Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141213 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nabilah Putri Hadiani
"Salah satu pelayanan farmasi klinis adalah pelayanan informasi obat (PIO). PIO dapat bersifat aktif maupun pasif. PIO secara pasif salah satunya berupa pembuatan informasi pada pricetag obat-obat Over the Counter (OTC). Obat maag termasuk obat OTC yang sering dikonsumsi oleh pasien. Walaupun begitu, tidak semua pasien telah mengetahui bagaimana cara mengkonsumsi dan aturan pakai obat yang benar. Laporan tugas khusus ini bertujuan untuk menyediakan informasi obat pada pricetag sediaan padat obat maag serta mengetahui efektivitas dari informasi obat pada pricetag saat kegiatan swamedikasi. Pelaksanaan tugas khusus dimulai dengan membuat brosur informasi obat. Pengumpulan data pasien serta evaluasi dilakukan saat pelayanan swamedikasi kepada pasien. Berdasarkan hasil evaluasi, terdapat pasien yang belum mengetahui aturan dan cara pakai obat maag. Pemberian edukasi saat swamedikasi berlangsung dilakukan dengan bantuan informasi obat yang tertera pada pricetag sehingga dapat dilihat langsung oleh pasien dan memastikan pasien telah memahami aturan pemakaian obat yang benar. Pelayanan informasi obat dengan media brosur informasi pada pricetag obat maag memberikan manfaat dalam hal kemudahan memperoleh informasi obat dengan lebih cepat bagi pasien. Selain itu, pembuatan informasi obat pada pricetag juga mempermudah apoteker dalam melakukan swamedikasi atau pemberian informasi terkait obat kepada pasien.

One of the clinical pharmacy services is drug information services (PIO). PIO can be active or passive. One of the passive ways of PIO is creating information on price tags for Over the Counter (OTC) medicines. Ulcer medication is an OTC drug that is often consumed by patients. However, not all patients know how to consume and the correct rules for using medication. This special task report aims to provide drug information on the pricetag of solid dosage forms of ulcer medicine and to determine the effectiveness of drug information on the pricetag during selfmedication activities. Implementation of special tasks begins with creating drug information brochures. Patient data collection and evaluation are carried out during self-medication services to patients. Based on the evaluation results, there were patients who did not know the rules and how to use ulcer medication. Providing education during self-medication is carried out with the help of drug information listed on the price tag so that it can be seen directly by the patient and ensures that the patient understands the correct rules for using the drug. Drug information services using information brochures on price tags for ulcer drugs provide benefits in terms of making it easier for patients to obtain drug information more quickly. Apart from that, creating drug information on price tags also makes it easier for pharmacists to carry out self-medication or provide drug-related information to patients.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Irsandi Johan
"Penggunaan antibiotik dalam jumlah yang banyak dan penggunaan antibiotik yang tidak tepat diduga sebagai penyebab utama tingginya jumlah patogen dan bakteri komensal resisten di seluruh dunia. Pengurangan jumlah kejadian penggunaan antibiotik yang tidak tepat merupakan cara terbaik untuk melakukan kontrol terjadinya resistensi bakteri. Batas toleransi bagi masing-masing indikator untuk peresepan antibiotik pada penatalaksanaan ISPA non-pneumonia sebesar 20%, penggunaan antibiotik pada penatalaksanaan diare non-spesifik 8%. Tujuan dari penyusunan laporan praktik kerja ini adalah untuk mengetahui peran apoteker dalam monitoring penggunaan obat rasional antibiotik pada pasien dengan diagnosis ISPA non-pneumonia dan diare non-spesifik di Puskesmas Kecamatan Kalideres bulan Juni 2023. Pelaksanaan dilakukan secara observasional deskriptif, data penelitian diperoleh secara retrospektif dengan mengambil data resep bulan Juni 2023 melalui sistem setelah dilakukan pelayanan terhadap pasien dengan diagnosis ISPA non-pneumonia dan diare non-spesifik. Dari monitoring yang telah dilakukan diketahui bahwa persentase penggunaan obat antibiotik pada pasien dengan diagnosis ISPA non-pneumonia dan diare non-spesifik di Puskesmas Kecamatan Kalideres bulan Juni 2023 dapat dikatakan rasional dan telah sesuai dengan kriteria POR Nasional yaitu ≤ 20% untuk kasus ISPA non-pneumonia dan ≤ 8% untuk kasus diare non-spesifik.

