Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 194820 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nada Hadiqah
"Sustainable development goals (SDGs) di Indonesia menghasilkan pertumbuhan proyek-proyek berkelanjutan seperti transisi energi terbarukan yang mendorong industri TIC memainkan peran penting dalam memastikan keselamatan, kualitas, dan pemenuhan. Penelitian ini menyelidiki penerimaan dan kesiapan praktik green human resource management (GHRM) antara praktisi dan non-praktisi di perusahaan TIC milik negara di Indonesia. Penerimaan dinilai melalui praktik GHRM (recruitment, training, performance, rewards, and involvement) sedangkan kesiapan melibatkan appropriateness, management support, change efficacy, dan personal benefit. Pengolahan data dibagi menjadi dua, tahap I (penerimaan) dan tahap II (kesiapan). Statistik deskriptif tahap I menunjukkan tingkat penerimaan yang tinggi, sehingga dilanjutkan ke tahap II yang juga menunjukkan tingkat kesiapan tinggi. Pengujian komparatif dengan uji Mann-Whitney U dilakukan untuk membandingkan grup praktisi dan non-praktisi. Hasil penelitian tahap I ditemukan terdapat perbedaan signifikan penerimaan antara kedua grup, sedangkan pada tahap II tidak ada perbedaan signifikan kesiapan antara kedua grup. Dimensi GHRM yang diuji mendapatkan penerimaan dan kesiapan tinggi, sehingga bisa menjadi referensi bagi praktisi dalam mengembangkan kerangka GHRM di perusahaan TIC atau organisasi sejenis.

Sustainable development goals (SDGs) in Indonesia result in the growth of sustainable projects such as the renewable energy transition, which encourages the TIC industry to play an important role in ensuring safety, quality, and compliance. This research investigates the acceptance and readiness of green human resource management (GHRM) practices between practitioners and non-practitioners in a state-owned TIC company in Indonesia. Acceptance was assessed through GHRM practices (recruitment, training, performance, rewards, and involvement), while readiness involved appropriateness, management support, change efficacy, and personal benefits. The data is processed into Phase I (acceptance) and II (readiness). The descriptive statistics of Phase I showed a high level of acceptance. Thus, it continued to Phase II, which also showed a high level of readiness. Comparative testing with the Mann-Whitney U test was carried out to compare the practitioner and non-practitioner groups. The results of Phase I found a significant difference in acceptance between the two groups, while in Phase II, there was no significant difference in readiness between the two groups. The GHRM dimensions tested obtained high acceptance and readiness; therefore, it can be a reference for practitioners developing a GHRM framework in TIC companies or similar organizations."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadyezdi Rifi Prihadiani
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penerapan environmental management practices atau praktik manajemen lingkungan terhadap profitabilitas dan valuasi perusahaan sektor pertambangan dan pertanian di Indonesia. Data penelitian diperoleh dari perusahaan yang masuk ke dalam sektor pertambangan dan pertanian berdasar sistem klasifikasi industri JASICA yang sudah terdaftar di Bursa efek Indonesia dalam kurun waktu 2011-2020. Jenis data yang digunakan adalah data panel yang diolah menggunakan model panel random effect . Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik manajemen lingkungan memiliki pengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan, akan tetapi memiliki pengaruh negatif pada valuasi perusahaan. Hasil yang saling bertolak belakang ini dapat menjadi indikasi adanya information asymmetry antar manfaat performa lingkungan perusahaan dan investor. Karena itu, diperlukan tolak ukur objektif dan sistem pelaporan performa lingkungan terintegrasi agar jarak tersebut dapat tertutup.

