Ditemukan 118928 dokumen yang sesuai dengan query
Dirga Imam Gozali Sumantri
"Penyebaran penyakit COVID-19 menyebabkan gangguan di lini produksi, permintaan, dan rantai pasok dari perekonomian. Hal ini menyebabkan perusahaan harus beradaptasi ke lingkungan kerja dan lingkungan operasi yang baru yang mana akan dituangkan dalam kebijakan perusahaan. Website perusahaan dapat menjadi sumber data baru untuk mengukur imbas dari COVID-19 terhadap perusahaan. Pemrosesan data perusahaan dalam jumlah yang besar memerlukan framework big data dan proses cloud computing. Dalam penelitian ini, peneliti mampu melakukan crawl dari sekitar empat juta laman website yang mewakili kurang lebih lima puluh tiga ribu perusahaan di Uni Eropa. Lebih lanjut, peneliti mampu membangun panel data dengan resolusi temporal per kuartal dari awal outbreak COVID-19 sampai dengan masa new normal. Data dari penelitian ini dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut berkaitan dengan imbas COVID-19 terhadap perusahaan.
COVID-19, Cloud Computing, Big Data Framework
The spread of COVID-19 causes a disruption in the production, demand, and supply chain of the economy. These necessitates the companies to new working environment and business operation which often reflected by company policies. Company websites are introduced as the new data source to measure the impact of COVID-19 on companies. Processing a large amount of company website data requires a big data framework and cloud computing processing. We are able to crawl data from around four million website pages which represent approximately fifty-three thousand companies in European Union. Also, we are able to build panel data with quarterly temporal resolution from the beginning until the new normal condition of COVID-19. The data from this research can be used for further analysis related to the impact of COVID-19 on companies."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Varinnia
"Penelitian ini menguji apakah penggunaan teknologi digital pada karya seni membuat adanya perubahan strategi pada penyajian karya seni lukis di galeri seni peringkat atas di Uni Eropa terutama di kala pandemi COVID-19 terjadi. Penelitian ini ingin membuktikan bahwa dengan adanya perubahan strategi tersebut terjadi adanya aksesibilitas tinggi dari masyarakat dan penikmat seni, bukan hanya di Eropa tapi juga di dunia, akan karya seni lukis bentuk digital di galeri seni peringkat atas di Uni Eropa. Penelitian ini mengemukakan bahwa dengan adanya penggunaan teknologi digital pada karya seni lukis maka membuat adanya aksesibilitas yang memudahkan pengunjung atau penikmat seni dalam mengakses dan menikmati karya seni lukis di galeri seni tersebut, hingga menimbulkan kebiasaan baru dalam menikmati karya seni lukis digital. Penelitian ini menggunakan konsep Simulakra dari Jean Baudrillard untuk membuktikan bahwa kemajuan teknologi merupakan pergeseran bentuk karya seni ke arah yang lebih modern, menggunakan teori distingsi (pembedaan) dari Pierre Bourdieu untuk menjelaskan mengenai selera individu penikmat seni lukis lewat konsep estetika yang menentukan minatnya, serta menggunakan pendekatan studi sosiologi urban dari Georg Simmel yang menjelaskan keterkaitan subkultur di daerah perkotaan, serta struktur internal segmen masyarakat yang berhubungan dengan minat masyarakat ke galeri seni.
