Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170788 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ary Putra Ramadhan
"Skripsi ini membahas terkait gambaran sistem proteksi kebakaran dan manajemen kebakaran di RS X Cibinong. Desain penelitian ini deskriptif observasional dengan pendekatan kualitatif. Objek pada penelitian ini yaitu fasilitas sistem proteksi kebakaran aktif, sistem proteksi kebakaran pasif, dan manajemen kebakaran Rumah Sakit X. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan observasi, wawancara, dan telaah dokumen, serta menggunakan instrumen berupa checklist. Analisis data dilakukan dengan cara membandingkan kondisi actual dengan standar dan peraturan yang berlaku. Standar dan peraturan yang digunakan pada penelitian ini antara lain adalah NFPA, Permen PU No. 26/PRT/M/2008, dan Pedoman Teknis Di Bidang Bangunan dan Sarana Rumah Sakit, Kemenkes RI 2012. Hasil akhir data berupa persentase tingkat pemenuhan standar dan kategori penilaian menurut Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum. Berdasarkan hasil penelitian, sistem proteksi kebakaran aktif memiliki nilai persentase tingkat pemenuhan 83% dengan kategori baik, sistem proteksi kebakaran pasif memiliki nilai persentase tingkat pemenuhan 71% dengan kategori cukup baik, dan manajemen kebakaran memiliki nilai persentase tingkat pemenuhan 77% dengan kategori cukup baik. Rumah sakit, sistem proteksi kebakaran aktif, sistem proteksi kebakaran pasif, manajemen kebakaran.

This study discusses the description of the fire protection system and fire management at Hospital X Cibinong. The design of study is qualitative study with descriptive observative research method. The objects in this study is active fire protection system facilities, passive fire protection systems, and Hospital X fire management. Data collection in this study is obtained by observation, interviews, and document review, also this study using instruments in the form of checklists. Data analysis is perform by comparing actual conditions with applicable standards and regulations. The standards and regulations used in this study include the NFPA, Permen PU No. 26/PRT/M/2008, and Technical Guidelines for Hospital Buildings and Facilities, Ministry of Health Republic of Indonesia 2012. The final result of the data is in the form of the percentage level of standard fulfillment and assessment categories according to the Research and Development Agency of the Ministry of Public Works. Based on the results of the study, the active fire protection system has a fulfillment rate percentage value of 83% in the good category, the passive fire protection system has a 71% fulfillment rate percentage value in the fairly good category, and fire management has a 77% fulfillment level percentage value in the fairly good category."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maura Wilona Andanari
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai gambaran penerapan sistem proteksi kebakaran, sarana penyelamatan jiwa, dan manajemen kebakaran pada Rumah Sakit X. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional dengan pendekatan kualitatif. Objek pada penelitian ini adalah fasilitas sistem proteksi kebakaran aktif, sistem proteksi kebakaran pasif, sarana penyelamatan jiwa, dan manajemen kebakaran Rumah Sakit X. Pengumpulan data didapatkan melalui observasi, wawancara, dan telaah dokumen, serta menggunakan instrumen berupa checklist. Analisis data dilakukan dengan membandingkan kondisi aktual dengan standar dan peraturan yang berlaku. Standar dan peraturan yang digunakan dalam penelitian ini adalah NFPA dan Pedoman Teknis Di Bidang Bangunan dan Sarana Rumah Sakit, Kemenkes RI 2012. Hasil akhir data merupakan presentase tingkat pemenuhan standar dan kategori penilaian menurut Balitbang Departemen Pekerjaan Umum. Berdasarkan hasil penelitian, sistem proteksi kebakaran aktif memiliki nilai presentase tingkat pemenuhan 53% dengan kategori kurang, sistem proteksi kebakaran aktif memiliki nilai presentase tingkat pemenuhan 42% dengan kategori kurang, sarana penyelamatan jiwa memiliki nilai presentase tingkat pemenuhan 66,7% dengan kategori cukup baik, dan manajemen kebakaran memiliki nilai presentase tingkat pemenuhan 81% dengan kategori baik.

