Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 109499 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Margareta Salsah Bee
"Parental mediation merupakan keterampilan yang perlu dimiliki oleh setiap orang tua untuk mendampingi dan menghindari pengaruh negatif dari penggunaan gawai pada anak. Penelitian sebelumnya banyak membahas penggunaan gawai dari sisi remaja namun jarang menyoroti langsung kemampuan parental mediation orang tua untuk mengatasi penggunaan gawai pada anak usia dini. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam menerapkan parental mediation terhadap penggunaan gawai anak. Penelitian ini merupakan intervensi one group pre-post test design dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan melihat efektivitas Program Psikoedukasi Parental Mediation “Ayo Bicara Gawai” dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua terhadap penggunaan gawai pada anak usia prasekolah. Penelitian ini melibatkan 16 orang tua yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui instrumen penelitian dan dianalisis menggunakan uji beda Wilcoxon Signed. Hasilnya menunjukan ada perbedaan nilai rata-rata pengetahuan parental mediation yang signifikan (Skor Wilcoxon Asymp. Sig (2-tailed) 0,000 < 0,05) dengan kenaikan skor rata-rata pre-test dan post-test satu sebesar 6,75. Hasil post-test dua setelah dua minggu intervensi menghasilkan penurunan skor dengan selisih rata-rata -2,12 tidak signifikan, (p < 0,001).  Dengan demikian Psikoedukasi Parental Mediation “A-B-G” (Ayo Bicara Gawai) dapat diterapkan pada orangtua dengan anak prasekolah yang sudah diberikan gawai.

Parental mediation is a skill that every parent must have to accompany and avoid negative influence of gadget use on children. Previous research has mostly discussed the use of gadget from the perspective of teenagers but rarely directly highlights the ability of parents parental mediation to overcome the use of gadget in early childhood. This research aims to look at parents' knowledge and skills in implementing parental mediation in children's gadget use. This research methodology is one group pre-post test design intervention with a quantitative approach which aims to overview the effectiveness of the Parental Mediation Program “A-B-G” (Let's Talk Gadgets) in increasing parents' knowledge and skills regarding the use of gadget in preschool children. This research involved 16 parents who had children aged 3-5 years and have used gadget, selected using purposive sampling techniques. Data was collected through research instruments and analyzed using Wilcoxon Signed Rank difference test. The results show a significant difference in the average value of parental mediation knowledge (Wilcoxon Asymp. Sig score (2-tailed) 0.000 < 0.05) with an increase in the average pre-test and post-test I score of 6.75. The results of the post-test II after two weeks of intervention resulted in a decrease in scores with an average difference of -2.12 which was not significant (p < 0.001).   In this way, Parental Mediation Psychoeducation "A-B-G" (Let's Talk Gadgets) can be applied to parents with preschool children who have been given gadgets.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arinta Adyanti
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas psikoedukasi untuk meningkatkan
pengetahuan ibu mengenai mediasi orang tua (parental mediation) dalam kegiatan
menonton televisi anak usia dini. Penyusunan psikoedukasi melalui 3 tahapan, yakni
(1) melakukan asesmen kebutuhan, (2) menyusun rancangan besar psikoedukasi, serta
(3) menyusun modul. Pengujian dilakukan menggunakan pretest dan post-test
terhadap 16 ibu ibu dari anak usia prasekolah yang berasal dari kalangan sosial
ekonomi bawah. Hasil analisa dengan menggunakan wilcoxon signed rank test
menunjukkan psikoedukasi secara signifikan meningkatkan pengetahuan orang tua
mengenai mediasi orang tua (parental mediation) dalam kegiatan menonton televisi
anak usia dini.

