Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 80984 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arieta Aryanti Permata Lestari
"Sebagai salah satu alternatif investasi pada instrumen sesuai Syariah, pertumbuhan reksa dana Syariah telah menunjukkan tren yang sangat positif di banyak negara termasuk Indonesia. Sejalan dengan roadmap Pasar Modal Syariah 2015-2019, Otoritas Jasa Keuangan Indonesia (OJK) baru-baru ini mengeluarkan peraturan baru yang memberikan relaksasi persyaratan sebagai insentif bagi para pelaku industri reksa dana Syariah, dalam rangka mendorong pertumbuhan reksa dana Syariah di Indonesia. Tesis ini memberikan analisis perspektif pemangku kepentingan (stakeholder) sebagai pandangan terhadap potensi pertumbuhan reksa dana Syariah di Indonesia. Analisa perspektif pemangku kepentingan diturunkan berdasarkan data yang dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan perwakilan OJK, DSN-MUI dan Manajer Investasi serta survei pasar yang dilakukan untuk manajer investasi dan investor. Penelitian ini mengeksplorasi faktor pendorong untuk pertumbuhan dan juga mengeksplorasi atribut kunci dari orientasi pasar reksa dana Syariah. Hasil analisa menunjukkan respon positif terhadap relaksasi peraturan meskipun masih mengharapkan insentif lebih lanjut dari aspek regulasi. Potensi permintaan pasar yang besar dirasakan oleh manajer investasi dan investor, namun struktur pasar saat ini masih tipis dengan instrumen syariah yang terbatas dan kurangnya literasi investor menjadikan produk reksa dana syariah berada pada posisi niche yang kemungkinan telah mencapai kapasitas optimal dalam ukuran kecil. Percepatan potensi pertumbuhan Reksa Dana Syariah akan tetap menjadi tantangan besar, kecuali faktor pendorongnya dapat diimplementasikan secara efektif, yaitu a) dukungan pemerintah untuk mengatur sinergi dan mendorong permintaan & penawaran pasar, b) kerangka peraturan yang lebih mendukung dan selaras, c) tata kelola Syariah yang baik, d) pengembangan produk dan instrumen Syariah secara kontinyu, e) peningkatan kesiapan manajer investasi, f) peningkatan literasi dan kesadaran investor, dan g) peningkatan teknologi dan infrastruktur. Faktor-faktor pendorong tersebut sebagai anteseden harus lebih fokus pada atribut kunci orientasi pasar yaitu: i) orientasi pada keunikan Syariah, ii) orientasi pada daya saing, iii) orientasi pada investasi yang mendasari, dan iv) orientasi pada literasi dan aksesibilitas, dengan hasil yang diharapkan atau konsekuensi untuk memperkuat posisi pasar dan pertumbuhan reksa dana Syariah, dalam hal pangsa pasar, basis investor, dan produk Syariah. Pada akhirnya, transformasi industri diperlukan agar reksa dana Syariah di Indonesia dapat tumbuh lebih cepat dari industri reksa dana, dan membawa kontribusi positif bagi pertumbuhan pasar modal Syariah dan pasar keuangan Syariah secara keseluruhan.