ABSTRACT
This study discusses about implementation of fire protection system, means of escape, and fire management at X Hospital. The design of this study is a qualitative study with observative research method. The object of this study is active fire protection system facilities, passive protection system facilities, means of escape facilities, and fire management at X Hospital. Data collection is obtained by observation, interviews, and document review, also this study use an instrument in the form of checklist. Data analysis is perform by comparing actual condition with applicable standards and regulations. The standards and regulations used in this study is NFPA and Pedoman Teknis Di Bidang Bangunan dan Sarana Rumah Sakit, Ministry of Health Republic Indonesia 2012. The final result of this data are precentage of standards compliance and assessment categoreis according to Reasearch and Development Agency of Public Works Department. Based on the result of the study, active fire protection system has a precentage value of 53% fulfillment rate with deficient category, passive fire protection system has a precentage value of 42% fulfillment rate with deficient category, means of escape has a precentage value of 66,7% fulfillment rate with fairly good category, and fire management has a precentage value of 81% fulfillment rate with good category."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rivanza Arendra
"Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis sistem proteksi kebakaran, sarana penyelamatan jiwa, dan manajemen kebakaran di Rumah Sakit Kanker Dharmais yang kemudian membandingkannya dengan peraturan dan standar yang berlaku. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian yang menggunakan desain studi deskriptif analitik dengan pendekatan semi kuantitatif serta pengambilan data dengan metode observasional. Berdasarkan hasil penelitian, tingkat pemenuhan variabel sistem proteksi kebakaran aktif sudah termasuk ke dalam kategori keandalan Baik (B) dengan persentase sebesar 91%, tingkat pemenuhan variabel sistem proteksi kebakaran pasif termasuk ke dalam kategori keandalan Baik (B) dengan persentase sebesar 80%, tingkat pemenuhan variabel sarana penyelamatan jiwa termasuk ke dalam kategori keandalan Baik (B) dengan persentase sebesar 81%, dan tingkat pemenuhan variabel manajemen kebakaran sudah termasuk ke dalam kategori keandalan Baik (B) dengan persentase sebesar 100%. Secara keseluruhan, tingkat pemenuhan sistem proteksi kebakaran, sarana penyelamatan jiwa, dan manajemen kebakaran yang terdapat di Rumah Sakit Kanker Dharmais sudah sesuai dengan peraturan serta standar yang berlaku di Indonesia dengan persentase sebesar 86% dan termasuk kedalam kategori keandalan Baik (B).

This research was conducted to analyze the fire protection system, life-saving facilities, and fire protection management in Dharmais Cancer Hospital and then compare them with applicable regulations and standards. This research is a study that uses a descriptive analytic study design with a semi-quantitative approach and data collection using observational methods. Based on the research results, the fulfillment level of active fire protection system variable is included in the Good category (B) with a proportion of 91%, the fulfillment level of passive fire protection system variable is included in the Good category (B) with a proportion of 80%, the fulfillment level of life-saving facilities variable is included in the Good category (B) with a proportion of 81%, and the fulfillment level of the fire management variable is included in the Good category (B) with a proportion of 100%. Overall, the fulfillment level of fire protection systems, life-saving facilities, and fire management at Dharmais Cancer Hospital complies with regulations and standards in force in Indonesia with a proportion of 86% and is included in the Good category (B)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Rizki Aprilianda
"Di rumah sakit terdapat banyak sumber bahaya untuk keperluan medis dan non medis yang dapat menyebabkan kebakaran. Penelitian ini membahas tentang gambaran penerapan pada sistem proteksi kebakaran dan sarana penyelamatan jiwa di Gedung A Rumah Sakit X Depok. Desain penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif berdasarkan hasil observasional. Objek penelitian ini yaitu setiap elemen pada sistem proteksi kebakaran aktif, pasif, dan sarana penyelamatan jiwa di Rumah Sakit X Depok. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan hasil dari lembar tilik. Analisis dilakukan dengan melakukan perbandingan antara sistem proteksi kebakaran dan sarana penyelamatan jiwa dengan NFPA 72, NFPA 13, NFPA 14, NFPA 10, NFPA 101, serta Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 26/PRT/M/2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan. Berdasarkan hasil penelitian ini menggambarkan bahwa Rumah Sakit X Depok masih belum memprioritaskan keselamatan kebakaran di Gedung A dibuktikan dengan beberapa sistem proteksi kebakaran dan sarana penyelamatan jiwa yang masih belum memenuhi standar yang berlaku.

