Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1114 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fukui, Hiroshi
Tokyo: Allured Books, 2009
646.72 FUK c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lita Agustina
"Persediaan selalu diperlukan dalam setiap aspek kegiatan manusia, baik dalam rumah tangga maupun perusahaan. Dalam rumah tangga, persediaan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari?hari; sedangkan dalam perusahaan persediaan ditujukan untuk memenuhi peri-nintaan konsumen, menghindari adanya ketidakpastian akan pengiriman bahan yang dipesan dari pemasok dan untuk mengantisipasi permintaan pasar yang tidak tetap.
Agar tujuan-tujuan tersebut tercapai, perusahaan harus memutuskan berapa banyak dan kapan persediaan dibutuhkan. Persediaan yang cukup akan memperiancar proses produksi sehingga akan memberikan kepuasan terhadap kansumen dalam hal pemenuhan kebutuhan barang dari jasa. Sebaliknya, persediaan juga merupakan sumber daya yang tidak bergerak atau menganggur. Dalam hal ini merencanakan perkiraan besarnya persediaan dan saat dibutuhkannya adalah penting, sehingga biaya persediaan m^njadi minimal.
Ada banyak jenis persediaan menurut penggunaannya, tetapi pada umumnya perusahaan?perusahaan manufaktur menggolongkannya menjadi 3, yaitu persediaan bahan baku, persediaan barang da lam proses dan persediaan barang jadi.
Persediaan merupakan sal ah satu elemen penting dari modal kerj a . Jumlah persediaan be r LI bah dari waktu ke waktu. Untuk menyimpannya diperlukan tempat atau ruangan yang cukup besar, bahkan kadangkala lebih besar daripada pabriknya sendiri. Penyimpanan ini ditujukan untuk melindungi persediaan baik dari kerusakan maupun pencurian. Mulai dari pemesanan ke pemasok sampai barang datang dan kemudian diproduksi diperlukan biaya yang tidak sedikit. 01eh karena itu penanganan persediaan harus dilakukan dengan baik dan cermat.
Para ahli telah mengembangkan beberapa model persediaan yang ditujukan untuk mengurangi biaya, yaitu Economic Order Quantity (model jumlah pemesanan tetap), Model Pemesanan Periodik, Model Rencana Kebutuhan Bahan dan Model Pemesanan dengan metode Just-In-Time (JIT) . Metode JIT menghendaki tidak adanya persediaan dan mengganggap persediaan tidak menciptakan nilai tambah. Karena adanya pendapat ini maka menimbulkan pertanyaan "apa sebabnya persediaan harus ada ?" Tidak dapatkah persediaan dihapuskan?
Jawaban pertanyaan itu adalah, persediaan harus ada karena perusahaan tergantung pada beberapa faktor khususnya jarak dan kualitas, Seluruh faktor datang dari luar perusahaan dan selalu berfluktuasi. Jika perusahaan mampu untuk mempersingkat jarak antara pemasok dan perusahaan, serta menjamin adanya kualitas yang selalu baik maka persediaan dapat dikurangi.
Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui bagaimana perusahaan kosmetika PT International Cosmetics menangani persediaannya, serta apakah perusahaan telan menggunakan satu dari model persediaan yang ada. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linggar Pratiwi
"Ibu rumah tangga merupakan salah satu agregat pengguna kosmetik yang mengandung zat berbahaya seperti merkuri, hidrokuinon, rhodamin. Kandungan zat berbahaya pada kosmetik dapat menyebabkan gangguan pada kulit. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan pengetahuan tentang kandungan zat-zat kosmetik berbahaya dan risiko terjadinya penyakit kulit pada ibu rumah tangga. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Sebanyak 98 wanita usia dewasa di Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara terpilih dengan teknik purposive sampling.
Hasil uji menyatakan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan tentang bahaya kosmetik dan risiko terjadinya penyakit kulit pada ibu rumah tangga (p value = 1,00; α = 0,05). Hal tersebut menunjukan ibu rumah tangga pengguna kosmetik yang mengandung zat berbahaya dengan pengetahuan rendah dapat berisiko rendah dan tinggi untuk mengalami penyakit kulit. Strategi edukasi kesehatan harus disesuaikan dengan karakteristik ibu rumah tangga untuk mengefektifkan intervensi keperawatan komunitas sehingga dapat mencegah terjadinya penyakit kulit.

