Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145549 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hendry Azwar
"Tesis ini membahas tentang faktor terjadinya risiko manual handling pada pekerjaan feeding katern di bagian penjilidan PT.PGC. Risiko manual handling merupakan salah satu unsur risiko ergonomi yang ada di tempat kerja yang berpengaruh terhadap kenyamanan, keselamatan, gangguan kesehatan dan produktivitas kerja.
Penelitian ini adalah penelitian semi kuantitatif dengan menggunakan metode risk asssessment MAC (Manual Handling Assessment Chart) tools yang dimodifikasi menjadi risk assessment Gramedia of Printing. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat risiko manual handling pada pekerjaan feeding katern masuk dalam kategori perlu dilakukan investigasi dan tindakan perbaikan segera. Hal ini disebabkan oleh postur janggal (posisi badan membungkuk dan gerakan badan memutar), kendala rute, faktor lingkungan dan faktor psikososial.
Dari hasil penelitian disarankan untuk melakukan rekayasa teknik di area produksi dan penyediaan peralatan pendukung serta rekayasa manajemen menyangkut kompetensi, penyediaan dokumen standar dan evaluasi pekerjaan.

This thesis discussed the manual handling risk factors at feeding katern activities in section binding PT.PGC. The risk of manual handling is one element that is ergonomic risk in the workplace that affect comfort, safety, health problems and work productivity.
This research was semi-quantitatively using asssessment risk MAC (Manual Handling Assessment Chart) tools are modified to be a risk assessment Gramedia of Printing. The results showed that the level of risk of manual handling at feeding katern activities into the category needs to be investigated and corrective action immediately. This is caused by awkward posture (bended posture and twisting body), obstacles en route, environmental factors and psychosocial factors.
Advised of the research to conduct engineering in the area of production and provide support equipment, then in engineering management regarding competency, provision of standard documents and job evaluation.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Dwi Purwaningsih
"Pekerjaan manual handling memiliki angka tertinggi penyebab terjadinya kasus Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada tahun 2012. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor risiko manual handling pada pekerja angkut barang di stasiun Pasar Senen Jakarta tahun 2014. Faktor risiko manual handling antara lain faktor pekerjaan, karakteristik pekerja, lingkungan kerja, serta layout tempat kerja tersebut. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan besar sampel 61 pekerja. Metode yang digunakan berupa Quick Exposure Checklist (QEC) untuk menilai faktor risiko pekerjaan serta kuesioner Nordic Body Map untuk mengetahui keluhan subjektif MSDs pada pekerja.
Berdasarkan hasil penilaian QEC diketahui bahwa aktivitas yang memiliki risiko paling tinggi adalah aktivitas menaikkan atau mengangkat barang ke bagasi dengan tingkat risiko 86%. Sebesar 97% responden mengalami keluhan MSDs. Bagian tubuh yang paling banyak dikeluhkan adalah pada bagian pinggang, kaki, tangan, bahu dan punggung. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pekerjaan manual handling pada pekerja angkut barang memiliki tingkat risiko yang sangat tinggi dan dibutuhkan investigasi dan perubahan segera mungkin. Porter sebaiknya memperbaiki cara mengangkat, menurunkan, dan membawa barang dengan baik dan aman untuk mencegah terjadinya keluhan MSDs.

