Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 206900 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wendy Primadhani
"Latar Belakang : Gangguan fungsi defeksi, yang diketahui sebagai sindrom Low Anterior Resection (LARS) menjadi masalah utama paska pembedahan kanker rektum yang akan berpengaruh pada kualitas hidup. Studi ini bertujuan untuk menngetahu insidens LARS pada pasien paska prosedur preservasi sfingter ani dan faktor- faktor yang mempengaruhi LARS.
Metode : Pasien kanker rektum yang menjalani eksisi total mesorektal dan anastomosis colorectal selama periode 2017-2018 berpartisipasi dalam pengisian kuesioner LARS. Parameter klinis yang dianalisis dan untuk perbandingan fisiologi anorektal antara mayor LARS dan no LARS atau minor LARS menggunakan pengukuran biofeedback.
Hasil: Studi ini melibatkan 40 pasien, mayor LARS didapatkan pada 42,5% pada pasien yang menjalani low anterior resection (LAR). Radioterapi preoperatif dan level anastomosis berhubungan dengan major LARS dengan odd ratio 0,1 (95% CI : 0,02- 0,49) and 0,07 (95% CI 0,01- 0,39). Dilakukan penghitungan luasan dibawah kurva (AUC) dengan cara receiver operating characteristic (ROC) sebesar 0,77 dan didapatkan titik potong level anastomosis di 5 cm dengan nilai ramal negative 88,23%. Pengukuran biofeedback menunjukkan perbedaan signifikan pada tekanan anal istirahat (resting anal pressure) dan tekanan kontraksi maksimal (maximal squeeze pressure) diperkirakan terjadi gangguan pada fungsi sfingter dan terapi preoperatif berperan untuk terjadinya LARS.
Kesimpulan: LARS merupakan masalah signifikan yang diteukan pada hampir sepertiga pasien kanker rektum paska pembedahan. Resiko terkena mayor LARS meningkat dengan adanya terapi preoperatif dan rendahnya level anastomosis.

Background : Defective defecation n function, also known as low anterior resection syndrome (LARS), is common problem after surgical treatment of rectal cancer that has a detrimental effect on quality of life. This study aimed to look for the incidence of LARS in patients whose native rectum could not be kept and determine factors influencing major LARS.
Methods : Retal cancer patients who underwent tumor removal with mesorectal excision and colorectal anastomosis during the years 2017-2018 were asked to participate a structured interview using the verified version of the LARS questionnaire. Clinical parameters were analyzed and anorectal physiology was compared between those with major LARS and those without LARS by biofeedback measurement.
Results : This study included 40 patients ,major LARS was found at 42,5% in those who underwent low anterior resection , which incidence 22% than other group. Preoperative radiotherapy and level of the anastomosis associated with major LARS at an odd ratio 0,1 (95% CI : 0,02- 0,49) and 0,07 (95% CI 0,01- 0,39). The receiver operating characteristic curve showed an area under the curve of 0,77. The cut-off anastomotic level was at 5 cm, which gave a negative predictive value of 88,23%. Biofeedback measurement showed a significant difference in the resting anal pressure and maximal squeeze pressure, which suggests that dearrangement in sphincteric function and preoperative therapy may contribute to the LARS.
Conclusion : LARS is significant problem found in about one third of rectal patients after surgery. Risk of having major LARS increases with preoperative treatment and lower anastomotic level.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hutahaean, Serri
"ABSTRAK
Kepala ruang berkontribusi dalam pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi PPI di ruang rawat, tetapi kenyataannya masih belum melakukan peran dan fungsinya dalam PPI. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penguatan peran dan fungsi karu terhadap pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi di Rumah Sakit RS . Metoda yang digunakan adalah dengan desain kuasi eksperimen. Responden terdiri dari 5 kepala ruang, dan 34 perawat pelaksana dari kelompok intervensi dan kontrol. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang signifikan penguatan peran dan fungsi karu terhadap kepatuhan pelaksanaan PPI antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol p 0,03; ? 0,05 . Rekomendasi Penguatan peran dan fungsi karu diharapkan mendapatkan dukungan dari manajemen keperawatan, kepala ruang dan pelaksana pelayanan untuk meningkatkan kepatuhan perawat terhadap pelaksanaan PPI sebagai dasar meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di RS.

