Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 153990 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ruci Meiyanti
"Indonesia memiliki daya saing pariwisata yang unggul namun masih belum optimal untuk berkompetisi dengan pariwisata dari negara lain. Untuk itu diperlukan wisata cerdas yang mampu menjadikan pariwisata di Indonesia memiliki keunggulan yang kompetitif dengan dukungan kemajuan TIK. Keberhasilan wisata cerdas tidak terlepas dari konstruksi model yang dijadikan landasan pengembangan sistem dan aplikasinya. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan penelitian ini adalah untuk membuat model wisata cerdas yang tepat sehingga pariwisata Indonesia menjadi pariwisata yang unggul dan berdaya saing. Penelitian ini menggunakan metoda bauran (mixed method) dengan dominasi penelitian pada metode kualitatif. Pada awal penelitian, dilakukan pengumpulan komponen-komponen wisata cerdas menggunakan Systematic Literature Review (SLR) dan wawancara mendalam kepada para pakar wisata dan informatika dari unsur akademisi, pemerintah, dan swasta. Kemudian, komponen hasil SLR dan wawancara dilakukan Focus Group Discussion (FGD). Hasil FGD diolah dengan Principal Component Analysis (PCA) yang merupakan metode kuantitatif pada responden pengguna aplikasi wisata digital. Hasil PCA untuk mendapatkan kelompok komponen dan komponen wisata cerdas pembentuk model konseptual dan struktural yang terintegrasi. Model konseptual menggunakan pendekatan konsep system thinking sementara model struktural menggunakan Interpretative Structural Modeling (ISM). Selanjutnya dilakukan validasi model menggunakan face validity. Terakhir, dikembangkan strategi SI/TI dan arsitektur aplikasi wisata cerdas. Hasil yang diperoleh dalam riset ini adalah komponen pembentuk model wisata cerdas yang terdiri dari dari 46 komponen wisata cerdas, 9 (sembilan) kelompok komponen wisata cerdas, dan 12 komponen kunci. Selain itu, dihasilkan model yang terintegrasi antara model konseptual dan struktural dengan mengakomodir dua belas komponen kunci. Strategi SI/TI dalam wujud aplikasi cerdas, pengelolaan SI/TI yang tepat, dan perluasan jaringan internet. Arsitektur aplikasi wisata cerdas dibuat dengan konsep stakeholders centric.

Indonesia has superior tourism competitiveness but is not optimum to compete with tourism from other countries. For this reason, smart tourism is needed that be able to make tourism in Indonesia have a competitive advantage with the support of ICT advances. The success of smart tourism cannot be separated from the construction of the model that is used as the basis for developing the system and its application. Based on this, the purpose of this research is to create an appropriate smart tourism model so that Indonesian tourism becomes a superior and competitive tourism. This study uses a mixed-method with the dominance of research on qualitative methods. At the beginning of the study, the components of smart tourism were collected using a Systematic Literature Review (SLR) and in-depth interviews with tourism and informatics experts from academia, government, and private sectors. Then, the components of the results of the SLR and interviews were conducted in a Focus Group Discussion (FGD). The results of the FGD were processed using Principal Component Analysis (PCA), which is a quantitative method for respondents using digital tourism applications. PCA results to obtain component groups and components of intelligent tourism forming an integrated conceptual and structural model. The conceptual model uses systems thinking concept approach while the structural model uses Interpretative Structural Modeling (ISM). Furthermore, model validation is carried out using face validity. Finally, the IS/IT strategy and smart tourism architecture were developed. The results obtained in this research are components that form a smart tourism model consisting of 46 smart tourism components, 9 (nine) groups of smart tourism components, and 12 key components. In addition, a model that is integrated between conceptual and structural models is produced by accommodating twelve key components. IS/IT strategy in the form of smart applications, proper IS/IT management, and internet network expansion. Smart tourism application architecture is made with the concept of stakeholder centric."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eki Ludfiyanti
