Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 124178 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Fakhruddin
"Tesis ini membahas tentang bagimana Nation of Islam membangun satu rumusan Islam Amerika. Nation of Islam yang didirikan oleh Wallace D. Fard menjadi gerakan bagi blackamerican untuk melakukan protes terhadap kulit putih. Muslim blackamerican ini kemudian melakukan gerakan kemandirian ekonomi dengan cara memisahkan diri dari kulit putih. Pemimpin kedua Nation of Islam Elijah Muhammad berhasil membangun ikatan keumatan menuju kesejahteraan dan perbaikan pendidikan dan hak-hak sipil Muslim blackamerican bagi anggotanya. Namun doktrin-doktrin Elijah Muhammad dianggap sesat karena ajarannya dinilai menyimpang dari ajaran Islam, seperti menganggap dirinya sebagai nabi. Sehingga oleh pemimpin ketiganya Imam Warith Deen Muhammad, ajaran Nation of Islam dialihkan menjadi sunni orthodok di tengah tudingan imigran Muslim yang menganggap identitas kebarat-baratan blackamerican adalah kafir atau tidak beriman. Adalah Sherman A. Jackson yang mencoba merumuskan kembali identitas Islam Amerika menuju “Kebangkitan Ketiga”.

This thesis deals with the construction of an American Islamic formulation by the Nation of Islam. The Nation of Islam founded by Wallace D. Fard, became a movement for blackamericans to protest against whites. Blackamerican Muslims did a movement for economic independence through separation from whites. Elijah Muhammad, the second ruler of Islam, managed to forge a common connection for the welfare and improvement of Muslim education and civil rights of its members, but the teachings of Elijah Muhammad were viewed as heretical because his teachings were divergent from the teachings of Islam were viewed. Thus, by third leader, Imam Warith Deen Muhammad, the Nation of Islam teachings were shifted to Sunni orthodok amid accusations of Muslim immigrants who consider the western identity of blackamericans to be infidels or unbelievers. It was Sherman A. Jackson who tried to reformulate American Islamic identity toward the “Third Resurrection”."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Said
"Sejarah pergerakan selalu terjadi pada situasi di mana kezhaliman, ketidakadilan dan pelanggaran hak-hak asasi manusia menimpa kehidupan umat manusia. Hak-hak asasi manusia yang memberikan ruang luas untuk "bebas" dan "merdeka" menjadi terhambat karena arogansi kekuasaan dengan kesewenang-wenangan tirani penguasa. Oleh karena itu bila kita berbicara tentang sejarah pergerakan, secara tidak langsung kita akan dihadapkan oleh pembahasan mengenai sejarah hak-hak asasi manusia. Singkatnya bahwa sejarah pergerakan selalu identik dengan sejarah HAM.
Imperialisme dan Kolonialisme yang diprakarsai oleh negara-negara Barat, berangkat dari transisi paham spiritualisme kepada paham materialisme. Dunia Barat pada sebelum abad pertengahan sangat menjunjung tinggi nilai-nilai dan norma keagamaan. Suasana religius sedemikian mewarnai kehidupan, baik pada segmen masyarakat maupun pemerintahan. Ketika ilmu pengetahuan dan tekhnologi mulai banyak dikembangkan, maka Barat secara perlahan mulai meninggalkan gereja dan paham spritualismenya. Hanya satu yang mereka yakini, bahwa materi yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan dan tehnologi akan dapat meningkatkan taraf kesejahteran hidup umat manusia. Di bawah dorongan kuat paham materialime inilah dunia barat mulai merambah dunia timur, dengan melakukan petualangan kolonialnya untuk menguras sumber daya alam dan sumber daya manusianya sekaligus.
