Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161247 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Masyithah Putri Radila
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dari tata kelola kolaboratif pada program CSR Sanitasi Total Berbasis Masyarakat terhadap citra PT Adaro Energy Tbk. Penelitian ini menggunakan paradigma post positivisme, dan sifat penelitian adalah deskriptif. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah melalui proses wawancara, dimana selain mewawancarai pihak perusahaan, tetapi juga stakeholder lain yang terlibat dalam proses kolaborasi, serta masyarakat sebagai penerima manfaat program tersebut. Dari penelitian ini diketahui bahwa tata kelola kolaboratif pada program CSR Sanitasi Total Berbasis Masyarakat berperan dalam meningkatkan citra PT Adaro Energy Tbk, dengan adanya keterlibatan dan kepedulian banyak pihak, menciptakan adanya dukungan dan respon positif dari masyarakat, regulator, dan stakeholder terhadap program tersebut dan terhadap PT Adaro Energy Tbk.

This research examines the role of collaborative governance on corporate social responsibility program “Sanitasi Total Berbasis Masyarakat” in order to increase imagery of PT Adaro Energy Tbk. This research uses post positivism paradigm and the characteristic is descriptive. The method that is used to collect data is using in depth interview by interviewing the company representatives as the benefit receiver of the program. The result of this research is that the collaborative governance on CSR program has a role in increasing the image of PT Adaro Energy Tbk. with the participation and concern from other stakeholders, creates the support and positive responds from the society, regulators, and stakeholders towards the program and towards PT Adaro Energy Tbk."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanuar Galih Wiryawan
"ABSTRAK
Pelaksanaan bisnis perusahaan semen mengakibatkan banyak permasalahan pada lingkungan sekitarnya. Hal tersebut dapat merusak citra dari perusahaan tersebut. fenomena ini mendorong perusahaan untuk melaksanakan konsep bisnis berkelanjutan. Konsep bisnis berkelanjutan yang didasarkan pada manusia, lingkungan, dan keuntungan diterapkan dengan program Corporate Social Responsibility (CSR). Tulisan ini akan membahas secara umum pelaksanaan program CSR dalam rangka peningkatan citra perusahaan.

ABSTRACT
The concrete business corporation's operation results in many problems on their environment. It may damage the images of corporation. This phenomenon encourages companies to implement sustainable business concept. The concept of sustainable business based on people, planet, and profit implemented by the Corporate Social Responsibility (CSR). This paper will discusses in general about implementation of CSR programs in order to improve the corporate image.
"
2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Kenny Hutomo
"PT XL Axiata (XL), sebuah perusahaan yang bergerak di industri telekomunikasi telah melakukan corporate social responsibility (CSR) sebagai bagian dari kegiatan public relations. Harapannya dari CSR, yaitu adanya peningkatan reputasi positif perusahaan. Salah satu CSR unggulannya yang telah dilakukan sejak tahun 2012, yaitu XL Future Leaders (XLFL). Program ini dibuat untuk mengembangkan pendidikan soft skills mahasiswa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pelaksanaan program XL Future Leaders dalam meningkatkan reputasi XL. Hasil analisis tentang strategi pelaksanaan program menunjukkan bahwa XL sebelum melaksanakan program XLFL telah melakukan penelitian terkait kebutuhan mahasiswa di aspek pendidikan di Indonesia. Kemudian dalam melakukan komunikasi terkait program XLFL, XL melakukan roadshow ke berbagai universitas dan kota di Indonesia yang sekarang disebut dengan acara XL Youth Town Hall dan juga memaksimalkan media sosial yang XL miliki terutama, Instagram. Kesimpulannya menunjukkan bahwa strategi pelaksanaan program XL Future menggunakan dua strategi CSR dari Galbreath, yaitu strategi timbal balik dan kewarganegaraan.