ABSTRACT
The head nurses should contribute to the implementation of prevention and infection control PPI in the ward, but in reality still has not performed its role and function in PPI. This study aims to determine the effect of strengthening the role and function of head nurses on the implementation of infection prevention and control in hospitals RS . The method used is Quasi experiment design. Respondents consisted of 5 headsnurse, and 34 nurses from the intervention and control group. The result of the research shows that there is a significant influence of the strengthening of role and function of head nurseson compliance of PPI implementation p 0,03 0,05 . Recommendations Strengthening the role and function of head nurses is expected to get support from the management of nursing, head nurses and implementing services to improve the compliance of nurses to the implementation of PPI as a basis to improve the quality of nursing services in hospitals."
2017
T47667
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lenggo Geni Sari
"Infeksi yang berhubungan dengan perawatan kesehatan atau infeksi yang diperoleh dalam perawatan kesehatan adalah efek samping yang paling umum dalam penyediaan layanan kesehatan di seluruh dunia. Rumah sakit bertujuan untuk memberikan perlindungan bagi keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan rumah sakit dan sumber daya manusia di rumah sakit dan meningkatkan kualitas dan mempertahankan standar layanan rumah sakit. Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) adalah upaya untuk memastikan perlindungan setiap orang dari kemungkinan tertular infeksi dari sumber- sumber publik dan saat menerima layanan kesehatan di berbagai fasilitas kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi program pencegahan dan pengendalian infeksi di RSUP Persahabatan Jakarta. Desain penelitian adalah kualitatif dengan menggunakan metode wawancara mendalam terstruktur, telaah dokumen serta observasi dengan memakai lembaran observasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sumber Daya Manusia masih kurang, sarana dan prasarana belum berkesinambungan dibeberapa unit layanan, kepatuhan kebersihan tangan di kalangan peserta didik masih rendah, laporan mengenai infeksi daerah operasi masih belum optimal dan pencatatan serta pelaporan kegiatan program PPI belum disampaikan ke Kementerian Kesehatan.
Implementasi program PPI di rumah sakit membutuhkan dukungan SDM, sarana prasarana yang berkesinambungan terutama untuk sarana prasarana kebersihan tangan, edukasi yang intens terhadap peserta didik dan karyawan rumah sakit akan kepatuhan kebersihan tangan dan sistem pencatatan dan pelaporan kegiatan PPI sesuai aturan yang ada.

Infections related to healthcare or infections acquired in healthcare are the most common side effects in the provision of health services worldwide. The hospital aims to provide protection for the safety of patients, the community, the hospital environment and human resources in hospitals and improve the quality and maintain standards of hospital services. Infection Prevention and Control (IPC) is an effort to ensure the protection of everyone from the possibility of contracting infection from public sources and when receiving health services in various health facilities.
The purpose of this study was to analyze the implementation of infection prevention and control in RSUP Persahabatan Jakarta. The research design is qualitative using in-depth structured interview method, document review and observation using observation sheets. The results showed that human resources were still lacking, facilities and infrastructure had not been sustainable in some service units, compliance with hand hygiene among students was still low, reports of infection in operating areas were still not optimal and recording and reporting of PPI activities had not been submitted to the Ministry of Health. The implementation of PPI in hospitals requires the support of human resources, sustainable infrastructure, especially for hand hygiene infrastructure, intense education for students and hospital employees for compliance with hand hygiene and a system for recording and reporting PPI activities according to existing regulations."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52768
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahrul Rahman
"ABSTRAK
Analisis Biaya Pelayanan Diabetes Melitus denganKomplikasi dan faktor penentu inefisiensi penangananDiabetes Melitus di Rawat Inap RSUD Banyuasin Tahun2015Mulai 1 januari 2014 diberlakukannya JKN di rumah sakit maka terjadi perubahansistem pembayaran dari pembayaran secara retrospektif fee for service menjadisistem pembayaran prospektif INA-CBG?s .Direncananakn pada 2019 Indonesiaseluruh penduduk Indonesia terdaftar di BPJS Universal Heath Coverage .Sebagaisalah satu fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah RSUD Banyuasinmempunyai peranan untuk memberikan pelayanan yang berkualitas namun tetapmemperhatikan efisiensi karena makin berkurangnya subsidi pemerintah.Penelitianini bertujuan untuk menganalisis biaya dan mengidentifikasi faktor-faktor penentuinefisiensi layanan Diabetes Melitus Komplikasi sehingga bisa dijadikan pedomanpengendalian biaya dalam melayani pasien.Jenis penelitian ini bersifat analisisdeskriptif dengan menggunakan data primer pengamatan dan wawancara dan datasekunder berupa data dari RSUD Banyuasin tahun 2015.Analisis biaya menggunakanpendekatan Activity Based Costing ABC .Metode ABC untuk mengalokasikan biayadengan mengidentifikasi pemicu biaya cost driver penyebab terjadinya biayalayanan Diabetes Melitus Komplikasi.Hasil penelitian menunjukkan komponen obatpada pelayanan Diabetes Melitus Komplikasi merupakan faktor penentu inefisiensi.Usaha yang dapat dilakukan oleh rumah sakit untuk mengatasi inefisiensi denganpembuatan Panduan Praktek Klinik, Revisi Formularium RS, Klinisi secara konsistenmenggunakan obat e-cataloqKata kunci: Analisis biaya, metode ABC, inefisiensi.

