Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149297 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Clara Annisa Pratiwi
"Web defacement merupakan bentuk serangan oleh defacer (pelaku serangan web defacement) terhadap sebuah situs web yang mengakibatkan perubahan pada tampilan asli atau konten situs tersebut. Web defacement menjadi salah satu bentuk cyber crime atau kejahatan siber yang banyak terjadi di Indonesia maupun dunia. Fokus dari penelitian ini adalah membahas kegiatan web defacement yang terjadi pada situs web milik lembaga pemerintah di Indonesia. Penelitian ini akan menganalisis kegiatan web defacement berdasarkan norma hukum Indonesia dan bagaimana implementasi hukumnya dengan menggunakan Putusan Nomor 16/Pid.Sus/2020/PN Bil, Nomor 527/Pid.Sus/2020/PN Smn, dan Nomor 17/Pid.Sus/2021/PN Jmr. Melalui penelitian dengan metode penelitian doktrinal ini, dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan web defacement, terdapat 2 (dua) tindakan yang dilakukan, yaitu penerobosan terhadap keamanan sistem elektronik dan/atau komputer serta pengubahan yang dilakukan terhadap tampilan situs web. Kegiatan web defacement telah diatur dan diakomodir secara implisit dalam norma hukum Indonesia tepatnya pada UU ITE, PP PSTE, Perpres SPBE, Perpres IIV, dan UU Hak Cipta. Namun, pada praktiknya pengimplementasian norma hukum tersebut masih inkonsisten apabila melihat dari contoh kasus Putusan Nomor 16/Pid.Sus/2020/PN Bil, Nomor 527/Pid.Sus/2020/PN Smn, dan Nomor 17/Pid.Sus/2021/PN Jmr.

Web defacement is a form of attack by a defacer (web defacement attacker) against a website that results in changes to the original appearance or content of the site. Web defacement has become one of the most common forms of cyber crime in Indonesia and the world. The focus of this research is to discuss web defacement activities that occur on websites belonging to government agencies in Indonesia. This research will analyze web defacement activities based on Indonesian legal norms and how they are implemented using Decision Number 16/Pid.Sus/2020/PN Bil, Number 527/Pid.Sus/2020/PN Smn, and Number 17/Pid.Sus/2021/PN Jmr. Through this doctrinal research method, it can be concluded that in web defacement activities, there are 2 (two) actions taken, namely breaching the security of electronic and/or computer systems and modifying the appearance of websites. Web defacement activities have been regulated and accommodated implicitly in Indonesian legal norms, precisely in the ITE Law, PSTE Government Regulation, SPBE Presidential Regulation, IIV Presidential Regulation, and Copyright Law. However, in practice, the implementation of these legal norms is still inconsistent looking at the case examples of Decisions Number 16/Pid.Sus/2020/PN Bil, Number 527/Pid.Sus/2020/PN Smn, and Number 17/Pid.Sus/2021/PN Jmr."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monika Suharko
"Di era informasi saat ini, ketersediaan informasi yang dapat diakses secara online meningkat tajam. Situs dipandang sebagai sebuah media yang dapat menyediakan informasi secara up-to-date serta dapat membantu meningkatkan publikasi bagi sebuah organisasi. Banyak situs yang ada saat ini tidak memperhatikan kriteria pembuatan situs yang baik dan benar, meskipun panduan kriteria untuk membuat situs yang baik telah beredar gratis. Keadaan seperti ini juga banyak ditemukan di situs web milik pemerintah, di mana situs web pemerintah sebenarnya dituntut untuk memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat tanpa kecuali.
Pemerintah, dalam hal ini melalui Departemen Komunikasi dan Informatika telah mensosialisasikan Inpres No.3 Tahun 2003 yang diantaranya berisi panduan penyelenggaraan situs web pemerintah daerah. Saat ini belum diketahui dengan pasti sejauh mana penerapan rekomendasi situs web pemerintah daerah yang dikeluarkan oleh Departemen Komunikasi dan Informatika.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penerapan rekomendasi standar situs yang baik dari Departemen Komunikasi dan Informatika pada situs e-Government pemerintah daerah di Indonesia beserta peringkat terbaik situs web pemerintah daerah di Indonesia dengan materi penilaian mengacu pada rekomendasi dari Departemen Komunikasi dan Informatika. Ruang lingkup penelitian ini adalah situs web pemerintah daerah, yaitu propinsi dan kabupaten kota, yang dalam keadaan aktif ketika penelitian ini berlangsung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif.
Hasil dari penelitian ini adalah pemeringkat an situs web pemerinta daerah untuk kategori Nasional, Propinsi dan Kota/Kabupaten. Masing-masing kategori terdapat 3 skenario pembobotan parameter. Skenario pada penelitian ini dimaksudkan untuk melihat hasil penggunaan beberapa pembobotan parameter yang berbeda dikarenakan kurangnya studi literatur yang membahas masalah ini. Situs-situs yang mendapat peringkat pertama dalam pemeringkatan dalam penelitian ini adalah situsmilik Propinsi Jawa Tengah, Kota Bandung dan Kabupaten Gresik.