Meskipun Amerika menjadi gerbong terakhir dalam rangkaian panjang kereta kolonial dengan Inggris sebagai lokomotifnya, Amerikapun ikut mencicipi jajahan beberapa wilayah di bagian Timur. Salah satu bentuk penjajahan Amerika yang menguras sumber daya manusia secara besar-besaran adalah pengiriman budak-budak kulit hitam dari Negara-negara di bagian benua Afrika. Ini merupakan penjajahan model baru, sebab tanpa harus bertandang ke negeri jajahan, pemerintah kolonial dapat secara efektif menguras sumber daya manusia untuk mendongkrak angka pertumbuhan kekayaan negerinya."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T10948
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusydi M. Yusuf
"ABSTRAK
Penulisan tesis ini bertujuan untuk memperlihatkan bahwa meskipun institusi dan praktek perbudakan telah dihapus dan berakhir, namun masih banyak terjadi perlakuan segregasi yang dilakukan oleh kelompok kulit putih terhadap masyarakat Afro-Amerika. Perlakuan segregasi ini bukan hanya disebabkan oleh adanya perbedaan ras dan latar belakang sejarah keberadaan orang-orang Afro--Amerika di benua ,ini, namun juga disebabkan oleh latar belakang kehidupan mereka sehari-hari yang masih saja bergulat dengan kebodohan, kemiskinan. Di lain hal juga adanya suatu pernyataan yang menyatakan bahwa masyarakat Afro-Amerika merupakan masyarakat inferior dan masyarakat kulit putih adalah masyarakat superior.
Untuk bisa bangkit dari keterbelakangan dan ketertindasan ini, mereka membutuhkan seorang figur pemimpin. Di tengah-tengah ketidak berdayaan dan harapan mereka tersebut, muncullah seorang figur pemimpin yang mencoba untuk menyuarakan suara hati nurani mereka yaitu Louis Farrakhan. sebagai seorang pemimpin Farrakhan dianggap bisa menyuarakan suara hati mereka kepada penguasa Amerika agar mereka diperlakukan lama dengan anggota masyarakat lainnya sesuai dengan isi Deklarasi Kemerdekaan Amerika.
Sebagai seorang figur, Louis Farrakhan mencoba untuk mengakomodir suara hati mereka. Farrakhan mencoba memperjuangkan aspirasi mereka dengan kepiawaian retorika pidatonya diberbagai tempat dan lapisan masyarakat Afro-Amerika, kulit putih, Yahudi maupun kulit berwarna lainnya. Berbagai bentuk pergerakan dan kegiatan telah dilakukan oleh Farrakhan di tengah -tengah masyarakat Afro-Amerika dalam rangka mengangkat, membuka mata mereka dati kebodohan, kemiskinan, ketertinggalan, kemelaratan dan ketertindasan. Farrakhan mencoba menyentuh berbagai sektor terutama sektor : pendidikan, Perekonomian, budaya, agama dan sosial politik. Di lain hal bahwa Farrakhan juga mengatasnamakan kepentingan Islam, padahal tidak semua muslim Amerika terwakili dan mendukung gerakannya.
Namun dalam menyuarakan aspirasi masyarakat Afro--Amerika, Farrakhan bersikap rasis dengan banyak mengumbar retorika-retorika anti Yahudi dan anti putih, sehinga menimbulkan kemarahan masyarakat kulit putih dan Yahudi. Hal mni menjadi ancaman bagi masyarakat Afro-Amerika dalam kelangsungan kehidupan mereka selanjutnya. Maka banyak tokoh masyarakat Afro-Amerika baik yang muslim maupun non muslim mengecam tindakan Farrakhan, mereka merasa takut karena gerakan yang dipimpin Farrakhan akan membawa petaka bagi mereka.

ABSTRACT
The Nation of Islam : A Farrakhan Struggle.The objective of this thesis is to show that eventhough the institution and application of slavery no longer existed, many segregation practices are still applied toward the Afro-Americans. This phenomena were not only because of the differences in race and historical background, but also characterized by such things in lives, including poverty and stupidity. At the same time there are statements stating that the Afro-Americans are inferior compared to those of the whites.
To elevate the status of the Afro Americans, a charismatic leader was cherished, in this case, Louis Farrakhan, was believed as a representative leader who could proclaim the rights of Afro-American citizens. American government is especially considered identical with the white men's rule implemented policies of segregation. The ideas of the Afro American would be a government that treated Afro Americans as equal as stated in the content of the Declaration of Independence.
As a leader Farrakhan tried to accommodate his people aspirations with his speech rhetoric. Farrakhan held some activities among the Afro-American society in order to open their eyes from stupidity, poverty, misery and oppression. He also tried to develop many sectors of Afro-Americans' life such as : economy, education, culture, religion and politics. On the other side, some of Farrakhan's activities were held on the name of Islam, however not all American Moslems were represented and supported his activities.
