Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148684 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yogie Tanoyo
"Transportasi merupakan hal yang krusial di dalam perekonomian, hal ini dapat dilihat dari mobilisasi yang semakin meningkat, baik mobilisasi barang maupun manusia. Oleh karena peningkatan mobilisasi, perkembangan dari transportasi ini ikut meningkat. Peningkatan perkembangan transportasi ini sejalan dengan peningkatan kepadatan penduduk di daerah-daerah tertentu terutama daerah pusat transit. Penelitian ini bertujuan untuk melihat asosiasi antara aglomerasi ekonomi dengan pemilihan moda transportasi umum yang dipilih oleh masyarakat dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Menggunakan metode two-step least-squared (TSLS) dan proporsi populasi kota-kota di Jabodetabek sebagai proksi untuk menggambarkan aglomerasi ekonomi. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat hubungan antara aglomerasi ekonomi dan preferensi pemilihan moda transportasi umum. Hubungan ini berpengaruh signifikan pada variabel biaya perjalanan dan pekerjaan individu. Dari hasil tersebut, penulis mengadvokasi bagi instansi terkait untuk meningkatkan kualitas dari transportasi umum terutama kemudahan transit bagi penggunanya.

Transportation is a crucial factor in economics, we can see this from the increasing number of mobilizations, whether it is a person mobilization or goods mobilization. Increasing numbers of mobilization also increases development in transportation. This development of transportation followed by increasing number of population density, especially cities with transit centre. This study aims to estimate the association between economic agglomeration and transportation preferences chosen by public to do their daily activities. Using two-step least-square (TSLS) and population proportion of cities in Jabodetabek as a proxy to present economic agglomeration. This study finds that there is an association between economic agglomeration and public transportation preferences. This association is significant travel cost and individual job variable. From this finding, author advocates for related institutions to improve the quality public transportation especially for transit convenience."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfiyyah Damayani
"Skripsi ini membahas mengenai aglomerasi dan pemilihan lokasi kantor pusat startup di Jabodetabek. Aglomerasi mengacu pada berkumpulnya kantor pusat startup dalam area geografis yang sama atau terklaster yang didorong oleh efisiensi biaya dan keuntungan. Terbentuknya aglomerasi dalam penelitian ini dilihat dari kesesuaian tiga eksternalitas yaitu berbagi masukan (input sharing), penyatuan pasar tenaga kerja (labour market pooling), dan limpahan pengetahuan (knowledge spillover) dengan pemilihan lokasi. Sementara, identifikasi variasi konsentrasi spasial kantor pusat startup diperlukan sebagai dasar kategorisasi sebelum menganalisis terbentuknya aglomerasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam dengan sembilan CEO/pendiri startup di Jabodetabek dan didukung dengan pengumpulan data sekunder sebanyak 374 startup di Jabodetabek. Hasil penelitian menunjukkan lokasi kantor pusat startup di Jabodetabek tersebar secara tidak merata atau terkonsentrasi dengan tingkat variasi spasial yaitu konsentrasi tinggi, konsentrasi sedang, dan konsentrasi rendah serta variasi temporal yang menunjukkan kekonsistenan dari waktu ke waktu. Sementara, aglomerasi terbentuk pada konsentrasi kantor pusat startup tinggi berdasarkan pemilihan lokasi yang menunjukkan adanya relasi dengan tiga sumber aglomerasi yang meliputi berbagi masukan yaitu fasilitas transportasi, akses pendanaan, serta akses klien dan pemasok; penyatuan pasar tenaga kerja dengan jangkauan lebih luas; serta munculnya limpahan pengetahuan. Aglomerasi kantor pusat startup di Jabodetabek terbentuk di pusat bisnis yaitu kawasan segitiga emas DKI Jakarta. Kondisi ini berbeda dengan aglomerasi di Silicon Valley yang terbentuk di sub urban yang merupakan kawasan riset dan perguruan tinggi.

