Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 184436 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sheirly N. Indra Azhari
"Latar belakang: Berbagai faktor diketahui memengaruhi kepuasan dan loyalitas pasien Instalasi Gawat Darurat (IGD) sebuah rumah sakit, mulai dari mutu layanan, harga hingga citra merek. Kepuasan dan loyalitas pasien IGD Rumah Sakit Eka Cibubur masih menjadi salah satu permasalahan dari keseluruhan pelayanan Rumah Sakit, yang berdampak pada kinerja operasionalnya berupa pertumbuhan negatif pada tahun 2023.
Tujuan: Tujuan utama penelitian ini adalah menganalisis dan menguji berbagai faktor yang memengaruhi kepuasan dan loyalitas pasien Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Eka Cibubur.
Metode: Merupakan studi kuantitatif pada 163 pasien yang menggunakan layanan IGD Rumah Sakit Eka Cibubur pada Desember 2023 hingga Januari 2024. Data diambil dengan menyebarkan questionnaire kepada pasien yang telah ditentukan setelah diujicobakan terlebih dahulu. Kemudian dilakukan analisis multivariat serta estimasi hubungan saling ketergantungan antara variabel laten secara bersamaan melalui uji Stuctural Equation Modeling (SEM).
Hasil: Kepuasan pasien dipengaruhi oleh mutu layanan (p = 0,034), harga (p = 0,000) dan citra merek (p = 0,015). Sedangkan loyalitas pasien hanya dipengaruhi oleh citra merek (p = 0,003) dan kepuasan pasien (p = 0,003). Selain itu, kepuasan pasien memediasi penuh hubungan antara harga (p = 0,024), namun tidak memediasi hubungan antara mutu layanan (p = 0,109) dan citra merek (p = 0,068) dengan loyalitas pasien.
Kesimpulan: Mutu layanan, harga dan citra merek yang dipersepsikan dengan baik oleh pasien IGD terbukti memengaruhi kepuasan akan layanannya. Dengan loyalitas akan penggunaan layanan berikutnya sangat ditentukan oleh kepuasannya, khususnya kepuasan akan harga yang terbukti sangat memengaruhi loyalitas pasien akan penggunaan layanan IGD selanjutnya. Lebih lanjut, studi terhadap faktor lain masih perlu dilakukan guna perbaikan berkelanjutan.

Background: Various factors are known to influence patient satisfaction and loyalty in a hospital's Emergency Room (IGD), ranging from service quality, price to brand image. Satisfaction and loyalty of emergency room patients at Eka Cibubur Hospital is still one of the problems of the hospital's overall services, which has an impact on its operational performance in the form of negative growth in 2023.
Objective: The main objective of this research is to analyze and test various factors that influence patient satisfaction and loyalty at the Emergency Department (IGD) of Eka Cibubur Hospital.
Methods: This is a quantitative study on 163 patients who used the emergency room services at Eka Cibubur Hospital from December 2023 to January 2024. Data was collected by distributing questionnaires to patients who had been determined after being tested first. Then, multivariate analysis was carried out and estimation of the interdependence relationship between latent variables simultaneously through the Structural Equation Modeling (SEM) test.
Results: Patient satisfaction is influenced by service quality (p = 0.034), price (p = 0.000) and brand image (p = 0.015). Meanwhile, patient loyalty is only influenced by brand image (p = 0.003) and patient satisfaction (p = 0.003). In addition, patient satisfaction fully mediates the relationship between price (p = 0.024), but does not mediate the relationship between service quality (p = 0.109) and brand image (p = 0.068) and patient loyalty.
