Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 134982 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Khalishah Aurelia Asbran
"Pandemi Covid-19 telah mendorong perubahan signifikan terhadap kebiasaan berbelanja masyarakat Indonesia. Salah satu tren yang muncul akibat fenomena ini merupakan migrasi kegiatan berbelanja pada toko offline ke platform social commerce. Migrasi ini mendorong platform-platform social commerce untuk terus berkembang dan meningkatkan keunggulan bersaing. TikTok Shop merupakan salah satu platform social commerce yang terintegrasi dengan media sosial TikTok yang baru dilansir ke pasar pada tahun 2021. Dengan perkembangan aplikasi TikTok yang cukup pesat sejak rilis aplikasi, TikTok Shop memiliki potensi kesuksesan yang besar dalam industri online commerce. Salah satu aspek yang mendukung pertumbuhan dari TikTok Shop sendiri merupakan aspek usability di mana dengan kondisi baru dilansir, TikTok Shop masih mempunyai banyak ruang untuk berkembang dalam aspek tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendalami dan mewujudkan kebutuhan pengguna TikTok Shop. Penelitian ini menghasilkan rancangan desain antarmuka alternatif dari TikTok Shop yang dirancang menggunakan pendekatan User-Centered Design (UCD). Berdasarkan data yang diperoleh melalui kuesioner dan wawancara pengguna, desain alternatif yang dirancang telah menyediakan perbaikan terhadap 18 halaman utama dengan fitur-fitur yang mendukung proses pencarian produk, pembelian produk, dan pelacakan pesanan. Rancangan desain alternatif kemudian dievaluasi menggunakan Usability Testing (UT), wawancara kontekstual, dan System Usability Scale (SUS). Hasil dari UT menyatakan mayoritas task mendapatkan success rate sebesar 100% dengan nilai terkecil sebesar 90%. Sementara itu, didapatkan bahwa hasil SUS dari desain alternatif TikTok Shop mendapatkan skor akhir sejumlah 83,67 yang termasuk kategori grade B dengan rating excellent sehingga sistem dinilai memiliki usability yang cukup baik untuk digunakan.

The rise of the Covid-19 pandemic has driven significant changes in the shopping habits of Indonesian citizens. One of the trends that have been recurrent because of this phenomenon is the shift from shopping in offline stores to social commerce platforms. This shift has pushed social commerce platforms to grow and increase their competitive advantage. TikTok Shop is one of the new social commerce platforms being released in 2021. It is a shopping feature of the popular social media TikTok. With the fast growth of TikTok since its release, TikTok Shop has a high success potential in the online commerce market. One of the aspects supporting TikTok Shop’s growth is its usability. This research is intended to analyze further and realize TikTok Shop users’ needs. The end product of this research is an alternative interface design based on users’ needs collected using a User-Centered Design (UCD) approach. Based on the data collected through surveys and interviews, an alternative interface design of TikTok Shop has been made with 18 main pages consisting of features to help with product search, purchase, and order tracking. The alternate interface design was then evaluated once more using Usability Testing (UT), contextual interview, and a System Usability Scale (SUS). UT results have shown that the majority of the tasks have a success rate of 100%, with the lowest rate being 90%. Meanwhile, the design has achieved an average SUS score of 83,67, which could be interpreted as a “B” in letter grades, indicating that the system has good usability."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nandini Antya Kirana
"Pandemi Covid-19 telah mendorong perubahan signifikan terhadap kebiasaan berbelanja masyarakat Indonesia. Salah satu tren yang muncul akibat fenomena ini merupakan migrasi kegiatan berbelanja pada toko offline ke platform social commerce. Migrasi ini mendorong platform-platform social commerce untuk terus berkembang dan meningkatkan keunggulan bersaing. TikTok Shop merupakan salah satu platform social commerce yang terintegrasi dengan media sosial TikTok yang baru dilansir ke pasar pada tahun 2021. Dengan perkembangan aplikasi TikTok yang cukup pesat sejak rilis aplikasi, TikTok Shop memiliki potensi kesuksesan yang besar dalam industri online commerce. Salah satu aspek yang mendukung pertumbuhan dari TikTok Shop sendiri merupakan aspek usability di mana dengan kondisi baru dilansir, TikTok Shop masih mempunyai banyak ruang untuk berkembang dalam aspek tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendalami dan mewujudkan kebutuhan pengguna TikTok