenza Like Illness (ILI) Puskesmas Kecamatan Palmerah. Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan ini adalah peran apoteker dan tenaga kesehatan lainnya seperti dokter, khususnya dokter anak sangatlah penting dalam pemberian penyuluhan mengenai “Cara Pemberian Obat Pada Anak” untuk keberhasilan pengobatan yang tepat untuk anak.

The awareness of health in a society is a form of basic investment in the development of productivity and quality of human resources. Public Health Center as a form of strategy carried out by the government, aims to develop an equally level of health around the citizens. Pharmacists as one of the substance of healthcare workers perform various pharmaceutical services based on pharmaceutical service standards in supporting the achievement of this goal. One of the way is by conducting Drug Information Services (DIS). Based on many challenges faced by parents when giving medicine to children, a DIS in a counseling form was carried out at the Palmerah District Public Health Center with the theme "How to Give Medicine to Children" using leaflets as the media. Leaflets are made by compiling materials which are arranged in the form of stages that need to be considered when administering drugs to children based on scientific based research. The process is continued into the making of leaflet designs and printing. Counseling is firstly done by giving consent to the participants (families that brought children to the location of counseling). As a result, counseling was carried out to 3-5 families at the Influenza Like Illness (ILI) polyclinic of Palmerah District Health Public Center using the lecture method for 15-minute, interspersed with a brief discussion. The conclusion that can be drawn from this activity is that the role of pharmacists and other healthcare workers such as doctors, especially pediatricians, is very important in providing counseling on "How to give medicine to children" to carry out appropriate treatment for children."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Marlina
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian terhadap telur jenis-jenis cacing parasit usus pada sapi dan kerbau yang terdapat di R.P.H Cakung, Jakarta Timur. Pada sapi yang berasal dari Jawa Timur terbanyak diinfeksi oleh cacing Trichuris spp., Trichostrongylus spp., dan Bunostomum spp. Pada sapi asal Bali banyak diinfeksi oleh Toxocara spp., dan Bunostomum spp. Pada sapi asal Nusa Tenggara Timur banyak diinfeksi Moniezia spp., Toxocara spp. Dan Oesphagostomum spp. Pada kerbau asal Jawa Timur banyak diinfeksi oleh Fasciola spp. Dan Mecistocirrus spp. Pada kerbau asal Sulawesi Selatan banyak diinfeksi oleh Fasciola spp. Dan Mecistocirrus spp.
Dari berbagai jenis cacing parasite usus pada sapid an kerbau yang didapatkan, terdapat jenis yang juga dapat menginfeksi manusia, yaitu Fasciola spp., Toxocara spp., Oesphagostomum spp., Trischostrongylus spp., dan Trichuris spp."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurwadhiar
"ABSTRAK
Keong Lymnaea rubiginosa telah diketahui sebagai hospes perantara di dalam siklus hidup beberapa cacing Trematoda. Dalam penelitian ini keong diberikan sebagai makanan tikus putih (Rattus norvegicus) strain WN, untuk mengetahui species cacing Trematoda pada keong yang dapat hidup di saluran pencernaan tikus. Sebelum diberi makan keong, tinja tikus diperiksa ada tidaknya telur atau larva cacing untuk meyakinkan bahwa tikus bebas dari parasit, dan tikus dilaparkan selama 1 hari. Tiap tikus diberi makan 20 ekor keong, dan tikus dipelihara. Enam hari setelah infeksi, dilakukan kembali pemeriksaan tinja tikus. Tikus yang positif mengandung telur cacing, dibedah, dicari cacingnya, dihitung jumlahnya, dan dicatat tempat ditemukannya. Untuk keperluan identifikasi, spesimen cacing diwarnai dengan pewarnaan HE dan dibuat sediaan. Hasil identifikasi terhadap 111 ekor cacing yang ditemukan pada saluran pencernaan tikus putih, terdiri dari 4 species, yaitu: 68 ekor (61,26 %) cacing Echinostoma ilocanum, 23 ekor (20,72 %) cacing E. malayanum. 8 ekor (7,21%) cacing E. recurvatum, dan 7 ekor (6,31 %) cacing E. revolutum, serta 5 ekor (4,50%) tidak dapat diidentifikasi. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa keong L. rubiginosa berperan sebagai hospes perantara cacing Echinostoma spp. tersebut."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>