Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 81394 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novita Dewi
"Dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit, empati perawat terhadap pasien anak usia dini  belum dapat dilaksanakan secara optimal. Empati merupakan suatu pengetahuan dan keterampilan yang dapat ditingkatkan melalui edukasi dan program pelatihan. Walaupun telah banyak program pelatihan empati dalam keperawatan, akan tetapi belum ada program pelatihan yang khusus dirancang untuk meningkatkan  empati perawat terhadap pasien anak usia dini. Penelitian ini tentang sebuah program intervensi  pelatihan “Aku Sayang dan Memahami” yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman empati perawat terhadap pasien anak usia dini yang sedang menjalani rawat inap di rumah sakit. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan uji beda satu kelompok sebelum dan sesudah  intervensi atau one group pretest post-test design. Terdapat 18 partisipan dalam penelitian ini. Hasi Uji Wilcoxon Signed Rank menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan pada pemahaman empati perawat terhadap pasien anak usia dini (p- value < 0.001, p < 0.05). Hasil Uji Friedman, menunjukkan bahwa: 1) pemahaman empati perawat terhadap pasien anak usia dini meningkat secara signifikan sebelum dan setelah program intervensi dilaksanakan (p-value 0.001, p < 0.05) dan 2) peningkatan pemahaman empati secara signifikan dijumpai dalam kurun waktu dua minggu setelah program intervensi dilaksanakan (p-value 0.001, p < 0.05). Hasil ini membuktikan bahwa pelatihan “Aku Sayang dan Memahamimu” mampu meningkatkan pemahaman empati perawat terhadap pasien anak usia dini dan pelatihan tersebut memiliki efek pembelajaran yang menetap dalam kurun waktu dua minggu. Perlu dilakukan suatu penelitian lanjutan dengan jumlah partisipan yang lebih besar dan memasukkan evaluasi berdasar perspekstif orangtua dari pasien anak usia dini.

In hospitals health services, nurses' empathy for early childhood patients cannot be implemented optimally. Empathy is a knowledge and skill that can be improved through education and training programs. Although there are many empathy training programs in nursing, there are no training programs specifically designed to increase nurses' empathy towards early childhood patients. This research is about a training intervention program "I Love and Understand" which aims to increase nurses' empathetic understanding of early childhood patients. This research is a quantitative research with one group pretest post-test design. There were 18 participants in this study. The results of the Wilcoxon Signed Rank Test showed a significant increase in nurses' understanding of empathy towards early childhood patients (p-value < 0.001, p < 0.05). Based on the Friedman Test, this research shows that: 1) nurses' understanding of empathy towards early childhood patients increased significantly before and after the intervention program (p-value 0.001, p < 0.05) and 2) a significant increase in understanding of empathy was found over time two weeks after the intervention program was implemented (p-value 0.001, p < 0.05). This statistical test results prove that the "I Love and Understand" training program is able to increase nurses' empathy understanding of early childhood patients and the training has a lasting learning effect within a period of two weeks. It is necessary to carry out further research with a larger number of participants and include evaluations based on the perspective of parents of early childhood patients."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Almira Rizki Pontania
"Penelitian ini membahas tentang program intervensi bercerita menggunakan flannelboard stories untuk meningkatkan pemahaman empati pada anak usia dini di Panti Asuhan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat efektivitas bercerita menggunakan flannelboard stories dalam meningkatkan pemahaman empati pada anak usia dini di Panti Asuhan. Partisipan untuk penelitian ini terdiri dari 25 anak usia dini yang tinggal di Panti Asuhan X. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah Empathy Scale for Children (ESC) yang berfungsi untuk mengukur tingkat pemahaman empati pada anak usia dini. Penelitian ini menggunakan disain penelitian eksperimental dengan bentuk one group pre-test post-test design.
Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan 2 related sample t-test, khususnya teknik Wilcoxon, didapatkan hasil bahwa terjadi peningkatan yang signifikan antara pre-test dan post-test 1 (Z= 4.318, p < 0.01) artinya terdapat peningkatan pemahaman empati anak setelah program intervensi dilakukan. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa bercerita menggunakan flannelboard stories terbukti efektif untuk meningkatkan pemahaman empati pada anak usia dini. Keterbatasan pada penelitian ini adalah tidak melakukan randomisasi dalam pengelompokan partisipan, evaluasi pada setiap akhir sesi sebaiknya dilakukan secara individu, validasi pemilihan alur cerita oleh ahli, dan ketidakhadiran observer ketika program intervensi berlangsung. 