Shop. Penelitian ini menghasilkan rancangan desain antarmuka alternatif dari TikTok Shop yang dirancang menggunakan pendekatan User-Centered Design (UCD). Berdasarkan data yang diperoleh melalui kuesioner dan wawancara pengguna, desain alternatif yang dirancang telah menyediakan perbaikan terhadap 18 halaman utama dengan fitur-fitur yang mendukung proses pencarian produk, pembelian produk, dan pelacakan pesanan. Rancangan desain alternatif kemudian dievaluasi menggunakan Usability Testing (UT), wawancara kontekstual, dan System Usability Scale (SUS). Hasil dari UT menyatakan mayoritas task mendapatkan success rate sebesar 100% dengan nilai terkecil sebesar 90%. Sementara itu, didapatkan bahwa hasil SUS dari desain alternatif TikTok Shop mendapatkan skor akhir sejumlah 83,67 yang termasuk kategori grade B dengan rating excellent sehingga sistem dinilai memiliki usability yang cukup baik untuk digunakan.

The rise of the Covid-19 pandemic has driven significant changes in the shopping habits of Indonesian citizens. One of the trends that have been recurrent because of this phenomenon is the shift from shopping in offline stores to social commerce platforms. This shift has pushed social commerce platforms to grow and increase their competitive advantage. TikTok Shop is one of the new social commerce platforms being released in 2021. It is a shopping feature of the popular social media TikTok. With the fast growth of TikTok since its release, TikTok Shop has a high success potential in the online commerce market. One of the aspects supporting TikTok Shop’s growth is its usability. This research is intended to analyze further and realize TikTok Shop users’ needs. The end product of this research is an alternative interface design based on users’ needs collected using a User-Centered Design (UCD) approach. Based on the data collected through surveys and interviews, an alternative interface design of TikTok Shop has been made with 18 main pages consisting of features to help with product search, purchase, and order tracking. The alternate interface design was then evaluated once more using Usability Testing (UT), contextual interview, and a System Usability Scale (SUS). UT results have shown that the majority of the tasks have a success rate of 100%, with the lowest rate being 90%. Meanwhile, the design has achieved an average SUS score of 83,67, which could be interpreted as a “B” in letter grades, indicating that the system has good usability."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurdiana Putri
"TikTok merupakan salah satu aplikasi media sosial dengan pertumbuhan pengguna yang sangat pesat di Indonesia, terutama pada kelompok usia 14 hingga 30 tahun. Pada paruh akhir tahun 2021, TikTok mengimplementasikan fungsi e-commerce pada aplikasi yang menjadikan aplikasi TikTok sebagai salah satu platform social commerce. TikTok Shop memanfaatkan media video singkat, rangkaian gambar dan livestreaming yang dapat digunakan seller untuk berjualan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari bagaimana pengaruh dari trust in seller dan privacy concern pengguna terhadap perilaku pembelian sebenarnya di TikTok Shop. Penelitian ini dibangun menggunakan kerangka dari TrustTransfer Theory dan Theory of Security Assurance yang telah digunakan pada penelitian lain tentang social media dan social commerce. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode mixed-method yang menggunakan analisis PLS-SEM dan Content Analysis. Pendekatan kuantitatif ini diikuti oleh 717 responden. Hasil pengolahan kuantitatif yang dilaksanakan pengujian kembali dengan pendekatan kualitatif, dengan melakukan wawancara kualitatif yang diikuti oleh 30 responden. Penelitian ini menemukan bahwa tidak semua source of trust building (perceived familiarity, situational normality, trust in platform dan social interactivity) memiliki pengaruh yang sama dan mendukung trust in seller, baik secara kognitif atau emosional. Penelitian ini juga menemukan faktor-faktor dari security assurance signal (privacy/security policy. assurance seal, dan disposition to third-party certification) memiliki pengaruh terhadap privacy concern konsumen. Kemudian trust in seller dan privacy concern terbukti mempengaruhi intensi belanja konsumen, yang juga memiliki pengaruh terhadap perilaku belanja sebenarnya dari konsumen. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi pengembangan dan seller di social commerce untuk dapat meningkatkan perilaku belanja sebenarnya dari konsumen. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi penelitian yang akan datang terkait tentang topik ini.