Manual handling has the highest number of cases that cause of Musculoskeletal Disorders (MSDs) in 2012. Therefore, this study aims to describe the risk factors of manual handling among porters at Pasar Senen Station in 2014. The risk factor of manual handling are work factor, the caracteristics of workers, work environment, and layout of the workplace. Design research is cross sectional with total sample of 61 workers. The method of this study used Quick Exposure Checklist (QEC) to assess the job factor and Nordic Body Map questionnaire to determine the subjective complaints of MSDs among porters.
Based on the assessment results of QEC is known that the activity that has the highest risk is lifting into the trunk with a 86% risk level. Beside that, 97% of porters had complaints of MSDs. The most risk part of body are waist, legs, arms, shoulder and back. From these results it can be concluded that manual handling have a very high level of risk and the investigations and changes should be done as soon as possible. Porters should improve the way of their lifting, lowering, and carrying goods properly and safely to prevent MSDs injuries.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55744
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rohman
"Penelitian dilakukan pada proses kerja industri informal menengah ke bawah di sentra pembuatan krupuk Desa Kenanga Kecamatan Sindang Kabupaten Indramayu, karena pada tahapan proses produksinya masih dominan menggunakan kegiatan manual handling. Tujuan dari penelitian yaitu menjelaskan tingkat risiko untuk dapat terjadinya masalah Musculouskeletal Symptoms (MSS) pada aktivitas pembuatan krupuk dibagian produksi dan memberikan masukan modifikasi atau rekayasa alat pada sarana kerja yang teridentifikasi menyebabkan pekerja melakukan postur yang berisiko sangat tinggi.
Penelitian menggunakan desain penelitian cross sectional dengan metode REBA (Rapid Entire Body Assessment ) untuk menilai terkait postur janggal, beban kerja, frekuensi dan durasi pekerjaan. Terdapat lima tahapan terkait aktivitas fisik pembuatan krupuk di bagian produksi, yaitu tahap 1.Pembuatan adonan, 2. Penggilingan adonan, 3.Pencetakan adonan, 4.Persiapan pemasakan dan 5.Pendinginan hasil pemasakan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar tahapan memiliki tingkat risiko tinggi, kecuali pada aktivitas penggilingan adonan, dan tingkat risiko rendah terdapat pada aktivitas pencetakan adonan. Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan secepatnya untuk meminimalisir aktivitas fisik yang mempunyai tingkat risiko tinggi sampai sangat tinggi, salah satunya dengan merubah penempatan alat atau sarana kerjanya.

The research was done at the informal industrial work middle to lower classes in sentra village of making chips Kenanga Kecamatan Sindang Kabupaten Indramayu, because at the stage of the proceedings its production still dominant use manual handling activities .The purpose of research that is explain the level of risk to be able to the occurrence of symptoms musculousceletals problems ( MSS ) on the activity of making chips to your the production and provide input modification or instrument in engineering work facilities identified were causing workers do posture are at risk of very high.
The research uses a design research cross sectional with the methods REBA (Rapid Entire Body Assessment) to assess related to posture inelegant, workload, the frequency and duration of work. There are your five steps related to physical activity of making chips in production line, in the 1 .Making dough, 2. Grinding dough, 3. Printing dough, 4 .Cooking preparation and 5. the cooking results was placed. The results of research.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T44217
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Steffi
"Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional yang bersifat deskriptif analitik. Penulis melakukan observasi dan wawancara berdasarkan form QEC. Analisis risiko MSDs menggunakan QEC dan REBA. Hasilnya, baik pekerjaan sebagai kuli panggul di Toko X maupun pedagang roti pikul di Agen Roti Y Kelapa Dua memiliki tingkat risiko MSDs yang tinggi sehingga harus segera dilakukan tindakan perubahan. Hal ini terjadi karena kombinasi beberapa faktor yang ada dalam pekerjaanya, yaitu postur janggal, gerakan berulang, durasi, berat beban, usia, masa kerja, dan lingkungan tempat tinggal.

This research is a quantitative research with a cross sectional descriptive analytical design. Authors conducted observations and interviews based on the QEC form. MSDs risk analysis using the QEC and REBA. The result, both work as porters in Store X and the carry bread merchant in Store Y has a high level of MSDs risk and should be done immediately change action. This happens because there is a combination of several factors at work, which is awkward postures, repetitive movements, duration, heavy load, age, tenure, and neighborhood.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tokyo: Asian Productivity Organization , 1971
658.401 MAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mona Lestari
"Salah satu penyebab terjadinya gangguan fungsi paru yaitu pajanan debu batubara. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan pajanan debu batubara dan gangguan fungsi paru pada pekerja. Metode yang digunakan desain Cross Sectional dengan sampel 72 pekerja. Gangguan fungsi paru diperoleh dari data kesehatan perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gangguan fungsi paru restriksi 8,3%, obstruksi 2,8%, dan kombinasi 2,8%. Analisis bivariat menunjukkan gangguan fungsi paru berhubungan dengan masa kerja (p = 0,46). Namun pajanan debu batubara, umur, dan penggunaan alat pelindung pernapasan, ada kecenderungan untuk menjadi faktor risiko terjadinya gangguan fungsi paru.