"Dalam beberapa tahun terakhir, industri pariwisata terus tumbuh dan telah menjadi salah satu sektor ekonomi dunia terbesar. Hal ini juga terjadi di Indonesia, wisatawan domestik dan internasional meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun. Pada 2017, pariwisata adalah penyumbang devisa terbesar kedua di Indonesia. Ditambah lagi, pada 2019 pariwisata direncanakan sebagai industri utama Indonesia. Sejalan dengan niat untuk membangun dan mengembangkan industri pariwisata, pemerintah telah menjadikan beberapa lokasi wisata Zona Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata. KEK Pariwisata bertujuan untuk mempercepat pembangunan ekonomi regional dan nasional melalui potensi pariwisata regional tersebut. Diharapkan melalui strategi tersebut dapat mempercepat pengembangan destinasi wisata di Indonesia, kemudian menjadikan Indonesia sebagai negara dengan industri pariwisata yang sangat kompetitif di antara negara-negara lain. Penelitian ini bertujuan untuk merancang prioritas perbaikan faktor layanan dengan mengevaluasi dimensi dan kriteria pada Tourism Destination Competitiveness (TDC) pada 2 lokasi kawasan wisata: Tanjung Lesung dan Mandalika, menggunakan Delphi, Importance-Performance Analysis (IPA), dan DEMATEL dalam 2 perspektif (ahli dan wisatawan). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dimensi yang memberikan pengaruh paling besar adalah Agreeable Environment, dan dimensi yang paling dipengaruhi oleh dimensi lain adalah Affordability. Persamaan kriteria yang harus diperbaiki pada kedua kawasan wisata dan prioritasnya adalah ketersediaan pusat layanan informasi wisatawan, kebersihan lingkungan, dan jumlah & jenis layanan kuliner. Melalui analisis prioritas perbaikan melalui penggabungan metode IPA dan DEMATEL, manajemen kawasan wisata dapat melakukan analisis kemungkinan program perbaikan yang sesuai.

In recent years, the tourism industry continues to grow and has become one of the largest sectors of the world economy. This also happened in Indonesia, domestic and international tourist increasing significantly from year to year. In 2017, tourism is the second largest contributor of foreign exchange in Indonesia. Moreover, in 2019 it will be planned as the main industry of Indonesia. In line with the intention to build and develop the tourism industry, the government already made some destinations to become Tourism Special Economic Zone (SEZ). Tourism SEZ aims to accelerate regional and national economic development through that regional tourism potential. It is hoped that through those strategies it can accelerate the development of tourist destinations in Indonesia, then make Indonesia as a country with a highly competitive tourism industry among other countries. This study aims to analyze service factors improvement priority by evaluating Tourism Destination Competitiveness (TDC) dimensions and criteria in 2 destinations: Tanjung Lesung and Mandalika, using Delphi, Importance-Performance Analysis (IPA), and DEMATEL within 2 perspectives (experts and tourists). The results of this study indicate that the dimension that have the greatest influence is Agreeable Environment, and the dimension most influenced by other dimensions is Affordability. Some criteria that must be improved in those Tourism SEZ and the priority are the availability of tourist information service centers, environmental cleanliness, and the number & types of culinary services. Through priority improvement analysis by applying IPA and DEMATEL method, tourism area management can analyze the possibility of appropriate improvement programs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54234
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bianca Amira Rizaldi
"Kendaraan berbasis listrik (Electric Vehicle atau EV) telah menjadi tren global yang terus mendapatkan dukungan untuk diadopsi di seluruh dunia. Indonesia sebagai salah satu negara yang berkomitmen untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060, telah memformulasikan Electric Vehicle Roadmap, dan kendaraan listrik diproyeksikan akan terus meningkat. Baterai, sebagai komponen utama EV, memiliki potensi besar di Indonesia sebagai negara terbesar penghasil nikel dan permintaannya yang terus meningkat. Jika tidak dikelola dengan baik, baterai yang sudah habis masa pakainya dapat menimbulkan pencemaran lingkungan yang serius dan pemborosan sumber daya alam. Limbah baterai ini diproyeksikan mencapai 332 MWh pada tahun 2030. Akan tetapi, belum ada upaya dari pemerintah Indonesia yang komprehensif untuk perencanaan dan implementasi daur ulang baterai kendaraan listrik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk merancang strategi daur ulang baterai kendaraan listrik di Indonesia menggunakan pendekatan Interpretive Structural Modelling (ISM), dilanjutkan dengan analisis Matrice d’Impacts Croises Multiplication Appliquee aun Classement (MICMAC). Penelitian ini menghasilkan 20 elemen strategi dengan 5 tingkat hierarki pada model ISM untuk strategi daur ulang baterai kendaraan di Indonesia. Penting untuk pemangku kepentingan melaksanakan ke-20 strategi secara keseluruhan karena strategi-strategi tersebut teridentifikasi memiliki driving power dan dependence power yang tinggi. Strategi-strategi ini secara keseluruhan dapat mempengaruhi strategi lain dan memberikan umpan balik pada elemen strategi itu sendiri. Model ini diharapkan dapat digunakan sebagai peta strategis untuk implementasi daur ulang baterai EV di Indonesia.