Currently, the availability of the on-line information increases significantly. Website is a media that can provide up-to-date information and also promote the organization?s publicity. But, a number of current active websites do not remark the guidelines of proper website development, though they have been publicly and freely available. The similar status is also occurred to government's websites (e-Government), whose function is to provide public services.
Government, represented by Department of Communication and Informatics, has issued Inpres No. 3 Tahun 2003, containing guidelines for local government in developing proper websites. For the time being, how far the guidelines or the recommendation has been implemented is yet unknown.
The objective of the research is to use the recommendation from Department of Communication and Informatics as a reference to rank the websites owned by the local government in Indonesia. And also, the research is to figure out the recommendation's level of implementation that has been done by the local government in developing the websites. The object is the websites owned by the local government, both provinces and kota/kabupaten, whose status is active during the data gathering stage. The research uses quantitative method.
The research produces website's rankings categorized by National, Province, and Kota/ Kabupaten. Each category has 3 parameter's weighting scenario. The scenarios is to gather the outcomes of different weightings due to the lack of literature of this issue. The sites which ranked with highest score in this research are owned by government of Jawa Tengah Province, Kota Bandung, and Kabupaten Gresik.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmaddhani
"Saat ini Teknologi informasi semakin menjadi alat yang penting bagi para individu, institusi/organisasi bahkan bai negara untuk membuat, menyimpan, menganalisa dan menggunakan informasi. E-government memungkinkan pemanfaatan Teknologi Informasi yang seoptimal mungkin dalam membantu pemerintahan dalam meberikan pelayanan kepada publik. E-government didefinisikan sebagai penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk mendorong pemerintahan yang efisien dan efektif, menfasilitasi kemudahan akses publik ke layanan pemerintah, dan memungkinkan akses ke informasi yang lebih besar kepada publik, serta membuat pemerintahan yang lebih transparan. Berkaitan dengan penyampaian pelayanan pemerintahan yang lebih transparan. Berkaitan dengan penyampaian pelayanan pemerintahan dan penyampaian informasi ke publik dengan media elektronik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dan posisi di antara situs web pemerintah daerah di Indonesia dengan berdasarkan metode social network analysis. Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi untuk penyempurnaan penerapan E-governement di Indonesia.