There are many sources of hazards for medical and non-medical purposes that can cause fires in hospitals.  This study discusses the description of implementasion in fire protection systems and means of escape in X Hospitals Depok Building A. The design of this study is descriptive with a qualitative approach based on observational results. The object of this research is that each element in the active fire protection system, passive fire protection system, and means of escape at X Hospital Depok.  Data was collected by the observation, interviews, and the results of the checklist sheet.  The analysis is carried out by comparing fire protection systems and means of escape with NFPA 72, NFPA 13, NFPA 14, NFPA 10, NFPA 101, and Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 26/PRT/M/2008 about Technical Requirements of Fire Protection Systems in Buildings and Environment. Based on the results of this study illustrate that X Hospital Depok still does not prioritize fire safety in Building A as evidenced by several fire protection systems and means of escape that still do not meet requirements in standards.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thaza Febrianti
"Salah satu sektor yang memiliki risiko tinggi terhadap bahaya kebakaran adalah rumah sakit. Rumah sakit memiliki karakteristik banyak menyerap tenaga kerja, padat teknologi, terbukanya akses bagi pasien, pengantar, dan pengunjung, serta kegiatan berjalan selama 24 jam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi sistem manajemen kebakaran mulai dari pra kebakaran, saat kebakaran, hingga pasca terjadinya kebakaran di RSUD KiSA Kota Depok sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 40 Tahun 2022, Pedoman Teknis di Bidang Bangunan dan Sarana Rumah Sakit, standar NFPA, dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 20 Tahun 2009. Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi observasional dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data didapatkan melalui observasi, wawancara, dan telaah dokumen yang didukung dengan instrumen berupa daftar tilik. Analisis data dilakukan dengan analisis secara deskriptif dan dibandingkan dengan peraturan dan standar yang berlaku. Hasil penelitian menunjukan bahwa kebijakan manajemen terkait kebakaran sudah disosialisasikan. Telah terbentuk tim K2G, namun papan struktur K2G belum diisi dengan rutin. Terdapat dokumen identifikasi bahaya kebakaran dan telah terlaksana pelatihan sebanyak 2 kali dalam setahun, namun pasien dan pengunjung belum mendapat pembinaan. Persentase tingkat kesesuaian penerapan sistem proteksi kebakaran aktif adalah 80%, sistem proteksi kebakaran pasif adalah 67%, dan sarana penyelamatan jiwa adalah 81%. Inspeksi kebakaran internal belum dilakukan secara rutin dan masih terdapatnya pegawai yang merokok di rumah sakit. Terdapat prosedur tanggap darurat kebakaran yang komprehensif, namun HT dalam kondisi rusak untuk mendukung komunikasi darurat. Penyelidikan dan pelaporan telah terlaksana oleh pihak K3RS, kepala bagian, dan perwakilan instalasi terkait, serta audit kebakaran telah dilakukan setiap 4 tahun sekali dan 1 tahun sekali berupa pemeriksaan dan pengujian. Saran yang diberikan, yaitu mensosialisasikan kembali kewajiban untuk mengisi papan K2G, memberikan sosialisasi kepada pasien dan pengunjung terkait keselamatan kebakaran, memperhatikan jarak pemasangan sistem proteksi kebakaran aktif, melakukan inspeksi secara rutin pada seluruh sarana keselamatan kebakaran, membentuk sanksi bagi pegawai yang merokok, dan memperbaiki HT yang rusak untuk digunakan saat komunikasi darurat.