PT XL Axiata (XL), a company operating in telecommunication industry, has done corporate social responsibility (CSR) as a part of public relations activities. From the CSR, XL hopes it can increase its positive reputation. One of XL most distinguished corporate social responsibility programs that has been executed since the year 2012 is XL Future Leaders. The program is created to develop Indonesian students soft skills education. This research has a purpose to analyze the implementation strategy of XL Future Leaders program to increase company ™s reputation. The analysis result shows that before executing the program XLFL, XL has done a research regarding the needs of students in education aspect in Indonesia. To communicate the XLFL Program, XL does roadshow to various universities and cities in Indonesia which is now named as XL Youth Town Hall and also maximizes its own social media, especially Instagram. The conclusion of this research is that XL Future Leaders program uses two CSR strategies from Galbreath, which are reciprocal strategy and citizenship strategy."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Alvito Ryantama Darmawan
"Penelitian ini mendeksripsikan peran para stakeholder dan manfaat pelaksanaan program corporate social responsibility Gerakan Bersama Sadar Iklim Kampung Berseri Astra bagi PT Astra International TBK yang dibahas melalui disiplin Ilmu Kesejahteraan Sosial. Urgensi dilaksanakannya penelitian ini adalah adanya desakkan atas upaya keberlanjutan dalam penanggulangan perubahaan iklim yang didorong oleh semakin nyatanya ancaman bagi industri, pemerintah, dan masyarakat, serta adanya potensi dunia industri untuk berkontribusi dan berkolaborasi dengan pihak pemerintah untuk mengoptimalisasi tanggung jawab sosial dalam dampak sosial lingkungan. Hal ini telah dilakukan oleh PT Astra International Tbk melalui Gerakan Bersama Sadar Iklim Kampung Berseri Astra yang merupakan program peningkatan kapasitas adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di tingkat lokal dengan menggandeng berbagai stakeholder salah satunya KLHK RI dan telah membuahkan penghargaan sebagai perusahaan yang secara aktif dan berkelanjutan melakukan upaya membantu pemerintah melahirkan kampung-kampung binaan yang memiliki kapasitas adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang ditunjukkan dari pencapaian peserta dalam meraih predikat ProKlim. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan tujuan deskriptif yang dilaksanakan pada bulan September hingga Desember 2022 menggunakan metode wawancara mendalam pada enam (6) informan secara langsung maupun daring yang terdiri dari kategori Tim CSR PT Astra International Tbk, Tim Yayasan Peduli Lingkungan Semut Merah, dan Peserta. Informan dipilih melalui Teknik purposive sampling sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Penelitian ini mendeskripsikan bagaimana peran para stakeholder yang mencakup PT Astra International Tbk, Tim CSR PT Astra International Tbk, KLHK, Yayasan Peduli Lingkungan Semut Merah, DLH, Peserta yang terdiri dari KBA dan ProKlim berdasarkan kategori, kelas dan tipe stakeholder. Dilihat dari segi manfaat, program ini memberikan manfaat bagi PT Astra International Tbk dalam segi keuangan, hubungan dengan komunitas masyarakat, dan lingkungan. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangsih untuk memperkaya pengetahuan mengenai topik corporate social responsibility pada mata kuliah Kesejahteraan Sosial dan Sektor Industri dan juga topik upaya pengendalian perubahan iklim dalam mata kuliah Isu Lingkungan dan Manajemen Kebencanaan yang dikaji dalam Ilmu Kesejahteraan Sosial.