This study examines whether the use of digital technology in paintings results in a change in strategy for presenting paintings in high-ranking art galleries in the European Union, especially during the COVID-19 pandemic. This research wants to prove that with this change in strategy, there is high accessibility for the public and art lovers for digital paintings in top-ranked art galleries, not only in Europe but also in the world. This study argues that the use of digital technology in paintings creates accessibility that makes it easier for visitors or art lovers to access and enjoy paintings in the art gallery, thus creating new habits in enjoying digital paintings. This study uses the Simulacra concept from Jean Baudrillard to prove that technological progress is a shift in the form of art to a more modern direction, also uses the distinction theory from Pierre Bourdieu to explain the individual tastes of painting lovers through aesthetic concepts that determine their interests, and uses Georg Simmel's approach to urban sociology studies that explains the interrelationships of subcultures in urban areas, as well as the internal structure of community segments related to public interest in art galleries."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Najmah Azzahra
"Penelitian ini membahas tentang pandemi Covid-19 dan kebijakan penanggulangan yang dikeluarkan di 10 negara anggota Uni Eropa (UE) yaitu Spanyol, Italia, Jerman, Prancis, Belgia, Belanda, Portugal, Irlandia, Austria, dan Swedia. Negara-negara tersebut dipilih karena dikonfirmasi memiliki kasus positif Covid-19 terbanyak pada awal masa pandemi. Penelitian dianalisis menggunakan metode kualitatif dengan memanfaatkan baik data kualitatif mapun kuantitatif. Teori Ancaman Nasional dan Konsep Kapasitas Fiskal diaplikasikan untuk menganalisis mengapa 10 negara anggota UE berinisiatif mengeluarkan kebijakan masing-masing dalam penanggulangan pandemi Covid-19 meskipun berada di bawah institusi supranasional yaitu UE, serta kebijakan pada sektor apa yang menjadi prioritas dalam penanggulangan pandemi Covid-19 di 10 negara UE dan mengapa negara memprioritaskan kebijakan tersebut. Argumentasi dalam penelitian ini adalah 10 negara anggota UE melihat pandemi Covid-19 sebagai ancaman nasional yang perlu segera ditangani sehingga masing-masing negara memutuskan untuk mengeluarkan kebijakan tanpa menunggu respon dari UE. Penelitian ini menemukan bahwa 10 negara anggota UE melihat pandemi Covid-19 sebagai ancaman lingkungan yang berdampak pada stabilitas nasional di sektor sosial-kemasyarakatan, politik, dan ekonomi. Penelitian ini juga menemukan bahwa semakin kuat kapasitas fiskal suatu negara, semakin kuat juga kebijakan dan peran pemerintah dalam penanggulangan krisis pada negara tersebut.
This study discusses the Covid-19 pandemic and the policy response of 10 member countries of the European Union (EU), namely Spain, Italy, Germany, France, Belgium, the Netherlands, Portugal, Ireland, Austria, and Sweden. These countries were chosen because they were confirmed to have the highest positive cases of Covid-19 at the beginning of the pandemic. The research was analysed using qualitative methods by utilizing both qualitative and quantitative data. National Threat Theory and Fiscal Capacity Concept were applied to analyse why 10 EU member states took the initiative to issue their respective policies in dealing with the Covid-19 pandemic even though they were under a supranational institution, namely the EU, as well which sector of policies was the priority in handling Covid-19 pandemic in 10 EU countries and why they prioritize those policies. This study argues that 10 EU member states see the Covid-19 as a national threat, which needs to be addressed immediately so that each country decides to issue a policy without waiting for a response from the EU. This study found that 10 EU member states saw the Covid-19 pandemic as an ecological threat that impacts national stability in the social, political, and economic sectors. This study also found that countries with strong fiscal capacity can issue strong government’s policies and involvement in overcoming crisis."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Armyta Rahardhani
"Tesis ini membahas family policies yang ditetapkan oleh Uni Eropa dan penerapannya di negara-negara anggota khususnya di wilayah Visegrad. Family policies yang dibahas dalam tesis ini terdiri dari empat kebijakan yaitu, cuti orang tua, tunjangan orang tua, tunjangan anak-anak dan ketersediaan layanan childcare. Kebijakan-kebijakan ini menjadi ranah kebijakan sosial yang menjamin kesejahteraan masyarakat khususnya dalam tingkat keluarga. Negara-negara Visegrad menjadi anggota Uni Eropa pada tahun 2004 dan harus menerapkan standar yang diberikan terkait kebijakan-kebijakan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan menganalisis penerapan kebijakan dengan melihat perspektif masyarakat Visegrad, khususnya perempuan. Hasil penelitian ini menjelaskan alasan mengapa family policies di negara-negara Visegrad belum dapat mengatasi permasalahan kependudukan di sana.
This thesis discusses about family policies and their implementation in the European Union and its member states, particularly in Visegrad countries. The family policies discussed consist of 4 policies; parental leave policy, parental benefits policy, children benefit and policy on childcare service. These policies belong to social policy which guarantees the social security of a family. The four Visegrad countries became the European Union member states in 2004, so that they have to implement the measures given on the policies related. This is a qualitative research which analyse the implementation of family policies from the perspective of Visegrad people, particularly women. This research explains about reasons why the family policies have not overcame the problems of population growth in Visegrad countries."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Eksa Septiana
"[
ABSTRAK Setelah bergabung dengan UE, ekonomi negara-negara Visegrad semakin terbuka dan mengalami peningkatan
PDB. Hal ini disebabkan oleh kebijakan liberalisasi perdagangan, yang telah diterapkan sejak negara-negara
Visegrad masih dalam tahap persiapan keanggotaan UE. Kebijakan liberalisasi perdagangan yang diterapkan
berupa peningkatan kuota, penghapusan bea, dan kemudahan dalam regulasi pada barang impor. Di pihak lain,
UE juga memperoleh keuntungan dengan bergabungnya negara-negara Visegrad karena pangsa pasar UE
semakin luas.