ABSTRACT
This study aims to examine the effectiveness of psychoeducation to improve maternal
knowledge about parental mediation in early childhood television viewing activity.
The preparation of psychoeducation are done through 3 stages, namely (1) conducting
needs assessment, (2) preparing the grand design of psychoeducation, and (3)
developing modules. The tests were conducted using pretest and post-test of 16
mothers of preschool-aged children from lower socioeconomic groups. The results of
the analysis using the wilcoxon signed rank test show that psychoeducation
significantly improves maternal knowledge about parental mediation in early
childhood television viewing."
2017
T48390
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathia Afrazayne Safitri
"Penerimaan orang tua dapat memengaruhi perkembangan anak tunarungu. Berdasarkan hal ini, penelitian dilakukan untuk menguji efektivitas program intervensi “Menjadi Orang Tua Istimewa” dalam meningkatkan pemahaman tentang penerimaan orang tua terhadap anak tunarungu usia dini. Penelitian ini dilakukan dengan desain within subject yang diikuti oleh empat partisipan yang merupakan Ibu dari anak tunarungu usia dini. Terdapat tiga materi utama yang disampaikan, yakni kondisi anak tunarungu usia dini, peran orang tua dalam kehidupan anak tunarungu usia dini, dan penerimaan orang tua terhadap anak tunarungu usia dini. Respon partisipan didapatkan menggunakan kuesioner, kemudian dianalisis menggunakan teknik Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil analisis statistik menunjukkan program intervensi tidak signifikan dalam meningkatkan penerimaan orang tua terhadap anak tunarungu usia dini. Hal ini ditunjukkan melalui hasil perbedaan skor post-test dan pre-test (Z = -0,921, p > 0,05) dan perbedaan skor follow-up test dan post-test (Z = 0,000, p > 0,05). Namun hasil pendalaman respon partisipan menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman dan penerapan materi intervensi dalam kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi ilmiah dalam pengembangan program intervensi terkait penerimaan orang tua terhadap anak tunarungu. 

Parental acceptance can affect development of early childhood children with Deaf. Based on this phenomenon, this study aimed to examine the effectiveness of the intervention program “Menjadi Orang Tua Istimewa” to increase understanding of parental acceptance towards early childhood children with Deaf. This study was conducted using within subject design with four participants who are mothers of early childhood children with Deaf. There were three main topics, which are condition of early childhood children with Deaf, parents’ role in early childhood children with Deaf, and parental acceptance towards early childhood children with Deaf. Participants’ response collected through questionnaire, and tested using Wilcoxon Signed Rank Test. The result of statistical analysis showed that the intervention program was not significant in increasing parental acceptance towards early childhood children with Deaf. This is shown through the result of difference in post-test and pre-test scores (Z = -0.921, >0,05) and difference in follow-up test and post-test (Z = 0.000, >0.05). However, the result of participants’ responses showed that there was an increase in understanding and implementation of intervention topics in everyday life. The result of this study can be used as scientific reference in development of intervention programs related to parental acceptance of Deaf children. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Goldberg, Stephen B.
"From the leading authors in mediation and dispute resolution comes this new psychology-based work on the nuts and bolts of mediation. Using the behavioral theories of interests, rights, and power, Goldberg, Brett, and Brenneur explain what mediators do, what makes for a successful mediator, and how best to structure a mediation, essentially the role of the mediator and the disputing parties at each step of the process. Also included is an essential chapter on the relationship between mediation and the law by Nancy Rogers, one of the foremost U.S. authorities on the topic."
United Kingdom: Emerald, 2017
e20469552
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Kamil Akbar
"ABSTRAK

Abstrak

Penelitian ini membahas mengenai penyelesaian konflik norma peraturan perundang-undangan memlalui jalur mediasi yang dilakukan oleh lembaga Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 2 Tahun 2019 tentang Penyelesaian Disharmoni Peraturan Perundang-Undangan Melalui Mediasi. Berlakunya Permenkumham No. 2 Tahun 2019 ini kemudian memunculkan permasalahan, yang itu berkaitan degan kewenangan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam menyelesaikan konflik norma peraturan perundang-undangan melalui mediasi dan mengenai mekanisme mediasi itu sendiri dan akibat hukum yang ditimbulkan. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif dengan pendekatan peraturan perundang-undangan, sejarah, dan konseptual. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Kemenkumham tidak memiliki kewenangan dalam menyelesaikan konflik norma peraturan perundang-undangan melalui mediasi  dan penyelesaian konflik norma peraturan perundang-undangan melalui mediasi tidak termasuk dalam tugas dan fungsi Kemenkumham maupun Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-Undangan. Kemudian dalam hal mekanisme mediasi yang digunakan merupakan suatu kekeliruan, karena mediasi merupakan mekanisme yang biasa diterapkan dalam perkara yang bersifat privat, dimana para pihak bertindak untuk dan atas namanya sendiri. sehingga menjadi aneh apabila mediasi digunakan dalam penyelesaian konflik norma peraturan perundang-undangan yang normanya mengatur secara umum. Adapun hasil dari mediasi tersebut tidak memiliki kekuatan hukum mengikat dan tidak memiberikan dampak hukum terhadap keberlakuan dari norma peraturan perundang-undangan yang telah disepakati.