The housewife were consideres as user of cosmetics that contain potentially harmful ingredients such as mercury, hydroquinone, rhodamin. Harmful ingredients in cosmetics could cause skin disorder. The purpose of the study was to identify the correlation between knowledge of harmful substances in cosmetics and risk to get skin disease among housewives. Cross sectional study was conducted among 98 adult women in the Kelurahan Penjaringan, North Jakarta selected by purposive sampling technique.
The test results stated there was no significant relationship between knowledge of harmful ingredients of cosmetics and risk to get skin disease in housewives (p value = 1.00; α = 0.05). The result showed, indicate that low knowledge housewives that used cosmetics which contained harmful substances could be in low or high risk to get skin diseases. Health education strategy must be adapted to the characteristics of the housewife for streamline community nursing intervention so that can prevent the occurrence of skin diseases.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S56837
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soraya Zahra
"Propolis dalam bentuk nanopartikel (nanopropolis) sangat baik digunakan sebagai bahan aktif sunscreen cream karena ukuran partikelnya <100nm sehingga memiliki kemampuan penetrasi ke dalam kulit yang maksimal. Untuk mendapatkan krim yang memiliki kestabilan yang baik penting sekali mengidentifikasi pengemulsi yang digunakan. Penelitan ini bertujuan untuk mendapatkan formula sunscreen cream berbahan aktif nanopropolis dengan penambahan emulsifier dan emollient yang optimum sesuai dengan uji organoleptis, uji stabilitas emulsi, dan uji iritasi. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan konsentrasi pengemulsi Span 60 dan pelembut Isopropyl Myristate yang optimum yaitu 5% w/w dan 4% w/w.

Propolis in nanoparticle form (nanopropolis) is very well used as sunscreen active ingredient cream because the particle size was less than 100 nm that has the capability of penetrating into skin of a maximum. To get the cream that has good stability it is important to identify the emulsifier is used. The aim of this research is to get the sunscreen cream formula with active nanopropolis with the addition of emulsifier and emollient in accordance with organoleptis test, stability of emulsion test, and irritation test. Based on the result of the research, obtained by the optimum concentration of emulsifier Span 60 and Isopropyl Myristate as emollient was 5%w/w and 4%w/w."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43180
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lisnawati Ayu Pratiwi
"Artikel ini menjelaskan peran Mooryati Soedibyo dalam industri kosmetik tradisional sejak tahun 1973 sampai dengan tahun 1998. Perkembangan kosmetik di Indonesia sampai tahun 1970an masih didominasi oleh kosmetik asing. Keadaan kemudian berubah setelah Mooryati mulai merintis usaha kosmetik tradisional tahun 1973 menggunakan ramuan tradisional khas keraton. Perubahan ini akan menjadi tema pokok penjelasan. Dengan demikian, pertanyaan utama yang dihadirkan adalah gagasan-gagasan sampai inovasi yang dilakukan Mooryati Soedibyo dalam penciptaan produk kosmetiknya. Metode penelitian sejarah yang digunakan terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Dalam kajian ini ditemukan faktor yang memengaruhi Mooryati dalam merintis dan melakukan inovasi kosmetik tradisionalnya. Penggunaan ramuan tradisional keraton berbahan dasar alami digunakan sebagai trategi kembali ke alam pada akhir tahun 1970an. Atas hasil upayanya itu, Mooryati dianggap sebagai perintis dalam perkembangan kosmetik tradisional di Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Nur Indriany
"Skripsi ini membahas peran Martha Tilaar dalam dunia kosmetik nasional pada tahun 1970 sampai dengan 1999. Pokok bahasan yang dalam skripsi ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi Martha Tilaar mulai dari proses pembuatan produk kosmetiknya inovasi, dan pencapaian Martha hingga tahun 1999. Martha memulai bisnisnya dengan mengeluarkan produk kosmetik rumahan bernama Sari Ayu yang berdasar pada konsep ramuan tradisional. Inovasi tersebut membawa Martha Tilaar mendapatkan pengakuan dari dunia internasional dan menstimulai pendistribusian produknya hingga ke luar negeri. Pembaruan yang dicapai melalui penelitian ini adalah pendalaman terhadap pengaruh produk kosmetik tradisional buatan Martha terhadap industri kosmetik Indonesia. Kejelian Martha dalam berinovasi juga membawa perusahaannya untuk selamat dari dampak krisis ekonomi 1998 yang saat itu melanda Indonesia. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah.