Currently, information technology becomes increasingly important tool for the individual, institution / organization even for countries to create, store, analyze and use information. E-government allows the use of Information Technology optimally may help in the government in providing services to the public. E-government is defined as the use of information and communication technology (ICT) to encourage the efficient and effective, facilitating ease of access to government services, access to information allows a larger public the morning, and make government more responsible against citizens. In connection with the delivery of government services and information to the public with electronic media.This study aims to determine the role and position of the web sites of local governments on Indonesia with a method based on social network analysis. This research is expected to contribute to the implementation of E-Government di Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2009
T847
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Gulzar Feroze
"Pertumbuhan ekonomi digital yang pesat menimbulkan permasalahan tersendiri bagi para penegak hukum persaingan usaha, yang membutuhkan strategi yang canggih untuk menangani posisi dominan di pasar. Skripsi ini menganalisis kerangka kerja peraturan dan mekanisme penegakan hukum yang mengatur penyalahgunaan posisi dominan di pasar digital di Indonesia dan Inggris dan Upaya KPPU dalam menangani kasus serupa di Indonesia. Skripsi ini disusun dengan menggunakan metode penelitian doktrinal. UU No. 5 tahun 1999 adalah undang-undang utama yang mengatur persaingan usaha di Indonesia, yang diimplementasikan oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Namun demikian, kurangnya unit khusus pasar digital di KPPU menghambat kapasitasnya untuk menangani dinamika ekonomi digital yang rumit. Studi ini menekankan perlunya memiliki keahlian regulasi tertentu untuk menangani persaingan usaha di pasar digital secara efektif. Sebaliknya, strategi Inggris dinilai lebih efektif dikarenakan pendekatan proaktif dan terspesialisasi, yang didukung oleh Undang-Undang Persaingan Usaha 1998 dan diperkuat dengan pembentukan Unit Pasar Digital (DMU) di bawah Otoritas Persaingan Usaha dan Pasar (Competition and Markets Authority/CMA). Alat-alat analisis yang canggih dan inisiatif kolaborasi internasional yang dimiliki oleh DMU memperkuat kapasitas Inggris untuk secara efektif mengontrol perusahaan-perusahaan terkemuka di pasar digital. Skripsi ini mengkaji perbandingan regulasi dalam situasi nyata dengan menganalisis studi kasus Shopee di Indonesia dan Amazon di Inggris. Analisis tersebut menunjukkan bahwa meskipun kedua negara mengakui pentingnya pangsa pasar dan pengaruh ekonomi dalam menentukan dominasi, pendekatan Inggris yang mudah beradaptasi dan klasifikasi perilaku penyalahgunaan yang komprehensif menghadirkan kerangka kerja regulasi yang lebih tangguh. Skripsi ini mengusulkan agar Indonesia memperbaiki kerangka peraturannya dengan membentuk bagian khusus pasar digital di dalam KPPU dan mengimplementasikan alat analisis yang inovatif dan praktik kolaborasi internasional. Indonesia dapat meningkatkan kapasitasnya untuk mendorong persaingan usaha yang adil dalam ekonomi digital dan, sebagai hasilnya, meningkatkan kesejahteraan konsumen dan mendorong inovasi dengan mengambil pelajaran dari pengalaman Inggris. Temuan-temuan utama menyoroti pentingnya badan pengatur khusus dan pendekatan analitis yang canggih dalam mengatasi berbagai kesulitan yang ditimbulkan oleh posisi dominan di pasar digital. Analisis komparatif ini menawarkan wawasan yang berguna bagi para pembuat kebijakan dan regulator yang ingin menyeimbangkan antara kekuatan pasar dan persaingan dalam lingkungan digital yang berubah dengan cepat.

The rapid growth of the digital economy poses its own problems for competition law enforcers, who need sophisticated strategies to deal with dominant positions in the market. This thesis analyses the regulatory framework and enforcement mechanisms governing abuse of dominant position in the digital market in Indonesia and the UK and KPPU's efforts in handling similar cases in Indonesia. This thesis is analysed using doctrinal research method. Law No. 5 of 1999 is the main law governing business competition in Indonesia, which is implemented by the Business Competition Supervisory Commission (KPPU). However, the lack of a specialised digital market unit at KPPU hampers its capacity to handle the complex dynamics of the digital economy. This study emphasises the need to have specific regulatory expertise to effectively address competition in the digital market. In contrast, the UK's strategy is considered more effective due to its proactive and specialised approach, which is underpinned by the Competition Act 1998 and reinforced by the establishment of a Digital Markets Unit (DMU) under the Competition and Markets Authority (CMA). The DMU's sophisticated analytical tools and international collaboration initiatives strengthen the UK's capacity to effectively control leading firms in the digital market. This thesis examines the comparison of the regulatory framework in real-life situations by analysing the case studies of Shopee in Indonesia and Amazon in the UK. The analysis shows that while both countries recognise the importance of market share and economic leverage in determining dominance, the UK's adaptable approach and comprehensive classification of abusive behaviour present a more robust regulatory framework. This thesis proposes that Indonesia improve its regulatory framework by establishing a dedicated digital market section within the KPPU and implementing innovative analytical tools and international collaboration practices. Indonesia can enhance its capacity to promote fair competition in the digital economy and, as a result, improve consumer welfare and encourage innovation by drawing lessons from the UK experience. Key findings highlight the importance of specialised regulatory bodies and sophisticated analytical approaches in addressing the difficulties posed by dominant positions in digital markets. This comparative analysis offers useful insights for policymakers and regulators seeking to strike a balance between market power and competition in a rapidly changing digital environment."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frindra Dwi Setio Anggoro
"Skripsi ini membahas mengenai pengaruh situs web orientasi pelanggan dan kualitas situs web terhadap niat pembelian. Selain itu dianalisis pula pengaruh dimensi kepribadian situs web terhadap situs web orientasi pelanggan dan kualitas situs web. Pengolahan data penelitian ini menggunakan Structural Equation Modelling dengan program LISREL 8.54. Hasil penelitian menunjukan bahwa dimensi genuineness, solidity, sophisticated, dan kualitas situs web signifikan mempengaruhi situs web orientasi pelanggan. Disamping itu, dimensi yang berpengaruh signifikan terhadap kualitas situs web adalah genuineness solidity, sophisticated, unpleasant. Lebih lanjut lagi berdasarkan hasil standard solution didapatkan bahwa situs web orientasi pelanggan lebih kuat berpengaruh terhadap niat pembelian pengunjung situs zalora. Oleh karena itu, cara yang dilakukan agar niat pembelian pengunjung situs zalora meningkat adalah melalui peningkatan situs web menjadi lebih berorientasi pelanggan melalui faktor-faktor yang mempengaruhinya.