One sector that has a high risk of fire hazards is hospitals. Hospitals have the characteristics of being labor-intensive, technology-intensive, open access for patients, caregivers, visitors, and operations for 24 hours. This study aims to analyze the implementation of the fire management system from pre-fire, during fire, to post-fire at RSUD KiSA Depok City in accordance with the Indonesian Minister of Health Regulation No. 40 of 2022, Technical Guidelines in the Field of Hospital Buildings and Facilities, NFPA standards, and Minister of Public Works Regulation No. 20 of 2009. This research used an observational study research design with a qualitative approach. Data collection was obtained through observation, interviews, and document review supported by an instrument in the form of a checklist. Data analysis was carried out by descriptive analysis and compared with applicable regulations and standards. The results showed that management policies related to fire have been socialized. The K2G team has been formed, but the K2G structure board has not been filled regularly. There is a fire hazard identification document and training has been carried out 2 times a year, but patients and visitors have not received guidance. The percentage of conformity level of active fire protection system implementation is 80%, passive fire protection system is 67%, and means of escape facilities are 81%. Internal fire inspections have not been conducted regularly and there are still employees who smoke in the hospital. There is a comprehensive fire emergency response procedure, but the HT is in poor condition to support emergency communication. Investigation and reporting have been carried out by the K3RS, section heads, and representatives of related installations, and fire audits have been carried out every 4 years and once a year in the form of inspection and testing. The suggestions given are to re-socialize the obligation to fill in the K2G board, provide socialization to patients and visitors regarding fire safety, pay attention to the installation distance of active fire protection systems, conduct regular inspections of all fire safety facilities, establish sanctions for employees who smoke, and repair damaged HTs to be used during emergency communication."
Depok: 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dayana Al Amin
"Penelitian ini membahas tentang analisis sistem proteksi kebakaran, sarana
penyelamatan jiwa, serta manajemen kebakaran di Asrama Haji X. Desain penelitian yang
digunakan merupakan studi deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif. Objek
penelitian ini adalah sistem proteksi kebakaran aktif dan pasif, sarana penyelamatan jiwa,
serta manajemen kebakaran di gedung D3 Asrama Haji X. Pengumpulan data didapatkan
melalui observasi, wawancara, dan telaah dokumen, serta menggunakan instrumen
berupa checklist. Analisis data dilakukan dengan membandingkan kondisi aktual dengan
standar NFPA, Permen PU No. 26 tahun 2008, Permen PU No 20 tahun 2009, dan Perda
DKI Jakarta No 8 tahun 2008. Hasil akhir data merupakan persentase tingkat pemenuhan
dari standar dan peraturan yang berlaku. Hasil akhir menunjukkan rata-rata pemenuhan
sistem proteksi kebakaran, sarana penyelamatan jiwa, dan manajemen kebakaran di
Gedung D3 Asrama Haji X yaitu sebesar 34,2%. Hal ini menunjukkan bahwa gedung D3
Asrama Haji X belum memneuhi standar dan peraturan yang berlaku.

This study discusses about the analysis of fire protection systems, means of escape
facilities, and fire management in Hajj X Building. The design of this study is a
descriptive analytic with qualitative approach. The objects of this study are active and
passive fire protection systems, means of escape facilities, and fire management in D3
Hajj X Building. Data collection is obtained by observation, interviews and document
review, and using instruments in the form of checklist. Data analysis is performed by
comparing the actual conditions with NFPA, Permen PU No. 26 tahun 2008, Permen PU
No 20 tahun 2009, and Perda DKI Jakarta No 8 tahun 2008 standards. The final result of
the data is a percentage of the level of compliance with the applicable standards and
regulations. The final results showed an average of 34,2% fulfillment of the fire protection
system, means of escape facilities, and fire management in the D3 Hajj X Building. This
shows that the D3 Hajj X Building has not met the requirements in applicable standards.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Merliana
"RSUD Banten adalah rumah sakit pusat rujukan Provinsi Banten. kebakaran yang pernah terjadi mengindiksikan pentingnya sistem keselamatan kebakaran bangunan di rumah sakit. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang menggambarkan kelengkapan sarana dan sistem proteksi kebakaran di RSUD Banten.
Hasil penelitian menunjukkan nilai kelengkapan tapak 19,8% dari bobot 25%, sarana penyelamatan 17,8% dari bobot 25%, sistem proteksi aktif 9% dari bobot 24%, sistem proteksi pasif 17,7% dari bobot 26%, sehingga didapatkan nilai tingkat keandalan keselamatan kebakaran bangunan 64,3% masuk dalam ketegori cukup. Perlu pemasangan dan perbaikan hasil penilaian komponen untuk mereduksi risiko kebakaran.