The excessive use of antibiotics and inappropriate antibiotic use are suspected as the main causes of the high prevalence of resistant pathogens and commensal bacteria worldwide. Reducing the incidence of inappropriate antibiotic use is the best way to control bacterial resistance. The tolerance limit for each indicator for antibiotic prescribing in the management of non-pneumonia acute respiratory infections (ARIs) is 20%, while for the management of non-specific diarrhea, it is 8%. The purpose of this internship report is to understand the role of pharmacists in monitoring rational antibiotic use in patients diagnosed with non-pneumonia ARIs and non-specific diarrhea at the Kalideres District Health Center in June 2023. The implementation was done descriptively through observational methods, with research data obtained retrospectively by collecting prescription data from June 2023 through the system after providing services to patients with non-pneumonia ARIs and non-specific diarrhea. From the monitoring conducted, it was found that the percentage of antibiotic drug use in patients diagnosed with non-pneumonia ARIs and non-specific diarrhea at the Kalideres District Health Center in June 2023 can be considered rational and has met the National POR criteria, which are ≤ 20% for non-pneumonia ARIs cases and ≤ 8% for non-specific diarrhea cases."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sera Devina
"Pada era revolusi industri 5.0 yang ditandai dengan perkembangan teknologi secara massal dalam berbagai sektor kehidupan, segala hal dapat dilakukan dengan cepat, efektif serta efisien. Dalam sektor farmasi, masyarakat dapat dengan mudah membeli atau memperoleh obat melalui apotek, toko obat atau situs jual beli secara online. Akan tetapi, banyak pihak yang melakukan pelanggaran dengan mengedarkan obat – obatan palsu, tanpa izin edar, kedaluwarsa atau tidak bermutu. Oleh karena itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia memiliki peran penting dalam pengawasan obat yang beredar di masyarakat. Salah satu terobosan yang dikeluarkan oleh BPOM adalah Cek KLIK (Kemasan, Label, Izin Edar dan Kedaluwarsa) sebagai cara memilih obat yang dibeli agar dapat terjamin khasiat, mutu dan keamanannya. Rumah Sakit Universitas Indonesia juga berperan penting dalam menyediakan pelayanan kefarmasian sesuai mutu dan standar demi menjamin penggunaan obat yang rasional dalam rangka keselamatan pasien melalui pelayanan informasi obat (PIO). Pada tugas khusus ini, penulis membuat media informasi berupa media leaflet mengenai materi Cek KLIK BPOM untuk membantu apoteker menyampaikan informasi terkait agar pasien mengetahui dan sadar akan pemilihan obat yang aman dibeli dan digunakan. Pembuatan leaflet diawali dengan pencarian informasi materi dari referensi publikasi BPOM selama 5 tahun terakhir. Leaflet kemudian didesain semenarik mungkin. Informasi yang diberikan pada leaflet mencakup cara melakukan pengecekan kemasan, label, izin edar dan kedaluwarsa obat serta cara melakukan pengaduan apabila terdapat keluhan atau masalah terkait produk obat.