This thesis is about Martha Tilaar?s role in the industry of cosmetics from 1970 until 1999. The focus of this study is evolved around factors that influence Martha Tilaar in establishing her own brand, innovations, and also her achievements since the beginning of her company to 1999. Martha started off her business as a home industry which went by the name Sari Ayu that based on traditional compound. Her innovation brought her towards international recognition that stimulated the distributions of her cosmetics products abroad. The novelty of this thesis is about the deepening of Martha?s influence towards the cosmetics industry in Indonesia. Martha?s good eyes in innovating her products saved her company from Indonesian economic crisis in 1998. As for the theory of approach, this thesis is analyzed through a series of historical methods.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S59843
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silmi Sabila Azmi Rosemaladewi
"Industri kosmetik halal mendapat perhatian dan perkembangan yang signifikan. Dalam beberapa tahun ini terjadi peningkatan permintaan produk bersertifikat halal di kalangan konsumen muslim di Uni Emirat Arab. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji bagaimana aspek budaya mempengaruhi masyarakat Emirat terhadap produk dengan branding Islami dan mengelaborasi faktor-faktor yang mendukung peluang kosmetik halal Indonesia di UEA yang berkaitan dengan strategi Islamic Branding. Penelitian dilakukan dengan tinjauan kepustakaan dan studi media. Temuan penelitian menunjukkan Indonesia memiliki peluang untuk memasarkan produk kosmetik halal dengan strategi branding Islami ke UEA. UEA menjadi pasar yang potensial sebab adanya kedekatan budaya sebagai sesama negara dengan penduduk mayoritas muslim membuat konsumen UEA memilih produk kosmetik bersertifikasi halal. Hal ini membuat kosmetik halal Indonesia memiliki daya tarik dan berperan sebagai alternatif yang jauh lebih aman bagi masyarakat muslim UEA. Tingginya permintaan dan daya beli kosmetik halal, meningkatnya persentase wanita karir dan tren fesyen di Emirat, serta situasi geopolitik UEA dapat dimanfaatkan sebagai pintu masuk ke negara tetangga Emirat, baik negara-negara Timur maupun Barat untuk meningkatkan eksposur kosmetik halal Indonesia. Di sisi lain, Indonesia juga telah meningkatkan hubungan bilateralnya dengan UEA, melalui perjanjian UAE–CEPA dan berpartisipasi aktif dalam pameran dagang Internasional di UEA.

The halal cosmetics industry has gained significant attention and development. In recent years, there has been an increasing demand for halal-certified products among Muslim consumers in the United Arab Emirates (UAE). This research aims to explore how cultural aspects influence Emirati society's perception of Islamic-branded products and elaborate on the factors supporting the opportunities for Indonesian halal cosmetics in the UAE, particularly related to Islamic branding strategies. The research was conducted through literature review and media studies. Findings of the research indicate that Indonesia has the potential to market halal cosmetics with Islamic branding strategies in the UAE. The UAE presents a promising market due to its cultural proximity as a fellow Muslim-majority country, leading Emirati consumers to prefer halal-certified cosmetic products. This makes Indonesian halal cosmetics appealing and a safer alternative for Muslim communities in the UAE. The high demand and purchasing power for halal cosmetics, the increasing percentage of career women, and fashion trends in the Emirates, along with the stable geopolitical situation, can be utilized as entry points to neighboring countries, both in the East and the West, to increase the exposure of Indonesian halal cosmetics. On the other hand, Indonesia has also strengthened its bilateral relations with the UAE through the UAE-CEPA agreement and active participation in international trade exhibitions in the UAE. These efforts further enhance the potential for expanding the market and winning the hearts of UAE consumers for Indonesian halal cosmetics, leveraging the Islamic branding strategy."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Deka Rizqi Prasiwi
"Saat ini industri halal atau syariah sedang berkembang pesat di dunia, seperti pada sektor makanan, keuangan, fesyen, farmasi, media dan rekreasi, pariwisata, bahkan hingga kosmetik. Produk kosmetik halal tidak hanya diminati oleh kaum muslim melainkan diminati juga oleh Non-Muslim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi intensi pembelian konsumen non muslim gen-y dan gen-z Indonesia dalam membeli kosmetik halal. Temuan dari penelitian ini adalah adanya pengaruh positif dan signifikan product price, product awareness, product availability, promotion dan halal logo terhadap intention to purchase. Analisis yang dipakai pada penelitian ini merupakan multiple regression dengan menggunakan software SPSS edisi 26.

