Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 222859 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dinar Olympia Primayawesti
"Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi penyebab utama kematian dini di seluruh dunia. Pengendalian terhadap hipertensi perlu dilakukan termasuk di wilayah Indonesia salah satunya dengan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan hipertensi. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain studi ekologi. Data yang digunakan adalah data sekunder yang berasal dari laporan Riskesdas dan Susenas 2018. Penelitian bertujuan untuk mengetahui korelasi antara status gizi (obesitas dan obesitas sentral) dan gaya hidup (aktivitas fisik, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, konsumsi makanan asin, konsumsi kalori, konsumsi protein, konsumsi protein hewani) terhadap kejadian hipertensi. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang signifikan antara konsumsi makanan asin dengan hipertensi (p-value = 0,002; R = 0,512). Perlunya edukasi dan penggerakan program untuk membatasi konsumsi makanan mengandung garam berlebih pada masyarakat terutama di wilayah dengan konsumsi garam tinggi.

Hypertension is a non-communicable disease which is the main cause of premature death worldwide. Control of hypertension needs to be done including in Indonesia, one of which is by knowing the factors associated with hypertension. This research is a quantitative study using an ecological study design. The data used is secondary data derived from the 2018 Riskesdas and Susenas reports. The study aims to determine the correlation between nutritional status (obesity and central obesity) and lifestyle (physical activity, smoking habits, alcohol consumption, consumption of salty foods, calorie consumption, consumption of protein, consumption of animal protein) on the incidence of hypertension. The results showed a significant relationship between consumption of salty foods and hypertension (p-value = 0.002; R = 0.512). Education and mobilization of programs are needed to limit the consumption of foods that contain excess salt in the community, especially in areas with high salt consumption."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Restiana Adiningsih
"Skripsi ini membahas gambaran hipertensi dan faktor risikonya pada guru-guru SMAN di KotaTangerang. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain cross sectional dan jumlah sampel 119 orang. Pengambilan data dilakukan selama 4 minggu pada bulan Maret-April 2012. Analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis univariat dan bivariat. Analisis bivariat menggunakan chi square dan uji t independen.
Hasil penelitian menunjukkan prevalensi hipertensi sebesar 29,4%. Hipertensi pada penelitian ini berhubungan dengan IMT, konsumsi natrium dan stress. Saran yang diberikan adalah dengan memberikan penyuluhan mengenai hipertensi dan pencegahannya dengan menerapkan pola hidup sehat seperti mengontrol berat badan dan asupan makan, berolahraga rutin, serta mengurangi stress.

The focus of this study is to discuss about hypertension and it's risk factors in high school teachers in Tangerang city. This is quantitative study with cross sectional design and 119 sample. Data collection was done in four weeks in March-April 2012. This study used univariate and bivariate analysis. Bivariate analysis using chi square and t test independent.
The result shows that the prevalence of hypertension is 29,4%. In this research, hypertension is correlated with BMI, sodium consumption, and stress. Advice given is to provide education about hypertension and its prevention by implementing a healthy lifestyle such as controling weight and food intake, exercising regularly, and reduce stress.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sudartinah
"Peningkatan angka Umur Harapan Hidup suatu negara merupakan salah satu ukuran kemajuan suatu bangsa. Dengan meningkatnya Umur Harapan Hidup secara otomatis akan menambah jumlah lansia. Penambahan jumlah lansia akan berdampak pada pergeseran pola penyakit di masyarakat, yaitu penyakit menular mengalami penurunan sedangkan penyakit tidak menular cenderung mengalami peningkatan. Salah satu penyakit tidak menular yang perlu diwaspadai adalah penyakit hipertensi. Faktor risiko yang dapat menyebabkan hipertensi antara lain : pola makan, gaya hidup, status gizi dan riwayat penyakit keluarga. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Kejiwan Kecamatan Wonosobo Kabupaten Wonosobo dimana terdapat jumlah pralansia dan lansia mencapai 23 % dari jumlah penduduk dan kasus hipertensi sekitar 27 %. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif, cross sectional.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi pada pralansia dan lansia di Kelurahan Kejiwan sebesar 53,3 %. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kebiasaan minum kopi (p = 0,469), aktifitas fisik (p = 0,622), kebiasaan merokok (p = 0,708) dan juga status gizi (p = 0,301) dengan kejadian hipertensi. Namun untuk aktifitas fisik dan status gizi memiliki kecenderungan lebih besar untuk terjadinya hipertensi. Hanya satu variabel yang memiliki hubungan yang signifikan dari kelima variabel yang dihubungkan yaitu hubungan riwayat penyakit keluarga (p = 0,025) dengan kejadian hipertensi.