In the era of the 5.0 industrial revolution, marked by massive technological advancements across various sectors of life, everything can be done quickly, effectively, and efficiently. In the pharmaceutical sector, people can easily purchase or obtain medicine through pharmacies, drugstores, or online marketplaces. However, there are many instances of violations involving the distribution of counterfeit, unregistered, expired, or low-quality drugs. Therefore, the Indonesian Food and Drug Authority (BPOM) plays a crucial role in overseeing the circulation of drugs in society. One of BPOM's innovations is the "Cek KLIK" (Packaging, Labeling, Marketing Authorization, and Expiry Date) initiative as a way to ensure that purchased drugs are guaranteed in terms of efficacy, quality, and safety. Universitas Indonesia Hospital also plays a significant role in providing pharmaceutical services according to standards to ensure rational drug use for patient safety through Drug Information Services (PIO). In this research, the author has created informational media in the form of a leaflet regarding the Cek KLIK BPOM guidelines to help pharmacists convey relevant information so that patients are informed and aware of safe drug selection for purchase and use. The creation of the leaflet began with gathering material from BPOM publications over the last 5 years. The leaflet is designed to be as visually appealing as possible. Information provided in the leaflet includes how to check drug packaging, labeling, marketing authorization, and expiry date, as well as how to file complaints in case of issues or concerns related to drug products."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Afifah
"Pengkajian dan pelayanan resep merupakan salah satu pelayanan farmasi klinik di Rumah sakit. Pada pengkajian resep salah satu hal penting yang harus dilakukan adalah menganalisis ketepatan indikasi dan dosis obat. Perbedaan dosis pada pasien anak dibandingkan dewasa karena perbedaan fisiologis yang kemudian berkembang pada perbedaan farmakokinaetik obat. Dosis obat pada anak perlu disesuaikan terlebih dahulu agar efek terapi dapat tercapai dan menghindari ROTD (Reaksi Obat yang Tidak Diinginkan). Ketepatan indikasi dan dosis obat pada resep perlu dianalisis terlebih dahulu oleh Apoteker sebelum obat nantinya diberikan. Dalam melakukan analisis tersebut Apoteker perlu memiliki referensi terpercaya sebagai acuan. Laporan analisis kesesuaian dosis-indikasi obat pasien anak di Rawat Inap Rumah Sakit Universitas Indonesia ini dilakukan dengan menganalisis 5 resep yang dipilih secara acak. Berdasarkanreferensi online database terkait obat seperti Micromedex, medicines.org.uk, Lexicomp, Medscape, panduan tatalaksana IDAI, leaflet obat, maupun referensi terkait lainnya dibuat daftar referensi obat dari obat-obatan yang diresepkan pada pasien anak di rawat inap RSUI selama bulan Juli 2023. Dari daftar tersebut kemudian 5 resep yang sudah dipilih dianalisis kesesuaian indikasi dan dosisnya. Berdasarkan hasil analisi disimpulkan bahwa kelima resep tersebut telah tepat indikasi dan tidak ada obat dengan dosis yang melampaui dosis maksimal, sehingga masih sesuai untuk diberikan pada pasien.

Prescription review and service is one of the clinical pharmacy services in the hospital. In the assessment of prescriptions, one of the important things that must be done is to analyze the accuracy of indications and drug dosages. The difference in dosage in pediatric patients compared to adults is due to physiological differences which then develop in differences in drug pharmacokinetics. The dose of drugs in children needs to be adjusted first so that the therapeutic effect can be achieved and avoid ROTD (Unintended Drug Reactions). The accuracy of the indication and dose of the drug in the prescription needs to be analyzed first by the pharmacist before the drug is given. In conducting this analysis, pharmacists need to have a trusted reference as a reference. This report on the analysis of the appropriateness of the dose-indication of drugs for pediatric patients in the Inpatient Department of the University of Indonesia Hospital was carried out by analyzing 5 randomly selected prescriptions. Based on drug-related online databases such as Micromedex, medicines.org.uk, Lexicomp, Medscape, IDAI management guidelines, drug leaflets, and other related references, a drug reference list of drugs prescribed to pediatric patients in the hospitalization of RSUI during July 2023 was created. From this list, 5 prescriptions that had been selected were analyzed for the suitability of indications and doses. Based on the results of the analysis, it was concluded that the five prescriptions had the right indication and there were no drugs with doses that exceeded the maximum dose, so they were still suitable to be given to patients.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Novia