This study aims to examine the effect of environmental management practices has on the profitability and market valuation of mining and agriculture sector companies in Indonesia. This study uses sample from companies that are included in the mining and agriculture sector based on the JASICA industrial classification system listed on the Indonesia Stock Exchange in 2011-2020. The type of data used is panel data which is processed using a random effect panel model. The findings in this study shows that environmental management practices have a positive effect on company’s profitability, but a negative effect on its valuation. These contradictory results might be an indication of the existence of information asymmetry between the benefits of environmental performance and investors. Therefore, objective environmental performance measures and an integrated reporting system are needed so that the gap can be closed."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisha Fatiya
"ABSTRAK
Praktik konvensional yang telah diterapkan dalam hotel-hotel selama bertahun-tahun disadari menyebabkan dampak buruk terhadap lingkungan. Industri perhotelan Indonesia telah mulai bergerak ke pendekatan yang lebih ramah lingkungan. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa pelanggan memiliki peran dalam dampak buruk praktik konvensional hotel terhadap lingkungan dan memengaruhi minat pelaku bisnis perhotelan untuk menerapkan praktik ramah lingkungan. Walaupun terdapat ketertarikan untuk menginap di hotel ramah lingkungan, ketertarikan ini tidak selalu tergambar pada tindakan mereka dalam pemilihan akomodasi. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan rekomendasi strategi untuk membantu meningkatkan intensi konsumen untuk menginap di hotel ramah lingkungan menggunakan model Theory of Planned Behavior yang telah dimodifikasi. Structural Equation Modeling digunakan untuk menganalisis model yang meliputi faktor TPB, Green Trust, Biospheric Values dan Willingness to Pay Premium. Analisis dilakukan dengan mendistribusikan 239 kuesioner kepada konsumen di Jakarta yang berusia 21 tahun ke atas. Dari analisis data, diperoleh bahwa Attitude, Perceived Behavior Control dan Subjective Norms memiliki pengaruh secara positif terhadap intensi konsumen untuk menginap di hotel ramah lingkungan, sedangkan Biospheric Value dan Green Trust, memiliki pengaruh positif terhadap Attitude, Perceived Behavior Control dan Subjective Norms. Faktor-faktor tersebut digunakan sebagai dasar perancangan strategi. Relationship Matrix dari Quality Function Deployment digunakan untuk memprioritaskan strategi yang dirumuskan."
2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gordon, Pamela J.
San Francisco: Berrett-Koehler Publishers, 201
658.4 GOR l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Aurora Almarini Khairunisa
"Masalah lingkungan menjadi masalah utama yang banyak dibahas. Berbagai pihak seperti manajer pemasaran, peneliti, dan berbagai perusahaan riset telah mulai banyak memerhatikan dan mencari berbagai faktor yang mungkin akan mendorong dan mengarahkan pembeli untuk membeli produk-produk “hijau” atau ramah lingkungan. Berdasarkan statistik survei, antara 30 hingga 40 persen dari kerusakan lingkungan adalah akibat langsung dari konsumsi barang sekali pakai dari individu. Perang melawan polusi plastik sedang melanda dan diperparah dengan munculnya pandemi COVID-19, karena penggunaan masker sekali pakai, sarung tangan, dan peralatan pelindung sekali pakai lainnya melonjak di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Sosialisasi kesadaran tentang pencegahan COVID-19 sangat intensif di seluruh dunia, tetapi kesadaran untuk menjaga lingkungan melalui pengurangan, eliminasi dan pengelolaan yang tepat dari masker wajah sekali pakai pun harus cepat dilakukan. Kerangka berpikir penelitian ini adalah dari Teori Perilaku Terencana (TPB). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi apa faktor yang berpengaruh positif terhadap intensi pembelian masker pakai ulang. Sampel dibagikan secara virtual kepada kerabat yang berdomisili di DKI Jakarta dan Jawa Barat. Data dianalisis menggunakan metode SEM dengan PLS, menggunakan perangkat lunak WarpPLS 7.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap lingkungan dan iklan lingkungan berpengaruh positif terhadap intensi pembelian masker pakai ulang. Iklan lingkungan memiliki pengaruh paling besar terhadap intensi pembelian masker kain, dimana hal tersebut menjadi temuan utama dari penelitian ini. Analisis variable moderator, harga premium secara positif memiliki efek interaksi dengan iklan lingkungan. Tingkat pendidikan memiliki efek interaksi dengan risiko, tetapi risiko tidak memiliki pengaruh terhadap intensi pembelian masker kain sehingga tidak ada pengaruh moderasinya. Jenis kelamin sebagai moderator pun ditemukan sama sekali tidak mempengaruhi intensi pembelian masker kain.