ABSTRACT
Analyzing the cost of services of Diabetes Melitus andidentifying determinant factor in handling diabetes melitus atImpatient at Banyuasin General Hospital RSUD Banyuasi in 2015Since JKN was offiacially administered in general hospital on January 1st, 2014, therehas been changing in hospital administration payment from the restrospective system free for services to the prospective system INA CBG s . It is planned in 2019 thatall the people in Indonesia is registered in BPJS Universal Heath Coverage as oneof the facilities for public healt services provided by Banyuasin general hospital RSUD Banyuasin which ains to provide qualified services, yet still consideringeffiencies due to the lach of the government subsidies. This study aimed to analyzethe cost and identify determinant factor in handling Diabetes Melitus withcomplications, so that it can be a reference to handle the cost in taking care of patientswith Diabetes Melitus. This study applied descriptif analysis which using primarydata observation and interview and secondary data from Banyuasin general hospital RSUD Banyuasin in 2015 meanwhile. The cost analysis was appliyng ActivityBased Costing ABC method. The ABC method was applied to allocated the cost byidentifying the cost driver which was the major cause for cost for financing servicesfor Diabetes Melitus with complication. The result of this study showed that medicalcomponent was the determinant factor of the inefficiencies for Diabetes Melitus withcomplication services. There are many efforts that can be done by the hospital toovercome the ineficiencies, for instance, making quidance for clinical practies,making revision for hospital formulation, and using e cataloq medicine consistentlyKeywords the cost analysis, ABC method, ineficiency."
Universitas Indonesia, 2017
T47596
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tetyana Madjid
"Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi program pencegahan dan pengendalian infeksi di RSUD Tebet melalui pengamatan terhadap tindakan pemasangan infus,mengganti perban, menyuntik dan menangani limbah oleh perawat di ruang rawat inap, juga dicari data tentang karakteristik perawat, kebijakan, sarana dan prasarana, pengawasan serta pelaporan infeksi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif, unit analisis adalah 105 jumlah tindakan.
Hasil menunjukkan sebagian besar dari 4 tindakan telah dilakukan perawat dengan baik, analisis data menggunakan univariat, bivariat, multivariat regresi logistik. Variabel yang paling mempengaruhi tindakan tersebut adalah pelaporan infeksi. Saran untuk rumah sakit memperbaiki struktur organisasi, menugaskan perawat IPCN purna waktu, meningkatkan efektifitas pelatihan.