This study describes the roles of stakeholders and the benefits of implementing the corporate social responsibility program, Gerakan Bersama Sadar Iklim Kampung Berseri Astra for PT Astra International TBK which is implemented through the Social Welfare Science discipline. The urgency of this research is the urge for sustainability efforts in tackling climate change which is driven by increasingly real threats to industry, government and society, as well as the potential for world industry to contribute and collaborate with the government to optimize social responsibility efforts in environmental social impacts. This has been carried out by PT Astra International Tbk through the Gerakan Bersama Sadar Iklim Kampung Berseri Astra the program that intended to increase the capacity of climate change adaptation and mitigation at the local level by collaborating with various stakeholders, one of which is the Indonesian Ministry of Environment and Forestry and has resulted in awards as a company that actively and continuously makes efforts to help the government create assisted villages that have adaptation capacity and climate change which is manifested from the participants' appeals to achieve the ProKlim predicate. This research was conducted using a qualitative approach with descriptive objectives which was carried out from September to December 2022 using the in-depth interview method with six (6) informants directly or boldly consisting of the CSR Team of PT Astra International Tbk, Yayasan Peduli Lingkungan Semut Merah, and the participants. Informants were selected through a purposive sampling technique according to the mix required in this study. This study describes the roles of the stakeholders which include PT Astra International Tbk, Tim CSR PT Astra International Tbk, KLHK, Yayasan Peduli Lingkungan Semut Merah, DLH, Peserta yang terdiri dari KBA dan ProKlim based on the category, class and type of stakeholders. In terms of benefits, this program provides benefits for PT Astra International Tbk in terms of finance, relations with the community, and the environment. The results of this research are expected to contribute to enriching knowledge regarding the topic of corporate social responsibility in the Kesejahteraan Sosial dan Sektor Industri courses and also the topic of efforts to control climate change in the Isu Lingkungan dan Manajemen Bencana course that studied in Social Welfare Science."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shelvy Stephanie
"Penelitian ini dilatarbelakangi berdasarkan program Corporate Social Responsibility "Broadband Learning Center" (BLC) yang dilakukan PT Telkom, Tbk di Pulau Pramuka. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan peran dan fungsi humas PT Telkom, Tbk serta manfaat yang diperoleh masyarakat Pulau Pramuka atas program CSR tersebut. Metodologi penelitian menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif dengan paradigma konstruktivis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan, CSR dilakukan oleh Divisi Community Development Center, namun PR tetap mengawasi dan mengomunikasikan program kepada masyarakat. Program BLC ini berkonsep CSR selama 6 bulan yang kemudian menjadi program Community Development. Masyarakat Pulau Pramuka mengalami perkembangan dan peningkatan pendapatan yang mereka rasakan sebagai manfaat dari program CSR Telkom ini.

The background of this research based on Corporate Social Responsibility program "Broadband Learning Center" (BLC) which is done by PT Telkom, Tbk. This research aims to describe the role and function of Public Relations, also the benefit that received by the community of Pramuka Island Constructivist paradigm of research methodology is used in a descriptive and qualitative approach.
The result of this research shows that CSR implementation is done by Community Development Center Division, meanwhile Public Relations is keeping the eye on the progress and communicating the CSR program to the public.This BLC program is 6-month CSR program, then convert to Community Development program. The Pramuka Island's community can develop themselves and increase their income as the benefit of this CSR program.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Sujatmiko
"Program kemitraan usaha mikro kecil dan menengah adalah salah satu bentuk tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility/CSR) perusahaan, khususnya Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Skripsi ini mengkaji pelaksanaan program kemitraan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menurut Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara dan pelaksanaannya dalam bentuk program kemitraan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang dilakukan oleh PT. Bank Mandiri Tbk. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif. Pelaksanaan program kemitraan BUMN diamanatkan dalam ketentuan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara dan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor Per-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan sebagai peraturan pelaksananya. Pada intinya ketentuan tentang pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) wajib memperhatikan antara lain mengenai kriteria calon mitra binaan, kewajiban BUMN pembina dan mitra binaan, sumber dana program kemitraan, mekanisme penyaluran dana, kualitas pinjaman dan lain sebagainya. Pelaksanaan program kemitraan PT. Bank Mandiri Tbk. telah sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku. Hal ini dapat dilihat dari kewajiban yang telah dipenuhi PT. Bank Mandiri Tbk. sebagai BUMN pembina sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor Per-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Namun dalam ketentuan yang mengatur mengenai program kemitraan dan bina lingkungan tidak diatur mengenai sanksi bagi BUMN yang tidak melakukan progam kemitraan dan bina lingkungan.