Environmental problem become main issue that are widely discussed. Various parties such as marketing managers, researchers, and various research companies have started to pay more attention and look for various factors that might encourage and direct buyers to buy "green" or environmentally friendly products. Based on statistics survey, between 30 and 40 percent of environmental damage is a direct result of the consumption of single-use items from individuals. The fight against plastic pollution is brewing and is exacerbated by the emergence of the COVID-19 pandemic, as the use of disposable masks, gloves and other disposable protective equipment surges around the world, including Indonesia. Socialization of COVID-19 awareness is very intensive, but awareness to protect the environment through the reduction, elimination and proper management of disposable face masks must also be carried out quickly. The framework of this research is from the Theory of Planned Behavior (TPB). The purpose of this study was to identify what factors have a positive effect on the intention to purchase reusable masks. Samples were distributed virtually to relatives who live in DKI Jakarta and West Java. Data were analyzed using the SEM method with PLS, using the WarpPLS 7.0 software. The results showed that environmental attitude and environmental advertising had a positive effect on the intention to purchase reusable masks. Environmental advertising has the greatest influence on cloth masks purchase intention, which is the main finding of this study. As for moderator variable analysis, premium price positively has an interaction effect with environmental advertising. The level of education has an interaction effect with perceived risks, but risk does not have an influence on cloth masks purchase intention so there is no moderating effect. Gender as a moderator was found to have absolutely no influence on cloth masks purchase intention."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deby Sinantya Purbodewi
"Jumlah hotel bertingkat tinggi di Jakarta meningkat, menciptakan tantangan bagi manajemen keselamatan kebakaran. Kebakaran hotel di Jakarta hampir terjadi setiap tahun dan menyebabkan kerugian besar pada bangunan dan korban jiwa, yang membuktikan bahwa manajemen keselamatan kebakaran di gedung hotel di Jakarta belum optimal. Dalam mencapai keselamatan kebakaran, risiko juga dapat dialihkan dengan asuransi. Namun, besaran asuransi dari berbagai lembaga sangat bervariasi, karena regulasi yang memiliki batas luas. Penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan faktor penentu premi yang dipengaruhi oleh fire safety management di gedung hotel bertingkat tinggi. Untuk memenuhi tujuan ini, sejumlah besar data dikumpulkan melalui studi literatur, survei, wawancara mendalam dan instrumen penelitian. Penelitian ini menggunakan work breakdown structure dalam pemecahan indikator yang memenuhi kriteria fire safety management agar lebih sistematis dan detail. Berdasarkan hasil survei, data menunjukkan bahwa beberapa hotel bertingkat tinggi belum sepenuhnya menerapkan manajemen keselamatan kebakaran. Selain itu, tidak ada hubungan yang jelas mengenai peran asuransi dalam pembiayaan proteksi kebakaran di gedung hotel. Untuk mengatasinya, diusulkan untuk mempertimbangkan sejauh mana hotel bertingkat tinggi menerapkan fire safety management dalam menentukan tingkat premi asuransi untuk meningkatkan penerapan fire safety management di gedung-gedung bertingkat tinggi, dengan memproses data menggunakan SmartPLS 3.0 dan analisis rata-rata untuk mendapatkan faktor prioritas dalam manajemen keselamatan kebakaran yang dapat digunakan sebagai penentu biaya premi yang realistis. Hasilnya, faktor paling prioritas dalam manajemen keselamatan kebakaran yang dapat digunakan sebagai penentu biaya premi yang realistis adalah pencegahan kebakaran di gedung hotel, dan faktor yang paling tidak prioritas adalah keselamatan orang jika terjadi kebakaran.

