Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 184135 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Farah Fadhila
"Penelitian ini membahas efek program pendampingan dengan fitur pembekalan transformasi digitalisasi usaha terhadap performa ketahanan pendapatan dan penyerapan tenaga kerja UMKM binaannya, studi kasus Program JakPreneur DKI Jakarta. Tahun observasi yang digunakan adalah tahun 2017 hingga 2021, menguji ketahanan usaha mereka dari segi waktu dan tantangan krisis ekonomi akibat pandemi. Data kelompok treatment menggunakan data primer 31 responden UMKM binaan JakPreneur di bawah Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) yang sudah bergabung dengan program sejak tahun 2017 akhir atau 2018, tanpa batasan aspek demografi. Data kelompok kontrol menggunakan SAKERNAS 2017-2021. Model analisis untuk menguji efek treatment terhadap ketahanan pendapatan adalah Mahalanobis Distance Matching (MDM), sedangkan efek terhadap penyerapan tenaga kerja menggunakan model regresi logistik ordinal. Hasil yang ditemukan adalah kelompok treatment memiliki performa pendapatan yang lebih rendah namun sebaliknya, justru lebih mampu mempertahankan jumlah tenaga kerjanya dibandingkan dengan kelompok kontrol. Rendahnya pendapatan mereka disinyalir sebagai akibat dari keterbatasan kemampuan dalam menerapkan hasil pendampingan ke dalam konteks usaha mereka, spesifiknya dalam aspek digitalisasi usaha dan pencatatan keuangan. UMKM binaan JakPreneur juga terbukti lebih menyukai pilihan mempertahankan jumlah tenaga kerja walau harus mengorbankan profit dan aset mereka dalam kondisi guncangan ekonomi.

This research discusses the effect of the mentoring program with business digitization provisioning features on the performance of income security and employment of the MSME assisted by it, a case study of JakPreneur program. The observation year used is from 2017 to 2021, testing the resilience of their business in terms of time and the challenges of the economic crisis due to the pandemic. The treatment group data uses primary data from 31 respondents of JakPreneur-assisted MSMEs under Suku Dinas PPKUKM who have joined the program since late 2017/2018. Control group data uses SAKERNAS 2017-2021. The effect of treatment on income resilience was tested by Mahalanobis Distance Matching (MDM), while the employment variable was tested by ordinal logistic regression. Results found that the MSMEs assisted by JakPreneur had lower income performance, but on the other hand they were more resilient in maintaining their workers compared to the control group. Their low income is allegedly the result of their ability limitations to apply mentoring results on their business, specifically in the business digitization and financial records aspects. MSMEs assisted by JakPreneur have also proven to prefer maintaining their workers even if they must sacrifice their profits and assets."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Ulfa Riani
"UMKM mendorong masyarakat untuk memberdayakan diri mereka sendiri dengan berinovasi dalam berbisnis dan mendorong lapangan pekerjaan mereka sendiri. Menyadari hal ini, pemerintah DKI Jakarta membuat program Jakpreneur untuk memberdayakan UMKM. Program ini berjalan merata di DKI Jakarta, termasuk Jakarta Selatan. Untuk melihat sejauh mana tingkat efektivitas dari program ini, penelitian ini akan melihat dari kegiatan-kegiatan Jakpreneur yaitu Pelatihan, Perizinan, Pemasaran, Pelaporan Keuangan, dan permodalan.. Penelitian akan dilakukan dengan melakukan regresi pada setiap kegiatannya menggunakan difference-in-difference (DID) yang kemudian menggunakan propensity score matching serta menggunakan Omset usaha sebagai tolak ukur keberhasilan usaha. Hasil penelitian menunjukkan program ini terbukti memberikan dampak positif terhadap peningkatan omset UMKM, walaupun program ini memiliki kendala keterbatasan anggaran dan kuota peserta membatasi dampak program. Rekomendasi dari penelitian ini mencakup perlunya keberlanjutan dari program ini karena memberikan dampak positif serta melakukan peningkatan anggaran, khususnya untuk kegiatan yang memiliki dampak signifikan seperti permodalan. Selain itu, evaluasi berkelanjutan diperlukan untuk memastikan bahwa program ini terus memberikan manfaat optimal kepada peserta.