This bachelor thesis discusses agglomeration and the location selection of startup headquarters in Jabodetabek. Agglomeration refers to the clustering of startup headquarters within the same geographic area, driven by cost efficiency and benefits. The formation of agglomeration in this study is viewed through the alignment of three externalities: input-sharing, labour market pooling, and knowledge spillover, with location selection. Meanwhile, identifying variations in the spatial concentration of startup headquarters is necessary as a basis for categorization before analyzing the formation of agglomeration. This research uses a qualitative approach through indepth interviews with nine CEOs/founders of startups in Jabodetabek and is supported by the collection of secondary data from 374 startups in Jabodetabek. The results show that the locations of startup headquarters in Jabodetabek are not evenly distributed or concentrated with varying spatial concentrations, namely high, medium, and low as well as temporal variation that indicates consistency over time. Agglomeration is formed in areas with a high concentration of startup headquarters, based on location selection which shows a relationship with three sources of agglomeration: input-sharing, such as transportation facilities, access to funding, and access to clients and suppliers; labour market pooling with a broader reach; and the emergence of knowledge spillover. The agglomeration of startup headquarters in Jabodetabek is primarily formed in business centers, specifically the golden triangle area of DKI Jakarta. This condition is different from the agglomeration in Silicon Valley, which is formed in suburban areas characterized by research and educational institutions.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manalu, Risdevi Renta Ria
"Penelitian ini membahas tentang aglomerasi dan kaitannya terhadap pertumbuhan ekonomi regional di Indonesia dengan mengambil studi kasus provinsi di pulau jawa selama kurun waktu 1996 sampai 2007. Tingkat aglomerasi diukur dengan tiga pendekatan yaitu dengan menggunakan indeks Balassa, entropi, dan Krugman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah aglomerasi yang diukur dengan indeks-indeks tersebut telah berpengaruh positif pada pertumbuhan ekonomi provinsi di Pulau Jawa dengan menggunakan data panel dengan model Fixed Effect karena data yang digunakan adalah data regional dan di duga terdapat unobserved heterogeneity yang berkorelasi dengan errornya. Hasil analisis yang diproksi dengan indeks Balassa menunjukkan bahwa makin teraglomerasi industri di provinsi di Pulau Jawa maka makin besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi di provinsi itu. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi masih dapat ditingkatkan dengan memanfaatkan ekternalitas positif dari aglomerasi itu.

This study discusses agglomeration and its relation to regional economic growth in Indonesia by taking a case study of provinces in Java Island during the period 1996 to 2007. The level of agglomeration is measured by three approaches, namely by using the Balassa, entropy, and Krugman indexes. This study aims to determine whether the agglomeration measured by these indexes has a positive effect on provincial economic growth in Java by using panel data with the Fixed Effect model because the data used is regional data and it is suspected that there is unobserved heterogeneity which correlates with the error. The results of the analysis proxied by the Balassa index show that the more agglomerated the industry in the province of Java, the greater its influence on economic growth in that province. This shows that economic growth can still be increased by taking advantage of positive externalities from the agglomeration."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firstka Sarah Andhini
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran public relations dalam membangun corporate image atau citra perusahaan PT KAI Commuter Jabodetabek. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif . Kesimpulan Peran dari public relations PT KAI Commuter Jabodetabek adalah sebagai communicator , juru bicara yang mewakili perusahaan dalam memberi segala informasi yang ada terkait segala bentuk komunikasi yang dijalankan perusahaan. Salah satu strategi yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan media sosial untuk dapat menginformasikan kebutuhan perusahaan kepada publik. Media sosial merupakan sarana efektif disebabkan karena dengan menggunakan media sosial, perusahaan dapat berinteraksi secara langsung.

This study aims to determine the role of public relations in building the corporate image of PT KAI Commuter Jabodetabek. This study uses a qualitative method. Conclusion The role of public relations PT KAI Commuter Jabodetabek is as a communicator, a spokesman representing the company in providing all information related to all forms of communication that run the company. The strategies that can be used is to use social media to inform the needs of the company to the public. Social media is an effective tool due to the use of social media, companies can interact directly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Nimrot
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh aglomerasi ekonomi terhadap net migrasi tenaga kerja dengan menggunakan data Sensus Penduduk SP 2010 dan Survey Penduduk Antar Sensus SUPAS 2005 dan 2015. Fokus aglomerasi ekonomi adalah human capital, kepadatan populasi, dan employment share di sektor manufaktur. Net migrasi tenaga kerja di klasifikasikan menjadi tenaga kerja skilled dan tenaga kerja unskilled. Hasil regresi menggunakan Random Effect Model menunjukkan bahwa aglomerasi ekonomi menjadi daya tarik tenaga kerja unskilled untuk melakukan migrasi. Hal ini menunjukkan bahwa tenaga kerja unskilled lebih menunjukkan sensitivitas untuk melakukan migrasi apabila ada perubahan human capital, kepadatan populasi dan juga employment share di sektor manufaktur. Aglomerasi human capital tidak mempunyai dampak terhadap net migrasi total skilled dan unskilled , namun setelah ada interaksi variabel human capital dan employment share di sektor manufaktur menunjukkan bahwa aglomerasi human capital menjadi daya tarik tenaga kerja yang berada di sektor manufaktur untuk melakukan migrasi.