As one of the alternative investment in shariah-compliant instruments, the growth of Islamic mutual funds has shown very positive trend in many countries including Indonesia. In line with Islamic Capital Market roadmap 2015-2019, Indonesia’s Financial Services Authority or Otoritas Jasa Keuangan (OJK) has recently issued new regulation that relaxing the requirements as the incentives for the Islamic mutual funds industry players, in order to promote the Islamic mutual funds growth in Indonesia. This thesis provides the analysis of stakeholders’ perspective as an insights for Islamic mutual funds growth potential in Indonesia. The analysis of stakeholders’ perspective is derived based on the data gathered through the in-depth interview with OJK, DSN-MUI and Investment manager representatives as well as market survey conducted to Investment managers and Investors. The research explores the driving factors for growth and also explore the key attributes of market orientation for Islamic mutual funds. The analysis indicates the positive response towards the regulatory relaxation though still expecting further incentives from regulatory aspect. Large potential market demand is perceived by the investment managers and investors, but the current market structure is still thin with limited Shariah instruments and lack of investor literacy that resulting the niche positioning for the Islamic mutual funds product which likely reach its optimum small size capacity. Accelerating the growth potential of Islamic mutual funds would remain a great challenge, unless the driving factors are effectively implemented, i.e. a) government support to orchestrate the synergy and drive the market demand & supply, b) more supportive and harmonize regulatory framework, c) good Shariah governance, d) continues development of Shariah instruments, e) improvement in investment manager readiness, f) significant improvement of investor literacy and awareness, and g) enhancement of technology and infrastructure. Those key driving factors as the antecedents should be more focusing on its market orientation key attributes i.e.: i) orientation on Shariah uniqueness, ii) orientation on competitiveness, iii) orientation on underlying investment, and iv) orientation on literacy and accessibility, with the expected outcomes or consequences to strengthening the Islamic mutual funds market positioning and growth, in terms of market share, investor base, and Shariah product. Finally, industry transformation is necessary for Islamic mutual funds in Indonesia to grow faster than the mutual funds industry, and bring positive contribution for the growth of Islamic capital market and Islamic financial market overall.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arieta Aryanti
"ABSTRAK
Sebagai salah satu alternatif investasi pada instrumen sesuai Syariah, pertumbuhan
reksa dana Syariah telah menunjukkan tren yang sangat positif di banyak negara
termasuk Indonesia. Sejalan dengan roadmap Pasar Modal Syariah 2015-2019,
Otoritas Jasa Keuangan Indonesia (OJK) baru-baru ini mengeluarkan peraturan baru
yang memberikan relaksasi persyaratan sebagai insentif bagi para pelaku industri
reksa dana Syariah, dalam rangka mendorong pertumbuhan reksa dana Syariah di
Indonesia. Tesis ini memberikan analisis perspektif pemangku kepentingan
(stakeholder) sebagai pandangan terhadap potensi pertumbuhan reksa dana Syariah di
Indonesia. Analisa perspektif pemangku kepentingan diturunkan berdasarkan data
yang dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan perwakilan OJK, DSNMUI
dan Manajer Investasi serta survei pasar yang dilakukan untuk manajer investasi
dan investor. Penelitian ini mengeksplorasi faktor pendorong untuk pertumbuhan dan
juga mengeksplorasi atribut kunci dari orientasi pasar reksa dana Syariah. Hasil
analisa menunjukkan respon positif terhadap relaksasi peraturan meskipun masih
mengharapkan insentif lebih lanjut dari aspek regulasi. Potensi permintaan pasar yang
besar dirasakan oleh manajer investasi dan investor, namun struktur pasar saat ini
masih tipis dengan instrumen syariah yang terbatas dan kurangnya literasi investor
menjadikan produk reksa dana syariah berada pada posisi niche yang kemungkinan
telah mencapai kapasitas optimal dalam ukuran kecil. Percepatan potensi
pertumbuhan Reksa Dana Syariah akan tetap menjadi tantangan besar, kecuali faktor
pendorongnya dapat diimplementasikan secara efektif, yaitu a) dukungan pemerintah
untuk mengatur sinergi dan mendorong permintaan & penawaran pasar, b) kerangka
peraturan yang lebih mendukung dan selaras, c) tata kelola Syariah yang baik, d)
pengembangan produk dan instrumen Syariah secara kontinyu, e) peningkatan
kesiapan manajer investasi, f) peningkatan literasi dan kesadaran investor, dan g)
peningkatan teknologi dan infrastruktur. Faktor-faktor pendorong tersebut sebagai
anteseden harus lebih fokus pada atribut kunci orientasi pasar yaitu: i) orientasi pada
keunikan Syariah, ii) orientasi pada daya saing, iii) orientasi pada investasi yang
mendasari, dan iv) orientasi pada literasi dan aksesibilitas, dengan hasil yang
diharapkan atau konsekuensi untuk memperkuat posisi pasar dan pertumbuhan reksa
dana Syariah, dalam hal pangsa pasar, basis investor, dan produk Syariah. Pada
akhirnya, transformasi industri diperlukan agar reksa dana Syariah di Indonesia dapat
tumbuh lebih cepat dari industri reksa dana, dan membawa kontribusi positif bagi
pertumbuhan pasar modal Syariah dan pasar keuangan Syariah secara keseluruhan.

