Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114608 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Azka Aulia Syafitri
"Fenomena perfeksionisme semakin berkembang di kalangan mahasiswa dan menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap kondisi psikologis salah satunya stress akademik. Mahasiswa kesehatan diketahui menghadapi stres akademik lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa program studi lainnya akibat beban akademik yang lebih besar dan ekspektasi akademik yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara perfeksionisme dengan stres akademik pada mahasiswa kesehatan. Pengukuran perfeksionisme menggunakan instrumen Multidimensional Perfectionism Scale (MPS). Sementara pengukuran stres akademik dilakukan dengan instrumen Perceived Academic Stress Scale (PASS). Penelitian ini dilakukan pada 191 mahasiswa kesehatan dengan teknik pengambilan sampel convenience sampling. Analisis hubungan antara perfeksionisme dan stress akademik dilakukan menggunakan uji korelasi pearson untuk mengetahui derajat dan arah hubungan. Hasil penelitian dengan CI 90% didapatkan hubungan yang signifikan antara perfeksionisme dengan stress akademik pada mahasiswa kesehatan (p=0.001). Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan hubungan negatif yang sangat lemah (r=-0.247). Maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semakin besar nilai perfeksionisme akan semakin rendah nilai stress akademik pada individu mahasiswa. Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi dalam meningkatkan kesadaran mahasiswa kesehatan dalam mengelola perfeksionisme dan stres akademik secara adekuat. Lebih lanjut, hasil studi ini dapat menjadi data dasar untuk penelitian lebih lanjut yang berfokus pada perfeksionisme stres akademik.

The phenomenon of perfectionism is growing among students and has a negative impact on psychological conditions, including academic stress. This study aims to see the relationship between perfectionism and academic stress in health students. Measurement of perfectionism uses the Multidimensional Perfectionism Scale (MPS) instrument. While measuring academic stress was carried out using the Perceived Academic Stress Scale (PASS) instrument. This research was conducted on the subject of health students (n =191) with a convenience sampling technique. Pearson correlation test was used to analyze the relationship between perfectionism and academic stress. The results of the study with a 90% CI found a significant relationship between perfectionism and academic stress in health students (p=0.001). The results of the Pearson correlation test showed a very weak negative relationship (r=-0.247). This study concluded that the greater the value of perfectionism, the lower the value of academic stress in individual students. The results of this study can be used as a reference in increasing awareness of health students in managing perfectionism and academic stress adequately. Furthermore, the results of this study can become basic data for further research focusing on academic stress perfectionism."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satryansyah Putra Sadikin
"Latar Belakang Dalam menjalankan pendidikan, stres merupakan hal yang seringkali dialami oleh mahasiswa. Stres sendiri dapat berdampak pada performa akademis mahasiswa. Terdapat berbagai penyebebab dari stres, salah satunya adalah penyesuaian diri. Refleksi diri merupakan suatu hal yang dapat dilakukan untuk menyesuaikan diri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antar refleksi diri dengan tingkat stres pada mahasiswa pre-klinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Metode Penelitian ini menggunakan metode pendekatan cross sectional. Pengambilan data dilakukan secara daring dengan membagikan dua kuesioner yaitu Motivated Strategies for Learning Questionnaire (MSLQ) dan Medical Student Stressor Questionnaire (MSSQ) kepada 106 responeden. Hasil Berdasarkan hasil penelitian pada 108 responden mahasiswa preklinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, terdapat 51,9% mahasiswa memiliki kemampuan refleksi tinggi, sedangkan 48,1% mahasiswa memiliki kemampuan refleksi rendah. Penelitian ini menunjukkan 54,6% mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia alami stres berat, diikuti 7,41% stres ringan, 26,85% mahasiswa dengan stres sedang dan 11,11% mahasiswa alami stres sangat berat. Pada penelitian tidak ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara kemampuan refleksi diri dengan tingkat stres. Kesimpulan Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan refleksi diri dengan tingkat stres pada mahasiswa pre-klinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Tidak terdapatnya hubungan dapat disebabkan berbedanya mekanisme koping masing-masing individu. Disarankan penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan variabel yang lebih luas.

