Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 60571 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abilowo Umbaran
"Karya sastra tidak lepas jauh dari kata kritik. Kritik tersebut digunakan dalam bentuk sindiran. Sementara, pada penelitian ini menggunakan lagu Aja Lamis sebagai sumber data utama penelitian. Adapun, lagu Aja Lamis karya Ki Nartosabdho memiliki nilai pasemon. Pasemon tersebut berbentuk indah atau estetik yang merujuk kepada sikap Lamis yang terdapat pada laguAja Lamis. Pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan objektif Wellek dan Warren (1990), serta menggunakan teori Paul Ricoeur mengenai interpretasi.
Penelitian ini membahas mengenai pasemon atau sindiran sikap lamis yang diinterpretasikan melalui sudut pandang budaya Jawa. Hasil dan temuan dari penelitian ini adalah adanya bentuk estetik dari beberapa larik lagu Aja Lamis yang berisikan tentang pasemon. Adapun, pasemon aja lamis, yang juga menjadi sebuah refleksi pendidikan Jawa. Pasemon menjadi salah satu representasi kecerdasan orang Jawa dalam cara mendidik, serta saat berkomunikasi menyampaikan sesuatu nilai yang baik.

Literary works can not be separated from the word criticism. The criticism is used in the form of satire. While in this study using the song Aja Lamis as the main research data source. Meanwhile, the song Aja Lamis by Ki Nartosabdho has a pasemon value. The pasemon has a beautiful or aesthetic shape which refers to Lamis' attitude found in the song Aja Lamis. In this study, a qualitative descriptive method was used with the Wellek and Warren (1990) objective approach, and Paul Ricoeur's theory of interpretation was used.
This study discusses the pasemon or satire of lamis attitudes which are interpreted from the point of view of Javanese culture. The results and findings of this study are the aesthetic forms of several lines of the Aja Lamis song which contain pasemones. Meanwhile, pasemon aja lamis, which is also a reflection of Javanese education. Pasemon is one of the representations of Javanese intelligence in how to educate, as well as when communicating good values.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
R. Niken Pramanik
"Tesis yang berjudul "Medan Makna Ranah Emosi" ini mengkaji makna kata yang terdapat dalam ranah emosi. Objek penelitian ini adalah kata-kata emosi yang berasal dari penelitian terdahulu dan kata-kata emosi yang berasal dan Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Penelitian dalam tesis ini bertujuan untuk menemukan kata emosi dalam bahasa Indonesia, merumuskan klasifikasi semantis kata-kata yang terdapat dalam ranah emosi bahasa Indonesia, menemukan komponen makna yang terdapat dalam kosakata bahasa Indonesia yang berasal dari ranah emosi, dan menemukan relasi makna kosakata ranah emosi bahasa Indonesia. Cakupan penelitian ini dibatasi pada tataran kata, khususnya kata sifat dasar. Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan teori-teori semantis yang berhubungan dengan analisis komponen dan relasi makna. Selain itu, juga digunakan teori emosi untuk menunjang penelitian ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kata sifat dasar terdapat 80 kata emosi. Dan 80 kata emosi tersebut, 78 di antaranya dapat dikelompokkan. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa penentuan komponen makna kata emosi banyak ditentukan oleh faktor penyebab emosi tersebut.

The thesis entitled "The Semantic Field of Emotion Domain" was analyzed the meaning of words that were existed in the field of emotion. The objects of this research are the words of emotion, which were taken from the previous research of emotion and from Kamus Besar Bahasa Indonesia.
The objectives of the research were (1) to determine the words of emotion in Indonesian, (2) to formulate the semantics classification of the emotion words in Indonesian, (3) to find the component meaning of Indonesian words which are included in the domain of emotion, (4) and to find the lexical semantics relation of emotion words in Indonesian.
The boundary of the research was on the word, especially basic adjective word. To reach the objectives of the research, the researcher used the theories of semantics, which have relations to the component and lexical semantics relation analysis. Besides those theories, the researcher also makes use of the theory of emotion to support the research.
