Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 90107 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andri Jaka Wali
"Perkembangan humor dalam bentuk Stand Up Comedy (SUC) sudah berkembang pesat di Indonesia. Dalam sebuah tuturan pada SUC, humor dapat diciptakan melalui pelanggaran prinsip kerja sama. Penelitian ini menganalisis pembentukan humor yang diciptakan melalui konteks dan pelanggaran prinsip kerja sama dalam video SUC berjudul Kiper Cadangan (KC) dan Main Bola ke Jeddah (MBJ). Analisis wacana humor SUC ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis wacana dan pendekatan pragmatik. Data penelitian berupa transkripsi dari video KC dan MBJ. Penelitian wacana humor sepak bola ini menggunakan teori konteks Cutting dan teori prinsip kerja sama Grice. Sebagai hasil penelitian ini, ditemukan empat bentuk pelanggaran prinsip kerja sama dalam video, yang meliputi pelanggaran terhadap maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim relevansi, dan maksim cara. Konteks yang ditemukan adalah konteks situasional, konteks latar belakang pengetahuan, dan konteks ko-tekstual.

The development of humor in the form of Stand Up Comedy (SUC) has rapidly progressed in Indonesia. In a discourse within SUC, humor can be created through the violation of the principle of cooperation. This research analyzes the formation of humor created through context and violations of the principle of cooperation in SUC videos titled Kiper Cadangan (KC) and Main Bola ke Jeddah (MBJ). The analysis of SUC humor discourse employs a qualitative method with a discourse analysis approach and a pragmatic approach. The research data consists of transcriptions from the KC and MBJ videos. This discourse analysis of soccer humor research utilizes Cutting's context theory and Grice's cooperative principle theory. As a result of the research, four forms of violations of the cooperative principle were identified in the videos, including violations of the maxim of quantity, maxim of quality, maxim of relevance, and maxim of manner. The identified contexts include situational context, background knowledge context, and co-textual context."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Ainul Mardliyah
"Pokok bahasan penelitian ini adalah humor absurd dalam stand up comedy Indonesia. Tesis ini bertujuan menjelaskan humor absurd dari perspektif semantik-pragmatik. Sumber data penelitian ini adalah materi-materi stand up comedy yang disampaikan oleh tiga komika absurd Indonesia, yaitu Indra Frimawan, Bintang Timur, dan Heri Horeh. Analisis dilakukan dengan cara menentukan tuturan mana yang menjadi punchline dan dikelompokkan berdasarkan strategi permainan bahasa yang digunakan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori praanggapan Yule (1996), teori stand up comedy Papana (2016), dan teori permainan bahasa Wittgenstein (1953). Hasil dari penelitian ini adalah strategi permainan bahasa pada humor absurd dalam stand up comedy Indonesia dibagi ke dalam 12 bentuk, yaitu polisemi, homonimi, homofon, sinonimi, substitusi bunyi, paragog, hiperbola, metafora, ironi, personifikasi, gimik, dan nonsense.

The subject of this research is absurdist humor in Indonesian stand up comedy. This research aims to explain absurdist humor from a semantic-pragmatic perspective. Data was taken from stand up comedy materials delivered by three Indonesian absurd comics, namely Indra Frimawan, Bintang Timur, and Heri Horeh. The analysis is carried out by determining which utterances are the punchlines and grouping them based on the language game strategy that is used. The theories used in this research are Yule's presupposition theory (1996), Papana's stand up comedy theory (2016), and Wittgenstein's language game theory (1953). The results of this study indicate 12 forms of language game strategies in Indonesian absurd stand up comedy, namely polysemy, homonymy, homophone, synonymy, sound substitution, paragog, hyperbole, metaphor, irony, personification, gimmick, and nonsense."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gustim Prima Aditya
"Stand-up comedy adalah salah satu jenis komedi yang dalam beberapa tahun belakangan ini menjadi komedi favorit di seluruh dunia. Dalam pembuatan materi, seorang comic, begitu sebutan bagi pelaku stand-up comedy, tidak lepas dari penggunaan unsur kebahasaan. Bahasa yang digunakannya sarat dengan pemainan kata dan banyak menggunakan majas. Tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan permainan kata dan majas dalam meteri stand-up comedy Adam Fields 28 Januari 2014 dan membuktikan bahwa stand-up comedy mengandalkan konflik yang terjadi dan keambiguitasan bahasa. Dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif, penelitian ini dianalisis dengan teori bentuk majas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa materi stand-up comedy Adam Fields sangat memperhatikan unsur keberbahasaan dengan banyaknya penggunaan majas dan permainan kata yang membangun humor.