The number of high-rise hotel in Jakarta is increasing, creating challenges for fire safety management. Hotel fires in Jakarta almost occur every year and cause substantial loss to buildings and casualties, which proves that the fire safety management in hotel buildings in Jakarta is not optimal. In achieving fire safety, risk can also be transferred by insurance. However, the amount of insurance from various institutions varies significantly, due to the regulations that has a broad limit. This study aims to propose the determining factor of premiums influenced by the application of fire safety management in high-rise hotel buildings. To meet this goal, a large amount of data is collected through literature studies, surveys, in- depth interviews and research instruments. This study uses work breakdown structure in the breakdown of indicators that meet fire safety management criteria to be more systematic and detailed. Based on the results of the survey, data shows that some high-rise hotels have not fully implement fire safety management. In addition, there is no clear relation regarding the role of insurance in fire protection financing in hotel buildings. To address this, proposed to consider the extent to which high-rise hotels implement fire safety management in determining insurance premium rates to improve the application of fire safety management in high-rise buildings, by processing the data using SmartPLS 3.0 and average analysis in order to obtain priority factors in fire safety management which can be used as a determinant of realistic premium costs. As the result, the most priority factor in fire safety management which can be used as a determinant of realistic premium costs is fire prevention in hotel buildings, and the least priority factor is safety of people in the event of fire."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kuhre, W. Lee, 1947-
Upper Saddle River: Prentice-Hall, 1995
658.408 KUH i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Aura Ning Istanti
"Metode greenwashing adalah suatu perbuatan yang dilakukan oleh Pelaku Usaha dalam melakukan pemasaran dengan mengklaim kondisi produknya adalah produk yang ramah lingkungan dan mendukung kegiatan pelestarian lingkungan hidup. Perbuatan Greenwashing sedang sangat populernya karena berhasil terbukti dapat meningkatkan penjualan atas produk. Tetapi ketika pelaku usaha menerapkan metode greenwashing dalam pemasarannya artinya Pelaku Usaha tersebut telah melanggar hak-hak konsumen, khususnya hak mendapatkan infromasi yang benar atas produk. Penelitian ini menggunakan dua rumusan masalah yaitu Bagaimana perkembangan pengaturan kebijakan greenwashing dalam ruang lingkup perlindungan konsumen di beberapa negara dengan keberadaan perkembangan kebijakan greenwashing di Indonesia? dan Bagaimana seharusnya pengaturan greenwashing dalam sistem hukum Indonesia terhadap hak-hak konsumen dalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen dan juga terhadap keberlangsungan investasi perusahaan? Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif dengan pendekatan perundang-undangan, kasus, dan perbandingan terhadap negara Amerika Serikat beserta negara bagiannya dan negara Inggris. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa perkembangan pengaturan kebijakan greenwashing dalam ruang lingkup perlindungan konsumen telah berhasil di lakukan di negara seperti Amerika Serikat termasuk negara bagiannya seperti Florida dan California, serta berhasil dilakukan penerapannya di negara Inggris. Amerika Serikat memiliki green guidelines yang berisikann mengenai pedoman bagi perusahaan dalam melakukan pemahaman dan memahami limit atau batasan model iklan apa yang kemudian dapat diciptakan dan dijadikan sebagai branding suatu produk dan/atau jasa dalam melakukan pemasaran produk serta sebagai batasan dan acuan dalam menafsirkan klaim ramah lingkungan sedangkan di Inggris memiliki Environmental Claims On Goods And Service sebagai acuan dan pedoman klaim terhadap suatu produk barang dan/atau jasa yang memiliki materi muataan hijau. Indonesia sampai saat ini belum memiliki ketentuan secara spesifik mengenai pengaturan greenwashing. Salah satu kebijakan yang relevan yang pernah dibuat oleh Pemerintah adalah melalui Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 51/M-IND/PER/6/2015. Standar tersebut dijadikan sebagai patokan dan dasar bagi pelaku usaha di bidang industri untuk menyusun secara konsensus yang berkaitan dengan suatu proses produksi, bahan-bahan baku, energi, proses yang digunakan, pengelolaan limbah, dan lain halnya. Tetapi ketentuan tersebut belum memiliki kekuatan dalam pelaksanaannya karena pengaturan khusus mengenai tindakan yang dilarang atas praktik greenwashing belum diatur. Sehingga, Pemerintah harus tetap membentuk kebijakan khusus yang sentral untuk mengatur greenwashing di Indonesia sebagai bentuk perlindungan konsumen.