TikTok is a social media application with very rapid user growth in Indonesia, especially in the 14 to 30 year old age group. In the latter half of 2021, TikTok will implement an ecommerce function in the application, which will make the TikTok application a social commerce platform. The TikTok Shop utilizes short videos, picture sequels, and live streaming that sellers can use to sell. This study aims to study how the influence of trust on seller and user privacy concerns actual buying behavior at the TikTok Shop. This research was built using the framework of Trust-Transfer Theory and Theory of Security Assurance which have been used in other research on social media and social commerce. This research was carried out using a mixed-method method using PLS-SEM analysis and content analysis. This quantitative approach was followed by 717 respondents. The results of the quantitative processing carried out were tested again with a qualitative approach, by conducting qualitative interviews which were attended by 30 respondents. This study found that not all sources of trust-building (perceived familiarity, situational normality, trust in platforms, and social interactivity) have the same effect and support trust in sellers, both cognitively and emotionally. This study also found that the factors of the security assurance signal (privacy/security policy, assurance seal, and disposition to third-party certification) influence consumer privacy concerns. Then trust in sellers and privacy concerns are proven to affect consumer shopping intentions, which also influence the actual shopping behavior of consumers. This research is expected to be able to contribute to the development and sellers in social commerce to be able to improve the actual shopping behavior of consumers. In addition, the results of this study are expected to be used as a reference for future research related to this topic.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yadhit Prasetya
"TikTok merupakan salah satu aplikasi media sosial dengan pertumbuhan pengguna yang sangat pesat di Indonesia, terutama pada kelompok usia 14 hingga 30 tahun. Pada paruh akhir tahun 2021, TikTok mengimplementasikan fungsi e-commerce pada aplikasi yang menjadikan aplikasi TikTok sebagai salah satu platform social commerce. TikTok Shop memanfaatkan media video singkat, rangkaian gambar dan livestreaming yang dapat digunakan seller untuk berjualan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari bagaimana pengaruh dari trust in seller dan privacy concern pengguna terhadap perilaku pembelian sebenarnya di TikTok Shop. Penelitian ini dibangun menggunakan kerangka dari Trust-Transfer Theory dan Theory of Security Assurance yang telah digunakan pada penelitian lain tentang social media dan social commerce. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode mixed-method yang menggunakan analisis PLS-SEM dan Content Analysis. Pendekatan kuantitatif ini diikuti oleh 717 responden. Hasil pengolahan kuantitatif yang dilaksanakan pengujian kembali dengan pendekatan kualitatif, dengan melakukan wawancara kualitatif yang diikuti oleh 30 responden. Penelitian ini menemukan bahwa tidak semua source of trust building (perceived familiarity, situational normality, trust in platform dan social interactivity) memiliki pengaruh yang sama dan mendukung trust in seller, baik secara kognitif atau emosional. Penelitian ini juga menemukan faktor-faktor dari security assurance signal (privacy/security policy. assurance seal, dan disposition to third-party certification) memiliki pengaruh terhadap privacy concern konsumen. Kemudian trust in seller dan privacy concern terbukti mempengaruhi intensi belanja konsumen, yang juga memiliki pengaruh terhadap perilaku belanja sebenarnya dari konsumen. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi pengembangan dan seller di social commerce untuk dapat meningkatkan perilaku belanja sebenarnya dari konsumen. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi penelitian yang akan datang terkait tentang topik ini.