The result of the research showed that there were 80 emotion words. From 80 words of emotion, there are 78 words that could be grouped in the semantics dimension. The result also showed that determination of component of meaning influenced by antecedent of the emotion.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
T15349
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Widya
"Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan Modalverben dan kemunculannya dalam kalimat jika ditinjau menurut Wortstellung (penempatan kata). Modalverben adalah verba spesial yang tidak dapat berdiri sendiri dan membutuhkan verba utama (Vollverben) atau Kopulaverben berbentuk infinitif dalam pembentukan kalimatnya. Gramatika bahasa Jerman yang rumit memerlukan Wortstellung (penempatan kata) untuk menentukan tipe kalimat. Penempatan kata menurut Karin Pittner dan Judith Berman ditentukan oleh Satzklammer (pengapit kalimat), Topologische Felder (bidang topologis), dan Verbstellungstypen (tipe posisi verba). Hasil penelitian adalah penempatan kata verba Modalverben dalam artikel Die Pest in Zeiten der Cholera menunjukan fungsi verba tersebut dalam penentuan tipe kalimat dan makna kalimat.

The aim of this research is to show Modalverben and its appearance in sentence reviewed by Wortstellung (word order). Modalverben is a distinctive and dependent verb that needs main verb (Vollverben) or Kopulaverben in infinitive form to create Modalverben sentence. German grammar is complicated, so it needs word order to determine the type of sentence. Word order by Karin Pittner and Judith Berman determined by Satzklammer (sentence bracket), Topologische Felder (topological field), and Verbstellungstypen (type of verb order). The result is word order of Modalverben in article ‘Die Pest in Zeiten der Cholera’ shows its verb function in determination of the type of sentence and its meaning.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Khalisha Farhanah
"Kehadiran internet turut mengubah praktik masyarakat dalam berkomunikasi dan memperoleh informasi saat ini. Tidak hanya memberikan peluang untuk dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan cara baru, media sosial juga secara bersamaan meminimalisir hambatan masuk dan meningkatkan persaingan dalam berbagai sektor industri, salah satunya adalah industri musik. Sebagai salah satu label rekaman di Korea Selatan, KOZ Entertainment menggunakan pemasaran viral sebagai bagian dari strategi pemasaran digital mereka agar dapat menjangkau dan meningkatkan kesadaran publik terkait lagu ‘Any Song’ yang dirilis oleh artis di bawah naungannya, Zico. Menggunakan metode analisis konten kualitatif, penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana penerapan pemasaran viral sebagai strategi pemasaran digital lagu ‘Any Song’ pada aplikasi short video sharing TikTok. Tiga kriteria pemasaran viral dari Kaplan dan Haenlein (2011) digunakan untuk melihat karakteristik yang mendukung penyebaran konten secara eksponensial pada platform tersebut. Hasil dari tulisan ini menemukan bagaimana jenis pesan, pengirim, dan lingkungan tepat dimana konten viral disebarluaskan berpengaruh pada pemasaran viral lagu ‘Any Song’. Peneliti juga melihat bagaimana karakteristik media sosial juga memiliki keterkaitan dengan bentuk konten yang disebarluaskan dan bentuk keterlibatan pengguna dalam menyebarluaskan pesan pemasaran

The emergence of the internet has helped change people's practices in communicating and obtaining information. Not only does it provide opportunities to communicate and interact in new ways, but social media also simultaneously minimizes entry barriers and increases competition in various industrial sectors, one of which is the music industry. As one of the record labels in South Korea, KOZ Entertainment used viral marketing as part of their digital marketing strategy to raise public awareness regarding the song "Any Song" released by the artist under its label, Zico. This study used the qualitative content analysis method to see how viral marketing is implemented as part of the digital marketing strategy for the song "Any Song" in the short video sharing application TikTok. Moreover, this paper used three viral marketing criteria from Kaplan and Haenlein (2011) to examine the characteristics that underpin the exponential spread of content on the platform. This paper's findings found how the type of message, sender, and the exact environment in which viral content is shared affects the viral marketing of the song 'Any Song'. This research also highlighted how social media characteristics are also related to the form of content disseminated and the form of user involvement in communicating marketing messages."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Chaerunnisaa
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara electronic word-of mouth, citra daerah tujuan wisata, sikap wisatawan terhadap daerah tujuan wisata,dan keinginan berwisata. Fokus dari penelitian ini adalah wisatawan nusantara yang pernah atau sedang berkunjung ke daerah tujuan wisata Provinsi DIY dalam periode tahun 2012-2013. Studi lapangan terhadap 100 wisatawan nusantara menunjukkan hasil melalui Structural Equation Model bahwa electronic word-ofmouth berdampak pada terciptanya citra daerah tujuan wisata, dan selanjutnya citra daerah tujuan wisata memiliki peran dalam terbentuknya sikap wisatawan terhadap daerah tujuan wisata dan keinginan untuk berwisata.