ABSTRACT
This study aims to analyze the effect of economic agglomeration on labor net migration using data from the Indonesia censuses SP of 2010 and Intercensal Survey SUPAS of 2005 and 2015. The focus of economic agglomeration is human capital, population density, and employment share in the manufacturing sector. Net labor migration is classified into skilled labor and unskilled labor. Regression results using the Random Effect Model indicate that the economic agglomeration becomes pull factor of unskilled labor to migrate. This suggests that unskilled labor shows more sensitivity to migration if there are changes in human capital, population density and also employment share in the manufacturing sector. The agglomeration of human capital has no impact on total net migration skilled and unskilled , but after the interaction of human capital variables and employment share in the manufacturing sector shows that agglomeration of human capital is the pull factor of labor in the manufacturing sector to migrate. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T49923
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andhika Putra Pratama
"Jabodetabek merupakan kawasan metropolitan area terbesar di Indonesia dengan penduduk 28 juta orang atau setara dengan 11 7 dari penduduk nasional Selama dua dekade terakhir Jabodetabek mengalami kecepatan pertumbuhan penduduk yang lebih tinggi di daerah sub urban dibanding pada daerah urban atau biasa dikenal dengan suburbanisasi Keberadaan suburbanisasi tersebut dipengaruhi oleh salah satunya keberadaan infrastruktur transportasi Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keberadaan suburbanisasi penduduk di kawasan Jabodetabek serta kaitannya dengan keberadaan infrastruktur transportasi dalam hal ini jalan bebas hambatan dan kereta rel listrik dengan melihat perubahan kepadatan penduduk pada setiap desa dan kelurahan Dengan memanfaatkan data sensus penduduk tahun 2000 2010 penelitian ini mengestimasi keberadaan suburbanisasi melalui regresi ordinary least squares OLS Penelitian ini menemukan bahwa dalam kurun waktu 2000 2010 Jabodetabek mengalami suburbanisasi dan infrastruktur transportasi secara signifikan mempengaruhi perubahan kepadatan penduduk yang terjadi Untuk daerah sub urban keberadaan jalan bebas hambatan serta stasiun kereta rel listrik memiliki korelasi negatif dengan kepadatan penduduk Pada daerah urban jalan bebas hambatan juga berkorelasi negatif sementara keberadaan stasiun kereta api menghasilkan korelasi yang positif terhadap kepadatan penduduk.