Stand up comedy is a kind of comedy that in the last few years becomes popular all over the world. While arranging the material, the actor of stand up comedy, the so called comic, cannot be separated from the use of linguistic elements. He uses wordplay and figures of speech. One of the performances of Adam Fields, a top comedian in the Netherland, posted on Youtube on 28 January 2014, is the subject of research in this paper. The purpose of this study is to describe the word play and the figures of speech in a stand up set comedy, relies on conflict and language ambiguity. Through qualitative and quantitative methods, this study is analyzed using the theory of the forms of figure of speech.The result of this research show that stand up comedy of Adam Fields is very concern about the use of linguistic element. Furthermore, he uses a lot of figure of speech and wordplay.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Miftah Fauzy
"Penelitian ini menjelaskan pengetahuan bersama sebagai pembangun humor pada Stand Up Comedy (SUC) yang dilakukan oleh komika Deddy Gigis, Sega, dan Wawan Saktiawan. Pemilihan topik penelitian ini dilatarbelakangi oleh ditemukannya efek lucu yang disebabkan oleh aspek di luar bahasa. Pada penelitian sebelumnya, efek lucu dipengaruhi oleh gaya bahasa. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan peran pengetahuan bersama pada SUC. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Data yang digunakan berupa ujaran yang menghasilkan efek lucu karena pengetahuan bersama dengan sumber data lisan pada pertunjukkan Stand Up Comedy (SUC) oleh Deddy Gigis, Sega, dan Wawan Saktiawan yang tayang di jaringan televisi bernama JTV, tetapi diunggah di YouTube dengan akun bernama Khatulistiwa. Analisis data menggunakan teori tindak ilokusi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa humor dengan menghadirkan pengetahuan bersama dibangun dengan cara 1) menghadirkan konteks lain pada pengetahuan bersama, 2) menyelewengkan pengetahuan bersama, dan 3) mengomentari pengetahuan bersama. Kesimpulan pada penelitian ini menunjukkan bahwa dalam menyampaikan humor Stand Up Comedy (SUC), daya ilokusi tidak hanya terealisasi oleh wacana atau kata-kata, tetapi juga dengan menghadirkan pengetahuan bersama bersamaan dengan wacana yang disampaikan.

This research discusses background knowledge as a builder of humor in Stand-Up Comedy (SUC) performed by comedians Deddy Gigis, Sega, and Wawan Saktiawan. The selection of this research topic is motivated by the discovery of humorous effects caused by aspects beyond language. In previous studies, humorous effects were influenced by language style. Therefore, this research aims to explain the role of background knowledge in SUC. The method used in this research is a qualitative descriptive method. The data used consists of utterances that produce humorous effects due to background knowledge, sourced from verbal performances in Stand-Up Comedy (SUC) shows by Deddy Gigis, Sega, and Wawan Saktiawan, aired on the television network JTV, but uploaded on YouTube under the account named Khatulistiwa. Data analysis uses the theory of illocutionary acts. This research shows that humor involving background knowledge is built by 1) presenting another context to the background knowledge, 2) distorting the background knowledge, and 3) commenting on the background knowledge. This research concludes that in delivering Stand-Up Comedy (SUC) humor, illocutionary force is realized through discourse or words and by presenting background knowledge alongside the delivered discourse.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Asih Kusuma Lestari
"Skripsi ini berisi tentang analisis kohesi gramatikal dan leksikal dalam stand up comedy Pandji Pragiwaksono pada acara Stand Up Nite episode ke-3. Analisis mengacu kepada teori Halliday dan Hassan dengan menggunakan metode kualitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa kohesi gramatikal berupa referensi,substitusi, elipsis, dan konjungsi serta kohesi leksikal berupa reiterasi dan kolokasi muncul dalam wacana stand up comedy Pandji. Kohesi gramatikal yang cenderung digunakan dalam pembentukan keutuhan wacana ini adalah referensi persona endofora gua yang mengacu kepada penutur, sedangkan kohesi leksikal yang cenderung digunakan adalah repetisi. Kohesi umumnya bersifat tekstual. Penelitian juga menunjukkan bahwa kohesi dalam wacana lisan stand up comedy berbeda dengan kohesi dalam wacana tulis. Letak perbedaannya terlihat pada konjungsi memiliki lebih dari satu fungsi saat dilisankan.