This research presented an intervention program of storytelling using flannelboard stories to increase the understanding of empathy in early childhood in orphanage. The purpose of this research is to look at the effectiveness of storytelling using flannelboard stories to increase the understanding of empathy in early childhood in orphanage. The research`s respondents comprised of 25 children who live in the Orphanage X and were measured using Empathy Scale for Children (ESC) which is used to measure children`s understanding of empathy. The research design in this study was a group pre-test post-test design.
Based on the results of statistical tests using 2 related t-test samples, specifically the Wilcoxon technique, it was found that there was a significant increase between pre-test and post-test 1 (Z = 4,318, p <0.01). The results of this research analysis prove that storytelling using flannelboard stories is effective in increasing the understanding of empathy in early childhood in orphanage. Limitations of this study are lack of randomization in assigning the participant into groups, group evaluation at the end of each session, the storyline could have been assessed by experts prior to the research, and the absence of the observer during intervention program. 
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T53987
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathia Afrazayne Safitri
"Penerimaan orang tua dapat memengaruhi perkembangan anak tunarungu. Berdasarkan hal ini, penelitian dilakukan untuk menguji efektivitas program intervensi “Menjadi Orang Tua Istimewa” dalam meningkatkan pemahaman tentang penerimaan orang tua terhadap anak tunarungu usia dini. Penelitian ini dilakukan dengan desain within subject yang diikuti oleh empat partisipan yang merupakan Ibu dari anak tunarungu usia dini. Terdapat tiga materi utama yang disampaikan, yakni kondisi anak tunarungu usia dini, peran orang tua dalam kehidupan anak tunarungu usia dini, dan penerimaan orang tua terhadap anak tunarungu usia dini. Respon partisipan didapatkan menggunakan kuesioner, kemudian dianalisis menggunakan teknik Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil analisis statistik menunjukkan program intervensi tidak signifikan dalam meningkatkan penerimaan orang tua terhadap anak tunarungu usia dini. Hal ini ditunjukkan melalui hasil perbedaan skor post-test dan pre-test (Z = -0,921, p > 0,05) dan perbedaan skor follow-up test dan post-test (Z = 0,000, p > 0,05). Namun hasil pendalaman respon partisipan menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman dan penerapan materi intervensi dalam kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi ilmiah dalam pengembangan program intervensi terkait penerimaan orang tua terhadap anak tunarungu. 

Parental acceptance can affect development of early childhood children with Deaf. Based on this phenomenon, this study aimed to examine the effectiveness of the intervention program “Menjadi Orang Tua Istimewa” to increase understanding of parental acceptance towards early childhood children with Deaf. This study was conducted using within subject design with four participants who are mothers of early childhood children with Deaf. There were three main topics, which are condition of early childhood children with Deaf, parents’ role in early childhood children with Deaf, and parental acceptance towards early childhood children with Deaf. Participants’ response collected through questionnaire, and tested using Wilcoxon Signed Rank Test. The result of statistical analysis showed that the intervention program was not significant in increasing parental acceptance towards early childhood children with Deaf. This is shown through the result of difference in post-test and pre-test scores (Z = -0.921, >0,05) and difference in follow-up test and post-test (Z = 0.000, >0.05). However, the result of participants’ responses showed that there was an increase in understanding and implementation of intervention topics in everyday life. The result of this study can be used as scientific reference in development of intervention programs related to parental acceptance of Deaf children. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuristika Dwi Astrini
"Konflik antar saudara kandung merupakan hal yang sering terjadi pada rentang usia dini. Sebagai individu yang memiliki tanggung jawab dalam kepengasuhan anak, seorang ibu diharapkan dapat ikut membantu menyelesaikan konflik antar saudara kandung dengan strategi yang positif. Pada kenyataannya, strategi yang digunakan ibu masih bersifat negatif, sehingga tidak memberikan kesempatan pada anak untuk mengembangkan keterampilan dalam menyelesaikan sebuah konflik. Terdapat sebuah strategi yang lebih positif yang dapat digunakam oleh ibu untuk menangani konflik antar saudara kandung. Strategi ini dinamakan dengan mediasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak pelatihan mediasi konflik yang diberikan kepada ibu dalam meningkatkan kemampuan (pengetahuan dan keterampilan) untuk menangani konflik antar saudara kandung pada anak usia dini. Penelitian ini menggunakan desain one group pretest ? posttest design. Alat ukur yang digunakan terdiri dari kuesioner untuk mengukur pengetahuan ibu mengenai konflik dan mediasi serta behavioral rating scale untuk mengukur keterampilan ibu dalam menangani konflik.
Hasil analisis dengan menggunakan teknik paired sample t-test menunjukkan peningkatan yang signifikan pada kemampuan ibu dalam menangani konflik antar saudara kandung, dengan taraf signifikansi p < 0,05. Hasil follow up yang dilakukan setelah pelatihan menunjukkan perubahan strategi ibu dalam menangani konflik antar saudara kandung menjadi lebih positif.