In proclaiming Afro-American aspirations, Farrakhan acted racially. He often used his rhetoric to confront and to attack the Jews and the White men, therefore his appearance was fearful and frightened the Afro-American society, and his rhetoric became a threat to their future life. Many Moslems, and Afro-American prominent leaders were upset by his activities. They were afraid that Farrakhan's activities would ruin them.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Probojati
"ABSTRAK
Thesis ini mengetengahkan tentang bisnis kewirausahaan dari organisasi warga Muslim Afro Amerika, Nation of lslam yang didirikan tahun 1920 dan masih berdiri sampai sekarang. Saya tertarik dengan penelitian ini karena bisnis kewirausahaan ini memiliki hubungan erat dengan pemberdayaan warga Muslim Afro Amerika.
Nation of Islam mendirikan beberapa bisnis kewirausahaan kooperatif yang berlandaskan dengan ajaran Islam yang dikombinasikan dengan pemikiran- pemikiran dari pendirinya, yaitu W.D. Farad dan Elijah Mohammed.
Bisnis utama dari dari organisasi ini adalah perkebunan Mohammed Farms, yang menyediakan bahan makanan bagi Nation of Islam, surat kabar Mohammed Speaks, restoran, real estate, supermarket dII. Bisnis ini memberikan kesempatan bagi warga Afro Amerika untuk mendapatkan pekerjaan, edukasi disamping memberikan keuntungan bagi perusahaan.
Tujuan utama pendirian bisnis ini adalah selain menyebarkan ajaran Islam, juga untuk membantu warga Afro Amerika keluar dari kemiskinan. Organisasi ini membangun sekolah¬sekolah, mesjid, panti- panti rehabilitasi sehingga warga Afro Amerika memiliki rasa kebanggaan terhadap diri dan kaumnya. Dengan kebanggan ini, maka stereotip terhadap warga Afro Amerika yang mengatakan bahwa mereka adalah kriminal, miskin, pemalas dapat dirubah karena bisnis ini memberikan nilai- nilai budaya seperti kerja keras, penghematan, penghargaan.
Pada akhimya, thesis ini menunjukkan kesuksesan Bagi bisnis kewirausahaan yang dijalankan oleh Nation of Islam dan mengubah kehidupan warga Muslim Afro Amerika.

This thesis pertains to the study of the Nation of Islam and the Afro-American Moslem organization in regards to entrepreneurial business ventures, correlating with, which has been established since 1920.
The focal point is Mohammed Farms, which supplies food for the Nation of Islam, but secondly, the newspaper "Mohammed Speaks", which, while it serves as a profitable published literature, it also presents job opportunities, and educates the reader on local small business including restaurants, real estate venues, supermarkets, etc.
I am particularly interested in this research because of the strong correlation between the American cultural values and the independent spirit possessed by the followers of these organizations. These businesses were established based on Islamic ideology and the forethought of the founder W.D. Farad and Elijah Mohammed.
These businesses are so critical because while spreading the Nation of Islam's ideology and restoring communities by building schools and mosques, they also instill a sense of pride in the Afro-American culture, by encouraging values such as independence, investing in one's future, acknowledging achievements, and the importance of working to achieve one's goals. These values contradict the stereotypical Afro-American, which is portrayed as poor, lazy, uneducated, and pertinent to crime.
Finally, this thesis will provide evidence that the entrepreneurial businesses in conjunction with the Nation of Islam create positive changes to the lives of its followers."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T20849
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Urwatil Wusko
"Penelitian ini dengan judul " Peranan Council On American Islamic Relations (CAIR) dalam Membangun Citra Islam di Amerika". Munculnya berbagai spekulasi negatif terhadap Muslim Amerika, menimbulkan sejumlah inisiatif para cendikiawan Muslim Amerika untuk meluruskan pandangan tersebut. Salah satunya melalui lembaga Council on American Islamic Relations (CAIR) yang didirikan pada bulan Juni tahun 1994. Tujuan dibentuknya organisasi ini untuk membela hak-hak Muslim Amerika serta meminimalkan pandangan-pandangan negatif masyarakat Amerika terhadap Islam. Hal lain karena kurangnya perhatian dan motivasi masyarakat Muslim Amerika itu sendiri untuk mengubah dan memperbaiki situasi yang mereka hadapi.