Partnership Program is one form of Corporate Social Responsibility (CSR), particularly State-Owned Enterprise (SOE). This thesis examines the implementation Partnership Program of Micro, Small and Medium Business as a Corporate Social Responsibility (CSR) in the law number 19 Year 2003 about State-Owned Enterprise and implementation partnership Program of Micro, Small and Medium Business as a Corporate Social Responsibility (CSR) at PT. Bank Mandiri Tbk. A method used in analyze this case is a normative juridical. The implementation partnership program of SOE is contained in the law number 19 Year 2003 about State-Owned Enterprise and Minister of State Enterprises Regulation No. PER-05/MBU/2007, dated 27 April 2007, on the Partnership Program of SOE with Small Business and Environmental Development Program as the rule?s executioner. In essence the implementation partnership program and environmental development program must be observe criteria of partners, liabilities of SOE and partners, source of funds, mechanism of channeling funds, quality of loan, etc. Bank Mandiri?s Partnership Program has been in accordance with a regulation. It can be seen from the obligations have been performed PT. Bank Mandiri Tbk. as a SOE builder regulated as Minister of State Enterprises Regulation No. PER-05/MBU/2007, dated 27 April 2007, on the Partnership Program of SOE with Small Business and Environmental Development Program. But then in provisions of the partnership program is not arranged sanctions for the SOE that doesn?t do partnership program and environmental development program."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
S42530
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mahesa Rizki Perdana
"[Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dari Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) pada PT. Kalbe Farma Tbk. yang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di industri farmasi di Indonesia. Penelitian ini melakukan analisis terhadap pelaksanaan CSR di PT. Kalbe Farma Tbk. berdasarkan teori Hendeberg?s CSR Pyramid dan Konsep Triple Bottom Line. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa CSR yang dilakukan oleh PT. Kalbe Farma Tbk. sebagian besar telah meliputi kriteria-kriteria dari Hendeberg's CSR Pyramid dan Konsep Triple Bottom Line.

This study was a case study of Corporate Social Responsibility (CSR) implementation in PT. Kalbe Farma Tbk. which an Indonesian company in pharmaceutical industry. This study used Hendeberg's CSR Pyramid and Triple Bottom Line Concept to analyze the CSR implementation by PT. Kalbe Farma Tbk. This study showed PT. Kalbe Farma Tbk. CSR had accomplished most of criterias from both Hendeberg?s CSR Pyramid and Triple Bottom Line Concept., This study was a case study of Corporate Social Responsibility (CSR)
implementation in PT. Kalbe Farma Tbk. which an Indonesian company in
pharmaceutical industry. This study used Hendeberg?s CSR Pyramid and Triple
Bottom Line Concept to analyze the CSR implementation by PT. Kalbe Farma
Tbk. This study showed PT. Kalbe Farma Tbk. CSR had accomplished most of
criterias from both Hendeberg?s CSR Pyramid and Triple Bottom Line Concept.]
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61862
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Bar Yusuf
"Sumber dari permasalahan sosial bangsa Indonesia adalah kemiskinan. Dengan keterbatasan yang dimiliki pemerintah saat ini maka diperlukan pelibatan berbagai pihak untuk mengatasi permasalahan tersebut. Salah satunya adalah dunia usaha ? dalam hal ini adalah PT Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang. Sebagai salah satu perusahaan BUMN, diwajibkan untuk menjalankan program PKBL sebagai wujud TSP - selain tugas utamanya mencari keuntungan bagi kelanjutan operasionalisasi perusahaan. Program Kemitraan (PK) merupakan bantuan philantropy bagi pengembangan usaha kecil melalui pemberdayaan agar dapat mandiri sehingga mampu memenuhi kebutuhan hidup diri dan keluarga - selain mampu menyerap tenaga kerja sehingga diharapkan dapat mengurangi masalah pengangguran dan mengentaskan kemiskinan. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu program adalah pelaksanaan yang cenderung bersifat top down sehingga kurang melibatkan partisipasi masyarakat. Partisipasi di sini merupakan keterlibatan masyarakat dalam suatu program pengembangan masyarakat. Partisipasi ini penting mengingat partisipasi berhubungan dengan keberhasilan suatu program. Untuk itu, tujuan penelitian ini adalah melihat pelaksanaan Program Kemitraan, partisipasi mitra binaan perajin kulit dalam Program Kemitraan tersebut serta faktor-faktor pendorong dan penghambat dalam partisipasi tersebut. Penelitian ini dilakukan terhadap Program Kemitraan di PT Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang yang mempunyai komitmen untuk mengedepankan kebutuhan masyarakat. Pemilihan pada perajin kulit dan kelurahan Kota Wetan karena perkembangan