As the largest metropolitan area in Indonesia the Jakarta Metropolitan Area Jabodetabek consists of 28 million of people which represents 11 7 of the national population During last two decades the Jabodetabek perhaps has experienced with more rapid population growth in sub urban areas relative to the Jakarta core area or suburbanization partly because of vast development of transport infrastructure Hence this paper aims to verify the presence of population suburbanization in the Jabodetabek and examines the dynamics of suburbanization by calculating the impact of access to highways and railway stations on changes in population density in the Jabodetabek We measure the access to transport infrastructures as the shortest distance of respective villages to nearest highways network and rail stations We use the data from Indonesia population census 1980 to 2010 at village level to sharpen the analysis We rely on ordinary least squares OLS regression to determine the results Our expected results are First it is confirmed that access to highways and rail stations have a significant role in shaping urban form Results show that the closer distance to highways and rail stations is the stronger its impact on changes in sub urban population density at village level in the Jabodetabek Although in urban areas distance to highways had a negative impact meanwhile distance to rail stations had a positive correlationKey words."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S61346
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Kade Sukesa
"Penelitian tentang hubungan infrastruktur transportasi dan pertumbuhan ekonomi telah menarik perhatian banyak peneliti di Indonesia. Namun, beberapa studi yang telah dilakukan menunjukkan hasil yang bervariasi tergantung pendekatan yang digunakan, lokasi penelitian dan waktu penelitian.
Berkenaan dengan itu, penelitian ini sekaligus menggunakan dua pendekatan yaitu pertama dengan menggunakan data time-series dan kedua menggunakan data panel. Dengan menggunakan pendekatan pertama, penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat hubungan searah dari pertumbuhan ekonomi ke pertumbuhan infrastruktur jalan, dan tidak sebaliknya. Sementara, hubungan pertumbuhan ekonomi dengan transportasi udara dan laut tidak signifikan. Hasil yang serupa juga ditemukan dengan menggunakan pendekatan kedua dengan menggunakan fixed effect model dengan robust standard errors. Pertumbuhan dari ketiga moda transportasi itu tidak memiliki efek yang signifikan pada pertumbuhan ekonomi. Namun, dampak dari level transportasi udara signifikan dan negative pada pertumbuhan ekonomi.
Selanjutnya, berbeda dengan efek dari infrastruktur transportasi, efek dari pertumbuman modal tetap bruto, sebagai proxy dari investasi infrastruktur, positif dan signifikan di semua model yang menggunakan fixed effect model dengan robust standard errors. Ini menunjukkan bahwa investasi modal memiliki peran penting pada ekonomi Indonesia, dan sepertinya ini menkonfimasi bahwa pertumbuhan investasi infrastruktur meningkatkan permintaan pada intermediate goods dan buruh, yang dapat menstimulasi terjadinya multiplier effect di dalam ekonomi.

The relationship between transport infrastructure and economic growth has attracted many researchers, including in Indonesia. However, all of these studies show quite mixed results depending on the approach used, the study's location, and the time studied.
This study uses both time-series data analysis and panel data analysis to investigate the relationship between economic growth and three transport infrastructure types. By using time-series data analysis, by employing VAR/VECM, this study concludes that there is a unidirectional relationship from economic growth to the growth in road infrastructure, not vice versa, while the relationships of per capita economic growth with the growth in air and sea transport infrastructure are not significant. A similar result also has been found using panel FEM with robust standard errors. All the growths in three types of infrastructure have no significant effect on per capita economic growth. Similarly, the effects of the level of both road transportation infrastructure and sea transportation infrastructure on economic growth are also not significant. However, the effect of the level of air transportation infrastructure is significant and negative.
Furthermore, in contrast with the effect of the growth rate of transport infrastructure on economic growth, the effect of growth in gross capital formation per capita, as a proxy of infrastructure investment, is positive and significant in all equations using FEM with robust standard errors. This shows that capital investment plays an essential role in Indonesias economy and might confirm that the growth in infrastructure investment increases the demand for intermediate goods and labours, which can stimulate a multiplier effect in the economy.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mardiyyah Salsabiila
"Kenaikan kendaraan bermotor di DKI Jakarta serta meningkatnya pengguna angkutan online di tahun 2020 ketika pandemi masuk ke Indonesia. Hal tersebut disebabkan akibat tingkat urbanisasi yang terus meningkat dari tahun ke tahunnya. Keadaan ini dapat mengancam para komuter untuk beralih menggunakan transportasi pribadi. Pemerintah sudah melakukan upaya untuk mengatasi masalah tersebut dengan membuat rancangan transportasi umum yang terintegrasi, salah satunya pada bagian pembayaran. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan empat moda transportasi umum dengan transportasi pribadi termasuk angkutan online dengan menggunakan model optimasi untuk menentukan jarak, waktu tempuh, dan biaya paling optimal dari setiap moda transportasi untuk dibandingkan. Metode shortest path problem dengan algoritma Floyd-Warshall digunakan untuk transportasi umum sedangkan transportasi pribadi menggunakan Google Maps API. Hasil yang didapatkan dalam segi waktu tempuh transportasi pribadi yang menggunakan jalan tol menghasilkan nilai relatif lebih rendah daripada moda lainnya. Dalam segi biaya, transportasi umum menjadi alternatif terbaik dibandingkan moda transportasi lain.