TikTok is a social media application with very rapid user growth in Indonesia, especially in the 14 to 30 year old age group. In the latter half of 2021, TikTok will implement an e-commerce function in the application, which will make the TikTok application a social commerce platform. The TikTok Shop utilizes short videos, picture sequels, and live streaming that sellers can use to sell. This study aims to study how the influence of trust on seller and user privacy concerns actual buying behavior at the TikTok Shop. This research was built using the framework of Trust-Transfer Theory and Theory of Security Assurance which have been used in other research on social media and social commerce. This research was carried out using a mixed-method method using PLS-SEM analysis and content analysis. This quantitative approach was followed by 717 respondents. The results of the quantitative processing carried out were tested again with a qualitative approach, by conducting qualitative interviews which were attended by 30 respondents. This study found that not all sources of trust-building (perceived familiarity, situational normality, trust in platforms, and social interactivity) have the same effect and support trust in sellers, both cognitively and emotionally. This study also found that the factors of the security assurance signal (privacy/security policy, assurance seal, and disposition to third-party certification) influence consumer privacy concerns. Then trust in sellers and privacy concerns are proven to affect consumer shopping intentions, which also influence the actual shopping behavior of consumers. This research is expected to be able to contribute to the development and sellers in social commerce to be able to improve the actual shopping behavior of consumers. In addition, the results of this study are expected to be used as a reference for future research related to this topic."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felia Risky Faizal
"Video ulasan influencer merupakan ulasan produk yang disajikan dalam bentuk media video oleh para influencer di media sosial. Sebelum membuat keputusan pembelian secara online, pembeli menonton video ulasan influencer untuk mendapatkan informasi produk yang dibutuhkan. Online review dalam bentuk video diketahui mampu memberikan visualisasi produk yang lebih nyata dan memberikan dampak besar terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh informasi dan karakteristik video ulasan influencer di media sosial terhadap keputusan untuk melakukan pembelian secara online. Teori Information Acceptance Model (IACM) digunakan untuk menguji karakteristik informasi pada video ulasan influencer. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan total data yang berhasil didapatkan sebanyak 1042 responden. Penelitian ini menggunakan metode analisis Covariance-Based Structural Equation Modelling (CB-SEM) dengan bantuan program AMOS 24.0 untuk pengolahan data. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh dari faktor kredibilitas informasi, kualitas informasi, kebutuhan akan informasi, karakteristik video, dan jumlah penonton, likes, komentar, serta interaksi terhadap intensi pembelian produk. Pengaruh kualitas informasi terhadap intensi pembelian produk tidak terkonfirmasi pada penelitian ini. Kemudian, hasil penelitian juga menunjukkan adanya pengaruh intensi pembelian produk terhadap keputusan untuk melakukan pembelian secara online. Manfaat yang didapatkan dari penelitian ini yaitu memperkaya konsep dan pengetahuan mengenai eWOM dalam bentuk online review yang disajikan melalui media video, memberikan wawasan kepada penjual mengenai penggunaan video review influencer untuk bahan pertimbangan keputusan pembelian, pengembangan fitur yang berkaitan dengan konten video di media sosial, dan menambah wawasan bagi influencer terkait kualitas informasi dan karakteristik video ulasan.