"Infeksi laten tuberkulosis merupakan keadaan tubuh yang tidak menunjukkan gejala saat terserang bakteri Mycobacterium tuberculosis. Infeksi laten dapat berkembang menjadi tuberculosis aktif sehingga perlu diberikan terapi pencegahan tuberkulosis. Salah satu tenaga kesehatan yang berperan dalam penanganan infeksi laten tuberkulosis di rumah sakit adalah apoteker. Informasi mengenai terapi pencegahan tuberkulosis dapat diberikan kepada sesama tenaga kesehatan, pasien, keluarga pasien atau pihak lain di luar rumah sakit. Pelayanan informasi obat dapat dilakukan melalui penerbitan media informasi seperti buklet. Laporan ini bertujuan untuk menyusun buklet terapi pencegahan tuberkulosis. Penyusunan buklet dilakukan dengan metode studi literatur pada peraturan tata laksana terapi pencegahan tuberkulosis yang berlaku di Indonesia. Desain buklet dilakukan dengan menggunakan aplikasi Canva pada kertas ukuran B5. Buklet terdiri dari 16 halaman yang terbagi menjadi cover, isi, daftar pustaka, dan kontak Rumah Sakit Universitas Indonesia.
Latent tuberculosis infection is a state of the body that has no symptoms when attacked by Mycobacterium tuberculosis bacteria. Latent infection can develop into active tuberculosis so it is necessary to provide preventive therapy for tuberculosis. One of the medical personnel who plays a role in managing latent tuberculosis infection in hospitals is the pharmacist. Information on tuberculosis preventive therapy can be provided to fellow health workers, patients, patients' families, or other parties outside the hospital. Drug information services can be carried out through the publication of information media such as booklets. This report aims to develop a booklet on tuberculosis prevention therapy. The preparation of the booklet was carried out using a literature study method on the regulations on the management of tuberculosis preventive therapy applicable in Indonesia. The booklet design was done using the Canva application on B5-size paper. The booklet consisted of 16 pages divided into cover, content, bibliography, and University of Indonesia Hospital contact."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jeremy Aryawan Putra
"Akhir-akhir ini terdapat prevalensi swamedikasi yang tinggi terkait penggunaan obat over the counter (OTC) di kalangan mahasiswa. Swamedikasi tanpa pengetahuan yang tepat dapat berbahaya. Penelitian ini mengevaluasi tindakan tersebut di kalangan mahasiswa Ilmu Perpustakaan Universitas Indonesia dikarenakan mereka dibekali kemampuan literasi informasi dalam memilah informasi. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menilai tingkat pengetahuan dan praktik swamedikasi mahasiswa serta untuk mengidentifikasi perilaku pencarian informasi mahasiswa terkait obat OTC. Kuesioner online didistribusikan kepada seluruh mahasiswa Ilmu Perpustakaan Universitas Indonesia angkatan 2020 sampai 2023. Dengan teknik stratified sampling di tiap angkatan, terjaring total responden berjumlah 180 orang. Hasilnya menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan yang memadai tentang obat OTC dan mengakses informasi dari sumber yang dianggap kredibel. Selain itu, ditemukan 91,2% responden melakukan swamedikasi, dan 90,6% di antara mereka secara proaktif memeriksa informasi pada kemasan obat. Fenomena ini menandakan kesadaran yang tinggi, namun juga menunjukkan kecenderungan swamedikasi yang kuat di antara mahasiswa. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa Ilmu Perpustakaan UI memiliki tingkat prevalensi swamedikasi yang tinggi dan sebagian besar memiliki pengetahuan dan praktik yang baik terkait obat OTC. Penelitian ini diharapkan berkontribusi dalam meningkatkan literasi kesehatan untuk mengurangi praktik swamedikasi berisiko dan mendukung penggunaan obat OTC yang lebih aman.