ABSTRACT


Abstract

This research discusses the conflict completion of legislative norm through mediation path which is held by Ministry of Justice and Human Rights based on Justice and Human Rights Ministry Regulation No. 2/2019 about Completion Disharmony of Regulation by Mediation. The validity of Justice and Human Rights Ministry Regulation No. 2/2019 brings some problems up which related to authority of Ministry of Justice and Human Right on completing conflict of legislative norm by mediation, the mediation mechanism, and legal consequences. This study is normative which used statute, historical, and conceptual approach. The result showed Ministry of Justice and Human Rights did not has any authority for completing legislative norm by mediation and conflict compelation of legislative norm through mediation is not include in duties and function of the Ministry of Justice and Human Rights or Directorate General of Legislation. Moreover, mediation mechanism used by Justice and Human Rights Ministry is a mistake. Mediation is a mechanism which is used on private cases, in which the parties act and to their name self. As a result, mediation is a weird feature if it used for completing legislative norm conflict which was created for general norm. Its outcomes have no binding legal force and no legal consequence on the validity of legislative norm which was agreed.

"
2019
T54377
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Giyanto
"Rancangan tugas akhir ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan petugas pengamanan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dalam menangani konflik antar narapidana dengan menggunakan teknik mediasi. Teknik mediasi memposisikan petugas sebagai orang yang netral dalam mendamaikan pihak yang berkonflik. Konflik antar narapidana yang sering terjadi di Lembaga Pemasyarakatan berakibat langsung terhadap terciptanya stabilitas keamanan sehingga setiap permasalahan harus cepat diselesaikan. Kondisi keamanan yang kondusif menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan Lapas karena hal tersebut dapat mendukung terselenggaranya proses pembinaan narapidana.
Kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa kemampuan petugas saat ini dalam menangani masalah antar narapidana belum maksimal Pendekatan keamanan masih menjadi prioritas dalam mengambil tindakan. Data dilapangan juga menunjukkan sering terjadinya masalah-masalah pemerasan, perkelahian, dan penyalahgunaan obat terlarang.
Program ini berbentuk pelatihan yang akan diselenggarakan selama 6 hari dengan beberapa materi ketrampilan dasar yang harus dikuasai petugas pengamanan sebagai mediator. Dengan kegiatan tersebut diharapkan petugas pengamanan mampu untuk menangani konflik antar narapidana dan menyelesaikan secara damai tanpa ada pihak yang dirugikan. Hasil dari pelatihan dapat dilihat dari efektifitas petugas pengamanan yang telah mengikuti pelatihan ketika mengaplikasikan kemampuannya dalam menangani permasalahan di lapangan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18833
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yayah Yarotul Salamah
"ABSTRACT
Integrating mediation into the process of civil procedure in court can be one of effective instruments to overcome cases backlog problems in the court and to strengthen and maximise the function of the court in setting disputes in addition to the court process which is of adjudicatory nature. However, the implementation of the Supreme Court Regulation Number 02 of the year 2003 and also under the Supreme Court Regulation Number 01 of the year 2008 is still far behind expectation. The percentage of success mediate cases on this regulation in district court pilot project of the Supreme Court of Republic of Indonesia is below 2,5 %, in spite of the contradiction between the amicable tradition of Indonesian people. The constraints which have been hampering the implementation of court-annexed mediation in district court pilot project are categorized into three factor, such as structure, substance and legal culture. Although court-annexed mediation is still far behind expectation, there are still so many things to be optimal in the effort to make court-annexed mediation success in Indonesia. There is a need to improve the procedures of court-annexed mediation by involving all stakeholders. The big hope comes from judges, mediator, advocates and the nature of Indonesian people?s way resolving conflict or disputes through amicable settlemen."
Depok: 2009
D1077
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Qory Aina
"Hasil psikoterapi pada anak dapat dioptimalkan dengan memperhatikan faktor karaktersitik orang tua yang memengaruhinya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ekspektasi dan motivasi orang tua memengaruhi hasil terapi anak. Penelitian ini melibatkan 78 orang tua dari anak yang sedang mengikuti terapi, yang terpilih dengan teknik convenience sampling. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan Parent Expectancies for Treatment Scale (PETS), Parental Motivation Inventory (PMI), Outcome Rating Scale (ORS), dan formulir demografi. Dari penelitian ini ditemukan bahwa ekspektasi dan motivasi orang tua tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil terapi anak. Perlu dilakukan kontrol terhadap variabel lain yang turut memengaruhi hasil terapi, seperti jenis gangguan yang dialami anak, jenis terapi, dan status sosial ekonomi keluarga untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih jelas tentang peran ekspektasi orang tua dan motivasi orang tua terhadap hasil terapi anak.