The focus of this study is the grammatical and lexical cohesion in Stand Up.Comedy of Pandji Pragiwaksono at the Stand Up Nite show episode 3. Analysis refers to the theory of Halliday and Hasan. Analytical methods used are qualitative. The summary of this research shows grammatical cohesion: reference,substitution, ellipsis, conjunction, and lexical cohesion: reiteration and collocation, appear in discourse of stand up comedy. Most of the grammatical cohesion that appears is persona reference endofora gua, whereas the majority of the lexical cohesion that appears is repetition. Generally, cohesion that appears is textual. Moreover, this research shows that cohesion in oral discourse and written discourse is different.;The focus of this study is the grammatical and lexical cohesion in Stand Up.Comedy of Pandji Pragiwaksono at the Stand Up Nite show episode 3. Analysis refers to the theory of Halliday and Hasan. Analytical methods used are qualitative. The summary of this research shows grammatical cohesion: reference,substitution, ellipsis, conjunction, and lexical cohesion: reiteration and collocation, appear in discourse of stand up comedy. Most of the grammatical cohesion that appears is persona reference endofora gua, whereas the majority of the lexical cohesion that appears is repetition. Generally, cohesion that appears is textual. Moreover, this research shows that cohesion in oral discourse and written discourse is different."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S45738
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Candra Eko Mawarid
"Bekasi merupakan kota yang tumbuh karena adanya aktivitas kota Jakarta. Awalnya Bekasi berbasis agraris kemudian berubah menjadi modern. Banyak cara orang Bekasi mengungkapkan pandangannya terhadap suatu tempat, salah satunya dengan stand up comedy. Melalui seni komedi orang dapat menyalurkan perasaan, keresahan, kegelisahan, kecintaan, dan berbagai macam perasaan lainnya secara jujur karena tiap manusia memiliki sense of place. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui identitas tempat berdasarkan materi stand up comedy tentang Bekasi. Penelitian ini berjenis kualitatif menggunakan metode hermeneutika Paul Ricouer.
Berdasarkan keresahan comic yang menjadi narasumber, mereka menggambarkan Bekasi sebagai wilayah yang kurang maju jika dibandingkan Jakarta. Hal ini terjadi karena Bekasi merupakan bagian “pinggiran” dari Jakarta dan para comic yang menjadi narasumber adalah mereka yang dibesarkan di Bekasi, mengikuti perkembangan Bekasi, dan menganalogikannya dengan perubahan yang terjadi di Jakarta. Tempat-tempat yang disebutkan dalam materi komedi adalah tempat yang memiliki perspektif sosial bagi comic. Comic lebih banyak memberikan makna berkonotasi negatif sebagai identitas tempat tentang Bekasi dan identitas tersebut banyak menggunakan kiasan “jauh”, “norak”, dan kondisi perdesaan.

Bekasi is a city that is growing due to Jakarta's activities. Initially, Bekasi is an agrarian based town that changed into a modern city. People of Bekasi can express their opinion about Bekasi in many ways and one of them is a stand-up comedy. Through the art of comedy people can convey honestly about their worries, anxiety, love, and many other feelings. The reason is every human being has a sense of place of a place they've known well. The purpose of this study is to figure Bekasi's identity of place based on stand-up comedy materials about Bekasi. This study uses qualitative research methods and hermeneutic Paul Ricouer methods.
Based on the restlessness of the comics, they describe Bekasi is not great as other places, especially Jakarta. This thing happened because Bekasi is a part of Jakarta's suburban area and the comics are they who grew up in Bekasi, following the development of Bekasi, and compare with the changes that happened in Jakarta. Places that mentioned in comedy material is a place that has a social perspective for comics. The comics often used negative connotation words as Bekasi's place identity and those words are “unreachably far”, “naff”, and “rural condition”.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S54944
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafida Azis
"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai teknik-teknik penyampaian humor dalam stand-up comedy jepang (manzai) baik secara verbal maupun nonverbal. Berdasarkan pengamatan awal, tampaknya terdapat teknik lain selain yang digagas oleh Takahashi Hiroyuki (2008). Teknik-teknik yang digunakan boke menjadi fokus dalam penelitian ini. Sumber data dalam penelitian ini adalah video pertunjukan manzai dari perlombaan manzai 'M1 Guranpuri' yang diambil dari situs Youtube. Video ditranskripsikan menggunakan program ELAN (EUDICO Linguistic Annotator). Berdasarkan hasil analisis, terhadap 9 video ditemukan 9 teknik boke baru, yang dikategorikan kedalam 3 tipe, yaitu verbal, nonverbal dan kombinasi verbal-nonverbal. Teknik boke verbal terdiri dari (i) Menyalahkan (ii) Pura-Pura Setuju, (iii) Sangkalan, (iv) Salah Tebak, (v) Perbandingan Tidak sepadan. Teknik bokenonverbal dapat dilakukan dengan (i) menampar bagian kepala, dan (ii) mengabaikan. Kemudian teknik boke kombinasi verbal-nonverbal yaitu (i) Kesungguhan yang Tidak Masuk Akal dan, (ii) Reaksi yang Tidak Seharusnya.