Conclusion: Service quality, price and brand image that are well perceived by emergency room patients have been proven to influence satisfaction with their services. Loyalty regarding subsequent use of services is largely determined by satisfaction, especially satisfaction with price which has been proven to greatly influence patient loyalty regarding subsequent use of ER services. Furthermore, studies on other factors still need to be carried out for continuous improvement.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Ahsan Taqwim
"Latar Belakang: Dalam pemberian pelayanan kesehatan dan non kesehatan dituntut untuk melakukan sebaik mungkin. Proses peningkatan kesehatan dapat dilakukan dengan melakukan penguatan terhadap pelayanan kesehatan, yaitu Rumah Sakit. Tujuan: Tujuan dari penelitian melakukan analisis implementasi indikator SPM IGD pada KMK No. 129 tahun 2008 di IGD Rumah Sakit “Sehat” Depok. Metode Penelitian: Desain pada penelitian menggunakan penelitian kualitatif dengan Jenis Penelitian Rapid Assesment Procedure. Hasil: Pada komponen input, pengambilan kebijakan melalui proses multi pimpinan, SDM masih belum pernah diadakan pelatihan kegawatdaruratan yang tersertifikasi, SOP keperawatan dan medis di IGD berjumlah 116. Sarana dan prasarana IGD masih belum sesuai dengan Permenkes RI No.47 tahun 2018. Pada komponen proses terdiri dari perencanaan dan pengambilan keputusan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian. Pada komponen output terdapat indikator yang belum sesuai dengan SPM, pada indikator pemberi pelayanan gawat darurat yang bersertifikat yang masih berlaku BLS/PPGD/GELS/ALS hasil capaian 71%, keterserdian tim penanggulangan bencana tersedia satu tim, namun belum ada SK dari pimpinan. Kesimpulan: Belum tercapainya keseluruhan indikator pada SPM mengindikasikan bahwasanya mutu pelayanan dasar pada IGD Rumah Sakit “Sehat” Depok belum maksimal dalam implementasi dan pelaksanaanya. Saran: Melakukan optimalisisi pada SPM dengan mengadakan pelatihan dan penurunan SK untuk tim bencana di IGD.

Background: In the term of providing both health and non-health services, we are required to do our best. The process of improving public health can be undertaken by strengthening health services in the hospitals. Objectives: The purpose of this research is to analyze the implementation of the indicators of SPM IGD in KMK No. 129 of 2008 in the emergency room of Sehat Hospital in Depok. Research Methods: The design of this study uses a qualitative approach with Rapid Assessment Procedure. Results: Based on the input component, the hospital’s policy-making through a multi-leader process, the hospital’s human resources have never been held a certified emergency training while nursing and medical SOPs in the emergency room is 116. The emergency room facilities are still not following the Minister of Health Regulation No. 47 of 2018. Based on the process component, it consists of planning, decision making, organizing, leadership, and controlling. Based on the output component, the indicators are not following the SPM, the indicators of certified emergency service providers still use BLS/PPGD/GELS/ALS, which results in 71% (standard 100%), the disaster management team is only one team and there is no a decree from the director. Conclusion: The lack of positive results of all indicators in SPM indicates that the quality of basic services in Depok Sehat Hospital’s emergency room has not been maximally implemented. Suggestion: The hospitals’ stakeholder optimizes the SPM through certified training and the director signs the decree for the disaster management team in the emergency room.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Usfahtul Khasanah
"Latar Belakang: Pertumbuhan industri jasa kesehatan di Indonesia terus meningkat, jumlah rumah sakit di Indoensia juga terus meningkat. Pertumbuhan ekonomi di Provinsi DKI Jakarta bertumbuh positif. Jumlah rumah sakit di Provinsi DKI Jakarta juga meningkat dari tahun 2019 – 2022. Hal ini mendorong persaingan dalam industri jasa kesehatan terutama rumah sakit di Provinsi DKI Jakarta. Rumah sakit berusaha melakukan upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan agar tercapai kepuasan pasien. IGD sebagai pintu masuk utama pasien baik rawat jalan maupun rawat inap perlu memperhatikan kepuasan pasiennya. Banyaknya komplain pasien terhadap layanan kesehatan di IGD mengindikasikan adanya kekurangpuasan pasien terhadap layanan di ruang tersebut.
Tujuan Penelitian: untuk melihat hubungan Kualitats Layanan (Service Quality) terhadap kepuasaan pasien di IGD RSAU dr. Esnawan Antariksa.
Metode Penelitian: menggunakan metode penelitian kuantitatif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah semua pasien yang berkunjung ke IGD RSAU dr. Esnawan Antariksa pada bulan Mei 2024. Sampel penelitian berjumlah 180 pasien. Analisis data menggunakan uji analisa univariat, bivariat chi square, dan regresi logistik ganda.