Sibling conflict is common in early chilhood. As an individual who has responsibility in parenting process, a mother is expected to be able to help the child in resolving conflicts between siblings in s a positive strategy. However, the strategies used by mother are still negative,and this condition does not give children the chances to develop their skils in resolving conflicts. There is a more positive strategy that can be used by mother in dealing with sibling conflicts. This strategy called mediation.
This research aimed to analyzed the effect of conflict mediation training to improve mothers ability (knowledge dan skills) in dealing with sibling conflict in early childhood. One group pretest ? posttest design were choosen in this research. Mother knowledge about conflict and mediation were assessed using a questionnaire, meanwhile ability in dealing with sibling conflict were assessed by a behavioral rating scale.
The result using paired sample t-test analysis shows a signficant different in mother ability to resolving siblings conflict (p < 0.05). A follow-up assessment also report mothers strategy in dealing with sibling conflict that become more positive.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
T43107
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cynthia Halim
"ABSTRAK
Perundungan dengan bentuk senioritas masih terjadi di SMA XYZ Jakarta. Hal ini menimbulkan ketegangan siswa junior ketika berinteraksi dengan senior. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pelatihan keterampilan empati kepada siswa untuk meningkatkan perilaku prososial dalam upaya menurunkan perundungan di sekolah. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain eksperimen. Intervensi dilakukan dengan menggunakan metode pelatihan dengan pendekatan whole school approach. Hasil Wilcoxon signed-ranks test menunjukkan keterampilan empati meningkat secara signifikan setelah pemberian intervensi. Pemberian pelatihan keterampilan empati secara signifikan mendorong peningkatan perilaku prososial siswa. Diharapkan dengan meningkatnya perilaku prososial di sekolah, tingkat perundungan akan menurun

ABSTRACT
Bullying in a form of intimidation that junior peers receive from their seniors are still happening in XYZ High School. This raises the pressure for junior students when interacting with seniors. This study aims to provide empathetic skills training in students to improve prosocial behavior in an effort to reduce bullying in schools. This research is a quantitative research with experimental design. Interventions are presented with a training method applying an approach based on a whole school approach. Analysis used a Wilcoxon signed ranks that showed students 39 empathetical skills increased significantly after intervention of program was delivered. Empathy skills training significantly encourages student rsquo s prosocial behavior. The increased prosocial behaviour are expected to decrease bullying behaviour within XYZ High School in Jakarta."
2018
T51336
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Setya Mahanani
"ABSTRAK
Closeness hubungan guru dan anak di PAUD merupakan hal yang memberikan dampak positif dalam meningkatkan keterlibatan anak dengan sekolah, peningkatan prestasi akademis, perilaku prososial serta mengurangi perilaku bermasalah anak. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan closeness dalam hubungan guru dan anak di PAUD melalui pelatihan active empathic listening skill. Partisipan penelitian adalah empat orang guru PAUD. Hubungan guru diukur berdasarkan persepsi guru terhadap hubungannya dengan anak. Masing-masing guru akan dilihat persepsi hubungannya dengan lima anak didik. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental dengan desain penelitian one group pretest-posttest design. Hasil pengolahan data statistik menunjukkan adanya perubahan sangat signifikan pada kenaikan tingkat closeness hubungan guru dan anak antara pre test dan post test 1 z = -3.560, p = 0.000 < 0,01 , serta post test 1 dengan post test 2 z = -3.220, p = 0.001 < 0,05 . Sedangkan skor active empathic listening skill menunjukkan adanya peningkatan signifikan antara pre test dan post test 1 z = -1.826, p = 0.34 < 0,05 dan tidak ada peningkatan signifikan antara post test 1 dengan post test 2 z = -1.342, p = 0.090 > 0,05 .

