Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 163162 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fathiya Ramadhani Sanda
"Pelaksanaan pembangunan yang didasarkan pada konsep pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu agenda dari Pemerintah Indonesia. Salah satu perencanaan yang memiliki urgensi tinggi khususnya sebagai salah satu pedoman untuk pelaksanaan kegiatan berusaha ialah dokumen perencanaan tata ruang. Pemerintah menyusun salah satu rencana tata ruang yang digunakan dalam rangka percepatan investasi di Indonesia yaitu Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dengan skala detail 1:5000. Pemerintah memberikan kemudahan pengecualian penyusunan izin lingkungan bagi RDTR yang telah memiliki KLHS. Namun saat ini pada pelaksanaannya masih menyita waktu dan biaya yang lama. Untuk itu, penyederhanaan dilakukan dengan melakukan pengintegrasian RDTR dengan KLHS yang bertujuan untuk memberikan kemudahan berusaha. Dalam rangka melakukan analisis kebijakan terkait upaya pengintegrasian dilakukan penelitian dengan pendekatan post-positivist dengan jenis penelitian deskriptif dan teknik pengumpulan data primer melalui wawancara mendalam serta data sekunder melalui buku atau publikasi daring. Penelitian ini menggunakan teori analisis kebijakan retrospektif dan prospektif yang dikemukakan oleh William Dunn (2017). Hasil penelitian menunjukan bahwa secara retrospektif kebijakan RDTR dan KLHS masih memiliki beberapa hambatan dalam implementasinya khususnya berkaitan dengan sumber daya manusia, data, dan aspek politik pada kedua kebijakan. Melihat pada dimensi prospektif, kebijakan yang dapat menjawab permasalahan tersebut ialah melalui kebijakan pengintegrasian dokumen RDTR dan KLHS untuk menyederhanakan tanpa mengurangi muatan kedua dokumen.

The implementation of development based on the concept of sustainable development is one of the agendas of Indonesia's Government. One of the plans that have high urgency, especially as a guideline for implementing business activities, is a spatial planning document. The government compiles one of the spatial plans used to accelerate investment in Indonesia, namely the Detailed Spatial Plan (RDTR), with a detailed scale of 1: 5000. The government makes it easy for exemptions to prepare environmental permits for RDTRs that already have KLHS. However, currently, the implementation is still time-consuming and costly. For this reason, simplification is carried out by integrating RDTR with KLHS, which aims to provide ease of doing business. In the context of conducting policy analysis related to integration efforts, research was carried out with a post-positivist approach with descriptive research types and primary data collection techniques through in-depth interviews and secondary data through books or online publications. This research uses retrospective and prospective policy analysis theory proposed by William Dunn (2017). The research results show that retrospectively the RDTR and KLHS policies still have several obstacles in their implementation, especially those related to human resources, data, and political aspects of both policies. Looking at the prospective dimension, an approach that can answer this problem is through the integrated policy of RDTR and KLHS documents to simplify without reducing the two documents' content."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Mas Daffa Dinan Islam Handayaningrat
"Skripsi ini membahas mengenai hubungan arsitektur dalam film, khususnya dalam
bagaimana ruang tergambarkan. Ruang yang di sini digambarkan sebagai simbol.
Arsitektur yang digunakan sebagai latar film tersebut menjadi simbol dari makna
yang ingin disampaikan. Begitu juga dengan teknik pengambilan gambarnya yang
dapat menyimbolkan suatu narasi tertentu pula Penelitian tentang hubungan
arsitektur dalam film lebih tergambarkan oleh studi kasus serial TV Avatar: The
Last Airbender.

This thesis discusses the relations of architecture in film, especially in how space
is depicted. The space here is depicted as a symbol. The architecture used as the
background of the film becomes a symbol of the meaning to be conveyed.