Hasil Penelitian: kepuasan pasien di IGD RSAU dr. Esnawan Antariksa secara keseluruhan adalah baik yang terlihat dari nilai indeks Ikj yang menunjukkan nilai positif yang mengindikasikan bahwa persepsi pasien terhadap layanan kesehatan di IGD melebihi ekspektasinya. Sehingga timbul kepuasan pasien yang ideal menurut pasien. Namun ketika ditanyakan kembali menggunakan kuesioner ada 56,7% menyatakan ketidakpuasannya. Dari hasil uji chi square terlihat adanya hubungan yang signifikan terhadap kepuasan pasien pada semua dimensi kualitas layanan tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empathy, dengan p-value 0,000 (<0,050). Kemudian dari hasil uji multivariat menyatakan bahwa responsiveness merupakan faktor yang paling dominan terhadap kepuasan pasien.
Saran: Hendaknya IGD RSAU dr. Esnawan Antariksa dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan sehingga dapat meningkatkan kepuasan pasiennya terutama pada dimensi responsiveness.

Background: The growth of the health services industry in Indonesia continues to increase, the number of hospitals in Indonesia also continues to increase. Economic growth in DKI Jakarta Province is growing positively. The number of hospitals in DKI Jakarta Province will also increase from 2019 - 2022. This encourages competition in the health services industry, especially hospitals in DKI Jakarta Province. Hospitals try to make efforts to improve the quality of health services in order to achieve patient satisfaction. The Emergency Room as the main entrance for patients, both outpatient and inpatient, needs to pay attention to patient satisfaction. The large number of patient complaints about health services in the Emergency Room indicates that there is a lack of patient satisfaction with the services in that room.
Research Objective: to see the relationship between Service Quality and patient satisfaction in the ER at RSAU dr. Esnawan Antariksa. Research
Method: using quantitative analytical research methods with a cross sectional approach. The population of this study were all patients who visited the emergency room at RSAU dr. Esnawan Antariksa in May 2024. The research sample consisted of 180 patients. Data analysis used univariate analysis, bivariate chi square and multiple logistic regression tests.
Research Results: patient satisfaction in the ER RSAU dr. Esnawan Antariksa as a whole is good as seen from the Ikj index value which shows a positive value indicating that the patient's perception of health services in the ER exceeds their expectations. So that ideal patient satisfaction arises according to the patient. However, when asked again using a questionnaire, 56.7% expressed dissatisfaction. From the results of the chi square test, it can be seen that there is a significant relationship with patient satisfaction in all dimensions of tangible service quality, reliability, responsiveness, assurance and empathy, with a p-value of 0.000 (<0.050). Then, the results of the multivariate test stated that responsiveness was the most dominant factor in patient satisfaction.
Suggestion: It is hoped that the Emergency Room of RSAU dr. Esnawan Antariksa can improve the quality of health services so that it can increase patient satisfaction, especially in the dimension of responsiveness.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dudi Mashudi
"Kepuasan pasien menunjukkan terpenuhinya kebutuhan yang diinginkan melalui pelayanan yang diberikan dirumah sakit khususnya di UGD, dengan demikian tingkat kepuasan pasien terhadap rumah sakit atau pelayanan di rumah sakit dapat diartikan sebagai gambaran tingkat kualitas pelayanan rumah sakit menurut penilaian pasien.
Penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan, pelayanan keperawatan dan fasilitas kesehatan di UGD RSPP. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriplif sederhana, jumlah sample yang terlibat adalah 60 responden. Hasil penelitian menunjukkan 98 % pasien sangat puas terhadap pelayanan kesehatan, 90 % pasie sangat puas terhadap pelayanan keperawatan dan 98 % pasien sangat puas terhadap fasilitas kesehatan di UGD RSPP. Rekomendasi yang di sampaikan terhadap pihak nmmh sakit agar dapat selalu memenuhi harapan pasien dan keluarganya mengenai pelayanan kesehatan, pelayanan keperawatan dan fasilitas kesehatan khumsnya di ruang UGD melalui pelatihan yang berkesinambungan diberikan bagi dokter dan perawat."