ABSTRACT Having joined the Euopean Union, the economy of the Visegrad countries become more open and get theincrease of the GDP. This is due to the trade liberalization policy, which has been applied since the Visegradcountries were still in the preparation stage of the EU membership. The trade liberalization policy that wasimplemented is in the form of the quota increase, the elimination of the duties, and the ease in the regulations onthe imported goods. On the other hand, the EU also get the benefit by joining the Visegrad countries because theEU?s market share more expand;Having joined the Euopean Union, the economy of the Visegrad countries become more open and get theincrease of the GDP. This is due to the trade liberalization policy, which has been applied since the Visegradcountries were still in the preparation stage of the EU membership. The trade liberalization policy that wasimplemented is in the form of the quota increase, the elimination of the duties, and the ease in the regulations onthe imported goods. On the other hand, the EU also get the benefit by joining the Visegrad countries because theEU?s market share more expand, Having joined the Euopean Union, the economy of the Visegrad countries become more open and get theincrease of the GDP. This is due to the trade liberalization policy, which has been applied since the Visegradcountries were still in the preparation stage of the EU membership. The trade liberalization policy that wasimplemented is in the form of the quota increase, the elimination of the duties, and the ease in the regulations onthe imported goods. On the other hand, the EU also get the benefit by joining the Visegrad countries because theEU’s market share more expand]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Nababan, Daniel Jeremia Natanael
"Penelitian ini bertujuan untuk merekonstruksi dampak kebijakan iklim Uni Eropa (EU) dan mengidentifikasi mekanisme hegemoninya terhadap berbagai aspek dan sektor yang ada di negara-negara ASEAN. EU sebagai aktor utama yang proaktif dalam penanganan masalah iklim global telah menghasilkan berbagai kebijakan, program, kerja sama, dan pengaruh-pengaruh yang signifikan terhadap negara maupun lembaga internasional di dunia, termasuk di wilayah ASEAN. Namun, rangkaian kebijakan dan program kerja sama iklim EU melalui mekanisme hegemoninya juga memberikan dampak negatif terhadap negara-negara ASEAN, khususnya Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif eksploratif dengan pendekatan kritis. Teori hegemoni dari Gramsci dan teori politik hijau dari Andrew Dobson digunakan dalam penelitian. Penelitian mengumpukan data dari tahun 2015-2023, terhitung sejak diberlakukannya Paris Agreement hingga pemberlakuan kebijakan EU Deforestation-Free Regulation di tahun 2023. Studi ini menemukan bentuk baru dari hegemoni politik iklim EU dan mekanismenya. Analisis penelitian juga berhasil menjelaskan berbagai implikasi negatif dari kebijakan iklim EU terhadap berbagai sektor dan aspek yang ada di ketiga negara ASEAN. Kesimpulan penelitian ini menjelaskan bahwa mekanisme hegemoni politik kebijakan iklim EU terhadap ketiga negara ASEAN cenderung lebih memenuhi kepentingan ekonomi dan politik EU. Adapun kebijakan iklim EU kontradiktif dengan prinsip pengelolaan lingkungan yang ada di dalam politik hijau.
