Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 57914 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dia Gloria Ekklesia
"Tesis ini membahas mengenai prolonged happiness sebagai bentuk coping mechanism yang dilakukan oleh anak dari kelaurga yang mengalami perceraian. Perceraian menyebabkan adanya perubahan tidak hanya dalam dinamika keluarga, melainkan dalam relasi antarorangtua maupun orangtua dan anak. Selain itu perceraian juga menimbulkan tekanan-tekanan yang hadir dalam relasi anak baik dengan orangtua maupun dengan lingkungan sekitarnya. Penelitian yang menggunakan metode autoetnografi ini melihat bahwa prolonged happiness yang mementingkan kesejahteraan anak dari keluarga yang mengalami perceraian orangtua dapat bertahan dari perubahan dan tekanan yang ada. Pada saat yang sama, pemusatan fokus pada kesejahteraan anak juga mengizinkan keagenan anak untuk berperan dalam melakukan prolonged happiness. Kebahagiaan dan keagenan anak menjadi sumber daya sekaligus tujuan yang hendak dicapai dalam melakukan prolonged happiness dan menghadapi tekanan-tekanan emosional ada anak.

This thesis discusses prolonged happiness as a form of coping mechanism done by children from families who have experienced a divorce. Divorce causes changes not only in family dynamics but also in inter-parental relationship and parent-children relationship. In addition, divorce also creates pressures that are present in the relationship of children both with parents and with the society. This study using autoethnograpic method found that prolonged happiness which is concerned with the well-being of children from families experiencing parental divorce can survive the changes and pressures that exist. At the same time, the focus on child well-being also allows the agency of children to play a role in carrying out prolonged happiness. Children’s happiness and agency become resources simultaneously goals to be achieved in carrying out prolonged happiness and dealing with emotional pressures in children.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryati
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan koping orang tua dan karakteristik anak dengan tumbuh kembang anak usia batita dan prasekolahpenderita LLA di RSABHarapan Kita Jakarta. Penelitian ini menggunakan disain cross sectional. Jumlah sampel adalah 20 orang, diambil secara consercutive sampling. Analisis data menggunakan uji korelasi phi. Hasil penelitian menunjukkan, dengan a<0,05, ada hubungan yang bermakna antara mekanisme koping orang tua dengan pertumbuhan anak LLA. Ada hubungan bermakna antara mekanisme dan efektifitas koping orang tua dengan perkembangan anak LLA. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan disarankan untuk lebih mengoptimalkanperan serta orang tua agar anak anak penderita LLA dapat mencapai derajat kesehatan serta pertumbuhan dan perkembangan yang normal."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T33464
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lastriningsih
"Pandemi corona virus diseases-19 (covid-19) memaksa masyarakat untuk melakukan berbagai aktivitas di dalam rumah demi mengurangi penyebaran virus. Kegiatan seperti perkuliahan dilakukan melalui pembelajaran jarak jauh (PJJ), sedangkan pekerja perusahaan atau pegawai negeri diminta untuk bekerja dari rumah. Lamanya pandemi ini berlangsung juga belum pasti walaupun beberapa ahli sudah mempublikasi perkiraan—dengan menggunakan metode ilmiah—kapan pandemic akan berakhir di Indonesia. Hal ini membuat banyak perantau mahasiswa atau pekerja dari daerah Depok memutuskan pulang kampung karena tidak perlu lagi hadir secara fisik di kampus dan di tempat kerja dalam jangka waktu yang belum pasti. Ketidakpastian berakhirnya pandemi mengharuskan mereka untuk lebih banyak tinggal di ruang lingkungan tempat tinggal yang terbatas bisa jadi membuat mereka merasa tertekan (stress). Bagaimana mereka mengatasi kondisi yang demikian? Apa yang membuat mereka dapat terus bertahan dengan kondisi tersebut? Dengan menggunakan metode etnografi, penelitian ini mengumpulkan data melalui observasi pada kegiatan sehari-hari perantau mahasiswa dan pekerja dari daerah Depok serta wawancara mendalam untuk mengumpulkan lebih banyak informasi tentang latar belakang, pengalaman hidup, dan pengetahuan yang mereka miliki. Selain itu juga menggunakan metode auto-etnografi karena penulis merupakan subjek penelitian sebagai mahasiswa perantau di Depok yang tidak pulang kampung. Hal