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5615
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jessy Ramadhan
"Waktu pelayanan pasien Instalasi Gawat Darurat adalah penanda kualitas dari proses pelayanan Instalasi Gawat Darurat. Analisis waktu pelayanan pasien Instalasi Gawat Darurat dari setiap proses pelayanannya akan membantu memperjelas penyebab perpanjangan waktu pelayanan pasien Instalasi Gawat Darurat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengukur rata-rata waktu pelayanan pasien Instalasi Gawat Darurat untuk masuk rawat inap RSUD Cengkareng di tahun 2012 dari tiap proses pelayanan pasien sejak pasien tiba sampai keluar dari IGD berdasarkan karakteristik pasien (status triase dan jam kedatangan) dan untuk mengidentifikasi variabel independen yang paling memberikan pengaruh pada perpanjangan waktu pelayanan pasien IGD untuk masuk rawat inap RSUD Cengkareng tahun 2012. Data yang dikumpulkan adalah karakteristik pasien yaitu status triase dan jam kedatangan, waktu pemeriksaan perawat, response time dokter, waktu pelayanan pemeriksaan penunjang (laboratorium dan/radiologi), waktu dokter membuat keputusan, waktu pelayanan admission, waktu pasien keluar dari IGD dan total waktu pelayanan pasien IGD untuk masuk rawat inap secara keseluruhan. Uji Independent t-test digunakan untuk mengetahui hubungan karakteristik pasien status triase dan jam kedatangan dengan total waktu pelayanan pasien IGD untuk masuk rawat inap dan uji regresi linier ganda digunakan untuk variabel independen yang paling berdampak pada total waktu pelayanan pasien IGD untuk masuk rawat inap. Rata-rata waktu pelayanan pasien IGD untuk masuk rawat inap berdasarkan status triase pasien gawat darurat adalah 119,4 menit dan pasien gawat tidak darurat adalah 108,5 menit. Ada hubungan antara karakteristik status triase dan jam kedatangan dengan waktu pelayanan pasien IGD RSUD Cengkareng untuk masuk rawat inap. Didapatkan variabel denpenden yang diperkirakan paling memberikan dampak pada waktu pelayanan pasien IGD untuk rawat inap. Dengan mengintervensi variabel status triase maka diharapkan dapat menurunkan waktu pelayanan pasien IGD untuk masuk rawat inap RSUD Cengkareng. Penelitian lebih lanjut diperlukan dengan mempertimbangkan karakteristik perawat dan dokter.

Time spent by Emergency Department patient to receive care is a marker of the quality of ER care process. Time analysis of patient services in Emergency from every process will help clarify the cause of extra-time spent by ER patient. The purpose of this study was to determine and measure the average service time from patient arrival at the ER to actual discharge to inpatient ward based on patient`s characteristics (triage status and arrival time) and to identify the independent variables that most influence the extension of time spent by boarded ER patients of Cengkareng Hospital in 2012. The data collected is characteristic of the patient: triage status and arrival time, nurse`s assessment time, physician`s response time, service time of investigation (laboratory and/radiology), physician`s disposition time, admission service time, time of actual discharge from ER to inpatient ward and the total service time ER patients to inpatient. Independent test t-test was used to determine the relationship between patient`s characteristics: triage status and time of arrival to total service time ER patients to inpatient and multiple linear regressions analysis is used to estimate the impact of independent variables and to identify areas of particular concern. The average time spent for boarded ER patients based on triage status was 119.4 minutes for the urgent emergency patients and 108.5 minutes for non urgent emergency patients. There is a relationship between patient`s characteristics: triage status and time of arrival to total service time boarded ER patients of Cengkareng Hospital. There is indenpendent variable: triage status that predicted mostly give impact to total service time boarded ER patients. By intervening this variable, it is expected to reduce total service time boarded ER patients of Cengkareng Hospital. Further research is needed to consider the characteristics of nurses and doctors which may influence the time of service."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T35696
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanry Susatia
"Pertumbuhan kebutuhan kesehatan di Indonesia meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik setelah pasca resesi ekonomi tahun 1997. Untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan yang maksimal, maka para penyedia layanan kesehatan seperti rumah sakit berlomba-lomba untuk memenuhi kebutuhan tersebut secara maksimal. Oleh karena itu terjadilah persaingan yang cukup ketat dalam memenuhi kebutuhan pelanggan rumah sakit. Salah satu bagian dari rumah sakit yang cukup berperan penting adalah pelayanan instalasi farmasi, karena instalasi farmasi merupakan salah satu revenue center yang signifikan untuk menentukan profitabilitas dari rumah sakit.
Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina Daan Mogot merupakan bagian dari Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina Grup yang bergerak secara khusus dalam membedkan pelayanan kesehatan untuk ibu dan anak. RSIA Hermina menyadari akan pentingnya instalasi farmasi. Oleh karena itu, pihak manajemen Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina Daan Mogot menyetujui peneliti untuk melakukan penelitian mengenai tingkat kepuasan dari pasien instalasi farmasi RSIA Hermina Daan Mogot akan pelayanan yang telah diberikan oleh rumah sakit.