Likewise with the camera technique which can symbolize a certain narrative as
well. Research on architectural relationships in films is more illustrated by the
case study of the TV series Avatar: The Last Airbender.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robert Edison
"Pangandaran dan Cilacap merupakan dua daerah yang berada di dekat dengan pertemuan lempeng Indo-Australia dengan Eurasia, hal ini menyebabkan kedua daerah tersebut rentan terhadap aktivitas seismik. Selain itu, lokasi sesar Citanduy yang berada di timur laut dari Cilacap juga mengakibatkan aktivitas kegempaan lokal yang dapat terasa sampai ke Pangandaran. Informasi mengenai kelas tanah diperlukan sebagai salah satu cara untuk memahami respon tanah pada saat dilewati oleh gelombang gempabumi. Salah satu cara untung mengklasifikasikan kelas tanah adalah dengan Vs30. Pada penelitian ini, dilakukan perekaman mikrotremor untuk menentukan periode dominan dan MASW, data elevasi dan slope berdasarkan citra satelit, dan peta Vs30 USGS untuk menentukan Vs30. Penelitian dilakukan dengan membuat mikrozonasi periode dominan di Pangandaran dan Cilacap sebagai pembanding dengan menggunakan Klasifikasi Zhao. Selain itu, dilakukan korelasi antar parameter, yaitu periode dominan, elevasi, dan slope. Berdasarkan hasil analisis, diketahui korelasi yang paling akurat di Pangandaran dan Cilacap adalah korelasi
periode dominan, elevasi, dan slope. Dimana, di Pangandaran kelas tanahnya terbagi menjadi tiga, yaitu batuan (SB), tanah keras (SC), dan tanah sedang (SD). Di Pangandaran, slope memiliki peranan terhadap kelas tanahnya, dimana semakin tinggi slopenya, semakin tinggi juga nilai Vs30 beserta kelas tanahnya. Sementara, di Cilacap slope tidak memiliki pengaruh terhadap nilai Vs30 beserta kelas tanahnya, dikarenakan Cilacap secara topografi merupakan dataran. Berdasarkan dari hasil analisis, diketahui elevasi tidak memiliki pengaruh terhadap nilai Vs30 dan kelas tanahnya.

Pangandaran and Cilacap are two areas that are close to the meeting of the Indo Australian plate with Eurasia, this causes both areas to be vulnerable to seismic activity.
In addition, the location of the Citanduy fault which is in the northeast of Cilacap also
causes local seismic activity that can be felt as far as Pangandaran. Information on soil
class is needed to understand the response of the soil when it is passed by an earthquake
wave. One advantageous way of classifying soil classes is with Vs30. In this study,
microtremor measurements were carried out to determine the dominant period and
MASW, elevation and slope data based on satellite imagery, and the Vs30 USGS map to
determine Vs30. The research was conducted by microzoning the dominant period in
Pangandaran and Cilacap as a comparison using the Zhao Classification. In addition,
correlations between parameters are carried out, namely the dominant period, elevation,
and slope. Based on the results of the analysis, it is known that the most accurate
correlation in Pangandaran and Cilacap is the correlation of the dominant period,
elevation, and slope. Where, in Pangandaran the soil class is divided into three, namely
rock (SB), hard soil (SC), and medium soil (SD). In Pangandaran, the slope has a role in
the soil class, where the higher the slope, the higher the Vs30 value and the soil class.