Introduction In education, stress is frequently experienced by students. Stress itself can impact a student's academic performance. There are various causes of stress, one of which is adaptation. Self-reflection is something that can be done to adapt. The purpose of this study is to ascertain the relationship between self-reflection and the level of stress among pre-clinical students at the Faculty of Medicine, University of Indonesia. Method This research employed a cross-sectional approach. Data collection was conducted online by distributing two questionnaires, namely the Motivated Strategies for Learning Questionnaire (MSLQ) and the Medical Student Stressor Questionnaire (MSSQ), to 106 respondents. Results Based on the research results involving 108 respondents of pre-clinical students at the Faculty of Medicine, University of Indonesia, it was found that 51,9% of students had high levels of self-reflection ability, while 48,1% had low levels of self-reflection ability. The study indicated that 54.6% of students at the Faculty of Medicine, University of Indonesia experienced severe stress, followed by 7.41% experiencing mild stress, 26.85% with moderate stress, and 11.11% experiencing very severe stress. The research did not find any significant correlation between self-reflection ability and the level of stress. Conclusion There is no significant relationship between self-reflection and stress levels among preclinical students at Faculty of Medicine, University of Indonesia. The absence of a relationship can be caused by differences in the coping mechanisms of each individual. It is recommended that further research consider broader variables."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nailul Dina Afera
"Stres akademik merupakan stres yang banyak terjadi dikalangan mahasiswa. Trait kepribadian neuroticism merupakan salah satu penyebab stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara trait kepribadian neuroticism dengan tingkat stres akademik pada mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.
Penelitian menggunakan metode deskriptif-korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Sebanyak 91 orang mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan dari tahun pertama hingga tahun akhir menjadi sampel penelitian ini dengan teknik simple random sampling. Kuesioner penelitian menggunakan SLSI (Student-life Stress Inventory) dan NEO FFI (Neo Five Factor Inventory). Hasil penelitian didapatkan 44% mahasiswa mengalami stres akademik berat dan 44% mahasiswa memiliki nilai trait kepribadian neuroticism tinggi.
Hasil analisis hubungan didapatkan ada hubungan signifikan antara trait kepribadian neuroticism dengan tingkat stres akademik (p=0.00; α=0.05). Menghindarkan diri dari emosi negatif serta manajemen stres yang baik sangat perlu dilakukan oleh mahasiswa agar terhindar dari nilai trait kepribadian neuroticism yang tinggi serta stres akademik berat.

This study focused on the trait personality neuroticism dan academic stress among nursing students at Faculty of Nursing Universitas Indonesia. This study aimed to identify the correlation between trait personality neuroticism and academic stress.
Correlatives cross-sectional method is chosen as a design of research methodology involving 91 nursing students. SLSI (Student-life Stress Inventory) and NEO FFI (NEO Five Factor Inventory) used as research instrument.
The result shows 44% of students experienced severe of academic stress and 44% of students have high trait personality neuroticism and there is significant correlation between trait personality neuroticism and academis stress (p value 0.00; α 0.05). Keep the negative emotions away and have a good stress management are needed by students in order to avoid the high score of the personality trait neuroticism and severe academic stress.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S64085
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Fitriani Yustikasari
"Mahasiswa berbakat intelektual merupakan aset yang potensial untuk mampu berhasil di bidangnya, meski demikian tidak semua mahasiswa berbakat intelektual mengalami kesuksesan karena aspek sosial emosi. Karakter perfeksionisme merupakan aspek sosial emosi yang dominan dan memiliki dampak negatif terhadap prestasi akademik. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dinamika pengaruh negatif perfeksionisme maladaptif terhadap prestasi akademik, ketika dalam dinamikanya terdapat peran persepsi ekspektasi guru dan teman sebaya. Dibahas juga peran keterampilan yang dapat membuat perfeksionisme maladaptif menjadi lebih adaptif dalam pencapaian prestasi akademik, yaitu self-compassion dan goal adjustment yang terdiri dari goal disengagement dan goal re-engagement.
Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed-method; explanatory sequential design untuk menguji model teoritis moderated mediation yang diajukan. Pada tahap kuantitatif delapan puluh enam responden mahasiswa berbakat intelektual mengisi kuesioner: (1) pelaporan nilai IPK, (2) Skala Persepsi Ekspektasi Guru; (3) Skala Persepsi Ekspektasi Teman Sebaya, (4) Frost Multidimensional Perfectionism Scale, (5) Self-Compassion Scale, dan (6) Goal Adjusment Scale. Hasil menemukan kondisi persepsi ekspektasi guru dan teman sebaya dihayati sebagai keinginan menghindari kekecewaan terbukti secara empiris berdampak pada prestasi akademik ketika perfeksionisme maladaptif sebagai mediator. Selain itu, ketika terdapat dinamika self-compassion dan goal adjustment sebagai moderator, pengaruh perfeksionisme maladaptif melemah terhadap prestasi akademik. Sementara kondisi persepsi ekspektasi guru dan teman sebaya dihayati positif atau memberatkan terbukti tidak berpengaruh secara signifikan pada hubungan perfeksionisme maladaptif dan prestasi akademik. Pada tahap 2 kualitatif wawancara terhadap delapan responden yang dipilih dari tahap pertama. Hasil menunjukkan perfeksionisme mengganggu prestasi akademik, persepsi ekspektasi guru dan teman sebaya memperkuat sikap perfeksionisme, dan kemampuan untuk menerima kesalahan (self-compassion) dan kemampuan melepaskan sementara tujuan utama (goal disengagement) dapat mengurangi dampak negatif perfeksionisme pada prestasi akademik.

Undergraduate gifted students are a potential asset to be able to succeed in their fields, although not all undergraduate gifted students experience success because of the social and emotional aspects. Perfectionism character is the dominant social emotional aspect and has a negative impact on academic achievement. This study aims to explain the dynamics of negative impact maladaptive perfectionism on academic achievement, when the perception of expectations of teachers and peers intervene. It also discusses the role of skills that can make maladaptive perfectionism more adaptive in achieving academic achievement, namely self-compassion and goal adjustment consisting of goal disengagement and goal re-engagement.
This study uses a mixed-method approach; explanatory sequential design to test the proposed moderated mediation theoretical model. In the quantitative stage, eighty-six intellectual gifted student respondents filled out the questionnaires: (1) GPA value reporting, (2) Teacher's Expectation Perception Scale; (3) Peer Expectation Perception Scale, (4) Frost Multidimensional Perfectionism Scale, (5) Self-Compassion Scale, and (6) Goal Adjustment Scale. The results found that the perception of teacher and peer expectations as a desire to avoid disappointment was empirically proven to have an impact on academic achievement when maladaptive perfectionism was the mediator. In addition, when there are dynamics of self-compassion and goal adjustment as moderators, the effect of maladaptive perfectionism weakens on academic achievement. Meanwhile, the perception of teacher and peer expectations positive or burdensome was proven not to have a significant effect on the relationship between maladaptive perfectionism and academic achievement. In stage 2 qualitative interviews with eight respondents were selected from the first stage. The results show that perfectionism give a negative to academic achievement, perceptions of teacher and peer expectations strengthen attitudes of perfectionism, and the ability to accept mistakes (self-compassion) and the ability to temporary let go the main goal (goal disengagement) can reduce the negative impact of perfectionism on academic achievement.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kusuma Herawati
"Tidur adalah salah satu kebutuhan dasar manusia yang berfungsi mengembalikan fungsi tubuh dan stamina. Mahasiswa adalah kelompok dewasa awal yang berisiko tinggi memiliki kualitas tidur yang buruk. Kualitas tidur yang buruk dapat mempengaruhi kondisi fisik, psikologis, dan kognisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan hubungan antara kualitas tidur dan tingkat stres di kalangan mahasiswa.
Desain penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan potong lintang (cross sectional). Sebanyak 450 mahasiswa diikutsertakan dan dipilih melalui teknik stratified random sampling di Universitas Indonesia. Instrumen yang digunakan untuk menilai kualitas tidur adalah Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), dan tingkat stres dengan Perceived Stress Scale (PSS). Sampel penelitian yang berasal dari tiga rumpun ilmu yaitu kesehatan, sains dan teknologi, serta sosial dan humaniora.
Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji Chi square dan memperlihatkan ada hubungan bermakna antara kualitas tidur dengan tingkat stres mahasiswa Universitas Indonesia (p=0,001; α=0,05). Penelitian juga memperlihatkan ada hubungan jenis kelamin dan aktivitas nonakademik dengan tingkat stres (p1=0,038; p2=0,032; α=0,05). Melalui hasil tersebut, maka diperlukan peningkatan kesadaran pentingnya pemenuhan kebutuhan akan tidur berkualitas guna meningkatkan status kesehatan fisik, psikolokis, maupun kognitif.

Sleeping is one of the basic human needs that importance to restore body function and stamina. Students are an early adult group who tend to have a poor sleep quality. Poor sleep quality can affect the physical, psychological, and cognition condition. This study estimated the prevalence of and the correlation between sleep quality and levels of stress among college students.
Design of this study is analytical with cross sectional approach. There are 450 college students who participated and chosen by a stratified random sampling technique in University of Indonesia. A self-administrated questionnaire are distributed to assess sleep quality used Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), and the stress level by used the Perceived Stress Scale (PSS). The study samples came from three clusters are health, science and technology, and social humanities.
The result are analyzed using Chi square test and showed a significant relationship between sleep quality and level of stress among Students of Universitas Indonesia (p=0,001; α=0,05). This study also showed a significant relationship between gender and non academic activity with level of stress (p1=0,038; p2=0,032; α=0,05). Through the results, it is necessary to increase awareness for importance of quality sleep to improve physical, cognitive, and psychology health status.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bani Amalia Mardiah
""ABSTRACT
"
Nama : Bani Amalia MardiahProgram Studi : Kesehatan MasyarakatJudul Skripsi : Gambaran Stres Akademik Mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan Angkatan 2016Stres akan menjadi penyakit dengan beban global kedua terbesar di dunia setelah penyakit jantung iskemik pada tahun 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan perbedaan tingkat stres akademik berdasarkan jenis kelamin, indeks prestasi, dan fakultas pada mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia angkatan 2016. Penelitian ini memakai desain cross sectional dengan instrument kuesioner DASS-42. Hasil penelitian dengan CI 95 diperoleh mahasiswa RIK UI 2016 didominasi perempuan 76.2 dengan Indeks Prestasi Cukup 42.2 , dimana rata rata berasal dari FK 31.4 dengan tingkat stress Normal 39.4 . Ada perbedaan yang bermakna antara asal fakultas dengan tingkat stres akademik. Namun, tidak ada perbedaan tingkat stres akademik dengan jenis kelamin dan indeks prestasi. Kata Kunci: Stres Akademik, Jenis Kelamin, Indeks Prestasi, Fakultas, Mahasiswa
"hr>"
"b>ABSTRACT
"
Name Bani Amalia Mardiah Major Public Health Title Levels of Academic Stress Among Health Students Regular 2016 in University of Indonesia Stress will become the second largest global burden in the world after ischemic heart disease in 2020. This study aims to determine the picture and the difference of academic stress level based on gender, achievement index, and faculty of students of Health Sciences University of Indonesia class of 2016. Research this uses a cross sectional design with the DASS 42 questionnaire instrument. The result of research with 95 CI obtained by RIK UI 2016 student was predominantly female 76.2 with Achievement Index 42.2 , where average came from FK 31.4 with Normal stress level 39.4 . There is a significant difference between the origin of the faculty and the level of academic stress. However, there is no difference in academic stress levels with gender and achievement index. Keywords Academic Stress, Gender, GPA, Faculty, and College Students "
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jemirda Sundari Y.
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan intensitas olahraga pada mahasiswa reguler 2008 FMIPA UI. Variabel penelitian ini mencakup karakteristik responden, tingkat stres, dan intensitas olahraga. Desain yang digunakan adalah deskriptif korelatif yaitu mendeskripsikan hubungan antara variabel yang berasal dari satu group sampel. Teknik pengambilan sampel adalah accidental sampling. Peneliti mengambil data sebanyak 90 responden, setelah dilakukan proses pengolahan data didapatkan 1 buah data yang missing dan 89 data yang lengkap.
Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan antara tingkat stres dengan intensitas olahraga pada mahasiswa reguler 2008 FMIPA UI (p= 0.517, α= 0.05). Tingkat stres yang mendominasi pada mahasiswa FMIPA UI adalah stres rendah (51,7%) dan olahraga sebagai koping stres tidak mendominasi pada mahasiswa tersebut. Maka, diharapkan adanya penelitian lanjutan yang menguhubungkan antara stres dengan koping stres lainnya seperti melakukan hal yang disenangi.

The purpose of this research was to identify the relationship between stress level and sport intensity among undergraduate mathematics and natural science students in University of Indonesia batch 2008. Variables included in this research were participant?s characteristics, stress level, and sport intensity. This study used correlative descriptive design to describe relationship between variables in single sample group. Sampling technique used was accidental sampling. Author took informed consent to 90 participants, while after data processed, 1 missing data found and 89 questionnaires were complete.
The result showed there was no significant relationship between stress level and sport intensity among participants (p= 0.517, α= 0.05). Stress level dominating participants was low level of stress (51,7%) and sports as coping towards stress were not dominating participants. Further research is required to identify the relationship between stress and coping towards stress such doing hobbies.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S42941
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maulidia Ropiqotul Waridah
"Mahasiswa termasuk ke dalam kelompok usia remaja akhir, yang memiliki tanggung jawab pada masa perkembangannya dalam melewati masa transisi untuk memasuki masa dewasa. Tugas perkembangan mahasiswa pada masa ini adalah mempersiapkan karir melalui pendidikan. Dalam hal ini, mahasiswa sebagai populasi berisiko dihadapkan dengan berbagai sumber stres yang berkontribusi terhadap terganggunya status kesehatan mental, termasuk stres akademik. Stres akademik merupakan stres yang berasal dari kegiatan akademik. Keluarga sebagai sistem pendukung diasumsikan memengaruhi kejadian stres akademik pada mahasiswa. Keluarga sebagai sistem pendukung memiliki elemen berupa dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dan dukungan informasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara dukungan keluarga secara umum beserta elemen-elemennya dengan stres akademik mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode desain cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan, Universitas Indonesia tahun angkatan 2021 sebanyak 102 responden dengan rentang usia 17-25 tahun yang dipilih dengan metode stratified random sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Educational Stress Scale for Adolescents untuk mengukur stres akademik mahasiswa dan kuesioner dukungan keluarga Friedman untuk mengukur dukungan keluarga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang tidak signifikan antara dukungan keluarga dengan stres akademik. Hal ini dibuktikan berdasarkan uji statistik korelasi Pearson dan didapatkan hasil p value sebesar 0.056 (α = 0.05). Namun, apabila dijabarkan per-elemen, terdapat hubungan signifikan antara dukungan penghargaan (p value = 0.009; α = 0.05) dan dukungan informasional (p value = 0.002; α = 0.05) dengan stres akademik.

College students are included in the age group of late teens, who have responsibilities during their developmental period in going through the transition period to enter adulthood. The task of student development at this time is to prepare for a career through education. In this case, college students as a population at risk are faced with various sources of stress that contribute to the disruption of mental health status, including academic stress. Academic stress is stress that comes from academic activities. Family as a support system is assumed to influence the incidence of academic stress in college students. The family as a support system has elements in the form of emotional support, appraisal support, instrumental support, and informational support. The aims of this study are to identify the correlation between family support in general and its elements with student academic stress. This study is a quantitative study with a cross-sectional design method. The sample in this study were students of the Health Sciences Cluster, Universitas Indonesia, in the year 2021 as many as 102 respondents with an age range of 17-25 years who were selected by the stratified random sampling method. The instruments used in this study were the Educational Stress Scale for Adolescents to measure student academic stress and the Friedman family support questionnaire to measure family support. The results showed that there was an insignificant relationship between family support and academic stress. This is proved by the Pearson correlation statistical test and the p value is 0.056 (α = 0.05). However, if the elements are broken down, there is a significant correlation between appraisal support (p value = 0.009; = 0.05) and informational support (p value = 0.002; = 0.05) with academic stress."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Dwi M.