ABSTRACT
As one of the alternative investment in shariah-compliant instruments, the growth of
Islamic mutual funds has shown very positive trend in many countries including
Indonesia. In line with Islamic Capital Market roadmap 2015-2019, Indonesia?s
Financial Services Authority or Otoritas Jasa Keuangan (OJK) has recently issued
new regulation that relaxing the requirements as the incentives for the Islamic mutual
funds industry players, in order to promote the Islamic mutual funds growth in
Indonesia. This thesis provides the analysis of stakeholders? perspective as an insights
for Islamic mutual funds growth potential in Indonesia. The analysis of stakeholders?
perspective is derived based on the data gathered through the in-depth interview with
OJK, DSN-MUI and Investment manager representatives as well as market survey
conducted to Investment managers and Investors. The research explores the driving
factors for growth and also explore the key attributes of market orientation for Islamic
mutual funds. The analysis indicates the positive response towards the regulatory
relaxation though still expecting further incentives from regulatory aspect. Large
potential market demand is perceived by the investment managers and investors, but
the current market structure is still thin with limited Shariah instruments and lack of
investor literacy that resulting the niche positioning for the Islamic mutual funds
product which likely reach its optimum small size capacity. Accelerating the growth
potential of Islamic mutual funds would remain a great challenge, unless the driving
factors are effectively implemented, i.e. a) government support to orchestrate the
synergy and drive the market demand & supply, b) more supportive and harmonize
regulatory framework, c) good Shariah governance, d) continues development of
Shariah instruments, e) improvement in investment manager readiness, f) significant
improvement of investor literacy and awareness, and g) enhancement of technology
and infrastructure. Those key driving factors as the antecedents should be more
focusing on its market orientation key attributes i.e.: i) orientation on Shariah
uniqueness, ii) orientation on competitiveness, iii) orientation on underlying
investment, and iv) orientation on literacy and accessibility, with the expected
outcomes or consequences to strengthening the Islamic mutual funds market
positioning and growth, in terms of market share, investor base, and Shariah product.
Finally, industry transformation is necessary for Islamic mutual funds in Indonesia to
grow faster than the mutual funds industry, and bring positive contribution for the
growth of Islamic capital market and Islamic financial market overall."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wieny Prima Indrawati
"Tesis ini mencoba menganalisis mengenai kinerja Reksa Dana Saham, Campuran dan Pendapatan Tetap yang dimiliki oleh Yayasan Kesehatan ABC. Penelitian ini menggunakan Sampel sebanyak 84 reksa dana yang terdiri dari 25 Reksa Dana Saham, 28 Reksa Dana Campuran dan 21 Reksa Dana Pendapatan Tetap yang aktif pada periode tahun 2008, 2009 dan 2010 dengan metode Sharpe`s Ratio, Treynor`s Ratio dan Jensen Alpha`s Ratio yang hasilnya dibandingkan dengan kinerja IHSG. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa keempat jenis perhitungan yang digunakan sepakat menyatakan bahwa masih terdapat beberapa reksa dana lain di pasar yang tidak dipilih oleh Yayasan Kesehatan ABC yang ternyata memiliki kinerja yang lebih baik. Sehingga menghasilkan kesimpulan bahwa Yayasan ABC masih belum menginvestasikan dana pada reksa dana Saham dan Campuran pada reksa dana yang tepat serta belum secara maksimal menginvestasikan dananya pada intrumen reksa dana kategori Pendapatan Tetap.