Life Expectancy Increased numbers of a country is one measure of the progress of a nation. With the rise of Life Expectancy will automatically increase the number of elderly. The addition of the number of elderly will have an impact on the shifting patterns of disease in society, namely infectious diseases has decreased, while noncommunicable diseases tend to increase. One noncommunicable diseases to watch is the disease of hypertension. Risk factors that can cause hypertension include: diet, lifestyle, nutritional status and family history. The research was conducted in the village district Kejiwan Wonosobo Wonosobo district where there are number of elderly pre-elderly and reached 23% of the population and about 27% of cases of hypertension. This research was conducted with quantitative methods, cross sectional.
The results showed that the prevalence of hypertension in the elderly in the village pre-elderly and Kejiwan of 53.3%. There is no significant association between coffee drinking habits (p=0,468), physical activity (p=0,622), smoking habits (p=0,708) and nutritional status (p=0,301) with the incidence of hypertension. But for physical activity and nutritional status have a greater tendency for the occurrence of hypertension. Only one variable that has a significant relationship of the five variables, namely the relationship associated (p=0,025) with the incidence of family history of hypertension.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Farhanah
"Anemia merupakan salah satu penyebab dari sebagian permasalahan gizi di seluruh dunia, terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Menurut data Riskesdas, prevalensi kejadian anemia pada remaja putri di Indonesia sebesar 11,7% pada tahun 2007 dan meningkat menjadi 22,7% pada tahun 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada remaja putri usia 15-18 tahun di Indonesia. Penelitian ini menggunakan studi cross-sectional yang menggunakan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh remaja putri yang berusia 15-18 tahun. Jumlah sampel penelitian sebanyak 1113 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi kejadian anemia pada remaja putri usia 15-18 tahun di Indonesia pada tahun 2018 sebesar 28,4%. Hasil uji statistik menunjukkan hubungan yang signifikan antara status gizi dengan kejadian anemia (p=0,030). Namun,tidak terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi TTD, daerah tempat tinggal, paparan asap rokok, status pekerjaan ayah, pendidikan ibu, pendidikan remaja, dan jumlah anggota keluarga.

Anemia is one of causes the nutrition problems in the world, especially in developing countries like Indonesia. According data of Riskesdas, the prevalence of anemia on adolescent girl in Indonesia was 11,7% in 2007 dan increased to 22,7% in 2013. This study aims to determine the factors associated to anemia on adolescent girl in Indonesia. This study using cross sectional study design based on data of Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) in 2018. The sample in this study, were all adolescent girls aged 15-18 years there are 1113 respondents. The result of this study showed the prevalence of anemia in adolescent girls aged 15-18 years in Indonesia was 28,4%. The statistical test result show a significant relationship between nutritional status with anemia (p= 0,030). However, there was no significat relationship between iron supplement consumption, area of residence, exposure of cigarette smoke, father’s employment status, mothers education, adolescent education dan number of family members.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nura Suciati Fauzia
"ABSTRAK
Konsep literasi gizi telah diuraikan dalam literasi kesehatan. Literasi gizi berarti menjadi suatu fungsi untuk mendapatkan, memproses, memahami informasi gizi dan keterampilan yang diperlukan untuk membuat gizi yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara literasi gizi dengan status gizi siswa kesehatan Yayasan Annisa Jaya Bogor. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling dengan jumlah 120 mahasiswa. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengukuran antropometri untuk mengetahui status gizi berdasarkan IMT dan pengisian kuesioner yang diadopsi dari Nutritional Literacy Scale (NLS). Pengolahan dan analisis data menggunakan model chi square dan regresi logistik faktor risiko. Hasil penelitian menyebutkan rendahnya tingkat literasi gizi pada mahasiswa kesehatan Yayasan Annisa Jaya Bogor sebesar 59%. Sedangkan untuk status gizi mahasiswa, status gizi kurus sebanyak 44,5%, gemuk 25,7%, dan normal 29,8%. Hasil uji chi square menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara literasi gizi dengan status gizi mahasiswa (p = 0,019), sementara tidak terdapat hubungan antara umur, jenis kelamin, tempat tinggal, tingkat semester, dan program studi dengan status gizi (p = ≥0,05). Mengubah pola makan menjadi gizi seimbang dan meningkatkan literasi gizi sangat penting sebagai upaya untuk mempertahankan status gizi yang baik.