This study aims to elucidate humor delivery techniques in Japanese stand-up comedy (manzai) verbally and nonverbally. Based on initial observation there are other techniques in manzai other than the one proposed by Takahashi Hiroyuki (2008). This study focuses on the verbal-nonverbal techniques of boke in manzai. The sources used in this study are videos from manzai contest called 'M1 Guranpuri' collected from Youtube. The videos were transcribed using ELAN ( EUDICO Linguistic Annotator). Based on analysis on 9 videos found that there are new boke techniques. This new techniques were categorized into 3 types, verbal, nonverbal, and combination of verbal-nonverbal boke techniques. For verbal techniques, namely (i) blaming, (ii) pretend to agree, (iii) denying (iv) miss guessing, and (v) unproportional comparison. For nonverbal techniques are (i) slapping boke’s head (ii) ignoring. As for the combination of verbal-nonverbal techniques are (i) serious statement which makes no sense (ii) wrong reaction"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adeboi, Sergius Derick
"Skripsi ini mendeskripsikan struktur naratif yang terdapat dalam Stand Up Comedy Cak Lontong. Data berasal dari empat pertunjukan Stand Up Comedy dari tahun 2012, 2013, dan 2014. Komponen struktur naratif yang akan dideskripsikan adalah abstrak, pengenalan, rintangan, penilaian, solusi, evdan koda, sesuai dengan yang dijabarkan oleh Labov dan Waletzky. Hasil yang didapatkan dari deskripsi tersebut menunjukan bahwa dalam menyampaikan narasinya Cak Lontong selalu memiliki inti cerita-permasalahan dan penyelesaian.

This undergraduate thesis describing the narrative structure that constructed Cak Lontong’s Stand Up Comedy. The data sources consist of four showcase of Cak Lontong’s Stand Up Comedy from year 2012, 2013, and 2014. The componenet which described here using the model of Labov and Waletzky narrative structure; those componenets are abstract, introduction, complication, evaluation, solution, and coda. The result shown that in his narration, Cak Lontong tends to tell a complication which followed by an evaluation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S62647
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggi Herna Wangsadijaya
"Penelitian ini bertujuan untuk menunjukan bahwa terdapat gender based hate speech dalam materi penampilan stand up comedy komika Ge Pamungkas selama ia mengikuti kompetisi Stand Up Comedy Indonesia Season 2 yang diselenggarakan oleh stasiun televisi swasta Kompas TV Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan analisis wacana terhadap transkrip dari 16 video penampilan Ge Pamungkas selama ia menjalani kompetisi Analisis terhadap video penampilan Ge Pamungkas tersebut menggunakan pemikiran Erving Goffman dalam bukunya yang berjudul Forms of Talk serta Judith Butler dalam buku berjudul Excitable Speech A Politics of The Performative dan Gender Trouble Feminism and The Subversion of Identity juga pemikiran femnisme radikal dalam buku Rosemarie Tong dalam bukunya berjudul Feminist Thought
Hasil dari penelitian ini adalah Ge Pamungkas melakukan gender based hate speech yang ia sisipkan pada materi stand up comedy nya dan menyalurkannya kepada para penonton yang mana hal tersebut dapat merugikan perempuan Gender based hate speech yang disalurkan Ge Pamungkas melalui penampilan stand up comedy nya juga semakin melanggengkan kebudayaan patriarki dalam masyarakat yang selalu mengobjektifikasi serta mengopresi perempuan Ge pamungkas menggunakan komedi lelucon sebagai kamuflasenya dalam melakukan gender based hate speech tersebut Melalui komedi lelucon penonton lebih mudah untuk menyerap segala informasi penuh kebencian terhadap perempuan yang disampaikan oleh Ge Pamungkas