This research discusses the effects of web site customer orientation and web site quality on purchase intention. Further, The influence of personality dimensions on the web site customer orientation and web site quality will be also considered. Structural Equation Modeling with LISREL program 8.54 has been used to precess the data. The results showed that the dimensional Genuineness, Solidity, Sophisticated, and web site quality significantly affect web site customer orientation. In addition, the dimensions which have a significant effect on the web site quality are Genuineness, Solidity, Sophisticated, and Unpleasant. Furthermore based on the results of standard solution obtained that the web site customer orientation has stronger influence on purchase intentions of zalora?s site visitors. Therefore, the way to increase purchase intent of zalora?s site visitors is through improving the website to be more customer-oriented through the factors that influence it."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46232
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edi Nurhadiyanto
"Karakteristik portal berita online yang cepat dalam menyajikan informasi menjadi salah satu daya tarik para pembaca untuk mendapatkan informasi. Portal berita online pemerintah pun memanfaatkan peluang untuk menjadi alternatif berita bagi publik. Penelitian ini menguji bagaimana pola pemberitaan agenda pemerintah pada situs web di lingkungan kepresidenan, yakni setkab.go.id, setneg.go.id, dan presidenri.go.id. Selanjutnya, penelitian ini menggunakan analisis isi dengan unit pencatatan berupa isu, topik, dan sumber pemberitaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kesamaan isu, topik, dan sumber pemberitaan di antara ketiga portal berita selama penelitian berlangsung.

Characteristics of online news portals to provide information quickly become one of the attractions for readers to obtain information. Government online news portal also take opportunity to become an alternative news to public. This study examined how patterns of news on the government's agenda in presidential website, namely setkab.go.id, setneg.go.id, and presidenri.go.id. Furthermore, this study uses content analysis with a recording unit issues, topics, and news sources. The results showed that there is a similarity of issues, topics, and news sources in the news portal during the study."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T41660
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teddy Setyadi
"Suatu Travelling Web idealnya memiliki informasi yang lengkap mengenai profil sebuah objek wisata. Diantara informasi yang cukup penting adalah jalur yang dapat ditempuh untuk sampai ke lokasi, peta dan tentunya total biaya yang dibutuhkan. Travelling Web yang ada sekarang ini sudah cukup banyak yang mengintegerasikan fitur-fitur tersebut. Namun diantara sekian banyak Travelling Web yang ada, sulit ditemukan yang memiliki kemampuan untuk menyediakan informasi mengenai tempat wisata yang akurat, yang sesuai dengan profil user. Skripsi ini membahas penerapan konsep Web 3.0 pada sebuah Travelling Website dalam ekspektasinya membuat sebuah Travelling Web yang memiliki kemampuan untuk menyediakan informasi mengenai tempat wisata yang akurat, sesuai dengan yang diharapkan oleh user.
Pada sistem telah dilakukan pengujian kesesuaian output objek wisata dengan profil user baik pada fitur autosuggest ataupun manual search dengan hasil 100% akurat, lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan extract data dari seed (situs target) ke database dengan waktu rata-rata sebesar 0.86 detik per seed, lama waktu yang dibutuhkan untuk menampilkan data pada fitur autosuggest dan manual search dengan waktu rata-rata sebesar 6.284728 detik (autosuggest) dan 3.619228 detik (manual search). Berdasarkan hasil survey terhadap user, dapat disimpulkan bahwa sistem ini sudah berhasil diimplementasikan dengan cukup baik karena mendapat nilai rata-rata 6,2 dari nilai maksimum 8.