ABSTRACT
The concept of nutritional literacy has been described in health literacy. Nutrition literacy means being a function to acquire, process, understand the nutritional information and skills necessary to make proper nutrition. The purpose of this research was to know the correlation between nutritional literacy and nutritional status of health students of Annisa Jaya Foundation Bogor. This research is done by quantitative method with cross sectional design. Sampling technique with total sampling with total 120 students. The data collection was done by measuring anthropometry to determine the nutritional status based on IMT and filling the questionnaire adopted from Nutritional Literacy Scale (NLS). Processing and data analysis using chi square model and logistic regression of risk factor. The result of this research mention the low level of nutrition literacy in health student of Annisa Jaya Foundation Bogor 59%. As for the nutritional status of students, nutritional status of 44.5%, 25.7%, and 29.8% normal. The result of chi square test showed that there was a significant correlation between nutritional literacy and student's nutritional status (p = 0,019), while there was no correlation between age, sex, residence, semester level, and study program with nutritional status (p = ≥0, 05). Changing diets into balanced nutrition and increasing nutritional literacy is very important as an effort to maintain good nutritional status."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T50197
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sheyla Nisya
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi protein hewani, status gizi, dan faktor lainnya dengan kejadian anemia pada wanita usia subur (WUS) di Indonesia tahun 2018. Desain penelitian menggunakan metode cross-sectional dengan menggunakan data sekunder Riskesdas 2018. Penelitian ini dilakukan pada bulan maret – juli 2020. Populasi pada penelitian ini adalah wanita usia subur berusia 16 – 49 tahun di Indonesia. Total sampel sebanyak 11.250, namun yang termasuk kedalam kriteria inklusi sebanyak 4.245 sampel. Variabel yang diteliti yaitu konsumsi protein hewani, status gizi, penggunaan alat kontrasepsi, paritas, pendidikan responden, pekerjaan kepala keluarga dan wilayah tempat tinggal. Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian ini menyatakan prevalensi anemia pada WUS di Indonesia sebesar 21,4%. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antara status gizi (p = 0,031), penggunaan alat kontrasepsi (p = 0,001), paritas (p = 0,002), dan pendidikan responden (p = 0,001) dengan kejadian anemia pada WUS. Sedangkan tidak ada hubungan antara konsumsi protein hewani, pekerjaan kepala keluarga, dan wilayah tempat tinggal dengan kejadian anemia pada WUS. Untuk mengurangi angka kejadian anemia pada WUS di Indonesia, disarankan untuk dilakukan kerjasama lintas sektor dalam mengembangkan intervensi yang tepat dan memberikan intervensi khusus mengenai bahaya anemia.