RSUD Banten is reference hospital of Province Banten. Fires That have occurres indicates that fire protection system of emergency building is very important in hospital. This research used descriptive cualitative method for describe complitness fire protection system of emergency building of RSUD Banten.
Result showed that score of site complitness was 19,8% out of 25%, rescue facility was 17,8% out of 25%, active protection system was 9% out of 24%, passive protection system was 17,7% out of 26%. Overall, condition score of fire protection system of emergency building of RSUD Banten was 64,3%. It was in enough category. So very important to complement and improvement component of fire protection system of emergency building to reduce risk of fire."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S65209
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naila Adinda Achmad
"Stasiun Transit Manggarai merupakan stasiun paling aktif yang menghubungkan tujuh persimpangan jalur kereta api. Sebelum pandemi, tercatat bahwa Stasiun Manggarai merupakan stasiun tersibuk yang melayani lebih dari 20.000 pengguna setiap harinya (Ditjen Perkeretaapian, 2022). Dan pada Januari 2023, terkonfirmasi bahwa Stasiun Manggarai memiliki 150.000 pengguna transit dan 14.000 pengguna stasiun per harinya (Fransisca, 2023). Jumlah pengguna yang banyak tentunya dapat meningkatkan kepadatan sehingga dapat meningkatkan potensi bahaya dan risiko yang ada, termasuk bahaya dan risiko kebakaran. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran sistem proteksi kebakaran dan keselamatan kebakaran di Stasiun Transit Manggarai Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek dengan menggunakan metode deskriptif observasional dengan pendekatan komparasi. Penulis membandingkan hasil penerapan sistem proteksi kebakaran dan keselamatan kebakaran di Stasiun Manggarai dengan standar NFPA 130 dan Code of Practice for Fire Precautions in Rapid Transit Systems 2022. Hasil dari penelitian ini didapatkan dengan wawancara online, telaah dokumen, dan observasi langsung pada stasiun. Berdasarkan penelitian didapatkan bahwa persentase pemenuhan sistem proteksi kebakaran dan keselamatan kebakaran pada Stasiun Transit Manggarai Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek adalah sebesar 84,34% dengan pemenuhan tertinggi pada aspek Fungsi, Reliabilitas, dan Ketersediaan Sistem Komunikasi dan Kontrol dan Persyaratan Kawat dan Kabel sebesar 100% dan pemenuhan terendah pada aspek Sistem Komunikasi Keadaan Darurat sebesar 50%.

Stasiun Transit Manggarai is the most active station that connects seven railroad crossings. Before the pandemic, it was recorded that Manggarai Station was the busiest station serving more than 20,000 users every day (Ditjen Perkeretaapian, 2022). In January 2023, it was confirmed that Manggarai Station has 150,000 transit users and 14,000 station users per day (Fransisca, 2023). A large number of users can certainly increase the density, and according to research density can increase the existing potential hazards and risks, including fire hazards and risks. Therefore, this research was conducted to find out the implementation of the fire protection system and fire safety at Stasiun Transit Manggarai Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek using a descriptive observational method with a comparative approach. The author compares the results of implementing fire protection and fire safety systems at Manggarai Station with NFPA 130 and Code of Practice for Fire Precautions in Rapid Transit Systems 2022. The results of this study were obtained through interviews, document review, and direct observation at the station. Based on the research, it was found that the proportion of implementation of fire protection and fire safety systems at the Stasiun Transit Manggarai Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek is 84.34% with the highest fulfillment at the percentage of 100% on two aspects – Function, Reliability, and Availability of Communication and Control Systems and Wire and Cable Requirements. The lowest compliance is in the Emergency Communication System aspect with the percentage of 50%."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinar Agus Setiawan
"Kebakaran merupakan salah satu bencana yang sangat sering terjadi khususnya di daerah perkotaan padat penduduk. Rumah sakit merupakan tempat kerja yang juga rawan kebakaran. Penelitian ini membahas tentang evaluasi sistem proteksi dan penanggulangan bahaya kebakaran di Rumah Sakit Haji Jakarta. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan observasional.