Influencer video review is a product review in the form of video and presented by social media influencers. Before making an online purchase decision, buyers watch influencer video review to obtain product’s information needed. Online video reviews are known for their ability to provide real product visualization and deliver a major impact to purchase decision. Hence, the aim of this study is to determine the influence of information and video characteristics of influencer video review on social media towards online purchase decision. For this purpose, Information Acceptance Model (IACM) theory was used to examined the characteristics of information on influencer’s video review. This study uses a quantitative approach with data obtained from 1.042 respondents. The data analysis method used in this study is Covariance-Based Structural Equation Modelling (CB-SEM) with AMOS 24.0. The findings indicated that information credibility, needs of information, perceived video characteristics, and number of views, likes, comments, and replies influence purchase intention. However, the relationship between information quality and purchase intention was not confirmed in this study. Further, the results also confirms that there is an influence from purchase intention towards customer’s online purchase decision. This study could develop the previous concept and research that examined an eWOM in the form of video and provide insight about the use of influencer video review on social media for purchase decision making. Moreover, this study could help to develop features related to video content on social media and provide an insight for influencers regarding the quality of information and characteristics of online video review."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arthur Dias
"ABSTRAK
Salah satu fenomena e-commerce di Indonesia adalah dengan munculnya situs
jual beli online. Salah satu situs jual beli online di Indonesia sedang berkembang
adalah tokobagus.com. Tokobagus.com merupakan salah satu situs yang
menyediakan tempat jual beli terbesar di Indonesia dimana perusahaan dan
perorangan dapat menjual dan membeli produk maupun jasa. Sampai 11 Juni
2012, Situs ini mempunyai 998.864 iklan aktif dan 2.262.398 member. Banyak
kemudahan yang dapat di temui dalam transaksi online, akan tetapi faktor
kepercayaan masih menjadi isu penting yang menghambat konsumen untuk
melakukan pembelian secara online. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh dari kepercayaan konsumen terhadap niat
pembelian produk melalui situs jual beli di tokobagus.com dan melihat pengaruh
dari e-commerce knowledge, perceived reputaion, perceive risk dan perceive
technology terhadap kepercayaan konsumen pada situs tokobagus.com. Untuk
mencapai tujuan studi ini, peneliti mengembangkan model penelitian. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara
kepercayaan dan niat pembelian melalui situs tokobagus.com. Penelitian ini juga
mendapatkan hasil, bahwa faktor-faktor seperti pengetahuan terhadap ecommerce,
reputasi perusahaan, resiko dan perceive technology secara signifikan
berpengaruh terhadap kepercayaan konsumen terhadap situs tokobagus.com. Dari
penelitian ini juga didapatkan hasil bahwa perceived technology berpengaruh
secara langsung kepada niat pembelian. Implikasi dari temuan ini dibahas bagi
para peneliti dan praktisi.

Abstract
One e-commerce phenomenon is the emerge of shopping online sites. One of the
shopping online site in Indonesia is tokobagus.com. Tokobagus.com is one of the
sites that provide the biggest selling points in Indonesia where companies and
individuals can sell and buy products and services. Until June 11, 2012, This site
contains 998,864 advertisements and 2,262,398 members. There are many
benefits that can be found in an online transaction, but the trust factor is still the
key issues that hamper consumers to make purchases online decision. Therefore,
the purpose of this study are 1) to investigate the effects of consumer?s online
trust on their purchase intention in tokobagus.com and 2) to investigate the effects
of e-commerce knowledge, perceived reputaion, perceive risk and perceive
technology to online trust in tokobagus.com. To achieve the objectives of this
study, researcher developed a research model. The results of this study indicate
that there is a significant relationship between trust and purchase intention in
tokobagus.com. The study also indicate that factors such as knowledge of ecommerce,
perceived reputaion, perceive risk, perceive technology significantly
affect consumer online trust in tokobagus.com. Moreover, this study also showed
that perceived technology directly affects the purchase intention. Implications of
these findings are discussed for researchers and practitioners."
2012
T32197
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sheila Firda Annisarahma
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hadirnya fitur belanja pada media sosial populer seperti Instagram Shopping dan TikTok Shop di Indonesia selama masa pandemi Covid-19 sebagai alternatif baru social commerce terhadap perilaku belanja impulsif dan kompulsif produk apparel. Dalam penelitian ini, peneliti mengkaji pengaruh media sosial, motivasi hedonis, kondisi berbelanja online selama pandemi Covid-19 serta peran iklim sosial komunitas pengikut social media influencer terhadap perilaku belanja impulsif dan kompulsif. Penelitian dilaksanakan menggunakan metode variance based Partial Least Square - Structural Equation Modelling (PLS-SEM) secara cross-sectional kepada 475 responden untuk menguji keterkaitan variabel Social Media Influence, Social Commerce, EWOM of Social Commerce, Hedonic (Happiness), Hedonic (Fun), Shopping in the Times of Covid-19, dan variabel moderasi Social Climate terhadap variabel dependen Impulsive Buying dan Compulsive Buying. Hasilnya, didapatkan bahwa Hedonic (Happiness) dan Shopping in the Times of Covid-19 memiliki hubungan signifikan positif terhadap perilaku Impulsive dan Compulsive buying. Hedonic (Fun) serta peran moderasi Social Climate berhubungan signifikan positif dengan Impulsive Buying. Sedangkan variabel lainnya tidak memiliki hubungan signifikan yang positif terhadap variabel Impulsive Buying dan Compulsive Buying.