ini dilakukan dengan melakukan refleksi atas latar belakang, pengalaman, serta pengetahuannya. Kedua metode tersebut guna memahami perilaku yang dilakukan individu secara kontekstual dalam menghadapi situasi tertentu. Penelitian ini akan membahas strategi perantau mahasiswa dan pekerja di daerah Depok bertahan dari masalah yang membuat mereka tertekan selama pandemi covid-19 berlangsung. Dengan pendekatan ekokultur, penulis menjelaskan perbedaan strategi koping perantau yang bisa dipengaruhi oleh banyak faktor seperti peran sosial yang dimiliki, kondisi ekonomi keluarga di kampung halaman, dukungan lingkungan sekitar, atau pengalaman individu dalam menghadapi masalah yang pernah dialami memungkinkan perbedaan individu dalam merespon masalah yang datang

The corona virus diseases-19 (covid-19) pandemic forces people to carry out various activities in their homes to reduce the spread of the virus. Activities such as lectures are carried out through distance learning (PJJ), while company workers or civil servants are asked to work from home. The duration of this pandemic is also uncertain even though some experts have published estimates - using scientific methods - when the pandemic will end in Indonesia. This has made many student migrants or workers from the Depok area decide to return to their hometowns because they no longer need to be physically present on campus and at work for an uncertain period of time. Uncertainty over the end of the pandemic requires them to live more in a limited living environment space which may make them feel stressed. How do they deal with such conditions? What made them survive in this condition? Using the ethnographic method, this study collected data through observations on the daily activities of student and worker migrants from Depok as well as in-depth interviews to gather more information about their backgrounds, life experiences, and knowledge. Besides that, it also used the auto-ethnographic method because the author is the subject of research as a student who migrated in Depok who did not return home. This is done by reflecting on her background, experience and knowledge. Both methods are used to understand the contextual behavior of individuals in dealing with certain situations. This research will discuss the strategy of student and worker migrants in Depok to survive the problems that make them depressed during the Covid-19 pandemic. With an ecocultural approach, the authors explain the different coping strategies of migrants that can be influenced by many factors such as the social role they have, the economic conditions of the family in their hometown, the support of the surrounding environment, or individual experiences in dealing with problems that have been experienced allowing individual differences in responding to problems that come."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulthan Muhammad Chosyi Ashfaq
"Pandemi Covid-19 telah memaksa masyarakat di seluruh dunia melakukan isolasi sosial sehingga mempengaruhi kehidupan mereka sehari-hari. Work from home (WFH) menjadi salah satu regulasi covid-19 yang diterapkan di Indonesia dan merubah kehidupan pekerjaan dan kehidupan rumah tangga secara besar-besaran. Fokus penelitian ini adalah membahas mekanisme koping individu yang mengalami masalah kesehatan karena perubahan pola makan dan pola tidur selama WFH. Penelitian ini akan membahas perubahan gaya hidup (pola tidur dan pola makan) dan masalah kesehatan selama WFH. Penelitian ini juga akan membahas mekanisme koping dalam menghadapi masalah tersebut dengan menggunakan teori Lazarus dan Folkman. Penelitian ini dilakukan dalam waktu Maret 2020 hingga Agustus 2021 melalui beberapa tahap seperti preliminary research, observasi akun twitter dan wawancara yang melibatkan informan yang sedang melakukan WFH. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa WFH mengubah pola tidur dan pola makan informan yang menimbulkan masalah kesehatan informan seperti stres, insomnia, dan bertambah berat badan. Dalam menghadapi masalah kesehatan tersebut, para informan melakukan berbagai upaya yang efeketif bagi mereka termasuk dalam bentuk koping yang berfokus pada masalah dan koping yang berfokus pada emosi, antara lain : positive reapraissal, seeking social support, accepting responsibility, dan planful problem solving. Latar belakang keluarga dan kondisi rumah tangga pada saat WFH mempengaruhi upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan.