This study aims to determine the relationship between animal source foods consumption, nutritional status, and other factors with anemia among women of childbearing age (CBA) in Indonesia. A cross-sectional study was conducted using data from the Riskesdas 2018 in March - July 2020. The population in this study is women of childbearing age aged 16 - 49 years in Indonesia. Data of a total CBA was 11.250 samples, and 4.245 samples were included to the analysis. The variables studied is the animal source food consumption, nutritional status, contraceptives use, parity, respondent education, occupation of head of household and type of residence. Bivariate analysis was conducted using chi square test. The results of this study stated the prevalence of anemia in CBA was 21,4%. Statistical analysis found that there was a relationship between nutritional status (p = 0,031), contraceptives use (p = 0,001), parity (p = 0,002), and respondent education (p = 0,001) with anemia among CBA. While, there is no relationship between the animal source foods consumption, occupation of head of household, and type of residence with anemia among CBA. To reduce this incidence, multisectoral cooperation is recommended to develop appropriate interventions and provide specific interventions regarding the negative impact of anemia."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tasyafania Budi Putranti
"Dari seluruh kasus komplikasi selama kehamilan, hipertensi pada kehamilan memiliki jumlah kasus sebesar 5-10%. Hipertensi pada kehamilan adalah penyebab terbesar kasus kematian ibu di Jawa Tengah pada tahun 2019 dengan angka 29.6% dari total angka kematian ibu. Salah satu faktor risiko hipertensi pada kehamilan adalah berat badan berlebih dan obesitas. Kabupaten Brebes merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah dengan angka obesitas tertinggi di Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan untuk meneliti hubungan status gizi ibu yang dilihat dari indeks massa tubuh dengan hipertensi pada kehamilan di Kabupaten Brebes tahun 2021. Penelitian ini menggunakan desain kasus kontrol dengan jumlah sampel total 160 pasien, 80 pasien kasus dan 80 pasien kontrol. Data diambil dari rekam medis ibu hamil dan dianalisis menggunakan uji chi square dengan nilai kemaknaan p<0,05. Analisis hubungan antara status gizi berlebih dengan hipertensi pada kehamilan didapatkan hasil bermakna dengan nilai odds ratio: IMT <25 kg/m2 (OR 3,857; 95%CI 1,867-7,969), IMT 25,1-29,9 kg/m2 (OR 3,429; 95%CI 1,550-7,583), dan IMT >30 kg/m2 (OR 4,821; 95%CI 2,029-11,458). Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara status gizi ibu dengan kejadian hipertensi pada kehamilan di Kabupaten Brebes.

Of all cases of complications during pregnancy, hypertension in pregnancy has a number of cases of 5-10%. Hypertension in pregnancy is the biggest cause of maternal deaths in Central Java in 2019 with a rate of 29.6% of the total maternal mortality rate. One of the risk factors for hypertension in pregnancy is overweight and obesity. Brebes Regency is one of the districts in Central Java with the highest obesity rate in Central Java. This study was conducted to examine the relationship between maternal nutritional status as seen from body mass index and hypertension in pregnancy in Brebes Regency in 2021. This study used a case-control design with a total sample of 160 patients, 80 case patients and 80 control patients. Data were taken from medical records of pregnant women and analyzed using the chi square test with a significance value of p<0.05. Analysis of the relationship between excess nutritional status and hypertension in pregnancy showed significant results with odds ratio values: BMI <25 kg/m2 (OR 3.857; 95% CI 1.867-7.969), BMI 25.1-29.9 kg/m2 (OR 3.429; 95% CI 1.550-7.583), and BMI > 30 kg/m2 (OR 4.821; 95% CI 2.029-11.458). It can be concluded that there is a relationship between the nutritional status and the incidence of hypertension in pregnancy in Brebes Regency."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Ayu Setyani
"Hipertensi menjadi masalah kesehatan global yang prevalensinya terus meningkat. Gaya hidup yang tidak sehat menjadi salah satu faktor penyebab tingginya prevalensi hipertensi. Penelitian bertujuan untuk menganalisa hubungan gaya hidup dengan kejadian hipertensi. Penelitian menggunakan desain cross sectional kepada 107 pekerja semen X di Jawa Barat yang diambil dengan teknik convenience sampling di poliklinik pabrik. Proporsi kejadian hipertensi pekerja sebesar 48,1%.
Hasil penelitian diperoleh adanya hubungan antara pola makan (p=0,012) dan konsumsi alkohol (p=0,028) dengan kejadian hipertensi. Hasil penelitian menyarankan agar perawat kesehatan kerja melakukan pengendalian hipertensi pekerja dengan melakukan kontrol rutin tekanan darah serta promosi kesehatan modifikasi gaya hidup sehat.