The greenwashing method is an act carried out by Business Actors in carrying out marketing by claiming the condition of their products are environmentally friendly products and support environmental preservation activities. Greenwashing is currently very popular because it has been proven to be able to increase product sales. However, when a business actor applies the greenwashing method in their marketing, it means that the business actor has violated consumer rights, especially the right to obtain correct information about products. This study uses two problem formulations, namely how is the development of greenwashing policy arrangements within the scope of consumer protection in several countries with the existence of greenwashing policy developments in Indonesia? and How should the regulation of greenwashing in the Indonesian legal system affect consumer rights in the Consumer Protection Act and also the sustainability of corporate investment? This study uses normative juridical research methods with statutory, case and comparative approaches to the United States of America and its states and the United Kingdom. The research results show that the development of greenwashing policy arrangements within the scope of consumer protection has been successfully carried out in countries such as the United States including states such as Florida and California, and has been successfully implemented in the United Kingdom.The United States has green guidelines which contain guidelines for companies in understanding and understanding the limits or limitations of what advertising models can then be created and used as branding of a product and/or service in marketing products as well as boundaries and references in interpreting eco-friendly claims. whereas in the UK it has Environmental Claims On Goods And Service as a reference and guideline for claims against a product of goods and/or services that have green content material. Until now, Indonesia does not have specific provisions regarding greenwashing regulations. One of the relevant policies ever made by the Government is through the Regulation of the Minister of Industry Number 51/M-IND/PER/6/2015. These standards are used as a benchmark and basis for business actors in the industrial sector to formulate a consensus relating to a production process, raw materials, energy, processes used, waste management, and other matters. However, these provisions do not yet have the force in their implementation because specific arrangements regarding actions that are prohibited from greenwashing practices have not been regulated. Thus, the government must continue to form special central policies to regulate greenwashing in Indonesia as a form of consumer protection."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggriyanto Yona Saputra
"

Tujuan - Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan insight dan rekomendasi yang relevan dan dapat ditindaklanjuti dari berbagai sumber data maskapai penerbangan yang terkait dengan produk, pelanggan, kanal penjualan, dan transaksi. Insight ini dapat bermanfaat untuk mendukung kegiatan penjualan dan pemasaran.

Desain / metodologi / pendekatan - Penelitian ini melakukan proses analisis big data. Pertama, sumber data yang terkait dengan aktivitas pelanggan dan produk Garuda Indonesia perlu dikumpulkan, disiapkan, dan diintegrasikan ke dalam satu platform big data. Kemudian, data terintegrasi dianalisis dan diproses melalui pendekatan analisis big data. Metode data aggregation, analisis cluster, dan analisis pareto digunakan untuk menganalisis insight. Model analisis RFM digunakan untuk menghitung customer value. Untuk segmentasi pelanggan, metode clustering digunakan. Kemudian, analisis campaign media dan konten digunakan untuk mengukur efektivitas proses campaign.