The increase in motorized vehicles in DKI Jakarta and the increase online in 2020 when the pandemic entered Indonesia. This is due to the increasing level of urbanization from year to year. This situation can threaten the commuters to switch to using private transportation. The government has made efforts to overcome this problem by making an integrated public transportation design, one of which is in the payment section. This study aims to compare four modes of public transportation with private transportation including online by using an optimization model to determine the optimal distance, travel time, and cost of each mode of transportation to compare. The shortest path problem optimization with the Floyd-Warshall algorithm is used for public transportation while private transportation uses the Google Maps API. The results obtained in terms of travel time for private transportation using toll roads produce a relatively lower value than other modes. In terms of cost, public transportation is the best alternative compared to other modes of transportation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shauma Lannakita
"Tujuan dari studi ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh kualitas pelayanan dan nilai yang dirasakan terhadap kepuasan pasien dan dampaknya terhadap minat berprilaku pasien. Di dalam penelitian ini, pennulsi menyebarkan kuesioner kepada 155 orang responden yang pernah menjadi pasien rawat jalan di rumah sakit swasta di Jakarta. Untuk menganalisis data menggunakan metode Structural Equation Model dengan bantuan software LISREL 8.51.
Hasil penelitian mengindikasikan bahwa kualitas pelayanan dan nilai yang dirasakan mempengaruhi kepuasan pasien yang dapat menggerakkan behavioral intention. Hail lain dari penelitian ini adalah bahwa baik kualitas pelayanan dan nilai yang dirasakan pelanggan tidak berpengaruh secara langsung terhadap behavioral intention.

The objective of this study is to examine the influence off perceived service quality and perceived value toward patient satisfaction and its impact on behavioral intention.. In conducting the survey, the author distributed the questionnaire to 155 respodents who has been gone to private hospitals in Jakarta. This research use Structural Equation Modeling (SEM) as an analytical tool by LISREL 8.51.
Findings indicate that both perceived service quality and perceived value have influence satisfaction that drives behavioral intention. Interestingly, both perceived service quality and perceived value have no direct impact on behavioral intention while value assessment was influenced by perceived service quality.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Azzahra Maulia
"Tingginya pertumbuhan bisnis online di Indonesia mendorong peningkatan terhadap kebutuhan akan jasa pengiriman. Namun kurangnya pertumbuhan transaksional yang dimiliki TransPost, sebuah penyedia jasa logistik berbasis on-demand services, berbanding terbalik dengan pernyataan tersebut membuat perusahaan berpikir untuk meluncurkan produk layanan baru bagi target yang potensial. Jumlah pelaku bisnis online hanya sekitar 29 dari total users, tetapi memiliki pengaruh lebih besar terhadap total pendapatan. Kemampuan kurir untuk mengirimkan paket dalam hari yang sama merupakan salah satu atribut yang diharapkan oleh para responden pelaku bisnis online untuk mengirimkan dalam kota intracity. Menurut hasil pengolahan dengan metode Kano model dan QFD, banyak atribut yang belum dapat dipenuhi jika masih menggunakan mobile consumer app dengan bisnis model yang sama. Oleh karena itu, hasil dari penelitian ini diperoleh pengembangan dan penggunaan web portal bagi para pelaku bisnis online yang ditunjang dengan same day service for business dalam bentuk service blueprint. Sistem same day services for business akan menghimpun paket-paket milik bisnis online yang telah terdaftar ke wilayah pengiriman Jabodetabek dalam kurun hari yang sama.

The growth of online business in Indonesia is quite high which also increase the needs of courier logistics services. However, the low transactional growth of TransPost, a 3PL provider basesd in on demand services, is not in line with the growth they expected and company think to launch a new service for potential target users. The number of online businesses are 29 out of total users, yet they have bigger contribution towards current revenue. This research aims to know online business rsquo needs of courier services in Jabodetabek area, and the result shows that courier ability to perform same day service is considered as an attractive attribute. According to the Kano model and QFD result, many attributes which aren rsquo t catered yet if company still provide only mobile consumer app with the similar business model. Thus, this research provides the design of service blueprint upon the usage of web portal to support same day service needs by online business. The system of same day service for business will collect all packages owned by registered shop owners and deliver them within Jabodetabek area in a same day."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>