This research focuses on reconstructing the European Union's (EU) climate policy impacts and identifying their hegemonic mechanisms in aspects and sectors in ASEAN countries. As the primary actor that is proactive regarding global climate issues, the EU produces various policies, programs, cooperation, and substantial influences on countries, regions, and international institutions around the world, including in the ASEAN. Despite being proactive on the climate issue, the EU's climate cooperation efforts and programs function through hegemony and have negative implications for ASEAN countries, particularly Indonesia, Malaysia, and Philippines. This study applies a qualitative-explorative research method with a critical approach. Gramsci's theory of hegemony and Andrew Dobson's green political theory are utilized in the study. The research spans from 2015 to 2023, beginning with the Paris Agreement and concluding with the enforcement of the EU Deforestation-Free Regulation proposal in 2023. The study reveals new forms of EU climate political hegemony and its mechanisms. In addition, the analysis shows that the EU’s climate policies have negative impacts on aspects and sectors in the three ASEAN countries. The conclusion of this study suggests that the political hegemony mechanism of EU climate policy towards the three ASEAN countries tends to fulfill the EU’s economic and political interests. In addition, the EU's climate policies are contrary to green political values."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Dera Fazrin Aldini
"Penelitian ini membahas mengenai dampak pandemi Covid-19 terhadap tren belanja online di Rusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat di Rusia untuk melakukan belanja online selama pandemi Covid-19 dengan teori perilaku konsumtif oleh Sumartono (2002). Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis oleh Moh.Nazir (2003) dan penelitian kepustakaan oleh Mestika Zed (2008). Hasil penelitian ini adalah pandemi Covid-19 memberikan perubahan terhadap tren belanja online di Rusia. Pandemi Covid-19 tidak menurunkan minat masyarakat Rusia dalam berbelanja online. Masyarakat Rusia cenderung lebih memilih untuk tetap berbelanja online dengan berbagai alasan yang ditawarkan seperti kemudahan dan kepraktisan dalam bertransaksi, keamanan dan kenyamanan, serta penawaran diskon.
This research discusses the impact of the Covid-19 pandemic on online shopping trends in Russia. The research aims to determine the factors that influence people in Russia to do online shopping during the Covid-19 pandemic with the theory of consumptive behavior by Sumartono (2002). The research method used is descriptive analysis method by Moh.Nazir (2003) and literature research by Mestika Zed (2008). The result of this research are pandemi provides changes to online shopping trends in Russia. Pandemi Covid-19 does not reduced Russian people's interest in online shopping. Russian people tend to prefer to continue shopping online for various reasons, such as convenience and practicality in transactions, security and convenience, and discount offers."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Christian Damara Utomo
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dampak dari pandemi COVID-19 dan kebijakan lockdown yang diterapkan untuk mengatasi pandemi terhadap return saham di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode regresi data panel untuk mengetahui dampak dari pertumbuhan jumlah kasus dan kematian akibat COVID- 19 serta kebijakan PSBB terhadap return saham harian kepada 272 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2 Maret 2020 hingga 27 Maret 2020. Penelitian ini mengonfirmasi dampak negatif dan signifikan dari pertumbuhan jumlah kasus dan kematian COVID-19. Selain itu, kebijakan lockdown dinilai memberikan dampak positif terhadap return saham. Penelitian ini juga menambahkan analisis sektoral dan menemukan bahwa sektor properti serta trade, service dan investment mengalami performa yang lebih rendah dibandingkan dengan sektor lain. Sementara itu, sektor basic industry, consumer goods dan mining memiliki performa yang lebih baik. Penelitian ini mengindikasikan bahwa pandemi COVID-19 dan kebijakan lockdown memiliki dampak yang berbeda terhadap return saham di Indonesia.
This study explores the impact of COVID-19 pandemic and the lockdown policies that are used to tackle the pandemic on stock market return in Indonesia. This study uses fixed effect panel-data regression method to evaluate the impact of the growth in COVID-19 total confirmed cases and death as well as the lockdown policies on daily stock returns of 272 firms that are listed in the Indonesia Stock Exchange’s main board and operate in the real sector from 2 March 2020 to 27 November 2020. The study confirms the significantly adverse impact of growth in total of COVID- 19 confirmed cases and deaths due to COVID-19 on Indonesia’s daily stock returns. Moreover, the lockdown policies regardless of the strictness, have a positive and significant impact on the Indonesia’s daily stock returns. This study further considers the different impact of COVID-19 pandemic on each of eight observed sectors; where the sector of property as well as trade, service and investment have a significantly negative performance; while the sector of basic industry, consumer goods and mining have a significantly better performance. This study suggestes that COVID-19 pandemic and the lockdown policies have a mixed impact on the Indonesia’s stock market returns."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Pramita Puspaningtyas Putri
"Survei Badan Pusat Statistik RI pada Februari 2022 melaporkan sebanyak 62,1% masyarakat Indonesia merasa jenuh pada situasi pandemi COVID-19 sebagai alasan tidak menerapkan protokol kesehatan. Tujuan penelitian adalah untuk menilai tingkat kestabilan perilaku protektif masyarakat Indonesia antara periode awal pandemi (2020) dengan periode satu tahun terakhir dan determinan yang mempengaruhinya. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional dengan menggunakan instrumen survei online yang disebarkan melalui social media dan situs Kudata. Responden merupakan masyarakat Indonesia berusia 18-64 tahun yang berdomisili di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas tingkat kestabilan perilaku protektif menetap (53,1%), dan menurun (25,7%). Kestabilan perilaku menetap pada protokol kesehatan paling tinggi adalah memakai masker (86,3%). Faktor yang berhubungan terhadap kestabilan perilaku protektif adalah akses informasi dan pandemic fatigue (p-value <0,05). Penelitian ini menyarankan bahwa Kementrian Kesehatan dan stakeholder lainnya dalam penyelenggaraan komunikasi kesehatan untuk meningkatkan kualitas informasi yang sederhana, mudah dimengerti, bernada tegas baik termasuk dengan metode gain frames untuk menumbuhkan intensi masyarakat mempertahankan perilaku protektif yang sudah dilakukan, bahkan setelah pandemi berakhir.