Travelling Web, ideally has fully equiped with informations about travelling objects. Some crucial informations within are how to getting around to go to the object, maps and of course total fares needed. Travelling Web on these days are pretty good in implementing those features. But it's not sufficient yet, as they couldn't provide informations automatically based on user's profile. This research discussed about Web 3.0 concept on Travelling Website in it's expectation to make some Travelling Website which have any abilities to providing tour objects information precisely, as the users wishes to obtain.
This research had sucesfully tested on both autosuggest and manual search function which brings 100% accurate result, total time needed to extract some seeds into database which brings average time 0.86 seconds per seed, how fast the system can show the output on both autosuggest and manual search which brings average time about 6.284728 seconds (autosuggest) and 3.619228 seconds (manual search). According to the survey result, this system has well done implemented with average point 6,2 from maximum 8
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51050
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cokki
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik penempatan produk merek Indonesia, sikap penonton, dan bentuk sikap penonton terhadap web series di situs web Youtube. Data diambil dari 16 merek yang mencakup 94 episode dalam 21 web series. Data dianalisis dengan distribusi frekuensi dan analisis konten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik penempatan produk merek Indonesia sangat beragam, sikap penonton positif, dan bentuk sikap penonton lebih kuat pada sikap terhadap film, sikap terhadap aktor, dan sikap terhadap karakter dibandingkan dengan sikap terhadap penempatan produk dan sikap terhadap merek."
Tangerang: Business School Universitas Pelita Harapan, 2019
338 DEREMA 14:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Waitatiri
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai teknik pengajaran kosakata pada tiga situs web pembelajaran bahasa Jerman secara Elektronik, yakni Duolingo, Memrise dan Babbel. Kosakata merupakan hal yang sangat penting untuk dikuasai dalam mempelajari bahasa asing. Dengan teknik dan strategi pengajaran kosakata yang tepat, pembelajar dapat lebih mudah dan cepat menguasai bahasa asing. Dengan menggunakan teori Wortschatzvermittlung oleh Quetz sebagai teori utama dan teori pemilihan kosakata oleh Baldegger, Müller, dan Schneider sebagai teori penunjang, skripsi ini membandingkan teknik pengajaran kosakata dan jenis kosakata yang digunakan dalam ketiga situs web.

ABSTRACT
This study focuses on vocabulary teaching technique used in three German learning websites, namely Duolingo, Memrise and Babbel. Vocabulary plays a big role in learning foreign languages. With the correct vocabulary teaching technique and strategy, it will be easier for the students to learn foreign languages. Using the Wortschatzvermittlung theory by Quetz as main theory and vocabulary selection theory by Baldegger, Müller, dan Schneider as supporting theory this study compares the vocabulary teaching technique and vocabulary types used in the three websites."
2016
S65699
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meivy Indira Savitri
"Penelitian ini membahas tentang penerapan arsitektur informasi pada situs web Depok Corner. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana komponen utama arsitektur informasi diterapkan pada situs web Depok Corner milik Perpustakaan Umum Kota Depok. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis situs web Depok Corner berdasarkan empat komponen utama arsitektur informasi yaitu sistem organisasi, sistem pelabelan, sistem navigasi, dan sistem pencarian. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan penelitian campuran eksplanatori sekuensial dengan metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan bservasi, wawancara dan navigation stress test. Peneliti menyimpulkan bahwa komponen utama arsitektur informasi belum diterapkan seluruhnya pada situs web Depok Corner.

This research describe about implementation of information architecture on Depok Corner website which is owned by Depok Public Library. The purpose of this research is to analyze Depok Corner website based on four basic principles of information architecture which are organization systems, labeling systems, navigation systems, and search systems. The research uses explanatory sequential mixed methods and descriptive methods. The data colection proceeds by observation, interview, and navigation stress test. The researcher concludes that the whole basic principles of information architecture have not implemented yet on Depok Corner website.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>