Electric Vehicles (EV) have become a global trend, gaining continuous support for worldwide adoption. Indonesia, as one of the countries committed to achieving the Net Zero Emission (NZE) target by 2060, has formulated an Electric Vehicle Roadmap, projecting a steady increase in EV adoption. Batteries, being a core component of EVs, hold significant potential in Indonesia as the largest nickel producer with rising demand. However, if not managed properly, end-of-life batteries can lead to serious environmental pollution and waste of natural resources. Battery waste is projected to reach 332 MWh by 2030. Despite this, there has been no comprehensive and specific government effort for EV battery recycling planning. This research aims to design a recycling strategy for electric vehicle (EV) batteries in Indonesia using the Interpretive Structural Modelling (ISM) approach, followed by Matrice d’Impacts Croises Multiplication Appliquee aun Classement (MICMAC) analysis. The study identified 20 strategic elements, organized into a five-level hierarchy within the ISM model for EV battery recycling strategies in Indonesia. It is crucial for stakeholders to implement all 20 strategies collectively, as they have been identified to possess high driving power and dependence power. These strategies can collectively influence other strategies and provide feedback to the strategic elements themselves. This model is expected to serve as a strategic roadmap for the implementation of EV battery recycling in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christina Widyasari
"Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mempunyai peran strategis dalam pengelolaan keuangan dan aset negara. Kemenkeu menyadari bahwa keselarasan antara kebutuhan Strategi Bisnis dan Strategi TIK merupakan hal yang sangat penting dalam mendukung terwujudnya visi dan misi organisasi. Salah satu Strategi TIK yang tertuang pada Kebijakan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 36/KMK.01/2014 adalah Pembentukan Struktur Organisasi TIK Pusat Kementerian Keuangan (Pusintek Baru). Selain itu melalui KMK Nomor 467/KMK.01/2014 tentang Pengelolaan Kinerja di Kemenkeu, pada diktum Ketujuh terdapat ketentuan bahwa kontrak kinerja perlu ditetapkan setiap tahun. Dari hasil wawancara dengan Kepala Bidang Perencanaan dan Kebijakan TIK di Pusintek pada tanggal 11 Maret 2015 didapatkan fakta bahwa saat ini belum ada rancangan peta strategi dan indikator kinerja utama untuk Struktur Organisasi TIK Kementerian Keuangan yang baru.
Berdasarkan beberapa kondisi tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk melakukan penyusunan rancangan peta strategi dan indikator kinerja utama yang sesuai untuk Struktur Organisasi TIK Kementerian Keuangan yang baru. Pada penelitian ini dilakukan analisis terhadap data primer berupa hasil wawancara dengan beberapa responden, hasil observasi lapangan, dan study literatur terhadap data sekunder yang berkaitan. Sedangkan untuk analisis penyusunan rancangan peta strategi dan indikator kinerja utama menggunakan metode balanced scorecard dengan pendekatan COBIT 5. Hasil penelitian ini berupa rancanangan peta strategi dan indikator kinerja utama untuk Struktur Organisasi TIK Kementerian Keuangan yang baru.