Hypertension is a health problem worldwide with increasing prevalence every year. Unhealthy lifestyle is one of the factors caused this increase in hypertension prevalence. This research aims to study the relationship between lifestyle with the incidence of hypertension. This research used cross-sectional design to 107 workers in West Java using convenience sampling technique taken in the clinic at the factory site.
The result showed the incidence of hypertension in workers was 48,1%. There was significant relationship among nutrition (p=0,012) and alcohol consumption (p=0,028) with the incidence of hypertension. The results suggest occupational health nurses to do routine blood pressure control and also health promotion about healthy lifestyle modifications.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46505
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marcellia Arsy Mahardhika
"Permasalahan gizi yang selalu terjadi sepanjang tahun masih belum pernah terpecahkan salah satunya yaitu kejadian obesitas yang meningkat menjadi masalah kesehatan global. Keterlibatan remaja dalam gaya hidup sedentari dan aktivitas fisik perlu mendapatkan perhatian serius sebagai langkah untuk mengatasi kejadian obesitas pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara gaya hidup sedentari dan aktivitas fisik terhadap kejadian obesitas pada usia remaja di Kota Depok. Desain penelitian ini menggunakan studi cross-sectional dengan jumlah sampel sebanyak 312 siswa, yang diambil dengan teknik random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara gaya hidup sedentari dengan kejadian obesitas (p value = 0,015) dan adanya hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik dengan kejadian obesitas (p value = 0,001). Oleh karena itu, penting untuk mempromosikan gaya hidup yang sehat terutama aktivitas fisik dalam upaya menurunkan angka obesitas pada remaja.

Nutritional problems have always existed throughout the years and have never been fully solved, one of them is obesity which has increased to become a global health problem. Adolescent involvement in a sedentary lifestyle and physical activity needs serious attention as a step to overcome the incidence of obesity in adolescents. This study aims to determine the relationship between a sedentary lifestyle and physical activity on the incidence of obesity in adolescents in Depok City. This research design uses a cross-sectional study with a sample size of 312 students, taken using random sampling techniques. The results of the study showed that there was a significant relationship between a sedentary lifestyle and the incidence of obesity (p-value = 0.015) and there was a significant relationship between physical activity and the incidence of obesity (p-value = 0.001). Therefore, promoting a healthy lifestyle, especially physical activity, is important to reduce obesity rates in adolescents."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chyntia Aryanti Mayadewi
"Perkembangan kognitif anak pra-sekolah merupakan faktor penting yang dapat menentukan kemampuan kognitifnya di kemudian hari. Namun berbagai penelitian sebelumnya menemukan bahwa terdapat anak yang mengalami keterlambatan perkembangan kognitif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perkembangan kognitif serta hubungannya terhadap status gizi (TB/U & IMT/U), riwayat berat badan lahir dan stimulasi psikososial pada anak pra-sekolah (usia 5-6) tahun di Kecamatan Duren Sawit & Kramat Jati, Jakarta Timur. Pada penelitian ini digunakan analisis kuantitatif dengan desain potong lintang dan metode analisis korelasi. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa rata-rata perkembangan kognitif anak dinilai baik (n = 71). Terdapat  korelasi yang bermakna antara hubungan perkembangan kognitif dan TB/U & berat badan lahir (p = 0,001; 0,02). Tingkat pendapatan ditemukan bermakna pada kelompok responden berpendapatan menengah-tinggi dalam hubungan antara perkembangan kognitif dan status gizi TB/U & berat badan lahir. Hasil analisis lebih lanjut dengan regresi linear multivariat menunjukkan bahwa status gizi TB/U merupakan faktor dominan yang berkontribusi terhadap tingkat perkembangan kognitif sebesar 68% (R2 = 0,68; sig = 0,001).

Cognitive development in pre-school children is known to be important factor that contributes to later cognitive function in school-age. Previous studies found that there were numbers of children not fulfilling their cognitive development. This research focus on the cognitive development and its correlation to nutritional status (HAZ & BAZ), birth weight and psychosocial stimulation on 71 pre-school children (5-6 y.o) in Duren Sawit & Kramat Jati districts, Jakarta Timur. We implemented quantitative analysis with crosssectional design study and correlation analysis method. Univariate analysis showed that the cognitive development is mostly good (n = 71). We investigated that there was significant correlation between cognitive development and on BAZ & birth weight (p = 0,001; 0,02). Level of income is shown to be significant among averagehigh income group in the correlation of cognitive development and BAZ & birth weight. Further analysis used multivariate linear regression showed that BAZ was the dominant factors that contributes cognitive development level for 68% (R2 = 0,68; sig = 0,001)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>