MSMEs encourage the community to empower themselves by innovating in business and creating their own job opportunities. Recognizing this, the Jakarta Provincial Government launched the Jakpreneur program to empower SMEs. This program is implemented across Jakarta, including South Jakarta. To assess the effectiveness of this program, this research will focus on the activities of Jakpreneur, which include Training, Licensing, Marketing, Financial Reporting, and Capital. The study will employ regression analysis on each activity using a difference-in-difference (DID) approach, followed by propensity score matching, with business turnover used as a measure of business success. The results of the study show that this program has a positive impact on increasing SME turnover, although it faces challenges such as budget constraints and participant quotas that limit its impact. Recommendations from this study include the need for the continuity of this program due to its positive impact, along with an increase in budget, particularly for activities that have a significant impact, such as capital. Additionally, ongoing evaluation is necessary to ensure that the program continues to provide optimal benefits to participants."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifqi Hilmiawan
"Kemiskinan yang terjadi di Indonesia masih menjadi permasalahan, terlebih lagi seluruh negara tak terkecuali Indonesia baru saja melewati masa pandemi. Dengan situasi tersebut, pemerintah melakukan pemulihan ekonomi nasional melalui pengembangan UMKM. Pelaku UMKM diharapkan bisa memanfaatkan peluang yang dipergunakan untuk mengembangkan usaha sehingga mampu meningkatkan taraf kehidupan termasuk pada saat mengalami hambatan. Salah satu cara dalam pengembangan UMKM adalah dengan melindungi kekayaan intelektual yang dimiliki. Kekayaan intelektual menjadi modal inovasi untuk menghasilkan keuntungan bisnis, menghindara persaingan usaha tidak sehat, pelindungan konsumen, dan factor pendorong pemulihan ekonomi secara regional dan nasional. Dengan potensi kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia yang tinggi, maka perlu adanya proteksi berupa perlindungan kekayaan intelektual yang juga menjadi perhatian pemerintah Indonesia. Dalam hal ini, untuk mewujudkan perlindungan kekayaan intelektual perlu adanya tingkat partisipasi pelaku UMKM yang tinggi. Untuk mengidentifikasi Tingkat partisipasi pelaku UMKM, terdapat faktor-faktor penting yang memengaruhi partisipasi yang perlu diukur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis Tingkat partisipasi pelaku UMKM dalam mendaftarkan merek dagang melalui program Jakpreneur di Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan positivist dengan metode survey dan studi kepustakaan. Penelitian ini melibatkan 55 responden yang merupakan pelaku UMKM di wilayah kecamatan Kebayoran Baru. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Tingkat partisipasi pelaku UMKM terhadap pendaftaran merek di Kecamatan Kebayoran baru sudah tinggi jika diukur dengan model CLEAR Model of Participation.

Poverty in Indonesia remains a significant issue, especially as the country, like the rest of the world, has recently emerged from the pandemic. In response to this situation, the government has implemented a national economic recovery program through the development of Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs). MSME actors are expected to take advantage of available opportunities to develop their businesses, thereby improving their standard of living, even when facing obstacles. One approach to MSME development is by protecting their intellectual property. Intellectual property serves as an innovation asset to generate business profits, avoid unfair competition, protect consumers, and act as a driver for regional and national economic recovery. Given the high contribution potential of MSMEs to Indonesia's economy, there is a need for protection in the form of intellectual property rights, which has also become a focus of the Indonesian government. To realize intellectual property protection, high participation levels among MSME actors are essential. Identifying the participation levels of MSME actors requires measuring key influencing factors. This study aims to analyze the participation levels of MSME actors in registering trademarks through the Jakpreneur program in Kebayoran Baru District, South Jakarta. This research adopts a positivist approach, utilizing survey methods and literature studies. The study involved 55 respondents who are MSME actors in the Kebayoran Baru district. The findings indicate that the participation level of MSME actors in trademark registration in Kebayoran Baru is high, as measured using the CLEAR Model of Participation."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alif Salsabila Katya
"Kehadiran pandemi Covid-19 secara tidak langsung telah membawa dampak bagi sektor UMKM di seluruh wilayah Indonesia. Tidak terkecuali di Provinsi DKI Jakarta sebagai pusat perekonomian Indonesia, dimana dengan adanya kebijakan pembatasan ruang gerak masyarakat mendorong perubahan pada pola perilaku masyarakat dalam melakukan aktivitas sosial-ekonomi. Akibat dari hal tersebut banyak sektor UMKM yang mengalami penutupan usaha karena tidak mampu mentransformasikan usaha mereka ke dalam ekosistem digital. Kolaborasi lintas sektor menjadi salah satu upaya dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui program JakPreneur dalam menangani urgensi untuk mendigitalisasikan UMKM. Adapun penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses kolaboratif dan faktor-faktor yang memengaruhi collaborative governance itu sendiri dengan menggunakan konsep collaborative governance yang dikemukakan oleh Ansell & Gash (2008). Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivist dengan metode wawancara mendalam sebagai sumber data primer dan studi kepustakaan sebagai sumber data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolaborasi yang terjalin pada program JakPreneur untuk mendigitalisasikan UMKM telah memenuhi semua dimensi dari teori yang dikemukakan oleh Ansell & Gash (2008). Dalam hal ini, program JakPreneur tidak hanya memfasilitasi proses digitalisasi UMKM, melainkan turut membina pelaku UMKM untuk meningkatkan nilai tambah dari usaha mereka. Namun demikian, terdapat temuan peneliti yang menjadi hambatan, seperti adanya potensi miskomunikasi, sosialisasi program belum optimal, hingga tingkat penyerapan informasi dari pelaku UMKM yang tergolong rendah.

