Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160407 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ayu Riandini
"Apoteker mempunyai peranan penting dalam menjalankan pelayanan kefarmasian yang komprehensif, bersifat patient oriented dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Apoteker sebagai salah satu tenaga kesehatan profesional di institusi kesehatan memiliki peran dalam rangka upaya peningkatan kesehatan melalui kegiatan manajerial berupa pengelolaan obat, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai serta kegiatan pelayanan farmasi klinik. Pentingnya peran apoteker dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan terutama pelayanan kefarmasian membuat perlunya peningkatan kompetensi melalui peningkatan wawasan, pengetahuan, keterampilan dan kemampuan komunikasi. Oleh karena itu, dilaksanakan praktek kerja profesi Apoteker di RSIA SamMarie Basra, Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama, dan Apotek Safa.

Pharmacists play an important role in pharmaceutical services that patient-oriented with the aim of improving the quality of life of patients. Pharmacists as one of the health professionals have a role in managerial activities, namely the management of medicines, medical devices and consumable medical materials and clinical pharmacy service activities. The important role of pharmacists in organizing health services, especially pharmaceutical services, makes it necessary to increase competence through increasing insight, knowledge, softskills and communication skills. Therefore, the pharmacists' professional work practices were carried out at RSIA SamMarie Basra, Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama, and Apotek Safa."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adela Surya Pertiwi
"Praktik kerja profesi Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) SamMarie Basra Periode Bulan September - Oktober Tahun 2018 bertujuan untuk memahami tugas dan tanggung jawab apoteker, serta melakukan praktik pelayanan kefarmasian sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan etika yang berlaku; memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan praktik kefarmasian di apotek; memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktik kefarmasian serta mempelajari strategi dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan praktik kefarmasian.

Internship at SamMarie Basra RSIA Hospital Period September - October 2018 aims to understand the duties and responsibilities of pharmacists in pharmacy management, as well as to practice pharmaceutical services in accordance with applicable laws and ethics; have insight, knowledge, skills, and practical experience to undertake pharmaceutical practices in pharmacies; and have real life perspective on pharmaceutical practice issues and learn strategies and activities that can be undertaken in the course of pharmaceutical practice development."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lila Nilam Sari
"Seorang apoteker memegang peranan penting di rumahs sakit, apotek, dan puskesmas. Apoteker harus memenuhi standar kompetensi sebagai persyaratan untuk memasuki dunia kerja dan menjalani praktik profesi. Standar kompetensi apoteker Indonesia terdiri dari sepuluh (10) standar kompetensi sebagai kemampuan yang diharapkan oleh apoteker saat lulus dan masuk ke tempat praktik kerja profesi. Sebagai bekal dan pengalaman calon apoteker untuk dapat memahami peran apoteker dan meningkatkan kompetensi , maka dilaksanakan Praktik Kerja Profesi Apoteker di Apotek Kimia Farma No. 330, Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan, dan RSIA SamMarie Basra selama periode bulan Januari - April 2019. Selama PKPA, diharapkan calon apoteker dapat memperluas wawasan, pemahaman, dan pengalaman untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di tempat praktik kerja profesi.

A pharmacist play important roles in hospitals, healthcare facilities and drugstores. Pharmacist must have a standard competences to enter work life and profession practice. Indonesian standard competences consist of ten standard. Internship has been done to make pharmacist understood about their roles and increase their competences. Internship has been done in Apotek Kimia Farma No. 330, Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan, dan RSIA SamMarie Basra period January - April 2019. During internship, pharmacist are expected to gain insight, comprehension, and experience to do a pharmacist practice in every internship."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tifa Maulina
"Seorang apoteker memegang peranan penting di Apotek, Puskesmas, maupun Rumah Sakit. Apoteker harus memenuhi Standar Kompetensi sebagai persyaratan untuk memasuki dunia kerja dan menjalani praktik profesi. Standar Kompetensi Apoteker Indonesia terdiri dari sepuluh poin Standar Kompetensi sebagai kemampuan yang diharapkan oleh Apoteker saat lulus dan masuk ke tempat praktik kerja profesi. Sebagai bekal dan pengalaman calon apoteker dalam memahami peran apoteker dan meningkatkan kompetensi, maka dilaksanakan Praktik Kerja Profesi Apoteker di Apotek Atrika, Puskesmas Kecamatan Kebayoran Baru, dan Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati selama Periode Bulan Januari hingga April 2019. Selama PKPA, diharapkan calon apoteker dapat memperluas wawasan, pemahaman, dan pengalaman untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di tempat praktik kerja profesi apoteker.