The Covid-19 pandemic has forced people around the world to carry out social isolation so that it affects their daily lives. Work from home (WFH) is one of the Covid-19 regulations implemented in Indonesia and has changed work life and household life on a large scale. The focus of this study is to discuss the coping mechanisms of individuals who experience health problems due to changes in eating and sleeping patterns during WFH. This study will discuss lifestyle changes (sleep and eating patterns) and health problems during WFH. This study will also discuss coping mechanisms in dealing with these problems using the theory of Lazarus and Folkman. This research was conducted from March 2020 to August 2021 through several stages such as preliminary research, observations on twitter accounts and interviews involving informants who were doing WFH. The results of the study explained that WFH changed the sleep patterns and eating patterns of the informants which caused the informants' health problems such as stress, insomnia, and weight gain. In dealing with these health problems, the informants made various efforts that were effective for them, including in the form of problem-focused and emotional-focused coping, including: positive reassessment, seeking social support, accepting responsibility, and problem solving. planned. Family background and household conditions at the time of WFH affect the efforts made to overcome health problems."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggia Larasati
"Pengasuhan terhadap anak dengan ASD bukan suatu hal yang mudah dan seringkali dapat membuat tingkat stres yang tinggi pada orang tua (Shattnawi dkk., 2020; Bonis, 2016). Oleh karena itu, dibutuhkan pengelolaan stres yang baik salah satunya dengan melakukan pemecahan masalah secara bersama dengan pasangan atau disebut common dyadic coping. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara penggunaan strategi common dyadic coping dengan stres pengasuhan pada orang tua yang memiliki anak dengan Autistic Spectrum Disorder. Penelitian dilakukan pada 94 partisipan orang tua yang memiliki anak dengan Autistic Spectrum Disorder. Alat ukur yang digunakan berupa Dyadic Coping Inventory (DCI) dan Parenting Stress Index Short Form (PSI-SF). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang negatif antara penerapan strategi common dyadic coping dengan stres pengasuhan pada orang tua yang memiliki anak dengan Autistic Spectrum Disorder (r = -0,291, n = 82, r2 = 0,0846). Penelitian ini dapat menjadi implikasi pada bidang psikologi dalam psikoedukasi terkait dengan common dyadic coping dan stress pengasuhan.

Taking care of children with Autistic Spectrum Disorder can be quite challenging, often leading to high levels of stress in parents (Shattnawi et al., 2020; Bonis, 2016). Therefore, an effective stress management in parents is essential, such as engaging in joint problem-solving with a partner, which is referred to as common dyadic coping. This study aims to examine the relationship between the use of common dyadic coping strategies and parenting stress in parents who have children with Autistic Spectrum Disorder. The study was conducted on 94 parents who had children with Autistic Spectrum Disorder. Dyadic Coping Inventory (DCI) and Parenting Stress Index Short Form (PSI-SF) are used to measure common dyadic coping and parenting stress in parents. The results showed that there was a negative relationship between the implementation of common dyadic coping strategies and parenting stress in parents who have children with Autistic Spectrum Disorder (r = -0.291, n = 82, r2 = 0.0846). This research can be implication in the field of psychology related to common dyadic coping and parenting stress."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anyta Pinasthika
"Mahasiswa kedokteran melalui berbagai penyesuaian pada tahun pertama pendidikan, sehingga dapat menimbulkan stres. Mekanisme coping merupakan usaha mengatasi stres dan penggunaannya dapat dipengaruhi jenis kelamin serta asal daerah seseorang. Penelitian ini merupakan studi cross-sectional dengan sampel konsekutif dari mahasiswa tahun pertama program studi pendidikan dokter FKUI. Penelitian ini menggunakan kuesioner COPE Inventory yang telah diterjemahkan ke bahasa Indonesia dan divalidasi lebih lanjut. Dari studi awal yang telah dilakukan, terjemahan kuesioner cukup reliabel skor Cronbach alpha 0.774. Sampel penelitian ini berjumlah 165 responden response rate 73 dengan skor Cronbach alpha kuesioner 0.848.