ABSTRACT
Closeness in teachers child relationship in early childhood education has a positive impact in increasing the involvement of children with school, improve academic achievement, prosocial behavior and reduce child problem behavior. This study aims to improve closeness in teacher child relationship in early childhood education through active empathic listening skills training. Participants are four early childhood education teachers. Teacher child relationships are measured based on teachers 39 perceptions of their relationship with children. Teachers fill the questionnaire by her perception of her relationship with 5 children. This research uses quasi experimental method with one group pretest posttest design. The results of statistical data processing showed a very significant change in the increase of closeness level of teacher child relationship between pretest and post test 1 z 3.560, p 0.000 0,01 , and post test 1 with post test 2 z 3.220, p 0.001 0,05 . Active empathic listening skill showed significant improvement between pre test and post test 1 z 1.826, p 0.34 0,05 and no significant improvement between post test 1 and post test 2 z 1.342, p 0.090 0,05 ."
2018
T50870
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Shaliha
"Pada rentang usia 4-5 tahun, anak-anak berada pada tahapan pembaca pemula. Umumnya, anak-anak mulai diperkenalkan dengan dengan beragam kegiatan membaca, salah satunya kegiatan membaca buku di kelas. Pendekatan membacakan buku cerita oleh guru akan membantu mereka meningkatkan keterampilan kognitifnya dalam memahami cerita yang dibacakan sebelum memasuki tahapan pembaca mandiri. Meningkatkan keterampilan pemahaman cerita pada anak dapat mendukung mereka untuk menjadi pembaca yang baik sekaligus menumbuhkan minat terhadap buku. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara pendekatan shared book reading (SBR) dan pemahaman anak terhadap cerita.  Penelitian ini menggunakan within subject desain dengan melakukan kontrol kondisi untuk membandingkan skor pemahaman anak terhadap cerita pada pre-test dan post-test atau pada masing-masing kondid yang diberikan. Kondisi pertama yaitu kondisi saat anak dibacakan cerita tanpa pendekatan shared book reading atau dengan pendekatan yang digunakan sehari-hari dan kondisi kedua saat anak dibacakan cerita menggunakan pendekatan shared book reading. Partisipan dalam penelitian ini adalah 4 orang guru dan 21 orang anak dengan rentang usia 4-5 tahun di Satuan PAUD Sejenis (SPS). Uji sign test dilakukan untuk menganalisa data kualitatif yag diperoleh mengenai pemahaman anak terhadap cerita pada. Terkait pendekatan SBR, penelitian ini juga memberikan pelatihan pada guru serta melakukan pengukuran terhadap keterampilan guru pada saat sebelum dan sesudah pemberian pelatihan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bahwa terdapat peningkatan skor pemahaman anak terhadap cerita saat guru membacakan cerita dengan pendekatan shared book reading dengan nilai probabilitas < .05, yaitu .01. Hasil tersebut berbanding lurus dengan peningkatan skor keterampilan yang diperoleh guru setelah diberikan pelatihan pendekatan shared book reading yang ditampilkan di dalam grafik.

At age of 4-5 years old, children are at the stage of beginner readers. Generally, children are introduced to various reading activities, one of them is reading books in the classroom. Certain reading approach used by the teacher will help them improve their cognitive skills in understanding the stories that has been read, before entering the independent reader stage. Improving story comprehension skills in children can support them to become good readers while fostering their interest in books. This study aims to investigate the relationship between shared book reading (SBR) approach and children's story comprehension. This study used within group design by controlling condition to compare children's story comprehension score at pre-test and post-test or in each condition given. The first condition in this study was when children read stories without a shared book reading approach or with a daily approach and second condition is when children read stories using a shared book reading approach. Participants in this study were 4 teachers and 21 children aged 4-5 years old from an early childhood education unit or Satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) which is categorized as Satuan PAUD Sejenis (SPS). A sign test was employed to analyze the quantitative data gained about children's story comprehension. Regarding the SBR approach, this study also provides training for teachers as well as measuring teacher's skills before and after training. The findings of this study indicated that there was an increase in children's story comprehension when teacher read the story with shared book reading approach by showing probability value of <.05, which is .01. These results were directly proportional to the increase in skills scores obtained by teachers after training in the shared book reading approach shown in the graph. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T51754
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarrah Hasyim Abdullah
"ABSTRAK
Pengembangan empati merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi munculnya masalah perilaku sosial seperti perilaku agresif. Penelitian ini membahas mengenai program intervensi kegiatan bercerita menggunakan puppetry untuk meningkatkan pemahaman empati anak usia 5-6 tahun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat efektivitas dari kegiatan bercerita dengan menggunakan puppetrydalam meningkatkan pemahaman empati pada anak usia 5-6 tahun. Partisipan pada penelitian ini terdiri dari 11 siswa di PAUD X. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Emosi Dasar-Anak Usia Dini (ED-AUD) yang di adaptasi dari alat ukur Bryant Empathy Scales for Children (Bryant, 1982) dan sistem skoring yang digunakan adalah Empathy Scoring System yang dikembangkan oleh Strayer (1993). Desain penelitian ini adalah One Group Pre-Test-Post Test Design. Kegiatan bercerita dilakukan dengan hand puppet dan stick puppet yang dilakukan selama 5 sesi. Pembuatan cerita dilakukan dengan mempertimbangkan aspek empati mengenai 4 emosi dasar, yaitu senang, marah, sedih, dan takut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan bercerita dengan puppetry secara signifikan dapat meningkatkan pemahaman empati anak usia 5-6 tahun. Penelitian ini dapat dikembangkan dengan mengukur tingkah laku empati ataupun dengan menggunakan kelompok kontrol.