The results of psychotherapy in children can be optimized by taking the parental characteristics into account that influence it. This study was aimed to determine whether parental expectancy and parental motivation affect the outcome of children's therapy. This study involved 78 parents of children taking therapy who were selected by convenience sampling technique. Measurements were performed using the Parent Expectations for Treatment Scale (PETS), Parental Motivation Inventory (PMI), Outcome Rating Scale (ORS), and demographic forms. From this study, it was found that parental expectancy and parental motivation did not have a significant effect on the outcome of child therapy. It is necessary to control other variables that also influence the outcome of therapy, such as the type of disorder, the type of therapy, and the socioeconomic status of the family to obtain clearer research result."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Dara Pertiwi
"Anak-anak termasuk dalam kategori rentan terinfeksi COVID-19. Keputusan orang tua untuk memberikan izin kepada anaknya untuk divaksinasi atau tidak, bergantung pada kesediaan orang tua untuk menerima vaksin tersebut. IDAI menetapkan capaian vaksinasi sebesar 100% untuk PTM yang aman, sedangkan WHO menetapkan sebesar 70%. Cakupan vaksinasi COVID-19 untuk anak umur 6-11 tahun di Kecamatan Cakung hanya 65.57% untuk dosis pertama dan 33.59% untuk dosis kedua, angka cakupan ini merupakan yang paling rendah jika dibandingkan dengan kecamatan lain yang ada di DKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan penerimaan orang tua terhadap pemberian vaksin COVID-19 pada anak sekolah dasar di Kecamatan Cakung Kota Jakarta Timur. Penelitian menggunakan desain cross sectional, pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuisioner secara online. Responden penelitian berjumlah 394 orang tua dari murid sekolah dasar yang berada di Kecamatan Cakung. Analisis multivariat menggunakan regresi logistik ganda model faktor risiko. Hasil penelitian menunjukkan 87.3% orang tua menerima pemberian vaksin COVID-19 untuk anak mereka. Persepsi manfaat (pValue: 0.018), persepsi hambatan (pValue: 0.018), dan pemicu bertindak (pValue: 0.001) merupakan variabel yang berhubungan signifikan dengan penerimaan orang tua terhad ap pemberian vaksin COVID-19. Pemicu bertindak menjadi variabel dominan yang berhubungan dengan penerimaan orang tua. Orang tua dengan pemicu bertindak yang tinggi cenderung menerima vaksin COVID-19 3,1 kali lebih besar dibanding dengan orang tua dengan pemicu bertindak rendah setelah dikontrol persepsi manfaat dan persepsi hambatan.