Recently, there has been a high prevalence of self-medication with over-the-counter (OTC) drugs among students. Self-medication without proper knowledge can be dangerous. This study evaluates such practices among Library Science students at Universitas Indonesia due to their information literacy skills in discerning information. The primary objective of this study is to assess the students' knowledge and self-medication practices and to identify their information-seeking behavior regarding OTC drugs. An online questionnaire was distributed to all Library Science students from the 2020 to 2023 cohorts. Using stratified sampling within each cohort, a total of 180 respondents were obtained. The results indicate that the majority of respondents have adequate knowledge about OTC drugs and access information from credible sources. Additionally, 91.2% of respondents engage in self-medication, and 90.6% of them proactively check information on the drug packaging. This phenomenon indicates a high level of awareness but also shows a strong tendency for self-medication among students. The study concludes that Library Science students at Universitas Indonesia have a high prevalence of self-medication and most possess good knowledge and practices regarding OTC drugs. This research aims to contribute to enhancing health literacy to reduce risky self-medication practices and support safer use of OTC dru"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Salma Salahuddin
"Formularium obat merupakan daftar pengobatan dan produk terkait yang dilakukan secara berkala berdasarkan kedokteran berbasis bukti terkini dan pertimbangan para ahli, yang disusun untuk mendukung keamanan, keefektifan, dan keterjangkauan pengobatan. Formularium Obat Inhealth (FOI) yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini merupakan formularium obat yang digunakan terhadap pengguna jasa Mandiri Inhealth dan Formularium Rumah Sakit Universitas Indonesia merupakan formularium dalam pengobatan dasar di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI). Dalam rangka peningkatan rumah sakit dan pelayanan terhadap pasien, perbaikan dan penelitian terhadap formularium rumah sakit perlu dilakukan sehingga baik pasien asuransi maupun tidak, dapat terpenuhi kebutuhan dan kepuasannya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh persentase dari daftar obat Formularium Obat Inhealth (FOI) yang sudah tercakup dalam Formularium Rumah Sakit Universitas Indonesia, baik secara keseluruhan maupun berdasarkan empat (4) variabel yaitu zat aktif, nama dagang, kekuatan dosis, dan bentuk sediaan. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa 41% obat pada FOI sudah tercakup pada Formularium RSUI dan pada masing-masing variabel jumlah obat yang sudah tercakup masih terbilang belum sepenuhnya cukup.

A drug formulary is a list of medications and related products that is carried out regularly based on the latest evidence-based medicine, considerations of experts in terms of diagnosis and treatment of disease and health maintenance, which is compiled to support the safety, effectiveness, and affordability of medication. The Inhealth Drug Formulary (FOI) used as a reference in this study is the drug formulary used for Mandiri Inhealth Insurance users, and the Universitas Indonesia Hospital Formulary is a formulary in basic medications for patients at Universitas Indonesia Hospital. In order to improve quality of hospital and services to patients, improvements on hospital formularies need to be carried out, so that for both patients with and without insurance can meet the quality of their needs and satisfaction. This study aims to obtain the percentage of the Inhealth Drug Formulary list that has been included in the Universitas Indonesia Hospital Formulary, whether as a whole and based on variables such as active ingredients, brand names, doses, and dosage forms. The results of data processing showed that 41% of medicines in the FOI have been found in the RSUI Formulary and in each variable the number of drugs that had been listed was not fully enough.