The focus of this research is identifying infection prevention and control program in Tebet hospital through observation of nursing action on infusion, bandage,injecting and waste management, and identifying nurses characteristics, policies,facilities, monitoring and reporting of infection. This research using qualitative and quantitative approach. Unit analysis of this research is 105 of actions mentioned above by all nurses in the inpatient room.
The results of this study show that most of the actions performed by the nurses were good, analysis with univariat, bivariat and logistic regression of multivariate. The most affecting variables is the reporting of infection. Suggestions for hospitals is to improve organizational structure, assign full timen IPCN nurses and improve training effectiveness.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48640
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisaul Masruroh
"Meningitis kriptokokal merupakan infeksi oportunistik yang umum dijumpai pada pasien dengan Human Immunodeficiency Virus (HIV). Menurunnya sistem kekebalan tubuh mengakibatkan pasien mudah mengalami infeksi patogen, salah satunya jamur Cryptococcus. Peningkatan tekanan intrakranial menjadi salah satu komplikasi dari meningitis kriptokokal yang dapat mengancam keselamatan jiwa. Berbagai intervensi dilakukan untuk mengurangi tekanan intrakranial dan meningkatkan perfusi ke jaringan otak, salah satunya dengan intervensi keperawatan manajemen peningkatan tekanan intrakranial. Studi kasus ini bertujuan untuk mengalisis asuhan keperawatan pada pasien meningitis kriptokokal dengan intervensi manajemen peningkatan tekanan intrakranial. Pasien berjenis kelamin perempuan, usia 26 tahun dengan HIV tahap akhir dan infeksi Cryptococcus pada lapisan meninges. Desain penelitian yang digunakan adalah analisis literatur. Intervensi dilakukan selama 5 hari yang terdiri dari tindakan mandiri keperawatan dan kolaborasi. Hasil intervensi memperlihatkan bahwa integrasi antara intervensi mandiri keperawatan dan kolaborasi dapat memberikan dampak yang baik bagi pasien yang ditunjukkan dengan adanya perbaikan prognosis pada pasien. Oleh karena itu, studi kasus ini dapat dijadikan acuan praktik keperawatan pada pasien meningitis kriptokokal dengan masalah peningkatan tekanan intrakranial.

Cryptococcal meningitis is a common opportunistic infection in patient with Human Immunodeficiency Virus (HIV). The decrease in the immune system cause patient susceptible to pathogen infection, such as Cryptococcus. Increased intracranial pressure is one of the complication of cryptococcal meningitis that can be life threatening. Various interventions were carried out to decrease intracranial pressure and increase perfusion to brain tissue, including intracranial pressure management. This study aims to analyze nursing care in patient with cryptococcal meningitis using intracranial pressure management intervention. Patient is 26 years old woman with final stage HIV and meningeal infection by Cryptococcus. This study used literature analysis design. Intervention was carried out for 5 days including independent and collaborative. Result showed that integration between them have a good impact on patients and patient shows a better prognosis. Therefore, this case study can be used as a reference for improving practice in cryptococcal meningitis patients with increased intracranial pressure problems."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aldrian Hanif
"Kelelahan merupakan salah satu penyebab terjadinya kecelakaan yang melibatkan pengemudi kendaaraan bermotor, salah satunya supir truk. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan menganalisis adanya hubungan antara kelelahan dengan usia dan indeks massa tubuh sehingga dapat ditemukan langkah penanganan yang tepat. Variabel yang diteliti adalah usia dan indeks massa tubuh. Penelitian ini bersifat cross sectional dan kuantitatif. Identifikasi dilakukan melalui observasi langsung menggunakan kuesioner International Fatigue Research Committee (IFRC) dan analisis dengan metode chi square untuk melihat ada tidaknya hubungan. Hasil analisis menunjukkan bahwa usia dan indeks massa tubuh tidak memiliki hubungan dengan kelelahan.

Fatigue is one of the main cause of accident that involves vehicles, on of them are truck drivers. Thus, the purpose of this research is to analyze the relationship between age and body mass index (BMI) with work fatigue so that the appropriate control can be determined. Variables studied are age and body mass index. This research uses cross sectional method and quantitative approach. Identification of variables are done through observation using International Fatigue Research Committee (IFRC) questionnaire and the analysis of the relationship uses chi square method. Result of the analysis showed that there are no relations between age and BMI with work fatigue on truck drivers.

"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarto
"Operasi merupakan suatu prosedur medis yang bertujuan untuk menyelamatkan jiwa, mencegah kecacatan dan mengurangi komplikasi. Infeksi luka operasi merupakan suatu kondisi komplikasi yang terjadi pada luka insisi akibat pembedahan. Perawat memiliki peran penting dalam praktek kesehatan serta dalam upaya pencegahan infeksi luka operasi. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain analisis korelatif. Hasil penelitian dengan uji Fisher menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan perawat dengan sikap perawat dalam upaya pencegahan infeksi luka operasi. P value 0,000 < dari 0,05 yang artinya terdapat hubungan antara dua variabel tersebut.