This Thesis attempts to analyzed the performance of Stock Mutual Funds, Hybrid Fund and Fixed Income Mutual Funds which is owned by the ABC Health Foundation. This research used a sample of 84 mutual funds which consist of 25 Stock Mutual Funds, 28 Hybrid Mutual Funds and 21 Fixed Income Funds that are active in the period of 2008, 2009 and 2010 with the method of Sharpe`s Ratio, Treynor`s Ratio and Jensen Alpha`s Ratio which then compred with the performance index. The results proved that all four measurement agrees about there are still some mutual fund which are not choosen by ABC Foundation who has a better performances. So that it comes up with the conclusion that the ABC Foundation has not invested their funds to the right Stock Mutual Fund and Hybrid Fund and also has not optimally invested their funds in fixed income funds instruments."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T40841
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Haris Pratama Loeis
"Fokus dari penelitian ini adalah perilaku dari investor reksa dana terbuka ketika dihadapkan kepada sinyal informasi jamak mengenai kinerja historis dari reksa dana. Perilaku investor dapat tercermin dalam keputusan penempatan dan penarikan dana kelolaan reksa dana. Selain itu, penelitian juga mengamati keberadaan ambiguitas yang diterima investor atas sinyal informasi jamak, serta reaksi yang timbul atas ambiguitas tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa investor reksa dana terbuka memiliki sensitivitas atas sinyal informasi kinerja historis reksa dana, serta memiliki sensitivitas tambahan karena ambiguitas dari sinyal informasi jamak. Atas ambiguitas yang timbul, investor menempatkan bobot yang lebih kepada sinyal informasi negatif dan sinyal informasi terburuk dalam keputusan investasi.

The focus of this study is the behaviour of open-ended mutual fund investors when encountered with multiple information signals of mutual fund?s past performance. The behaviour of investors can be reflected on their decision to subscribe or redeem their funds from the mutual fund. Moreover, the research observes the presence of ambiguity within investors because of multiple information signals, and also their reaction towards it. The results found that open-ended mutual fund investors have sensitivity towards past performance information signals, and also have additional sensitivity to the ambiguity of multiple information signals. Because of the presence of ambiguity, investors give more consideration to negative information signals and the worst information signal in their investment decisions.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vigilius Tridian Caraka
"ABSTRAK
Sejak 2006 terbit Reksa Dana dengan manajemen pasif di Indonesia yang alokasi portofolionya hanya mengikuti indeks acuannya. Penelitian ini mencari tahu apakah Reksa Dana aktif mampu memberi kinerja yang lebih baik dari Reksa Dana pasif. Dari hasil penelitian yang menggunakan sampel 75 Reksa Dana saham aktif dan 5 Reksa Dana saham pasif menunjukan bahwa pada periode Januari 2013 ndash; Juni 2016 hanya ada 2 kelompok Reksa Dana aktif yang kinerjanya lebih baik dari kinerja Reksa Dana pasif. Penelitian ini juga mencari hubungan antara kinerja dengan umur, size, kemampuan stock selection, kemampuan market timing, dan risiko Reksa Dana. Hasilnya adalah size, kemampuan stock selection, dan kemampuan market timing yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja Reksa Dana.

ABSTRACT
Since 2006 there are Mutual Funds with passive management style in Indonesia, the asset allocation only follows the referenced index. This study means to find out whether the performance of active Mutual Funds can outperform the performance of passive Mutual Funds. This study used samples of 75 active Mutual Funds and 5 passive Mutual Funds from January 2013 ndash June 2016. The result shows that there were only 2 active mutual fund groups that give better performance than passive mutual fund performance. This study also looked at Jensen rsquo s Alpha relationship to age, size, stock selection ability, market timing ability, and risk. It found that size, stock selection ability, and risk have significant effect on mutual fund performance."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Agastya Winmarhalim
"Salah satu impikasi dari prinsip syariah dalam investasi adalah kemampuan instrumen keuangan syariah dalam pasar keuangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan dari kinerja antara reksa dana syariah dan reksa dana konvensional pada pasar modal di Indonesia. Sebuah penilaian kinerja reksa dana dikembangkan dan dua hipotesis diajukan untuk menjawab masalah penelitian melalui pengujian menggunakan Capital Asset Pricing Model (CAPM) pada program Eviews 6.