Indonesian Central Bureau of Statistics survey in February 2022 stated that 62,1% Indonesians were bored during COVID-19 pandemic as their reason to avoid adherence health protocol. The purpose of this study is to understand the stability between behavior change in pandemic between the beginning of pandemic (2020) and last year period, and the determinants that contribute to. This research is quantitative cross sectional design. The data were collected by online survey utilizing social media and Kudata platform. Respondents of this research are Indonesian’s people in range 18-64 years old that live in Indonesia. Study results show the majority of behavior stability is in stable (53,1%), and decreased (25,7%) level. Stable level behavior stability in health protocol shows the highest for wearing mask (86,3%). Determinants of behavior stability are access to information and pandemic fatigue (p-value <0,05). The researcher suggests that Health Ministry and other health communication events stakeholders to improve the quality of health information in order to build public’s intention to maintain the protective behavior, even after pandemic."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Nabilah Hanifati
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah terdapat dampak dari COVID-19 memiliki pengaruh terhadap pendapatan premi industri asuransi baik pada usaha asuransi umum, usaha asuransi jiwa dan BPJS Kesehatan di Indonesia. Penelitian ini melakukan pendekatan kuantitatif dengan melihat akumulasi kasus terkonfirmasi COVID-19 perbulannya dan data akumulasi pendapatan premi asuransi umum, asuransi jiwa dan BPJS Kesehatan perbulannya dan menggunakan Produk Domestik Bruto dan Tingkat Suku Bunga Bank Komersial sebagai variabel kontrol. Periode yang digunakan pada penelitian sejumlah 17 bulan periode waktu observasi dimulai dari bulan April 2020-Agustus 2021. Data akumulasi pendapatan premi bulanannya diambil dari data asuransi umum yang terdiri 74 perusahaan dan 54 perusahaan asuransi jiwa yang kemudian diakumulasi perbulannya. data Penelitian ini dilakukan menggunakan metode Ordinary Leats Square (OLS). Data yang ada kemudian diolah dan regresikan dengan aplikasi E-Views 12. Dari penelitian ini diketahui bahwa akumulasi kasus terkonfirmasi COVID-19 tidak berpengaruh atas akumulasi pendapatan premi asuransi umum, asuransi jiwa dan BPJS kesehatan di Indonesia. Saran perlu dilakukan kajian terkait pandangan masyarakat atas pandemi dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi pengambilan keputusan khususnya terkait pembelian asuransi.
This study was conducted to see whether there is an impact from COVID-19 having an influence on the insurance industry's premium income both in the general insurance business, life insurance business and BPJS Health in Indonesia. This study takes a quantitative approach by looking at the monthly accumulation of confirmed cases of COVID-19 and data on the accumulation of monthly general insurance premium income, life insurance and BPJS Health and using Gross Domestic Product and Commercial Bank Interest Rates as control variables. The period used in this study is total up to 17 months reseach period starts from April 2020-August 2021. The accumulated premium income data is taken from general insurance data, consist of 74 general insurance companies and 54 life insurance companies, which are then accumulated monthly data. This research was conducted using the Ordinary Leats Square (OLS) method. The existing data is then processed and regressed with the E-Views 12 application. From this study it is known that the accumulation of confirmed cases of COVID-19 has no effect on the accumulation of premium income for general insurance, life insurance and BPJS health in Indonesia. It is recommended that a study be conducted regarding the public's view of the pandemic and how it affects decision making, especially regarding the purchase of insurance."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library