Penelitian ini dilakukan dengan cara penelitian kuantitatif. deskriptif dengan pendekatan studi cross sectional. Alat ukur yang digunakan dalam proses penelitian ini adalah kuesioner dengan jumlah responden sebanyak 100 orang. Analisa basil akan dilakukan dengan menggunakan analisis univariat, bivariat dan diagram kartesius.
Hasil penelitian menunjukan terdapatnya ketidakpuasan dalam penilaian pasien instalasi farmasi pada pelayanan yang telah diberikan yaitu 72% responden menyatakan tidak puas sedangkan hanya 28% responden menyatakan puas. Hal ini sesuai dengan basil dari pengamatan awal dari peneliti dimana ketidakpuasan pada pelayanan pasien instalasi farmasi dikarenakan lamanya waktu tunggu pada resep racikan pada jam sibuk, tidak jelasnya sistem antrian yang ada, mahalnya harga obat, dan kurang nyamannya situasi di ruang tunggu. Dari sisi lima dimensi mutu pelayanan (tangible, reliable, responsiveness, assurance dan emphaty) ketidak puasan mendominasi semua lini dimensi . mutu pelayanan, sedangkan kepuasan tertinggi hanya terdapat pada dimensi responsiveness dimana 43% responden menyatakan puas. Dari sisi kemaknaan terdapat hubungan antar umur responden dengan kepuasan pelayanan di instalasi farmasi pada dimensi tangibledan dimensi emphaty.
Beberapa hal yang perlu disarankan seperti meningkatkan fasilitas yang ada, memberikan training yang diteruskan dengan individual performance apparaisal, simplifikasi prosedur yang ada, meningkatkan koordinasi internal yang baik dan diteruskan dengan mengkomunikasikan kepada pasien agar gap antara standar yang diterapkan oleh manajemen dengan harapan dari diminimalisasikan agar dalam menyampaikan pelayanan tidak terjadinya ketidakpuasan. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Sudarmanto
"Kesiapan Instalasi Gawat Darurat di RSUP Dr. Kariadi sebagai rujukan Sistem Gawat Darurat Terpadu Sehari-Hari sangat dipengaruhi oleh faktor input : Sumber Daya Manusia dan pengaturan jaganya, tersedianya ambulan 24 jam, melalui call center, sarana fisik bangunan, sarana medik dan non medik, ketersediaan obat alat kesehatan dan bahan habis pakai di ruang tindakan, Standar prosedur pelayanan pasien, serta faktor proses pelayanan pasien meliputi alur pasien, triase, pelayanan gawat darurat di label merah, pemeriksaan penunjang laboratorium dan radiologi dan ketersediaan obat di farmasi 24 jam.
Hasil penelitian ini dengan membandingkan Kepmenkes No 856/Menkes/SK/IX/2009 tentang standar Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit didapatkan bahwa mampu memberikan semua jenis pelayanan 100%, tersedianya SDM sesuai dengan kualifikasi dan pendidikan serta dokter jaga spesialis anak, bedah, penyakit dalam, obstetrik dan kandungan serta anesthesi 24 jam 100%, terpenuhinya syarat fisik bangunan di ruang tindakan, operasi dan observasi 100%, tersedianya obat, prasarana medik di ruang tindakan berupa obat, bahan habis pakai dan peralatan medik 100%, tersedianya layanan ambulan 24 100%, tersedianya pemeriksaan penunjang laboratorium, radiologi dan farmasi 24 jam 100% dan belum berfungsinya call center.

Preparedness of Emergency Department Kariadi Hospital Semarang as a referral Emergency Comprehensive Services System Daily influenced by input factors, human resources and distribution services, 24 hour ambulance services, call center ,physical building , medical and non medical equipment, drugs and single used material in service area standard operating procedure for patients services, and process factor as patient flow through an emergency department, triage, true emergency services (red label), supporting services as laboratory, radiology and pharmacies 24 hours.