Meanwhile, in Cilacap the slope has no effect on the value of Vs30 and the soil class,
because Cilacap is topographically a plain. Based on the results of the analysis, it is known
that elevation has no effect on the value of Vs30 and the soil class
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryantiningrum
"ABSTRAK
Pembahasan yang ada di tulisan ini adalah bagaimana kesadaran ruang yang dialami manusia pada saat menyaksikan film dapat dialami di dunia nyata, seperti kota. Film merupakan meta-relasi dari realita, sehingga dianggap sebagai salah satu seni yang paling diminati manusia. Film memiliki narasi yang dikemas dengan aspek-aspek sinematik sehingga menghadirkan ruang sinematik, dan ruang inilah yang menciptakan kesadaran ruang manusia terhadap film. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui aspek-aspek sinematik apa saja yang mampu menciptakan suatu kesadaran ruang yang tinggi bagi manusianya, dan apakah aspek-aspek tersebut terdapat di ruang kota. Dengan studi kasus kota Bali, disimpulkan bahwa beberapa aspek sinematik seperti narrative qualities, spectator qualities, optical qualities, dan sonic qualities dapat ditemukan di ruang kota. Dengan menyaksikan kota selayaknya menyaksikan film, manusia dapat menemukan suatu kesadaran ruang yang lebih tinggi terhadap ruang kota.

ABSTRACT
This paper discusses about how some spatial awareness that is experienced while watching a movie could be applied in a real world, like cities. Movie is a meta relation of reality and is considered one of the most popular form of art. Movie consists of narration that is packed with cinematic aspects to form a cinematic space which creates spatial awareness to its audiences. This papers objective is to understand what kind of cinematic aspects that is capable to create such heightened lsquo spatial awareness rsquo to its audience, and to find out whether those aspects could be found in cities. With Bali as the case study, it can be concluded that cinematic aspects such as narrative qualities, spectator qualities, optical qualities, and sonic qualities could be found in cities. By watching rsquo cities as if we were watching movies, we shall too find a heightened spatial awareness of the city. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marsya
"ABSTRAK
Pergerakan anggota komunitas Dancesport menuju ke lokasi latihan dansa, akan menciptakan ruang-ruang yang mana elemen-elemen di dalamnya bersifat interdependen atau saling berhubungan yang akan menggambarkan organisasi spasial. Pola organisasi spasial yang terbentuk dan memiliki variasi spasial akan mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perubahan pola organisasi spasial pergerakan anggota komunitas Dancesport yang dapat berubah dari waktu ke waktu dan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahannya. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif, triangulasi data dan analisis keruangan. Hasil dari penelitian ini diketahui pola organisasi spasial pergerakan anggota komunitas Erwan Yulia Sportdance di Jakarta berbentuk gravitasi titik dan komunitas Dancesport UI di Depok berbentuk gravitasi sistem dan tidak mengalami perubahan bentuk organisasi spasial dari T0 ke T1. Komunitas Yuds Ballroom Dancesport mengalami perubahan bentuk, yaitu dari pola organisasi spasial yang berbentuk gravitasi sistem menjadi kontak titik. Faktor-faktor perubahan bentuk organisasi spasial pergerakan anggota komunitas Dancesport disebabkan oleh adanya perubahan yang karakteristik anggota yang dipengaruhi perubahan motivasi bergabung, variasi usia, tempat tinggal anggota, serta pemilihan moda transportasi. Karakteristik lokasi latihan seperti jenis dan situasi tempat latihan tidak berpengaruh, sedangkan lokasi latihan berpengaruh terhadap perubahan organisasi spasial komunitas Dancesport.