One of the causes of lung function disorder in health problems is coal dust exposure. This study aims to describe the relationship of coal dust exposure and lung function disorder in workers. The method used cross-sectional design with a sample of 72 workers. Lung function disorder data is obtained from the company health data. The results of this research showed that the restriction of pulmonary function disorder 8.3%, obstruction 2,8%, and a combination of restriction and obstruction 2.8%. Bivariate analysis showed lung function disorder associated with year of work experience (p=0,46). However, coal dust exposure, age, and the using of respiratory protective equipment showed there is a tendency to get risk for lung fungtion disorders.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Morris, William T.
Homewood, Ill.: Richard D. Irwin, 1962
658.7 MOR a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Ana Wijayanti
"Penanganan perkara kartel merupakan bagian dari penegakan hukum persaingan usaha. Di Indonesia, penanganan perkara kartel yang dilakukan oleh KPPU memiliki banyak permasalahan terutama berkenaan dengan pembuktian kartel yang masih sulit dan kewenangan KPPU sebagai penegak hukum persaingan usaha. Sedangkan negara lain seperti Amerika Serikat telah melakukan penanganan perkara kartel dengan lebih baik. Untuk itu, penelitian ini akan membahas perbandingan penanganan perkara kartel di Indonesia dengan Amerika Serikat. Melalui perbandingan tersebut, penulis mengungkapkan berbagai hal dalam penanganan perkara kartel di Amerika Serikat yang dapat diaplikasikan di Indonesia antara lain penggunaan circumstantial evidence, penerapan program leniency, dan kewenangan upaya paksa oleh lembaga penegak hukum persaingan usaha.

The handling of cartel case is part of the enforcement of competition law. In Indonesia, the handling of cartel cases which is conducted by the KPPU has several problems, especially in connection with the difficulty of proving of cartel and the authority of the KPPU as a competition law enforcement agency. Whereas, other countries such as the United States has had the handling of cartel cases better. Therefore, this research will discuss the comparison of the handling of cartel case in Indonesia and the United States. Through this comparison, the authors explain several things from the handling of cartel case in United States that can be applied in Indonesia, among others, the use of circumstantial evidence, the application of leniency programs, and the authority of competition law enforcement agencies to do forceful measures."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
S57129
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antoni Arif Priadi
"Kapal Ro-Ro ferry telah digunakan sebagai moda transportasi yang populer untuk menjembatani pulau – pulau sebagai perpanjangan jalur kereta api dan jalan. Namun demikian, kecelakaan kapal Ro-Ro ferry sering terjadi dalam pelayanan tersebut seperti tubrukan, kandas, tenggelam dan benturan. Potensi kecelakaan kapal sebagai akibat dari olah gerak kapal menjadi dasar untuk melakukan penelitian bagaimana penilaian keselamatan berbasis olah gerak kapal dapat dilakukan melalui perumusan masalah seperti faktor - faktor apakah yang mempengaruhi olah gerak kapal Ro-Ro ferry terkait dengan resiko kecelakaan?, Bagaimana model olah gerak kapal untuk kapal Ro-Ro ferry (SHDMF) dapat dimodelkan?, dan bagaimana penilaian keselamatan maritim berbasis pada model olah gerak dapat dikembangkan?.
Ship handling Model for Ro-Ro Ferry (SHDMF) dikembangkan melalui Analytic Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Logic (FL) yang terdiri dari Ship Condition (S), Ship Handling Facility Condition (F), Navigation Condition (N) dan Weather Condition (W). Selanjutnya, model olah gerak tersebut disimulasikan sebagai pendekatan untuk uji kesahihan internal melalui analisa sensitivitas dan tes ketahanan. Pembandingan model olah gerak dilakukan sebagai pendekatan untuk menguji kesahihan eksternal dengan eksperiment di simulator. Penilaian keselamatan maritim berbasis model olah gerak telah dilakukan di selat Sunda dan Bali melalui penggunaan data rekaman AIS. Tingkat kesulitan olah gerk kapal tertinggi di Selat Sunda berada pada tingkat “Somewhat Dangerous”. Semenatara itu untuk Selat Bali, tingkat kesulitan olah gerak tertinggi adalah “Neither Safe/Danger”.
Sebagai kesimpulan, SHDMF dapat digunakan sebagai sebuah metode pengambilan keputusan guna penilaian keselamatan maritim. Penelitian pada penggunaan SHDMF untuk penilaian keselamatan menggunakan waktu nyata secara terus menerus perlu dikembangkan lebih jauh karena masih terdapat kekurangan SHDMF yaitu penilaian yang telah dilakukan menggunakan data rekaman AIS guna menentukan kejadian atau tindakan yang membahayakan sebelum penilaian keselamatan dapat dilakukan.