Result of this study compare with the Kepmenkes No 856/Menkes/SK/IX/2009 tentang Standar Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit, is prepared for all services case, qualification and education of human resources and prepared of special doctor on site pediatrician, surgeon, internist, obstetric and gynecologist also anesthesiologist 24 hours, prepared of physical building in services area, operation room, and observation room 100%, prepared of medication, medical equipment and material single used 100%, ambulance services 24 hours, prepared of supporting services as laboratory, radiology and pharmacies 24 hour and call center is not well done.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T39234
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Yaumal Farhan
"ABSTRAK
Pemeliharaan adalah kegiatan yang sangat penting untuk dilakukan, karena untuk mempertahankan kualitas bangunan sehingga layak berfungsi dan dapat mendukung layanan untuk masyarakat. Jika sebuah bangunan tidak dirawat dengan baik, terutama rumah sakit tempat itu menyangkut hidup dan mati seseorang, dan tuntutan pasien/komunitas untuk pelayanan kesehatan yang berkualitas, efektif dan efisien, rumah sakit membutuhkan fasilitas terbaik, di mana fasilitas harus beroperasi dalam kondisi terbaiknya. Karena itu, perlu dibangun pemeliharaan dalam bentuk prosedur teknis pemeliharaan, terutama Darurat Kamar-kamar di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Indonesia sebagai salah satu kamar di rumah sakit yang memiliki risiko tinggi serta perawatan pertama pasien saat memasuki RS Rumah Sakit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan prosedur teknis di PT pemeliharaan komponen struktural, mekanik, listrik, dan biomedis di Ruang Gawat Darurat Rumah Sakit Pendidikan Universitas Indonesia. Penelitian Metode yang digunakan adalah survei dan analisis arsip dengan cara wawancara dan kuesioner. Hasil dari penelitian ini adalah 5 komponen arsitektur, 1 komponen struktural, 21 komponen mekanis, 10 komponen listrik, dan 17 peralatan biomedis komponen, maka ada 16 kegiatan pemeliharaan komponen arsitektur, 6 perawatan aktivitas komponen struktural, 172 aktivitas perawatan dan perawatan mekanik komponen, 91 aktivitas perawatan dan perawatan komponen listrik, dan 170 kegiatan pemeliharaan dan perawatan komponen peralatan biomedis, untuk kegiatan pemeliharaan dan perawatan secara umum bertanggung jawab oleh teknisi dengan bertanggung jawab oleh Asisten Manajer Infrastruktur, kemudian mengembangkan SOP dalam pekerjaan pemeliharaan dan perawatan struktural, arsitektur, mekanik, listrik dan komponen peralatan biomedis di ruang gawat darurat Universitas Indonesia Rumah Sakit Pendidikan Indonesia.

ABSTRACT
Maintenance is a very important activity to do, because to maintain the quality of the building so that it is feasible to function and can support services for the community. If a building is not well cared for, especially the hospital where it concerns a person's life and death, and the demands of the patient / community for quality, effective and efficient health services, hospitals need the best facilities, where facilities must operate in the best conditions. Therefore, maintenance needs to be built in the form of technical maintenance procedures, especially Emergency Rooms in the Teaching Hospital of the University of Indonesia as one of the rooms in hospitals that have a high risk as well as the patients first care when entering the Hospital Hospital. The purpose of this research is to develop technical procedures in PT maintenance of structural, mechanical, electrical, and biomedical components in the Emergency Room of the University of Indonesia Hospital of Education. Research The method used is a survey and archive analysis by means of interviews and questionnaires. The results of this study are 5 architectural components, 1 structural component, 21 mechanical components, 10 electrical components, and 17 biomedical equipment components, so there are 16 architectural component maintenance activities, 6 structural component activity maintenance, 172 component maintenance and mechanical component maintenance activities, 91 maintenance and maintenance activities for electrical components, and 170 maintenance activities and maintenance of biomedical equipment components, for maintenance and maintenance activities are generally responsible by technicians with responsibility by the Assistant Infrastructure Manager, then develop SOPs in structural, architectural, mechanical maintenance and maintenance work, electricity and biomedical equipment components in the emergency room at the University of Indonesia Indonesian Educational Hospital."