Surgery is a medical procedure that aims to save lives, prevent disability and reduce complications. Wound infection is a condition that occurs in complications due to surgical incision. Nurse have important role in the practice of health and in the prevention of surgical site infections. This research is quantitative research design correlativ analysis. The result of the study with Fisher test concluded, there is a relationship between the level of knowledge of nurses with the attitude of nurses in the prevention of surgical site infections. Pvalue result 0,000 less than 0,05, which mean there is a relationship between two variables."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sisca Sri Utari
"

Kelelahan merupakan salah satu penyebab tingginya angka kecelakaan. Salah satu jenis pekerjaan yang memiliki potensi tinggi untuk mengalami kelelahan adalah operator tambang batubara. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perbedaan jenis kendaraan terhadap tingkat kelelahan pada operator tambang batubara.  Variabel yang dianalisis adalah kelelahan, jenis kendaraan, umur, kuantitas tidur, shift kerja, dan masa kerja. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode systematic literature review dengan melakukan full text review pada 10 literatur. Hasil dari penelitian ini diketahui skor tingkat kelelahan operator tambang  sebesar 45-56 atau 28% - 59,3%. Operator dump truck hauling cenderung mengalami kelelahan berat dibandingkan dengan operator dump truck area loading dan dumping, serta operator lainnya. Selain itu, dari keseluruhan variabel yaitu jenis kendaraan, kuantitas tidur, dan shift kerja memiliki hubungan yang signifikan terhadap tingkat kelelahan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah jenis kendaraan yang digunakan operator memiliki pengaruh terhadap tingkat kelelahan pada operator tambang batubara.


Fatigue is one of the causes of the high accident rate. One type of work that has a high potential to experience fatigue is a coal mine operator. This study aims to explain the different types of vehicles on the level of fatigue in coal mine operators. The variables analyzed were fatigue, vehicle type, age, sleep quantity, work shift, and work period. This research was conducted using a systematic literature review method by conducting a full text review of 10 literatures. The results of this study note the mine operator fatigue level score of 45-56 or 28% - 59.3%. Hauling dump truck operators tend to experience severe fatigue compared to dump truck operators of loading and dumping areas, as well as other operators. In addition, the overall variables, namely the type of vehicle, sleep quantity, and work shift have a significant relationship to the level of fatigue. The conclusion from this study is the type of vehicle used by the operator has an influence on the level of fatigue in the coal mine operator.

"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Sulistiyo
"Bekisting merupakan suatu pekerjaan konstruksi yang dapat menyebabkan kelelahan kerja. Kelelahan adalah keadaan penurunan kinerja mental dan fisik yang dapat mengakibatkan potensi kecelakaan dan cedera di tempat kerja. Penelitian ini menggunakan studi deskriptif analitik yang bertujuan untuk mengetahui gambaran kelelahan pekerja beskisting di proyek pembangunan Tower X pada tahun 2017 dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 100 orang dengan objek penelitian pekerja bekisting di tower X. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan kuesioner yang terdiri dari variabel dependen (kelelahan kerja) dan independen (usia, masa kerja, durasi kerja, beban kerja, waktu istirahat, kuantitas tidur, dan kualitas tidur).
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan 53 responden (53%) mengalami kelelahan ringan, 47 responden mengalami kelelahan sedang (47%) dan tidak ada pekerja yang mengalami kelelahan berat. Responden lebih dominan mengalami tingkat kelelahan berlebih terlihat berdasarkan durasi kerja > 60 jam, beban kerja berat, waktu istirahat ≤ 30 menit, kuantitas tidur ≤ 6 jam, dan kulitas tidur buruk.

Formwork is a construction work that can lead to work fatigue. Fatigue is a state of decline in mental and physical performance that can lead to potential accidents and injuries in the workplace. This study uses descriptive analytic study which aims to find out the description of fatigue of beskisting workers in Tower X building project in 2017 with cross sectional approach. The sample used in this research is 100 people with research object of formwork worker in tower X. Data collection is done by observation, interview and questionnaire consisting of dependent variable (work fatigue) and independent (age, working period, work duration, work load, rest periods, sleep quantity, and sleep quality).
Based on the results of the study showed 53 respondents (53%) suffered from mild fatigue, 47 respondents had moderate fatigue (47%) and no workers had severe fatigue. The more dominant respondents experienced excessive fatigue rate was seen based on work duration> 60 hours, heavy workload, rest time ≤ 30 minutes, sleep quantity ≤ 6 hours, and poor sleep quality.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>