Obyek dalam penelitian ini adalah sistem proteksi aktif dan pasif kebakaran, utilitas bangunan gedung, sarana penyelamatan diri, sarana akses pemadam kebakaran dan manajemen keselamatan kebakaran. Standar yang digunakan adalah Kepmen PU No. 10/KPTS/2000, Permen PU No. 26/PRT/M/2008, Permenaker No. : PER.04/MEN/1980, Permenaker No. : PER.02/MEN/1983, Perda DKI Jakarta No. 8 Tahun 2008, Perda DKI Jakarta No. 3 Tahun 1992.
Hasil penelitian dibandingkan dengan standar peraturan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem proteksi aktif dan pasif, utilitas bangunan gedung dan manajemen keselamatan kebakaran di Rumah Sakit Haji Jakarta sepenuhnya sudah sesuai dengan standar peraturan. Sarana penyelamatan diri dan sarana akses pemadam kebakaran pada Rumah Sakit Haji Jakarta masih perlu ditingkatkan lagi.

Fire is one of the disasters that happen very often, especially in densely populated urban areas. The hospital is also prone to workplace fires. This study discusses the evaluation of protection systems and fire prevention Haji Hospital in Jakarta. This research is a qualitative descriptive study using observational approach.
The object of this research is a system of active and passive fire protection, utility buildings, means of escape, fire department means of access and fire safety management. The Standar used was Kepmen PU No. 10/KPTS/2000, Permen PU No. 26/PRT/M/2008, Permenaker No. : PER.04/MEN/1980, Permenaker No. : PER.02/MEN/1983, Perda DKI Jakarta No. 8 Tahun 2008, Perda DKI Jakarta No. 3 Tahun 1992.
The results compared with regulatory standards. The results showed that active and passive protection systems, utility buildings and fire safety management in Hospital Haji Jakarta is fully in accordance with the standard rules. While the means of escape and means of access to the fire department at the Hospital Haji Jakarta still needs to be improved.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45264
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febri Pratiwi
"ABSTRAK
Rumah sakit merupakan tempat yang memiliki risiko tinggi untuk terjadi kebakaran. Penelitian ini membahas tentang gambaran penerapan sistem proteksi kebakaran dan sarana penyelamatan jiwa di Rumah Sakit Harum Sisma Medika. Desain penelitian ini adalah studi evaluasi yang bersifat deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan observasional. Objek penelitian ini adalah sistem proteksi aktif, pasif, dan sarana penyelamatan jiwa. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan telaah dokumen. Analisis dilakukan dengan melakukan perbandingan antara sistem proteksi kebakaran dan sarana penyelamatan jiwa dengan standar NFPA 10: Standard for Portable Fire Extinguisher, NFPA 13: Standard for the Installation of Sprinkler System, NFPA 14: Standard for the Installation of Stand and Hose System, NFPA 72: National Fire Alarm and Signaling Code, NFPA 99: Standard for Health Care Facilities, NFPA 101: Life Safety Code, serta Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 26/PRT/M/2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan. Dari penelitian ini didapatkan bahwa keselamatan kebakaran gedung di Rumah Sakit Harum Sisma Medika belum menjadi prioritas manajemen RS dibuktikan dengan sistem proteksi kebakaran dan sarana penyelamatan jiwa yang masih belum memenuhi standar.

ABSTRACT
Hospital is one of the places that have a high risk for fire. This study describes the implementation fire protection system dan means of escape in Harum Sisma Medika Hospital Jakarta in the year of 2016. This study is a analitic descriptive study using observational approach. The object of this study are active fire protection system, passive fire protection system, and means of escape. The data was collected by observation, interviews, and document review. Analyses were performed by doing a comparison between the findings and applicable standards, with NFPA 10: Standard for Portable Fire Extinguisher, NFPA 13: Standard for the Installation of Sprinkler System, NFPA 14: Standard for the Installation of Stand and Hose System, NFPA 72: National Fire Alarm and Signaling Code, NFPA 99: Standard for Health Care Facilities, NFPA 101: Life Safety Code, and Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 26/PRT/M/2008 about Technical Requirements for Fire Protection System in Buildings and the Environment. From this study, it was found that the fire safety in Harum Sisma Media Hospital has not been a priority of the management hospital. This is evidenced by still many element of fire protection systems and means of escape have not met the requirements in standards.
"
2016
S64741
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>