"
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-PDF
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library
cover
Masayu Dinahya Diswanti Putri
"Apoteker memiliki peran penting dalam meningkatkan penggunaan obat secara rasional dengan memberikan informasi mengenai obat secara akurat dan jelas ketika menyerahkan obat kepada pasien. Penggunaan obat yang rasional memiliki peran penting dalam menghindari reaksi obat tidak diinginkan yang dapat dicegah, memaksimalkan hasil terapi dengan meningkatkan kepatuhan pasien, dan meminimalkan biaya terapi obat. Namun, saat ini gambaran kegiatan pemberian informasi obat dan hubungannya terhadap rasionalitas penggunaan obat pada pasien COVID-19 isolasi mandiri masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pemberian informasi obat dengan kerasionalan penggunaan obat pada pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri di wilayah Jabodetabek. Desain penelitian ini adalah cross-sectional dengan metode mixed method tipe embedded design. Metode perolehan sampel dilakukan dengan teknik consecutive sampling menggunakan kuesioner yang telah memenuhi uji validitas dan reliabilitas. Data yang dikumpulkan adalah data primer dengan total 146 sampel dan dianalisis menggunakan IBM®SPSS® versi 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar kegiatan pemberian informasi obat telah dilaksanakan secara maksimal (52,7%) serta responden memiliki pemahaman yang baik mengenai informasi obat yang diperoleh (65,8%) dan telah menggunakan obat secara rasional (56,8%). Terdapat korelasi positif berkekuatan sedang antara pemberian informasi obat dengan rasionalitas penggunaan obat pada pasien COVID-19 isolasi mandiri (p=0,000; r=0,458). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semakin maksimal pelaksanaan kegiatan pemberian informasi obat kepada pasien COVID-19 isolasi mandiri, maka pasien akan semakin rasional dalam menggunakan obat.

Pharmacists play an essential role in promoting rational use of medicines by giving drug information clearly and accurately while delivering medicines to patients. Rational use of medicines plays an important role in avoiding preventable adverse drug reaction, maximizing therapeutic outcomes by promoting patient adherence, and minimizing the cost of drug therapy. However, at the moment, the description of dispensing medication information and its relation to the rationality use of medicine in self-isolation COVID-19 patients is still limited. This study aimed to analyze the relationship between dispensing drug information with rationality use of medicines in COVID-19 self-isolation patients in Jabodetabek area. The design of this research is cross-sectional design with mixed method type embedded design. The data was collected by using consecutive sampling technique using questionnaire that had fulfilled the validity and reliability test. Primary data were collected with a total of 146 samples which then analyzed by using IBM®SPSS®version 25. The results showed that most of the dispensing drug information had carried out optimally (52.7%) and most of the respondents had a good comprehension of the drug information obtained (65.8%) and had used medicines rationally (56,8%). The results of the correlation test with Spearman’s rho showed that there was a moderate positive correlation between dispensing drug information with rationality use of medicines in self-isolation COVID-19 patient (p=0.000; r=0.458). Therefore, it can be concluded that the more optimal the implementation of dispensing drug information to self-isolation COVID-19 patients, the more rational the patient will be in using medicines."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilmi Nuril Romadhoni
"Salah satu yang termasuk dalam pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit adalah pemantauan terapi obat (PTO). PTO adalah suatu proses yang mencakup kegiatan untuk memastikan terapi obat yang aman, efektif dan rasional bagi pasien. PTO pada pasien pediatrik perlu dilakukan karena kemungkinan kesalahan pemberian obat sangat tinggi terutama pada obat-obatan injeksi. Pemberian obat injeksi pada anak dan bayi berbeda dengan orang dewasa, biasanya diperlukan perhitungan dosis khusus, pengenceran terkecil, konsentrasi, dan pelarut yang digunakan. Kesalahan pemberian obat dapat berakibat fatal diantaranya outcome terapi tidak tercapai, reaksi obat tidak diinginkan, atau bahkan kematian. Penulisan laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker ini bertujuan untuk melakukan PTO penggunaan injeksi pada peditrik di rumah sakit universitas Indonesia berdasarkan tepat dosis, pengenceran, dan pelarut yang digunakan dalam rekonstitusi. Metode pengambilan data dan pemantauan terai obat dilakukan berdasarkan rekam medis pasien melalui sistem AFYA. Hasil pemantauan terapi obat injeksi pada pasien pediatrik di RSUI berdasarkan tepat dosis, pengenceran, dan pelarut yang digunakan dalam rekonstitusi sudah sesuai dengan prosedur dan literatur yang ada.