A pharmacist holds an important role in pharmacy, community health center, and hospital. Pharmacists must have the Competency Standards as requirements for entering the workforce and undergoing professional practice. Indonesian Pharmacist Competency Standards consist of ten points of Competency Standards as an expected competencies by Pharmacists when graduated and enter professional work practices. As a preparation and experience of prospective pharmacists, understanding the role of pharmacists and increasing competence, Apothecary Professional Work Practices are implemented at Apotek Atrika, Kebayoran Baru District Community Health Center, and Fatmawati Central General Hospital during the January to April 2019. During PKPA, it is expected that pharmacist candidates can broaden the insight, understanding and experience to do pharmacy work in the pharmacist professional workplace."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hendro David Ginola Barus
"Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Apotek Safa, Puskesmas Kecamatan Jagakarsa, dan Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati dilakukan pada periode bulan Juli hingga Oktober tahun 2019 dengan tujuan agar calon apoteker mampu memahami tugas dan tanggung jawab apoteker dalam pengelolaan apotek serta pelayanan kefarmasian di Puskesmas dan rumah sakit. Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) dilaksanakan langsung di tempat yang telah ditentukan dan dibimbing oleh Apoteker Pembimbing di lapangan. Kesimpulan yang didapatkan dari Praktik Kerja Profesi lain apoteker bertanggung jawab dalam manajemen farmasi seperti perencanaan, penerimaan, penyimpanan, distribusi hingga pencatatan dan pelaporan obat. Sementara pelayanan farmasi klinik yang dapat dilakukan antara lain pelayanan informasi obat, skrining resep, swamedikasi, pemantauan terapi obat, rekonsiliasi hingga konseling. Beberapa temuan permasalahan dalam pelayanan kefarmasian antara lain kurangnya sarana dan prasarana dalam melakukan konseling dan PKOD di RSUP Fatmawati, belum tersedianya jadwal praktik apoteker untuk melakukan praktik kefarmasian di Apotek Safa serta belum terpenuhi semua aspek pelayanan kefarmasian yang membutuhkan kompetensi Apoteker sehingga perlu ditambah tenaga Apoteker di Puskesmas.