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darul Amany
"Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan merupakan salah satu RSUD yang mempunyai potensi untuk berkembang dalam menghadapi era globalisasi, lnstalasi Gawat Darurat sebagi pintu masuk pasien yang paling besar di Rumah Sakit Daerah Tarakan. Oleh sebab itu perlu adanya pengukuran kinerja secara komprehensif IGD di RSUD Tarakan Tahun 2008. Untuk mengukur kinerja secara komprehensif dapat menggunakan pendekatan Balanced Scorecard. Mengukur kinerja dengan menggunakan Balanced Scorecard dapat memberikan informasi secara menyeluruh terhadap kinerja program yang dijalankan., baik itu keberhasilan program maupun kendala-kendala yang dihadapi dalam kegiatan. Dimana terdapat empat perspektif Balanced Scorecard yang dikaitkan dengan visi dan misi organisasiyaitu perspektif fmansial, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan karyawan, manajemen dan organisasi.
Penelitian ini dilakukan di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan pada bulan April sampai Juni 2008. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif untuk mengetahui gambaran kinerja IGD RSUD Tarakan berdasarkan empat perspektif dalam Balanced Scorecard yaitu perspektif keuangan, perpektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Populasi adalah seluruh pasien yang berkunjung ke RSUD Tarakan pada bulan April dan Juni 2008, sampel diambil decara random sampling terhadap pasien yang berkunjung ke IGD RSUD Tarakan dengan menggunakan alat ukur kuesioner. Pendekatan kualitatif dilakukan dengan metode In-depth interview, telaah dokumen dan observasi.In-depth interview dilakukan dengan Kepala IGD, Kepala Perawat IGD, Dokter jaga IGd dan perawat IGD sebagai infonnannya, telaah dokumen terbadap data keuangan IGD sedangkan metode observasi terbadap respon time pelayanan oleh petugas IGD.
Dari hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa perspektif pernbelajaran dan pertumbuban masih kurang baik karena masih kurangnya komitmen petugas IGD terhadap pelayanan yang dilakukan di IGD di sebabkan kurangnya sosialisasi Standar Pelayanan Minimal di IGD, masih ada ketidak puasan karyawan IGD terhadap reward gaji yang diterima dan ketidak puasan terhadap sistem pengembangan karier di IGD, perspektif proses bisnis internal tentang respon time belum memenuhi standar Depkes, perspektif pelanggan tentang kepuasan pelanggan masih dibawah standar Depkes yaitu < 70 % sedangkan perspektif keuangan tingkat pertumbuhan pendapatan seeara keseluruhan terjadi peningkatan sebesar 9,43 % dari tahun 2006 ke tahun 2007. Untuk itu diharapkan kepada pihak manajer RSUD Tarakan serta Kepala IGD untuk melakukan sosialisasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) kepada seluruh tenaga yang bertugas di IGD serta meningkatkan komitmen tenaga di IGD dalam memberikan pelayanan yang bermutu terhadap pasien dengan menjalankan SPM yang telah ditetapkan oleh Depkes Rl, dan menggunakan hasil penelitian yang didapat sebagai dasar untuk melakukan evaluasi kinerja selanjutnya di lnstalasi Gawat Darurat dan menerapkannya ke dalam manajemen rumah sakit demi tercapai Visi dan Misi rumah sakit yang baru.

Tarakan District General Hospital (TDGH) is one of a district general hospital which has a potency to expand and develop in order to deal with the globalization era. It has widely known that the ER is the main entrance of receiving patients at the hospital. Therefore, there is a need for a comprehensive measurement on the perfonnance of the ER at TDGH in 2008, using the Balanced Scoreboani approach. This approach will give the entire intbnnation of the perfonnance of program conducting at the ER, whether its successful or problems found as the program has applied. There are four perspectives that included at the Balanced Scorecard related to the vision and mission of the organization, they are perspective of finance, perspective of client, perspective of internal business process, and perspective of employee, management and organization experience and development.
The study is conducted at the ER of TDGH in the period of April to June 2008, using a study case design with a qualitative and quantitative approach, in order to know the description of performance at the ER of Tarakan DGH, based on four perspecti ves of Balanced Scorecard. The population is all patients who visit to the Tarakan DGH in the month of April to June 2008. Sample is taken by a simple random sampling and interviwed with a structured questionnaire. For qualitative approach, an in-depth interview is condocted, as well as a documents exploration and observation toward the ER. The in-depth interview is carried out toward informants, i.e. the Head of the ER, Head of nurse of the ER. doctor in charge of the ER and the nurse of the ER. Finance data is obtained from the documents explonttion, and observation is taken toward service response time by the ER providers.