"Kualitas tidur yang buruk dipercaya dapat mempengaruhi kondisi fisik, psikologis, dan kognitif. Penelitian ini membahas tentang hubungan kualitas tidur mahasiswa dengan tingkat stres, kecemasan, dan depresi. Desain yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan potong lintang. Penelitian ini melibatkan 220 mahasiswa keperawatan sebagai responden yang dipilih dengan teknik stratified random sampling. Instrumen yang digunakan adalah Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dan Depression, Anxiety, and Stress Scale-21 (DASS-21). Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara kualitas tidur dengan tingkat kecemasan (p<0.001), tetapi tidak ada hubungan kualitas tidur dengan stres dan depresi (p=0,12; p=0,086). Akan tetapi, ditemukan bahwa mahasiswa berkualitas tidur buruk memiliki tingkat stres dan depresi yang lebih tinggi. Kegiatan untuk menurunkan tingkat kecemasan, stres, dan depresi yang tepat perlu diprogramkan secara terstruktur di program studi, dan perlu penelitian lebih lanjut tentang terapi yang tepat untuk meningkatkan kualitas tidur.

Poor sleep quality is believed can affect the physical, psychological, and cognition. This study aimed to determine the correlation between sleep quality and levels of stress, anxiety, and depression. Design of this study was analytical with cross sectional approach. This study used Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) and Depression, Anxiety, and Stress Scale-21 (DASS-21) as instruments. There were 220 nursing students who participated and chosen by stratified random sampling technique. The results showed there were an association between sleep quality with levels of anxiety (p<0,001). Although, there were no correlation between sleep quality with stress and depression (p=0.12 and p=0.086), it was found that students which have bad sleep quality also have the higher level in stress and depression. The structured activities to reduce levels of anxiety, stress, and depression should be programmed by study program. Researcher suggested for next research to explore how to improve sleep quality.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S56475
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Puspitasari
"Mahasiswa rentan mengalami stres akademik karena banyaknya tuntutan akademik dan adanya transisi kondisi karena Pandemi COVID-19. Stres akademik yang dialami mahasiswa dapat memengaruhi kesehatan fisik, kesejahteraan psikologis, dan kualitas tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara stres akademik dengan kualitas tidur pada mahasiswa keperawatan. Penelitian dengan metode kuantitatif jenis deskriptif-korelasi dengan pendekatan cross-sectional ini melibatkan 234 mahasiswa program sarjana reguler FIK UI yang dipilih dengan teknik simple random sampling. Instrumen Student-Life Stress Inventory (SLSI) digunakan untuk mengukur tingkat stres akademik dan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) untuk mengukur kualitas tidur. Hasil analisis univariat yaitu sebanyak 49,1% mahasiswa mengalami stres akademik tingkat berat dan 90,6% mahasiswa memiliki kualitas tidur kurang baik. Hasil analisis bivariat menggunakan uji Somers’d Gamma menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara stres akademik dengan kualitas tidur (p value: 0.003). Badan Konseling Mahasiswa tingkat fakultas sampai universitas disarankan untuk melakukan promosi kesehatan sebagai upaya mengatasi stres akademik dan kualitas tidur yang kurang baik pada mahasiswa. Peneliti selanjutnya dapat menambahkan jumlah sampel agar terlihat gambaran kejadian secara keseluruhan dalam suatu populasi.

Students are prone to experiencing academic stress due to the many academic demands and transitional conditions due to the COVID-19 Pandemic. Academic stress that experienced by students can affect physical health, psychological well-being, and sleep quality. This study aims to describe the relationship between academic stress and sleep quality in nursing students. This research used descriptive-correlation quantitative method with a cross-sectional approach involving 234 students of the regular undergraduate program of FIK UI who were selected by simple random sampling technique. The Student-Life Stress Inventory (SLSI) was used to measuring academic stress level and the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) was used to measuring sleep quality. The results of univariate analysis were 49,1% of students experienced severe academic stress and 90.6% of students had poor sleep quality. The results of bivariate analysis using the Somers’d Gamma test revealed that there were a significant relationship between academic stress and sleep quality (p value: 0.003). Student Counseling Boards from faculty to university levels are advised to carry out health promotion as an effort to overcome academic stress and poor sleep quality in students. The next researcher can add the number of samples so that the overall picture of events in a population can be seen."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>