Children are in the vulnerable category ofCOVID-19 infection. Parent’s decision to grant permission for their children to be vaccinatedor not, depends on the parental acceptance of COVID-19 vaccination itself. Indonesian Pediatric Association set the vaccination coverage rate at 100% for safe face-to-face learning, while WHO set it at 70%. COVID-19 vaccination coverage for children aged 6-11 years in Cakung district is only 65.57% for the first dose and 33.59% for the second dose, this rate is the lowest compared to other sub-districts in DKI Jakarta. This study aims to find out the determinants of parental acceptance of COVID-19 vaccination in elementary school children in Cakung district, East Jakarta City. The Study used a cross sectional design, data collection was done through filling out online questionnaires. The research respondents were 394 parents of elementary school students in Cakung district. Multivariate analysis using multiple logistic regression risk factor model. The result has shownthat 87.3% of parents received the COVID-19 vaccinationfor their children. Perceived benefits (pValue: 0.018), perceived barriers (pValue: 0.018), and cues to action (pValue: 0.001) were variables that were significantly associated with parental acceptance of the COVID-19 vaccination. Cues to action became the dominant variable in this study.Parents with high-cues to action tend to receive the COVID-19 vaccination 3.1 times more than those with low-cues to action after being controlled by perceived benefits and perceived barriers."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wirza Feny Rahayu
"Menjadi orang tua dengan anak berkebutuhan khusus (ABK) merupakan suatu tantangan karena mereka cenderung memiliki perasaan yang dimanifestasikan dalam bentuk kehilangan keberhargaan diri, merasa sedih dan bersalah, sulit menerima dan berduka bahkan berisiko lebih besar untuk mengalami stres dalam pengasuhan atau pendampingan anak. Keadaan ini dapat memengaruhi kondisi psikologis anak yang berdampak negatif pada kemampuan sosial emosional mereka. Padahal, hubungan antara orang tua dengan anak merupakan pengaruh utama yang membentuk kemampuan sosial emosional anak. Oleh sebab itu, sangat diperlukan peranan dan dukungan dari kedua orang tua dalam meminimalkan dampak tersebut dengan penerimaan dari orang tua. Dalam proses penerimaan orangtua, terdapat beberapa aspek yang berkontribusi pada kesehatan mental orang tua, diantaranya parenting self-efficacy yang merupakan keyakinan orang tua bahwa mereka memiliki kemampuan untuk menjalankan tugas mereka sebagai orang tua. Oleh sebab itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk meninjau lebih jauh mengenai pengaruh penerimaan orang tua terhadap kemampuan sosial emosional anak berkebutuhan khusus melalui parenting self-efficacy. Penelitian ini melibatkan 291 partisipan dari berbagai daerah di Indonesia. Analisis dilakukan dengan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan parenting self-efficacy terbukti memediasi pengaruh penerimaan orang tua terhadap kemampuan sosial emosional anak dengan kebutuhan khusus (B = 0.205) signifikan pada Los 0.05. Begitu pula dengan pengaruh penerimaan orang tua terhadap parenting self-efficacy (B = 0.589) dan pengaruh parenting self-efficacy terhadap kemampuan sosial emosional anak dengan kebutuhan khusus (B = 0.431) serta pengaruh penerimaan orang tua terhadap kemampuan sosial emosional anak dengan kebutuhan khusus (B = 0.338) signifikan pada Los 0.05.

Being the parent of children with special needs is a challenge because they tend to have feelings that are manifested in the form of losing self-worth, feeling sad and guilty, difficult to accept and grieving even at greater risk to experience stress in caring for the children. This situation can affect the childrens psychological condition which negatively impacts their social-emotional abilities. In fact, the relationship between children and parents is the main influence that shapes childrens social-emotional abilities. Therefore, it is very necessary the role and support of both parents in minimizing these impacts with parental acceptance. In the process of parental acceptance, there are several factors that contribute to the mental health of parents, including parenting self-efficacy which is the belief of parents, the ability to carry out their duties as parents. Therefore, the purpose of this study is to further review the influence of parental acceptance on the social-emotional abilities of children with special needs through parenting self-efficacy. This study involved 291 participants from various regions in Indonesia. The analysis was carried out with path analysis. The results of this study found that parenting self-efficacy succeeded in mediating the influence of parental acceptance on the social-emotional abilities of special needs children (B=0.205), significant at Los 0.05. Similarly, the influence of parental acceptance on parenting self-efficacy (B=0.589) and parenting self-efficacy on the social-emotional abilities of children with special needs (B=0.431) and also the influence of parental acceptance on the social-emotional abilities of children with special needs (B=0.338) was significant at Los 0.05.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T55208
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>