Internship of Pharmacist Profession (PKPA) in Safa Pharmacy, Jagakarsa Sub-District Health Center, and Fatmawati Central General Hospital were carried out in the period of July to October 2019 with the aim that prospective pharmacist be able to understand the tasks and responsibilities of pharmacists in the management of pharmacies and pharmaceutical services. Internship of Pharmacist Profession (PKPA) were conducted in the designated place and guided by the Guiding Pharmacist in the field. Conclusions obtained from PKPA include pharmacists responsible for pharmaceutical management such as planning, receiving, storage, distribution to drug recording and reporting. While clinical pharmacy services that can be done include drug information services, prescription screening, self-service, drug therapy monitoring, reconciliation and counseling. Some of the findings of problems in pharmaceutical services include the lack of facilities and infrastructure in conducting counseling and PKOD at RSUP Fatmawati, the availability of pharmacist practice schedules to practice pharmacy at Safa Pharmacy and not fulfilled all aspects of pharmaceutical services that require the competence of pharmacists so that it needs to be added pharmacist at the Primary Health Center. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Farhah Utami Salim
"Apoteker sebagai tenaga kesehatan memiliki peranan penting dalam melakukan praktik kefarmasian sesuai dengan aturan yang berlaku. Peran apoteker sangat dibutuhkan salah satunya di fasilitas pelayanan kesehatan dalam memberikan pelayanan kefarmasian yang memenuhi syarat kompetensi dan etik kefarmasian. Untuk menjadi seorang apoteker yang kompeten, maka salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan berpartisipasi langsung dalam melakukan praktik kefarmasian. Praktek Kerja Profesi Apoteker merupakan salah satu tahapan penting yang dilakukan oleh mahasiswa apoteker untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensinya, serta mempersiapkan diri sebagai tenaga kesehatan. Oleh karena itu, calon apoteker dituntut untuk melaksanakan praktik kerja profesi. Praktik Kerja Profesi Apoteker dilaksanakan di tiga fasilitas pelayanan kesehatan, yaitu Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama pada periode 10-21 Januari 2022, Apotek Roxy Beringin pada periode 2-26 Februari 2022, dan Rumah Sakit Universitas Indonesia (RS UI) pada periode 7 Maret-27 April 2022. Melalui proses Praktik Kerja Profesi Apoteker di puskesmas, apotek, dan rumah sakit tersebut, calon apoteker diharapkan mampu memperoleh wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang sesuai untuk melakukan praktik kefarmasian di fasilitas pelayanan kesehatan.

Pharmacists as health workers have an important role in carrying out pharmaceutical practice according to applicable regulations. The role of pharmacists is needed, one of which is in health care facilities in providing pharmacy practice that meet the requirements of pharmaceutical competence and ethics. To become a competent pharmacists, one of the efforts that can be done is to participate directly in carrying out pharmaceutical practices. Pharmacist internship is one of the important stages carried out by pharmacist students to improve skills and competencies, and also to prepare themselves as health workers. Therefore, prospective pharmacists are required to carry out professional work practices. The internship was carried out in three health care facilities, that is Kebayoran Lama Sub-district Public Health Center period January 10-21st 2022, Roxy Beringin Pharmacies period February 2-26th 2022, and Universitas Indonesia Hospital period March 7th-April 27th 2022. Through the process of pharmacist internship in public health center, pharmacies, and hospital, prospective pharmacists are expected to be able to gain insight, knowledges, skills, and experiences that are suitable for doing pharmaceutical practice in health care facilities."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Irene Sanjaya
"Tren penjualan produk bayi berbasis bahan alam meningkat dari tahun ke tahun. Salah satu kondisi kesehatan yang sering terjadi pada bayi adalah flu. Eucalyptol dan chamomile diketahui mampu meredakan gejala flu pada bayi. Berdasarkan analisis pasar pada tahun 2018, diketahui bahwa sediaan krim memiliki perkembangan pasar yang tertinggi sehingga dipilih untuk dikembangkan di PT Pharos Indonesia. Salah satu konsep yang diterapkan dalam pengembagan produk adalah Quality by Design (QbD). QbD merupakan konsep yang menyatakan bahwa kualitas produk harus didesain sejak awal dengan membangun semua tahapan proses dengan desain yang terencana dan terstruktur. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan formula krim eucalyptol dan chamomile yang terbaik serta proses pembuatan yang memenuhi Critical Quality Attribute (CQA) dengan pendekatan QbD. Pada penelitian ini, dilakukan optimasi 4 formula dengan perbedaan konsentrasi emulgator X dan Y. Evaluasi yang dilakukan adalah pemerian, viskositas, pH, stabilitas sentrifugasi, dan stabilitas Freeze Thaw. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, diketahui bahwa formula terbaik adalah formula III.