industri kulit di daerah ini cukup potensial - baik dalam jumlah unit usaha, penyerapan tenaga kerja dan nilai investasinya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif melalui rangkaian studi kepustakaan, wawancara mendalam (in dept interview) tidak terstruktur dengan para informan. Pemilihan informan dilakukan secara purposive sampling dan dipilih sebanyak 9 informan yang terdiri dari: Kepala PKBL/manajer Humas (1 orang), Petugas Program Kemitraan (1 orang), mitra binaan perajin kulit (4 orang), Lurah (1), Dinas Koperasi serta Dinas Industri dan Perdagangan (masing-masing 1 orang). Secara umum, PK telah dilakukan melalui tahapan pengembangan masyarakat yaitu dari tahap persiapan, assessment, perencanaan, pelaksanaan dan monitoring/evaluasi. Dalam pelaksanaan Program Kemitraan ini, partisipasi mitra binaan dilakukan pada tahap pelaksanan dan monitoring/evaluasi program.Dalam tahap tersebut mitra binaan melakukan assessment dan perencanaan usaha (melalui proposal pinjaman), menerima kegiatan pembinaan dan monitoring/evaluasi bersama petugas PK). Pembinaan belum menumbuhkan pemberdayaan mitra binaan dan monitoring/evaluasi belum menjadi bahan untuk feed back bagi perbaikan program. Dengan demikian, PK masih bersifat top-down. Faktor-faktor yang mendorong partisipasi adalah ada keinginan untuk mengembangkan usaha, persyaratan yang mudah dan adanya manfaat dari kegiatan pembinaan yang dilakukan. Selain itu, pendekatan/komunikasi yang baik dari petugas PK. Sedangkan faktor-faktor yang menghambat partisipasi adalah komunikasi yang kurang baik antara mitra binaan - petugas PK, mentalitas mitra binaan. Selain itu, kurangnya tenaga di PK, sifat sentralistis Program Kemitraan dan seringnya pergantian petugas di Program Kemitraan. Saran yang bisa diajukan di sini adalah perlu melakukan koordinasi dengan pemerintahan daerah setempat, mengaktifkan paguyuban sebagai sarana komunikasi, melakukan monitoring/evaluasi sebagaimana fungsinya, dan perlu adanya tenaga profesional yang kompeten di bidang pengembangan masyarakat.

A source of social problem in Indonesia is a poor situation. With the lack of government limitation, need to joint other party to solve the poor problem. One of the party is business people, in this case is PT Pertamina Geothermal Energy Area of Kamojang. As a Government business body, called BUMN, they must be run a partnership program which is called Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) to in-line with Corporate Social Responsibility or it named Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TSP), otherwise as a core benefit business for corporate planning and development. Partnership program (Program kemitraan) is a philanthropy aids to develop and empowerment a small home industry to be an independence business, as far as they can survive to live a family and local worker. The program design to reduce a jobless dan poverty as a core of poor problems A factor effect to the successful program is execution program which it?s tends to the top and down statements however its a less community participation. In this case, participation mean of local community participation in their community development program. The participation is very important cause of its related to successful program. So, the goal of this research is to know an execution of Partnership Program, participation of a leather home industry as a partner in this program and also any factor of accelerate and lack of the program. The research is dedicated to the partnership program at PT Pertamina Geothermal Energy Area of Kamojang, which is commit to focus in local interest. The choice of leather art home industry in Kota Wetan because they have a potential market in quantity of small bussiness, a worker adoption and investation budget. The research use a qualitative method which is produce a descriptive data by doing a literature study, in depth interview with the informant. A choice of informant by doing a purposive sampling from 9 informant as describe as a Head of PKBL/ Humas Manager (1 person), Staff of PKBL (1 person), a leather art home industry (4 persons), Head of Local District or Lurah (1 person), Cooperation Department of Garut/ Dinas Koperasi (1 person), Local Industry and Trade Department/Dinas Industri dan Perdagangan (1 person). In general, Partnership Program executed with a phase of community development as a prepare phase, assessment phase, planning phase, execution phase, monitoring/evaluating phase. The community participation was doing in execution and monitoring phase. In this phase, the partners have been bussiness assessment and planning (especially with fill-in proposal form), accaptance a tutorial and assistance program, and monitoring/evaluating program with the staff. But this assistance program not in growing a empowerment of partner, and the monitoring/ evaluating report are not as a feed back to revision program. Or we can say a partnership program