ABSTRACT
The movement of the Dancesport community members toward the location of their dance practice, will create spaces in which the elements in it are interdependent or interconnected that will ultimately describe spatial organization. The spatial organization patterns that are formed, which also has spatial variations, will change over time. This study aims to see changes in the spatial organization pattern of the Dancesport community members rsquo movement that may change over time and the factors that influence the change. The methods used are descriptive analysis, data triangulation and spatial analysis methods. The results of this research show the spatial organization pattern of Erwan Yulia Sportdance community members movement in Jakarta through a gravity point and Dancesport UI community in Depok through a gravity system and no changes of spatial organization shape are found from T0 to T1. Yuds Ballroom Dancesport community undergo changes to its shape, which is the spatial organization pattern converting from a gravity system into a form of contact point. The changes in spatial organization pattern of the Dancesport community members rsquo movement are caused by changes in the members characteristics affected by their motivation and aim to join the community, age variation, place of residence, and selection of modes of transportation. The characteristics of the practice locations such as the type and conditions of the practice site have no effect, while the location of the practice site influences the changes of spatial organization within Dancesport community. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rezky Hariwijaya S. Atmadja
"Pembangunan Kawasan Olahraga Terpadu Jakarta International Stadium di utara Jakarta tetapnya pada Taman BMW di Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok Jakarta Utara mempunyai sejarah yang panjang dalam perjalanan pembangunan kawasan tersebut. Dengan terbangunnya Kawasan Olahraga Terpadu Jakarta International Stadium dengan kapasitas 82.000 penonton yang tergabung dengan area komersial, Jakarta International Stadium tentu akan menimbulkan bangkitan dan tarikan perjalanan yang cukup signifikan, yang nantinya berdampak pada jaringan jalan di sekitar lokasi stadion. Melihat fenomena inilah tidak cukup dengan hanya membangun sarana olahraga saja melainkan JIS sebagai pusat kegiatan baru dengan taraf internasional membutuhkan sarana dan prasarana transportasi untuk menghubungkan wilayah sekitar Stadion JIS maupun dengan pusat kegiatan lainnya. Atas dasar pemikiran inilah saya ingin mengetahui kebijakan, rencana, dan program-program pendukung Kawasan Olahraga Terpadu Jakarta International Stadium. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan dengan analisis deskrptif untuk mengetahui kondisi struktur ruang serta kronologi pembangunan dan analisis spasial untuk mengidentifikasi kondisi aksesibilitas eksisting pada Kawasan Olahraga Terpadu Jakarta International Stadium. Hasil penelitian ini adalah bahwa pengembangan kawasan studi telah sesuai dengan peraturan rencana tata ruang Provinsi DKI Jakarta, dan ditemukan disparitas antara kondisi eksisting dengan rencana pengembangan transportasi karena dalam rencana perencanaan transportasi pada Kecamatan Tanjung Priok dan Kelurahan Papanggo belum mengakomodir terkait pengembangan Kawasan Olahraga Terpadu Jakarta International Stadium.

The construction of the Jakarta International Stadium Integrated Sports Area in the north of Jakarta remains at the BMW Park in Papanggo Village, Tanjung Priok District, North Jakarta has a long history during development of the area. With the construction of the Jakarta International Stadium Integrated Sports Area with a capacity of 82,000 spectators who are members of the commercial area, the Jakarta International Stadium will certainly cause a significant rise and pull in travel, which will have an impact on the road network around the stadium location. Seeing this phenomenon, it is not enough to only build sports facilities, but JIS as a new activity center with an international level requires transportation facilities and infrastructure to connect the area around JIS Stadium andwith other activity centers.  It is on this basis of this idea that I would like to know the policies, plans, and programs supporting the Jakarta International Stadium Integrated Sports Area. This study uses a qualitative approach with descriptive analysis to determine the condition of the spatial structure as well as the chronology of development and spatial analysis to identify the existing accessibility conditions in the Jakarta International Stadium Integrated Sports Area. The result of this study is that the development of the study area is in accordance with the regulations of the DKI Jakarta Provincial spatial plan, and a disparity was found between the existing conditions and the transportation development plan because the transportation planning plan in Tanjung Priok District and Papanggo Village has not accommodated related to the development of the Jakarta International Stadium Integrated Sports Area."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stefanus
"ABSTRAK
Studi ini bertujuan untuk mengindentifikasi dan memodelkan faktor-faktor yang
mempengaruhi pembelian musik digital secara legal. Faktor-faktor yang
digunakan pada penelitian ini adalah faktor kenyamanan, norma subjektif, harga,
metode penyampaian, varietas, triabilitas, dan risiko yang diterima. Pemodelan
faktor-faktor ini dilakukan dengan metode Structural Equation Model (SEM).