Objek yang dipilih adalah reksa dana campuran, reksa dana pendapatan tetap, dan reksa dana saham. Peneitian ini menggunakan metode standard dalam melakukan evaluasi kinerja dari reksa dana, seperti Indeks Sharpe, Indeks Treynor, dan Indeks Jensen Alpha. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja reksa dana syariah dan reksa dana konvensional.

One of the implications of Islamic investment principles is the capability of Islamic financial instruments in the financial market. The main aim of this research is to observe the differences of performance between Islamic and conventional mutual fund in the context of Indonesian capital market. A performance asessment of mutual fund is developed and two hypothesis a proposed to answer the problem of this research through the examination using Capital Assets Pricing Model (CAPM) in Eviews 6 program.
The object selected for this research are balanced mutual fund, fixed income mutual fund, and equity mutual fund. This research used standard methods in evaluating the performances of various mutual funds, such as the sharpe Index, Treynor Index, and Jensen Alpha Index. The basic finding of this paper is that conventional mutual fund performed better than Islamic Mutual fund.The findings suggest that Iggi Achsien research does not apply to Islamic mutual fund in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S47680
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vini Astriani
"Perkembangan pasar modal menjadi daya tarik tersendiri bagi investor untuk menanamkan modalnya di bursa. Namun untuk dapat berinvestasi secara langsung, ada beberapa kendala yang dihadapi para investor. Kendala tersebut biasanya meliputi keterbatasan pengetahuan, informasi dan waktu. Salah satu alternatif instrumen keuangan yang dapat menjadi solusi atas kendala tersebut adalah reksa dana. Reksa dana merupakan wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal yang kemudian diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Belakangan ini, reksa dana mulai menerapkan prinsip syariah dalam sistem operasionalnya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara kinerja reksa dana syariah dengan reksa dana konvensional periode 2009-2011 dengan menggunakan metode Sharpe, Treynor dan Jensen. Serta menggunakan metode baru yaitu DEA dan RAR.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan, kinerja reksa dana syariah lebih baik dibandingkan reksa dana konvensional. Lalu, jika dibandingkan berdasarkan masing-masing manajer investasi, dari 3 manajer investasi yang diteliti 2 diantaranya menunjukkan bahwa kinerja reksa dana konvensionalnya lebih baik dibandingkan reksa dana syariahnya. Namun setelah dilakukan pengujian secara statistik dengan mengunakan pengujian independent sample t-test diperoleh hasil bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kinerja Reksa Dana syariah dengan konvensional.

The development of the capital market sucessfully attracted many investors to invest. But to invest directly, there are several obstacles faced by investors. These constraints include a limited knowledge, information and time. An alternative of financial instruments that could be a solution is Mutual Funds. Mutual funds is an instrument used to collect funds from investor and then invested in a portfolio of securities by investment managers. Lately, mutual funds began to apply the principles of sharia.
The purpose of this research is to analyze the comparison between the performance of sharia mutual funds and conventional from 2009 to 2011 measures by Sharpe, Treynor and Jensen. Then by new method, there are Data Envelopment Analysis and Risk Adjusted Return.
The result showed that overall, islamic mutual fund performance is better than conventional. And then, when compared by each investment managers, from 3 investment managers, 2 of them showed that conventional mutual funds performance was higher than sharia mutual funds. However, proved by independent sample t-test, the result showed that there was no significant difference between the performance of islamic mutual funds and conventional.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44596
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Munthe, Jasman Ginting
"ABSTRAK
Pertumbuhan industri perbankan syariah yang cukup tinggi mengalami masalah minimnya sumber daya manusia (SDM), baik secara kuantitas maupun kualitas. Pada tahun 2020 dibutuhkan sekurang-kurangnya 179.646 orang pegawai, terdiri dari 165.274 orang pegawai low syariah quality sebagai tenaga pelaksana, dan 14.372 orang pegawai middle to high syariah quality yang menduduki posisi manajerial dan pimpinan bank. Untuk jangka pendek Skenario Tiga, dimana perbankan syariah
menyerap 50% dari supply SDM Syariah, merupakan skenario yang realistis untuk diterapkan hingga tahun 2018. Jangka panjang, kondisi yang lebih ideal akan bisa dicapai apabila Skenario Satu dapat dilaksanakan, sehingga tercipta keseimbangan demand dan supply dan industri perbankan syariah akan lebih kompetitif dan dapat
berkembang dengan cepat.