is only top down statement. Any factors that can be accelerating to the partnership program are needed to business growth by the community; low and easy criteria access, the benefit from this program.The other is a nice personal relationship and communication from the staff. Meanwhile, pursuer factors of participation are lack of personal communications between partner and staff, partner mentality, lack of program staff, centrality rule in Partnership Program, and highly staff change in Partnership Program As a suggestion in this case is doing coordination with local government, establish a local organization (paguyuban) as a central of information and communication, and doing monitoring/evaluating program as a rule function repeatedly and also engagement of the professional staff in community development study.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T24645
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Hanny Rizky Wasiat
"Tesis ini membahas mengenai Collaborative Governance dalam Percepatan Penurunan Stunting melalui Corporate Social Responsibility pada Studi Kasus Program Ketapang Kuning di Kelurahan Warakas, Jakarta Utara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses serta faktor-faktor yang mempengaruhi kolaborasi upaya penurunan stunting dengan model collaborative governance serta mengetahui lessons learned yang dapat diambil. Penelitian ini tidak menggunakan pendekatan problem solving melainkan best practice sehingga hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah jawaban dari solusi terhadap tingginya prevalensi stunting di Indonesia. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah post-positivism dengan menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, observasi, dan studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses collaborative governance secara keseluruhan telah diimplementasikan dengan baik dan efektif. Terdapat faktor-faktor yang signifikan mempengaruhi proses kolaborasi diantaranya adalah sumber daya asimetri berupa pengetahuan dan dukungan finansial, dorongan untuk berpartisipasi baik internal dan eksternal seperti penghargaan, kepemimpinan fasilitatif yang kolektif, transparansi proses. Dari best practice ini diperoleh lessons learned keterlibatan dunia usaha memiliki peran yang kuat dalam upaya penurunan stunting melalui pendekatan Collaborative Governance dengan strategi pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan.

This thesis explores Collaborative Governance in accelerating stunting reduction through Corporate Social Responsibility (CSR) in the context of the Ketapang Kuning Program in Warakas Subdistrict, North Jakarta. The study aims to analyze the process and factors influencing collaboration in efforts to reduce stunting using a collaborative governance model, and to identify lessons learned. Unlike a problem-solving approach, this research adopts a best practice approach, aiming to provide insights into solutions for addressing the high prevalence of stunting in Indonesia. The research employs a post-positivism approach using qualitative methods with data collection techniques including in-depth interviews, observations, and literature review. The findings indicate that collaborative governance processes have been effectively implemented overall. Significant factors influencing the collaboration include asymmetrical resource factors such as knowledge and financial support, internal and external motivations for participation including awards, collective facilitative leadership, and process transparency. From these best practices, lessons learned include the strong role of private sector involvement in stunting reduction efforts through Collaborative Governance, alongside strategies for sustainable community empowerment."
Jakarta: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Euis Hanifhah Wulandhari
"ABSTRAK
Program corporate social responsibility (CSR) adalah sebuah kewajiban sosial yang harus dilakukan oleh perusahaan. Salah satu cara bagi perusahaan untuk meningkatkan dan memelihara reputasi perusahaan yaitu melalui implementasi program corporate social responsibility pada stakeholder. Artikel ini menjelaskan bagaimana keberhasilan program CSR PT Astra Daihatsu Motor yang telah diukur menggunakan tiga indikator keberhasilan program dapat menjadi manajemen reputasi perusahaan untuk menjadi lebih baik.

ABSTRACT
Corporate social responsibility (CSR) is a social obligation that must be implemented by the company. One of the ways for companies to keep improving and maintaining the company's reputation is through the implementation of corporate social responsibility to stakeholders. This article describes how the success of the CSR program of PT Astra Daihatsu Motor, which have been measured using three indicators of the success of the program can be a reputation management for the company’s reputation to be better."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>