Ministry of Finance (MoF) has a strategic role in the management of finance and asset for the Government of Indonesia. MoF realizes that the alignment between the need of Business Strategy and the ICT Strategy is very important in achieving the the vission and mission of the organization. One of the ICT strategies contained in the policy of MoF (KMK) No. 36/KMK.01/2014 is the establishment of ICT Organizational Structure in MoF (New Pusintek). In addition, with another policy of MoF KMK No. 467/KMK.01/2014 on Performance Management seventh dictum there is a provision that a performance contract needs to be established every year. From interview with the Head of Planning and Policy ICT of Pusintek on March 11, 2015, it was obtained that the new strategy map and key performance indicators for the New Organizational ICT currently has not yet existed.
Bassed on those conditions, the aims of this research are to design a strategy map and key performance indicators for the new organizational structure of ICT in MoF. In this research, analysis of primary data was obtained in the form of interviews with some respondents, and the results of field observations, whereas secondary data was obtained from related literature study. While the design strategy map and key performance indictaors where conducted using a balanced scorecard and COBIT 5 approach. The result of this study are the design of strategy map and key performance indicators for New Organizational Structure of ICT in MoF.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rosyihan Hendrawan
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model interoperabilitas teknis yang diterapkan dan dikembangkan pada Aplikasi Perpustakaan Digital LARAS versi 1.0 oleh Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PDII-LIPI). Tujuan lain dari penelitian ini adalah untuk menentukan mengapa PDII-LIPI mencoba untuk mengembangkan LARAS versi 1.0. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan analisis dokumen dan wawancara mendalam.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa LARAS versi 1.0 yang dibangun oleh developer di PDII-LIPI atas dasar kondisi PDII-LIPI yang ingin mengejar ketertinggalan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang kian pesat, dalam hal ini adalah aplikasi perpustakaan digital. Dalam kenyataannya masih terdapat perbedaan persepsi (konflik) antara pengembang dan pustakawan dalam mengembangkan LARAS versi 1.0. Model interoperabilitas teknis yang diterapkan untuk LARAS versi 1.0 merupakan gabungan dari level Model Interoperabilitas Teknis LISI (Level of Information System Interoperability). Namun demikian, dalam praktiknya, model interoperabilitas teknis yang dikembangkan pada LARAS versi 1.0 masih belum sempurna, terutama terkait pengembangan sistem metadata, encoding, protokol komunikasi, pangkalan data, dan pengindeksan.

This study aims to find out models of the technical interoperability which applied and developed on the Digital Library Applications of LARAS version 1.0 by the Center for Scientific Documentation and Information-Indonesian Institute of Sciences (PDII-LIPI). Other goal of this research is to determine why PDII-LIPI tries to develop the LARAS Version 1.0. This study was done by using method of case study with qualitative approach. Data was collected by documents analyzing and in-depth interviews.
This study shows that LARAS version 1.0 created by developers at the PDII-LIPI to avoid the obsolescence of information and technology communication (ITC), in this case is digital library application. In the fact, the conflicts between the developers and the librarians in developing LARAS version 1.0 still exist. Models of technical interoperability which applied to LARAS are combination among level of models of LISI (Level of Information System Interoperability). Nevertheless, in the practice, LARAS version 1.0 still not perfect yet, especially from system development of metadata, encoding, communication protocol, databases, and indexing.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T35254
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Saryanto
"Dari pembahasan pada bab 4 dapat disimpulkan bahwa konsep restrukturisasi organisasi tidak hanya sekedar melakukan perampingan, penataan kembali dan menyusun kembali konfigurasi organisasi menjadi lebih kecil.
Tujuan konsep yang lebih penting disini adalah untuk merancang ulang proses-proses bisnisnya sehingga organisasi dapat lebih efisien, efektif dan meningkatkan nilai tambah serta membangun daya saing perusahaan. Untuk memenuhi konsep ini, Dinas PIMPD juga dituntut untuk memperbaiki kinerja layanannya untuk mendukung strategi perusahaan.