This research aims to investigate the relationship between electronic word-ofmouth, destination image, tourist attitude toward destination, and travel intention. Particularly, It focuses on the national tourists which have visited or currently visit to DIY Province during period of 2012-2013. The field study of 100 national tourists through Structural Equation Model shows that electronic word-of-mouth affects to the destination image creation and also it shapes the tourists attitude towards destination as well as travel intention."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45958
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yang Nurina Tadesa
"Penelitian mengenai nomina takrif dalam bahasa Arab ini pada dasarnya dimaksudkan untuk mengetahui ciri-ciri nomina takrif dalam bahasa Arab dan perilaku sintaktisnya, sehingga dapat lebih memahami nomina takrif dalam bahasa Arab tersebut. Pengurnpulan data dilakukan melalui pencarian secara acak pada AI-Qur'an dengan menggunakan program Holy Qur'an versi ketujuh. Data yang digunakan berupa kalimat yang mengandung nomina takrif. Setelah terkumpul, data tersebut kemudian diklasifikasikan berdasarkan penggunaan determinatornya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nomina takrif dalam bahasa Arab dapat berupa nomina takrif tanpa determinator dan nomina takrif dengan determinator. Nomina takrif tanpa determinator terdiri dari pronomina, pronomina relatif, pronomina demonstratif, dan nama Sedangkan nomina takrif dengan determinator terdiri dan nomina yang disertai oleh artikel al-, determinan pada suatu aneksasi, dan interjeksi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S13441
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luluk Tri Wulandari
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
D. Edi Subroto
"ABSTRACT
This thesis tries to describe the transposition from adjectives to verbs and vice versa in standard Javanese.In this case, each of the major word-classes (substantive, verb, adjective) is determined primarily and accordingly to a set of its morphological features which differ in the whole aspects from the others. Except for those features, a set of its syntactical valences are also identified. Adjectives and verbs in Javanese are two different word-classes. Each of them is a word-class system which covers a set of morphological categories-i.e. a series of words with identical formal features corresponding to identical semantic features which differ in the whole aspects from each other.
The verbal system is divided into two classes (class I and class II). Morphologically, class I is characterized by di-D category (passive) which is in contrast with N-D category (active-transitive), whereas class II isn't, although it has N-D category (intransitive). Structurally, there are some important differences between the two classes caused by this principal difference. Each of the classes is also separated into two parts (part A and part B). Morphologically, part B is characterized by two specific categories: maq-D 'to do D suddenly' and patin-D ?plural subject involved to do something varies in rhythm and intensities?, and semantically is characterized by "emotive-expressive" or "onomatopoeic" semantic values, whereas part A isn?t. The object being studied in this thesis is the verbal morphological proceeds whether productive or improductive which transpose adjectives in monomorphemic category into verbs (or maybe called "deadjectival, verbal categories") and the adjectival morphological procedes which transpose verbs into adjectives (or maybe called "deverbal, adjectival categories") Based on the data, we know that the great parts of the monomorphemic adjectives can be transposed into verbs class II A (none into class II B) and only some of them can be transposed into class I A (none into class I B). Most of the transpositional categories in verb II A are productive; their formal forms: N-D-i, N-D-ake; ke-D-an; di-D-i, di-D-ake; ka-D-an, ka-D-ake; -in-D-an, -in-D-ake; taq-D-i, taq-D-ake; taq-D-ane, taq-D-ne; koq-D-i, koq-D-ake; D-ana, D-na; D-I?, _D-ke?, D-in-D-an, D-in-D-ake; D-D--an; but there are some other categories which are improductive. On the other hand, all of the transpositional categories in verb I A are improductive. There are only three procedes of adjectives (-an, ke-en, -em-//-um-) which transpose verbs into adjectives. All of the transpositional categories of adjective are improductive. In this thesis, we also know that a certain word-class system is not totally transposed into the other."