ABSTRACT
Empathy development is a program that can be done to overcome the emergence of social behavior problems such as aggressive behavior. This study discusses the intervention program of storytelling activities using puppetry to increase empathy understanding of children aged 5-6 years. The purpose of this study is to look at the effectiveness of storytelling activities using puppetry in increasing empathy understanding in children aged 5-6 years. Participants in this study consisted of 11 students in PAUD X. Measuring instruments used in this study were Basic Emotions-Early Childhood (ED-AUD) adapted from the Bryant Empathy Scales for Children (Bryant, 1982) and the scoring system used is the Empathy Scoring System developed by Strayer (1993). The design of this research is One Group Pre-Test-Post Test Design. Storytelling activities were carried out with hand puppets and stick puppets conducted for 5 sessions. The making of the story is done by considering aspects of empathy regarding the 4 basic emotions, which are happy, angry, sad, and afraid. The results showed that storytelling activities with puppetry could significantly increase empathy understanding for children aged 5-6 years. This research can be developed by measuring empathy behavior or by using a control group."
2019
T55323
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dewi Fitriana
"ABSTRAK
Disebutkan dalam Pasal 28 UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
PAUD adalah pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang diselenggarakan
melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal. Menurut Gutama (Media
indonesia, I0 Juli 2006), banyak kendala yang dihadapi dalam meningkatkan
partisipasi PAUD di Indonesia, diantaranya adalah tenaga pendidik yang belum
memenuhi kualifikasi. Sedangkan S6C&l`8 umum, guru merupakan faktor penentu
tinggi rendahnya kualitas pendidikan. Oleh kanena itu, penting memberikan perhatian
terhadap peningkatan kualitas guru.
Berdasarkan analisa kebutuhan yang diiakukan kepada guru PAUD dan kepala
sckolah PAUD yang ada di kota Bogor diketahui bahwa pengajar masih bclum
memahami pcngajaran efektif secara keseluruhan sehingga mereka belum dapat
kreatif dalam menyiapkan bahan-bahan pembelajaran dan mcngatasi anak-anak yang
bemiasalah. Akar permasalahannya adalah karena pengctahuan mereka yang kurang
mengenai kamkteristik anak usia dini dan bagaimana cara menghadapinya, Hal ini
disebabkan oleh perbedaan lalar belakang pendidikan para pengajar dan sebagian
besar dari mereka lidak memiliki pengetahuan dasar sebagai gum. Tujuan pelatihan
ini adalah untuk membekali guru mengcnai pengetahuan karaktcristik anak usia dini
schingga nantinya diharapkan guru lebih efektif dalam mclakukan kegiatan bclajar
mengajar di kclas.
Pelatihan ini diadakan dengan durasi waktu empat bclas jam selama dua han. Isi
pelatihan dirangkum dalam sebuah modul yang terdiri atas tujuh scsi dengan pokok
bahasan antara lain : I) Perkembangan anak usia dini, khususnya aspek Esik,
kognititl emosi dan sosial; 2) Pendidikan anak usia dini secara umum.

ABSTRACT
Stated on Pasal 28 UU No. 20/2003 about National Education System, early child age
education is an education prior to basic education level run through formal,
nonforrnal, and informal education. According to Gutama (Media Indonesia, .luly IO,
2006), many obstacles faced on improving PAUD participation in Indonesia, that is,
non qualified educator. Commonly, teacher is a definite factor detemiining high-low
of education quality. Therefore, it is important to give finll attention in improving the
quality of the teachers.
Based on need analysis of PAUD teacher and PAUD headmaster in Bogor, it is
known that they lack of comprehension of effective teaching completely, in order to,
they can't provide creative teaching modul and handle extraordinary problem on
children. The main problem is because of they lack of comprehension on the
characteristics of early child age and how to face and handle it. It is caused by
difterent education background ofthe teachers and having no basic knowledge of
teacher. This training aims to give the teachers knowledge of early child age
characteristics so they can effectively teach in the classroom.
This training is organized in I4 hours for 2 days. It covered in a modul with 7
session discussing: I) The development of early child age such as physically aspect,
cognitive, emotion and social; 2) Early child age education.

"
2007
T34127
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>