This study aims to determine the effect of the presence of shopping features on popular social media namely Instagram Shopping and TikTok Shop in Indonesia during the Covid-19 pandemic as a new social commerce alternative which could affecting impulsive and compulsive shopping behavior for apparel products. In this study, the impact of social media, hedonic motivation, shopping in the times of Covid-19, and social climate of social media influencers community are observed towards impulsive and compulsive shopping behavior. The study used variance-based partial least squares structural equational modelling (PLS-SEM) on a cross-sectional study conducted on 475 respondents observing the association of several variables: Social Media Influence, Social Commerce, EWOM of Social Commerce, Hedonic (Happiness), Hedonic (Fun) variables, Shopping in the Times of Covid-19 and Social Climate as a moderating variable towards the Impulsive Buying and Compulsive Buying as the dependent variables. The study result show that Hedonic (Happiness) and Shopping in the Times of Covid-19 had a significant positive relationship to Impulsive and Compulsive buying behavior. Hedonic (Fun) and the moderating role of Social Climate had a significant positive relationship with Impulsive Buying. Whilst the other variables do not have a positive significant relationship to the Impulsive Buying and Compulsive Buying variables."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Patricia Chania Addy Putri
"TikTok Shop merupakan sebuah fitur yang diluncurkan oleh TikTok pada bulan April 2021 yang memfasilitasi pengguna untuk melakukan transaksi jual beli di dalam aplikasi TikTok secara langsung. TikTok Shop dikategorikan sebagai social commerce karena merupakan gabungan dari media sosial dan e-commerce. TikTok Shop memudahkan penjual untuk mendaftarkan toko mereka secara virtual dan menyediakan fitur live streaming agar pembeli dapat membeli barang atau jasa dari penjual secara langsung (real time). Artikel ini menganalisa bagaimana pengguna TikTok Shop melakukan pembelian impulsif dalam live streaming TikTok Shop dengan menggunakan metode penelitian studi literatur. Hasil analisis menunjukkan bahwa terjadinya pembelian impulsif pada live streaming TikTok Shop salah satunya didorong oleh emosi positif yang dirasakan pengguna ketika mendapatkan diskon dalam sesi live streaming tersebut.

TikTok Shop is a feature launched by TikTok in April 2021, enabling users to conduct buying and selling transactions directly within the TikTok application. Classified as social commerce, TikTok Shop merges elements of social media and e-commerce. TikTok Shop streamlines the process for sellers to register their virtual stores and provides live streaming features, allowing buyers to purchase goods or services directly from sellers in real-time. This article analyzes how TikTok Shop users engage in impulsive purchases during TikTok Shop's live streaming through the literature study research method. The analysis results indicate that impulsive buying during TikTok Shop live streaming is, in part, driven by the positive emotions users experience when encountering discounts during these live sessions.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Wemona Rahma
"Transaksi belanja online di Indonesia diperkirakan mencapai Rp429 triliun pada tahun 2020. Penambahan pengguna baru di e-marketplace pun meningkat sebanyak 51% selama masa pandemi COVID-19. Pada kuartal tiga tahun 2020, Shopee menduduki peringkat pertama pada kategori peringkat aplikasi di App Store dan peringkat aplikasi di Play Store. Meskipun menempati posisi pertama, Shopee masih menerima banyak keluhan dari para penggunanya. Adanya keluhan dari pengguna menandakan bahwa ada ketidakpuasan dalam menggunakan aplikasi. Pengguna yang tidak puas sangat rentan untuk berhenti menggunakan aplikasi dan beralih ke kompetitor. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kepuasan pengguna (sisi pembeli) dan kaitannya dengan keberlanjutan niat untuk menggunakan aplikasi mobile Shopee. Selain itu, penelitian juga bertujuan untuk menyusun usulan rekomendasi yang ditujukan pada Shopee untuk meningkatkan kepuasan pengguna aplikasi mobile Shopee. Penelitian dilakukan dengan metode campuran, yaitu secara kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner dan secara kualitatif dengan melakukan wawancara. Model penelitian dibangun menggunakan teori Technology Acceptance Model (TAM) dan teori E-Service Quality. Analisis sebanyak 237 data responden dilakukan dengan metode Partial Least Square (PLS-SEM). Selanjutnya dilakukan wawancara untuk mendalami kondisi dan permasalahan yang dirasakan oleh pengguna (sisi pembeli) aplikasi mobile Shopee. Hasil penelitian menujukkan bahwa faktor mobile app design, fulfillment, security/privacy, perceived enjoyment, dan social influence memengaruhi kepuasan pengguna yang lebih lanjut memengaruhi niat penggunaan aplikasi secara berkelanjutan. Sedangkan faktor customer service tidak ditemukan memengaruhi kepuasan pengguna. Selain itu, penelitian ini juga menghasilkan rekomendasi yang disusun untuk mengurangi keluhan dan ketidakpuasan pengguna aplikasi mobile Shopee.

Online shopping transactions in Indonesia are estimated to reach IDR 429 trillion in 2020. The addition of new customers on the e-marketplace also increased by 51% during the COVID-19 pandemic. In the third quarter of 2020, Shopee was ranked first in the categories of App rating on the App Store and App rating on the Play Store. Even though it occupies the first position, Shopee still receives a lot of complaints from its users. The existence of complaints from users indicates that there is dissatisfaction in using the application. Dissatisfied users are vulnerable to stop using the app and turning to competitors. This research aims to analyze what factors affect user satisfaction (buyer side) and its relation to the continued intention to use the Shopee mobile application. Furthermore, this research also aims to formulate recommendations aimed at Shopee to increase the satisfactio of Shopee mobile application’ users. The research was conducted using mixed methods, namely quantitatively by distributing online questionnaires and qualitatively by conducting interviews. The research model is built using the Technology Acceptance Model (TAM) and E-Service Quality theory. An analysis of 237 respondents’ data was carried out using the Partial Least Square (PLS-SEM) method. The findings reveal that mobile app design, fulfillment, security/privacy, perceived enjoyment, and social influence affect user satisfaction which further affects the intention to use the application continuously. Customer Service was not found to affect user satisfaction. In addition, this research also provides recommendations to reduce complaints and dissatisfaction from Shopee mobile application’ users."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Fatimah
"Penelitian ini menganalisa keberadaan House Of Korea yang menjadi jembatan dalam menyebarkan produk budaya pop Korea. Penyebaran budaya pop menjadi sarana untuk melanggengkan kapitalisme dan ideologi Korea. Menggunakan teori imperialisme struktural untuk menganalisis House Of Korea yang menjalankan peran sebagai jembatan yang menjalin kerjasama antara elite negara maju (Korea) dan negara berkembang (Indonesia). Menggunakan kajian politik ekonomi komunikasi untuk mengetahui terjadinya proses spasialisasi dalam distribusi produk budaya Korea ke Indonesia. Hasil penelitian ini membuktikan pemilik House Of Korea menjalankan peran penting dalam terjadinya keseluruhan struktur imperialisme.

This study analyzes the existence of House Of Korea as a bridge to spread the Korean pop culture products. Korean wave becomes a tool to perpetuate the capitalism and ideology of Korea. Using structural imperialistic theory to analyze House Of Korea‟s role as a bridge which runs the established cooperation between elite of the developed countries (Korea) and developing countries (Indonesia). Using political economy communication aims to know the process of spacialization in distribution cultural products of Korea to Indonesia. The results of this study prove the owner of House of Korea an important role in the whole structure of imperialism."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>