Hasil - Penelitian ini menghasilkan kerangka analisis bauran pemasaran untuk maskapai penerbangan menggunakan pendekatan analisis big data yang mencakup elemen 5P (Product, Pricing, Place, Promotion, and People).


Purpose – The purpose of this research is to generate relevant, actionable insight and recommendation from various airlines’ data sources related to Airlines’ products, customers, channels, and transactions. This insight can be beneficial to support sales and marketing campaign activity.

Design/methodology/approach – This research conducts big data analytics process and experimental analysis. First, data sources related to customer’s activities and Garuda Indonesia’s products need to be collected, prepared, and integrated into a single big data platform. Then, the integrated data is analyzed and processed through big data analytics approach. Data aggregation technique, cluster analysis, and pareto analysis are used for analyzing the insight. RFM model and analysis is used to calculate customer value. For segmenting customer, the clustering method is used. Therefore, analysis of campaign medium and content is used to measure the effectiveness of the campaign process.

Result – This research finds that a marketing mix framework analysis for airlines using big data analytics approach covering 5P element (Product, Pricing, Place, Promotion, and People).

"
2019
T53885
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Afif Arsyad
"Tujuan utama pada penelitian ini ialah menginvestigasi reaksi pasar modal Indonesia terhadap pengumuman pertama kasus terkonfirmasinya virus corona di Indonesia dan kecenderungan industri yang paling terkena dampak akibat adanya pandemi COVID-19 yakni travel related, hospitality serta pariwisata. Selain itu pada penelitian ini juga menganalisis faktor penentunya terkait bagaimana pengaruh cadangan kas perusahaan, pandangan pasar Indonesia terkait karakteristik dari direktur utama terhadap kerentanan terpaparnya corona virus disease 2019 serta rasio leverage perusahaan apakah mempengaruh reaksi pasar saat pengumuman 2 Maret 2020. Dengan menggunakan Fama French Three Factor Model dalam memprediksi tingkat pengembalian yang diharapkan, hasil uji event study ini menunjukan bahwa pengumuman kasus pertama virus corona direspon oleh pasar secara signifikan sebagai sentiment negatif. Lebih lanjut pada penelitian ini juga ditemukan bahwa industri penerbangan, hospitality serta pariwisata memiiki kecendrungan reaksi yang lebih negatif dibandingkan industri lainnya. Selain itu dalam penelitian ini juga mendapatkan hasil cadangan kas berpengaruh secara signifikan terhadap reaksi pasar dimana semakin kecil cadangan kas yang dimiliki perusahaan maka reaksi pasar akan semakin negatif. Sedangkan perusahaan dengan rasio leverage yang tinggi mengalami reaksi yang lebih negatif. Sementara itu terkait karakteristik direktur utama akan kerentanan COVID-19, penelitian ini gagal menemukan adanya reaksi dari pasar yang memperhatikan variabel tersebut sebagai indikator reaksi negatif akibat adanya pengumuman kasus pertama terkonfirmasi virus corona di Indonesia.

The main purpose of this paper is to investigate the stock market reaction in travel-related, hospitality, and leisure industries to the first announcement of the COVID-19 case which affected Indonesia on March 2, 2020. Additionally, this study also analyses indicators that determine market reaction such as cash reserve and CEOs’ health risk due to pandemic situations. We also use a control variable, leverage. The method used in this research is event study and supported by multiple linear regression to analyze the relationship between market reaction and independent variables. This paper uses Fama French three-factor models to estimate the expected return on firms due to the COVID-19 announcement. Based on a calculation of Cumulative abnormal returns, the stock of tourism industries has a more negative reaction towards a confirmed first case of COVID-19 compared to other industries. We also find that Indonesian firms with greater cash reserves experienced fewer negative returns, while firms with higher leverage ratios were penalized more. Additionally, we don’t find that firms with CEOs who were exposed to significant health risks of COVID-19 experienced worse stock market performances."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>