Abstract
The high growth of Syariah banking is hampered by the minimal number of human resources both in quality and quantity. By 2020, we need at least 179,646 employees that comprises of 165,274 staff with low Syariah knowledge and a further 14,372 managerial and officers with middle to high Syariah knowledge qualities. For short term, "Scenario Three" - where Syariah banking absorbs 50% from the human
resources supply, is the best available scenario that is more realistic to be implemented until 2018. For the long run, the ideal condition can be achieved if 'Scenario One' can be implemented. When the balance in demand and supply is achieved, the Syariah Banking industry can be more competitive and expand rapidly."
2012
T32185
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tanellia Soraya Nursyafitrie
"Reksa dana syariah muncul di Indonesia pada tahun 1997 dan menjadi instrumen investasi favorit bagi investor. Reksa dana syariah memiliki pertumbuhan yang cepat dalam TNA sebesar 285,40% dari 2013 hingga 2018 yang lebih unggul dari reksa dana konvensional dengan pertumbuhan hanya 157,17% di dalam periode yang sama. Reksa dana syariah juga berkembang pesat di negara dengan mayoritas penduduk Muslim serta negara yang memiliki sistem keuangan syariah yang maju, bahkan mampu mengungguli kinerja dari reksa dana konvensional dan benchmark. Meskipun mayoritas penduduk Indonesia adalah Muslim, reksa dana syariah tidak memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan reksa dana konvensional di pasar Indonesia. Penelitian ini juga membahas terkait asosiasi antara fund-flow dengan kinerja untuk reksa dana kovensional dan syariah berjenis saham dan campuran. Penelitian membuktikan bahwa di pasar Indonesia, fund-flow dan kinerja berhubungan negatif dan convex positif.

Islamic mutual funds emerge in Indonesia since 1997 and become a favourite investment instruments for investors. Islamic mutual funds have a rapid growth in TNA of 285.40% from 2013 to 2018 which is superior to conventional mutual funds with growth of only 157.17% in the same period. Islamic mutual funds are also growing rapidly in countries with Muslim populations and countries that have advanced Islamic financial systems, also able to outperform conventional mutual funds and its benchmarks. Despite the majority of populations are Muslims, Islamic mutual funds do not have a better performance than conventional mutual funds in Indonesian market. This study also discusses the associations between the fund-flow and the performance of conventional and Islamic stocks and mixed funds. Evidence suggests that in the Indonesian market, the fund-flow and performance are negative and convex positive."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53881
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pandu Adi Laras
"Tesis ini mengukur kinerja dana saham di Indonesia pada kurun waktu Januari 2008 sampai Oktober 2012 dengan menggunakan Sharpe Ratio, Treynor Ratio, Henriksson Merton Model, dan Snail Trail. Hal baru yang ingin ditemukan oleh penulis adalah adanya persistensi kinerja selama waktu penelitian, namun persistensi tidak ditemukan senada dengan tidak adanya kemampuan market timing di Indonesia. Namun kinerja reksa dana saham selama periode penelitian menunjukkan adanya beberapa reksa dana yang konsisten memiliki kinerja sangat baik pada satu atau beberapa potongan periode penelitian.

This thesis measures mutual fund performance in Indonesia during the period of January 2008 to October 2012 using the Sharpe Ratio, Treynor Ratio, Henriksson Merton model, and Snail Trail. Author aimed to show persistence of performance during the study period, but this is not the case. This also align with the absence of market timing ability in Indonesia. But the performance of equity mutual funds during the period of the study revealed a number of mutual funds that consistently have a superior performance on one or more fragment of the study period."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>