Hasil penelitian menunjukkan skor mekanisme coping tertinggi dan terendah di sampel ialah masing-masing "religious coping"dan "substance use". Hubungan asal daerah dengan mekanisme coping tidak dapat disimpulkan, karena jumlah sampel yang tidak sebanding di kedua kelompok asal daerah. Terdapat perbedaan bermakna mekanisme coping antar jenis kelamin, yaitu pada "focusing on and venting of emotions"p=0.004, "religious coping"p=0.001, "use of emotional social support"p=0.004 dan "substance use" p=0.024. "Focusing on and venting of emotions", "use of emotional social support"dan "religious coping" lebih tinggi pada perempuan, sedangkan "substance use" lebih tinggi pada laki-laki. Sebagai kesimpulan, terdapat hubungan antara jenis kelamin dan mekanisme coping, sedangkan hubungan asal daerah dan mekanisme coping tidak dapat disimpulkan.

Medical students go through various adjustments in first year of undergraduate medical education and this often leads to stress. Coping mechanism is a way to reduce stress and its use can be influenced by gender and place of origin of the person. This study is a cross sectional study with consecutive sampling of first year undergraduate medical students in Universitas Indonesia. A translated and validated COPE Inventory Questionnaire was administered in pilot study and the modified questionnaire is reliable Cronbach alpha score 0.774. 165 respondents response rate 73 filled the questionnaire with Cronbach alpha score 0.848.
Result shows overall highest and lowest coping mechanism score of respondents were "religious coping" and "substance use" respectively. Place of origin differences could not be concluded, as the sample was not comparable between two groups. There are significant gender differences in coping mechanisms "focusing on and venting of emotions" p 0.004, "religious coping" p 0.001, "use of emotional social support" p 0.004 and "substance use" p 0.024. "Focusing on and venting of emotions", "use of emotional social support" and "religious coping" score higher in females and "substance use" score higher at males. To conclude, gender shows to have significant differences in coping mechanism, while place of origin could not be concluded."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afini Wirasenjaya
"Memiliki anak autis membuat orang tua harus menjadi satu-satunya pengasuh bagi anak. Segala kebutuhan khusus yang harus dipenuhi anak dan menetapnya karakteristik keautisan dapat menimbulkan stres kronis bagi orang tua. Stres kronis ini dapat diatasi dengan mekanisme meaning-focused coping, yaitu positive reappraisal dan pembentukan makna baru yang dapat menghasilkan emosi positif pada individu. Kedua hal tersebut dapat dilakukan dengan berpikir kontrafaktual. Penelitian ini ingin membuktikan pengaruh berpikir kontrafaktual terhadap emosi pada orang tua dengan anak autis, sebagai upaya coping stress. Penelitian dirancang menjadi penelitian eksperimen between-subject. Sebanyak 53 orang tua dengan anak autis berpartisipasi dalam penelitian ini yang kemudian dibagi ke dalam dua kelompok secara acak. Seluruh partisipan pertama-tama diminta untuk menuliskan pengalamannya selama merawat anak autis. Kemudian partisipan di kelompok eksperimen diminta untuk berpikir kontrafaktual, dengan membayangkan alternatif kejadian ketika ia merawat anaknya dengan cara yang berbeda. Selanjutnya seluruh partisipan diminta untuk mengisi kuesioner tentang emosi, yaitu POMS Grove Prapavessis, 1992. Hasil uji independent sample t-test menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan dari emosi antara partisipan kelompok kontrol M=89,5; SD=12,8 dan kelompok eksperimen M=81,4; SD=7,8 ; t 51 =2,83, p.