Dinas PIMPD sebagai fungsi S/I di Pertamina korporat akan menjadi lebih kecil, baik ukurannya maupun jumlah stafnya dimana stafnya sarat akan pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan di bidang teknologi dan proses bisnis untuk mendukung sebagai konsultan internal. Kesemuanya ini adalah untuk mendukung strategi Pertamina.
Karena fungsi S/I di masa mendatang jumlah stafnya menjadi lebih kecil, kegiatan outsourcing tentunya akan menjadi bertambah. Hal ini merupakan tantangan bagi manajemen S/I, Eksekutif S/I akan mefokuskan waktu dan energinya kepada tanggung-jawabnya untuk meningkatkan nilai tambah setinggi-tingginya untuk perusahaan, seperti membantu top management mengidentifikasi peluang-peluang strategi dan memperkembangkan blueprint (perencanaan) untuk infrastruktur T/I.
Fungsi S/I dimasa mendatang, meskipun Iebih kecil, akan menjadi lebih kritis terhadap operasi Pertamina. Fungsi S/I secara efektif akan membantu Pertamina melalui pemanfaatan T/I untuk merancang-ulang proses-proses dan mengakses informasi yang diperlukan pada anggaran yang ketat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Kemampuan dalam membenkan pelayanan yang berkualitas, cepat, dan akurat menjadi tujuan utama bagi setiap perusahaan untuk memberikan yang terbaik bagi konsumen mereka. Berbagai cara dilakukan untuk meningkatkan kemampuan tersebut, salah satunya dengan mengembangkan sistem informasi yang dapat meningkatkan kecepatan dalam pelayanan.
Hal yang sama berlaku juga untuk institusi yang bergerak dalam jasa pendidikan seperti DTM. DTM sebagai salah satu institusi pendidikan membutuhkan suatu sistem infonnasi yang dapat menunjang kegiatan operasional, manajemen sena administrasi akademis mereka. Namun demikian, pengembangan sistem inforrnasi akademis yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan mereka tersebut diharapkan dapat dikembangkan dalam wal-:tu yang singkat agar dapat segera diman faatkan.
Dengan menggunakan metode rapid application management (RAD), suatu metode perancangan produk secara cepal, tim pengembang berusaha mengembangkan SIA di DTM dalam waktu yang singkat. Langkah-langkah perancangan kcmudian dilakukan dalam kerangka RAD, mulai dari requirement planning, user design hingga construction. Perancangan SIA dilakukan dengan menggunakan software berbasiskan open source. SIA dikembangkan dengan memanfaatkan setiap fitur yang terdapat dalam software tersebut disertai beberapa penyesuaian-penyesuaian.
Dengan menerapkan SIA dalam menjalankan kegiatan operasional dan administrasi, DTM dapat rnelakukan pengelolaan secara lebih efekiif dan efisien sehingga mampu memberi layanan yang Iebih berkualitas."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S50127
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Made Padmi
"ABSTRAK
Layanan internet telephony di Indonesia merupakan suatu alternatif yang murah dalam melakukan sambungan langsung jarak jauh. Pentarifan layanan ini mengikuti sistem pentarifan time interconnection internet secara flat rate. Sistem pentarifan seperti ini kurang memenuhi prinsip fairness bagi pengguna. Oleh karena itu, diajukan dua model sistem pentarifan baru sebagai penyempurnaan dari sistem pentarifan yang sudah ada. Model pentarifan pertama adalah time interconnection dengan reduksi pada zona waktu sesuai keadaan kongesti jaringan. Model pentarifan kedua adalah perhitungan tarif berdasarkan paket suara yang dihabiskan pengguna selama melakukan pembicaraan dengan pentarifan dihitung benar-benar hanya selama pengguna menghasilkan sinyal suara. Perbandingan pentarifan dilaksanakan dengan metoda simulasi. Dari simulasi kedua model baru, didapatkan basil bahwa tarif reduksi berdasarkan jam pemakaian akan adil bagi pengguna bila pemakaian berada dalam zona waktu kondisi jaringan idle. Sedangkan, tarif paket yang dihabiskan pengguna akan adil bila jaringan berada dalam keadaan kongesti.