One of the things included in the pharmaceutical service in the hospital is the Monitoring of Drug Therapy (MDT). MDT is a process that includes activities to ensure safe, effective and rational drug therapy for patients. MDT in pediatric patients needs to be done because the possibility of drug administration is very high, especially in injection drugs. Provision of injection drugs to children and infants is different from adults, special doses calculations are usually needed, the smallest dilution, concentration, and solvents used. Error administration of drugs can be fatal including the therapy outcome is not achieved, unwanted drug reactions, or even death. Writing the Pharmacist Professional Work Practice Report aims to carry out MDT injection use on peditrics at the University of Indonesia Hospital based on the right dosage, dilution, and solvents used in the reconstitution. The method of taking data and monitoring of drug terai is carried out based on the patient's medical record through the AFYA system. The results of monitoring injection drug therapy in pediatric patients in RSUI are based on exact doses, dilution, and solvents used in the reconstitution in accordance with existing procedures and literature"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hutabarat, Rismauli Ruth Natasari
"Obat memberikan efek terapi yang optimal jika dosis yang diberikan tepat dan efek samping yang minimal berdasarkan parameter farmakokinetik dan dikaitkan dengan farmakodinamik. Pada anak, proses farmakokinetik obat berbeda pada orang dewasa. Perbedaan proses farmakokinetik obat pada anak dengan orang dewasa mencakup perbedaan pH lambung, waktu pengosongan lambung, volume cairan ekstraseluler, dan lainnya. Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) fokus terhadap pelayanan kesehatan neonatus, infant, dan anak. Sulitnya menemukan sumber dosis obat untuk pasien anak dirasakan apoteker di RSUI menjadi permasalahan sampai saat ini dan berpotensi menyebabkan medication error. Tujuan penyusunan tugas khusus pada praktik kerja profesi apoteker (PKPA) di rumah sakit ini adalah untuk membuat daftar dosis obat sebagai panduan pemberian dosis terapi anak dan menganalisis kesesuaian dosis obat pada resep pasien anak di rawat inap RSUI. Prosedur yang dilakukan adalah pengumpulan data, pembuatan datar dosis obat, dan analisis lima sampel resep (A,B,C,D,E) pasien neonatus, bayi, dan anak di rawat inap. Daftar dosis obat sebagai panduan pemberian dosis terapi anak dibuat berdasarkan daftar penggunaan obat di rawat inap Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) menggunakan referensi yang sesuai. Didapatkan bahwa dua pasien, yaitu A dan B, diresepkan obat dengan dosis yang melebihi dosis lazim. Beberapa obat yang diresepkan pada pasien C, D, dan E juga kurang dari dosis rekomendasi, namun masih sesuai karena tidak melebihi dosis dalam sehari.

Drugs provide optimal therapeutic effects if the dose given is correct and less side effects based on pharmacokinetic parameters and associated with pharmacodynamics. In children, the pharmacokinetic process of drugs is different to adults. Differences in drug pharmacokinetic processes in children and adults include differences in gastric pH, gastric emptying time, et cetera. Universitas Indonesia Hospital (RSUI) focuses on neonate, infant and child health services. The difficulty in finding sources of medication doses for pediatric patients is a problem for their pharmacists to this day and potentially cause medication errors. The purpose of implementing pharmacist internship report (PKPA) is to create a list of drug doses as a guide for administering therapeutic doses for children and to analyze the accuracy of drug doses in prescriptions for pediatric inpatients at RSUI. The procedures are data collection, preparation of drug dosage data, and analysis of five prescription samples (A,B,C,D,E) from hospitalized neonates, infants and children. The list of drug doses as a guide was created based on the list of drug use in inpatients at the Universitas Indonesia Hospital (RSUI) using appropriate references. It was found that two patients, A and B, were prescribed medication in doses more than the usual dosage. Some of the drugs prescribed to patients C, D, and E were also less than the recommended dose, but were still appropriate because they did not exceed the daily dose.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>