Le ferry roulier (Ro-Ro) a été largement utilisé comme mode de transport populaire pour relier les îles comme une extension des chemins de fer et de la route. Néanmoins, les accidents de ferries Ro -Ro se produisent souvent pendant leur service, par exemple lors de collision, échouement ou naufrag. L'occurrence d'un accident dû à la manoeuvre du navire nécessite de faire des recherches sur la façon dont l'évaluation de la sécurité basée sur la manoeuvre des navires se fait. Ainsi, L'objectif de cette recherche est de répondre aux questions suivantes : quels sont les facteurs qui influencent la manoeuvre du ferry Ro-Ro et qui peuvent causer un accident? , Comment pourrait-on modéliser la manoeuvre du ferry (Ship Model for Ro-Ro Ferry - SHDMF)? Comment l'évaluation de la sécurité maritime (Maritime Safety Assessment - MSA) basé sur le modèle de la manoeuvre des ferries pourrait être développée ?
Le modèle de la manipulation du ferry Ro-Ro (SHDMF) est développé par l'analyse hiérarchique des Procédés (AHP) et la logique floue (FL). Il est constitué de l'état du navire (S), l'état des installations de manoeuvre du navire (F), l'état de la navigation (N) et les conditions météorologiques (W). En outre, le modèle de la manoeuvre des navires est simulé à travers une analyse de sensibilité et un test de robustesse comme approche de validation interne. Le benchmarking du modèle de manoeuvre du navire a été effectuée par simulateur expérimental comme approche de validation externe. L'évaluation de la sécurité maritime (MSA) sur la base du modèle de manoeuvre du navire a été menée aux détroits de Sunda and Bali en Indonésie grâce à l'utilisation des données AIS. Le niveau de difficulté le plus élevé de la manoeuvre des navires pour le détroit de Sunda est le niveau " peu dangereux ", alors que dans le détroit de Bali, le plus haut niveau est " Aucune sécurité / Danger ".
En conclusion, le modèle SHDMF peut être utilisé comme outil d'aide à la décision pour l'évaluation de la sécurité maritime. La recherche sur l'évaluation de la sécurité en temps réel continu grâce à l'utilisation de SHDMF doit être davantage explorée car c'est une des faiblesses du modèle actuel (SHDMF). En effet, dans ce modèle, l'évaluation de la sécurité se fait par l'utilisation de données AIS enregistrées pour déterminer l'événement évité de justesse.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
D1897
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Durra Salsabila
"Penelitian dilakukan di UMKM Kerupuk Kulit yang terletak di Pancoran, Jakarta Selatan. Saat ini, kuantitas kerupuk kulit yang diproduksi terkadang tidak cukup. Akar masalahnya adalah material handling masih manual, pengaturan layout yang kurang baik, adanya keterbatasan biaya, cuaca tidak menentu, dan kurang ketersediaan tenaga kerja. Material handling yang kurang baik menyebabkan durasi produksi lama, pekerja kurang aman dan nyaman, dan material handling cost tinggi. Permasalahan yang sudah disebutkan dapat diselesaikan dengan melakukan perbaikan layout dan material handling. Tujuan dari penelitian adalah menganalisis permasalahan layout existing, mendapatkan perbaikan layout, dan membandingkan kondisi layout existing dan layout proposed. Metode yang digunakan untuk memperbaiki layout adalah systematic layout planning (SLP). Hasil penelitian adalah material handling cost berkurang sebesar Rp256,754.99 atau 67.8%, kapasitas sebesar 17.77 kg per minggunya dapat mengatasi kekurangan stok, dan durasi material handling berkurang 28.95 menit per harinya atau berkurang 69.19%.

The research was conducted at the MSMEs Skin Crackers located in Pancoran, South Jakarta. Currently, the quantity of skin crackers produced is sometimes not enough. The root causes of the problem are manual material handling, inefficient layout, cost limitations, unpredictable weather, and lack of labor availability. Improper material handling causes long production duration, unsafe and uncomfortable workers, and high material handling costs. The problems that have been mentioned can be solved by improving the layout and material handling. The purpose of the research is to analyze the existing layout problems, to have a layout improvement, and to compare the existing layout and proposed layout. The method used to improve the layout is systematic layout planning (SLP). The results of the study are material handling costs reduced by Rp256,754.99 or 67.8%, by increasing capacity by 17.77 kg per week can solve stock shortages, and the duration of material handling is reduced by 28.95 minutes per day or 69.19%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>