Pengelolaan sediaan farmasi di apotek harus dilakukan dengan baik untuk menjamin ketersediaan barang dan mencegah barang yang terlalu banyak. Perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP) merupakan salah satu analisis yang dibutuhkan dalam menjalankan bisnis apotek. Selain untuk menentukan harga modal suatu barang, nilai HPP dapat menggambarkan persentase keuntungan. Selain itu, nilai HPP pada tahun sebelumnya dapat dinyatakan sebagai nilai modal untuk tahun berikutnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan pengelolaan persediaan di Apotek Safa dengan metode stock opname dan menentukan nilai HPP dari Obat Keras, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai. Berdasarkan studi yang telah dilakukan, diketahui bahwa metode stock opname cukup baik digunakan untuk melakukan pengontrolan stok barang yang keluar dan masuk, serta dapat mengetahui obat yang sudah kadaluarsa. Nilai HPP yang dihasilkan adalah 64,605% sehingga dapat dikatakan bahwa Apotek Safa memiliki nilai margin keuntungan yang besar."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Asrianingtyas
"Seorang apoteker memegang peranan penting di PBF, apotek, dan industri farmasi. Apoteker harus memenuhi standar kompetensi sebagai persyaratan untuk memasuki dunia kerja dan menjalani praktik profesi. Standar kompetensi apoteker Indonesia terdiri dari sepuluh (10) standar sebagai kemampuan yang diharapkan oleh apoteker saat lulus dan masuk ke tempat praktik kerja profesi. Sebagai bekal dan pengalaman calon apoteker untuk dapat memahami peran apoteker dan meningkatkan kompetensi, maka dilaksanakan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di PT Guardian Pharmatama, PT SamMarie Tramedifa, dan Apotek Kimia Farma No.254 selama periode bulan Januari-April 2019. Selama PKPA, diharapkan calon apoteker dapat memperluas wawasan, pemahaman, dan pengalaman untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di tempat praktik kerja profesi.