Having an autistic child makes the parents to be the only caregiver. Every special needs that have to be met and the abiding of the autism characteristics can cause a chronic stress for the parents. It can be overcome by mechanisms of meaning focused coping, i.e. positive reappraisal and creation of new meaning that generates positive emotion. Both can be done through counterfactual thinking. This research wants to verify the effect of counterfactual thinking on emotion in parents with autistic child, as a coping stress attempt. This research has experimental between subject design. A total of 53 parents with autistic child participated in this research that randomly divided into two groups. First, all participants were asked to write their experience in taking care of their child. Next, the participants in the experiment group were asked to think counterfactually by imagining if they do different things when taking care of their child. Hereafter, all participants were asked to fill a questionnaire about emotion i.e. POMS Grove Prapavessis, 1992. Independent sample t test indicates there is a significant difference in emotion between participants in control group M 89,5 SD 12,8 and participants in experiment group M 81,4 SD 7,8 t 51 2,83, p<0,05. That result support this research hypothesis that participants in the experiment group have different emotion score with the particiants in control group."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iif Afifatunnisa
"Stres merupakan hal yang lumrah dijumpai pada setiap individu. Petani seringkali mengalami tekanan akibat hasil panen yang diperolehnya. Tujuan skripsi ini untuk melihat hubungan tingkat stres dengan mekanisme koping pada petani yang mengalami gagal panen akibat bencana kekeringan. Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional dengan total responden 76 yang memiliki kriteria petani pernah mengalami gagal panen pada kurun waktu Juli hingga Oktober 2019, bersedia menjadi responden, bisa membaca, dan mampu berkomunikasi dengan baik. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Perceived Stress Scale yang terdiri dari 10 pernyataan untuk menilai tingkat stres dan kuesioner The Brief Cope Inventory yang terdiri dari 28 pernyataan untuk mengetahui mekanisme koping yang digunakan oleh petani. Penelitian ini dinyatakan lolos uji etik oleh komite etik Universitas Indonesia dengan nomor SK-115/UN2.F12.D1.2.1/ETIK 2020. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan uji chi square. Dari hasil penelitian didapatkan 77,6% responden mengalami tingkat stres sedang, dan 68,4% responden yang memiliki mekanisme koping sedang. Hasil analisis statistik menunjukkan ada hubungan antara tingkat stres dengan mekanisme koping pada petani yang mengalami gagal panen akibat bencana kekeringan di Provinsi Jawa Tengah dibuktikan dengan nilai p value 0,01 (p value<0,05). Peneliti  merekomendasikan kepada Pemerintah Daerah dan Dinas Kesehatan untuk saling bekerja sama dalam meningkatkan derajat kesehatan mental petani.

Stress is a common thing found in every individual. Farmers are under pressure due to the yields they get. The purpose of this thesis is to see the relationship between stress levels and coping cases in farmers who experience crop failure due to drought. The study used a Cross Sectional design with a total of 76 respondents who had the criteria that farmers had experienced crop failure from July to October 2019, were willing to be respondents, could read, and were able to communicate well. The questionnaire used in this study is the Perceived Stress Scale which consists of 10 statements to assess stress levels and the Cope Inventory questionnaire which consists of 28 statements to see the coping indicators used by farmers. This study was declared to have passed the ethical test by the ethics committee of the Universitas Indonesia with the number SK-115 / UN2.F12.D1.2.1 / ETIK 2020. The analysis used in this study was univariate analysis and bivariate analysis using the chi square test. From the research results, it was found that 77.6% of respondents experienced moderate stress levels, and 68.4% of respondents who had moderate coping mechanisms. The results of statistical analysis showed that there was a relationship between stress levels and coping mechanisms in farmers who experienced crop failure due to drought in Central Java Province as evidenced by a p value of 0.01 (p value <0.05). Researchers recommend that the Local Government and the Health Office work together in improving the mental health status of farmers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Octavia
"ABSTRAK
Wanita hamil sering (25%-45%) menjadi korban Kekerasan dalam Rumah Tangga
(KDRT) yang dilakukan oleh suaminya, perlakuan kekerasan tersebut dapat secara fisik,
psikis, sosial, seksual serta kekerasan ekonomi. Beberapa kasus kekerasan tersebut
bahkan dilakukan ketika isteri sedang hamil atau baru beberapa saat melahirkan.Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi respon dan koping wanita hamil yang
mengalami kekerasan dalam rumah tangga Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian kualitatif dengan dengan pendekatan grounded theory dengan metode
pengumpulan data dan wawancara mendalam, semi struktur dan terbuka, observasi,
studi dokumen, studi literatur. Populasi penelitian ini adalah ibu-ibu hamil yang
mengalami kekerasan dalam rumah tangga di Jabodetabek. Jumlah sampel yang
digunakan dalam penelitian ini sebanyak 6 orang ibu hamil yang mengalami kekerasan
dalam rumah tangga dengan menggunakan purposif sampling. Data yang dikumpulkan
berupa trankrip wawancara dan catatan lapangan, pembuatan konsep dilakukan tiga
tahap yaitu membuat kode, kategorisasi dan proses identifikasi/pembentukan tema.