The presence of the Covid-19 pandemic has indirectly had an impact on the MSME sector throughout Indonesia. The DKI Jakarta Province is no exception, as the center of the Indonesian economy, where the policy of restricting people's movement space encourages changes in people's behavior patterns in carrying out socio-economic activities. As a result of this, many MSME sectors experienced business closures because they were unable to transform their businesses into a digital ecosystem. Cross-sector collaboration is one of the efforts of the DKI Jakarta Provincial Government through the JakPreneur program in dealing with the urgency to digitize MSMEs. This study aims to analyze the collaborative process and the factors that influence collaborative governance itself by using the concept collaborative governance proposed by Ansell & Gash (2008). This study used post-positivist approach with in-depth interviews as the primary data source and literature study as a secondary data source. The results showed that the collaboration that exists in the JakPreneur program to digitize MSMEs has fulfilled all the dimensions of the theory proposed by Ansell & Gash (2008). In this case, the JakPreneur program not only facilitates the process of digitizing MSMEs, but also helps develop MSME actors to increase the added value of their businesses. However, there are research findings that become obstacles, such as the potential for miscommunication, program socialization is not optimal, also the level of absorption of information from MSME actors is relatively low."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Diah Sari
"Skripsi ini membahas faktor-faktor yang Memengaruhi rendahnya partisipasi pegawai dalam program Knowledge Lynx di Direktorat Pengelolaan Sistem Informasi di Bank Indonesia di DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian yang didapat menunjukan bahwa terdapat enam faktor yang Memengaruhi partisipasi pegawai dalam program Knowledge Lynx di Direktorat Pengelolaan Sistem Informasi Bank Indonesia di DKI Jakarta yaitu faktor tidak adanya reward and punishment dalam pelaksanaan program, faktor adanya pemberlakuan program lain yang lebih menarik, faktor keterbatasan sumber daya manusia, faktor kurangnya sosialisasi program, faktor pegawai yang belum terbiasa melakukan knowledge sharing, faktor tidak adanya standar penulisan dalam program K-Lynx, faktor tampilan menu yang tidak mudah dipahami, serta faktor Community of Practice yang belum berfungsi dengan baik.

The focus of this study is the factors that influence the low employee participation in Knowledge Lynx program in the Directorate of Information Systems Management at Bank Indonesia in DKI Jakarta. This study uses a qualitative research approach with the type of descriptive research. The results obtained show that there are six factors that influence employee participation in Knowledge Lynx program in the Directorate of Information Systems Management at Bank Indonesia in DKI Jakarta. Those factots are the lack of reward and punishment in the implementation of the program, the appearance of similar program that is more interesting, the constrains of human resource, the lack of program socialization, the employees have not been accustomed to knowledge sharing, the absence of standardized writing in Knowledge Lynx program, the display menu is not easy to understand, and the Community of Practice has not been functioned properly."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Rias Aviolitha
"Ekonomi digital di DKI Jakarta merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan mengingat kemajuan teknologi berkembang sangat pesat. Maka, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mewujudkan ekonomi digital di DKI Jakarta adalah dengan melakukan kolaborasi antar sektor yang dapat dilihat pada smart economy dalam Jakarta Smart City melalui program JakPreneur. Peneliti menggunakan konsep collaboration dynamics (Emerson dan Nabatchi, 2015) yang memiliki tiga dimensi utama, yaitu principled engagements, shared motivation, dan capacity for joint action. Metode dalam penelitian ini adalah post-positivist dengan menggunakan wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap dimensi memiliki keterikatan dan merupakan siklus yang berulang sehingga mulai dari prinsip awal hingga keputusan dan/atau tindakan yang hendak diambil adalah hasil kesepakatan bersama para aktor yang terlibat. Collaboration dynamics juga menggambarkan bahwa dimensi pada principled engagements para aktor saling menyamakan tujuan sebelum akhirnya dituangkan pada Perjanjian Kerja Sama (PKS). Kemudian pada dimensi shared motivation para aktor saling proaktif dalam membangun modal sosial melalui PKS yang menjadi arahan dari pelaksanaan kolaborasi. Sedangkan pada dimensi capacity for joint action para aktor saling mempertahankan kinerja kolaborasi yang mana akan memperkuat dimensi-dimensi lainnya. Meskipun memiliki banyak perbedaan dalam berkolaborasi, para aktor dapat mengatasi permasalahan melalui komunikasi yang intensif dan evaluasi berkala.