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa faktor-faktor tersebut secara positif
mempengaruhi pembelian musik digital secara legal

ABSTRACT
The purpose of this study is to identify and model the factors that influence
Consumer in purchase digital music. Factors used in this study are Convenience,
Subjective Norm, Price, Delivery Mode, Variety, Triability, dan Perceived Risk.
Modeling method for these factors is Structural Equation Model (SEM). As a
result, all the factors have a positif value and influence the consumer in purchase a
digital music.
"
2016
S62977
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maharani Divaningtyas
"Media sosial telah berkembang secara signifikan dalam bagaimana merek menjaga citra mereka dan memenuhi tuntutan konsumen. Media sosial adalah sumber data besar yang mengumpulkan dan menganalisis data dari berbagai jejaring sosial seperti Instagram dan Twitter. Data besar dapat membantu memahami bagaimana pelanggan memilih untuk terlibat, siapa mereka, dan apa yang mereka inginkan. Namun, merek-merek mewah pada awalnya ragu-ragu untuk mengadopsi kehadiran online atau teknologi semacam itu karena risiko nilai inti mereka akan keunikan, kelangkaan, keaslian, dan eksklusivitas. Akibatnya, penelitian tentang keterlibatan merek-merek mewah di media sosial terbatas. Berdasarkan survei terhadap 747 konsumen merek mewah di Inggris Raya, yang mengikuti empat kategori merek mewah yang dipelajari di media sosial, studi tersebut mengembangkan model persamaan struktural yang membantu menutupi kesenjangan dalam penelitian sebelumnya tentang keterlibatan media sosial. Studi ini secara eksplisit menyoroti hubungan antara penyebab keterlibatan media sosial dan pengaruhnya (ekuitas merek). Menurut penelitian, ekspresi diri merek secara signifikan memengaruhi keterlibatan media sosial dengan merek-merek mewah. Studi ini juga mengungkapkan bahwa interaksi merek konsumen memiliki efek menguntungkan yang kuat pada ekuitas merek serta tiga aspek utama: kesadaran merek, loyalitas merek, dan citra merek.

Social media has grown significantly in how brands maintain their image and meet consumer demands. Social media is a big data source that collects and analyzes data from various social networks such as Instagram and Twitter. Big data can help understand how customers choose to engage, who they are, and what they want. However, luxury brands were initially hesitant to adopt an online presence or such technology because of the risks to their core values of uniqueness, scarcity, authenticity, and exclusivity. As a result, research on the social media engagement of luxury brands is limited. Based on a survey of 747 luxury brand consumers in the United Kingdom, who follow the four categories of luxury brands studied on social media, the study developed a structural equation model that aids in covering up gaps in earlier research on social media engagement. The study explicitly highlights the connections between social media engagement causes and their effects (brand equity). According to the study, brand self-expressiveness significantly impacts social media engagement with luxury brands. The study also reveals that consumer brand interaction has a strong beneficial effect on brand equity as well as the three primary aspects: brand awareness, brand loyalty, and brand image.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Nur Annisa
"Sarana pendidikan merupakan perlengkapan sekaligus penopang yang menjadi bagian penting dalam kemajuan dunia pendidikan. Terbatasnya ketersediaan lahan dalam pendirian sekolah di perkotaan, disebabkan oleh pesatnya pembangunan pada berbagai sektor sehingga menyebabkan kondisi lingkungan sekolah yang beragam dan terjadi di SMA Negeri di kota Bogor. Beberapa lokasi SMA Negeri di kota Bogor berada pada lokasi yang kurang sesuai sebagai area yang semestinya dapat memberikan suasana kondusif yang dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran dan berpotensi menimbulkan kebisingan. Penelitian ini dilakukan di 10 lokasi SMA Negeri di kota Bogor dengan variabel penelitian yakni sebaran sekolah, jarak dengan jalan raya dan fasilitas, kepadatan penduduk dan tingkat kepemilikan kendaraan di sekitar lokasi sekolah. Hasil pengukuran tingkat kebisingan di lingkungan sekolah digunakan dalam menganalisis dampak kebisingan tersebut terhadap siswa sekolah, dengan banyaknya responden pada setiap sekolah sebanyak 64 siswa menggunakan teknik kuesioner skala likert yang berisi pengetahuan siswa terhadap kebisingan, gangguan komunikasi, gangguan emosional, dan gangguan konsentrasi, dan hasilnya tingkat kebisingan tertinggi berada pada sekolah di lingkungan pusat kota dan area terbangun, yaitu SMA Negeri 1 kota Bogor, SMA Negeri 3 kota Bogor dan SMA Negeri 9 kota Bogor, adapun siswa yang teridentifikasi mengalami dampak kebisingan tertinggi berupa gangguan komunikasi dan gangguan emosional dirasakan oleh siswa SMA Negeri 1 kota Bogor, dan gangguan konsentrasi tertinggi dirasakan oleh siswa SMA Negeri 5 dan SMA Negeri 9 kota Bogor.