Enam tema yang didapatkan dalam penelitian ini yaitu bentuk-bentuk KDRT yang
dialami oleh ibu hamil , respon fisik dan psikologis ibu hamil terhadap KDRT, koping
adaptif dan maladaptif ibu hamil mengahadapi KDRT serta perlunya support sosial
pada ibu hamil yang mengalami KDRT. Tema-tema yang didapatkan disusun menjadi
satu konsep Respon dan Koping ibu hamil dengan KDRT.

ABSTRACT
There are 45 % pregnant women reported to be as victims of women abused by their
husband. The acts of violence included physical, social, sexual as well economics.
Some violence cases were executed even soon after mothers had delivered. The purpose
of this study was to identify responses and coping mechanisms of pregnant women who
experienced domestic violence. This study was a grounded theory study. The data were
gathered from an in-depth, open and semi structure interviews, observations,
documentation study and literature studies. The population was mothers live in
Jabodetabek who experienced of domestic violence. Six pregnant mothers experienced
of domestic violence participated in this study. Five themes were disclosed from this
study including the types of violence, physical and psychological responds of mothers
to violence, adaptive and maladaptive coping to violence. This study suggested that it is
essential for nurses to spend sufficient time to do assessment and advocate the pregnant
mothers, victims of domestic violence."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Khairunnisa Nasril
"ABSTRAK
Penelitian ini mengenai mekanisme coping pada perempuan yang pernah mengalami pelecehan seksual eksibisionis. Subjek penelitian berjumlah sepuluh orang perempuan dengan rentang usia 21 hingga 25 tahun. Dalam penelitian ini ditentukan sejumlah karakteristik bagi subjek penelitian yaitu perempuan yang mempunyai pengalaman menjadi korban pelecehan seksual eksibisionis. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk memahami pengalaman pelecehan seksual eksibisionis yang terjadi pada perempuan dan bagaimana mekanisme coping yang dilakukan korban. Peneliti menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Dalam pengumpulan data, peneliti melakukan teknik wawancara mendalam melalui tiga kali pertemuan dan observasi sebagai teknik pendukung. Untuk membantu proses pengumpulan data, maka penelitian ini dilengkapi dengan pedoman wawancaradan alat perekam.
Ditemukan bahwa semua subjek penelitian melakukan coping dalam mengatasi permasalahannya. Diawali dengan penyembuhan luka trauma menggunakan Emotion Focused Coping atau Religius Coping, kemudian memikirkan tindakan yang harus dilakukan dengan Problem Focused Coping. Lalu diketahui bahwa semua subjek penelitian juga melakukan upaya pencegahan kejahatan dengan menggunakan strategi Target Hardening.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman baru kepada masyarakat luas dalam memahami pelecehan seksual eksibisionis dan dampaknya terhadap korban.

ABSTRACT
he purpose of this study is to see the coping mechanism that women victims have after exhibitionist sexual harassment. Data are collected from ten women in the age of 21 to 25 years old. This study determine some characteristics of the subject; it is being harassed by exhibitionist. The aim of this study is to understand the women victims of exhibitionist experience and how the coping mechanism being done. This study is a qualitative research using descriptive study. Data were collected by using three interviews and observations as supporting data. Data collection was equipped by interview guide and a recorder.
See interviews and observations as supporting data. Data collection was equipped by interview guide and a recorder.
This study found that all subjek penelitiants do coping in dealing with their problems. It is started by healing the trauma by doing emotion focused coping or religious coping, followed but problem focused coping. This study also found that all subjek penelitiants do some precautions act by using target hardening strategy.
The aim of this research is to give society new understanding about exhibitionist sexual harassment and its consequences for the victims.
"
2016
S65281
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>