Digital economy in DKI Jakarta is one of the importance aspect that need to be concerned due the technology advances has developed very fast. Thus, one of certain ways to manifesting the digital economy in DKI Jakarta is by collaborate in any sectors that can be seen in the smart economy of Jakarta Smart City through the JakPreneur program. Researcher used the concept of collaboration dynamics (Emerson and Nabatchi, 2015) that has three main dimensions, namely principled engagements, shared motivation, and capacity for joint action. Researcher used post-positivist paradigm for research methods by using in-depth interviews and literatures study. The result of this research showed that each dimensions has an attachment and is a recurring cycle so starting from the initial principleds to the decisions and / or actions that might be taken are the result of mutual agreement of the involved actors. Collaboration dynamics also described in principled engagements dimension each actors equalize their goals before finally pouring it into the Cooperation Agreement (PKS). Then in shared motivation dimension each actors mutually proactive to build the social principal through the PKS which is the direction of the implementation of the collaboration. While in capacity for joint action dimension, each actors mutually maintain collaboration performance which will strengthen the other dimensions.Though there are a lot of variety in collaboration, each actors can overcome the problem through the intensive communication and by periodical evaluation."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Dyahagitha Kusumawardhani
"Skripsi ini membahas mengenai perkenalan program e-government yang dilakukan pemerintah kepada masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Humas Pemprov DKI Jakarta dalam menyosialisasikan Program Jakarta Smart City serta mengetahui pendapat dari masyarakat Jakarta mengenai program ini. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang menggunakan metode wawancara mendalam kepada informan sebagai metode pengambilan data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Humas Pemprov DKI Jakarta berperan sebagai back-up management dalam sosialisasi Jakarta Smart City sesuai tugas dan fungsinya. Penelitian ini menyarankan bahwa humas memiliki peran penting dalam sosialisasi sehingga humas diperlukan untuk dapat memberikan saran kepada pembuat kebijakan. Selain itu, humas perlu menggunakan media, baik konvensional maupun internet, yang lebih beragam agar dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

This thesis discuss about introduction of e-government program held by the government for the citizens. The purpose of this research is to know the role of DKI Jakarta Provincial Government Public Relations on the socialization of Jakarta Smart City Program and to know the opinion of the Jakarta citizens regarding this program. This research is a descriptive qualitative research using in-depth interview on the informants as the method in collecting data.
The result of this research shows that DKI Jakarta Provincial Government Public Relations have done a good role as back-up management in socialization Jakarta Smart City according to their duties and functions. This research suggests that public relations have an important role in socialization so that public relations have to be able to give recommendations to the policy makers. Furthermore, public relations need to use various types of media, whether conventional or Internet, in order to reach the whole citizens.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S63218
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Choirunnisak Fauziati
"Smartphone Addiction menjadi tantangan yang besar bagi orang tua di masa sekarang Hal ini karena smartphone telah menjadi perangkat media yang paling sering diakses dan seolah tak terpisahkan dari kehidupan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Mediasi Orang Tua, Motivasi, dan Gratifikasi terhadap Smartphone Addiction pada anak. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan teknik pengambilan sampel probability proportionate to size (PPS) yang melibatkan 400 responden anak usia 9-16 (siswa SD-SMP) di DKI Jakarta. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor pendorong terjadinya Smartphone Addiction pada anak di DKI Jakarta adalah : Motivasi (conformity, perceived enjoyment, pastime) dan Gratifikasi (mood-sensory regulations gratifications dan realism gratification). Sedangkan faktor pelindung terjadinya Smartphone Addiction pada anak adalah Mediasi Orang Tua (active mediations dan restrictive-monitoring mediation).