The purpose of this research is to show that Ge Pamungkas has brought a gender based hate speech on his stand up comedy's bits while he was competing in Stand Up Comedy Indonesia Season 2 held by Kompas TV This research uses a qualitative method by doing a discourse analysis for transcripts of all the Ge Pamungkas'sixteen videos The analysis uses Erving Goffman's thoughts from his book called Forms of Talks the idea of Judith Butler from her two books Excitable Speech A Politics of The Performative and Gender Trouble Feminism and The Subversion of Identity and also Rosemarie Tong's thought from her book Femnist Thought
The result of this research shows that Ge Pamungkas was doing a gender based hate speech through his stand up comedy's bits then delivered it to his audience which is harmful to women Gender based hate speech that Ge delivered through his stand up comedy's performance also perpetuate a patriarchal culture in society where women always being oppressed and objectified He used comedy or jokes as the camouflage so he could perform the gender based hate speech freely Through comedy or jokes it was easily for audiences to understand all of the hateful information about gender issues Ge has brought
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S61389
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rabbani Haddawi
"ABSTRAK
Makalah ini mendeskripsikan struktur dan gaya bahasa komika pria dan wanita dalam implikatur pada stand up comedy yang dibawakan oleh Muzdalifah dan Cemen dalam acara Stand Up Comedy Academy Season 1. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan struktur dan gaya bahasa yang digunakan oleh komika pria dan wanita dalam memunculkan humor. Kesimpulan dari penelitian ini adalah struktur dan gaya bahasa merupakan unsur yang memunculkan humor dalam stand up comedy. Struktur dan gaya bahasa dalam penelitian ini mencakup teori pelanggaran prinsip kerja sama dan bentuk struktur naratif dalam stand up comedy. Pelanggaran prinsip kerja sama yang paling banyak ditemukan dalam penelitian ini adalah pelanggaran terhadap maksim kualitas. Hal ini disebabkan karena Muzdalifah maupun Cemen kerap berbicara hal-hal yang tidak mungkin terjadi di dunia nyata. Kemudian, struktur yang ditemukan pada stand up comedy keduanya adalah bentuk narasi sugestif, sebab Muzdalifah dan Cemen banyak memanfaatkan daya khayal penonton dalam penampilan mereka. Jika dibandingkan, Muzdalifah lebih banyak melanggar prinsip kerja sama dibanding Cemen. Muzdalifah dan Cemen juga memiliki cara yang berbeda dalam membangun set perkenalan: Cemen menampilkan set yang langsung sesuai dengan tema tanpa memperkenalkan diri, sedangkan Muzdalifah sebaliknya, ia memperkenalkan dirinya terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam tema. Selain itu, dalam penggunaan struktur, Muzdalifah lebih banyak memasukkan set konflik, yaitu sebanyak dua kali, sedangkan Cemen hanya sekali menggunakan set konflik. Jumlah set up dan punchline yang ditampilkan oleh Cemen dalam sekali penampilannya masing-masing berjumlah dua, sedangkan jumlah set up dan punchline yang ditampilkan oleh Muzdalifah dalam penampilannya berjumlah tiga.

ABSTRACT
This paper describes the structure and style of language used by male and female comics in the implicature on stand up comedy brought by Muzdalifah and Cemen in the Stand Up Comedy Academy Season 1. The purpose of this paper is to describe the structure and style of language used by male and female comics in generating humor. The conclusion of this paper is the structure and style of language is the element that generates the humor in stand up comedy. Structure and style of language in this paper use the theory of disobeying the cooperation principles and form of narrative structure theory in stand up comedy. Disobeying the cooperation principle that frequently found in this paper is the disobeying the maxim of quality. The causes is Muzdalifah and Cemen often talk about things that are not possible in the real life. Then, the structure that found in the both of their stand up comedy is a suggestive narrative form, because Muzdalifah and Cemen was using the imagination of the audience in their appearance. If compared, Muzdalifah has more disobeying the cooperation principle than Cemen. Muzdalifah and Cemen also have different ways of building the introduction set Cemen displays a set that directly matches the theme without introducing himself, while in the opposite, Muzdalifah introduces herself first before entering the theme. Meanwhile, when it comes to the structure, Muzdalifah put the set conflict quite often, which is two times, while Cemen only using it once. The Number of set up and punchline that shown by Cemen in his appearance amounted two, while the number of sets up and punchline displayed by Muzdalifah in her appearance amounted three."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>