A pharmacist plays an important role in the PBF, pharmacy and pharmaceutical industry. Pharmacists must meet competency standards as a requirement for entering the workforce and undergoing professional practice. Indonesian pharmacist competency standards consist of ten (10) standards as the capabilities expected by pharmacists when graduating and entering professional work practices. As a preparation and experience of prospective pharmacists to be able to understand the role of pharmacists and improve competence, the Pharmacist Professional Work Practice (PKPA) was implemented at PT Guardian Pharmatama, PT SamMarie Tramedifa, and Kimia Farma Pharmacy No.254 during the January-April 2019 period. During PKPA , it is expected that prospective pharmacists can broaden their horizons, understanding, and experience to do pharmaceutical work in professional workplaces."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dhia Larissa
"Rumah Sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan meIiputi pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah sakit memiliki kewajiban untuk memberikan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, antidiskriminasi, dan efektif, dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit Terdapat minimal 21 pelayanan yang wajib dimiliki oleh suatu rumah sakit, salah satunya adalah pelayanan farmasi. Pelayanan farmasi tersebut juga memiliki indikator pelayanan yang harus diperhatikan, salah satunya untuk melihat kecepatan pelayanan kefarmasian yaitu, waktu tunggu pelayanan resep. waktu tunggu pelayanan resep yang dimaksud hanyalah untuk resep obat-obatan, baik obat jadi maupun racikan. Resep adalah suatu permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi atau dokter hewan kepada apoteker untuk membuatkan obat dalam bentuk sediaan tertentu dan menyerahkannya kepada pasien. Kegiatan untuk mencegah adanya masalah terkait obat yaitu melakukan pengkajian resep. Apoteker harus melakukan pengkajian resep sesuai persyaratan administrasi, persyaratan farmasetik dan persyaratan klinis. Pengkajian resep ini dilakukan oleh Apoteker di Rumah Sakit maupun Apotek.
.....Hospital is a health facility that provides individual health services including promotive, preventive, curative and rehabilitative services that provide inpatient, outpatient, and emergency services. Hospitals have an obligation to provide safe, quality, anti-discriminatory, and effective health services, by prioritizing the interests of patients in accordance with hospital service standards. There are at least 21 services that must be owned by a hospital, one of which is pharmacy services. The pharmacy service also has service indicators that must be considered, one of which is to see the speed of pharmaceutical services, namely, waiting time for prescription services. The waiting time for prescription services is only for prescription drugs, both ready-to-use drugs and concoctions. A prescription is a written request from a doctor, dentist or veterinarian to a pharmacist to make drugs in certain dosage forms and hand them over to patients. Activities to prevent drug-related problems are conducting prescription assessments. Pharmacists must conduct prescription reviews according to administrative requirements, pharmaceutical requirements and clinical requirements. This prescription review is carried out by pharmacists in hospitals and pharmacies."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ahda Sabila Eddy Yusuf
"Interaksi obat didefinisikan sebagai perubahan efek obat karena penambahan obat lain secara bersamaan untuk penyakit yang sama atau berbeda. Interaksi obat memberikan respon secara fisiologis yang disebabkan oleh kombinasi dua atau lebih obat berbeda dari yang diharapkan oleh penggunaan masing-masing obat. Interaksi obat terjadi kira-kira 2,2 % hingga 30% dari total pasien di rawat inap. Sementara itu pada pasien rawat jalan dan pasien di apotek. interaksi obat menyebabkan lebih dari 38% ADR dan menyumbang kepada 1,1% kasus kemasukan ke rumah sakit. Antara faktor prevalensi tinggi interaksi obat adalah usia pasien, jenis kelamin, Pendidikan, penyakit penyerta, dan jumlah obat yang diresepkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis interaksi obat dengan mengidentifikasi jenis dan mekanisme interaksi obat, dan kejadian ADRs terkait interaksi obat pada terapi pasien ICU COVID-19 Rumah Sakit Universitas Indonesia dan Apotek Roxy Pitara Periode September – November 2021. Interaksi akan dianalisis dan dikaji menggunakan Lexicomp Drug-Drug Interaction Checker. Berdasarkan penilitian ini, interaksi obat sangat sering terjadi pada pasien ICU COVID-19. Interaksi banyak melibatkan Levofloksasin sebagai pilihan antibiotik untuk pasien COVID-19 dengan terapi lain dalam pengobatan COVID-19. Mayoritas interaksi obat merupakan jenis interaksi farmakodinamis yang lebih dari separuh bersifat aditif. Manakala di Apotek Roxy Pitara kejadian interaksi obat masih relatif rendah karena obat yang diresepkan untuk kebanyakan pasien dalam jumlah yang sedikit sehingga mengurangkan kemungkinan interaksi obat.

A drug interaction is defined as a change in the therapeutic effect of a drug due to the addition of another drug for the same or different disease. Drug interactions result in a physiological response caused by a combination of two or more drugs which are different from the expected outcome of each drug. Drug interactions occur in approximately 2.2% to 30% of the total hospitalized patients. Meanwhile for outpatients and patients at retail pharmacy, drug interactions accounted for more than 38% of ADRs and accounted for 1.1% of hospital admissions. Among the high prevalence factors for drug interactions were the patient's age, gender, education, comorbidities, and the number of drugs prescribed. This study aims to analyze drug interactions by identifying the types and mechanisms of drug interactions, and the incidence of ADRs related to drug interactions in the therapy of COVID-19 ICU patients at the University of Indonesia Hospital and Roxy Pitara Pharmacy for the Period September – November 2021. Interactions will be analysed and studied using Lexicomp Drug-Drug Interaction Checker. Based on this study, drug interactions are very common in COVID-19 ICU patients. Most of the interactions involved Levofloxacin as an antibiotic of choice for COVID-19 patients with other therapies in the treatment of COVID-19. Majority of the interactions are pharmacodynamic interaction with more than half are giving additive effect. While at the Roxy Pitara Pharmacy, the incidence of drug interactions is still relatively low because the drugs prescribed to most patients are in small amounts, thereby reducing the possibility of drug interactions."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>