Educational facilities serve as essential equipment and support that play a crucial role in the advancement of the education sector. Limited land availability for school establishment in urban areas is a result of rapid development across various sectors. This leads to diverse environmental conditions in schools, particularly in State High Schools located in the city of Bogor. Several public high school locations in Bogor are situated in areas that are unsuitable for providing a conducive learning atmosphere due to potential noise disturbances. This study was conducted across 10 public high school locations in Bogor, focusing on variables such as school distribution, proximity to roads and facilities, population density, and surrounding vehicle ownership levels. The study aims to analyze noise levels in school environments and their impact on students. The research involved 64 students from each school, using a Likert scale questionnaire to assess students' awareness of noise, communication disruptions, emotional disturbances, and concentration disorders.The findings reveal that the highest noise levels are observed in schools located in central and densely populated areas, namely SMA Negeri 1 Bogor City, SMA Negeri 3 Bogor City, and SMA Negeri 9 Bogor City. High school students from SMA Negeri 1 Bogor City reported experiencing the highest impact of noise in terms of communication disruptions and emotional disturbances. Additionally, students from SMA Negeri 5 and SMA Negeri 9 Bogor City reported the highest levels of concentration disturbances."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Urfi Setiawan Fudaili
"Artikel ini membahas mengenai perilaku konsumtif di media sosial melalui kajian atas gaya busana seorang selebritas, dalam hal ini penyanyi Syahrini di media Instagram. Di era postmodern seperti saat ini, perilaku konsumeris yang dilakukan oleh masyarakat konsumen sudah jamak terjadi, yang pada akhirnya berujung pada fenomena gaya hidup konsumerisme. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan konsep masyarakat konsumeris yang dikemukakan oleh Jean Baudrillard. Syahrini, sebagai seorang selebritas, dengan memanfaatkan media sosial Instagram tidak lagi hanya mengonsumsi produk-produk mewah miliknya tersebut, melainkan mengonsumsi citra yang ditawarkan oleh produk-produk tersebut. Ia tidak lagi mengonsumsi objek hanya karena kegunaan atau fungsi dari suatu objek konsumsi, melainkan karena citra atau tanda dari objek tersebut.

This article discusses about consumer behavior in social media by analyzing a celebrity’s fashion, in this case Indonesian pop singer Syahrini in Instagram. In this post-modern era, consumer behavior conducted by the consumer society is happening, which ultimately led to the phenomenon of concumerism lifestyle. This research conducted by using the concept of consumer society by Jean Baudrillard. Syahrini, as a celebrity, by utilizing social media Instagram, not only consumes her luxury products, but also consumes the image that is offered by the products. She is no longer consuming an object simply because of the usability or functionality of consumption’s object, but because of its image or its sign.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>