The study found that the perspective on the experience and development is poor, as the commitment of the ER providers in giving the services is still low. This because of the socialization of the Minimum Service Standard at the ER is not so good. Some employee still dissatisfy with the reward they have and also with the development career system at the ER. The perspective of the internal business process on the response time is not fulfilling the MoH criteria of standards. Perspective of client on service satisfuction is still below MoH standard, less than 70%. Of the perspective of finance, the income growth rate in overall is increase 9.43% from the year 2006 to 2007. Therefore, it is expected that the management of the Tarakan DGH and the Head of the ER will carried out the socialization of the Minimum Service Standard (MSS/ SPM) to all health providers of the ER, and increasing the commitment among providers at the ER to address a good services by applying SPM determined by the MoH. !t is also expected that the resuit of the study will be using fur the base of the advance performance eva1uation at the ER and implemented in to the hospital management board, and hoped that the new visions and missions of the hospital are reached.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T20887
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yoma Sari Namara
"Latar Belakang: Pasien yang datang ke IGD memiliki penyakit yang berbeda dan tingkat keparahan yang juga berbeda. Sistem skor dapat digunakan untuk menilai tingkat keparahan pasien IGD dan dapat memprediksi mortalitas pasien. Simple Model Score (SMS) yang merupakan sistem skor yang menggunakan data laboratorium dasar disertai umur sebagai variabelnya, telah terbukti memiliki performa yang baik. Namun untuk dapat digunakan pada karakteristik pasien yang berbeda, SMS perlu divalidasi.
Tujuan: Menilai performa kalibrasi dan diskriminasi SMS dalam memprediksi mortalitas tujuh hari perawatan pasien gawat darurat non bedah yang masuk ke Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (IGD RSCM).
Metode: Penelitian ini merupakan studi kohort retrospektif dengan subjek pasien non bedah yang masuk ke IGD RSCM pada bulan Oktober-November 2012. Data usia, hemoglobin, trombosit, leukosit, ureum, natrium, dan glukosa saat pasien masuk ke IGD digunakan untuk penilaian SMS. Luaran dinilai pada tujuh hari perawatan (hidup atau meninggal). Performa kalibrasi dinilai dengan plot kalibrasi dan uji Hosmer-Lemeshow. Performa diskriminasi dinilai dengan area under the curve (AUC).
Hasil: Terdapat 701 pasien yang memenuhi kriteria penelitian ini. Pasien yang meninggal sebanyak 92 pasien (13,12%). Plot kalibrasi SMS menunjukkan koefisien korelasi r=0,639 dan uji Hosmer-Lemeshow menunjukkan p = 0,749. Performa diskriminasi ditunjukkan dengan nilai AUC 0,665 (IK 95% 0,610; 0,719).
Simpulan: Simple Model Score memiliki performa kalibrasi yang baik namun performa diskriminasi yang kurang baik untuk memprediksi mortalitas tujuh hari perawatan pasien non bedah yang masuk ke IGD RSCM.

Background: Patients who came to emergency department (ED) had different diagnosis and severity spectrums. Scoring system could stratify the risk of ED patients and predict their mortality. Simple Model Score (SMS) utilizing age and laboratory data as variables was already proven as a instrument with good performance. Nevertheles, the application of SMS in different characteristic population, should be validated.
Objective: To evaluate calibration and discrimination of SMS in predicting seven day in hospital mortality of nonsurgical ED patients at Cipto Mangunkusumo Hospital.
Methods: This was a retrospective cohort study of nonsurgical patients who attended to ED of Cipto Mangunkusumo Hospital in October-November 2012. The data of age, hemoglobin, platelet count, white blood count, ureum, sodium and blood glucose level when the patient was admitted to emergency room used to perform the calculation of SMS. The primary outcome was seven day in hospital mortality. Calibration was evaluated with calibration plot and Hosmer-Lemeshow test while discrimination was evaluated with area under the curve (AUC).
Results: There were 701npatients who met the criteria were recruited to this study. Mortality was observed in 92 patients (13.12%). Calibration plot of SMS showed r = 0.639 and Hosmer-Lemeshow test showed p = 0.749. Discrimination was shown by ROC curve with AUC 0.665 (CI 95% 0.610; 0.719).
Conclusion: Simple Model Score showed a good calibration despites less satisfying discrimination in predicting seven day in hospital mortality of nonsurgical ED patients at Cipto Mangunkusumo Hospital.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>