Currently, the halal or sharia industry is growing rapidly in the world, such as in the food, finance, fashion, pharmaceutical, media and recreation sectors, tourism, and even cosmetics. Halal cosmetic products are not only in demand by Muslims but also by non-Muslims. This study aims to determine what factors influence the purchase intention of Indonesian non-Muslim gen-y and gen-z consumers in buying halal cosmetics. The findings of this study are that there is a positive and significant effect of product price, product awareness, product availability, promotion and halal logo on intention to purchase. The analysis used in this study is multiple regression using SPSS 26th edition software."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stasya Desnafira
"Argumen yang dimuat pada artikel kualitatif ini menekankan bahwa konsumen dari negara-negara berkembang cenderung percaya dan lebih menghendaki berbagai produk dari negara maju karena memiliki kemampuan sebagai peningkat status sosial si pengguna. Dengan begitu, superioritas yang tidak terbantahkan melalui konsumsi produk berstatus merupakan dasar pikir yang cenderung dianut oleh masyarakat modern. Spesifik ke dalam fokus penelitian, argumen sebelumnya ditemukan pada lingkup merek kosmetik luar yang mendominasi preferensi mayoritas perempuan kota di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi), Indonesia. Mengacu pada survey online tahunan tertentu yang ditujukan pada 713 hingga 866 perempuan urban di Jabodetabek, dominasi merek kosmetik luar terdiri dari Amerika Serikat, Perancis, Korea Selatan, dan Inggris. Menggunakan bingkai pemikiran teoritis dari Bordieu mengenai pentingnya modal simbolik, didapati bahwa individu mengaitkan pembedaan status melalui konsumsi berdasarkan apa yang pihak lain anggap sebagai produk dengan status superior. Lebih jauh lagi, konsumen berkenan untuk tetap loyal terhadap merek luar dari negara maju karena ada kepercayaan bahwa produk tersebut akan tetap lebih unggul dibanding produk lokal. Originalitas dalam artikel penelitian ini ada pada latar belakang untuk mengkaji kenapa mengonsumsi berbagai produk dari negara maju kemudian membentuk dasar pikir mengenai status yang lebih unggul. Penelitian lebih jauh dibutuhkan untuk mengetahui keuntungan maupun kerugian secara sosio-ekonomi dari fenomena ini.

The argument in this article emphasizes that consumers from developing countries tend to trust and prefer products from developed countries due to its ability as social status enhancer. Therefore, unquestioned superiority that is embedded from consuming those status goods are staple modern mindset in society. Specific into the research focus, previous argument are found in foreign brands of cosmetics which dominate the preference of most urban women in Greater Jakarta (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi), Indonesia. Referring to certain annual online surveys towards 713 to 866 urban women in Greater Jakarta, the dominance of foreign brands of cosmetics consist of United States of America, France, Japan, South Korea, and United Kingdom. Using the theoretical framework of Bourdieu’s about symbolic capital importance, it showed that individual correlate their status distinctions through consuming what other consider to be superior status goods. Furthermore, consumers are willing to stay loyal towards foreign brands because there is a believe that it will always be better over the local ones. The originality of this research lies in the background to examine on why consuming goods from developed countries shapes the mindset of a better status. Further research are needed to understand the socio-economic benefit and loss of this phenomenon."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Siswanina Putri
"Augmented reality (AR) memungkinkan konsumen untuk mencoba produk, salah satunya kosmetik, pada wajah secara digital dan real-time, sehingga menimbulkan pengalaman “mencoba produk sebelum membeli” saat belanja online. Tujuan utama penelitian ini adalah mengetahui keuntungan penerapan AR berdasarkan teori flow. Penelitian ini menganalisis hubungan antara interactivity, novelty, vividness, flow, learning, information utility, enjoyment, satisfaction, brand attitude, dan purchase intention dalam pengalaman belanja online yang menerapkan teknologi AR. Penelitian telah dilakukan dengan cara online survey terhadap 229 responden yang telah menggunakan aplikasi smartphone dengan teknologi AR. Uji hipotesis dilakukan dengan metode structural equation modeling (SEM) menggunakan software Lisrel 8.8. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik AR seperti interactivity dan novelty dapat meningkatkan flow, tetapi vividness tidak dapat meningkatkan flow. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa flow dapat berpengaruh terhadap peningkatan learning, information utility, dan enjoyment. Pada akhirnya, hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan teknologi AR dapat meningkatkan satisfaction, brand attitude, dan purchase intention pengguna aplikasi. Di sisi lain, peningkatan purchase intention hanya dipengaruhi oleh flow dan brand attitude dalam pengalaman belanja online menggunakan teknologi AR.

Augmented reality (AR) allows consumers to try products, including make-up, on their faces digitally and in real-time, giving rise to a "try the product before buying" experience when shopping online. The primary purpose of this research is to know the advantages of implementing AR based on flow theory. This study analyzes the relationship between interactivity, novelty, vividness, flow, learning, information utility, enjoyment, satisfaction, brand attitude, and purchase intention in online shopping experiences that apply AR technology. The research has been conducted using an online survey of 229 respondents who have used a smartphone application with AR technology. Hypothesis testing was carried out using the structural equation modeling (SEM) method using Lisrel 8.8 software. The results showed that AR characteristics such as interactivity and novelty could increase flow, but vividness could not. The results also show that flow can affect increasing learning, information utility, and enjoyment. In the end, the results show that the application of AR technology can increase application users' satisfaction, brand attitude, and purchase intention. On the other hand, the increase in purchase intention is only influenced by flow and brand attitude in the online shopping experience using AR technology. At the same time, information utility, enjoyment, and satisfaction do not affect purchase intention."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>