Visi dan Misi CAIR adalah untuk menjadi pemimpin yang terdepan dalam membela keadilan dan saling pengertian serta meningkatkan saling pengertian bagi umat Islam, mendorong terciptanya dialog, melindungi kebebasan hak sipil, memperkuat Islam di Amerika, dan membangun persatuan dan kesatuan dalam menegakkan keadilan dan saling pengertian. Melalui implementasi pemikiran para tokoh pendirinya seperti Ibrahim Hooper, Nihad Awad dan Omar Ahmad, telah membawa keberhasilan organisasi ini dalam menjembatani masalah antara masyarakat Muslim Amerika dengan non-Muslim. Dengan berbagai program, CAIR telah berhasil menangani beberapa kasus yang melecehkan Islam melalui media, film, iklan, produk, talk show dan lain-lainnya.
Dalam penelitian ini, penuiis menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan teori thick description, pendekatan interpretif teori kebudayaan oleh Clifford Geertz. Metode ini untuk memahami suatu kebudayaan berdasarkan pandangan pelaku (actor's viewpoint) dengan menggunakan pendekatan "verstehen" yang secara sederhana dapat diartikan sebagai pemahaman atau melihat dari dalam (insight) mengenai suatu gejala dalam kehidupan manusia. Sumber utama penelitian ini antara lain berdasarkan pada pengamatan bacaan kepustakaan, website www.cair.com, dan dokumen lainnya."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T24994
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aspinall, Edward
Singapore: NUS Press Singapore, 2009
959.804 ASP i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakhriati Kamaliyah
"ABSTRAK
Jurnal ini mengkaji mengenai pandangan masyarakat Indonesia terhadap bangsa Arab, menjelaskan sejarah kedatangan bangsa Arab ke Indonesia, menggambarkan kaitan bangsa Arab sebagai bangsa Islam, dan memaparkan dampak pandangan masyarakat Indonesia terhadap bangsa Arab sebagai bangsa Islam. Penulisan ini menggunakan metode deskriptif, dengan cara wawancara dan studi pustaka. Teori dalam buku-buku teks yang digunakan dalam penulisan jurnal ini merupakan hasil dari catatan serta pendapat para ahli. Jurnal ini dibuat bertujuan tidak hanya untuk memenuhi syarat kelulusan saja, tetapi juga untuk menambah wawasan baik bagi penulis maupun bagi pembacanya mengenai kebudayaan bangsa Arab serta kaitannya dengan ajaran Islam. Hasil penelitian menunjukkan: bangsa Arab mulai datang ke Indonesia sejak abad 9 Masehi. Karakteristik serta tujuan mayoritas bangsa Arab di Indonesia menimbulkan persepsi bahwa bangsa Arab merupakan bangsa Islam. Adapun dampak dari pandangan tersebut ialah munculnya berbagai fenomena kebudayaan Arab yang diadopsi oleh masyarakat Indonesia dengan anggapan bahwa kebudayaan tersebut merupakan bagian dari ajaran Islam, seperti: panggilan ummi dan abi, panggilan akhi dan ukhti, dan penggunaan cadar.

ABSTRACT
Abstract This journal examines the views of Indonesian people towards the Arabs, explaining the history of the arrival of the Arabs in Indonesia, describing the Arabs as the Islamic nation, and describe the impact of Indonesian people 39 s views towards Arabic nations as an Islamic nation. This journal used a descriptive method, by means of interviews, and literature. The theory in text books used in the writing of this journal is the result of the records and experts opinion. This journal was made aiming not only to fulfill the qualification for graduation, but also to broaden both for writers and readers of the Arab culture and its relation with the teachings of Islam. The results showed the Arabs started coming to Indonesia since the 9th century AD. Characteristics and purpose of the majority of the Arabs in Indonesia creates a perception that Arab nations is the nation of Islam. As for the impact of this view is the emergence of the phenomenon of Arab culture adopted by the people of Indonesia on the assumption that culture is a part of Islamic teachings, such as term ummi and abi, akhi and ukhti, and the use of the face veil."
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nurcholish Madjid
Jakarta: Yayasan Abdi Dhamma Indonesia, 1995
297.099 2 NUR i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>