Smartphone addiction is a big challenge for today’s parenting, since smartphones have become inseparable from children's lives and have become the most frequently accessed media by children. This research aims to determine the effects of Parental Mediation, Motivation, and Gratification on children’s smartphone addiction. A total of 400 children aged 9-16 (elementary-junior high school students) in DKI Jakarta were selected by a probability proportionate to size (PPS) sampling technique where they completed an online survey questionnaire. Multivariate analysis results showed that the driving factors for children’s smartphone addiction are: Motivation (conformity, perceived enjoyment, pastime) and Gratification (mood-sensory regulations gratifications and realism gratifications). On the other hand, the protective factor for children’s smartphone addiction is Parental Mediation (active mediations and restrictive-monitoring mediation)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Soegeng Wahyuniarti
"ABSTRAK
Pemerintah berkewajiban menyediakan sarana akses telekomunikasi di daerah
yang dianggap tidak “profit oriented” oleh industri telekomunikasi, yang dikenal
dengan Kewajiban Pelayanan Universal (KPU). Untuk memenuhinya, BP3TI
diberikan amanat untuk melakukan pengelolaan terhadap penyediaan jasa akses
KPU/USO di daerah perdesaan, terpencil dan pulau terluar. Program ini dapat
dikatakan sebagai produk inovasi yang memberikan solusi bagi masyarakat. Agar
dikenal luas, maka BP3TI sebagai organisasi pemerintah perlu melakukan
pemasaran sosial yang bertujuan untuk melakukan perubahan perilaku masyarakat
menjadi lebih baik. Tujuan pemasaran sosial, sejalan dengan tujuan difusi inovasi
yang memungkinkan terciptanya adopsi terhadap produk inovasi. Sehubungan hal
tersebut, dibutuhkan penerapan prinsip bauran pemasaran (marketing mix) serta
penggunaan Integrated Marketing Communication (IMC) dalam melakukan difusi
inovasi dengan mendorong keputusan untuk menerima inovasi. Penelitian
kualitatif ini berupaya menggambarkan bentuk bauran pemasaran sosial
(marketing mix) serta pelaksanaan IMC yang dilakukan oleh BP3TI dalam proses
difusi inovasi program jasa akses KPU/USO. Dari penelitian ini terlihat bahwa
pemenuhan prinsip bentuk bauran pemasaran sosial (marketing mix) serta
pelaksanaan IMC telah sesuai dengan proses difusi inovasi sehingga mampu
mendorong adanya proses keputusan inovasi (the innovation-decision process).

ABSTRACT
The government is obliged to provide the means of telecommunications access in
the areas which are considered unproductive by the telecommunications industry,
which are known as universal service obligation (USO). In order to fulfill it,
BP3TI was given the mandate to manage USO in rural, remote and outer islands.
This program can be regarded as the product of innovations that provide solutions
for the community. In order to be widely known, BP3TI as government
organizations need to conduct social marketing programs which aims to change
people's acceptance toward the programs. The objectives of social marketing are
in tune with the goal of diffusion of innovations which lead to an adoption of
innovation. Therefore, it requires the implementation of the principles of the
marketing mix and Integrated Marketing Communication (IMC) in conducting the
diffusion of innovations by urging the acceptance of innovation. The purpose of
this study is to describe the social marketing mix principles and the
implementation of IMC by BP3TI in the process of diffusion of innovation for
USO. The findings in this study shows that the fulfillment of the principles of
social marketing mix as well as the implementation of IMC has succed to
encourage the innovation decision process."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42142
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Viensa Pradipta
"Kemajuan pesat di bidang teknologi mobile dan devices telah membuat mobile banking menjadi sangat penting dalam mobile commerce dan jasa finansial di Indonesia. Menggunakan innovation diffusion theory dan knowledge-based trust, penelitian ini mengembangkan sebuah model penelitian untuk menganalisis pengaruh dari innovation attributes (perceived relative advantage, ease of use dan compatibility) dan knowledge-based trust (perceived competence, benevolence dan integrity) terhadap attitude dan behavioral intention untuk menggunakan mobile banking. Berdasarkan survei dari 150 orang responden, penelitian ini menggunakan pendekatan Structural Equation Modeling (SEM) untuk menginvestigasi model penelitian. Hasil pengolahan data mengindikasikan jika perceived compatibility, competence, benevolence and integrity secara signifikan mempengaruhi attitude, dimana secara langsung mempengaruhi behavioral intention untuk menggunakan mobile banking.

Rapid advances in mobile technologies and devices have made mobile banking increasingly important in mobile commerce and financial services in Indonesia. Using innovation diffusion theory and knowledge-based trust literature, this study develops a research model to examine the effect of innovation attributes (perceived relative advantage, ease of use and compatibility) and knowledge-based trust (perceived competence, benevolence and integrity) on attitude and behavioral intention about using (or continuing to use) mobile banking across customers. Based on a survey of 150 participants, this study uses a structural equation modeling approach to investigate the research model. The results indicate that perceived compatibility, competence, benevolence and integrity significantly influence attitude, which in turn lead to behavioral intention to using (or continue-to-use) mobile banking."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44520
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>