1985
D123
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Erni Farida Sri Ulani
"
ABSTRAK
Penelitian mengenai pemenggalan kata serapan bahasa Inggris ini telah dilakukan sejak bulan Februari 1998 sampai dengan juli 1998. Tujuannya adalah untuk mendeskripsikan proses pemenggalan kata serapan berdasarkan Pedoman Pemenggalan Kata.
Data berupa kata serapan bahasa Inggris diperoleh dari Kompas tahun 1995 sampai dengan 1997. Dari tiap tahunnya diambil empat eksemplar secara acak sehingga didapatkan 12 eksemplar Kompas sebagai sumber data. Kata-kata serapan bahasa Inggris tersebut diambil dari seluruh artikel, kecuali kolom iklan dan berita duka cita.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa Pedoman Pemenggalan Kata tidak dapat sepenuhnya diberlakukan pada kata-kata serapan tersebut Hal ini disebabkan oteh adanya ketumpangtindihan sejumlah aturan sehingga rnenimbulkan adanya kejangggalan bentuk-bentuk pemenggalan kata serapan.
Penelitian ini menunjukkan pula bahwa prinsip gramatikal dan prinsip ortografis perlu didefinisikan secara tegas. Dengan adanya pengertian yang jelas mengenai kedua. Prinsip tersebut dapat memudahkan masyarakat pemakai bahasa Indonesia dalam hal memenggal kata. Selain itu diketahui pula bahwa Kompas memiliki kecenderungan tersendiri dalam hal pemenggalan kata. Pemenggalan yang dilakukannya sedikit berbeda dari pemenggalan kata yang disesuaikan dengan Pedoman Pemenggalan Kata.
"
1998
S11217
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shania Valencia Malson
"Kata adinda memiliki arti ‘kata sapaan akrab kepada adik’. Kata yang banyak digunakan pada sebelum abad ke-20 ini sudah jarang ditemukan pada naskah novel modern. Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri perkembangan adinda dalam bahasa Melayu sebelum abad ke-20 sampai sekarang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan data penelitian ini adalah kalimat-kalimat yang mengandung kata adinda. Sumber data dari penelitian ini adalah naskah klasik Melayu Hikayat Raja-Raja Pasai (www.mcp.anu.edu.au), dan Hikayat Pandawa Lima (www.mcp.anu.edu.au), novel abad ke-20 Salah Asuhan (Abdoel Moeis) dan Tenggelamnya Kapal van Der Wijck (Hamka), dan novel abad ke-21 Gadis Kretek (Ratih Kumala) dan Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (Eka Kurniawan). Data dikumpulkan dari dokumen digital, kemudian dimasukkan ke aplikasi AntConc untuk mempermudah pengolahan data. Setelah itu, data dipisahkan menurut fungsinya: 1) kata sapaan, 2) pronomina, dan 3) nomina kekerabatan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan kata adinda telah berkurang seiring perkembangan zaman. Kata adinda pada naskah sebelum abad ke-20 berguna sebagai kata sapaan, pronomina, dan nomina kekerabatan, pada abad ke-20 digunakan sebagai kata sapaan dan pronomina, dan pada abad ke-21 tidak ditemukan penggunaan kata adinda lagi.
The word “adinda” means ‘a term of endearment for a younger sibling’. This term, widely used before the 20th century, is rarely found in modern novel manuscripts. This research aims to trace the evolution of “adinda” in the Malay language from before the 20th century to the present day. The study utilizes qualitative methods, and its data consists of sentences containing the word “adinda”. The data sources include classic Malay texts such as Hikayat Raja-Raja Pasai (www.mcp.anu.edu.au) and Hikayat Pandawa Lima (www.mcp.anu.edu.au), 20th-century novels Wrong Upbringing (Abdoel Moeis) and The Sinking of van Der Wijck (Hamka), as well as 21st-century novels Cigarette Girl (Ratih Kumala) and Vengeance is Mine, All Others Pay Cash (Eka Kurniawan). Data was collected from digital documents and processed using the AntConc application for easier data analysis. Subsequently, the data was categorized into: 1) terms of address, 2) pronouns, and 3) kinship nouns. The results indicate a decline in the use of the word “adinda” over time. In texts before the 20th century, “adinda” served as a term of address, pronoun, and kinship noun. In the 20th century, it was used primarily as a term of address and pronoun, while in the 21st century, its usage was no longer found."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>