"
2000
S39650
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arman Nazar
"Penelitian ini bertujuan mengkaji secara mendalam mengenai kebutuhan sistem informasi manaj amen keimigrasian terhadap efektivitas pengawasan orang asing di Indonesia dengan mengambil kasus di Wilayah Hukum Kantor Imigrasi Bandung. Oleh karena itu penelaahan dititikberatkan untuk mengungkapkan berbagai aspek yang berkaitan dengan pokok masalah, sehingga dapat mengetahui sistem informasi manajemen keimigrasian yang saat ini diterapkan dalam pelaksanaan pengawasan orang asing termasuk mengungkap kelemahan-kelemahannya supaya diperoleh pemikiran untuk melakukan pembenahan.
Berdasarkan analisis hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa kebutuhan sistem informasi manajemen keimigrasian ternyata sangat vital untuk mewujudkan efektivitas pengawasan orang asing, namun kondisi yang ada sekarang belum masih optimal, dalam arti belum berfungsi untuk memantau orang asing secara preventif, karena perolehan data masih bersifat reaktif, yakni pelaksanaan pengolahan data tentang orang asing masih sangat terbatas. Kondisi demikian menuntut upaya pemantapan sistem informasi manajemen keimigrasian baik secara internal dalam Kantor Imi.grasi maupun eksternal dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komputer, melalui pengembangan jaringan informasi online dengan berbagai Instansi terkait guna mewujudkan sistem informasi manajemen keimigrasian yang proaktif dalam pengumpulan data, cermat dan akurat dalarn pengolahan data, cepat dan tepat dalam penyajian informasi, sehingga menunjang efektivitas pengawasan orang asing.
Untuk itu diperlukan upaya lebih terpadu dan koordinatif dengan berbagai Instansi terkait supaya dapat mewujudkan kinerja pengawasan orang asing yang lebih sinergistik, peningkatan kualitas ketrampilan dan kemampuan sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan serta peningkatan fasilitas pendukung operasi sistem informasi manajemen keimigrasian secara optimal, sehingga dapat memenuhi kebutuhan dalam kinerja pengawasan orang asing yang cenderung semakin menuntut adanya sistem informasi manajemen keimigrasian yang inovatif."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Moh. Nur
"Didalam sistem monitoring dan evaluasi ketersediaan obat dan penggunaan obat secara rasional dibutuhkan data,dan informasi yang lengkap, akurat dan legal waktu.
Sistem informasi ini harus mampu menyediakan laporan laporan, baik rutin maupun khusus yang berkaitan dengan seluruh fungsi sistem informasi ketersediaan obat dan penggunaan obat secara rasional.
Pengembangan sistem monitoring dan evaluasi ketersediaan obat dan penggunaan obat secara rasional dilakukan di Kabupaten Tangerang guna meningkatkan pengolahan dan penyampaian data dan informasi ketersediaan obat dan penggunaan obat secara rasional, serta teridentifikasinya faktor-faktor yang strategis untuk diintervensi dan dikembangkan lebih lanjut serta rekomendasi untuk sistem informasi ketersediaan obat dan penggunaan obat secara rasional.
Pendekatan kajian dengan mengembangkan sistem yang ada menggunakan paket software MapInfo dan uji coba implementasi dengan melibatkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya dilingkungan Kabupaten Tengerang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Software Maplnfo sangat membantu penyajian serta penyampaian infonnasi untuk mengambil keputusan di tingkat Kabupaten. Disamping itu dapat mendukung pelaksanaan pemantauan ketersediaan obat dan pembinaan kepada petugas di unit pelayanan kesehatan.
Untuk meningkatkan sistem monitoring dan evaluasi ketersediaan obat dan penggunaan obat secara rasional perlu dilakukan intervensi lebih lanjut. Faktor strategis yang perlu diintervensi adalah pembuatan paket software pendukung yang lebih sederhana dan mudah digunakan oleh pemakai di tingkat Kabupaten? "
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T 11479
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>